A. Pekerjaan Instalasi Listrik.

dokumen-dokumen yang mirip
FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

JOBSHEET PRAKTIKUM 4 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

MEMASANG INSTALASI PENERANGAN SATU PASA

SOAL DAN PEMBAHASAN. : SMK Negeri Nusawungu. KELAS / SEMESTER : XI /3 KOMP. KEAHLIAN : Teknik Instalasi Tenaga Listrik : Siswanta, S.

MATERIAL / PERALATAN INSTALASI DOMESTIK & NON DOMESTIK

JOBSHEET PRAKTIKUM 3 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

LATIHAN 1 MENGERJAKAN BERBAGAI MACAM SAMBUNGAN KABEL

BAB VII PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI PEMANFAATAN TEGANGAN RENDAH

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kelistrikan

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

UNIT II INSTALASI PENERANGAN RUANG PENTAS SATU FASE

KOMPONEN INSTALASI KOMPONEN UTAMA

Komponen instalasi tenaga listrik

DAFTAR ISI BAB I (Pendahuluan) BAB II (Landasan Teori) Rizky Maulana S, 2014 Perencanaan Instalasi Listrik Hotel Prima Cirebon

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

PROPOSAL INSTALASI PERUMAHAN. MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA (Rumah Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah)

BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

PANDUAN PELAKSANAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BIDANG LOMBA : COMMERCIAL WIRING [LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA] FT UNY 2014

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BENGKEL LISTRIK SEMESTER III INSTALASI PENERANGAN 3 FASA

PRAKTIKUM I N S T A L A S I L I S T R I K

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

SOAL PRAKTIK KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangannya.dalam kehidupan sehari hari kita tidak pernah lepas

INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SESUAI PUIL 2000

JOBSHEET PRAKTIKUM 2 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

JOBSHEET PRAKTIKUM 5 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

ANALISA SISTEM INSTALASI LISTRIK DAN PEMBAGIAN DAYA 900 WATT PADA RUMAH 2 TINGKAT

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

DASAR INSTALASI LISTRIK. Hasbullah, MT Electrical Engineering Dept. FPTK UPI com Mobile :

STUDI ANALISIS HARGA SATUAN BAHAN INSTALASI LISTRIK

BAB II SISTEM PEMBUMIAN INSTALASI RUMAH TANGGA. Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang

SISTEM KELISTRIKAN GEDUNG RUANG BELAJAR POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN

MERANGKAI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN SEDERHANA F.20.07

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASPEK KESELAMATAN DALAM LINGKUNGAN KERJA LISTRIK

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK. Lembar Informasi

DAFTAR PUSTAKA. [1] Badan Standarisasi Nasional. Desember Peraturan Umum Instalasi

BAB IV ANALISA RENCANA SISTEM DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBUMIAN

Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

INSTALASI CAHAYA. HASBULLAH, S.Pd. MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI

KETENTUAN PEMASANGAN INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PEMBELAJARAN PANEL KENDALI PROGRAM STUDI KEAHLIAN KOMPETENSI KEAHLIAN. : XII (Duabelas) Penyusun : SISWANTA, S.Pd NIP

Bagian 6 Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHB) serta komponennya

PUIL 2000 Pada Instalasi Listrik

CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tangga dan Fungsinya

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI

UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA

LANGKAH LANGKAH MERANCANG INSTALASI. Langkah langkah dalam merancang instalasi yaitu sebagai berikut :

3. Perhitungan tahanan pembumian satu elektroda batang. Untuk menghitung besarnya tahanan pembumian dengan memakai rumus :

Commercial Wiring / Electrical Installation. LKS SMK Tingkat Provinsi Bali. Tahun 2012 KISI-KISI SOAL BIDANG LOMBA : Tingkat Provinsi Bali

JOBSHEET PRAKTEK INSTALASI LISTRIK RESIDENTIAL

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MANDIRI PELATIHAN INSTALASI LISTRIK PENERANGAN PADA RUMAH TINGGAL

JOBSHEET PRAKTIKUM 7 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

MANAGEMENT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PHBTR

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik.

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERLENGKAPAN INSTALASI LISTRIK

REKONSTRUKSI PANEL DISTRIBUSI DAYA LISTRIK PP-IB LABORATURIUM INSTALASI LISTRIK POLBAN MENURUT STANDAR SNI PUIL 2000

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI

YB Praharto 1, Hartono 2, Agung Toiwan 3 1,2,3. Abstrak. 1. Pendahuluan

BAB III PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS RENCANA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

NAMA BARANG MERK / UKURAN SATUAN

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI DAN KONTROL

PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK PADA BLOK PASAR MODERN DAN APARTEMEN DI GEDUNG KAWASAN PASAR TERPADU BLIMBING MALANG JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Tim Penyusun. Tim Penyusun :

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

DTG1I1. Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB. By Dwi Andi Nurmantris

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Transkripsi:

A. Pekerjaan Instalasi Listrik. 1. Mengenal Pekerjaan Instalasi listrik Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah bangunan gedung, yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan penghuninya. Di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik). Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah gambar dan analisa. Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan simbol. Gambar ini dapat berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar proyeksi, gambar denah serta gambar situasi. Gambar denah ruangan atau bangunan rumah (gedung) yang kan dipasang instalasi digambar dengan menggunakan lambang-lambang (simbol-simbol) yang berlaku untuk instalasi listrik. Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000. Rancangan instalasi listrik terdiri dari: a. Gambar situasi Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN. b. Gambar instalasi meliputi : 1). Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak, motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain. 2). Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya. 3). Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik. c. Gambar diagram garis tunggal yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi: 1). Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal komponennya. 2). Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya. 3). Ukuran dan besar penghantar yang dipakai. 4). Sistem pembumiannya. d. Gambar detail meliputi;

1). Perkiraan ukuran fisik dari panel. 2). Cara pemasangan alat listrik. 3). Cara pemasangan kabel. 4). Cara kerja instalasi kontrolnya. Selain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan, beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum, arus hubung singkat dan daya hubung singkat. Disamping itu masih juga dilengkapi juga dengan daftar kebutuhan bahan instalasi, dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan/bahan, cara pengujian serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan lama waktu pengerjaan. Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik. Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan. Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak sekering) sampai ke pemasangan titik nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro Teknik Listrik (BTL). Penempatan Saklar dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan mudah dicapai oleh tangan, arah tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-kan maupun di-off-kan, sedangkan pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm diatas lantai.

Gambar 2.16. Notasi Untuk Keterangan Gambar Instalasi Listrik 2. Penempatan Lampu Penerangan Di dalam Mmenggambar instalasi listrik penerangan, lampu penerangan merupakan bagian yang sangat penting, pemilihan lampu disesuaikan dengan penggunaan ruang, perhitungan iluminasi yang teliti tidak terlalu diperlukan dalam penerangan rumah (gedung), namun. Tabel sangat membantu dalam menentukan tata letak pemasangan lampu yang tidak menyilaukan. Tabel 2.1. dibawah ini menunjukkan variasi lumen yang diperlukan per meter persegi (m 2 ) dalam suatu ruangan. Tabel 2.1. Variasi Besarnya Lumen dalam Ruangan Area Lumen/m 2 Ruangan keluarga 800 Ruangan makan 450 Dapur 800 Kamar mandi 650 Meja kerja 750 Di dalam produk perencanaan, banyak kita jumpai gambar instalasi listrik tidak selalu untuk penempatan titik-titik lampu penerangan atau untuk motor-motor listrik, akan tetapi untuk keduanya. Sebagai contoh, instalasi listrik di dalam rumah tinggal atau hotel, di dalamnya tidak hanya ada instalasi listrik untuk penerangan saja, tetapi juga terdapat instalasi listrik untuk motor-motor seperti kipas angin, almari es, air conditioner, dan sebagainya. Di dalam bengkel atau pabrik dapat dijumpai bahwa

instalasi listrik tidak hanya untuk penerangan atau motor-motor, akan tetapi untuk kedua-duanya. Sebelum menggambar terlebih dahulu mengukur denah gambar sesuai lokasi/situasi dimana rencana bangunan atau gedung akan dipasang instalasi listriknya. Dalam gambar rencana kita buat gambar denah ruangan, gambar pengawatan secara lengkap serta gambar skema beban listrik berikut kelengkapan perhitungan material (komponen) dan tafsiran harga, bila perlu dilengkapi dengan tenaga dan biaya. 3. Mengenal Peralatan Instalasi Listrik a. Penghantar / kabel Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban.kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam.dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya. Macam macam kabel tersebut diantaranya : 1). Kabel NYA Jenis kabel NYA digunakan untuk instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm 2 dan 2,5 mm 2. Syarat penandaan dari kabel NYA: NYA: berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar / kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Instalasi kabel listrik dipasang dalam bangunan gedung selalu mempertimbangkan factor keamanan. Agar aman memakai kabel tipe ini, persyaratan yang haris dipenuhi dalam pemasangan diantaranya adalah: kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang secara langsung. Tabel 2.2. Kode huruf komponen kabel NYA Huruf kode N Komponen Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga

Y A Re Rm Isolator PVC Kawat berisolasi Penghantar pada bulat Penghantar bulat berkawat banyak 2). Kabel NYM Jenis kabel NYM ini digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga. Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam. Tabel 2.3. Kode huruf komponen kabel NYM Huruf kode N Y M Re Rm Komponen Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga Isolator PVC Berselubung PVC Penghantar pada bulat Penghantar bulat berkawat banyak 3). Kabel NYY Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus. 4). Tanda Kabel Warna Instalasi listrik dalam bangunan gedung perlu memperhatikan warna kabel yang digunakan dalam instalasi tersebut, masing-masing warna kabel memiliki makna sebagai berikut. Merah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa T Belang hijau kuning = Ground Biru = Netral

b. Macam macam saklar Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik.saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow) Instalasi penerangan umumnya menggunakan saklar untuk menyalakan dan mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi : 1). Saklar kutub satu 2). Saklar kutub ganda 3). Saklar kutub tiga 4). Saklar kelompok 5). Saklar seri 6). Saklar tukar 7). Saklar silang c. Macam macam fitting 1). Fiting langit-langit Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel pada langit-langit(eternity/lainnya). 2). Fiting gantung Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.pada bigian atas fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya menjadi kuat. d. Stop Kontak Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan.tegangan ini diperoleh dari hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak. Stop kontak dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan. e. Pipa (Conduit)

Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa. Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau hantaran darigangguan. Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi.pipa yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8. f. Klem Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit.klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm.

g. Kotak Sambung Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa. Macam-macam kotak sambung: 1) Kotak sambung cabang dua Digunakan untuk menyambung lurus. 2) Kotak sambung cabang tiga (T-Dos) Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar, stop kontak. 3) Kotak sambung cabang empat (Cross Dos) Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat. h. Rol Isolator Pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah. i. MCB (miniature Circuit Breaker) Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat.bila terjadi arus beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber. Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkan untuk mengamankan arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung singkat atau arus lebih yang besar maka kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh. Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB dipakai sampai 50 A. j. KWH Meter Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH meter digunakan untuk mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka waktu tertentu.

Metode Pemasangan Instalasi Listrik Sebelum memasang / jaringan instalasi listrik pada sebuah rumah, yang harus di lakukan adalah memahami bentuk rumah yang akan di pasang instalasi listrik. Yang ke dua memahami tata letak ruangan dan posisi objek yang akan di instalasi seperti box mcb, stop kontak, switch dan posisi lampu ruangan lalu kemudian membuat perencanaan instalasi listrik yang aman untuk rumah. Lalu Kemudian menuangkan perencanaan instalasi listrik tersebut pada sebuah kertas seperti contoh di gambar instalasi listrik rumah di bawah ini. Gambar 2.17. Contoh diagram rangkaian instalasi listrik Setelah memahami tata letak ruangan dan posisi titik titik yang akan di instalasi pada rumah tersebut langkah selanjut memulai proses pemasangan kabel instalasi listrik dari awal sampai selesai, ikuti gambar diagram rangkaian instalasi listrik rumah berikut ini.

Gambar 2.18. Rangkaian Instalasi Listrik 1. Cara Memasang Kabel Instalasi Listrik Rumah - Stop Kontak, Switch dan Lampu Kamar Tidur 1 a. Sebelum memulai penarikan kabel instalasi listrik rumah pasangkan terlebih dahulu Box MCB dan pasang ke tiga unit mcb yang telah di sediakan, jika anda adalah electrical pemula silahkan lihat Cara Memasang unit MCB b. Pasangkan pula Box stop kontak dan Box switch di sertai pipa pelindung kabel instalasi di semua titik instalasi listrik c. Tarik kabel phase, netral dan kabel grounding ukuran 2,5 mm dari box mcb ke posisi stop kontak di tempatkan kemudian jumper kabel phase ke switch / saklar masih menggunakan kabel 2,5 mm kemudian dari saklar kabel phase (Arus listrik positif) di tarik ke posisi fitting lampu menggunakan kabel 1,5 mm d. Kabel netral untuk fitting lampu jumper dari kabel netral stop kontak ke fitting lampu menggunakan kabel instalasi ukuran 1,5 perhatikan gambar instalasi kamar tidur pada gambar di atas atau lihat Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan fitting Lampu 2. Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan Lampu Ruang Tamu a. Pada diagram instalasi listrik ruang tamu di atas ada empat unit lampu satu switch / saklar dan satu stop kontak. b. Tarik kabel netral, phase dan grounding dari box mcb ke posisi stop kontak dan jumper kabel phase stop kontak ke switch sama dengan langkah instalasi listrik

kamar tidur yang membedakan nya adalah unit lampu pada ruang tamu ada empat unit. c. Tarik kabel phase ukuran 1,5 mm dari switch ke fitting lampu 1 kemudian jumper ke fitting lampu 2 dan seterus nya ke fitting lampu 3 dan 4. d. Sedangkan kabel netral di jumper dari stop kontak langsung dari stop kontak ke fitting lampu 1 dan di jumper ke fitting lampu 2, 3 dan 4 menggunkan kabel 1,5 mm. e. Saya jelaskan terlebih dahulu warna kabel instalasi listrik rumah di atas ada tiga warna dimana Merah adalah phase (Arus Listrik Positif) Hitam adalah Netral (Arus Listrik Negatif) dan Hijau sebagai kabel Grounding (Pembumian). 3. Cara Memasang Stop Kontak, Switch dan Lampu Ruang Makan dan Dapur a. Tarik kembali ketiga kabel 2,5 mm yaitu netral, phase dan grounding dari box mcm ke posisi stop kontak dapur dan jumper phase stop kontak ke switch / saklar lampu sama hal nya dengan instalasi kamar tidur. b. Untuk ruang makan tidak perlu menarik kabel dari box mcb cangkok / jumper saja dari jalur kabel netral, phase dan ground untuk dapur untuk menghemat penggunaan kabel c. Hubungkan kabel phase, netral dan ke stop kontak ruang makan dan selesaikan instalasi lampu ruang maka sama dengan cara memasang lampu untuk kamar tidur d. Langkah Terakhir Instalasi Listrik Rumah. Pasang ketiga kabel Aspan ukuran 6 mm yaitu Phase, Netral dan Ground dari Box MCB ke Kwh atau Meteran Listrik. Pemasangan kabel aspan pada instalasi listik rumah sengaja di lakukan di akhir pekerjaan instalasi untuk menghindarkan seorang electrical dari sengatan listrik (Kesetrum). 4. Memasang Instalasi Listrik Rumah - Kamar Tidur 2 a. Pada diagram instalasi listrik di atas kamar tidur 2 sengaja saya kosongkan sebagai bahan renungan anda untuk melatih apa yang anda baca / pelajari saat ini tentang instalasi listrik rumah b. Jika anda mampu merenungkan cara penyelesaian instalasi listrik rumah pada kamar tidur dua tersebut maka anda telah menguasai teknik instalasi rumah ini. 5. Syarat-Syarat Instalasi Listrik

Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain : a. Syarat ekonomis Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin. b. Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya. c. Syarat keandalan (kelangsungan kerja) Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil. Ketentuan Terkait Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini, harus pula diperhatikan ketentuan yang terkait dengan dokumen berikut : 1. Undang-Undang no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-Undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan. 3. Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4. Peraturan Pemerintah RI No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. 5. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang 6. Tenaga Listrik. 7. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi Ketenagalistrikan. 8. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 02.P/0322/M.PE/1995 9. tentang Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam Lingkungan pertambangan dan energi