BAB V METODOLOGI. 1. Refraktometer 9. Corong. 1. Neraca Digital 10. Klem dan Statif. 3. Sendok 12. Labu Takar. 4. Kaca Arloji 13.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB III METODE PENELITIAN

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

Metodologi Penelitian

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

: Kirana patrolina sihombing

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini menggunakan belah melintang (cross

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL I Pembuatan Larutan

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :


BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

BAB III METODE PENELITIAN

UJI BERAT JENIS TANAH ASTM D ERLENMEYER

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

: Kirana patrolina sihombing

Transkripsi:

BAB V METODOLOGI 5.1 Bahan-bahan dan Alat yang Digunakan 5.1.1 Alat yang digunakan: 1. Refraktometer 9. Corong 1. Neraca Digital 10. Klem dan Statif 2. Pipet tetes 11. Buret 3. Sendok 12. Labu Takar 4. Kaca Arloji 13. Kompor Listrik 5. Pengaduk 14. Termometer 6. Beaker Glass 15. Gelas Ukur 7. Erlenmeyer 5.1.2 Bahan yang digunakan : 1. 4. H 2 C 2 O 4 2. Aquades 5.Air Sumur (Gondang) 3. 5.2 Variabel Percobaan 5.2.1 Variabel Tetap Variable tetap yang digunakan pada percobaan ini adalah konsentrasi dari (0,2 N), (6 N), H 2 C 2 O 4 (0,2 N). 5.2.2 Variable Berubah Variabel berubah yang digunakan adalah waktu pengambilan sampel air di Kecamatan Tembalang yaitu pada pukul 07.00, 12.00, 17.00.

5.3 Tabel Percobaan Tabel 5. Standarisasi dengan H 2 C 2 O 4 0,2 N H 2 C 2 O 4 Tabel 6. Penentuan dankadar Fe 2+ dalam Air sampel pukul 07.00 Tabel7. Penentuan dankadar Fe 2+ dalam Air sampel pukul 12.00

Tabel 8.Penentuan dankadar Fe 2+ dalam Air sampel pukul 17.00 5.4 Cara Kerja 5.4.1 Membuat larutan H 2 C 2 O 4 0,2 N dalam 100 ml 1. Timbang H 2 C 2 O 4 sebanyak 0,9 gram.. 2. Masukan kedalam beker glass setelah itu tambahkan aquades sedikit hingga larut 3. Masukan larutan tersebut ke dalam labu takar kemudan tambahan aquates hingga tanda batas. 4. Gojog hingga homogen. 5.4.2 Mengencerkan Larutan 98% menjadi 6N dalam 100 ml 1. Pipet larutan 98% sebanyak 16,64 ml 2. Masukan larutan tersebut kedalam beaker glass 3. Tambahkan aquadest sebanyak 83,36 ml 4. Aduk dengan menggunakan pengaduk hingga tercampur rata. 5.4.3 Membuat larutan 0,2 N dalam 100 ml 1. Timbang sebanyak 3,16 gram. 2. masukan kedalam beaker glass setelah itu tambahkan aquades sedikit hingga larut

3. Masukan laruutan tersebut ke dalam labu takar kemudian tambah aquades hingga tanda batas. 4. gojog hingga homogeny, lalu simpan di botol kaca coklat agar tidak terkontaminasi cahaya matahari 5.4.4Standarisasi dengan menggunakan H 2 C 2 O 4 0,2 N 1. Siapkan alat untuk proses titrasi dengan memasang buret di klem dan statif 2. Pipet H 2 C 2 O 4 sebanyak 8 ml dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan ditambahkan 8 ml. 3. Ukur suhu larutan tersebut, jika kurang dri 65 C maka larutan tersebut dipanaskan di kompor listrik hingga suhu 65 C 4.Lakukan titrasi perlahan-lahan dengan larutan KMnO4 hingga terjadi perubahan warna merah muda yang stabil. 5.Apabila warna tersebut telah terbentuk, dicatat volume KMnO4 yang terpakai. 6.Percobaan di atas dilakukan sebanyak 3 kali. 7.Dihitung konsentrasi setelah di standarisasi. 5.4.5 Penentuan dengan menggunakan Refraktometer 1. Day light palte dibuka dengan menggunakan ibu jari. 2. Day light plate dan prisma dibersihkan dengan aquades. Kemudian dilakukan penyekaan secara satu arah dan bebas. 3. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan aquades. Aquades diteteskan pada prisma dan jangan sampai ada gelembung. Apabila terdapat gelembung, maka akan mempengaruhi nilai indeks bias sehingga pengukuran tidak tepat.

4. Mata melihat hasil pengukuran dari eye pieces sehingga ada garis perbatasan antara biru dan putih yang menunjukan hasil pengukuran. 5. Setelah memastikan bahwa alat dapat berfungsi dengan baik lakukan penyekaan pada Day light plate dan Prisma. 6. Teteskan sampel air yang akan kita uji dengan bantuan pipet tetes ke atas prisma kemudian tutup Day light plate. 7. Mata melihat hasil pengukuran dari eye pieces sehingga ada garis perbatasan antara biru dan putih yang menunjukan hasil pengukuran. 8. Setelah digunakan, prisma dan day light plate dibersihkan dengan aquadest kemudian diseka secara satu ara dan bebas. 9. Lakukan langkah 5-8 sebanyak 3 kali 10. Lakukan langkah kerja 5.4.6 pada sampel ke II dan III. 5.4.6 Penentuan Kadar Fe 2+ dalam 1. Pipet sampel sebanyak 8 ml dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan ditambahkan 8 ml. 2. Ukur suhu larutan tersebut, jika kurang dri 65 C maka larutan tersebut dipanaskan di kompor listrik hingga suhu 65 C 3.Lakukan titrasi perlahan-lahan dengan larutan KMnO4 yang sudah di standarisasi hinggaterjadi perubahan warna merah muda yang stabil. 4.Apabila warna tersebut telah terbentuk, dicatat volume KMnO4 yang terpakai. 5.Percobaan di atas dilakukan sebanyak 3 kali. 6.Dihitung kadar Fe dalam sampel. 7. Lakukan langkah kerja 5.4.6 pada sampel ke II dan III.