UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA LARI JARAK PENDEK 100 METER DENGAN METODE DRILL DI KELAS V SDN 2 BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA

dokumen-dokumen yang mirip
LARI JARAK PENDEK (SPRINT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan mendeskripsikan data hasil penelitian tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh

H. Kajian Pustaka 1. Hakekat Belajar Mengajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Yunani athon yang berarti kontes. Atletik merupakan cabang olahraga

A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU): Peserta menguasai dasar-dasar atletik untuk siswa Sekolah Dasar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : kemampuan lari pendek melalui pendekatan pembelajaran variatif ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata

Kata Kunci : meningkatkan peningkatan kemampuan guling depan dengan pembelajaran yang variatif

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

MATA PELAJARAN PENJASORKES

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

atas KKM sudah mencapai 85%. Untuk aktifitas guru dan siswa bisa dikatakan berhasil apabila selalu terjadi peningkatan dari setiap siklusnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

PENINGKATKAN KEMAMPUAN SENAM GULING DEPAN DENGAN PEMBELAJARAN BERVARIASI PADA SISWAKELAS 4 SDN KREBET 3MASARANSRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

KUSNAN. Pendahuluan. Abstrak:

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Didi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

EFEKTIFITAS LATIHAN SPEED PLAY DAN INTERNAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 1500 METER PADA KLUB INDONESIA MUDA ATLETIK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP NEGERI I GANDUSARI : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

FORMAT RPP. 1.1 Melakukan teknik Menendang Bola. Siswa dapat Melakukan teknik Menendang Bola. a. Ringkasan materi : Menendang bola menuju target

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

(Muhtar Karnain, Hariadi Said, Ucok H. Refiater)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

Upaya Guru Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjasorkes Melalui CAI ( Computer Assisted Instruction ) Pada Kelas X Di SMK Negeri 6 Jakarta.

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas V SDN 06

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

HUBUNGAN LARI 60 METER DENGAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 KEDUNGWUNI TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu darinya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FORMAT RPP. Kompetensi Dasar : Melakukan teknik menyundul bola dengan baik. Siswa dapat Melakukan teknik menyundul bola dengan baik A.

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. A. Standar kompetensi B. Kompetensi dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana

2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK DI SDN SUKARASA BANDUNG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI METODE MODELING PADA SISWA KELAS V SDN 13 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI GAYA MENGAJAR RESIPROKAL PADA SISWA KELAS X SMA DARMAWANGSA MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017

KRITERIA/KETUNTASAN PENSKORAN. No Aspek Komponen Skor Keterangan 1 Sikap Badan 1. Condong ke depan 2. Pandangan ke depan 3.

APLIKASI PEMBELAJARAN BERMAIN MENGGUNAKAN MODEL AKTIVITAS SIRKUIT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS X-I SMA N I PULOKULON

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Lampiran 1: Surat keputusan Penetapan Pembimbing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PENJASKESREK

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Nama Sekolah : SMA KARYA PEMBANGUNAN : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : X / 1 Pertemuan : Pertemuan pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA LARI JARAK PENDEK 100 METER DENGAN METODE DRILL DI KELAS V SDN 2 BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA Oleh : Aah Heryanah, S.Pd ABSTRAK Berdasarkan standar isi disebutkan bahwa siswa kelas V pada pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) harus memiliki kemampuan melakukan lari jarak pendek 100 meter dengan baik. Metode bukanlah suatu tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan sebaik-baiknya, dan tidak mungkin membicarakan metode tanpa mengetahui tujuan yang hendak dicapai. Dalam kenyataannya, cara atau metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap (kognitif, psikomotor, ef ektif). Khusus metode mengajar di dalam kelas, efektivitas suatu metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri (Moedjono dan kawan-kawan, 1999). Kata Kunci: Metode Drill 122

Pendahuluan Berdasarkan standar isi disebutkan bahwa siswa kelas V pada pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) harus memiliki kemampuan melakukan lari jarak pendek 100 meter dengan baik. Realita yang terjadi di kelas V semester 1 SDN 2 Babakanmulya sebelum melakukan penelitian menunjukkan kemampuan yang rendah pada kemampuan melakukan lari jarak pendek 100 meter tersebut. hal itu disebabkan keterbatasan mereka pada pengetahuan dan teknik melakukan lari jarak pendek. Dengan demikian mereka mengalami kesulitan untuk melakukan lari jarak pendek 100 meter terutama dalam teknik lari. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan penelitian ini adalah dengan menerapkan metode drill pada pembelajaran tersebut. A. Rumusan Masalah Berdasarkan faktor penyebab diatas, peneliti mencoba merumuskan masalah dan yang akan menjadi fokus perbaikan dalam pembelajaran adalah : Apakah metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa melakukan lari jarak pendek 100 meter dengan baik dan pembelajaran penjaskes kelas V semester 1 di SDN 2 Babakanmulya. B. Tujuan Perbaikan Pembelajaran Untuk mengetahui sejauhmana metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa melakukan lari jarak pendek 100 meter dengan baik pada pembelajaran penjaskes kelas V semester 1 di SDN 2 Babakanmulya. C. Manfaat Perbaikan Pembelajaran 1. Bagi Peneliti (Guru Penjaskes) a. Membantu guru dalam memperbaiki pembelajaran b. Membantu guru berkembang secara professional c. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. 2. Bagi Sekolah a. Meningkatkan sekolah untuk berkembang b. Menumbuhkan kerja sama yang kondusif untuk menunjukan sekolah 3. Bagi Siswa a. Meningkatkan hasil belajar siswa b. Memiliki sikap kritis c. Merasa senang dan nyaman selama mengikuti pembelajaran. 123

Kajian Pustaka 1. Pengertian Metode Pembelajaran Metode ialah cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Cara yang sistematik ini merupakan bentuk konkrit daripada penerapan petunjukpetunjuk umum dalam pembelajaran pada proses pengajran tertentu. Metode bukanlah suatu tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan sebaik-baiknya, dan tidak mungkin membicarakan metode tanpa mengetahui tujuan yang hendak dicapai. Dalam kenyataannya, cara atau metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap (kognitif, psikomotor, efektif). Khusus metode mengajar di dalam kelas, efektivitas suatu metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri (Moedjono dan kawan-kawan, 1999). Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara operasional dalam lingkup strategi belajar mengajar yang diarahkan untuk tercapainya tujuan pembelajaran. 2. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran a. Metode Ceramah b. Metode Tanya Jawab c. Metode Diskusi d. Metode Drill (latihan siap) e. Metode Resitasi f. Metode Demostrasi dan Eksperimen g. Metode Sosio Drama h. Metode Problem Solving i. Metode Karya Wisata j. Metode Kerja Kelompok 3. Klasifikasi Metode Pembelajaran Metode pembelajaran dapat dikelompokkan berdasarkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. 4. Metode Drill dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Metode drill adalah cara pembelajaran dengan mengulang- 124

ulang sebuah pekerjaan atau latihan hingg bisa dikuasi dengan baik. Cara yang bisa dilakukan dengan jalan memberikan pekerjaan secara bertahap dari pembelajaran termudah hingga tersulit. Untuk mengecek hasil pembelajarannya dapat dilakukan dengan tes praktek mulai dari waktu terlama sampai hingga berangsur meningkat ke waktu paling cepat sesuai dengan potensinya. B. Lari Jarak Pendek Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar dan lompat. Kata lain berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti konteks. Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada ilimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Start dalam lari jarak pendek biasanya menggunakan start berlutut (crouching start). Dalam pelaksanaannya start berlutut ini ada 3 macam yaitu : start pendek (bunch start) start menengah (medium start) dan start panjang (elongated start). 1. Teknik Gerakan Start Start adalah persiapan awal seorang pelari untuk melakukan gerakan lari. a. Untuk nomor lari jarak pendek start yang digunakan adalah start jongkok (crouch start) b. Untuk jarak menengah dan jauh mengguanakan start berdiri (standing start). Pada saat lomba lari, pelari yang akan melakukan start diberikan aba-aba olah seorang petugas yang disebut Starter. Adapun aba-aba start jongkok adalah : Bersedia, Siap, Ya atau bunyi pistol Dor. 2. Teknik Lari Jarak Pendek 100 Meter Teknik berlari merupakan unsur gerakan yang dapat menunjang pelari agar dapat berlari mencapai kecepatan yang maksimal. Unsure-unsur yang dapat menunjang pada gerakan lari cepat 100 meter adalah : a. Sikap badan b. Sikap langkah c. Gerakan lengan d. Pendaratan kedua kaki 125

e. Melewati garis finish Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam melakukan lari cepat, yaitu sebagai berikut : 1. Hal-hal yang harus dihindari : a. Menjejakan kaki keras-keras di tanah b. Mendaratkan kaki dengan tumit c. Mengangkat lutut kurang tinggi d. Tubuh terlalu condong ke depan e. Ayunan lengan terlalu ke atas dan ayunannya terlalu jauh menyilang dada f. Meluruskan kaki yang akan dilangkahkan kurang sempurna g. Dorongan ke depan kurang cukup h. Berlari zig-zag i. Pada aba-aba siap kepala di angkat, dagu terlalu tinggi atau terlalu rendah j. Saat memasuki garis finish, mengurangi kecepatan. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan a. Percepatan dan lebarkan langkah b. Selalu konsentrasi untuk mencapai garis finish c. Jangan melakukan gerakan secara bernafsu, sehingga menimbulkan suatu ketegangan d. Jangan menengok ke belakang untuk melihat kawan e. Jangan melompat dan memperlambat langkah 3. Hal-hal yang harus di utamakan a. Membuat titik tertinggi pada kaki ayun, sama besar perluasannya dengan kaki mendorong b. Mengayunkan lengan sejajar dengan pinggul dan sedikit menyilang kedepan badan c. Pada aba-aba siap gerakan tubuh condong ke depan dan pada aba-aba ya tubuh digerakan ke depan di ikuti lengan dan kaki. C. Hipotesis Tindakan Jika pembelajaran penjaskes materi jarak pendek 100 meter di kelas V menggunakan metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan lari jarak pendek 100 meter. Metodologi Penelitian 126

1) Sistem Pembelajaran Penelitian ini dilakukan pada semester I di kelas V SDN 2 Babakanmulya yang memiliki jumlah siswa sebanyak 27 orang. Penelitian ini berlangsung selama 3 kali pertemuan pada minggu terakhir Agustus dilanjutkan pada minggu pertama dan kedua September 2014. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. 2) Indikator Keberhasilan Indikator yang menjadi acuan keberhasilan dalam setiap tindakan berupa gradasi sebagai berikut : Bila siswa berhasil mencapai jarak 100 meter dalam waktu : 1. 11 10 detik : luar biasa (setara dengan nilai 90-100) 2. 12 11,1 detik : baik sekali (setara dengan nilai 80-89) 3. 13 12,1 detik : baik (setara dengan nilai 70-79) 4. 14 13,1 detik : cukup (setara dengan 60-69) 5. 15-14,1 detik : kurang (setara dengan nilai < 60) Sedangkan kemampuan berdasarkan ranah psikomotor diukur dengan angka KKM. Untuk KKM lari jarak pendek di kelas V SDN 2 B. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada pembelajaran ini sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disajikan. Yaitu berupa pencatatan waktu yang dicapai siswa pada tes praktek pertemuan I hingga pertemuan III. Data yang berupa pencapaian waktu itu selanjutnya ditabulasikan dalam bentuk perbandingan pencapaian waktu dari pertemuan I hingga pertemuan III. Dari sana akan terihat grafik peningkatan atau sebaliknya dari apa yang telah diupayakan siswa. Babakanmulya telah ditetapkan sebesar 14 detik atau setara dengan nilai 60. C. Siklus Tindakan Siklus tindakan yang akan dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi dan refleksi. Dalam tiga kali pertemuan, penelitian ini diisi dengna tiga siklus. 1. Siklus pertama a. Perencanaan Perencanaan ini sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah disusun dengan tindakan 127

pembelajaran praktek yang interaktif. b. Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan berdasarkan scenario pembelajaran dan dilakukan di lapangan atletik. c. Pengamatan dan evaluasi Melakukan pengamatan atas aktivitas siswa dan melakukan tes pada akhir pembelajaran. d. Refleksi Membahas aktivitas siswa dan guru serta menganalisis hasil evaluasi/tes praktek. 2. Siklus kedua Hasil refleksi siklus pertema dijadikan pedoman pada pelaksanaan siklus kedua untuk memperbaikinya. a. Perencanaan Perencanaan ini sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah disusun dengan metode drill dan implementasikan dalam praktek. b. Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan berdasarkan scenario pembelajaran dan dilakukan di lapangan atletik. c. Pengamatan dan evaluasi Melakukan pengamatan atas aktivitas siswa dan melakukan tes pada akhir pembelajaran. Meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati aktivitas guru dan interaksi antara guru dan siswa. d. Refleksi Membahas aktivitas siswa dan guru serta menganalisis hasil evaluasi/tes praktek. 3. Siklus ketiga Refleksi siklus kedua menjadi dasar untuk perbaikan siklus ketiga. a. Perencanaan Perencanaan ini sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah disusun dengan metode drill dengan mempraktekkan teknik lari yang benar dalam pembelajaran atletik. b. Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan berdasarkan scenario pembelajaran dan dilakukan di lapangana tletik. c. Pengamatan dan evaluasi 128

Melakukan pengamatan atas aktivtias siswa dan melakukan tes pada akhir pembelajaran. Meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati aktivitas guru dan interaksi antara guru dan siswa. d. Refleksi Membahas aktivitas siswa dan guru serta menganalisis hasil evaluasi/tes praktek. A. Hasil dan Pembahasan Siklus I Beberapa hasil siklus pertama diketahui bahwa : 1. Aktivitas siswa umumnya kurang pro aktif dan guru masih mendominasi pembelajaran karena lebih banyak memberikan contoh gerak dan interaksi antara guru dan siswa kurang. 2. Hasil tes praktek lari 100 meter menunjukkan hasil sebagai berikut : Skor Rata-Rata Tes Praktek Prosentase Kategori 14, 9 menit = nilai 50 50% Kurang B. Hasil dan Pembahasan Siklus II Beberapa hasil siklus pertama diketahui bahwa : 1. Aktivitas siswa umumnya kurang pro aktif dan dominasi guru berkurang dalam pembelajaran serta interaksi antara guru dan siswa cukup. 2. Hasil tes praktek lari 100 meter menunjukkan hasil sebagai berikut : Skor Rata-Rata Tes Praktek Prosentase Kategori 13, 4 menit = nilai 60 60% Cukup C. Hasil dan Pembahasan Siklus III Beberapa hasil siklus pertama diketahui bahwa : 1. Aktivitas siswa umumnya lebih pro aktif dan dominasi guru kecil dalam pembelajaran karena siswa 129

sudah mampu latihan sendiri, serta interaksi antara guru dan siswa baik. 2. Hasil tes praktek lari 100 meter menunjukkan hasil sebagai berikut : Skor Rata-Rata Tes Praktek 12, 8 menit = nilai 70 Prosentase Kategori 70% Baik D. Rekapitulasi Hasil dan Pembahasan Seluruh Siklus : Hasil dan pembahasan penelitian secara keseluruhan adalah sebagai berikut Hasil dan Pembahasan Siklus I Siklus II Siklus III Aktivitas Kurang pro Lebih pro Pro aktif siswa aktif aktif Aktivitas Dominasi Tidak Dominan guru berkurang dominan Interaksi siswa-guru Dominan Cukup Baik Rata-rata 14,9 menit = 13,4 menit = 12,8 menit = hasil tes nilai 50 nilai 60 nilai 70 praktek Prosentase 50% 60% 70% Kategori Kurang Cukup Baik Dengan demikian hipotesis tindakan terjawab, yaitu jika pembelajaran penjasorkes materi atletik kelas V semester I di SDN 2 Babakanmulya menggunakan metode drill maka dapat meningkatkan kemampuan siswa pada lari jarak pendek 100 meter. Kesimpulan Penggunaan metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa 130

kelas V SDN 2 Babakanmulya dalam melakukan lari jarak pendek 100 meter yang ditunjukkan dengan aktivitas siswa yang lebih pro aktif pada waktu pembelajaran, interaksi siswa dan guru baik, hasil tes praktek sebagai pencerminan hasil belajar mencapai rata-rata 12,8 menit atau setara dengan nilai 70 dan penggunaan metode drill memiliki indikator baik. A. Saran 1. Untuk menggunakan metode drill dalam pembelajaran Penjaskes maka guru harus menyiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dengan baik. 2. Implementasi metode drill sebaiknya diadaptasikan dengan hal-hal yang membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan. 3. Berikan pengayaan pembelajaran lari jarak pendek 100 meter dengan berkunjung ke pusat-pusat latihan atletik terdekat. Daftar Pustaka H. Engkoswara. 1994. Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah untuk Angka Kredit Guru SD. Bandung : CV Karang Sewu. Herman, Drs. 1996. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1. Bandung : Armoco. Hj. Susi Susilawati. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah. Bandung; LPMP Mohamad Muhtar, S.Pd, M.Pd 2004. Perencanaan Pengajaran. Kuningan Muvi Press. Saifudin Azwar. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pusaka Pelajar. Slamet Mulyana, Drs. M.Pd 2006. Penelitian Tindakan Kelas dalam Pengembangan Profesi Guru. Makalah. Bandung ; LPMP. Yatim Riyanto. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : SIC. 131