BAB III METODE PENELITIAN. ada pada Pemerintah Kota Yogyakarta. SKPD dipilih menjadi sampel karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan angka-angka dan perhitungan statistik untuk menganalisis suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel penelitian yaitu kapabilitas APIP, opini BPK dan

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah SKPD yang ada pada Pemerintah Kota Yogyakarta. SKPD dipilih menjadi sampel karena peneliti mereplikasi penelitian dari peneliti terdahulu yang memilih SKPD menjadi sampel penelitian. Pemilihan SKPD menjadi sampel ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjarwati (2012) yang memilih SKPD Kota Tegal dan Pemalang. SKPD yang ada di Pemkot Yogyakarta meliputi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 11 Lembaga Teknis Daerah, 13 Sekretariat Daerah, 1 Sekeretariat DPRD dan 20 Dinas Daerah. Sedangkan sampel penelitiannya hanya mengambil 3 lembaga teknis daerah dan 17 Dinas Daerah. Jadi total instansi yang akan dijadikan sampel penelitian berjumlah 20 instansi. Responden yang dipilih hanya pegawai yang bertugas di bagian keuangan yang terlibat langsung dalam penyusunan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran di masingmasing. Berikut daftar instansi yang akan dijadikan sampel. Tabel 3.1 Daftar Instansi No Nama Instansi / SKPD 1 Inspektorat 2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3 Kantor Pengelolaan Taman Pintar 4 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

5 Dinas Pendidikan 6 Dinas Kesehatan 7 Dinas Perhubungan 8 Dinas Kebudayaan 9 Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman 10 Dinas Penanaman Modal dan Perizinan 11 Dinas Sosial 12 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 13 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 14 Dinas Pertanian dan Pangan 15 Dinas Lingkungan Hidup 16 Dinas Pemuda dan Olahraga 17 Dinas Pariwisata 18 Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian 19 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 20 Dinas Kebakaran Menurut (Sugiyono, 2015:91), ukuran sampel untuk penelitian adalah sebagai berikut ini: 1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. 2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeriswasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30. 3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi berganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari

jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50. Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, karena sampel yang dipilih hanya yang berkaitan dengan proses penyusunan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran serta yang berhubungan dengan akuntansi. 3.2 Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer berupa persepsi para responden terhadap variabel-variabel yang digunakan. Metode komunikasi untuk memperoleh data dari responden dalam penelitian ini menggunakan kuesioner Pengumpulan data dilakukan dengan metode distribusi langsung yaitu mendatangi para responden secara langsung untuk menyerahkan ataupun mengumpulkan kembali kuesioner agar dapat dilakukan pengolahan data. 3.3 Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi, sistem pelaporan dan ketaatan peraturan perundangan. 3.3.1.1 Kejelasan Sasaran Anggaran Kejelasan sasaran anggaran merupakan gambaran sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan secara spesifik yang bertujuan agar dimengerti oleh pihakpihak yang bertanggungjawab atas pencapaiannya (Kenis, 1979). Kuesioner yang digunakan untuk variabel ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Anjarwati (2012). Dalam penelitian ini kalimat dalam kuesioner akan dimodifikasi agar

komponen pertanyaan dapat dipahami oleh responden dan didapatkan hasil yang lebih optimal dari penelitian terdahulu. Selain itu, modifikasi akan dilakukan pada skala ukurnya dimana pada penelitian Anjarwati (2012), variabel ini diukur menggunakan skala Likert 1 sampai dengan 5 dimana satu menyatakan sangat tidak setuju dan lima menyatakan sangat setuju. Berbeda dengan kuesioner pada penelitian sebelumnya, variabel ini akan diukur dengan delapan pertanyaan yang berskala 1 sampai dengan 4 dimana satu menyatakan sangat tidak setuju dan empat menyatakan sangat setuju. Jumlah item pertanyaan yang digunakan adalah sebanyak delapan pertanyaan. Variabel kejelasan sasaran anggaran ini mencakup beberapa indikator yaitu kejelasan rencana kerja dan anggaran, kesesuaian rencana kerja dan anggaran dengan RAPBD, sasaran anggaran yang jelas dan spesifik, keahlian dan pengetahuan, faktor yang mendukung tujuan-tujuan instansi, ketepatan anggaran dengan realisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran secara efektif dan tahun anggaran sebagai harapan dan evaluasi kinerja bagi instansi. 3.3.1.2 Pengendalian Akuntansi Kholis (2007) menjelaskan bahwa sistem pengendalian akuntansi berfungsi sebagai alat dalam menyediakan informasi yang bermanfaat untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dari berbagai alternatif aktivitas informasi sistem. Kuesioner yang digunakan untuk variabel ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Anjarwati (2012). Dalam penelitian ini kalimat dalam kuesioner akan dimodifikasi agar komponen pertanyaan dapat dipahami

oleh responden dan didapatkan hasil yang lebih optimal dari penelitian terdahulu. Selain itu, modifikasi akan dilakukan pada skala ukurnya. Pada penelitian Anjarwati (2012), variabel ini diukur dengan skala ukur 1 sampai dengan 5 dimana satu menyatakan sangat tidak setuju dan lima menyatakan sangat setuju. Berbeda dengan kuesioner pada penelitian sebelumnya, variabel ini akan diukur dengan skala Likert 1 sampai dengan 4 dimana satu menyatakan sangat tidak setuju dan empat menyatakan sangat setuju. Variabel pengendalian akuntansi ini menggunakan sembilan pertanyaan. Dari kesembilan pertanyaan tersebut memuat beberapa indikator diantaranya audit sebagai alat pengambilan keputusan, evaluasi sistematis, target anggaran sebagai alat pengambilan keputusan, jangka waktu sebagai alat pengambilan keputusan, otorisasi pada transaksi, bukti pendukung setiap transaksi, pencatatan transaksi, pembaharuan catatan akuntansi dan persetujuan laporan keuangan oleh kepala bagian keuangan. 3.3.1.3 Sistem Pelaporan Sistem pelaporan keuangan yang baik jika laporan keuangan yang disusun sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan persyaratan pelaporan keuangan organisasi sektor publik (Bastian, 2010). Kuesioner yang digunakan untuk variabel ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Anjarwati (2012). Dalam penelitian ini kalimat dalam kuesioner akan dimodifikasi agar komponen pertanyaan dapat dipahami oleh responden dan didapatkan hasil yang lebih optimal dari penelitian terdahulu. Selain itu, modifikasi akan dilakukan pada skala ukurnya.

Pada penelitian Anjarwati (2012), variabel ini diukur dengan lima pertanyaan yang berskala 1 sampai dengan 5 dimana satu menyatakan sangat tidak setuju dan lima menyatakan sangat setuju. Berbeda dengan kuesioner pada penelitian sebelumnya, variabel ini akan diukur dengan lima pertanyaan yang berskala 1 sampai dengan 4 dimana satu menyatakan sangat tidak setuju dan empat menyatakan sangat setuju. Variabel sistem pelaporan ini menggunakan lima pertanyaan yang didalamnya memuat beberapa indikator yaitu penyajian laporan keuangan secara lengkap, informasi dalam laporan keuangan digunakan sebagai alat koreksi, informasi keuangan disajikan untuk memenuhi kebutuhan umum bukan kebutuhan khusus, laporan keuangan dapat diuji dan informasi keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya. 3.3.1.4 Ketaatan Peraturan Perundangan Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan yang mengikat (Putri, 2017). Ketaatan terhadap peraturan perundangan merupakan salah satu faktor penting yang berkaitan dengan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan adanya hal ini, diharapkan laporan akuntabilitas yang dihasilkan akan tepat dan sesuai dalam rangka pemenuhan kewajiban terhadap pemerintah pusat dan kebutuhan informasi publik. Variabel ini menggunakan kuesioner dari penelitian (Lumenta, Morasa, dan Mawikere, 2016). Dalam kuesioner ini akan dilakukan modifikasi pada kalimat pertanyaan agar dapat lebih mudah dipahami oleh responden. Variabel ini akan

diukur dengan tujuh pertanyaan yang berskala 1 sampai dengan 4 dimana satu menyatakan sangat tidak setuju dan empat menyatakan sangat setuju. Dalam tujuh pertanyaan tersebut terdapat beberapa indikator yaitu ketaatan peraturan perundangan dalam pelaksanaan akuntabilitas publik, pemberian sanksi kepada pihak yang tidak menaatai peraturan, kesesuain pelaksanaan AKIP dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999, pengelolaan keuangan sesuai dengan PP No. 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah, pedoman pelaporan keuangan dan kinerja instansi dalam PP No. 8 Tahun 2006, pedoman pembuatan laporan keuangan dalam PP No. 71 Tahun 2010 (laporan keuangan harus relevan, handal, dapat diperbandingkan dan dapat dipahami) dan pedoman pengelolaan keuangan daerah dalam Permendagri No. 21 tahun 2011. 3.3.2 Variabel Dependen 3.3.2.1 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inpres No. 7/1999 tentang AKIP menyatakan bahwa akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan suatu instansi pemerintah agar dapat menjadi suatu instansi pemerintah yang dapat mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sejak awal melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Kuesioner yang digunakan untuk variabel ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Anjarwati (2012). Dalam penelitian ini kalimat dalam kuesioner akan dimodifikasi agar komponen pertanyaan dapat dipahami oleh responden dan didapatkan hasil yang lebih optimal dari penelitian terdahulu. Selain itu, modifikasi akan dilakukan pada skala ukurnya.

Pada penelitian Anjarwati (2012), variabel ini diukur dengan sepuluh pertanyaan yang berskala 1 sampai dengan 5 dimana satu menyatakan sangat tidak setuju dan lima menyatakan sangat setuju. Berbeda dengan kuesioner pada penelitian sebelumnya, variabel ini akan diukur dengan sepuluh pertanyaan yang berskala 1 sampai dengan 4 dimana satu menyatakan sangat tidak setuju dan empat menyatakan sangat setuju. Pertanyaan pada variabel ini memuat beberapa indikator yaitu pemahaman kejelasan sasaran anggaran suatu program, penetapan visi dan misi sesuai dengan rencana stratejik organisasi, penetapan indikator kinerja untuk setiap kegiatan, analisis keuangan, pembuatan laporan keuangan, pengecekan jalannya program, pengendalian pelaksanaan kegiatan, akomodir setiap perubahan pada kegiatan, kegunaan LAKIP dan kaitan antara pencapaian kinerja dengan program dan kebijakan. 3.4 Hipotesis Operasional Hipotesis operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ho1 : Kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Ha1 : Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. 2. Ho2 : Pengendalian akuntansi tidak berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Ha2 : Pengendalian akuntansi berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

3. Ho3 : Sistem pelaporan tidak berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Ha3 : Sistem pelaporan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. 4. Ho4 : Ketaatan peraturan perundangan tidak berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Ha4 : Ketaatan peraturan perundangan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel (Sugiyono, 2007). Statistik deskriptif memberikan deskripsi sesuatu yang dilihat dari kriteria nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2011:19). 3.5.2 Uji Kualitas Data 3.5.2.1 Uji Validitas Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya (Ghozali, 2011). Uji validitas dilakukan dengan metode korelasi dari Pearson dimana pengujian dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi yang menyatakan hubungan antara skor butir pertanyaan dengan skor total. Pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r tabel.

3.5.2.2 Uji Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan atau kesungguhan responden menjawab pertanyaan menggunakan teknik Cronbach s Alpha. Semakin besar nilai alpha (mendekati 1) akan semakin reliabel data tersebut. 3.5.3 Uji Asumsi Klasik 3.5.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk pertimbangan dalam memilih alat uji statistic yang tepat (Ghozali, 2011). Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov- Smirnov. Jika signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal sehingga pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik parametrik dan sebaliknya. 3.5.3.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk membuktikan apakah terdapat hubungan linier antar variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat pada tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF), jika tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinieritas (Gujarati, 1995). Apabila terdapat multikolinieritas, maka salah satu variabel harus dikeluarkan. 3.5.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011). Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode chart (diagram Scatterplot). Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu dan beraturan serta menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola

yang jelas dan menyebar ke atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.5.4 Analisis Regresi Berganda Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda sebagai berikut: Y = β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 Keterangan: Y X1 X2 X3 X4 β0 = Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah = Kejelasan Sasaran Anggaran = Pengendalian Akuntansi = Sistem Pelaporan = Ketaatan Peraturan Perundangan = konstanta β1, β2, β3, β4 = koefisien regresi e = error 3.5.5 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi ( R2 ) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berada di antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-varibel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). 3.5.6 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi variabel independen secara bersamaan terhadap variabel dependen. Kriteria Uji F ini jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan jika < 0,05 maka Ha diterima. 3.5.7 Uji Hipotesis Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria Uji t ini jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan jika < 0,05 maka Ha diterima.