Silvana Apriliani, Mohamad Ikbal Bahua, Nurmi. ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

BAHAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

PENGARUH DOSIS PUPUK SP 36 DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) VARIETAS GAJAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai memiliki biji berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji.

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

METODE PENELITIAN. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo provinsi DIY. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN DOSIS PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

Irmawaty Harun , Zulzain Ilahude, Fauzan Zakaria, Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dampak Pengolahan Tanah dan Pemupukan pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

SYEKHFANI Fakultas Pertanian Universitas Brawijyaa

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh :

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

Transkripsi:

1 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypohaea L.) PADA PEMBERIAN PUPUK FOSFOR (P) Silvana Apriliani, Mohamad Ikbal Bahua, Nurmi. ABSTRAK SILVANA APRILIANI. NIM. 613409025. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Pemberian Pupuk Fosfor. (Di bawah bimbingan Moh Ikbal Bahua Sebagai Pembimbing I dan Nurmi Sebagai Pembimbing II). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah melalui pemberian pupuk P. Mengetahui dosis pupuk P terbaik yang berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Penelitian ini dilakukan di di Desa Dutohe, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari bulan April sampai dengan Juli 2013. Alat yang digunakan pada penelitian ini bajak, cangkul, bor tanah, timbangan analitik, tugal, meteran, tali rapiah, sprayer. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini benih kacang tanah varietas kancil, pupuk SP-36. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan yang di ulang sebanyak tiga kali. P0 = Tanpa pupuk (kontrol), P1 = Dosis pupuk SP-36 50 kg/ha, P2 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha, P3 = Dosis pupuk SP-36 150 kg/ha, P4 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNT jika terdapat pengaruh perlakuan pupuk P terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk SP36 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 28 HST, 42 HST, 56 HST dan 70 HST. jumlah daun umur 28 HST, 42 HST, 56 HST dan 70 HST, Umur berbunga, Jumlah polong, berat 100 biji. Perlakuan pupuk P terbaik yang berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kacang tanah terdapat pada dosis pupuk P 200 kg/ha. Kata kunci : Pupuk Fosfor, Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah

2 PENDAHULUAN Kacang tanah merupakan salah satu sumber pangan yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai sumber protein nabati. Kacang tanah juga sangat penting untuk dikembangkan karena dari segi produktivitasnya, kacang tanah yang dibudidayakan di Indonesia masih rendah, yaitu hanya sekitar 1 ton/ha. Tingkat produktivitas hasil yang dicapai ini baru setengah dari potensi hasil apabila dibandingkan dengan USA, China, dan Argentina yang sudah mencapai lebih dari 2,0 ton/ha ( Wijaya A, 2011). Kebutuhan akan kacang tanah di Indonesia dari tahun ketahun terus meningkat baik untuk konsumsi maupun sebagai bahan industri. Namun demikian pada kenyataannya produksi kacang tanah dalam negeri masih tergolong rendah, sehingga untuk memenuhi kekurangan tersebut pemerintah harus mengimpor kacang tanah dari Negara lain. Sampai sekarang permintaan akan kacang tanah terus meningkat sedangkan produksi dalam negeri baru mencapai 600.000 ton (Nurhayati, 2009). Luas panen tanaman kacang tanah di Provinsi Gorontalo sejak tahun 2004 sampai dengan 2009 mengalami penurunan dari tahun ketahun dimana sejak tahun 2004 luas panen kacang tanah mencapai 4333 ha dan terus mengalami penurunan seiring dengan penurunan sampai dengan tahun 2009 menjadi 1709 ha. Produksi kacang tanah di Provinsi Gorontalo dari tahun ketahun mengalami penurunan seiring dengan penurunan pada luas panen. Pada tahun 2004 produksi kacang tanah provinsi Gorontalo mencapai 5389 ton dan terus mengalami penurunan dari tahun ketahun. Produksi kacang tanah Provinsi Gorontalo tahun 2009 sebanyak 1732 ton mengalami penurunan 6,33% bila disbanding dengan produksi tahun 2008 (BPS, 2010). Peningkatan produktivitas per satuan lahan dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satu usaha intensifikasi yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian pupuk pada tanaman kacang tanah. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman yang memerlukan unsur hara yang cukup banyak untuk memperoleh produksi tertentu. Agar hasil polong mencapai sekitar 1,0 ton/ha, dipelukan sekitar 7,9 kg N, 6 kg P, 43 kg K untuk setiap hektarnya (Wijaya A, 2011).

3 Pupuk P merupakan hara makro kedua setelah N yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang cukup banyak. Ketersediaan P dalam tanah ditentukan oleh bahan induk tanah serta faktor faktor yang mempengaruhi seperti reaksi tanah (ph), kadar Al dan Fe oksida, kadar Ca, kadar bahan organic, tekstur dan pengelolaan lahan (Kasno et al., 2006). Salah satu permasalahan yang umum dijumpai adalah ketersediaan akan pupuk P yang rendah. Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya tingkat kemasaman tanah. Pemakaian pupuk fosfor hampir tidak kalah banyaknya dibandingkan dengan pemakaian pupuk nitrogen. Namun demikian, jumlah P yang terfiksasi lebih besar dari pada yang hilang melalui panen. Berdasarkan kenyataan ini maka seharusnya jumlah P yang tersisa didalam tanah diperhitungkan dalam sarana pemupukan, karena fosfor (P) termasuk unsur hara makro yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman (Ismail F, 2013). Pupuk P merupakan pembatas utama produktivitas pada tanah masam, sehingga penggunaan pupuk yang dapat meningkatkan pupuk P dan menurunkan kemasaman tanah sangat diperlukan. Hara P dapat merangsang pertumbuhan awal bibit tanaman. Fosfor merangsang pembentukan bunga, buah, dan biji. Bahkan mampu memepercepat pemasakan buah dan membuat biji. Bahkan mampu mempercepat pemasakan buah dan membuat biji menjadi lebih bernas. Kekurangan P tanaman dapat diamati secara visual, yaitu daun daun yang tua akan berwarna keunguan atau kemerahan. Gejala lain adalah neksrosis (kematian jaringan) pada pinggir atau helai dan tangkai daun, diikuti melemahnya batang dan akar tanaman (Sianturi, 2008). 1.1 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah melalui pemberian pupuk P? 2. Manakah dosis pupuk P terbaik yang berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kacang tanah?

4 1.2 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah melalui pemberian pupuk P. 2. Mengetahui dosis pupuk P terbaik yang berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi kacang tanah. 1.3 Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut : 1. Pemberian pupuk P berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan produksi kacang tanah. 2. Terdapat pemberian dosis pupuk P yang terbaik pada pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Menjadi bahan informasi bagi petani tentang budidaya pertanian melalui pemupukan P terutama untuk pertumbuhan kacang tanah. 2. Sebagai bahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dalam meningkatkan wawasan dibidang budidaya pertanian dan pemupukan dengan memperhatikan kondisi lahan dan kualitas pertumbuhan tanaman. 3. Dapat dijadikan bahan pengambil kebijakan oleh Dinas Pertanian dalam program budidaya kacang tanah dengan penggunaan pupuk yang berimbang. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dutohe, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari bulan April sampai dengan Juli 2013. Alat alat yang digunakan : bajak, cangkul, bor tanah, timbangan analitik, tugal, meteran, tali rapiah, sprayer. Bahan yang digunakan : benih kacang tanah varietas kancil, pupuk SP-36.

5 Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan yang di ulang sebanyak tiga kali yaitu S0 = Tanpa pupuk (kontrol), S1 = Dosis pupuk SP-36 50 kg/ha, S2 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha, S3 = Dosis pupuk SP-36 150 kg/ha, S4 = Dosis pupuk SP-36 200 kg/ha. Langkah awal saat melakukan penelitian adalah meninjau langsung lokasi penelitian, guna untuk melihat apa sesuai atau tidak untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian. Selanjutnya mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk penelitian. Pelaksanaan penelitian terdiri atas beberapa tahap yaitu: 1. Persiapan lahan Tanah dibajak 2 kali sedalam 15 cm 20 cm, dibersihkan dari sisa tanaman dan gulma, dan dibuat petakan 2 meter x 2 meter. Antar petakan dibuat saluran drainase 50 cm yang berfungsi sebagai saluran drainase pada saat becek, dan sebagai saluran irigasi pada saat kering. 2. Penanaman Penanaman dilakukan dengan cara tugal sedalam 2 3 cm dan tiap lubang ditanami dua benih kacang tanah. Kemudian lubang tanam ditutup kembali dengan tanah, dengan jarak tanam 40 cm x 20 cm. 3. Pemupukan Pupuk diberikan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pupuk fosfor yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk SP-36 dengan dosis yang berbeda dan diberikan secara di tugal. Pupuk SP-36 diberikan 2 kali pemupukan yaitu pada saat tanam dan 20 HST. Tabel 1. Pemberian pupuk fosfor pada saat tanam dan 20 hari setelah tanam. Fosfor kg/ha Perlakuan Saat tanam 20 HST S0 - - S1 25 25 S2 50 50 S3 75 75 S4 100 100

6 Tabel 2. Pemberian pupuk fosfor pada saat tanam dan 20 hari setelah tanam pada ukuran setiap lubang tanam Fosfor g/ tanaman Perlakuan Saat tanam 20 HST S0 - - S1 0,2 0,2 S2 0,4 0,4 S3 0,6 0,6 S4 0,8 0,8 4. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman terdiri dari penyiraman, penyiangan dan pembubunan. Penyiraman setiap pagi dan sore hari sesuai dengan kondisi tanah dan curah hujan. Untuk penyiangan gulma dilakukan sebelum tanaman berbunga. Setelah ginofor masuk ke dalam tanah tidak boleh disiang karena menyebabkan kegagalan pembentukan polong dan pembubunan seminggu sekali, tujuan dari pembubunan agar tanah menjadi gembur serta memberikan sirkulasi udara tanah. 5. Panen Tanaman kacang tanah untuk varietas kancil sudah bisa dipanen pada umur 90 95 hari dengan tanda tanda : batang mulai mengeras, daun menguning sebagian mulai berguguran, polong sudah berisi penuh dan keras serta warna polong coklat kehitam-hitaman. Pengamatan dilakukan setiap minggu. Dimulai dari tanaman berumur 2, 4, 6, 8, dan 10 minggu setelah tanam. Pengamatan meliputi pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, jumlah polong, dan berat 100 biji. Komponen variabel yang di amati pada penelitian ini adalah : 1. Tinggi tanaman Pengukuran tinggi tanaman (cm), diukur dari pangkal batang hingga ujung daun yang terpanjang. 2. Jumlah daun Menghitung jumlah helaian daun yang telah membuka sempurna, daun bagian atas yang masih menggulung tidak dihitung.

7 3. Umur berbunga Dihitung saat berbunga mekar pada masing-masing petakan 60% tanaman kacang tanah berbunga. 4. Jumlah polong Jumlah polong dihitung dengan menghitung jumlah polong pada setelah panen. Setiap petak pada seluruh tanaman. 5. Berat 100 biji Dihitung dengan menimbang bobot 100 biji setelah dikeringkan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan sidik ragam. Apabila terdapat perlakuan yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang di amati pada penelitian ini meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, jumlah polong, dan berat 100 biji. 1. Tinggi Tanaman Hasil pengamatan tinggi tanaman kacang tanah berdasarkan analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan pupuk fosfor berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lainnya, pada pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah pada umur, 28 HST, 42 HST, 56 HST, dan 70 HST yaitu pada perlakuan S 4 dengan dosis pupuk fosfor 200 kg/ha seperti dijelaskan pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah Perlakuan (kg/ha) Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) 14 HST 28HST 42HST 56HST 70HST 0 11.35 tn 24.47a 43.30a 55.32a 73.66a 50 11.87 29.08b 48.52b 62.87b 78.58b 100 12.18 31.97c 56.28c 65.57b 83.63c 150 12.27 36.00d 60.58d 70.70c 86.49cd 200 13.01 39.66e 67.39e 76.86d 88.43d BNT 5% 1.13 2.3 3.13 3.44 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap tinggi tanaman kacang tanah.

8 Tabel 3 di atas dapat dijelaskan, bahwa berdasarkan hasil uji BNT pada taraf α = 5% menunjukan perlakuan S 4 = 200 kg/ha berbeda nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) 600 400 200 0 14 HST 28HST 42HST 56HST 70HST Waktu pengamatan S4 S3 S2 S1 S0 Gambar 1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Tanah (cm) Selama Pengamatan 2. Jumlah Daun Tanaman Hasil pengamatan jumlah daun berdasarkan analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan pupuk fosfor berbeda nyata pada pertumbuhan jumlah daun pada umur, 28 HST, 42 HST, 56 HST, dan 70 HST yaitu pada perlakuan S 4 dengan dosis pupuk fosfor 200 kg/ha seperti dijelaskan pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata Jumlah Daun Kacang Tanah Perlakuan (kg/ha) Rata-rata Jumlah Daun (helai) 14 HST 28HST 42HST 56HST 70HST 0 28.91 tn 35.19a 41.64a 61.64a 65.49a 50 33.72 38.79b 45.77b 65.48b 70.74b 100 35.70 43.96c 53.89c 69.33c 74.06c 150 36.26 48.17d 58.52d 73.41d 76.91d 200 37.38 53.75e 64.24e 78.11e 81.34e BNT 5% 1.24 1.47 1.66 1.75 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap tinggi tanaman kacang tanah. Tabel 4 di atas dapat dijelaskan, bahwa berdasarkan hasil uji BNT pada taraf α = 5% menunjukan perlakuan S 4 = 200 kg/ha berbeda nyata pada pertumbuhan jumlah daun dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.

9 Rata-rata Jumlah Daun (Helai) 400 300 200 100 0 14HST 28HST 42HST 56HST 70HST S4 S3 S2 S1 S0 Waktu pengamatan Gambar 2. Pertumbuhan Jumlah Daun Kacang Tanah (helai) Selama Pengamatan 3. Umur berbunga Berdasarkan hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa perlakuan pupuk fosfor berpengaruh baik terhadap umur berbunga, Hal ini dijelaskan pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Umur Berbunga Tanaman Perlakuan (kg/ha) Rata-rata Umur Berbunga (hari) 0 29.33c 50 27.67c 100 27.33b 150 27.00a 200 26.67a BNT 5% 0.99 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap tinggi tanaman kacang tanah Tabel 5 di atas dapat dijelaskan, bahwa berdasarkan hasil uji BNT pada taraf α = 5% menunjukan perlakuan S 4 = 200 kg/ha berbeda nyata pada umur berbunga. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.

10 rata-rata umur berbunga (hari) 30 29 28 27 26 25 0 50 100 150 200 Perlakuan Pupuk Fosfor kg/ha Gambar 3. Umur Berbunga Kacang Tanah Selama Pengamatan (Hari) 4. Jumlah Polong Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh pemupukan fosfor pada tanaman kacang tanah berbeda nyata pada hasil jumlah polong. Jumlah polong terbanyak diperoleh pada dosis pupuk fosfor 200 kg/ha. Hal ini terlihat pada tabel 6. Tabel 6. Rata-rata jumlah polong Perlakuan (kg/ha) Rata-rata Jumlah Polong 0 322.00a 50 340.57b 100 369.00b 150 400.00c 200 450.00d BNT 5% 46.9 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap umur berbunga tanaman kacang tanah. Tabel 6 di atas dapat dijelaskan, bahwa berdasarkan hasil uji BNT pada taraf α = 5% menunjukan perlakuan S 4 = 200 kg/ha berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada hasil jumlah polong. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.

11 Rata-rata Jumlah Polong 500.00 400.00 300.00 200.00 100.00 0.00 0 50 100 150 200 Perlakuan pupuk fosfor kg/ha Gambar 4 : Hasil Jumlah Polong Kacang Tanah (biji) Selama Pengamatan 5. Berat 100 biji Berdasarkan hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa perlakuan pupuk fosfor berbeda nyata terhadap bobot 100 biji. Terlihat bahwa pada dosis pupuk fosfor 200 kg/ha memberikan nilai berat 100 biji yang lebih baik. Hal ini dijelaskan pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata berat 100 biji Perlakuan (kg/ha) Rata-rata Berat 100 Biji 0 15.29a 50 15.57a 100 16.14a 150 16.86b 200 17.57c BNT 5% 1.29 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap umur berbunga tanaman kacang tanah Tabel 7 di atas dapat dijelaskan, bahwa berdasarkan hasil uji BNT pada taraf α = 5% menunjukan perlakuan S 4 = 200 kg/ha berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada hasil berat 100 biji. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.

12 Rata-rata Berat 100 Biji (g) 18.00 17.50 17.00 16.50 16.00 15.50 15.00 14.50 14.00 0 50 100 150 200 Perlakuan Pupuk Fosfor kg/ha Gambar 5. Hasil Berat 100 biji Selama Pengamatan Pembahasan 1. Tinggi Tanaman Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemupukan fosfor berbeda nyata terhadap tinggi tanaman kacang tanah yaitu pada dosis pupuk 200 kg/ha dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pengaruh pupuk fosfor ini mulai terlihat pada umur 28 HST, 42 HST, 56 HST, dan 70 HST, sedangkan pada umur 14 HST perlakuan pupuk fosfor tidak berbeda nyata. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakuan pupuk fosfor sangat baik digunakan untuk menambah unsur hara tanah dalam membantu pertumbuhan tinggi tanaman. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Bukhari (2011) tentang pengaruh pengapuran dan pemupukan fosfor pada tanah yang sering tergenang terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah yang menyimpulkan bahwa pemupukan P berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman. Secara teoritis unsur fosfor berdasarkan fungsinya mempunyai peranan penting dalam proses pemanjangan dan pembelahan sel, sehingga dengan tersedianya P yang cukup Maka pembentukan RNA dan DNA pada inti sel tidak Terhambat (Supono Budi Sutoto, 2008). Menurut Mitrosuhardjo (Ch Silahooy, 2008), fosfor berperan dalam pembentukan asam nukleat, transfer energi, dan stimulasi aktivitas enzim-enzim. Oleh sebab itu suplai P yang cukup dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Fosfor bersifat mobil dalam

13 tanaman, sehingga kekurangan fosfor pada daun-daun muda akan diimbangi oleh transfer fosfor dari daun tua. Indranada (Afrida, 2009) menjelaskan bahwa kebanyakan senyawa fosfor sangat rendah sekali kelarutannya, tidak seperti senyawa nitrogen yang kelarutannya cukup tinggi. Efisiensi pupuk fosfor relatif sangat rendah hanya berkisar 5 sampai 25% dari fosfor yang diberikan diserap oleh tanaman yang tumbuh pada saat pemupukan. 2. Jumlah Daun Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemupukan fosfor berbeda nyata terhadap jumlah daun kacang tanah dibandingkan tanpa pupuk (control), pengaruh ini mulai terlihat pada umur 28 HST, 42 HST, 56 HST, dan 70 HST, tetapi tidak berpengaruh pada umur 14 HST. Pengaruh pupuk fosfor pada jumlah daun tanaman nampak pada setiap perlakuan dosis pupuk yang diberikan. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakuan pupuk fosfor dengan dosis 200 kg/ha memberikan pengaruh pada jumlah daun tanaman kacang tanah pada 28 HST sebesar 53.75 helai, 42 HST sebesar 64.24 helai, 56 HST sebesar 78.11 helai dan umur 70 HST sebesar 81.34 helai. Berdasarkan hasil penelitian dari Zuchri (2009) tentang pemupukan SP-36 pada lahan regosol bereaksi masam terhadap pertumbuhan dan hasil dua varietas kacang tanah, menyatakan bahwa pemupukan SP-36 berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif (jumlah cabang, jumlah daun, dan berat kering organ tanaman). Secara teoritis super fosfat (SP36) yang diberikan pada awal tanam diserap akar secara bertahap dan ditranslokasikan kedaun-daun muda, namun jika P dalam media tumbuh tidak tersedia maka P yang tersimpan dalam daun-daun tua akan ditranslokasikan kedaun-daun muda, sehingga dapat berdampak munculnya gejala defisiensi pada daun tersebut (Zuchri, 2009). Polakitan dkk (Nurdin 2008), melaporkan bahwa jika tanaman kahat hara P, maka gejala yang ditunjukan yaitu daun mengalami klorosis, ujung daun mengalami nekrosis, serta warna daun dan batang menjadi ungu pada bagianbagian tanaman.

14 3. Umur Berbunga Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan pupuk fosfor berbeda nyata pada awal produksi umur berbunga yaitu pada dosis pupuk 200 kg/ha. Sebagaimana terlihat dari hasil analisis tanah bahwa kandungan fosfor pada tanah lahan penelitian termasuk kategori rendah, sehingga penambahan dosis yang tepat yaitu 200 kg/ha pupuk fosfor akan berpengaruh baik. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Suci Kartika Wati (2009) tentang pengaruh fungi pelarut fosfat asal tanah paku haji dan pupuk P terhadap terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai pada tanah masam yang menyimpulkan bahwa pemupukan P pada umumnya mempercepat waktu umur berbunga. Secara teoritis Sutedjo (Nurul Hidayat 2008), mengatakan bahwa fosfor bagi tanaman juga dapat memperbaiki pertumbuhan generatif terutama pembentukan bunga, buah, dan biji. Apabila pertumbuhan vegetatif baik, fotosintat yang dihasilkan semakin banyak, hal ini menyebabkan kemampuan tanaman untuk membentuk organ-organ generatif semakin meningkat. 4. Jumlah Polong Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh pemupukan fosfor pada tanaman kacang tanah berbeda nyata pada hasil jumlah polong. Jumlah polong terbanyak diperoleh pada dosis pupuk fosfor 200 kg/ha. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakuan pupuk fosfor sangat baik digunakan untuk menambah unsur hara tanah dalam membantu hasil jumlah polong. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Bukhari (2011) tentang pengaruh pengapuran dan pemupukan fosfor pada tanah yang sering tergenang terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah yang menyimpulkan bahwa pemupukan P berpengaruh nyata terhadap hasil jumlah polong. Keadaan ini menunjukkan bahwa kebutuhan tanaman akan unsur hara khususnya unsur fosfor telah terpenuhi dengan adanya suplai fosfor dalam tubuh tanaman akan meningkatkan jumlah polong, sesuai dengan fungsi fosfor yaitu mempercepat proses pembungaan.

15 Secara teoritis Sumarno (Nurul Hidayat 2008), kekurangan unsur P mengakibatkan tanaman kacang tanah tumbuh kurus dan kerdil, daun berwarna hijau pucat, polong yang terbentuk sedikit dan hasilnya sangat rendah. 5. Berat 100 Biji Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan pupuk fosfor berbeda nyata pada berat 100 biji yaitu pada dosis pupuk 200 kg/ha. Pada parameter ini pupuk fosfor berbeda nyata dimana dengan penambahan dosis pupuk fosfor maka bobot 100 biji akan bertambah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Budi Surya Lumban Raja et al.,(2013) tentang respon pertumbuhan dan produksi kacang tanah terhadap bahan organik (tithonia diversifolia) dan pupuk SP-36 di Kota Medan menyimpulkan bahwa perlakuan pupuk SP-36 berpengaruh nyata terhadap bobot 100 biji. Menurut Kartasapoetra (Budi Surya Lumban Raja et al., 2013) yang menyatakan dengan tersedianya hara fosfat maka dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji, atau gabah serta dapat meningkatkan produksi biji-bijian. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pemberian pupuk fosfor pada pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah berbeda nyata pada umur 28, 42, 56, dan 70 HST untuk semua parameter tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, jumlah polong, berat 100 biji. 2. Perlakuan pupuk fosfor terbaik yang berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah yakni terdapat pada pemberian dosis pupuk fosfor 200 kg/ha. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka pada penelitian ini, disarankan sebagai berikut :

16 1. Penggunaan pupuk fosfor oleh petani diupayakan agar menggunakan dosis pupuk sebesar 200 kg/ha untuk meningkatkan produksi dan memperbaiki pertumbuhan tanaman kacang tanah. 2. Melalui usaha penyuluhan pertanian penggunaan pupuk fosfor pada tanaman kacang tanah dapat disosialisasikan kepada petani. 3. Hasil penelitian ini diupayakan dapat menambah informasi tentang budidaya kacang tanah di Provinsi Gorontalo. 4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan pupuk fosfor dengan kombinasi pupuk anorganik lainnya. DAFTAR PUSTAKA Adrinal dan Gusmin. 2011. Pengaruh Pupuk Fosfor, Molibdenum dan Pupuk Kandang Terhadap Serapan Hara Nitrogen dan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah Pada Ultisol. Jerami Volume 4 No. 1 Januari April 2011. http://faperta.unad.ac.id/jerami/pdf/vo4-1-02.pdf 26 februari 2013 Afrida, A. 2009. Pengaruh Pemupukan Fosfor Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Pegagan (Centella Asiatica) Di Dataran Tinggi. Skripsi.Dipublikasikan. Bogor: institut Pertanian Bogor. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1909/a08gsa.pd f. 04 juli 2013 Amin Zuchri. 2009. Pemupukan SP36 Pada Lahan Regosol Bereaksi Masam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Kacang Tanah. Agrovigor Volume. 2, No. 1, Maret ISSN 1970 5777 Hal : 33 http://pertanian.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/5.-agrovigor- Maret-2009-Vol-2-No-1-Pemupukan-SP36-Amin-Z-.pdf 24 Juni 2013 Budi Surya Lumban Raja, B. S. J. Damanik, Jonis Ginting. 2013. RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 http://www.google.com/url?q=http://jurnal.usu.ac.id/index.php/agroekotek nologi/article/download/2999/1488&sa=u&ei=obnwubvtiixprqe3ligw Bg&ved=0CC0QFjAH&usg=AFQjCNE9pIDThWt0U8848ZioCfc08LZV Uw 5 Juli 2013

17 Bukhari. 2011. Pengaruh Pengapuran Dan Pemupukan Fosfor Pada Tanah Yang Sering Tergenang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) http://ejournal.unigha.ac.id/data/journal%20%20sains%20riset%20vol %201%20no%202%202.pdf 04 juli 2013 Balai Penelitian Tanaman Kacang Kacang dan Umbi Umbian. 2011. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Malang : Balitkabi Agro Inovasi. BPS. 2010. Produksi Tanaman Padi dan Palawija Provinsi Gorontalo. Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo. Ch. Silahooy. 2008. Efek Pupuk KCl dan SP-36 Terhadap Kalium Tersedia, Serapan Kalium dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) pada Tanah Brunizem. Bul. Agron. (36) (2) Hal. 130: 126 132 (2008). Elfiati, D. 2005. Peranan Mikroba Pelarut fosfat Terhadap Pertumbuhan Tanaman. E-USU Repository 2005 Universitas Sumatera Utara. http://library.usu.ac.id/download/fp/hutan-deni%20elfiati.pdf 03 maret 2013 Ismail, F 2013. Pengaruh Pupuk Fosfor Terhadap Pertumbuhan Jagung Hibrida di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Skripsi. Fakultas pertanian. Gorontalo Kasno. A, D. Setyorini, dan E. Tuberkih. 2006. Pengaruh pemupukan Fosfat terhadap Produktivitas Tanah Inceptisol dan Ultisol. ISSN 1411 0067 jurnal Imu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 8, No. 2, 2006, Hlm. 91 98. http://repository.unib.ac.id/51/1/91jipi-2006.pdf. 26 februari 2013 Nurdin, P. Maspeke, Z. Ilahude, dan F. Zakaria. 2008. Pertumbuhan dan Hasil Jagung yang Dipupuk N, P, dan K Pada Tanah Vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. ISSN 0852-257X J. Tanah Trop. Vol. 14, No. 1, 2009:49-56. http://repository.ung.ac.id/files/14/2/pertumbuhan_dan_hasil_jagung_y ang_dipupuk_n P dan_k_pada_tanah_vertisol_isimu_utara_kab upaten_gorontalo.pdf. 04 juli 2013

18 Nurhayati. 2009. Pengaruh Pupuk Kalium Pada ketahanan Kacang Tanah Terhadap Bercak Daun Cercospora. Jurnal Agriculture Vol 13 NO. 3, November 2008-Fevruari 2009 ISSN: 1414-4262. http://eprints.unsri.ac.id/1052/2/pengaruh_pupuk_kalium_pada _KETAHANAN_KACANG_TANAH_.pdf 22 februari 2013 Nurul Hidayat. 2008. Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas local Madura Pada Berbagai Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Fosfor. Agrogivor Volume. 1, No. 1, September 2008. http://pertanian.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/7.-agrovigor- Sept-2008-Vol-1-No-1-Pertumbuhan-dan-Produksi-Kacang-Tanah-Yayak-.pdf 24 Juni 2013 Ratnapuri, I 2008. Karakteristik pertumbuhan dan produksi lima Varietas Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor http://repository.ipd.ac.id/handle/12345679/1992 07 maret 2013 Sianturi. D. 2008. Uji Kandungan Fosfat Sebagai P2O5 Dalam Berbagai Merek Pupuk Fosfat Komersil secara sspektrofotometri. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16428/4/chapter%20ii. pdf Subur Sedjati. 2002. Kajian Pemberian Bokashi Jerami Padi dan Pupuk P Pada Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus. Hal 4 : 1-11. http://eprints.umk.ac.id/109/1/kajian_pemberian_bokashi_jera MI_PADI.pdf 24 juni 2013 Suci Kartika Wati. 2009. Pengaruh Fungi Pelarut Fosfat Asal Tanah Paku Haji dan Pupuk P Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Pada Tanah Masam. Jakarta. Fakultas Sains dan Teknologi. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20502/1/suci% 20KARTIKA%20WATI-FST.pdf 05 juli 2013 Sumadi, I. 2009. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) di Lahan Kering. http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-182-tesisbabiiv.pdf 07 maret 2013

19 Sutoto S.B 2008. Kajian Pemberia Pupuk Fosfat dan Saat Pembenaman Azolla Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Sawah. Jurnal Pertanian Mapeta Vol. 10, No. 3, Agustus 2008 Hal. 166:164-169. http://ejournal.unigha.ac.id/data/journal%20%20sains%20riset%20vol %201%20no%202%202.pdf 04 juli 2013 Tim Bina Karya Tani. 2009. Pedoman Bertanam Kacang Tanah. Bandung : Yrama Widya. Widorosi, S. 2012. Pengaruh Dolomit dan Pupuk P Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) di Tanah Ultisol. Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran http://pustaka.unpad.ac.id/archives/117643/ 24 februari 2013 Wijaya, A. 2011. Pengaruh Pemupukan dan Pemberian Kapur Terhadap Pertumbuhan dan Daya Hasil Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Skripsi. Bogor : Insititut Pertanian Bogor. http://dosen_narotama_ac.id/wp-content/uploads/2012/03/pengaruh- PEMUPUKAN-DAN-PEMBERIAN-KAPUR-TERHADAP- PERTUMBUHAN-DAN-HASIL-KACANG-TANAH.pdf 20 februari 2013