METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

` III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan penelitian. Menurut (Kartini Kartono,1980:16) menyatakan :

III. METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Dapat berupa angket,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kampus III Universitas Negeri Gorontalo

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Surat ijin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan reaksi

BAB III METODOLOGI PENLITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang

III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan,

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. sebab itu, dalam penelitian ini peneliti akan menguraikan prosedur yang. tertentu dan hubungannya berbagai variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ilmiah yang digunakan sebagai metodologi penelitian harus tepat

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB III METODE PENELITIAN. dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga Stadion Bumi Siliwangi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan sesuatu atau untuk mencari sebuah jawaban.

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) Metode penelitian adalah cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan 22 kali pertemuan, setiap minggu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri 3 Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi ini berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lapangan Voli SMA Negeri I Tibawa.

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

: Panjang tungkai. : Power otot tungkai.

TES POWER VERTIKAL JUMP. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

Transkripsi:

III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini merupakan cara agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu penelitian dapat mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian adalah jenis penelitian tertentu yang terpilih untuk dilaksanakan dalam rangka tujuan penelitian yang telah ditetapkan (Arikunto, 2000:110). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Menurut Arikunto (2000:313) penelitian deskriptif korelasional atau penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara kedua variabel atau lebih. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Peneliti menduga bahwa unsur kekuatan serta power otot lengan dan tungkai memiliki hubungan yang berarti dengan jarak luncur satu kayuhan renang gaya dada.

32 B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Menurut (Arikunto, 2000:173). Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian adalah siswa putra kelas XI SMA Islam Nurul Fikri Boarding School Serang yang berjumlah 44 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sehingga sampel dianggap reperensitatif (Sutanto, 2001:70). Berdasarkan pemikiran diatas maka metode penetapan sampel yang digunakan adalah metode kreteria dan syarat jika jumlah populasi kurang dari 100 maka dapat diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel dan jika lebih dari 100 maka dapat ditentukan 10-15% atau 20-25% dari total populasi yang ada dalam penelitian ini (Arikunto 2000:174). Berdasarkan metode tersebut sampel yang diambil adalah keseluruhan jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 44 siswa. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2000:161). Sedangkan menurut (Ibnu 1996:56) variabel penelitian dapat diartikan sebagai objek pengamatan yang

33 menjadi titik perbedaan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini ditetapkan dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat (Hadari Nawawi dan Mimi Martini 1996:50). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kekuatan otot lengan(x1), kekuatan otot tungkai(x2), power lengan (X3), dan power tungkai (X4) siswa putra kelas XI SMA Islam Nurul Fikri Boarding School Serang. 2. Variabel terikat Menurut (Hadari dan Mimi 1996:51), yang dimaksud dengan variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula sejumlah aspek atau unsur yang didalamnya yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain yang disebut variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah jarak luncur satu kayuhan renang gaya dada pada siswa putra kelas XI SMA Islam Nurul Fikri Boarding School Serang. D. Teknik Pengambilan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey tes dengan teknik korelasi, Pengambilan data dilakukan dengan pemberian tes dan

34 pengukuran melalui metode survey, yaitu peneliti mengamati secara langsung pelaksanaan tes dan pengukuran di lapangan. Tes dan pengukuran yang dilakukan meliputi: pengukuran kekuatan otot lengan, kekuatan otot tungkai, power lengan, power tungkai, dan pengukuran jarak luncur satu kayuhan renang gaya dada. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Arikunto2000:151). a. Instrumen tes kekuatan otot lengan Tes untuk mengukur kekuatan otot lengan menggunakan push and pull dynamometer. Satuan dalam instrumen push and pull dynamometer ini adalah kilogram (Depdiknas, 2000). Memiliki indeks validitas sebesar 0.63 dan reliabilitas 0,63. Tujuan : Untuk mengukur kekuatan otot lengan dalam mendorong dan menarik. Alat Petugas : Push and pull dynamometer. : Pemandu tes dan pencatat skor Pelaksanaan : Tester berdiri tegak dengan kaki terbuka selebar bahu dan pandangan lurus ke depan. Tangan memegang push and pull dynamometer dengan kedua tangan di depan dada.

35 Posisi lengan dan tangan lurus dengan bahu. Dorong alat tersebut sekuat tenaga. Pada saat mendorong, alat tidak boleh menempel pada dada, sedangkan tangan dan siku tetap sejajar bahu. Kemudian dilanjutkan dengan menarik alat. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Penilaian : Skor kekuatan dorong dan tarik terbaik dari tiga kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan kg, dengan tingkat ketelitian 0,5 kg. Hasil :Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, hasil yang terbaik digunakan sebagai data penelitian. Gambar 9. Alat kekuatan otot lengan Push and Pull Dynamometer b. Instrumen tes kekuatan otot tungkai Tujuan Alat Petugas : Untuk mengukur kekuatan otot tungkai : leg dynamometer. : Pemandu tes dan pencatat skor Pelaksanaan :Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran kekuatan otot tungkai dengan

36 leg dynamometer. Sebelum melakukan tes siswa diberi contoh cara penggunaanya. Kemudian siswa berdiri pada leg dynamometer dengan lutut ditekuk membentuk sudut 130 140 derajat, tubuh tegak lurus dan pandangan ke depan. Panjang rantai dynamometer diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan posisi berdiri. Tongkat pegangan di genggam dengan posisi tangan menghadap ke belakang. Tarik tongkat pegangan sekuat mungkin dan meluruskan sendi lutut perlahan-lahan. Lalu baca penunjukan jarum pada skala saat maksimum tercapai. Tes dilakukan dua kali dan diambil yang terbaik. Penilaian : Besarnya kekuatan otot tungkai, yang dapat dilihat pada alat tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh jarum alat tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai tersebut, yang diukur dalam kg. Hasil :Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, hasil yang terbaik digunakan sebagai data penelitian. Gambar 10. Alat kekuatan otot tungkai Leg Dynamometer

37 c. Instrumen tes power lengan Tujuan Alat Petugas : Untuk mengukur power lengan : Bola medicine : Pemandu tes dan pencatat skor Pelaksanaan :Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran power lengan dengan bola medicine. Sebelum melakukan tes siswa diberi contoh cara penggunaanya. Kemudian siswa duduk di bangku depan punggung lurus, siswa memegang bola medicine dengan dua tangan, di depan dada dan dibawah dagu, siswa mendorong bola kedepan sejauh mungkin, punggung tetap menempel disandaran bangku. siswa melakukan sebanyak 2 kali, sebelumnya diberi kesempatan untuk mencoba terlebih dahulu Penilaian : Jarak diukur dari tempat jatuhnya bola hingga ujung bangku, nilai yang diperoleh adalah jarak terjauh yang bisa dicapai dicatat dalam cm Hasil :Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, hasil yang terbaik digunakan sebagai data penelitian. d. Instrumen tes power tungkai Tujuan : Untuk mengukur power tungkai

38 Alat Petugas : meteran : Pemandu tes dan pencatat skor Pelaksanaan :Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran power tungkai Papan skala ( The Lewis Nomogram ) digantung pada dinding dengan ketinggian 1,5 meter dari lantai. untuk tinggi papan bisa dibuat hingga ketinggian kurang lebih 3-3,5 meter. dengan nilai paling kecil pada skala hitung adalah 150cm. kemudian siswa berdiri di samping papan skala menghadap ke samping, tangan yang telah diberi serbuk kapur dipakai untuk meraih papan skala, diangkat setinggi-tingginya dan ditempelkan pada papan, dengan posisi kaki jinjit dan bekas tertinggi (ujung jari tangan) dicatat. Selanjutnya siswa mengambil sikap siap meloncat, dengan tumpuan kaki jinjit dan menekuk lutut, satu lengan dilipat di belakang badan, lengan dan tangan yang satunya diangkat ke atas lurus. Kemudian meloncat setinggi-tingginya dan menepukkan tangan yang diatas ke papan skala saat posisi di puncak loncatan. testor mencatat angka yang ditunjukkan oleh bekas tangan pada papan skala. Penilaian :Data atau skor yang dicatat adalah data atau skor yang dicapai siswa pada saat meloncat dan menepuk papan skala dikurangi angka raihan siswa pada saat berdiri tegak

39 menghadap kesamping. Hasil :Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, hasil yang terbaik digunakan sebagai data penelitian. e. Instrumen tes jarak luncur satu kayuhan renang gaya dada Tujuan Alat Petugas : Untuk mengukur jarak luncur satu kayuhan : meteran : Pemandu tes dan pencatat skor Pelaksanaan :Siswa dikumpulkan dan diberi penjelasan akan diambil datanya untuk pengukuran jarak luncur satu kayuhan renang gaya dada. Siswa melakukan awalan dari bawah, siswa bersiap menunggu aba- aba peluit untuk memulai renang, tes dimulai ketika peluit dibunyikan dan siswa melakukan renang gaya dada dengan satu kayuhan lengan dan tungkai. Tes dilakukan dua kali dan diambil yang terbaik. Penilaian : Jarak terjauh yang dapat dicapai siswa merupakan nilai siswa tersebut Hasil :Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, hasil yang terbaik digunakan sebagai data penelitian. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi carl pearson dan korelasi ganda, sehubungan penelitian ini adalah penelitian populasi

40 maka tidak diperlukan uji persyaratan untuk menentukan teknik analisis statistik yang digunakan. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi carl pearson dan korelasi ganda, namun sebelum menggunakan metode tersebut dicari dulu skor baku (Tscore) masing- masing data. Menurut Nar Herryhanto dan Akib Hamid (2003:136) bahwa Tscore berfungsi untuk menyetarakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuan akuranya atau berbeda bobot skornya menjadi baku atau skor standar. =50 + 10.Zs Keterangan: Tscore : skor baku Zscore : diperoleh dari perhitungan Zscore = Setelah data tes memiliki nilai baku yang sama maka data diolah menggunakan uji korelasi product moment dan korelasi ganda, dengan rumus sebagai berikut: 1. Mencari koefisien korelasi Untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dan terikat dapat digunakan korelasi product moment dan korelasi ganda. Menururt Sudjana (2005:369) koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, dan X2 dan Y dapat dicari dengan menggunakan rumus korelasi carl pearson:

41 rxy x 2 xy x y 2 2 x y y N N N 2 Dengan pengertian rxy N X Y X Y X 2 Y 2 : koefisien korelasi antara x dan y r xy : Jumlah Subyek : Skor item : Skor total : Jumlah skor items : Jumlah skor total : Jumlah kuadrat skor item : Jumlah kuadrat skor total Kegunaan dari korelasi ini adalah yaitu untuk menguji dua signifikansi dua variabel, mengetahui kuat lemah hubungan, dan mengetahui besar retribusi. Dalam penelitian ini analisis korelasi pearson digunakan untuk menjelaskan derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent) dengan nilai : -1 rs 1, dimana : 1. Bilai nilai rs = -1 atau mendekati -1, maka korelasi kedua variabel dikatakan sangat kuat dan negatif artinya sifat hubungan dari kedua variabel berlawanan arah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y akan turun atau sebaliknya jika X turun maka nilai Y akan naik. 2. Bila nilai rs = 0 atau mendekati 0, maka korelasi dari kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat korelasi sama sekali. 3. Bila nilai rs = 1 atau mendekati 1, maka korelasi dari kedua variabel sangat kuat dan positif, artinya hubungan dari kedua variabel yang diteliti bersifat searah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y

42 juga naik atau sebaliknya jika X turun maka nilai Y juga turun. Adapun kriteria penilaian korelasi menurut Sugiyono (2003: 216) yaitu : Tabel 3. Kriteria Penilaian Korelasi Interval Koefisian Tingkat Hubungan 0.00 0.199 Sangat Rendah 0.20 0.399 Rendah 0.40 0.599 Sedang 0.60 0.799 Kuat 0.80 1.000 Sangat Kuat Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r tabel product moment, dengan taraf signifikan 0,05 (taraf kepercayaan 95%). Kaidah pengujian signifikan : jika >, maka Ho ditolak artinya ada hubungan yang signifikan, dan jika <, maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Untuk mengetahui hubungan variabel X terhadap Y dicari dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (Sudjana, 2005:369). Adapun rumus koefisien determinasi sebagai berikut: KP = x 100%

43 Keterangan: KP = nilai koefisien determinasi = koefisien korelasi dikuadratkan Setelah diketahui besar kecilnya r xy maka taraf signifikan dilihat dengan : t = r n-2 1-r 2 Kaidah pengujian : jika t hitung t tabel maka Ho ditolak artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk dk distribusi t diambil n-2 dengan α = 0,05.