PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 2 STABAT KABUPATEN LANGKAT MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDEKATAN KETERAPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 SEUNUDDON ACEH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Bab III Metoda Taguchi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

IV. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERSTRUKTUR TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UIN WALISONGO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

A. Pengertian Hipotesis

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

PENGARUH PENGGUNAAN COMPACT DISC OF MATH (CD-M) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MRANGGEN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

Arini, Islamias, Asmadi M.Noer Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

ABSTRAK. Irvan Hadi Purnomo Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

Transkripsi:

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI STABAT KABUPATEN LANGKAT MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Dia Kristati Riyaa STKIP Bia Bagsa Meulaboh, Jl. Nasioal Meulaboh-Tapaktua Peuaga Cut Ujog Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 65, E-mail : diakristati77@yahoo.co.id Abstrak: Tujua peelitia ii adalah utuk megetahui peigkata hasil belajar matematika siswa melalui pembelajara discovery learig.peelitia ii bermaksud utuk membadigka proses da hasil pembelajara atara peerapa metode Discovery Learig dega metode ekspositori. Discovery Learig merupaka metode atau cara pembelajara dimaa siswa memperoleh pegetahua yag belum diketahuiya itu tidak melalui pemberitahua, melaika ditemuka sediri sebagia atau seluruh pegetahua tersebut. Guru medorog siswa agar mempuyai pegalama da melakuka eksperime dega memugkika mereka meemuka prisip-prisip atau kosep-kosep bagi diri mereka sediri. Sedagka metode ekspositori merupaka metode atau cara pembelajara dimaa guru cederug meampilka materi baik dalam dua dimesi atau tiga dimesi disertai dega pemberitahua da cotoh sampai siswa medapatka pegetahua. Peelitia ii dilakuka pada semua siswa pada dua kelas V di SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat, yaitu kelas V A sebagai kelas eksperime yag terdiri dari 5 siswa da kelas V Bsebagai kelas kotrolyag juga terdiri dari 5 siswa. Peelitia dilakuka selama sekitar 5 bula, mulai Februari 04 sampai dega Juli 04, pada saat siswa mempelajari pokok bahasa kubus da balok pada semester geap tahu ajara 04/05. Efektivitas metode pembelajara dilihat berdasarka keterlaksaaa masig-masig metode yag diterapka pada masigmasig kelas da hasil belajar yag ditujukka melalui skor tes pada pretes da postes. Hasil peelitia meujukka bahwa metode pembelajara Discovery Learig terhadap hasil belajar matematika efektif diterapka pada pembelajara matematika di kelas. Peeliti berharap peelitia serupa dapat dilakuka utuk melihat apakah metode pembelajara yag tepat da efektif bagi suatu kelas dega karakteristik tertetu. Kata-kata kuci: efektivitas, discovery learig, hasil belajar, matematika.. PENDAHULUAN Seirig dega kemajua ilmu pegetahua da tekologi, lembaga pedidika ditutut utuk berpera aktif dalam meigkatka mutu da kualitas pedidika secara optimal gua megimbagi kemajua ilmu pegetahua da tekologi serta meigkatka daya saig lulusa gua meghadapi ketatya persaiga da tataga duia kerja. Oleh karea itu, iovasi di bidag pedidika sagat diperluka agar kualitas pedidika terus meigkat sehigga memperoleh hasil sesuai dega tujua yag igi dicapai. Usaha mecapai keberhasila pembagua dalam bidag pedidika buka haya merupaka taggug jawab dari pemeritah semata, melaika juga seluruh masyarakat termasuk di dalamya adalah guru. Guru ditutut mejadi seorag pedidik yag aktif, kreatif, iovatif da profesioal. Hal itu dapat ditujukka melalui metode pembelajara yag diguaka guru dalam megajar di kelas Dalam pelaksaaa metode pembelajara di kelas, selama proses pembelajara siswa seharusya aktif da ikut terlibat secara lagsug, agar siswa memperoleh pegalama dari proses pembelajara. Namu peerapa yag terjadi di lapaga sagat berbeda dega apa yag diharapka oleh pemeritah. Pelaksaaa KTSP yag sudah diterapka, belum sesuai dega tujua yag dikembagka. Berdasarka observasi pra-peelitia pada taggal 0 Februari 04 di kelas VSD Negeri Stabat Kabupate Lagkatpada tahu ajara 04/05 meemuka beberapa permasalaha-permasalaha dalam proses pembelajara matematika. Ada beberapa peserta didik yag kurag kosetrasi ketika pembelajara berlagsug. Selai itu, ada beberapa peserta didik juga yag belajar sambil bermai game da hadphoe dega sembuyi-sembuyi. Hal 4

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 tersebut dimugkika karea pembelajara yag berlagsug secara mooto sehigga peserta didik kurag termotivasi utuk belajar. Keyataa di kelas meujukka bahwa tidak sedikit peserta didik yag berhasil dega mudah mempelajariya amu masih bayak juga yag tidak berhasil mempelajari mata pelajara tersebut. Keberhasila suatu pembelajara terdapat berbagai kompoe yag meetuka, atara lai: tujua, materi, metode, guru, saraa-prasaraa, da sebagaiya. Metode merupaka salah satu kompoe dalam pembelajara. Metode pembelajara adalah alat utuk mecapai tujua pembelajara. Dalam pembelajara terjadi proses iteralisasi da pemilika pegetahua oleh Peserta didik karea peserta didik dapat meyerap da memahami dega baik apa yag disampaika oleh guru. Keberhasila suatu pembelajara dapat diukur dari kemampua peserta didik dalam memahami materi pelajara. Kriteria keberhasila pembelajara diukur dari sejauh maa peserta didik dapat meguasai materi pelajara yag disampaika oleh guru. Pembelajara dikataka berhasil apabila sebagia besar peserta didik memahami pelajara dega baik.salah satu faktor yag dapat mempegaruhi keberhasila belajar peserta didik adalah guru. Guru berpera besar dalam meyusu strategi pembelajara yag mearik da meyeagka agar peserta didik termotivasi utuk berprestasi serta dapat memahami pelajaraya dega baik. Tiggi redahya hasil belajar peserta didik dalam pembelajara tidak terlepas dari pemiliha da pegguaa metode pembelajara. Dega pegguaa metode pembelajara yag tepat, maka dapat meigkatka hasil da partisipasi Peserta didik dalam proses pembelajara. Peserta didik aka lebih aktif dalam proses pembelajara sehigga pembelajara dapat berlagsugsecara efektif dalam mecapai suatu kompetesi. Dega tercapaiya kompetesi, maka aka berakibat pada peigkata prestasi belajar Peserta didik pada proses pembelajara. Peigkata hasil belajar peserta didik juga tidak tampak dalam pembelajara tersebut. Metode pembelajara ekspositori masih tampak medomiasi kegiata belajar. Dalam proses belajar megajar, komuikasi haya berpusat pada guru, da siswa haya sesekali dapat bertaya. Guru kurag dapat megetahui sampai dimaa siswa telah memahami materi, da haya sedikit pegajar yag dapat mejadi pembicara baik sehigga pada siswa dapat terbetuk kosep lai yag tidak sesuai dega yag dimaksud oleh guru. Efek dari metode ekspositori adalah siswa mejadi pasif, cederug megahafal da meimbulka rasa jeuh pada siswa sehigga tidak termotivasi lagi utuk belajar. Efek tersebut sagat meghambat keaktifa siswa dalam megikuti proses belajar megajar di dalam kelas. Sehigga diperluka suatu metode pembelajara yag sesuai utuk mejawab permasalaha tersebut. Salah satu metode yag dapat diguaka dalam pembelajara matematika adalah metode peemua (discovery learig). Metode peemua adalah metode megajar yag meitikberatka pada aktivitas peserta didik dalam belajar. Dalam pembelajara ii, guru bertidak sebagai pembimbig da fasilitator yag megarahka peserta didik utuk meemuka sediri rumus kubus da balok atau sub bab materi laiya. Metode ii meekaka guru utuk memberika masalah tersebut melalui melakuka percobaa, megumpulka da megaalisis data da megambil kesimpula. Metode peemua (discovery learig) diharapka dapat meigkatka hasil belajar peserta didik serta kualitas pedidika matematika. Hasil peelitia Afedi (0)berjudul Efektivitas Pegguaa MetodeDiscoveryLearig terhadap Hasil Belajar Kelas V SD Negeri III Yogyakarta meujukka bahwa berdasarka hasil peelitia da pembahasa, kelaseksperimememiliki ilai rata-rata sebesar 57, sedagka kelas kotrol memiliki rata-ratasebesar 4,50 maka dapat ditarik kesimpula bahwa hasil metodepembelajara dega metode discovery learig memiliki rata rata lebihbaik daripada pembelajara kovesioal. Artiya pembelajara degametode discovery learig lebih efektif dari pada pembelajara degametode kovesioal terhadap hasil belajar matematika peserta didik siswa. Berdasarka hasil wawacara lagsug dega beberapa guru matematika di SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat, diperoleh iformasi bahwa materi pada pokok bahasa Kubus da Balok merupaka materi 44

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 yag masih sulit dipahami oleh siswa, serta bayak masalah dalam kehidupa sehari-hari yag berkaita dega kubus da balok, selai itu batas KKM (Kriteria Ketutasa Miimal) yag telah ditetuka yaitu 75 yag harus dicapai oleh setiap siswa sekarag lebih tiggi dari tahu yag kemari dega KKM yaitu 70. Tujua dari peelitia ii adalah utuk megetahui apakah metode pembelajara discovery learig lebih efektif dibadigka dega metode pembelajara ekspositoripada pokok bahasa Kubus da Balok terhadap hasil belajar Matematika pada siswa kelas VSD Negeri Stabat Kabupate Lagkat. Hipotesis dalam peelitia ii yaitu Megguaka metode pembelajara discovery learig lebih efektif dibadigka metode pembelajara ekspositoripada pokok bahasa Kubus da Balok terhadap hasil belajar Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat. Efektivitas merupaka suatu ukura yag meyataka seberapa jauh target(kuatitas, kualitas da waktu) dimaa maki besar presetase target yag dicapai, maki tiggi efektifitasya.meurut Sadima dalam Irfa i (00: 0), keefektifa dalam pembelajara adalah hasil gua yag diperoleh setelah pelaksaaa proses belajar megajar. Dalam peelitia ii peerapa suatu metode pembelajara dikataka efektif apabila terdapat perbedaa hasil ilai tes, dega ratarata (mea) post-test lebih tiggi dibadigka rata-rata (mea) pre-test. Keefektifa metode pembelajara yag diguaka juga dilihat dari hasil ilai post-test mecapai KKM (Kriteria Kelulusa Miimal) yaitu 75. Metode pembelajara Discovery Learig yaitumetode atau cara pembelajara yag megatur sedemikia rupa sehigga, aak memperoleh pegetahua yag belum diketahuiya itu tidak melalui pemberitahua, sebagia atau seluruhya ditemuka sediri. Guru medorog siswa agar mempuyai pegalama da melakuka eksperime dega memugkika mereka meemuka prisip-prisip atau kosep-kosep bagi diri mereka sediri.pegguaa metode discovery dalam proses belajar megajar, memperkeaka siswa-siswaya meemuka sediri iformasi yag secara tradisioal biasa diberitahuka atau diceramahka saja. Metode pembelajara ekspositori yaitu metode atau cara pembelajara dimaa guru cederug meampilka materi baik dalam dua dimesi atau tiga dimesi disertai dega pemberitahua da cotoh sampai siswa medapatka pegetahua.sajaya (008:79) meyataka bahwa Metode ekspositori merupaka betuk dari pedekata pembelajara yag berorietasi kepada guru (teacher cetered approach). Hasil belajar merupaka sesuatu yag di peroleh atas usaha belajar yag dilakuka oleh peserta didik atau dapat diartika juga dega hasil yag dicapai dalam betuk agka-agka atau skor setelah diberika tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajara. Hasil belajar juga merupaka suatu kemampua yag dimiliki peserta didik yag didapatka dari berbagai pegalama serta usaha yag dilakukaya. Jihad da Haris (008: 4) megataka bawa hasil belajar adalah kemampua yag diperoleh aak setelah melalui kegiata belajar. Dalam peelitia ii yag dimaksud pokok bahasa Kubus da Balok meliputi karakteristik, usur-usur, kelilig, luas permukaa da volume kubus da balok.serta bagaimaa megaplikasika kosep megeai kubus da balok dalam berbagai permasalaha kehidupa sehari-hari baik diligkuga sekolah maupu ligkuga masyarakat.. METODE PENELITIAN Pedekata da Jeis Peelitia. Pedekata yag diguaka dalam peelitia ii adalah pedekata kuatitatif, karea peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah metode pembelajara yag berbeda memiliki efektivitasterhadap hasil belajar matematika siswa. Dega kata lai peulis igi meeliti hubuga atara variabel bebas, yaitu pelaksaaa metode pembelajara Discovery Learig da variabel terikat, yaitu pelaksaaa metode pembelajara Ekspositori. Sehubuga dega hal tersebut diatas, Sugiyoo (0: 4) megataka bahwa : Peelitia kuatitatif dapat diartika sebagai metode peelitia yag berladaska pada filsafat positivisme, diguaka utuk meeliti pada populasi atau sampel tertetu, tekik pegambila sampel pada umumya dilakuka secara radom, pegumpula data megguaka istrume peelitia peelitia, aalisis data bersifat kuatitatif/statistik 45

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 dega tujua utuk meguji hipotesis yag telah ditetapka. Peelitia ii megguaka metode peelitia eksperime.peelitia eksperime diartika sebagai pedekata peelitia kuatitatif yag palig peuh, artiya memeuhi semua persyarata utuk meguji hubuga sebab akibat.peelitia eksperime merupaka peelitia yag cukup khas, kekhasa tersebut diperlihatka oleh dua hal, pertama peelitia eksperime meguji secara lagsug pegaruh suatu variabel terhadap variabel lai, kedua meguji hipotesis hubuga sebab akibat (Syaodih, 009: 94). Metode peelitia eksperime diguaka utuk mecari pegaruh perlakua tertetu terhadap yag lai dalam kodisi yag terkedalika. (Sugioyoo, 009: 7). Peelitia eksperime memiliki jeis yag masig-masig memiliki kekhasa, yaki preeksperime, quasi- eksperime da trueeksperime. Berikut perbedaa dari ketiga jeis peelitia eksperime: Tabel.Jeis-jeis Peelitia Eksperime No. Pre eksperime. Haya kelas (kelas eksperime ). Sampel dipilih secara radom. Haya pretest atau postes saja yag diberika. 4. Tidak diberika evaluasi tes. Quasi eksperime Ada dua kelas (kelas kotrol da kelas eksperime ) Sampel tidak dipilih secara radom Dilakuka pretes da postes. Diberika evaluasi tes saat awal da akhir model pembelajara. (Syah. M, 008: 79) True eksperime Ada dua kelas (kelas kotrol da kelas eksperime ) Sampel dipilih secara radom. Dilakuka pretes da postes. Pemberia evaluasi tes diberika secara berkala. Dalam peelitia ii peeliti aka meeliti efektivitas metode pembelajara Discovery Learig pada pokok bahasa kubus da balok terhadap hasil belajar matematika pada kelas VIII MTsN Model Meulaboh- dega dua kelas yaitu kelas eksperime da kelas kotrol.berdasarka tabel di atas, peelitia ii termasuk peelitia true eksperime. Dalam peelitia ii terdapat dua kelas yaitu kelas eksperime da kelas kotrol, sampel dipilih secara acak (radom) da dilakukaya pre- testda posttest di kedua kelas. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat. Sedagka peelitia dilaksaaka pada semester geap tahu ajara 04/05. Sebelum peelitia dimulai, peeliti megawali dega dilakukaya observasi utuk meemuka permasalaha yag dihadapi dalam proses pembelajara. Observasi awal dilaksaaka pada bula Februari 04. Peelitia secara keseluruha dilakuka selama sekitar 5 bula, mulai Februari 04 sampai dega Juli 04. Populasi da Sampel Populasi adalah keseluruha objek peelitia (Arikuto, 006 :0). Adapu yag mejadi populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VSD Negeri Stabat Kabupate Lagkat yag berjumlah 97 siswa yag terdiri dari kelas V A sampai V C. Sampel adalah sebagia atau wakil populasi yag diteliti.dalam peelitia ii peulis haya meeliti sebagia dari populasi karea sesuai dega defiisi yag disampaika oleh Arikuto (006: 4) bahwa apabila subjekya kurag dari 00, lebih baik diambil semua sehigga peelitiaya merupaka peelitia populasi.berdasarka iformasi dari guru matematika di SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat bahwa seluruh kelas V memiliki kesamaa karakter meliputi kemampua yag hampir sama, jumlah siswa da telah medapat materi matematika yag sama. Pegambila sampel yag peeliti guaka pada peelitia ii yaitu radom samplig atau sampel acak karea peeliti memberi hak yag sama kepada setiap subjek utuk memperoleh kesempata dipilih mejadi sampel. Sampel radom yag peeliti lakuka 46

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 dega cara udia (utug-utuga) artiya pada kertas kecil peulis tuliska kelas subjek yaitu V A, V B, da V C.Kemudia kertas tersebut digulug, dega megambil guluga kertas sehigga kelas-kelas yag tertera pada guluga kertas yag terambil itulah yag merupaka kelas subjek sampel peelitia.diatara guluga kertas tersebut, peeliti memilih kembali utuk peetua kelas eksperime da kelas kotrol.kesimpula dari pegambila sampel diperoleh kelas V A (kelas eksperime) berjumlah 5 siswada kelas V B (kelas kotrol) berjumlah 5 siswa, sehigga sampel dalam peelitia ii adalah 70 siswa. Racaga Peelitia Racaga yag diguaka adalah Pretest-Posttest Cotrol Group Desig, bertujua utuk mempermudah lagkahlagkah dalam peelitia. Racaga Pretest- Posttest Cotrol Group Desig merupaka desai yag membadigka tes awal da tes akhir. Meurut Sugiyoo (009: ), adapu tabel racaga peelitia ii adalah sebagai berikut: Tabel.Pretest-Posttest Cotrol Group Desig Kelompok Pre-test Treat met Post-test Eksperime A X A Kotrol B Y B Keteraga: A = Pretes yag dilaksaaka pada kelompok eksperime A = Postes yag dilaksaaka pada kelompok eksperime X = Treatme (perlakua) yag diberika dikelompok eksperime yaitu metode Y pembelajaradiscovery Learig. =Treatme (perlakua) yag diberika dikelompok kotrol yaitu metode pembelajara Ekspositori. B = Pretes yag dilaksaaka pada kelompok kotrol B = Postes yag dilaksaaka pada kelompok kotrol Prosedur Peelitia Pelaksaaa peelitia terdiri dari dua tahap, yaitu:. Tahap persiapa Kegiata yag dilakuka pada tahap persiapa meliputi: a. Pembuata kesepakata dega guru bidag studi matematika pada sekolah yag aka dijadika tempat peelitia, meliputi: ) Kelas yag aka diguaka utuk peelitia yaitu kelas VIII-A da kelas VIII B ) Waktu yag aka diguaka utuk peelitia yaitu kali pertemua. ) Materi yag aka diguaka yaitu kubus da balok. b. Peyusua peragkat pembelajara yag meliputi: ) Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP) dega peerapa metode Discovery Learig. ) Lembar Kerja Siswa (LKS). c. Peyusua istrume peelitia ) Lembar Observasi, yaitu: i. Lembar Observasi aktivitas guru dalam megelola pembelajara. ii. Lembar Observasi aktivitas siswa. ) Tes kemampua hasil belajar siswa matematika yag mecakup materi karakteristik (sifat-sifat), luas permukaa da volume kubus da balok megguaka lembar soal pre-test da lembar soal post-test. d. Megkosultasika peragkat pembelajara da istrume peelitia kepada dose pembimbig da guru bidag studi matematika.. Tahap pelaksaaa Sebelum dilaksaaka proses pembelajara matematika dega megguaka metode Discovery Learig di kelas eksperime da metode Ekspositori di kelas kotrol, siswa diberi pre-test utuk megukur hasil belajar matematika siswa. Setelah pre-test selesai, siswa diberi perlakua yaitu kegiata pembelajara matematika sesuai dega RPP yag telah disusu megguaka metode Discovery Learig di kelas 47

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 eksperime da metode Ekspositori di kelas kotrol. Setelah kegiata pembelajara selesai, siswa diberi posttest utuk megukur hasil belajar matematika siswa. Setelah semua proses dilaksaaka, jawaba siswa dievaluasi sesuai dega pedoma peskora yag dipakai. Peragkat Pembelajara Peragkat pembelajara yag diguaka dalam peelitia ii meliputi:. RPP (Recaa Pelaksaaa Pembelajara) RPP disusu utuk merecaaka kegiata apa yag aka dilakuka dalam pembelajara. RPP dikembagka lebih khusus dari prosem, prota da silabus.peyusuaya berisi kompetesi dasar, idikator, tujua pembelajara, alokasi waktu, metode pembelajara da sebagaiya. Kegiata pembelajara dalam RPP terdiri dari tiga tahapa, yaitu tahap pedahulua, iti, da peutup. Aplikasi dari metode Discovery Learig tercermi pada tahap kegiata iti.. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS dalam peelitia ii disusu oleh peulis. LKS tersebut berisi soal/masalah yag aka dikerjaka/diselesaika oleh siswa pada saat pembelajara matematika dega megguaka diterapka. Tahapa dalam megerjaka LKS juga meliputi tahapa dalam metode Discovery Learigseperti mecari peemua baru dega berbagai iformasi sebelumya didapatka, megorgaisasika apa yag diketahui da ditayaka, serta keterkaita atar kosep yag ditemuka dega megisi baga, memeriksa kembali hasil yag diperoleh pada tahap pegorgaisasia, da memperluas pegetahua dega megaplikasika kosep baru pada kosep lai. Istrume Peelitia Istume yag diguaka dalam peelitia ii terdiri dari:. Lembar Observasi aktivitas guru Lembar observasi aktivitas guru diguaka utuk megamati aktivitas guru dalammegelola pembelajara. Pegamata aktivitas guru dalam megelolapembelajara dapat dilihat dari aktivitas guru dalam meyeleggaraka dameerapka lagkahlagkah pembelajara dega megguaka metode Discovery Learig.. Lembar pegamata aktivitas siswa Istrume ii diguaka utuk megamati aktivitas siswa selama pembelajara matematika dega megguaka metode Discovery Learig berlagsug. Lembar pegamata ii berisi perilaku-perilaku yag kemugkia dilakuka siswa selama pembelajara berlagsug.. Lembar soal tes Tes hasil belajar matematika yag diguakadalam peelitia ii berupa soal uraia sebayak 5 butir soal pre -test da 5 butir soal post-testyag memuat idikator peemua (discovery) kubus da balok. Hasil dari tes ii aka diguaka utukmegetahui apakah hasil belajarmatematika megguaka metode pembelajara discovery learig lebih efekif dibadigka dega metode pembelajara ekspositori. 4. Lembar validasi Validitas adalah suatu ukura yag meujukka tigkat-tigkat kevalida atau kesahiha suatu istrume (Arikuto, 008: 68).Lembar validitas yaitu suatu lembar istrume peelitia yag diguaka utuk megukur tigkat keshahiha dari lembarlembar istrume peelitia. Lembar validitas/validasi yag terdapat dalam peelitia ii diataraya yaitu: lembar validasi RPP, lembar validasi lembar observasi, lembar validasi lembar pre-test, lembar validasi lembar post-testda lembar validasi LKS. Tekik Pegumpula Data Tekik pegumpula data yag tepat diharapka dapat memberika hasil peelitia yag tepat da dapat dipertaggugjawabka. Dalam peelitia ii peeliti megguaka berbagai tekik pegumpula data, yaitu : Dokumetasi Dokumetasi adalah cara pegumpula data dega melihatya dalam dokumedokume yag telah ada (Budiyoo, 00:54). Dalam peelitia ii metode dokumetasi diguaka utuk megetahui daftar ama, omor abse siswa da megumpulka data tetag ilai tes pada siswa kelas VIII A da kelas VIII B MTs Model Meulaboh-. 48

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 Observasi Observasi dilakuka selama proses pembelajara berlagsug megguaka lembar observasi yaitu melakuka pegamata da pecatata megeai pelaksaaa pembelajara di kelas dega megguaka metode pembelajara discovery learig, serta perilaku da aktivitas yag ditujukka selama proses pembelajara berlagsug tapa meggaggu proses pembelajara. Data pegamata dilakuka dega dua observasi yaitu :. Data pegamata (observasi) aktivitas guru dalam megelola pembelajara Data ii diperoleh dari hasil pegamata aktivitas guru dalam megelola pembelajara matematika dega megguaka metode pembelajara discovery learig.peeliti melakuka pegamata ii dega batua observer. Pegamata dilakuka dega cara memberi skor peilaia pada setiap aktivitas guru yag diamati. Pegamat member tada ( ) pada salah satu skor peilaia yaitu,,, 4 da 5.Pemberia skor peilaia harus disesuaika dega rubrik peilaia yag sudah dibuat.. Data pegamata aktivitas siswa Data ii diperoleh dari hasil pegamata aktivitas siswa selama pembelajara matematika dega megguaka metode pembelajara discovery learig.peeliti melakuka pegamata ii dega batua observer. Pegamata aktivitas siswa dilakuka dega cara memberi skor peilaia pada setiap aktivitas siswa yag diamati. Pegamat memberi tada ( ) pada salah satu skor peilaia yaitu,,, 4 da 5.Pemberia skor peilaia harus disesuaika dega rubrik peilaia yag sudah dibuat. Tes Tes adalah cara pegumpula data yag meghadapka sejumlah pertayaapertayaa atau suruha-suruha kepada subyek peelitia (Budiyoo, 00:54). Dalam peelitia ii, metode tes diguaka utuk megumpulka data megeai hasil belajar matematika siswa. Betuk tes yag diguaka adalah soal uraia sebayak 5 butir soal pretest da 5 butir soal post-test pada kelas eksperime da kelas kotrol. Setiap butir soal uraia medapatka skor 5.Seperti yag tertera di lembar kuci jawaba/peskora. Skor total/total ilai di dapatka dari hasil bagi atara skor yag diperoleh dega skor total, kemudia dikali 00. Tekik Aalisis Data Dalam meguji data dalam peelitia ii diguaka uji t dega prosedur berikut ii :. Rata-rata dihitug dega rumus: f i xi X f i (Sudjaa 00: 9). Simpaga baku dihitug dega rumus: S f i x i Keteraga: X mea kelompok X f i x (Sudjaa 00: 94) S = varias tiap kelompok sampel x i = jumlah skor masig-masig variabel f = frekuesi skor masig-masig variabel = jumlah aggota sampel. Uji ormalitas Uji ormalitas diguaka utuk magetahui apakah sampel peelitia berasal dari populasi berdistribusi ormal. Uji ormalitas dalam peelitia ii megguaka metode Lilliefors. Dega megguaka uji Liliefors yaitu melalui proses sebagai berikut: a. Pegamata x, x,, x dijadika bilaga baku z, z,,z dega megguaka rumus xi x zi ( x da s masig-masig s merupaka rata-rata da simpaga baku sampel). b. Utuk tiap bilaga baku ii da megguaka daftar distribusi ormal baku, kemudia dihitug peluag F(z i) = P (z z i). c. Selajutya dihitug proporsi z, z,, z yag lebih kecil atau sama dega z i. Jika proporsi ii diyataka oleh s (z i), maka : bayakyaz, Z,... Z yag Z i S( z i) d. Hitug selisih F(z i) S(z i) kemudia tetuka harga mutlakya. i 49

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 e. Ambil harga yag palig besar di atara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ii Lo. Badigka Lo dega harga L kritik yag diambil dari taraf sigifika 5% atau α = 0,05 data tersebut berdistribusi ormal jika Lo < L. 4. Uji homogeitas varias kedua kelompok Uji ii diguaka utuk megetahui apakah populasi peelitia mempuyai variasi yag sama atau tidak.utuk meguji kedua kelompok homoge atau tidak, dirumuska hipotesis sebagai berikut: Ho: =, artiya varias kedua kelompok eksperime homoge Ha:, artiya varias kedua kelompok eksperime tidak homoge. Meetuka ilai F hitug dega rumus: Varias terbesar F hitug Varias terkecil (Sudjaa 00: 50) Kriteria pegujia: H 0 diterima bila F h F t, da H 0 ditolak bila F h> F t 5. UJi Hipotesis Hipotesis yag diuji meurut Sudjaa (00:4): Ho : μ = μ (Tidak terdapat perbedaa hasil belajar matematika siswa yag megguaka metode pembelajara Discovery Learigdega metode pembelajara Ekspositori pada siswa kelas V SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat) Ha : μ >μ (Terdapat perbedaa hasil belajar matematika siswa yag megguaka metode pembelajara Discovery Learig dega metode pembelajara Ekspositor pada siswa kelas V SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat) Dega kriteria pegujia meurut sudjaa adalah tolak Ho jika t hitug t tabel - α da meerima Ha, terima Ho jika t hitug t tabel α da tolak Ha dega db = da peluag ( α ).. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Validasi Sebelum peelitia dilakuka peeliti meyiapka alat yag diguaka utuk peelitia yaitu disebut dega istrume peelitia.istrume tersebut terlebih dahulu harus divalidasi oleh validator yag bertujua agar istrume layak utuk diguaka.dalam peelitia ii yag mejadi validator adalah Ibu Hj. Hasmaii S.Ag yag merupaka salah satu guru mata pelajara matematika di SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat.Berikut hasil rekapitulasi rata-rata ilai hasil validasi istrume peelitia. Tabel. Rekapitulasi Validasi Istrume Peelitia Istrume Peelitia Lembar validasi RPP Lembar validasi Observasi siswa Lembar validasi Observasi guru Lembar validasi pretes Lembar validasi postes Rata -rata Hasil Vali dasi 4,0,5,85,76,76 Peilaia umum (a) (b) 4 4 Kometar da Sara RPP yag diguaka harus bayak referesi buku yag diguaka. 4-5 - 4 4 4 4 Bobot soal sagat bagus da jelas Soal yag diguaka harus sesuai dega kemampua 50

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 Lembar validasi LKS,88 5 siswa da tidak terlalu sukar Pembuata LKS sagat mearik, jelas da tidak membosaka Keteraga:. (a) = kelayaka istrume dega kategori: = Tidak baik; = Kurag baik; = Cukup baik; 4 = Baik; 5 = sagat baik. (b) = Kelayaka istrume dega kategori : = Belum dapat diguaka masih perlu kosultasi; = Dapat diguaka dega bayak revisi; = Dapat diguaka dega sedikit revisi; 4 = Dapat diguaka tapa revisi. Hasil tabel rekapitulasi validasi dari lembar istrume di atas, rata-rata yag diperoleh lebih dari, maka dapat disimpulka bahwa istrume layak diguaka utuk peelitia. Hasil Observasi Observasi dilakuka selama proses pembelajara berlagsug megguaka lembar observasi yaitu melakuka pegamata da pecatata megeai pelaksaaa pembelajara di kelas dega megguaka metode pembelajara discovery learig, serta perilaku da aktivitas yag ditujukka selama proses pembelajara berlagsug tapa meggaggu proses pembelajara oleh observer sebagai pegamat. Observer dalam peelitia ii adalah Ibu Hj. Hasmaii S.Ag. Hasil data observasi aktivitas siswa dega model pembelajara metode discovery leraig diambil dega megguaka lembar observasi dega cara memberika skor pada aspek aktivitas yag dilakuka oleh siswa sesuai dega kriteria yag telah ditetuka. Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Observasi No Lembar Pegamata Jumlah skor Ratarata Lembar Observasi 56,7 Siswa Lembar Observasi Guru,9 Dari tabel 4 tetag rekapitulasi hasil observasidi atas, rata-rata yag diperoleh dari lembar observasi siswa lebih dari, maka dapat disimpulka bahwa siswa berpera aktif dalam berlagsugya pembelajara dega metode discovery learig. Skor rata-rata dari lembar observasi guru lebih dari, maka dapat disimpulka bahwa guru sebagai fasilitator meerapka metode pembelajara discovery learig saat pembelajara berlagsug. Data Pretes da Postes Kelas Kotrol Setelah diadakapretes da postes pada kelas kotrol maka diperoleh data seperti tabel 5 dibawah ii: Tabel 5. Data Pretes da Postes Kelas Kotrol PRETES POSTES Nilai Frekues Nilai Frekues 40 4 4 44 45 50 5 55 60 65 7 80 i 4 F = 5 Rata-rata = 48,57 Simpaga Baku = 0,6 45 50 5 55 60 65 70 75 8 i 4 5 8 F = 5 Rata-rata = 56,97 Simpaga Baku = 9,07 Nilai tertiggi dari pretes yag diberika pada kelas kotrol adalah 80 da ilai teredah adalah 40 dega rata rata 48,57. Sedagka ilai tertiggi dari postes yag diberika pada kelas kotrol adalah 8 da ilai teredah adalah 45 dega rata rata 56,97.Utuk lebih jelasya dapat dilihat pada gambar berikut. 5

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 Gambar. Grafik Kemampua Kogisi Kelas Kotrol Pada gambar, ilai pretes da postes pada kelompok kotrol tidak terlihat perbedaa yag sigifika. Data Pretes da Postes Kelas Eksperime Setelah diadakapretes da postes pada kelas eksperime maka diperoleh data seperti tabel 6di bawah ii. Tabel 6. Data Pretes da Postes Kelas Eksperime PRETES POSTES Nilai Frekuesi Nilai Frekuesi 40 4 4 4 45 50 5 55 60 65 70 8 8 4 4 7 5 55 65 75 76 77 79 80 8 85 86 88 90 95 0 5 5 F = 5 Rata-rata = 48,77 Simpaga Baku = 9,67 F = 5 Rata-rata = 8,6 Simpaga Baku = 7,55 Nilai tertiggi dari pretes yag diberika pada kelas eksperime adalah 8 da ilai teredah adalah 40 dega rata rata 48,77. Sedagka ilai tertiggi dari postes yag diberika pada kelas eksperime adalah 95 da ilai teredah adalah 55 dega rata rata 8,6. Rata-rata skor postes lebih besar dari rata-rata skor pretes. Utuk lebih jelasya dapat dilihat peigkata pada grafik berikut Gambar. Grafik Kemampua Kogisi Kelas Eksperime Pada gambar, grafik ilai pretes da postes pada kelompok eksperime terlihat perbedaa yag sigifika. 4.. Deskripsi Hasil Peelitia Data pada peelitia ii diperoleh dari pretes yag diberika sebelum perlakua diberikada postes yag diberika setelah perlakua diberika kepada kelas eksperime da kelas kotrol. Sebelum pelaksaaa pembelajara dega metode discovery learig maupu pembelajara dega metode Ekspositori, ada beberapa tahap yag dilakuka oleh peeliti utuk mecapai tujua peelitia, yaki tahap persiapa, peeliti meyiapka recaa pelaksaaa pembelajara, istrumet tes. Sedagka pada tahap pelaksaaa, peeliti meghitug rata-rata ilai hasil tes matematika siswa. Rata-rata hasil pretes utuk kelas eksperime adalah 48,77 rata-rata postes adalah 8,6. Sedagka utuk kelas kotrol, rata-rata hasil pretes adalah 48,57 rata-rata postes adalah 56,97. Utuk kelas eksperime diperoleh jumlah selisih rata-rata postes da pretes sebesar,49 dega rata-rata 65,0. Sedagka kelas kotrol peeliti memperoleh jumlah selisih rata-rata postes da pretes sebesar 8,4 dega rata-rata 5,77. Jumlah perbedaa selisih atara kelas eksperime da kelas kotrol diperoleh,4 dega rata-rata 58,89. Uji Persyarata Aalisis Data.Uji Normalitas Salah satu persyarata yag harus dipeuhi agar dapat megguaka statistik parametrik adalah sampel berasal dari populai yag ormal. Pegujia ormalitas dilakuka dega megguaka uji liliefors. Pegujia yaitu terima H 0 utuk sampel berasal dari populasi yag berdistribusi ormal jika L 0< 5

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 L tabel pada taraf sigifikasi 5%. Hasil rigkasa aalisis data peelitia tetag uji ormalitas dapat dilihat pada tabel 7 berikut. Tabel 7.Rigkasa Aalisis Uji Normalitas No Kelas L hitug L (α=0,05;=5) Kesimpula Pretes 0,04 0,497 Normal Eksperime Postes 0, 0,497 Normal Eksperime 00 Pretes 0,070 0,497 Normal Kotrol 4 Postes Kotrol 0,0648 0,497 Normal Dega demikia dapat disimpulka bahwa sampel berasal dari populasi yag ormal.. Uji Homogeitas Hasil perhituga secara statistik utuk varias dari kedua kelompok sampel dega megkuadratka stadar deviasi dari kedua kelas pada ilai hasil tes matematika siswa. Utuk meghitug homogeitas varias diguaka rumus kesamaa dua varias, yaitu: F = VariasTerbesar, kriteria pegujia F Variasterkecil hitug< F tabel maka data homoge. a) Pretes Varias data dari kelas yag megguaka pembelajara dega metode Discovery Learig: S = 90,7478 da varias data dari kelas yag megguaka metode Ekspositori: S = 06,499 Maka F =,76 VariasTerbesar = 06,499 Variasterkecil 90,7478 b) Postes Varias data dari kelas yag megguaka metode Discovery Learig: S = 57,005 da varias data dari kelas yag megguaka metode pembelajara Ekspositori: S = 8,667 Maka F = VariasTerbesar = 8,667 =,46 Variasterkecil 57,005 Kemudia ilai ii dibadigka dega ilai tabel distribusi F, dimaa F tabel = F α(v,v), V = da V =. F tabel yaitu F 0,05(4,4) pada taraf α = 0,05 dapat dilihat pada daftar distribusi F yaitu,87 pada lampira 5.Dega demikia F hitug< F tabel (,76<,87 da,46<,87 ). Maka dapat disimpulka bahwa kedua sampel berasal dari populasi yag homoge atau mempuyai varias yag sama. = Hasil perhituga uji homogeitas tersebut dapat dilihat pada tabel 4.0. berikut ii: Tabel 8. Rigkasa Aalisis Uji Homogeitas Data Kelas Varia s Prete s Poste s Prete s Poste s Eksperi me Eksperi me Kotrol Kotrol 90,74 78 57,00 5 06,4 99 8,66 7 F hitu g, 7 6,4 6 F tabel,8 7,8 7 Ke sim pul a Ho mo ge Ho mo ge Maka berdasarka tabel 8 di atas dapat disimpulka bahwa kedua sampel berasal dari populasi yag homoge. Berdasarka pejelasa pada uji ormalitas da uji homogeitas dapat disimpulka bahwa data peelitia telah memeuhi syarat utuk dilakuka pegujia hipotesis. Uji Hipotesis Utuk meguji hipotesis terlebih dahulu harus terpeuhi syarat-syarat aalisis uji hipotesis. Karea persyarata utuk uji hipotesis telah dipeuhi, maka uji hipotesis dapat dilakuka dega uji-t. Hipotesis yag aka diuji adalah: H o : µ µ H a : µ > µ H 0 diterima apabila harga t hitug t tabel da H a ditolak H a diterima apabila harga t hitug> t tabel da H 0 ditolak Statistik yag diguaka adalah: t hitug = x x S + Dega : S S S Dari perhituga sebelumya diperoleh: : 5 : 5 x : 65,0 x : 5,77 S :,76 S :,46 5

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 Maka varias gabuga dari kedua kelompok adalah: S S S (5 ),76 (5 ),46 5 5 88,94 68 =,998 S =,400 Maka: t hitug = x x S + 65,0 5,77 =,400 + 5 5,4 = (,400)(0,90) = 4,974 Selajutya mecari harga pada tabel dega taraf sigifika α = 0,05. Dimaa t tabel = t (-/ α)(v,v): V = - da.t tabel=,995, sedagka t hitug = 4,974. Pada perhituga uji t utuk ilai selisih diperoleh t hitug =,89 dega demikia t hitug > t tabel atau 4,974>,995. Maka H a diterima, sehigga dapat disimpulka hasil belajar matematika siswayag diterapka megguaka metode pembelajara discovery learig lebih efektif dibadigka metode pembelajara ekspositori di kelas V SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat. Pembahasa Hasil pelaksaaa tes awal meujukka bahwa secara umum hasil belajar matematika siswa masih jauh dari yag diharapka. Namu dega meerapka metode discovery learig secara sigifika lebih berhasil meigkatka hasil belajar matematika siswa. Hal ii terlihat dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperime dega peerapa metode discovery learig adalah 8,6 sedagka rata-rata hasil belajar matematika siswa dega peerapa metode ekspositoriadalah 56,97. Kesimpula awal ii juga didukug dega jumlah perbedaa selisih kelas eksperime dega kelas kotrol yag diperoleh yaitu 4,9. Berdasarka perhituga uji t diperoleh, t hitug> t tabel sehigga H a diterima. Berdasarka hasil peelitia yag telah dikemukaka di atas, meujukka bahwa pembelajara dega peerapa metode discovery learig secara sigifika lebih efektif dalam meigkatka hasil belajar matematika siswa dibadig dega peerapa metode ekspositori pada pokok bahasa kubus da balok dikelas V SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat. Hasil belajar matematika siswa yag diterapka dega metode discovery learig lebih meigkat dibadigka diterapkaya metode pembelajara ekspositoripada pokok bahasa kubus da balok. Selai itu pedekata peerapa metode discovery learig memberi siswa waktu lebih bayak utuk berpikir secara madiri maupu berkelompok. Siswa sagat berpera aktif dalam proses belajar megajar di dalam kelas maupu diluar kelas. Dalam pemecaha masalah yag siswa hadapi ditutututuk mecari serta meemuka sediri aka pemecaha masalah tersebut. Sehigga siswa aka bayak meemuka sesuatu hal yag baru baik secara teoritis maupu praktis. Dalam peerapa metode discovery learigjuga dapat megembagka kecakapa sosial siswa serta kepedulia yag tiggi terhadap ligkuga sekolah maupu luar sekolah. Mampu mejadi suatu motivasi terhadap siswa dalam proses pembelajara utuk megguaka fasilitas yag tersedia gua meemuka sesuatu yag baru da mejadika siswa yag kreatif serta iovatif. 4. SIMPULAN DAN SARAN Metode pembelajara discovery learig lebih efektif dibadigka metode pembelajara ekspositoripada pokok bahasa Kubus da Balok terhadap hasil belajar Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Stabat Kabupate Lagkat. Hal ii dibuktika dari hasil pegujia uji ormalitas data didapatka L hitug< L tabel (0,04< 0,497 pada kelompok eksperime da 0,070 < 0,497 pada kelompok kotrol), sehigga data berasal dari populasi ormal. Dari hasil pegujia uji homogeitas didapatka F hitug< F tabel (,76<,87 pada kelompok eksperime da,46 <,87 pada kelompok kotrol), sehigga kedua 54

Jural Bia Gogik, Volume No., Maret 05 ISSN: 55-774 kelompok kelas homoge. Dari hasil uji hipotesis didapatka t hitug> t tabel (4,974>,995), sehigga H a diterima. Rata rata yag diperoleh dari kelompok eksperime yaitu 8,6 lebih tiggi dibadigka rata-rata kelompok kotrol yaitu 56,97. Utuk kesempuraa hasil peelitia, perlu dilakuka peelitia lajuta dega megambil populasi yag lebih luas dega materi yag berbeda. Selai itu, agar proses pembelajara berlagsug efektif, guru perlu megembagka da membiasaka metode pembelajara yag bervariatif, iovatifda dega perecaaa yag baik disesuaika dega materi ajar. Metode discovery learig merupaka salah satu alteratif metode pembelajara yag dapat diguaka oleh guru utuk meigkatka hasil belajar matematika, oleh karea itu disaraka kepada guru utuk meerapka metode pembelajara tersebut pada materi mata pelajara matematika disesuaika dega karakteristik kelas. 5. DAFTAR RUJUKAN Afedi,Ahmad. 0.Efektivitas Pegguaa Metode DiscoveryLearig Terhadap Hasil Belajar Kelas V. Skripsi Program Studi Pedidika Matematika Fakultas Sais Da TekologiUi Sua Kalijaga Yogyakarta.Diuduh dari http://digilib.uisuka.ac.id/0778/.html pada taggal 4 Maret 04. Arikuto,Suharsimi.006. Prosedur Peelitia suatu Pedekata Praktis.Jakarta. Arikuto, Suharsimi. 005. Dasar-Dasar Evaluasi Pedidika. Departeme Pedidika Nasioal. 00. Stadar Kompetesi Mata Pelajara Jihad, Asep, Abdul Haris. 008. Evaluasi Pembelajara. Yogyakarta: Multi Pressido Kuriawa. 005. Fokus Matematika. Jakarta : Erlagga. Riyaa.0.Makalah Matematika Kubus da Balok. Diuduh dari http://www.academia.edu/60847/m akalah_matematika_kubus_da_balo k.html pada taggal 5 Februari 04 Sasmira, Nova. 0. Skripsi: Pegaruh Mettode Discovey Learig Terhadap Hasil Belajar Matematika di Kelas V. Diuduh dari http://digilib.uimed.ac.id/public/uni MED-Article-8967- Novasasmira.pdf.html pada taggal 0 maret 04.SBSA. Badug : Siar Baru Algesido. Suarto. 009. Pegertia Metode Ekspositori.Diuduh dari http://suartombs.wordpress.com/009 /0/09/pegertia-metode-ekspositori/ pada taggal 8 Februari 04 Tim Peyusu Kamus Pusat Bahasa. 005. Kamus Besar Bahasa Idoesia. Jakarta: Balai Pustaka. Vivit. 009.Peigkata Kemampua Siswa Melalui Metode Discovery learig pada Materi Peguraga di Kelas V Kecamata Sumber Kabupate Cirebo.Skripsi Program strata STAIN.Diuduh dari http://vivitstaiislamic.blogspot.com/009// proposal-ptk.html pada taggal 0 Februari 04. Yuliato,Adi,Joko. 0. Dicovery Learig.diuduh darihttp://padidika.blogspot.com/0 /06/Dicoverylearig.html pada taggal Februari 04. 55