Novita Noria Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

dokumen-dokumen yang mirip
Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEBIJAKAN KOMPENSASI PADA PT SUMBERINDO SUKSES SARANA DI PONTIANAK

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN

Adrianus Oyok Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

DIDIK HERMAWAN B

BAB I PENDAHULUAN. dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006).

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB II LANDASAN TEORI. baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAKSI. Pendahuluan

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU. Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

DAFTAR PUSTAKA. Fathoni, Abdurahmat ManajemenSumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PD RAJAWALI SAKTI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB II LANDASAN TEORI

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 FAKTOR-FAKTOR SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA PD SUMBER HARAPAN DI PONTIANAK

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja para staf pengajar sebuah Fakultas di dalam sebuah perguruan tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

b. Aspek-Aspek Loyalitas Aspek-Aspek loyalitas menurut Saydam ( 2000 ) adalah sebagai berikut : 1) ketaatan atau kepatuhan ;

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 ANALISI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KOMPENSASI PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII DI NGABANG

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup anggota organisasi dan masyarakat. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini, membawa dampak timbulnya persaingan di dunia usaha yang semakin ketat.

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN MASALAH. karyawan. Jenis-jenis kompensasi yang dibahas adalah kompensasi finansial baik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA (Studi Pada Pegawai Administratif SMK Persada Makassar)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB II TINJUAN PUSTAKA

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Pelayanan Kesejahteran Karyawan. step. Artinya: Program adalah sebuah rencana yang mencakup serangkaian

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA KABUPATEN BENGKAYANG Novita Noria novitanoria@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABTRAKSI Dalam usaha pencapaian tujuan diinginkan, maka perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja karyawannya. Jika diabaikan maka dapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan dalam meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan dan untuk mengetahui bagaimana persepsi karyawan terhadap faktor-faktor semangat dan kegairahan kerja karyawan pada PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo kabupaten Bengkayang. Bentuk penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, kuesioner, studi documenter, dan studi kepustakaan. Populasinya adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang. Teknik penarikan sampel dengan metode sensus sebanyak 81 karyawan. Data dianalisis secara kualitatif. Faktor faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja karyawan pada PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang adalah faktor penempatan karyawan, loyalitas, rasa aman dalam menghadapi masa depan, harga diri, lingkungan kerja, kesempatan untuk maju, gaji, insentif yang terarah, kebutuhan rohani, fasilitas, suasana santai. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa gaji diterima tepat pada waktunya, karyawan mendapat penghargaan yang prestasi kerjanya bagus, lingkungan kerja sudah diperhatikan dengan baik. Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah peraturan dan pedoman kerja harus jelas agar dapat menjadi pegangan,gaji karyawan haruslebih di perhatikan, mempertahankan fasilitas, lingkungan kerja dan dapat menciptakan suasana santai supaya karyawan lebih semangat dan gairah dalam bekerja sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan optimal. Hendaknya perusahaan memberikan penghargaan pada karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik. Kata kunci: Analisis Faktor-faktor Semangat dan Kegairahan Kerja A. Pendahuluan Di era globalisasi sekarang ini setiap organisasi atau perusahaan menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan yang sangat cepat, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta dituntut untuk bekerja lebih profesional dan berkinerja tinggi yang diimbangi dengan motivasi dan semangat 1710

kerja yang tinggi sehingga mendapatkan manfaat yang baik dan dapat berkembang dengan sehat melalui pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam usaha pencapaian tujuan diinginkan, maka perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja karyawannya. Jika diabaikan maka dapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pemimpin harus memperhatikan kondisi kerja dan segala tuntutan karyawannya agar semngat dan kegairahan kerjanya meningkat. Tuntutan untuk memperoleh, mengembangkan, dan mempertahankan Sumber Daya Manusia yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Demikian pula pada PT Tanggi Prima Agro, Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang adanya berbagai faktor terutama Sumber Daya Manusia agar dapat menjalankan kegiatan operasional guna memberikan pelayanan yang sebaik mungkin dan memperoleh manfaat yang semaksimal mungkin. Tujuan yang telah ditetapkan oleh PT Tanggi Prima Agro, Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang dapat tercapai apabila seluruh faktor yang dimiliki itu dapat dioperasikan secara efektif dan efisien. Sumber Daya Manusia dimanfaatkan untuk menghasilkan output, dimana jumlah output yang dihasilkan sangat tetgantung kepada Sumber Daya Manusia itu sendiri di samping faktor-faktor lain juga turut mempengaruhi. Dengan demikian mutlak diperlukan Sumber Daya Manusia yang mempunyai motivasi yang tinggi untuk melakukan pekerjaan dengan efektif dan efisien di dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dengan meningkatnya semangat dan kegairahan kerja para karyawan tentunya menunjukan produktivitas kerja yang tinggi pula sehingga pekerjaan akan lebih cepat diselasaikan, kerusakan dapat dikurangi, absensi akan dapat diperkecil, kemungkinan perpindahan karyawan dapat diperkecil seminimal mungkin dan hal ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Dalam artikel ini, penulis mengevaluasi Kebijakan PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang dalam meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan dan mengevaluasi Persepsi karyawan terhadap faktor-faktor semangat dan kegairahan kerja karyawan pada PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang. B. Kajian Teori 1711

Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas Sumber Daya Manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi utamanya yaitu mengelola Sumber Daya Manusia di dalam dinamika antara organisasi dan karyawan yang seringkali memiliki perbedaan kepentingan. Agar tugas-tugas karyawan dapat dilaksanakan dengan baik, maka perusahaan harus memperhatikan semangat dan kegairahan kerja karyawan. Semangat tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibentuk, dibina dan dipelihara. Semangat yang tinggi dan diarahkan akan membawa pengaruh positif terhadap produktivitas kerja. Perusahaan juga membutuhkan manajemen personalia yang handal untuk dapat memenangkan persaingan. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Menurut Marihot (2009: 2): Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan Sumber Daya Manusia agar tercapai tujuan organisasi, dan masyarakat. Manajemen personalia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas Sumber Daya Manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi dan memelihara karyawan dalam jumlah dan tipe. Menurut Nawawi (2011: 42): Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi (perusahaan). Perusahaan menghendaki agar karyawan memiliki kinerja yang baik. Oleh sebab itu karyawan didorong dengan berbagai cara untuk terus meningkatkan prestasinya. Namun demikian, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tanpa didukung oleh budaya dalam perusahaan. Penerapan budaya dalam organisasi sangat besar manfaatnya, karena dalam budaya banyak terkandung faktor-kaktor yang dapat memotivasi karyawan dalam bekerja untuk terus meningkatkan prestasi. Menurut Budiyono (2004: 206): Sumber Daya Manusia merupakan kegiatan yang mengatur tentang cara pengadaan tenaga kerja, melakukan pengembangan memberikan kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja melalui proses-proses manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi. 1712

Menurut Fathoni (2006: 9) ada lima prinsip pendekatan terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia, yaitu: 1. Sumber Daya Manusia adalah merupakan kekayaan yang paling penting, yang dimiliki oleh organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan organisasi tersebut. 2. Keberhasilan sangat mungkin dicapai manakala peraturan atau kebijaksanaan dan prosedur, serta mekanisme kerja, yang bertalian dengan manusia dari perusahaan saling berhubungan dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan pencapaian strategis. 3. Budaya dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian terbaik. 4. Manajemen Sumber Daya Manusia berhubungan dengan integrasi semua anggota organisasi yang terlibat untuk mencapai tujuan. 5. Empat prinsip tersebut harus tertanam dalam diri setiap anggota ditambah dengan ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Hasibuan (2012: 10): Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Menurut Robbins (2002: 55): Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Menurut Hasibuan (2012: 149) Ada dua metode dalam motivasi: 1. Motivasi Langsung (Direct Motivasion) Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang jasa. 2. Motivasi tidak langsung (Indirect Motivastion) Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga karyawan betah dan bersemangat dalam melakukan pekerjaannya. Seperti ruangan kerja yang terang dan nyaman, suasana pekerjaan yang serasi, serta penempatan yang tepat. Motivasi langsung besar pengaruhnya untuk merangsang semngat kerja karyawan sehingga produktif. Menurut Handoko (2012: 193): Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Menurut Strauss dan Sayles dalam buku Handoko (2012:196): karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan piskologis dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Karyawan seperti ini akan sering melamun, semangat kerja rendah, cepat lelah dan bosan, emosinya tidak 1713

stabil, sering absen, dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang tidak dilakukan. Sedangkan karyawan yang mendapat kepuasan kerja biasanya mempunyai kehadiran dan perputaran yang lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan, dan (kadang-kadang) berprestasi kerja lebih baik dari pada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja. Oleh karena itu,kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan kerja perusahaan. Menurut Robbins (2002: 36): Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) mengacu kepada sikap umum terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya. Menurut Sutrisno (2009: 74): Kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerjasama antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis. Menurut Hasibuan (2012: 94-143): Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Sedangkan kegairahan kerja adalah kemauan dan kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan. Menurut Sedarmayanti (2001: 23): Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Menurut Nitisemito dalam buku Tohardi (2002: 433) Menjelaskan adanya faktorfaktor yang mendorong semangat dan kegairahan kerja adalah: 1. Penempatan Karyawan yang Tepat Setiap perusahaan hendaknya menempatkan karyawan pada posisi yang tepat, artinya tempatkan karyawan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang mereka miliki. 2. Usahakan Karyawan Memiliki Loyalitas Kesetiaan atau loyalitas terhadap perusahaan menimbulkan rasa tanggung jawab. Untuk dapat meningkatkan loyalitas para karyawan terhadap perusahaan maka perusahaan harus mengusahakan agar karyawan merasa senasib dengan perusahaan. 3. Rasa Aman Menghadapi Masa Depan Semangat dan kegairahan kerja akan terpupuk jika para karyawan merasa aman terhadap masa depan pekerjaan mereka. 4. Harga diri Seorang karyawan yang merasa harga dirinya diperhatikan oleh atasannya,maka rasa tanggung jawab akan semakin bertambah besar sehingga pekerjaan yang dilakukan juga akan lebih baik. 5. Lingkungan kerja 1714

Lingkungan yang baik akan memotivasi karyawan dalam melakukan pekerjaannya yang selanjutnya akan mampu meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan. Lingkungan kerja meliputi pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, kebisingan dan keamanan. 6. Kesempatan untuk maju Setiap perusahaan hendaknya memberikan kesempatan kepada karyawan untuk maju, dengan demikian mereka mempunyai harapan untuk maju sehingga semangat dan kegairahan kerja mereka meningkat. 7. Gaji yang cukup Gaji dan upah hendaknya mempunyai persamaan yaitu keduanya menyangkut balas jasa terhadap prestasi seseorang. Upah lebih ditekankan lagi bagi pekerja yang tidak tetap sifatnya seperti pekerjaan borongan atau yang tidak mengikat sifatnya,sedangkan gaji lebih dipakai uantuk pekerjaan yang sifatnya mengikat seperti pegawai bulanan,pegawai negeri atau pegawai tetap. Ada kecendrungan bahwa semakin besar gaji atau upah yang diberikan maka semakin puaslah hati para karyawan, sehingga dengan demikian dapat diharapkan bertambahnya semangat dan kegairahan kerja mereka. 8. Insentif yang terarah Memberikan tambahan penghasilan secara langsung kepada karyawan yang menunjukkan prestasi kerjanya 9. Memperhatikan kebutuhan rohani Selain kebutuhan material yang terwujud, gaji atau upah yang cukup, maka mereka juga membutuhkan kebutuhan rohani dengan menyediakan tempat ibadah dan memberikan kesempatan karyawan untuk menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaannya. 10. Fasilitas yang menyenangkan Setiap perusahaan hendaknya menyediakan fasilitas yang menyenangkan bagi karyawan. Fasilitas tersebut bias berupa kantin, tempat olah raga, balai pengobatan, transportasi dan sebagainya. 11. Menciptakan suasana santai Suasana kerja yang rutin dan monoton sering kali menimbulkan kebosanan dan ketegangan kerja bagi karyawan. Untuk menghindari hal-hal seperti itu maka perusahaan dalam waktu- waktu tertentu perlu menciptakan suasana santai. Dari pernyataan di atas dapatlah diartikan bahwa semangat bekerja adalah suasana yang ada di setiap pegawai mau bekerjasama dalam suatu kelompok kerja untuk meraih hasil yang telah direncanakan bersama secara maksimal. C. Metode Penelitian 1. Bentuk Penelitian Penulis menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti dalam hal ini adalah karyawan pada PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang. 1715

2. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini, penulis mewawancarai karyawan PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang dimintai data yang diperlukan dalam penelitian ini b. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara menebarkan daftar pertanyaan kepada responden yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. c. Studi Dokumenter Studi dokumenter adalah mempelajari laporan dan dokumen lainnya pada PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang yang relevan dengan masalah yang diteliti. d. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data melalui buku-buku untuk memperoleh teori-teori yang mendukung penelitian ini. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono (2004: 72): Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang tahun 2014 yang berjumlah 81 orang. b. Sampel Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2002: 124): Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel. Menurut Arikunto (2002: 109): Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Metode pengambilan sampel menurut Arikunto (2002: 112) adalah: Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Karena populasinya kurang dari 100 1716

orang, maka seluruh populasi diambil sebagai sampel. Sehingga, teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus, yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil seluruh anggota populasi. 4. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif yaitu data yang terkumpul melalui pengisian kuesioner yang disebarkan kepada responden, dilakukan pengelompokan berdasarkan kriteria yang ada dan hasil dari masing-masing jawaban ditabulasikan, dihitung dan dianalisis. Dari hasil analisis kemudian ditarik kesimpulannya. D. Analisis dan Pembahasan Sumber Daya Manusia dalam suatu perusahaan tidak akan dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik tanpa adanya semangat dan kegairahan kerja. Tidak adanya keteraturan dan ketertiban dalam bekerja adalah salah satu akibatnya. Semangat dan kegairahan kerja karyawan menjadi kunci terwujudnya tujuan perusahaan. Karena dengan adanya semangat dan kegairahan kerja, karyawan sadar dan bersedia mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, dan akan mendorong terwujudnya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, dalam usaha meningkatkan semangat dan kegairahan kerja tidak asal dilaksanakan saja, akan tetapi semangat dan kegairahan kerja juga harus dapat menunjang tujuan perusahaan dalam menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dengan potensi tenaga kerja yang sangat besar pada PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang. 1. Penempatan Karyawan yang Tepat Penempatan posisi kerja karyawan harus sesuai dengan persyaratan kerja dan kemampuan kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Atasan harus benar-benar mempertimbangkannya dengan baik sesuai dengan kebutuhan kerja di perusahaan. Penempatan karyawan yang sesuai dengan keahlian serta ditunjang dengan tingkat pendidikan seseorang yang ditambah masa kerjanya akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang produktif dan tentunya sangat menguntungkan bagi organisasi atau perusahaan. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kesesuaian posisi yang ditempati di PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang dengan keterampilan dan keahlian disajikan pada Tabel 1 berikut ini: 1717

TABEL 1 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI KESESUAIAN POSISI YANG DITEMPATI OLEH KARYAWAN DENGAN KETERAMPILAN DAN KEAHLIAN Tanggapan Jumlah Responden Responden Sesuai 57 170,37 Tidak Sesuai 24 129,63 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa sebanyak 57 orang atau sebesar 70,37 persen responden menyatakan ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan keterampilan dan keahliannya, dengan alasan mereka senang dengan posisi yang ditempatkan dalam bekerja. Sebanyak 24 orang atau sebesar 29,63 persen responden menyatakan ditempatkan pada posisi yang tidak sesuai dengan keterampilan dan keahliannya 2. Usahakan Karyawan Memiliki Loyalitas Loyalitas karyawan harus dapat dibina agar karyawan memiliki kesetiaan terhadap kebijakan perusahaan. Loyalitas yang tinggi dapat membantu meningkatkan produktivitas serta semangat dan kegairahan kerja karyawan akan tetapi dalam hal ini juga sangat tergantung bagaimana cara seorang atasan dalam memimpin perusahaannya dan bagaimana seorang atasan memperlakukan atasannya. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai mampu atau tidaknya PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang menciptakan loyalitas karyawannya disajikan pada Tabel 2 berikut ini: TABEL 2 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI MAMPU ATAU TIDAKNYA PERUSAHAAN MENCIPTAKAN LOYALITAS KARYAWANNYA Tanggapan Responden Jumlah Responden Mampu 23 128,39 Tidak Mampu 58 171,61 1718

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa sebanyak 23 orang atau sebesar 28,39 persen responden menyatakan PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang mampu menciptakan loyalitas karyawannya dengan alasan tingkat kompensasi yang diberikan oleh perusahaan adil dan fasilitas yang disediakan perusahaan memadai, Sebanyak 58 orang atau sebesar 71,61 persen responden menyatakan perusahaan tidak mampu menciptakan loyalitas karyawannya karena keputusan yang diambil oleh pimpinan kurang adil dan terbuka untuk dapat membina kerukunan kerja antar karyawan. Seorang pimpinan harus bersikap adil dan terbuka untuk dapat membina hubungan yang baik antar karyawan agar karyawan tidak merasa bahwa pimpinan pilih kasih. 3. Perasaan Aman Menghadapi Masa Depan Setiap orang pasti berharap bahwa pekerjaan yang dimilikinya terjamin akan masa depannya sehingga dengan demikian mereka yakin merasa aman dalam bekerja. Perusahaan dapat memberikan jaminan perasaan aman menghadapi masa depan seperti jaminan pensiun, jaminan kesehatan. Kalau hal itu tidak dapat dilakukan maka sebaiknya perusahaan tetap stabil. Dengan kestabilan itu maka masa depan perusahaan akan terjamin dan karyawan merasa lebih tenang dalam bekerja. Sebaliknya apabila perusahaan yang usahanya berjalan tidak stabil akan menimbulkan kecemasan atau kekhawatiran bagi karyawan. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai jaminan pekerjaan yang sedang ditekuni sekarang di PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang terhadap masa depan disajikan pada Tabel 3 berikut ini: TABEL 3 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI PEKERJAAN YANG DITEKUNI SEKARANG DAPAT MENJAMIN MASA DEPAN Tanggapan Responden Jumlah Responden Dapat Menjamin 29 135,81 Tidak Dapat Menjamin 52 164,19 Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa sebanyak 29 orang atau 35,81 persen responden menyatakan pekerjaan sekarang di PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang dapat menjamin masa depan. Sebanyak 52 responden 1719

atau sebesar 64,19 persen menyatakan pekerjaan yang sedang ditekuninya sekarang di perusahaan tidak dapat menjamin masa depan, 4. Harga Diri Karyawan Perhatian terhadap harga diri karyawan ini bisa diberikan dalam bentuk penghargaan kepada karyawan sehingga karyawan akan lebih bersemangat dan termotivasi dalam bekerja karena pimpinan memberikan perhatian kepada karyawannya. Selain itu dengan saling menghargai sesama karyawan maupun karyawan dengan atasan akan tercipta hubungan yang baik dalam perusahaan. Ada kalanya walaupun tugas dapat diselesaikan dengan baik tetapi penghargaan seringkali dilupakan. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pernah atau tidaknya menerima penghargaan dari PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang disajikan pada Tabel 4 berikut ini: TABEL 4 KOMPOSISI RESPONDEN YANG PERNAH MENERIMA PENGHARGAAN Tanggapan Responden Jumlah Responden Pernah 34 141,98 Tidak Pernah 47 158,03 Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa sebanyak 34 responden atau sebesar 41,98 persen responden menyatakan pernah menerima penghargaan dari PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang, yaitu berupa pujian, kesempatan berunding, pemberian bonus. Sebanyak 47 responden atau sebesar 58,03 persen responden menyatakan tidak pernah menerima penghargaan dari perusahaan. 5. Lingkungan Kerja Suasana dan lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar pekerjaan yang dapat mempengaruhi diri karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Untuk itu setiap perusahaan harus dapat menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang menyenangkan dan nyaman bagi karyawan.. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kebersihan di lingkungan kerja pada PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang tergolong baik disajikan pada Tabel 5 berikut ini: 1720

TABEL 5 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN KERJATERGOLONG BAIK Tanggapan Responden Jumlah Responden Baik 81 100,00 Tidak Baik 10 110,00 Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa 81 orang responden atau 100,00 persen mengatakan di lingkungan PT Tanggi Prima Agro Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang tergolong baik, lingkungan kerja yang bersih,akan meningkatkan semangat dan gairah karyawan dalam bekerja. Sedangkan tidak ada yang menyatakan kebersihan dilingkungan kerja tergolong tidak baik. 6. Kesempatan Untuk Maju Kesempatan karyawan untuk maju hendaknya diberikan oleh setiap perusahaan agar semangat dan kegairahan kerja karyawan dapat meningkat. Jika adanya kesempatan bagi karyawan untuk maju secara tidak langsung karyawan akan lebih giat bekerja. Hendaknya pihak pimpinan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk maju dan mengembangkan kariernya sehingga semangat kerja karyawan akan timbul. Sebaliknya jika karyawan tidak mempunyai harapan untuk maju maka semangat kerja akan turun. Kesempatan untuk maju yang diberikan kepada karyawan dapat berupa pelatihan terhadap karyawan. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai sikap adil dalam memberikan kesempatan untuk maju bagi para karyawan pada PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang disajikan pada Tabel 6 berikut ini: TABEL 6 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI KEADILAN PIMPINAN DALAM MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MAJU Tanggapan Responden Jumlah Responden Adil 81 100,00 Tidak Adil 10 110,00 1721

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa sebanyak 81 responden atau sebesar 100,00 persen responden menyatakan PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang bersikap adil dalam memberikan kesempatan untuk maju bagi para karyawannya, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak adil dalam memberikan kesempatan untuk maju bagi para karyawan. 7. Gaji yang Cukup Gaji adalah balas jasa yang harus diberikan perusahaan atas kerja yang telah dilaksanakan dalam bekerja. Karyawan berhak menerima gaji dari perusahaan dan karyawan berkewajiban mematuhi aturan kerja. Bagi karyawan gaji merupakan suatu jaminan untuk kelangsungan hidup dan juga untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Sedangkan bagi perusahaan gaji merupakan komponen biaya yang harus dikeluarkan. Untuk mengetahui pengelompokan responden berdasarkan besarnya gaji yang diterima karyawan di PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang disajikan pada Tabel 7 berikut ini: TABEL 7 KOMPOSISI RESPONDEN BERDASARKAN BESARNYA JUMLAH GAJI YANG DITERIMA OLEH KARYAWAN Jumlah Tingkat Gaji Responden Kurang dari 1.400.000,00 0 0,00 Antara 1.401.000,00-1.650.000,00 81 100,00 Lebih dari 1.650.000,000 0 0,00 Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa tidak ada responden atau sebesar 0,00 persen reponden menerima gaji yang kurang dari Rp1.400.000,00. Sebanyak 75 responden atau sebesar 100,00 persen responden menerima gaji antara Rp1.401.000,00- Rp1.650.000,00 tidak ada responden atau sebesar 0,00 persen menerima gaji lebih dari Rp1.650.000,00. 1722

8. Pemberian Insentif yang Terarah Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 Pemberian insentif merupakan suatu upaya perusahaan untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan yang berprestasi. Insentif adalah pemberian upah di luar gaji yang diterima atau tambahan pendapatan di luar gaji karyawan. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kesesuaian insentif yang diberikan oleh PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang dengan harapan disajikan pada Tabel 8 berikut ini: TABEL 8 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI KESESUAIAN INSENTIF YANG DIBERIKAN DENGAN HARAPAN Tanggapan Responden Jumlah Responden Sesuai 66 100,00 Tidak Sesuai 10 110,00 Jumlah 66 100,00 Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa sebanyak 66 responden atau 100,00 persen responden yang pernah menerima insentif di luar gaji menyatakan bahwa insentif yang diberikan oleh PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang sesuai dengan harapannya, sedangkan tidak ada yang menyatakan pemberiaan insentif tidak sesuai. Dengan adanya pemberian insentif yang sesuai oleh perusahaan kepada karyawan, maka dapat memberikan semangat dan gairah kerja yang lebih tinggi. 9. Perhatian Akan Kebutuhan Rohani Kebutuhan rohani biasanya disediakan oleh perusahaan atau memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Kebutuhan rohani hubungan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai tanda kepercayaan dan bentuk terima kasih. Kebutuhan rohani dalam suatu perusahaan untuk dapat meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan, sangat diperlukan. Untuk mengetahui tanggapan mengenai ketersediaan tempat ibadah oleh PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang disajikan pada Tabel 9 berikut ini: 1723

TABEL 9 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI KETERSEDIAAN TEMPAT IBADAH Tanggapan Responden Jumlah Responden Tersedia 0 110,00 Tidak Tersedia 81 100,00 Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa seluruh responden, yaitu sebanyak 81 orang atau sebesar 100,00 persen menyatakan tidak tersedianya tempat ibadah. Dalam kehidupan keagamaan, menjalankan ibadah adalah hal yang penting untuk dilakukan. 10. Fasilitas Kerja Fasilitas yang tersedia sangatlah diperlukan sebagai penunjang dalam pekerjaan. Tersedianya fasilitas membuat karyawan betah di tempat kerja dan kejenuhan terhadap pekerjaan dapat dihindarkan sehingga akan meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan. Fasilitas di perusahaan hendaknya disediakan dalam kapasitas yang lengkap dan cukup. Lengkap artinya tidak ada satupun faslitas yang kurang, sedangkan cukup berarti disediakan dalam jumlah tertentu sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang disajikan pada Tabel 10 berikut ini: TABEL 10 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI KELENGKAPAN FASILITAS KERJA YANG DISEDIAKAN Tanggapan Responden Jumlah Responden Lengkap 81 100,00 Tidak Lengkap 0 0,00 1724

Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa seluruh responden, yaitu sebanyak 81 responden atau sebesar 100,00 persen responden menyatakan fasilitas kerja yang disediakan oleh PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang lengkap. Perusahaan perlu mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas perusahaan oleh karyawan untuk mengetahui sejauhmana fasilitas tersebut bermanfaat dan menunjang pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan tersebut. 11. Suasana Santai Suasana santai diperlukan untuk menghindarkan karyawan dari rasa bosan atau jenuh dalam menjalankan tugas atau pekerjaannya sehingga dengan adanya suasana santai semangat dan kegairahan kerja karyawan dapat ditingkatkan. Suasana kerja yang rutin sering kali menimbulkan kebosanan dan ketegangan kerja bagi para karyawan. Untuk menghindari kebosanan karyawan dalam bekerja, maka perusahaan perlu sekali kadang-kadang (dalam waktu tertentu) menciptakan suasanan santai. Untuk mengetahui pengelompokan responden berdasarkan kegiatan yang dilaksananakan oleh PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang untuk menciptakan suasana santai disajikan pada Tabel 11 berikut ini: TABEL 11 PENGELOMPOKAN RESPONDEN BERDASARKAN KEGIATAN YANG DIBERIKAN UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA SANTAI Tanggapan Responden Jumlah Responden Piknik Bersama 28 134,57 Pertandingan Olahraga Antar Karyawan 34 1 141,97 Lain-lain 19 123,46 Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa sebanyak 28 orang atau 34,57 persen responden menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo kabupaten Bengkayang untuk menciptakan suasana santai adalah piknik bersama. Sebanyak 34 orang atau 41,97 persen responden menyatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk menciptakan suasana santai adalah pertandingan olahraga antar karyawan. Sebanyak 19 orang atau 23,46 persen responden 1725

menyatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk menciptakan suasana santai adalah mengijinkan karyawan memutar musik sewaktu bekerja, makan bersama, acara kebersamaan dan suasana kerja yang nyaman. E. Penutup 1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Kebijakan perusahaan dalam meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan, perusahaan memberikan tunjangan transportasi, memberikan insentif diluar gaji karyawan berupa uang tambahan, tunjangan hari raya, memberikan sanksi apabila ada karyawan yang melakukan kesalahan, pemimpin melakukan pengawasan kerja terhadap karyawan secara langsung dilapangandan adanya peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. b. Persepsi karyawan terhadap faktor-faktor semangat dan kegairahan kerja karyawan pada PT Tanggi Prima Agro di Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang berdasarkan hasil penelitian bahwa gaji yang diberikan sudah cukup baik, pembayaran gaji selalu tepat pada waktunya dan dapat mencukupi kebutuhan seharihari, tetapi masih ada beberapa responden yang menyatakan bahwa gaji yang diterima tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, lingkungan kerja yang baik, karyawan diberikan penghargaan yang prestasi kerjanya bagu dan karyawan diberikan pelatihan 2. Saran-saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis memberikan saran sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam meningkatkan semangat dan kegairahan kerja. Adapun saran yang diberikan oleh penulis sebagai berikut: a. Peraturan dan pedoman kerja perusahaan harus lebuh jelas dan diinformasikan kepada karyawan sehingga bisa menjadi pegangan bagi setiap karyawan b. Penempatan kerja karyawan harus sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikioleh karyawan c. Gaji yang diberikan kepada karyawan harus lebih diperhatikan mengingat kebutuhan karyawan berbeda-beda. 1726

d. Perusahaan perlu memberikan penghargaan kepada karyawan yang perstasi kerjanya bagus, tetap memberika pelatihan kepada karyawan. e. Perusahaan perlu mempertahankan fasilitas, lingkungan kerja dan dapat menciptakan suasana santai bagi karyawan agar tidak merasa bosan dalam bekerja. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Fathoni H. Abdulrrahmat. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Handoko T. Hani. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE, 2012. Hariandja, Marihot Tua Efendi. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Widiasarana, 2009. Hasibuan, H. Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2012. Nawawi H. Hadari. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2011. Robbins, Stephen P. Essentials of Organizational Behaviour. Halida dan Dewi Sartika Jakarta: Erlangga, 2002. Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju, 2001. Sedarmayanti, Hidayat Syarifudin. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju, 2002. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2004. Sutrisno, H. Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009. Tohardi, Ahmad. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju, 2002. 1727