PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DAN PERBAIKAN KUALITAS KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT Tourism, Gastronomy and Destination International Confrence (TGDIC) Jakarta, March 8, 2018 Dr. Agung Hendriadi, M.Eng Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian 2018 1
Outline I. Latar Belakang II. Pentingnya Diversifikasi Pangan dan Strategi Peningkatan Diversifikasi Pangan III. Diversifikasi Pangan Mendukung Pariwisata
3
(Menurut Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan) Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, Baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id 4
Kebutuhan dasar manusia, pemenuhannya adalah hak asasi Posisi Pangan dalam Pembangunan Pangan adalah budaya, hasil adaptasi antara manusia dan lingkungan. Pilar utama pembangunan nasional komponen dasar untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id 5
Kondisi Umum Saat Ini: Konsumsi pangan belum Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) Sumber karbohidrat/energi masih didominasi beras Masih rendahnya tingkat konsumsi pangan sumber protein, vitamin dan mineral Belum berkembangnya teknologi pengolahan pangan berbasis komoditas pangan lokal 6
Food Consumption in Indonesia Year : 2016 Recommended 2% 10% 6% 12% 12% 2% 3% 50% 10% 5% 3% 59% 5% 2% 3% 6% 5% 5% The consumption of cereals as well as oils and fat have exceeded its LIMITS The consumption of fruits and vegetables, tubers, meats, as well as pulses are still LOW Source: Susenas BPS (2016), analyzed by AFS Badan Ketahanan Pangan www.bkp.pertanian.go.id 7
% Anjuran Kecukupan PEMENUHAN KONSUMSI PANGAN (% terhadap anjuran) 140,0 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 Capaian Pemenuhan Pangan Tahun 2014-2017 Acuan (100%) 2014 2015 2016 2017 Berlebih Padi-padian Minyak dan lemak Kurang Pangan hewani Kacang-kacangan Keanekaragaman pangan masih RENDAH Gula Sayur dan buah 8
9
Penganekaragaman pangan adalah upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan berbasis pada potensi sumber daya lokal (Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan) Diversifikasi pangan bukan hanya diversifikasi karbohidrat, tetapi bagaimana kita mendorong konsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang (Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan) 10
Mengapa Perlu Dilakukan Diversifikasi Pangan? Karena tidak ada satu jenis pangan yang memiliki kandungan gizi yang lengkap Untuk hidup sehat dan aktif, manusia memerlukan zat gizi yang terdiri dari sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineralserta air dalam jumlah yang cukup dan seimbang
12
Tahap pertama, Pengembangan Hilir melalui teknologi pengolahan Tahap kedua, Pengembangan Hulu melalui budidaya (sentra produksi) HILIR HULU Pengembangan pengolahan pangan lokal (Pengembangan industri olahan pangan rumah tangga melalui fasilitasi kepada UMKM) Penggalian resep menu khas Nusantara berbasis pangan lokal Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan sebagai sumber pangan keluarga Peningkatan produksi komoditas pangan lokal (Komoditas Pangan, Hortikultura, Ternak) Kampanye atau gerakan serta sosialisasi dan promosi untuk merubah pola konsumsi pangan masyarakat 13
Pengembangan Hilir Sosialisasi dan promosi untuk merubah pola konsumsi pangan masyarakat Iklan Layanan Masyarakat Pameran Gerakan di Pusat dan Daerah Pembuatan Buku dan Komik Website Pangan Lokal
Pengembangan Hilir Pengembangan pengolahan pangan lokal Mengembangkan jenis panganan yang beranekaragam Berpenampilan menarik dan mudah dan cepat disajikan Mempunyai kandungan gizi yang cukup, seimbang dan aman Dikembangkan oleh UMKM, dengan berbasis industri rumahan Beroientasi alami dan kelestarian lingkungan
KEMITRAAN USAHA PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL - Pemerintah Insentif kepada pelaku usaha pangan lokal; infrastruktur dan sarana; promosi/ kampanye pangan lokal; fortifikasi. Lembaga Riset/ PT Pengembangan teknologi tepat guna; komposisi gizi pangan lokal; pendampingan teknologi. Pengembangan produksi pangan lokal; distribusi pangan lokal sebagai produk komersial. Pelaku Usaha 16
Project Pengolahan Sagu Berwawasan Lingkungan Kerja sama BKP FAO 2017 Lokasi: Prov. Sulawesi Tenggara Tepung Sagu Kering Sinonggi Olahan pangan lainnya BATANG SAGU PENGOLAHAN (secara modern) Limbah Padat (ampas) Media Budidaya Jamur Limbah Cair Pupuk Organik Cair 17
Pengembangan Hulu Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan sebagai sumber pangan keluarga melaui Pemanfaatan Pekarangan yang ramah lingkungan Kemandirian pangan rumah tangga Penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal Peningkatan kesejahteraan rumah tangga dan masyarakat Dikembangkan secara berkelanjutan Tahun 2018: 2300 Kelompok di 33 Provinsi
Pertanian Perkotaan dan Estetika Lingkungan Area Banjir Kanal Timur, DKI Jakarta (Optimalisasi pekarangan di daerah perkotaan)
TEKNOLOGI BUDIDAYA PERTANIAN PERKOTAAN Wall Gardening 20
Pengembangan Hulu: Peningkatan produksi komoditas pangan lokal (Komoditas Pangan, Hortikultura, Ternak)
22
Aneka Ragam Pangan Nusantara Sebagai Daya Tarik Wisata 23
Pangan Nusantara yang Unik Keunikan Cita Rasa Keunikan Cara Mengolah Keunikan Cara Mengkonsumsi Daya Tarik Wisata Kuliner 24
Penggalian resep menu khas Kuliner Nusantara berbasis pangan lokal Kue-kue zaman now yang dikemas apik dengan menampilkan icon daerah: lapis talas bogor, cake pisang batam, dll. Menu makanan khas daerah seperti papeda, sinonggi, Binthe Biluhuta, Sagu Porno, Rasi (Beras Singkong), dll. Restoran dengan menu khusus seperti jejamuran, Resto Nusa Gastronomy di Kemang Jaksel
26
Pangan Nusantara yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) : Binthe Biluhuta Khas Gorontalo: makanan berbahan dasar jagung yang diolah menjadi bubur Jagung pada bubur Binthe disajikan tidak melalui proses penghalusan melainkan direbus dalam bentuk bulat-bulat. Binthe disajikan dengan sayur dan lauk pauk seperti bayam dan ikan 27
Pangan Nusantara yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) : Sinonggi Khas Kendari: makanan khas suku Tolaki, berbahan baku Sagu. Sinonggi dimakan dengan mencampurkan bubur sagu ke dalam piring yang berisi kuah ikan, sayur, dan sambal dabu-dabu. Nama Sinonggi sendiri berasal dari kata Posonggi, yaitu bahasa Tolaki yang berarti alat mirip sumpit yang digunakan untuk memindahkan Sinonggi dari wadahnya ke dalam piring. 28
Pangan Nusantara yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) : Sagu Porno Khas Sangihe: Sagu porno adalah olahan sagu yang dimasak dengan cara membakarnya dengan cetakan khusus yang terbuat dari tanah liat yang disebut porno. Tepung sagu kasar dituangkan ke dalam cetakan yang telah dipanaskan. Selanjutnya, cetakan ditutupi seng dan bara api juga ditaruh diatasnya. Sagu yang sudah matang menghasilkan rasa gurih dan biasanya disajikan dengan menu kuah ikan segar atau ikan bakar. 29
Pangan Nusantara yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) : Beras Singkong (RaSi) Khas Cimahi: Cara membuat beras singkong (Rasi) dimulai dengan singkong segar dikupas lalu diparut. Setelah diperas empat kali (air aci dan ampas terpisah) maka ambil ampasnya dan dijemur sampai kering. Setelah jadi beras singkong lalu dimasak. Cara memasak Rasi ditaburi air agar terbentuk butiran atau granula. Setelah itu didiamkan selama beberapa menit. Proses selanjutnya dikukus 10 15 menit dan hidangan siap disajikan dengan lauk dan sayuran 30