RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

PANDUAN PENGINTEGRASIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

Renstra DPKP BAB I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Lahat Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

Walikota Tasikmalaya

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

RENCANA STRATEGIS

Pemerintah Kota Tangerang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MUSI BANYUASIN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH SESUAI DENGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 86 TAHUN 2017

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

RKPD KOTA SURABAYA TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KAB.MURA TAHUN ANGGARAN

Transkripsi:

DINAS PENANAMAN MODAL DAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2016-2021 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 1

DAFTAR ISI Contents DAFTAR ISI...2 DAFTAR TABEL...5 DAFTAR GAMBAR...7 1 BAB I PENDAHULUAN...8 1.1 Latar Belakang Penyusunan Renstra...8 1.1.1 Pengertian Renstra Perangkat Daerah...8 1.1.2 Proses Penyusunan Renstra Perangkat Daerah...8 1.1.3 Keterkaitan Antara Renstra-PD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya...11 1.2 Landasan Hukum... 122 1.2.1 Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan Perangkat Daerah...12 1.2.2 Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran....12 1.2.3 Ketentuan tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)...13 1.2.4 Ketentuan tentang Indikator Kinerja Kunci (IKK)...14 1.3 Maksud dan Tujuan...15 1.3.1 Maksud...15 1.3.2 Tujuan...15 1.4 Sistematika Penulisan...15 2 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU...17 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi...17 2.1.1 Tugas...17 2.1.2 Fungsi...17 2.1.3 Struktur Organisasi 288 2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah...30 2.2.1 Susunan Kepegawaian...30 2.2.2 Asset/Modal...30 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 2

2.3 Kinerja Pelayanan Kota...31 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu...53 2.4.1 Analisis Renstra Kementrian/Lembaga (K/L) dan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota...53 2.4.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah...54 2.4.3 Analisis Terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KHLS) Sesuai dengan Pelayanan Perangkat Daerah...55 3 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI...57 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu...57 3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih...61 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten Kota...63 3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis...66 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis...66 4 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN...76 4.1 Visi dan Misi Perangkat Daerah...76 4.1.1 Perumusan Visi...76 4.1.2 Pokok-pokok Visi dan Penjelasan Visi...76 4.1.3 Perumusan Misi...76 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Panjang...77 4.2.1 Perumusan Tujuan...77 4.2.2 Perumusan Sasaran... 788 4.3 Strategi dan Kebijakan... 799 4.3.1 Perumusan Strategi... 799 5 BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF...81 5.1 Rencana Program dan Kegiatan...81 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 3

5.2 Indikator Kinerja...86 5.3 Pendanaan Indikatif...88 6 BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD...99 7 BAB VII PENUTUP... 101 LAMPIRAN 102 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 4

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional... 34 Tabel 2.2 Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Penanaman Modal... 36 Tabel 2.3 Tataran Pelaksana Kebijakan Aspek Tingkat Capaian Kinerja Terobosan InovasiI Baru... 39 Tabel 2.4 Tataran Pelaksana Kebijakan Aspek Tingkat Capaian Kinerja Penyelenggara Urusan Wajib Dan Urusan Pilihan... 39 Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota... 40 Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tahun 2011-2015 (lanjutan)... 41 Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal Kota... 42 Tabel 2.8 Capaian Program Tahun 2011 s/d 2015... 46 Tabel 2.9 Capaian Kegiatan Tahun 2011 s/d 2015... 47 Tabel 2.10 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L... 53 Tabel 2.11 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kota... 54 Tabel 2.12 Hasil Telaahan Struktur Ruang Provinsi/Kabupaten/Kota Kota... 55 Tabel 2.13 Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Kota Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota... 55 Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu... 58 Tabel 3.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu... 60 Tabel 3.3 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu... 61 Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Kota berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya.. 63 Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Sasaran Renstra Perangkat Daerah Provinsi beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya... 65 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 5

Tabel 3.6 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kota... 66 Tabel 3.7 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota... 66 Tabel 3.8 Penilaian Faktor Internal... 68 Tabel 3.9 Penilaian Faktor Eksternal... 69 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah... 79 Tabel 5.1 Lokasi Kegiatan... 83 Tabel 5.2 Target Indikator Kinerja dalam Renstra Perangkat Daerah 2016-2021... 86 Tabel 5.3 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif... 89 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 6

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Proses Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah... 10 Gambar 1.2 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran... 11 Gambar 2.1 Bagan Organisasi 29 Gambar 3.1 Matriks SWOT... 73 Gambar 3.2 Matriks TOWS... 74 Gambar 5.1 Visi dan Misi Tahun 2016-2021... 92 Gambar 5.2 Penjabaran Misi Pertama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016-2021... 93 Gambar 5.3 Penjabaran Misi Kedua Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016-2021... 94 Gambar 5.4 Penjabaran Misi Ketiga Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016-2021... 95 Gambar 5.5 Penjabaran Misi Ketiga Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016-2021 (lanjutan)... 96 Gambar 5.6 Penjabaran Misi Keempat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016-2021... 97 Gambar 5.7 Penjabaran Misi Keempat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016-2021 (lanjutan)... 98 Gambar 6.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah... 99 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 7

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Renstra Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, oleh karena itu daerah memiliki kewenangan dalam menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan penjabaran dari visi, dan misi kepala daerah dengan mempertimbangkan isu-isu strategis dan permasalahan aktual yang terjadi. RPJMD ini menjadi rujukan agenda pembangunan lima tahunan beserta alokasi pendanaannya. RPJMD Kota Tahun 2016-2021 menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan organisasi perangkat daerah, yaitu Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) Tahun 2016-2021 serta penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang disusun setiap tahun. Dalam penyusunannya, RPJMD Kota Tahun 2016-2021 mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)Tahun 2015-2019. 1.1.1 Pengertian Renstra Perangkat Daerah Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra-PD adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra-PD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang hendak dilakukan. Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan sebagaimana dimaksud di atas, dirumuskan dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD. Renstra-PD disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tahun 2016-2021 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tahun 2016-2021. 1.1.2 Proses Penyusunan Renstra Perangkat Daerah Renstra-PD Tahun 2016-2021 disusun sesuai dengan tugas dan fungsi masingmasing Perangkat Daerah serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 8

Perangkat Daerah merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), dimana tahapan dan tata cara penyusunan Renstra-PD ini berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dalam Permendagri 54 Tahun 2010 Pasal 11 Ayat (1) bahwa program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan dalam RPJMD, RKPD, Renstra-PD dan Renja-PD disusun berdasarkan: a. Pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta perencanaan dan penganggaran terpadu b. Kerangka pendanaan dan pagu indikatif c. Urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah Adapun penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini : Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 9

Gambar 1.1 Proses Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA-PD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN Renstra-KL dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-PD dilampiri dengan indikator keluaran program dan PAGU per Perangkat Daerah Penyesuaian Rancangan Renstra-PD berdasarkan hasil verifikasi Tidak sesuai Rancangan Renstra-PD Verifikasi Rancangan Renstra-PD dengan Rancangan Awal RPJMD Sesuai PENYUSUNAN RPJMD Penyusunan Rancangan RPJMD Pelaksanaan Musrenbang RPJMD Perumusan Rancangan Akhir RPJMD PERDA tentang RPJMD Verifikasi Rancangan Akhir Renstra-PD Sesuai Tidak sesuai Penetapan Renstra-PD RENSTRA-PD Perumusan visi dan misi Perangkat Daerah Perumusan strategi dan kebijakan Nota Dinas Pengantar Kepala Perangkat Daerah perihal penyampaian Rancangan Renstra-PD kepada Bappeda Penyempurnaan Rancangan Renstra-PD Persiapan Penyusunan Renstra-PD Penelaahan RTRW Penelahaan KLHS Pengolahan data dan informasi Perumusan rencana strategis berdasarkan tusi Analisis gambaran pelayanan Perangkat Daerah SPM Perumusan Tujuan Perumusan Sasaran Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerjam kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RP2MD Perumusan indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran BPJMD Rancangan Renstra-PD Pendahuluan Gambaran pelayanan Perangkat Daerah Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi Visi, misi, tujuan, dan sasaran, strategu dan kebijakan Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Rancangan Akhir Renstra-PD Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 10

Diacu Pedoman Diacu Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 1.1.3 Keterkaitan Antara Renstra-PD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Renstra-PD Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari RPJMD Kota periode 2016 2021 dan mengacu pada RPJMD Propinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan RPJMN Tahun 2015-2019. Jadi, RPJMD Kota periode 2016-2020 ini digunakan sebagai pedoman didalam penyusunan Renstra-PD. Pada lingkup pemerintahan Rencana Strategis (Renstra) digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah. Adapun gambaran tentang hubungan antara Rencana Strategis dengan dokumen perencanaan lainnya dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut. Gambar 1.2 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Renstra K/L Pedoman Renja K/L Pedoman RKA K/L Rincian APBN RPJP Nasional RPJM Provinsi Pedoman RPJM Nasional Diacu RPJMD Kab/ Dijabarkan Pedoman RKPD Kota Renstra-PD RKP Renja-PD Pedoman Diacu Diperhatikan Diserahkan melalui Musrenbang Pedoman Pedoman Pedoman RAPBN RAPBD RKA PD APBN APBD Rincian APBN Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah UU No. 25/2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU No. 17/2003 ttg Keuangan Negara Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 11

1.2 Landasan Hukum Landasan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tahun 2016-2021 meliputi: a. Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan b. Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran c. Ketentuan tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) d. Ketentuan tentang Indikator Kinerja Kunci (IKK) 1.2.1 Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan Perangkat Daerah Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan meliputi : 1. Peraturan Daerah Kota Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota 2. Peraturan Walikota Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota 1.2.2 Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran. Terdapat berbagai peraturan-peraturan yang menjadi dasar bagi perencanaan dan penganggaran. Peraturan yang memayungi perencanaan adalah: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah; 3. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentangpelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 TentangTahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi PelaksanaanRencana Pembangunan Daerah. Sementara itu peraturan yang memayungi penganggaran adalah: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah; Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 12

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalidengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. 1.2.3 Ketentuan tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Sebagai upaya pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pemerintah Kabupaten/ Kota wajib menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk menjaga tingkat kualitas pelayanan Pemerintah Kabupaten/Kota kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kabupaten/ Kota mengacu kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, terkait ruang lingkup Penyelenggara, sistem pelayanan terpadu, pedoman penyusunan Standar Pelayanan, proporsi akses dan kategori kelompok Masyarakat dalam Pelayanan Berjenjang, dan pengikutsertaan Masyarakat dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik. Peraturan yang memayungi Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/ Kota Sampai saat ini Pemerintah telah menetapkan SPM sebanyak 15 (lima belas) bidang urusan yang terdiri dari 9 (sembilan) SPM diterapkan pada Pemerintah Daerah Provinsi dan 15 (lima belas) SPM diterapkan pada pemerintah Daerah Kabupaten /Kota, meliputi: 1. Bidang Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera 2. Bidang Kesehatan 3. Bidang Kesenian 4. Bidang Ketahanan Pangan 5. Bidang Ketenagakerjaan 6. Bidang Komunikasi dan Informatika Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 13

7. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 8. Bidang Lingkungan Hidup 9. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 10. Bidang Pemerintahan Dalam Negeri 11. Bidang Pendidikan Dasar 12. Bidang Sosial 13. Bidang Perumahan Rakyat 14. Bidang Perhubungan 15. Bidang Penanaman Modal Dalam pelaksanaan Renstra-PD Tahun 2016-2021 mengacu kepada peraturan terbaru yakni peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencabutan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor 14 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pencabutan peraturan tersebut diatas dikarenakan urusan pemerintah bidang penanaman modal tidak termasuk urusan pemerintah wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, sehingga tidak memerlukan standar pelayanan minimal. 1.2.4 Ketentuan tentang Indikator Kinerja Kunci (IKK) Ketentuan tentang Indikator Kinerja Kunci (IKK) adalah upaya pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah selanjutnya disingkat EPPD adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, kemampuan penyelenggaraan otonomi daerah, dan kelengkapan aspek-aspek penyelenggaraan pemerintahan pada Daerah yang baru dibentuk. Selain EPPD, dikenal pula Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang selanjutnya disingkat EKPPD. EKPPD adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja yaitu sistem yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan membandingkan secara sistematis dan berkesinambungan atas kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, terkait dengan sistem pengukuran kinerja maka akan dijelaskan mengenai Indikator Kinerja Kunci (IKK). Indikator Kinerja Kunci adalah Indikator Kinerja Utama yang mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 14

Untuk pelaksanaan Renstra-PD Tahun 2016-2021 masih menunggu petunjuk teknis untuk lima tahun kedepan sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah. 1.3 Maksud dan Tujuan Sub bab ini memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra. 1.3.1 Maksud Maksud Penyusunan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah sebagai berikut : a. Menjabarkan rencana strategis kota dalam rencana strategis Perangkat Daerah jangka pendek (5 tahun) b. Menyelaraskan rencana strategis kota dengan pelayanan Perangkat Daerah, usulan masyarakat, dan evaluasi kinerja tahun lalu menjadi rencana strategis Perangkat Daerah 1.3.2 Tujuan Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai berikut : a. Menjadi pedoman dalam pelaksanaan pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam jangka 5 tahun kedepan b. Menjadi pedoman dalam penyusunan rencana anggaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota tahun 2016-2021 sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II. Gambaran Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 15

2.2. Sumber Daya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu BAB III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1. Identifikasi permasalahan Berdasrkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis BAB IV. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1. Visi dan Misi Perangkat Daerah 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah 4.3. Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif BAB VI Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD BAB IV. PENUTUP Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 16

2 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Tugas dan fungsi berdasarkan Peraturan Daerah Kota Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota dan Peraturan Walikota Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kota. 2.1.1 Tugas Kota mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan, khususnya dalam bidang penanaman modal dan perindustrian. 2.1.2 Fungsi Dalam menyelenggarakan tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya. Adapun rincian tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kesekretariatan yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 17

Rincian fungsi Sekretariat sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan program,anggaran dan perundang-undangan; b. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan administrasi perizinan/non perizinan/rekomendasi; c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian; d. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan; e. Pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Daerah; f. Pelaksanaan urusan rumah tangga, dokumentasi, hubungan masyarakat, dan protokol; g. Pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan; h. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; i. Pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja secretariat yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis; j. Pelaksanaan koordinasi pelaporan indikator kinerja dinas yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis; k. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan; l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas; m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud diatas adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan bahan peelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan program dan perundang-undangan; b. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan administrasi perizinan/non perizinan/rekomendasi; c. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Daerah; e. Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga, dokumentasi, hubungan masyarakat dan protokol; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan; g. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaporan indicator kinerja dinas yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis; h. Menyiapakan bahan pelaksanaan pembinaan dan ketatalaksanaan; Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 18

i. Menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas; j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya; Rincian tugas Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud diatas adalah sebagai berikut: k. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran; l. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan; m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya. 2. Bidang Promosi dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal Bidang Promosi dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang promosi dan pengembangan potensi penanaman modal yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian fungsi Bidang Promosi dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan pemrosesan teknis perizinan/non perijinan/rekomendasi sesuai Bidangnya; b. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis pengembangan potensi penanaman modal; c. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis promosi penanaman modal; d. Penyusunan kajian pengembangan potensi penanaman modal; e. Pelaksanaan pengembangan potensi penanaman modal melalui matchmaking pada dunia usaha; f. Pelaksanaan identifikasi pengembangan potensi peluang investasi daerah sebagai masukan bahan promosi investasi; g. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis promosi penanaman modal; h. Pelaksanaan koordinasi guna promosi dengan lembaga dan instansi lain; i. Pelaksanaan bahan penyusunan kebijakan penanaman modal; j. Pelaksanaan pengajuan usulan materi pengembangan potensi penanaman modal; Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 19

k. Pelaksanaan pengkajian, perumusan, dan penyusunan kebijakan pelaksanaan penanaman modal; l. Pelaksanaan kegiatan promosi penanaman modal; m. Pelaksanaan pengkajian, perumusan dan penyusunan materi promosi; n. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; o. Pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis; p. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas Seksi Promosi sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis promosi penanaman modal; b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis promosi penanaman modal; c. Menyiapkan bahan koordinasi guna romosi dengan lembaga dan instansi lain; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengkajian, perumusan dan penyusunan materi promosi; e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan promosi penanaman modal; g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas Seksi Pengembangan Potensi Penanaman Modal sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan dan menyusun kajian pengembangan potensi penanaman modal; b. Melaksanakan pengembangan potensi penanaman modal melalui matchmaking pada dunia usaha c. Melaksanakan identifikasi pengembangan potensi peluang investasi daerah sebagai masukan bahan promosi investasi Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 20

d. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan bahan penyusunan kebijakan penanaman modal; e. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengajuan usulan materi pengembangan potensi penanaman modal; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengkajian, perumusan, dan penyusunan kebijakan pelaksanaan penanaman modal; g. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis pengembangan potensi penanaman modal; h. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Bidang Pelayanan Penanaman Modal dan Pengawasan Industri Bidang Pelayanan Penanaman Modal dan Pengawasan Industri mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pelayanan penanaman modal dan pengawasan industri yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian fungsi Bidang Pelayanan Penanaman Modal dan Pengawasan Industri sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan pemrosesan teknis perizinan/non perijinan/rekomendasi sesuai Bidangnya; b. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pembinaan dan pengawasan industri; c. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kepada instansi lain di bidang pembinaan dan pengawasan industri; d. Pelaksanaan pengawasan di bidang pembinaan dan pengawasan industri; e. Pemrosesan teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; f. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; g. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 21

h. Pelaksanaan fasilitasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi perizinan dan non perizinan; i. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; j. Pelaksanaan bimbingan teknis penerbitan perizinan dan non perizinan; k. Pelaksanaan koordinasi teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; l. Pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan dan non perizinan skala kota; m. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; n. Pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan, non perizinan dan rekomendasi penanaman modal dan industri; o. Pelaksanaan koordinasi pelayanan skala kota; p. Pelaksanaan pengkajian, perumusan dan penyusunan pedoman tatacara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan penanaman modal yg menjadi kewenangan daerah berdasarkan pedoman tatacara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan penanaman modal yg ditetapkan oleh pemerintah; q. Pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu berdasarkan pendelegasian atau pelimpahan wewenang; r. Pelaksanaan sosialisasi kebijakan teknis pelayanan penanaman modal dan pengawasan industri; s. Pelaksanaan bimbingan teknis penerbitan perizinan, non perizinan dan rekomendasi; t. Pelaksanaan koordinasi teknis pelayanan penanaman modal dan pengawasan industri; u. Pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan, non perizinan dan rekomendasi skala kota; v. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; w. Pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis; x. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian Tugas Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan bahan pemrosesan teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 22

c. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi perizinan dan non perizinan; e. Menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi kebijakan teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis penerbitan perizinan dan non perizinan; g. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; h. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan dan non perizinan skala kota; i. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; j. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan, non perizinan dan rekomendasi penanaman modal dan industri; k. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelayanan skala kota; l. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengkajian, perumusan dan penyusunan pedoman tatacara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan pedoman tatacara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan penanaman modal yang ditetapkan oleh pemerintah; m. Menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu berdasarkan pendelegasian atau pelimpahan wewenang; n. Menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi kebijakan teknis pelayanan penanaman modal; o. Menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis penerbitan perizinan, non perizinan dan rekomendasi; p. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi teknis pelayanan penanaman modal; q. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan, non perizinan dan rekomendasi skala kota; r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Penanaman Modal dan Pengawasan Industri sesuai dengan tugas dan fungsinya; Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 23

Rincian tugas Seksi Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pembinaan dan pengawasan industri; b. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kepada instansi lain di bidang pembinaan dan pengawasan industri; c. Menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi kebijakan teknis pengawasan industri; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan dibidang pembinaan dan pengawasan industri; e. Pelaksanaan koordinasi teknis pengawasan industri f. Menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Modal dan Pengawasan Industri sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4. Bidang Data dan Pengendalian Penanaman Modal Bidang Data dan Pengendalian Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang data dan pengendalian penanaman modal yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian fungsi Bidang Data dan Pengendalian Penanaman Modal sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan pemrosesan teknis perizinan/non perijinan/rekomendasi sesuai Bidangnya; b. Pelaksanaan pengolahan data dan sistem informasi serta melaksanakan pengendalian penanaman modal; c. Pelaksanaan penyusunan dan penetapan kebijakan pemantauan, pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal di kota ; d. Pelaksanaan perumusan dan penetapan pedoman pemantauan, pembinaan dan pengawasan dalam skala kota terhadap penyelenggaraan kebijakan dan perencanaan penanaman modal; Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 24

e. Pelaksanaan koordinasi, perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanaman modal meliputi: 1. Pelaksanaan pengkajian, perumusan, dan penyusunan kebijakan teknis pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal di kota; 2. Pelaksanaan pengkajian, perumusan, dan penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan pedoman tata cara pelaporan dan pelaksanaan penanaman modal skala kota; 3. Pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal yang terintegrasi dengan sistem informasi penanaman modal pemerintah dan pemerintah provinsi. f. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data kegiatan usaha penanaman modal serta realisasi proyek penanaman modal dan industri skala kota; g. Pelaksanaan pemutakhiran data dan informasi penanaman modal daerah; h. Pelaksanaan pemantauan, pembinaan dan pengawasan perizinan dan non perizinan di bidang penanaman modal; i. Pelaksanaan penyusunan laporan pelaksanaan tugas; j. Pelaksanaan kegiatan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal; k. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal; l. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal; m. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal; n. Pelaksanaan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pada kegiatan penanaman modal; o. Pelaksanaan kajian, perumusan dan penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan pedoman tata cara pelaporan dan pelaksanaan penanaman modal skala kota; p. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal; q. Penyusunan rencana dan pelaksanaan program serta petunjuk teknis di bidang pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal; r. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal; Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 25

s. Pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan pemutakhiran data penanaman modal dan sistem informasi penanaman modal; t. Pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal; u. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan pelaporan pelaksanaan pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal; v. Pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis; w. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas Seksi Data dan Informasi Penanaman Modal sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan program serta petunjuk teknis dibidang pengolahan data dan system informasi penanaman modal; b. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pengolahan data dan system informasi penanaman modal; c. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pemutakhiran data penanaman modal dan sistem informasi penanaman modal; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal; e. Menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan pelaporan pelaksanaan pengolahan data dan sistem informasi penanaman modal; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengolahan data dan sistem informasi serta melaksanakan pengendalian penanaman modal; g. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi, perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidanng penanaman modal meliputi menyiapkan bahan pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal yang terintegrasi dengan sistem informasi penanaman modal pemerintah dan pemerintah provinsi. h. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data kegiatan usaha penanaman modal serta realisasi proyek penanaman modal dan industri skala kota; Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 26

i. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemutakhiran data dan informasi penanaman modal daerah; j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Data dan Pengendalian Penanaman Modal sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas Seksi Pengendalian Penanaman Modal sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal; b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal; c. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal; d. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain dibidang pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal; e. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pada kegiatan penanaman modal; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan kajian, perumusan dan penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan pedoman tata cara pelaporan dan pelaksanaan penanaman modal skala kota; g. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal; h. Menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan dan penetapan kebijakan pemantauan, pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal di kota ; i. Menyiapkan bahan pelaksanaan perumusan dan penetapan kebijakan pemantauan, pembinaan dan pengawasan dalam skala kota terhadap penyelenggaraan kebijakan dan perencanaan penanaman modal; j. Menyiapan bahan pelaksanaan koordinasi, perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang penanaman modal meliputi: 1. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengkajian, perumusan, dan penyusunan kebijakan teknis pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal di kota; 2. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengkajian, perumusan, dan penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan pedoman tata cara Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 27

pelaporan dan pelaksanaan penanaman modal; k. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, pembinaan dan pengawasan perizinan dan non perizinan di bidang penanaman modal; l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Data dan Pengendalian Penanaman Modal sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) UPTD mempunyai tugas melaksanakan kegiata teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. 2.1.3 Struktur Organisasi Struktur Organisasi (Gambar 2.1) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Walikota Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kota adalah sebagai berikut: 1. Kota terdiri dari : a. Sekretariat; b. Bidang Promosi dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal; c. Bidang Pelayanan Penanaman Modal dan Pengawasan Industri; d. Bidang Data dan Pengendalian Penanaman Modal; e. UPTD. 2. Sekretariat, terdiri dari: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan. 3. Bidang Promosi dan Pengembangan Potensi Penanaman Modal, terdiri dari: a. Seksi Promosi; b. Seksi Pengembangan Potensi Penanaman Modal. 4. Bidang Pelayanan Penanaman Modal dan Pengawasan Industri, terdiri dari: a. Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan; b. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Industri. Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 28

5. Bidang Data dan Pengendalian Penanaman Modal, terdiri dari : a. Seksi Data dan Informasi Penanaman Modal; b. Seksi Pengendalian Penanaman Modal. 6. UPTD. Pembentukan dan susunan organisasi UPTD diatur dalam Peraturan Walikota. Gambar 2.1 Bagan Organisasi Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 29

Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta visi dan misinya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota terus melakukan perbaikan kinerjanya terutama dalam hal akses perizinan. Dalam upayanya meningkatkan pelayanan perijinan dan non perijinan Badan 2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah Di dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu akan menjelaskan Sumber memiliki berbagai sumber daya baik yang berupa manusia maupun yang berupa asset/modal. 2.2.1 Susunan Kepegawaian Jumlah pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sampai dengan Bulan September 2016 adalah sebanyak 54 orang dan tenaga kontrak 87 orang. Pegawai berdasarkan kedudukan dalam organisasi Berdasarkan kedudukannya dalam organisasi, komposisi pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota dapat dilihat pada lampiran 1. Pegawai Menurut Status, Pangkat dan Golongan Jumlah pegawai Kota menurut status, pangkat dan golongan dapat dilihat pada lampiran 2. Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Para pegawai Kota memiliki tingkat pendidikan yang variatif mulai mulai tingkat Pendidikan Dasar hingga Pasca Sarjana. Rincian komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikannya tersebut secara lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 3. 2.2.2 Asset/Modal Asset/Modal Kota terdiri atas gedung kantor, kendaraan roda empat dan roda dua, sarana dan prasarana penunjang lainnya, sebagaimana diuraikan pada lampiran 4. Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 30

2.3 Kinerja Pelayanan Kota Pada kinerja pelayanan akan dijelaskan mengenai analisis gambaran pelayanan berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode sebelumnya, menutur SPM untuk urusan wajib dan Indikator Kinerja Kunci (IKK). Analisis Gambaran Pelayanan Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta visi dan misinya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota terus melakukan perbaikan kinerjanya terutama dalam hal akses perizinan. Kegiatan pelayanan perijinan dan non perijinan di lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang berada di bawah Bidang Pelayanan Penanaman Modal dan Pengawasam Industri. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 63 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota, Seksi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan meiliki tugas sebagai berikut: a. Menyiapkan bahan pemrosesan teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; c. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi perizinan dan non perizinan; e. Menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi kebijakan teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis penerbitan perizinan dan non perizinan; g. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi teknis pelayanan perizinan dan non perizinan; h. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan dan non perizinan skala kota; i. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; j. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan, non perizinan dan rekomendasi penanaman modal dan industri; Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 31

k. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelayanan skala kota; l. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengkajian, perumusan dan penyusunan pedoman tatacara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan penanaman modal yg menjadi kewenangan daerah berdasarkan pedoman tatacara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan penanaman modal yg ditetapkan oleh pemerintah; m. Menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu berdasarkan pendelegasian atau pelimpahan wewenang; n. Menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi kebijakan teknis pelayanan penanaman modal; o. Menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis penerbitan perizinan, non perizinan dan rekomendasi; p. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi teknis pelayanan penanaman modal; q. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan, non perizinan dan rekomendasi skala kota; r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Penanaman Modal dan Pengawasan Industri sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selain itu, Kota terus melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik yang cepat, mudah dan terjangkau oleh masyarakat dengan cara bahwa proses layanan perizinan usaha dilakukan secara elektronik (online) atau yang disebut sebagai SSW ( Single Window) Mobile pada tanggal 14 Maret 2013. Layanan yang disebut sebagai SSW ( Single Window) Mobile ini diyakini akan menambah jumlah investasi di, dimana pelayanan publik merupakan bagian penting yang menentukan daya tarik suatu daerah untuk menjadi tujuan investasi. Keberadaaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebagai bagian yang takterpisahkan dalam Kota juga memberikan gambaran semangat Pemkot dalam mewujudkan pelayanan perizinan yang cepat, efektif, dan transparan, mewujudkan kemudahan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan perizinan, dan terwujudnya hak-hak masyarakat dan investor untuk mendapatkan pelayanan prima di bidang perizinan. Penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu ini tertuang dalam Peraturan Walikota Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 32

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Peraturan Wali Kota Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Analisis Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dalam RPJMD Kota Tahun 2010 2015, kebijakan umum daerah dalam rencana penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal dinyatakan dalam pernyataan berikut. Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal, dengan kebijakan berupa perbaikan pelayanan publik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan birokrasi terhadap dunia usaha, agar tercipta pelayanan yang prima serta keterbukaan informasi publik dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, arah kebijakan dalam penerapan dan pencapaian SPM yang dimuat dalam Kebijakan Umum APBD Tahun 2015 dapat diuraikan sebagai berikut: SPM Bidang Penanaman Modal, dengan kebijakan meningkatkan kemudahan dalam hal prosedur dan kepastian pelayanan perijinan untuk meningkatkan nilai investasi. Standar pelayanan minimal yang harus diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota, sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota, adalah mencakup hal-hal berikut: a. Kebijakan Penanaman Modal b. Kerjasama Penanaman Modal c. Promosi Penanaman Modal d. Pelayanan Penanaman Modal e. Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal f. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal g. Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal Berikut akan disampaikan Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional, Realisasi Capaian indikator SPM, alokasi anggaran dan dukungan personil. Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 33

Tabel 2.1 Indikator dan Nilai SPM serta Batas Waktu Pencapaian SPM secara Nasional Jenis Pelayanan Dasar SPM Indikator Minimal SPM Nilai Minimal SPM Batas Waktu pencapaian SPM - Cara Perhitungan Kebijakan Penanaman Modal Tersedianya informasi peluang usaha sektor/ bidang usaha unggulan 1 sektor/bidang usaha pertahun 1 (satu) sektor/bidang usaha/ tahun 2014 Kerjasama Penanaman Modal Terselenggaranya fasilitasi pemerintah daerah dalam rangka kerjasama kemitraan 1 kali /tahun 1 (satu) kali/tahun 2014 Pelayanan Penanaman Modal Terselenggaranya pelayanan perijinan dan non perijinan bidang penanaman modal melalui pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal 100% 100% 2014 (Jumlah jenis perizinan dan nonperizinan yang dapat dilayani PTSP PDKPM / 6) x 100 **Keterangan. Pendaftaran Penanaman Modal Negeri, Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Usaha penanaman Modal Dalam Negeri, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di 1 (satu) Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 34

Jenis Pelayanan Dasar SPM Indikator Minimal SPM Nilai Minimal SPM Batas Waktu pencapaian SPM - Cara Perhitungan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Moda Terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) 100% 1 (satu) kali/tahun 2014 (Jumlah jenis pelayanan yang dilayani menggunakan SPIPISE / 4) x 100 Terselenggaranya bimbingan Pengendali an pelaksanaan Pelaksanaan Penanaman kegiatan penanaman modal kepada masyarakat 1 (satu) kali/tahun 2014 Modal dunia usaha 1 kali/tahun Penyebarluasa n, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal Terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat 1 kali /tahun 1 (satu) kali/tahun 2014 Promosi Penanaman Modal Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal 1 kali/tahun 1 (satu) kali/tahun 2014 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 35

Tabel 2.2 Realisasi Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Penanaman Modal Jenis Pelayanan Dasar SPM Indikator Minimal SPM Cara Perhitungan Capaian Indikator SPM Keterangan Kebijakan Tersedianya informasi Penanaman peluang usaha Modal sektor/ bidang usaha unggulan 1 0 sektor pertahun Tidak ada sektor/bidang usaha pertahun Terselenggaranya fasilitasi pemerintah daerah dalam rangka Kerjasama Penanaman Modal kerjasama kemitraan 1 kali /tahun 2 kali pertahun 2 kali pertahun 200% 2/1*100%= 200% 200% 2/1*100%= 200% Terselenggaranya pelayanan perijinan dan non perijinan (Jumlah jenis bidang penanaman perizinan dan Pelayanan modal melalui nonperizinan - tidak ada Penanaman pelayanan Terpadu yang dapat Tahun 2015 Modal Satu dilayani PTSP belum PTSP Pintu (PTSP) di bidang PDKPM / 6) x penanaman modal 100 100% Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 36

Jenis Pelayanan Dasar SPM Indikator Minimal SPM Cara Perhitungan Capaian Indikator SPM Keterangan **Keterangan. Pendaftaran Penanaman Modal Negeri, Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Usaha penanaman Modal Dalam Negeri, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di 1 (satu) Pengelolaan Terimplementasikannya (Jumlah jenis - tidak ada Data dan Sistem Pelayanan pelayanan yang Masih Sistem Informasi dan Perijinan dilayani ditangani Informasi Investasi Secara menggunakan Pemerintah Penanaman Elektronik (SPIPISE) SPIPISE / 4) x Propinsi dan Moda 100% 100 Pusat Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha 1 2 kali 200% 2/1*100%= 200% kali/tahun Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 37

Jenis Pelayanan Dasar SPM Indikator Minimal SPM Cara Perhitungan Capaian Indikator SPM Keterangan Penyebarluasan Terselenggaranya, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat 3 kali 200% 3/1*100%= 200% Modal 1 kali /tahun Promosi Penanaman Modal Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal 1 kali/tahun 2 kali 200% 2/1*100%= 200% Dalam pelaksanaan Renstra-PD Tahun 2016-2021 mengacu kepada peraturan terbaru yakni peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencabutan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor 14 Tahun 2011 (tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota) dan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 (tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota). Pencabutan peraturan tersebut diatas dikarenakan urusan pemerintah bidang penanaman modal tidak termasuk urusan pemerintah wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, sehingga pada Renstra-PD tahun 2016-2021 tidak memerlukan standar pelayanan minimal. Analisis Indikator Kinerja Kunci (IKK) Dalam rangka mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan maka akan disampaikan analisis Indikator Kinerja Kunci (IKK), adapun capaian Indikator Kinerja Kunci (IKK) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 38

Tabel 2.3 Tataran Pelaksana Kebijakan Aspek Tingkat Capaian Kinerja Terobosan InovasiI Baru Aspek Fokus IKK Rumus Perhitungan Jenis Data (2015) Nilai Capaian Kinerja TEROBOSAN Daya Jumlah Jumlah Ijin Persetujuan 20 ijin 20 ijin INOVASI BARU saing persetujuan Investasi ijin Investasi daerah investasi dalam tahun pada Tahun 2015 2015 Tabel 2.4 Tataran Pelaksana Kebijakan Aspek Tingkat Capaian Kinerja Penyelenggara Urusan Wajib Dan Urusan Pilihan Urusan IKK Rumus/Persamaan Capaian Kinerja Urusan Wajib 80% Penanaman Kenaikan/ Realisasi PMDN tahun 2015 - Realisasi PMDN 2014 x 100% 29,52% Modal penurunan Nilai Realisasi PMDN 2014 Realisasi PMDN (milyar rupiah) Rp. 828.416.500.000 - Rp. 639.625.900.000 X 100% = Rp. 639.625.900.000 Urusan Pilihan Terkait Capaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2012 sampai dengan 2015 dan Capaian Indikator Kinerja Kunci Tahun 2014 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 39

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Kota Tahun 2011-2015 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) 1 Tersedianya informasi peluang usaha - 1 (satu) 1 (satu) 1 (satu) 1 (satu) - 10 (Sepuluh) 9 (Sembilan) 9 (Sembilan) 0-1000% 900% 900% - sektor/ bidang usaha unggulan 1 sektor/bidangsektor/bidangsektor/bidangsektor/bidang sektor sektor sektor sektor sektor/bidang usaha pertahun usaha/tahun usaha/tahun usaha/tahun usaha/tahun pertahun pertahun pertahun pertahun 2 Terselenggaranya fasilitasi - 1 (satu) 1 (satu) 1 (satu) 1 (satu) - 3 kali 2 kali 2 kali 2 kali - 300% 200% 200% 200% pemerintah daerah dalam rangka kali/tahun kali/tahun kali/tahun kali/tahun pertahun pertahun pertahun pertahun kerjasama kemitraan 1 kali /tahun 3 Terselenggaranya pelayanan - 100% 100% 100% 100% - - - - - - - - - - perijinan dan non perijinan bidang penanaman modal melalui pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal 100%. 4 Terimplementasikannya Sistem - 100% 100% 100% 100% - - - - - - - - - - Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) 5 Terselenggaranya bimbingan - 1 (satu) 1 (satu) 1 (satu) 1 (satu) - 2 kali 4 kali 2 kali 2 kali - 200% 400% 200% 200% pelaksanaan kegiatan penanaman kali/tahun kali/tahun kali/tahun kali/tahun modal kepada masyarakat dunia usaha 1 kali/tahun 6 Terselenggaranya sosialisasi - 1 (satu) 1 (satu) 1 (satu) 1 (satu) - 2 kali 2 kali 2 kali 3 kali - 200% 200% 200% 200% kebijakan penanaman modal kepada kali/tahun kali/tahun kali/tahun kali/tahun masyarakat 1 kali /tahun Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 40

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Dinas Satu Penanaman Pintu Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Pelayanan Kota Tahun 2011-2015 (lanjutan) NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 7 Terselenggaranya promosi peluang - 1 (satu) 1 (satu) 1 (satu) 1 (satu) - 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali - 200% 200% 200% 200% penanaman modal 1 kali/tahun kali/tahun kali/tahun kali/tahun kali/tahun INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) 1 Jumlah persetujuan investasi 84 ijin 20 ijin 2. Realisasi PMDN tahun 2014 - Realisasi PMDN 2013 30.46% 29.52% Realisasi PMDN 2013 Rp. 639.625.900.000 - Rp. 490.271.432.498 X 100% = 30,46% Rp. 490.271.432.498 Realisasi PMDN tahun 2015 - Realisasi PMDN 2014 Realisasi PMDN 2014 Rp. 828.416.500.000 - Rp. 639.625.900.000 X 100% = 29,52% Rp. 639.625.900.000 Terkait dengan realisasi anggaran Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 dapat disampaikan pada Tabel 2.7 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 41

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Dinas Satu Penanaman Pintu Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal Kota Kegiatan Rasio antara Realisasi dan Anggaran Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Rata-rata Pertumbuhan Anggar Realisa an si (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Penyediaan Barang & Jasa Perkantoran 1,256,095,9 26 1,327,200,7 76 1,575,773,6 26 1,414,431,7 93 1,326,368,1 51 874,934,21 6 1,139,881,1 70 1,397,255,1 20 1,271,987,7 56 1,292,693,0 74 69.6 6 85.8 9 88.6 7 89.9 3 97.4 6 Pemeliharaan & Pengadaan Sarana & Prasarana 494,922,11 2 0 323,171,91 1 354,252,39 0 381,262,29 5 427,954,80 0 0 293,511,54 1 301,187,53 2 338,176,42 5 86.4 7 0 90.8 2 85.0 2 88.7 0 Perkantoran Peningkatan Koordinasi & Kerjasama Bidang di 519,108,58 1 259,507,38 0 137,228,16 0 0 0 402,412,45 0 215,616,77 8 122,737,21 1 0 0 77.5 2 83.0 9 89.4 4 0 0 Penanaman Modal Penyelenggara an Promosi Investasi 526,066,33 7 335,917,17 7 373,483,37 3 405,965,71 6 491,317,14 3 307,010,05 0 296,589,76 1 364,580,04 8 353,894,90 5 459,608,05 9 58.3 6 88.2 9 97.6 2 87.1 7 93.5 5 Pengembanga n Sistem Informasi Penanaman 265,388,18 7 110,474,54 5 0 0 0 250,444,83 0 106,936,85 3 0 0 0 94.3 7 96.8 0 0 0 0 Modal Fasilitasi Perizinan Penanaman 191,167,01 4 0 0 0 0 170,065,50 0 0 0 0 0 88.9 6 0 0 0 0 Modal Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 42

Kegiatan Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Rata-rata Pertumbuhan Anggar Realisa an si Manajemen Pelayanan Perijinan/non Perijinan dan 111,443,68 3 0 0 0 0 87,924,650 0 0 0 0 78.9 0 0 0 0 0 Penanaman Modal Pengawasan Pelayanan Perijinan 103,951,83 5 261,609,53 0 0 0 0 90,697,650 246,146,26 7 0 0 0 87.2 5 94.0 9 0 0 0 Pelayanan 1,542,485,1 1,510,800,5 1,414,254,6 3,167,618,5 3,166,849,6 1,248,301,4 1,118,946,1 1,296,475,1 2,862,013,8 2,933,051,5 80.9 74.0 91.6 90.3 92.6 UPTSA 57 06 82 73 53 90 60 59 63 48 3 6 7 5 2 Pengawasan Pelaksanaan PMA/PMDN 170,891,49 1 155,309,01 4 205,988,75 0 230,425,05 0 229,257,62 0 137,586,00 0 148,283,44 3 183,377,77 5 199,553,21 2 213,978,39 4 80.5 1 95.4 8 89.0 2 86.6 0 93.3 4 Pengelolaan Data & Informasi Penanaman 291,102,04 6 0 227,809,66 0 0 0 183,482,51 5 0 217,053,87 2 0 0 63.0 3 0 95.2 8 0 0 Modal Penyusunan Draft Raperda Penanaman 348,801,09 6 138,475,58 3 0 0 0 183,939,12 5 135,864,83 3 0 0 0 52.7 3 98.1 1 0 0 0 Modal Penyusunan Peta Potensi Investasi 613,679,53 3 0 0 907,456,30 0 0 424,647,89 0 0 0 860,067,05 7 0 69.2 0 0 0 94.7 8 0 Analisa Kebijakan Investasi - 240,794,46 4 0 0 0-234,354,46 4 0 0 0 0 97.3 3 0 0 0 Fasilitasi Pelayanan Perijinan Penanaman 0 160,225,19 2 162,650,75 0 302,835,35 0 366,313,97 4 0 145,870,99 2 156,252,65 2 272,048,99 6 344,723,09 8 0 91.0 4 96.0 7 89.8 3 94.1 1 Modal Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 43

Kegiatan Pembinaan Pelayanan Perijinan/non Perijinan dan Penanaman Modal Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Pengawasan Pelayanan Perijinan dan non Perijinan di Penyusunan Peta Investasi di Tahap II Pemeliharaan dan Pengembanga n Potensi Investasi Penyusunan Pegembangan Potensi Investasi Memfasilitasi dan Koordinasi Kerjasama di Bidang Investasi Pengelolaan dan Pemutakhiran Rasio antara Realisasi dan Anggaran Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 163,831,05 211,680,20 129,588,09 204,830,01 79.1 96.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 1 0 6 326,180,77 281,876,09 86.4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 95.0 92.8 0 92,613,600 88,894,500 0 0 0 88,050,621 82,544,177 0 0 0 0 0 7 6 0 758,930,04 744,329,51 98.0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 8 0 0 0 95.1 0 0 78,595,145 0 0 0 0 74,777,675 0 0 0 0 0 0 4 0 0 727,057,52 0 0 0 0 720,644,46 0 0 0 0 99.1 0 0 2 8 2 251,104,90 0 0 0 0 296,114,00 0 0 0 0 301,252,16 0 0 0 228,732,32 280,512,58 0 0 0 91.0 93.1 3 3 4 9 2 946,426,21 0 0 0 276,922,02 910,714,46 0 0 0 93.5 96.2 0 5 3 2 3 Rata-rata Pertumbuhan Anggar Realisa an si Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 44

Kegiatan Data Investasi Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Rata-rata Pertumbuhan Anggar Realisa an si Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Perijinan & non Perijinan 0 0 0 159,841,08 0 147,770,45 0 0 0 0 139,436,57 1 139,645,64 7 0 0 0 87.2 3 94.5 0 yang Mendukung Investasi Untuk mengetahui capaian kinerja program Tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.7 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 45

Tabel 2.8 Capaian Program Tahun 2011 s/d 2015 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Program Indikator Targe t Realisas i % Targe t Realisas i % Targe t Realisas i % Targe t Realisas i % Targe t Realisas i % Program Indek Peningkata Kepuasan n Iklim Masyaraka Investasi dan t (IKM) pelayanan - - - 80% 75,44% 94,30 % 85% 89,21% 104,95 % 90% 75,26% 83,26 % 95% 74,75% 78,68 % Realisasi perijinan Investasi penunjang investasi Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 46

Untuk mengetahui capaian kinerja kegiatan Tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 2.9 Capaian Kegiatan Tahun 2011 s/d 2015 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Kegiatan Indikator Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Indeks Fasilitasi Pelayanan Perijinan Penanaman Modal Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan Perijinan penunjang 100 140 140 % 100 131 131 % 100 117 117 % 120 171 142,5 % 120 222 185 % investasi Manajemen Jumlah Pelayanan pembinaan Perijinan/Non Perijinan badan/dinas pelayanan 42 Unit 42 Unit 100 % Penanaman Perijinan/No Modal n Perijinan Pembinaan Jumlah Pelayanan pembinaan Perijinan /Non Perijinan dan Badan/Dinas Pelayanan 42 Unit 42 Unit 100 % 43 Únit 43 Únit 100 % Penanaman Perijinan/No Modal n Perijinan Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 47

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Kegiatan Indikator Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Jumlah Pengawasan pelaksanaan PMA /PMDN usaha penanaman modal yang 110 Perusa haan 110 Perusah a an 100 % 150 Perusa haan 150 Perusah a an 100 % dimonitor Jumlah hasil laporan 4 4 pengawasan Dokume Dokume 100% Perusahaan n n PMA/PMDN Jumlah Dokumen Hasil Pengawasan pelaksanaan 6 Dokume n 6 Dokume n 100% PMA / PMDN Pengawasan Penanaman Modal kepada 160 1 Setahu n 1 Setahun 100 % perusaha-an Pengawasan Jumlah Pelayanan Perijinan di Kota lokasi pelayanan yang dimonitor 42 lokasi 42 lokasi 100 % 42 lokasi 42 lokasi 100 % Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 48

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Kegiatan Indikator Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Pengawasan Hasil Pelayanan Perijinan / Non Perijinan di Kota monitoring lokasi pelayanan perijinan /non perijinan di 1 Dokume n 1 Dokume n 100 % Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan 12 Bulan 12 Bulan 100 % yang mendukung investasi Jumlah event Penyelenggar a an Promosi Investasi promosi investasi yang 4 kali 2 kali 50% 2 kali 2 kali 100 % 2 kali 2 kali 100 % 2 kali 2 kali 100% 2 kali 2 kali 100 % dilaksanakan Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 49

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Kegiatan Indikator Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Jumlah event Memfasilitasi dan Koordinasi Kerjasama di Bidang Investasi memfasilitasi dan koordinasi kerjasama di bidang investasi yang 4 kali 4 kali 100 % 3 kali 3 kali 100 % 3 kali 3 kali 100 % 3 kali 3 kali 100% 3 kali 3 kali 100 % dilaksanakan Penyusunan draft raperda Penanaman Modal Jumlah draft Raperda penanaman Modal yang disusun 1 dokum en 1 dokume n 100 % Jumlah Peta Penyusunan peta Potensi Investasi dan Profil Potensi Investasi 2 dokum en 2 dokume n 100 % 3 dokume n 3 dokume n 100 % yang disusun Analisa investasi pada sektor Perdagangan Jumlah Analisa Investasi yang disusun 1 dokume n 1 dokume n 100 % Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 50

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Kegiatan Indikator Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Penyusunan Jumlah Draft Raperda Peyelengga raan Penanaman Perda Penanaman Modal yang disusun 1 dokume n 1 dokume n 100 % Modal Jumlah Penyusunan pengembanga n Potensi Investasi Penyusunan Pengembang an Potensi investasi 5 dokume n 5 dokume n 100 % yang disusun Jumlah Penyusunan Pemetaan Potensi investasi dokumen pemetaan potensi investasi yang 5 dokume n 5 dokume n 100% tersusun Pengembanga Tersedianya n Sistem Informasi Penanaman data dan informasi penanaman 100% 100% 100 % Modal Pengelolaan data investasi Jumlah dokumen 1 dokume 1 dokume 100 % Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 51

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Kegiatan Indikator Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % Target Realisa si % di data n n investasi si yang disusun Jumlah Pengelolaan dokumen data dan informasi Penanaman data dan informasi Penanaman 1 dokume n 1 dokume n 100 % Modal Modal yang disusun Pemeliharaan Waktu dan pemeliharaa Pengembanga n Sistem Informasi n Sistem informasi Penanaman 12 Bulan 12 bulan 100 % Penanaman Modal Modal Pengelolaan Waktu dan Pemutakhiran Data Investasi Pengelolaan dan pemutakhira n data 12 Bulan 12 Bulan 100% 12 kali setahu n 12 kali setahun 100 % investasi Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 52

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra Badan Koordinasi Penanaman Modal Renstra Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur, Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Perangkat Daerah (PD) pada lima tahun mendatang. 2.4.1 Analisis Renstra Kementrian/Lembaga (K/L) dan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Pada bagian ini dijelaskan bagaimana pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota dalam berkontribusi terhadap pencapaian sasaran Renstra Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur dan Renstra Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia. Tabel 2.9 berikut menampilkan komparasi capaian sasaran renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota sebagai salah satu Perangkat Daerah (PD) terhadap sasaran Renstra Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur (Renstra SKPD Provinsi) dan sasaran Renstra Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (Renstra K/L). Tabel 2.10 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Kota terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L Capaian Sasaran pada Sasaran No Indikator Kinerja Renstra SKPD Sasaran pada Renstra K/L Renstra PD Provinsi Kabupaten/Kota -1-2 -3-4 -5 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan Penunjang Investasi 78,8% Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan terpadu yang prima Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing Dalam tabel 2.10 tersebut ditunjukkan bahwa pada Tahun 2015, indikator kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota yang berupa Indeks Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 53

Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan Penunjang Investasi telah mencapai 78,8%. Pencapaian tersebut menunjukkan adanya peningkatan kualitas pelayanan publik yang telah dilakukan oleh Kota, diantaranya yaitu telah terlaksananya penyederhanaan prosedur pelayanan penanaman modal dan pengembangan pelayanan perijinan dengan adanya Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan juga layanan melalui sistem on line yang disebut sebagai SSW ( Single Window). Pencapaian Indikator tersebut sejalan dengan target meningkatkan kualitas pelayanan perizinan terpadu prima yang telah di tetapkan oleh Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 81%. Indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan Penunjang Investasi juga memberikan kontribusi sasaran yang dituju oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, yaitu meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing. Hal tersebut diindikasikan dengan tingkat ketepatan waktu dalam perizinan maupun non perizinan dan juga proses perijinan yang sesuai dengan SOP yang berlaku di tingkat nasional maupun daerah. 2.4.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Bahwa pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota tidak terkait dengan lokasi/penempatan fasilitas tertentu atau diatur dalam ketentuan penataan ruang, sehingga tidak memerlukan Analisis Rencana Tata Ruang Wilyah (RTRW) dan data spasial lainnya terkait tugas dan fungsi/pelayanan/wilayah yang menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah. Tabel 2.11 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kota No Indikasi Program Pengaruh Rencana Arahan Lokasi Rencana Struktur Pemanfaatan Ruang Struktur Ruang Pengembangan Struktur Ruang Saat pada Periode terhadap Kebutuhan Pelayanan Ruang Ini Perencanaan Pelayanan Perangkat Perangkat Daerah Berkenaan Daerah -1-2 -3-4 -5-6 1 - - - - - 2 - - - - - 3 - - - - - Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 54

Tabel 2.12 Hasil Telaahan Struktur Ruang Provinsi/Kabupaten/Kota Kota No Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan Perangkat Daerah Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah -1-2 -3-4 -5-6 1 - - - - - 2 - - - - - 3 - - - - - 2.4.3 Analisis Terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KHLS) Sesuai dengan Pelayanan Perangkat Daerah Bahwa pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota tidak terkait dengan lokasi/penempatan fasilitas tertentu atau diatur dalam ketentuan penataan ruang sehingga tidak memerlukan Analisis terhadap dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis terkait tugas dan fungsi/pelayanan/wilayah yang menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah. Tabel 2.13 Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Kota Kota Catatan bagi No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan Perangkat Daerah Perumusan Program dan Kegiatan Perangkat Daerah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan - - - 2 Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup - - - Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 55

Catatan bagi No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap Pelayanan Perangkat Daerah Perumusan Program dan Kegiatan Perangkat Daerah (1) (2) (3) (4) (5) 3 Kinerja layanan/jasa ekosistem - - - 4 Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam - - - 5 Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim - - - 6 Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati - - - Berdasarkan analisis yang telah dijabarkan di atas, berikut adalah rumusan peluang dan tantangan yang dihadapi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota dalam meningkatkan pelayanannya ke depan: Peluang - Adanya pelayanan perijinan melalui PTSP dan sistem on line yang mempermudah masyarakat dan para investor mengurus legalitas usahanya - Adanya kemudahan dalam hal pelayanan publik yang akan mewujudkan Kota sebagai kota tujuan investasi - Produk-produk UMKM Kota mampu bersaing di pasar dalam negeri Tantangan - Dengan adanya kemudahan pelayanan perijinan maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota harus terus melakukan inovasi terkait dengan teknologi dan informasi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana mengingat harapan masyarakat terhadap pelayanan publik semakin tinggi. - UMKM Kota harus meningkatkan kualitas produknya sesuai dengan permintaan pasar agar bisa bersaing dipasar dalam dan luar negeri. Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 56

3 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Permasalahan dan hambatan yang dihadapi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota dalam upaya menyelenggarakan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut : Permasalahan : - Kurangnya Sumber Daya Manusia dari segi kuantitas dan kualitas terkait pelayanan perijinan sehingga pelayanan yang diberikan kurang maksimal - Kurangnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang pelayanan perijinan - Kurangnya konsistensi UMKM di dalam menjalankan usahanya dan juga kesulitan UMKM didalam memasarkan produknya. Hambatan : - Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu - Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi terhadap pelayanan perijinan secara online - Terkait dengan fasilitasi kemitraan di bidang pemasaran kawasan MEA, produk UMKM terkendala dengan ISO 2200 : 2500. Adapun peluang dan tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan pelayanannya ke depan adalah sebagai berikut : Peluang : - Adanya pelayanan perijinan melalui PTSP dan sistem on line yang mempermudah masyarakat dan para investor mengurus legalitas usahanya - Adanya kemudahan dalam hal pelayanan publik yang akan mewujudkan Kota sebagai kota tujuan investasi - Produk-produk UMKM Kota mampu bersaing di pasar dalam negeri Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 57

Tantangan - Dengan adanya kemudahan pelayanan perijinan maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota harus terus melakukan inovasi terkait dengan teknologi dan informasi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana mengingat harapan masyarakat terhadap pelayanan publik semakin tinggi. - UMKM Kota harus meningkatkan kualitas produknya sesuai dengan permintaan pasar agar bisa bersaing dipasar dalam dan luar negeri. Perumusan Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi Perumusan Isu strategis Kota diperoleh baik berasal dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan, analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi Kota lima tahun mendatang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH) Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pengawasan Penanaman Modal Pelayanan Perijinan 65% Perusahaan PMA/PMDN yang diawasi 70% Indeks Kepuasan Masyarakat Terdapat bidang yang memiliki wewenang dalam melakukan pengawasan penanaman modal UPTSA berfungsi sebagai pelayanan utama tentang perijinan penananaman modal Perusahaan PMA/PMDN sebagai obyek pengawasan Penanaman Modal Perangkat Daerah sebagai proses teknis Kurang tertibnya pelaku usaha untuk memenuhi legalitas usahanya ketepatan waktu pelayanan perizinan dan non perizinan Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 58

Faktor yang Mempengaruhi Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan INTERNAL (KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH) Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pengumpulan data investasi tepat waktu pengumpulan data investasi tidak tepat waktu terkumpulnya data investasi sebelum tanggal 5 dalam setiap bulan tersedianya aplikasi sistem pengumpulan data keterlambatan pengumpulan data di dinas terkait dinas terkait kurang memanfaatkan aplikasi sistem pengumpulan data yang telah disediakan sistem yang telah tersedia belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai Pusat Perdagangan Indonesia Timur dengan konsep dry port keterbatasan akses informasi dan kompetensi SDM terkait sektor logistik, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi, pemerintahan daerah kabupaten/kota Melakukan pengkajian dan pemetaan potensi investasi di sektor pendukung logistik Akses perencanaan infrastruktur pembangunan daerah Belum Tersedianya data persebaran pelaku usaha sektor pendukung logistik Belum Tersedianya Potensi Area Logistik sebagai destinasi Investasi Cetak Biru Sistem logistik Nasional (MP3I) Perencanaan area dan sistem logistik yang akan di buat di Kota Penetapan Perencanaan SISLOGNAS tentang Pelabuhan Hub Internasional di Indonesia Timur Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 59

Faktor yang Mempengaruhi Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan INTERNAL (KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH) Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah (1) (2) (3) (4) (5) (6) Peta potensi investasi Telah tersedia Peta Potensi Investasi di setiap Unit Pengembanan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi, pemerintahan daerah kabupaten/kota Perlu adanya updating data peta potensi investasi setiap tahunnya Dinamika dan pertumbuhan pelaku usaha di kota surabaya, sehingga membuat peta potensi investasi berganti secara dinamis Masih diperlukannya penyempurnaan web site tentang peta potensi di Kota Jumlah prospektus proyek investasi di setiap Unit Pengembangan Perwali nomer 90 tahun 2008 tentang rincian tugas dan fungsi lembaga tenis kota Perlu adanya kajian yang mendalam tentang peluang investasi yang prospektif Belum terdapatnya perhitungan prospektus secara riil yang ada di Tabel 3.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Isu Strategis NO Dinamika International Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain 1 Ketidakpastian mengenai percepatan pemuliahan ekonomi global Asosiasi yang berkaitan dengan Perdagangan dan Jasa Asosiasi yang berkaitan dengan Perdagangan dan Jasa Kurang kondusifnya iklim investasi dan minat investasi 2 EoDB (Ease of Doing Businness) yang menjadi salah satu penilaian penting di dunia Investasi Membangun infrastruktur yang berkualitas, guna mendorong Pengembangan tentang Wilayah / Kawasan Industri dan Pergudangan ketersediaan dan dukungan infrastruktur dan energi Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 60

Isu Strategis NO Dinamika International Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi Kinerja investasi MEA (INSW) berupa pelayanan terintegrasi dengan menggunakan sistem elektronik Kerjasama daerah dengan luar negeri tentang kerjasama investasi yang masih terdapat kesenjangan (gap) antara pengajuan perijinan investasi (ijin prinsip) dengan realisasi 3.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Di dalam menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih untuk arah pembangunan berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah maka akan disampaikan faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala. Adapun faktorfaktor penghambat dan pendorong dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.3 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Visi : Berdaya Saing Global No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Penghambat Faktor Pendorong 1 Misi 7 : Masih terbatasnya akses keterbatasan akses Keberadaan Kota Mewujudkan informasi terkait informasi dan sebagai sebagai pusat penghubung perencanaan kompetensi SDM city hub dan simpul perdaganan dan jasa antar pembangunan dalam terkait sektor logistik logistic didukung pulau dan internasional bidan inrastruktur guna dengan pelaku mendukung city logistik usaha yang bergerak di sektor logistik Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 61

Visi : Berdaya Saing Global No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Penghambat Faktor Pendorong Program Peningkatan Belum terdapatnya data Belum Tersedianya Investasi fasilitas secara riil tentang pelaku Potensi Area pendukung logistik usaha logistik di Kota Logistik sebagai sebagai acuan destinasi Investasi Temu Usaha Logistik Kurangnya investasi baik PMA maupun PMDN yang fokus pada sektor logistik 2 Misi 8 : Sumber daya Manusia Kurang adanya Adanya kegiatan Menetapkan tata kelola pegawai yang diklad untuk pemerintahan yan baik mempunyai peningkatan kopetensi dan yang kopetensi sumber bisa berkomunikasi daya manusia dengan lugas Pelayanan perijinan dan Sarana dan Prasarana jumlah sarana dan tercukupinya sarana non perijinan prasarana yang dan prasarana kurang mencukupi Jaringan Internet kurangnya penambahan bandwitch bandwitch jaringan internet untuk mendukung kelancaran pelayanan Sistem Aplikasi kurang diadakan sosialisasi maksimalnya penggunaan penggunaan aplikasi aplikasi 3 Misi 9 : Harus terus melakukan Belum tersedianya Tersedianya Peta Memantapkan daya saing updating data potensi informasi secara potensi investasi usaha-usaha ekonomi lokal, investasi karena digital tentang inovasi produk dan jasa, perkembangan pelaku Peluang dan Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 62

Visi : Berdaya Saing Global No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Penghambat Faktor Pendorong serta penembangan industri usaha yang sangat Potensi Investasi dinamis yang lebih efektif dan efisiean Program peningkatan sistem yang telah tersedia kurang terbiasa pelatihan promosi investasi belum dimanfaatkan menggunakan (bimbingan teknis) secara maksimal fasilitas (sistem) secara periodik yang telah disediakan Lemahnya surabaya sebagai keterlibatan para pusat perdagangan pelaku usaha dalam dan jasa rangka kemitraan investasi daerah lemahnya supply chain wilayah 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten Kota Kota akan mengemukakan faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah, yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Kota berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 63

No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Penghambat Sebagai Faktor Pendorong 1 Meningkatnya kualitas sistem yang telah tersedia ketepatan waktu Telah berjalannya pelayanan penanaman belum dimanfaatkan pelayanan perizinan UPTSA dan PTSP modal yang prima dan secara maksimal dan non perizinan dalam penanganan responsif melalui PTSP pengurusan izin pusat dalam rangka penanaman modal peningkatan daya saing penanaman modal Proses perijinan investasi yang mudah dan cepat 2 Meningkatnya realisasi Masih terlambatnya Kinerja investasi Terdapat wewenang penanaman modal melalui penyampaian LKPM yang masih terdapat dalam pengawasan kegiatan pemantauan, kesenjangan (gap) penanaman modal pembinaan, dan antara pengajuan yang lebih efektif pengawasan pelaksanaan perijinan investasi penanaman modal dalam (ijin prinsip) dengan rangka peningkatan daya realisasi saing penanaman modal 3 Meningkatnya daya tarik Perlu adanya updating Belum terdapat Tersedianya penanaman modal melalui data peta potensi perhitungan Peluang dan promosi yang terpadu dan investasi setiap tahunnya prospektus secara Potensi Investasi di efektif bagi penanam modal riil di Kota Kota dalam dan luar negeri yang berpijak pada peningkatan daya saing penanaman modal 4 Tersusunnya perencanaan Belum tersedianya Tersedianya Peta penanaman modal dan Rencana Umum potensi investasi rekomendasi kebijakan Penanaman Modal yang terintegrasi, (RUPM) di tingkat Kota kolaboratif dan implementatif dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal pada sektor prioritas Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 64

Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Sasaran Renstra Perangkat Daerah Provinsi beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra Perangkat Daerah Provinsi Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Penghambat Sebagai Faktor Pendorong 1 Meningatkan kualitas sistem yang telah tersedia ketepatan waktu Telah berjalannya pelayanan yang prima belum dimanfaatkan pelayanan perizinan UPTSA dan PTSP secara maksimal dan non perizinan dalam penanganan pengurusan izin penanaman modal Proses perijinan investasi yang mudah dan cepat 2 Meningkatkan realisasi Masih terlambatnya Kinerja investasi Terdapat wewenang penananaman modal yang penyampaian LKPM yang masih terdapat dalam pengawasan inklusif melalui kesenjangan (gap) penanaman modal pengendalian penanaman antara pengajuan yang lebih efektif modal perijinan investasi (ijin prinsip) dengan realisasi 3 Meningatnya minat Perlu adanya updating Belum terdapat Terdapat sejumlah penananamn modal data peta potensi prospektus secara UMKM yang telah berdasaran izin prinsip investasi setiap tahunnya riil yang menjadi terfasilitasi dalam dasar promosi kerjasama dengan investasi di Kota perusahaan skala besar Belum tersedianya Terdapatnya peta Rencana Umum potensi investasi di Penanaman Modal Kota (RUPM) di tingkat Kota Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 65

3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pelayanan Kota yang dilaksanakan tidak terkait dengan lokasi/penempatan fasilitas tertentu, melainkan diatur dalam ketentuan penataan ruang dan dampak lingkungan hidup. Sehingga tidak memerlukan Analisis Rencana Tata Ruang Wilyah (RTRW) dan dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis terkait tugas dan fungsi/pelayanan/wilayah yang menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah. Tabel 3.6 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kota No Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Saat Ini Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan Perangkat Daerah Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah -1-2 -3-4 -5-6 1 - - - - - 2 - - - - - 3 - - - - - Tabel 3.7 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota Indikasi Program Pengaruh Rencana Pola Arahan Lokasi No Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini Pemanfaatan Ruang Pada Periode Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan Pengembangan Pelayanan Perencanaan Berkenaan Perangkat Daerah Perangkat Daerah -1-2 -3-4 -5-6 1 - - - - - 2 - - - - - 3 - - - - - 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk di tindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan. Perangkat Daerah mengidentifikasi faktor internal dan faktor ekternal, dimana faktor internal Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 66

terdiri dari kekuatan (strength), kelemahan (weakness) dan faktor eksternal terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Identifikasi faktor internal yaitu : Kekuatan (Strength) : a. Kewenangan fasilitasi dan koordinasi dengan pelaku usaha bidang penanaman modal b. Kelengkapan sarana dan prasarana c. Kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia yang menangani perijinan dan non perijinan d. Peta Potensi investasi e. Kewenangan perijinan terpadu melalui PTSP Kelemahan (Weakness) : a. Keterbatasan akses informasi dan kompetensi Sumber Daya Manusia terkait sektor logistic b. Kurang optimalnya pengawasan kegiatan penanaman modal c. Belum tersedianya potensi area logistik sebagai destinasi investasi Identifikasi faktor eksternal yaitu : Peluang (Opportunities) a. sebagai pusat perdagangan Indonesia Timur dengan konsep Dryport b. Keberadaan kota sebagai city hub dan simpul logistik didukung dengan pelaku usaha yang bergerak disektor logistik c. Penerapan SPIPISE dan SSW d. Eksistensi instansi diluar pemerintah kota untuk mendukung pelayanan perijinan dan pengawasan e. Pengembangan industri kreatif berbasis produk sebagai upaya peningkatan daya saing ekonomi lokal Ancaman (Threats) a. Akses infrastruktur pendukung kegiatan logistik b. Adanya pengaduan masalah perijinan c. Kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan perijinan online d. Ketidaksesuaian kepemilikan perijinan Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 67

e. Lemahnya daya saing industri kreatif berbasis produk kewenangan perijinan terpadu melalui PTSP Nilai Urgensi Faktor (NU) bertujuan untuk mengetahui dan menentukan faktor-faktor mana yang lebih urgen, dengan cara membandingkan setiap faktor dengan faktor-faktor yang lain. NU ditentukan dengan Skala Likert dan Teori Delpi dengan skala 1-5. Sedangkan nilai Bobot Faktor (BF) didapat dari rumus BF = NU/JUMLAH NU X 100 % Berikut ini Nilai Urgent Factor (NU) dan Bobot Faktor (BF) untuk penilaian Faktor Internal dan Faktor Eksternal: Tabel 3.8 Penilaian Faktor Internal URAIAN NILAI URGENSI (NU) BOBOT FAKTOR (BF) S1 STRENGTHS Kewenangan fasilitasi dan koordinasi dengan pelaku usaha bidang penanaman modal 5 0,13 S2 Kelengkapan sarana dan prasarana 4 0,1 S3 Kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manuasia yang menangani perijinan dan non perijinan 4 0,1 S4 Peta Potensi investasi 4 0,1 S5 Kewenangan perijinan terpadu melalui UPTSA dan PTSP 5 0,13 WEAKNESS W1 Keterbatasan akses informasi dan kompetensi Sumber Daya Manusia terkait sektor logistik W2 Kurang optimalnya pengawasan kegiatan penanaman modal 5 0,13 4 0,1 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 68

URAIAN NILAI URGENSI (NU) BOBOT FAKTOR (BF) W3 W4 Koordinasi dengan Perangkat Daerah terkait ketepatan waktu penerbitan ijin Belum tersedianya potensi area logistik sebagai destinasi investasi 4 0,1 4 0,1 JUMLAH 39 1 Tabel 3.9 Penilaian Faktor Eksternal OPPORTUNITIES URAIAN NILAI URGENSI (NU) BOBOT FAKTOR (BF) O1 sebagai pusat perdagangan Indonesia Timur dengan konsep Dryport 4 0,1 O2 Keberadaan kota sebagai city hub dan simpul logistik didukung dengan pelaku usaha yang bergerak disektor logistic 4 0,1 O3 Penerapan SPIPISE dan SSW 4 0,1 O4 O5 Eksistensi instansi diluar pemerintah kota untuk mendukung pelayanan perijinan dan pengawasan Pengembangan industri kreatif berbasis produk sebagai upaya peningkatan daya saing ekonomi lokal 3 0,08 3 0,08 T1 THREATS Akses infrastruktur pendukung kegiatan logistic 4 0,1 T2 Adanya pengaduan masalah perijinan 4 0,1 T3 Kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan perijinan online 4 0,1 T4 Ketidaksesuaian kepemilikan perijinan 5 0,13 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 69

URAIAN NILAI URGENSI (NU) BOBOT FAKTOR (BF) T5 Lemahnya daya saing industri kreatif berbasis produk 5 0,13 JUMLAH 40 1 Berikut tampilan SWOT-TOWS pada website bappeko.surabaya.go.id/edeployment: Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 70

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Pemerintah Kota Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu E-Deployment 1. Penilaian Faktor Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 71

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Pemerintah Kota Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 2. SWOT-Peta Posisi Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 72

Gambar 3.1 Matriks SWOT Keterangan: Kuadran I : Terapkan Strategi Ekspansi Kuadran II : Terapkan Strategi Diversifikasi Kuadran III : Terapkan Strategi Stabilisasi atau Rasionalisasi Kuadran IV : Terapkan Strategi Defensif atau Survival Berdasarkan peta posisi atau matriks SWOT pada Gambar 3.1 maka dapat diketahui bahwa Kota terdapat pada posisi Kuadran II. Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang harus diterapkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota yaitu strategi diversifikasi. Strategi diversifikasi diterapkan dengan menggunakan kekuatan (strength) untuk meminimalkan ancaman (threat). 3. TOWS Setelah dilakukan pembuatan peta posisi atau matriks SWOT, maka selanjutnya yaitu dilakukan identifikasi setiap kemungkinan strategi yang terpilih. Hal ini dilakukan untuk mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota dengan strategi terpilih agar tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 73

Gambar 3.2 Matriks TOWS Berdasarkan strategi yang telah telah terpilih yaitu strategi ST atau strategi diversifikasi, maka terdapat beberapa strategi atau langkah yang harus dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota, diantaranya yaitu melakukan pengawasan yang lebih efektif dalam perijinan demi meminimalisir ketidaksesuaian perijinan. Dengan adanya strategi ini, diharapkan waktu pelayanan dapat diminimalisir sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. Strategi kedua yaitu menangani ketidaksesuaian kepemilikan Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 74

perijinan dengan meningkatkan kualitas SDM yang menangani perijinan dan non perijinan. Dengan adanya strategi ini, diharapakan pengurusan perijinan menjadi lebih efektif dan efisien Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 75

4 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Perangkat Daerah 4.1.1 Perumusan Visi Berdasarkan visi pembangunan Kota yang tertuang di dalam dokumen RPJMD Kota Tahun 2016-2021, maka visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tahun 2016-2021 yang sesuai dengan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut: Visi Peningkatan investasi dengan pelayanan perizinan yang prima dan informasi penanaman modal berbasis teknologi informasi 4.1.2 Pokok-pokok Visi dan Penjelasan Visi Berdasarkan visi yang telah dirumuskan, terdapat tiga poin pokok yang terkandung di dalam visi tersebut yaitu terkait peningkatan investivasi, pelayanan perizinan yang prima dan penggunaan teknologi informasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peningkatan investasi sangat didukung dengan pelayanan perizinan prima yang akan diberikan kepada perindustrian-perindustrian dalam mengajukan izin investasi di wilayah Kota. Pelayanan perizinan prima tersebut terkait dengan cepatnya proses pelayanan, persyaratan yang mudah dan juga jelasnya prosedur yang diberikan kepada masyarakat. Selain itu, untuk memudahkan proses pelayanan juga digunakan teknologi informasi seperti SSW ( Single Window) dan kedepannya akan digunakan SPIPISE untuk mendukung peningkatan jumlah investasi di Kota. 4.1.3 Perumusan Misi Berdasarkan misi pembangunan Kota yang tertuang di dalam dokumen RPJMD Kota Tahun 2016-2021, maka misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tahun 2016-2021 yang sesuai dengan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut: Misi Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 76

a. Mewujudkan Kota sebagai penghubung perdagangan dan jasa melalui peningkatan investasi fasilitas pendukung logistik b. Mewujudkan Kota sebagai tujuan investasi melalui promosi investasi dan kerjasama dengan para stakeholders c. Mewujudkan pelayanan perizinan dan non-perizinan yang mudah, murah, cepat, dan pasti melalui peningkatan kualitas teknologi informasi d. Memantapkan tata kelola administrasi dinas yang baik 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Panjang 4.2.1 Perumusan Tujuan Untuk mencapai visi dan melaksanakan misi yang telah disusun, maka dirumuskan tujuan sebagai berikut: a. Peningkatan sistem manajemen city logistic Peningkatan sistem manajemen city logistic dilakukan untuk mendukung misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang pertama yaitu mewujudkan Kota sebagai penghubung perdagangan dan jasa melalui peningkatan investasi fasilitas pendukung logistik. b. Meningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non SPIPISE) Peningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non SPIPISE) dilakukan untuk mendukung misi yang kedua yaitu mewujudkan Kota sebagai tujuan investasi melalui promosi investasi dan kerjasama dengan para stakeholders. c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik Peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan untuk mendukung misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang ketiga yaitu mewujudkan pelayanan perizinan dan non-perizinan yang mudah, murah, cepat dan pasti melalui peningkatan kualitas teknologi informasi. d. Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik Peningkatan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik dilakukan untuk mendukung misi yang keempat yaitu memantapkan tata kelola administrasi dinas yang baik. Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 77

4.2.2 Perumusan Sasaran Berdasarkan perumusan tujuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di atas, maka dapat dirumuskan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatnya Investasi Pendukung Logistik Sasaran meningkatnya investasi pendukung logistik merupakan hasil yang diharapkan dari tujuan peningkatan sistem manajemen city logistic. Meningkatnya investasi pendukung logistik ini diukur melalui peningkatan investasi fasilitas pendukung logistik. b. Meningkatnya Jumlah Realisasi Investasi Sasaran meningkatnya jumlah realisasi investasi merupakan hasil yang diharapkan dari tujuan meningkatnya realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non SPIPISE). Sasaran ini diukur melalui jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA). c. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik merupakan hasil yang diharapkan dari tujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sasaran ini diukur melalui Indeks Kepuasan layanan Masyarakat (IKM) pelayanan perijinan penunjang investasi. d. Melaksanakan Kegiatan Sesuai dengan Perencanaan untuk Mendukung Keberhasilan Program dan Mengelola Sarana Prasarana serta Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah Sasaran melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan program dan juga mengelola sarana prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah merupakan hasil yang diharapkan dari tujuan meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik. Jadi dalam satu tujuan terdapat dua sasaran yang ingin dicapai. Kedua sasaran tersebut diukur melalui persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhada parameter perencanaan pada Operational Plan, kinerja pengelolaan sarana prasarana dan administrasi perkantoran perangkat daerah, serta persentase kinerja pengelolaan sarana prasarana dan administrasi perkantoran perangkat daerah. Berikut ini akan ditampilkan ringkasan tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Perangkat Daerah melalui Tabel 4.1. Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 78

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah 4.3 Strategi dan Kebijakan 4.3.1 Perumusan Strategi a. Strategi Streghts-Opportunities (SO) Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memaksimalkan peluang. Strategi SO yang digunakan adalah: 1. Meningkatkan kerjasama dengan instansi di luar pemerintahan di bidang penanaman modal 2. Melakukan updating peta potensi investasi untuk menunjang sebagai city hub dan simpul logistik b. Strategi Streghts-Threats (ST) Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk meminimalkan ancaman. Strategi ST yang digunakan adalah: 1. Menangani ketidaksesuaian kepemilikan perijinan dengan meningkatkan kualitas SDM yang menangani perijinan dan non perijinan 2. Meningkatkan kewenangan PTSP dalam sosialisasi pemanfaatan perijinan online Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 79

c. Strategi Weakness-Opportunities (WO) Strategi WO adalah strategi yang meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang. Strategi WO yang digunakan adalah: 1. Melibatkan instansi di luar pemerintahan dalam pengoptimalan pengawasan kegiatan penanaman modal 2. Melakukan pemetaan pelaku usaha di sektor pendukung logistik sebagai dasar pembentukan potensi area logistik d. Strategi Weakness-Threats (WT) Strategi WT adalah strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi WT yang digunakan adalah: 1. Melakukan pengawasan yang lebih efektif dalam perijinan demi meminimalisir ketidaksesuaian perijinan 2. Peningkatan akses pengaduan masalah perijinan untuk menunjang proses pengawasan kegiatan penanaman modal Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 80

5 BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program dan Kegiatan Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Kota memiliki program yang akan dikelola selama 5 (lima) tahun ke depan (2016-2021) yang diarahkan untuk mencapai tujuan sebagaimana tercantum dalam visi dan misi. Untuk selanjutnya pencapaian visi dan misi akan menunjang tercapainya visi dan misi selama 5 tahun ke depan. Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan kebijakan/program tersebut, ditetapkan satu atau beberapa kegiatan di mana kegiatan itu sendiri merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran yang terukur dan terarah pada suatu program. Oleh karena itu, rencana program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya, dan juga ada perencanaan anggarannya. Adapun rencana program dan kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Investasi Fasilitas Pendukung Logistik Program peningkatan investasi fasilitas pendukung logistik mempunyai sebuah indikator yaitu tingkat pertumbuhan investasi fasilitas pendukung logistik yang bertujuan untuk meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar pulau dari dan menuju. Adapun kegiatan yang mendukung capaian program di atas antara lain: - Kegiatan penyusunan peluang usaha sektor logistik di - Kegiatan temu usaha logistik 2. Program Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan Program pelayanan perijinan dan non perijinan mempunyai sebuah indikator yaitu ketepatan waktu pelayanan perijinan dan non perijinan bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelengaraan pemerintahaan dan pelayanan publik. Adapun kegiatan yang mendukung capaian program di atas antara lain: Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 81

- Kegiatan klinik Investasi - Kegiatan pembinaan pelayanan perijinan dan non perijinan - Kegiatan pelayanan perijinan penanaman modal - Kegiatan monitoring pelaksanaan kegiatan penanaman modal 3. Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi Program peningkatan iklim dan realisasi investasi mempunyai indikator berupa presentase peningkatan realisasi investasi dan peningkatan jumlah minat dan rencana investasi yang bertujuan untuk peningkatan kinerja investasi dalam rangka mewujudkan daya saing global. Adapun kegiatan yang mendukung capaian program diatas antara lain: - Kegiatan konsolidasi perencanaan kerjasama investasi - Kegiatan pengelolaan dan pemutakhiran data investasi - Kegiatan pemetaan data pelaku usaha di - Kegiatan penyusunan kajian peluang investasi - Kegiatan penyelenggaraan promosi investasi 4. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program perencanaan pembangunan daerah mempunyai indikator berupa prosentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen perencanaan strategis dan/atau sektoral yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dan kegiatan yang mendukung capaian program ini adalah kegiatan penyusunan dan evaluasi perencanaan strategis. 5. Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan Program pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana kedinasan mempunyai dua indikator yaitu persentase sarana dan prasrana perkantoran dalam kondisi baik serta persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahaan dan pelayanan publik. Adapun kegiatan yang mendukung capaian program ini adalah kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran. 6. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program pelayanan administrasi perkantoran mempunyai indikator berupa tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran. Adapun kegiatan yang Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 82

mendukung capaian program ini adalah kegiatan pengadaan barang dan jasa perkantoran perangkat daerah Dalam melaksanakan rencana program dan kegiatan mengarah pada pencapaian tujuan sebagaimana tercantum dalam visi dan misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota, seperti tersebut pada tabel di bawah ini, bahwa lokasi indikatif pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Kecamatan, sedangkan untuk kegiatan penyelenggaraan promosi investasi selain di wilayah juga diselenggarakan di luar wilayah, sesuai dengan penawaran/undangan dari daerah lain yang disampaikan kepada. Tabel 5.1 Lokasi Kegiatan No PROGRAM KEGIATAN LOKASI 2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 Program Peningkatan investasi fasilitas pendukung Kegiatan Penyusunan peluang usaha sektor logistik di logistik Kegiatan Temu Usaha Logistik 2 Program Pelayanan Perijinan dan non perijinan Kegiatan Klinik Investasi Kegiatan Pembinaan pelayanan perijinan dan non perijinan Kegiatan Pelayanan perijinan penanaman modal Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 83

No PROGRAM KEGIATAN LOKASI 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kegiatan Monitoring pelaksanaan kegiatan penanaman modal Kegiatan pelayanan PTSP 3 Program Pembangunan Kegiatan Pemeliharaan dan sarana dan pengelolaan prasarana sarana dan perkantoran prasarana kedinasan 4 Program Perencanaan pembangunan daerah Kegiatan Penyusunan dan evaluasi perencanaan strategis 5 Program Pelayanan Kegiatan Pengadaan administrasi barang dan perkantoran jasa perkantoran perangkat daerah 6 Program Peningkatan Kegiatan Konsolidasi iklim dan perencanaan realisasi kerjasama investasi investasi Kegiatan Pengelolaan dan pemutakhiran data investasi Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 84

No PROGRAM KEGIATAN LOKASI 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Kegiatan Pemetaan data pelaku usaha di Kegiatan Penyusunan kajian peluang investasi Kegiatan Penyelenggar aan promosi investasi Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal Pengembang an potensi investasi Fasilitasi pelayanan perijinan penanaman modal Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama di bidang investasi Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 85

5.2 Indikator Kinerja Pengukuran indikator kinerja sangat berguna sebagai pedoman untuk memantau keberhasilan dan kinerja kegiatan pembangunan. Dengan berpedoman indikator kinerja, maka pengelolaan dan pengendalian kegiatan akan lebih terarah dan jika ditemui permasalahan akan lebih mudah pemecahan masalahnya. Adapun indikator kinerja yang mengacu pada tujuan adalah sebagai berikut. Tabel 5.2 Target Indikator Kinerja dalam Renstra Perangkat Daerah 2016-2021 No Program Indikator Sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Kondisi Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun periode RPJMD Tahun 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 1. Program Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 2. Program Peningkatan Investasi Fasilitas Pendukung Logistik 3. Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi Ketepatan waktu pelayanan perizinan dan Non Perizinan Peningkata n investasi fasilitas pendukung logistik Persentase peningkatan jumlah minat dan rencana investasi 70% 72% 74% 76% 78% 80% 80% 12% 18% 24% 30% 36% 42% 42% 4% 8% 12% 16% 20% 24% 24% Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 86

No Program Indikator Sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Kondisi Kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun periode RPJMD Tahun 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 4 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 5 Program Pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana kedinasan Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen perencanaa n strategis dan atau sektoral Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik - 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 5.3 Pendanaan Indikatif Pendanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk 5 (lima) tahun kedepan bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daserah (APBD) Kota yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diperoleh digunakan untuk mendanai 6 (enam) program yang dilaksanakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Dari program-program tersebut, Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 87

program pelayanan perijinan dan non perijinan menjadi program dengan proporsi anggaran paling besar dibandingkan dengan program lainnya. Hal ini dikarenakan banyaknya sarana prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan program tersebut. Program dengan anggara terbesar kedua adalah program pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana kedinasan. Apabila dilihat dari nilai anggaran, maka terdapat peningkatan anggaran dari tahun ke tahun. Peningkatan ini diharapkan mampu membantu pencapaian target yang telah ditetapkan dalam program-program yang telah disusun. Sehingga peningkatan anggaran akan diiringi dengan peningkatan kinerja Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 88

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Pemerintah Kota Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tabel 5.3 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Tujuan dan Sasaran Indikator Program dan Kegiatan 1. Peningkatan sistem manajemen city logistik 1.1 Meningkatnya Investasi Pendukung Logistik 2. Meningkatkan realisasi PMA, PMDN, dan Investasi Daerah 2.1 Meningkatnya Jumlah Realisasi Investasi Tingkat pertumbuhan ekonomi kategori transportasi dan pergudangan Peningkatan investasi fasilitas pendukung logistik Rata-Rata Pertumbuhan Nilai Realisasi Investasi Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) 1. Program Peningkatan Investasi fasilitas pendukung logistik 1.2 Temu Usaha Logistik 2. Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi 2.1 Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal 2.2 Pemetaan Data Pelaku Usaha di 2.3 Pengendalian Penanaman Modal 2.4 Penyelenggaraan Promosi Investasi 2.5 Penyusunan Potensi dan Peluang Investasi di 2.6 Sinkronisasi dan Validasi Data Investasi Indikator Kinerja Program Tingkat pertumbuhan investasi fasilitas pendukung logistik Jumlah temu usaha logistik yang dilaksanakan Tingkat pertumbuhan ijin realisasi investasi Jumlah Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal yang dilaksanakan Jumlah pelaku usaha yang dipetakan Jumlah laporan pengendalian penanaman modal Jumlah promosi investasi yang dilaksanakan Jumlah dokumen Potensi dan Peluang Investasi di yang disusun Jumlah laporan sinkronisasi dan validasi data investasi Target Kinerja Program 2017 2018 2019 2020 2021 18% 24% 30% 36% 42% 8% 12% 16% 20% 24% Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 89

Tujuan dan Sasaran Indikator Program dan Kegiatan 3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 3.1 Meningkatnya Kualitas pelayanan perijinan Nilai Kepuasan Masyarakat unit pelayanan perizinan dan non perizinan Indeks kepuasan layanan masyarakat (IKM) pelayanan perijinan penunjang investasi 3. Program Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 3.1 Bintek Penyusunan Informasi Industri 3.2 Pelayanan Perizinan Penanaman Modal 3.3 Pelayanan PTSP 3.4 Pembinaan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 3.5 Pembinaan Wajib Daftar Perusahaan Indikator Kinerja Program Persentase ketepatan waktu pelayanan perizinan dan non perizinan Jumlah UKM yang mengikuti bintek Informasi Industri Jumlah perusahaan PMA/PMDN dan UMKM yang memperoleh fasilitasi pelayanan perijinan penanaman modal Jumlah berkas pelayanan perizinan dan non perizinan yang dihasilkan Jumlah petugas pelayanan perizinan dan non perizinan yang dibina Jumlah wajib daftar perusahaan yang dibina Target Kinerja Program 2017 2018 2019 2020 2021 72% 74% 76% 78% 80% 3.6 Pengawasan Perijinan di Bidang Industri Jumlah perijinan bidang industri yang diawasi 4. Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan program Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program Persentase kesesuaian pelaksanaan Kegiatan terhadap parameter perencanaan pada Operational Plan 4.1 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 4.1.1 Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan Strategis Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen perencanaan strategis dan/atau sektoral Jumlah dokumen penyusunan dan evaluasi perencanaan strategis 100% 100% 100% 100% 100% Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 90

Tujuan dan Sasaran Indikator Program dan Kegiatan b. Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah 4.2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4.2.1 Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah 4.3 Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana kedinasan 4.3.1 Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Indikator Kinerja Program Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran Jumlah Jenis Barang dan Jasa Perkantoran yang Disediakan Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran Jumlah unit sarana dan prasarana perkantoran yang dikelola Target Kinerja Program 2017 2018 2019 2020 2021 72% 74% 76% 78% 80% 100% 100% 100% 100% 100% Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 91

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Dinas Satu Penanaman Pintu Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Berikut mind map dari rencana program Gambar 5.1 Visi dan Misi Tahun 2016-2021 Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 92

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Pemerintah Dinas Kota Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Gambar 5.2 Penjabaran Misi Pertama Tahun 2016-2021 A A Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 93

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Gambar 5.3 Penjabaran Misi Kedua Tahun 2016-2021 B B Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 94

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Pemerintah Kota Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Gambar 5.4 Penjabaran Misi Ketiga Tahun 2016-2021 C Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 95

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Pemerintah Dinas Kota Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Gambar 5.5 Penjabaran Misi Ketiga Tahun 2016-2021 (lanjutan) C Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 96

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Pemerintah Kota Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Gambar 5.6 Penjabaran Misi Keempat Tahun 2016-2021 D Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 97

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 Gambar 5.7 Penjabaran Misi Keempat Tahun 2016-2021 (lanjutan) D Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 98

6 BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pelaksanaan kegiatan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota diharapkan dapat mendukung salah satu tujuan Pembangunan Daerah tahun 2016-2021 yaitu terciptanya sistem pemerintahan yang baik dan demokratis. Adapun sasaran yang akan dilaksanakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan tahun 2016-2021 sebagaimana tercantum dalam tujuan RPJMD kota sebagai berikut : Gambar 6.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah NO Indikator Kondisi Kinerja pada aw al periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 2 3 4 Peningkatan investasi fasilitasi pendukung logistik Ketepatan w aktu pelayanan perizinan dan non perizinan Ketepatan w aktu penyusunan dan pelaporan dokumen perencanaan strategis dan/atau sektoral Prosentase peningkatan realisasi investasi 12% 18% 24% 30% 36% 42% 42% 70% 72% 74% 76% 78% 80% 80% 0 100% 100% 100% 100% 100% 100% 4% 8% 12% 16% 20% 24% 24% 5 Peningkatn jumlah minat dan rencana investasi 4% 8% 12% 16% 20% 24% 24% Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 99

Rencana strategis menjadi sangat penting artinya dalam menghadapi berbagai persoalan-persoalan pembangunan sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengakomodasikan berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) berbasiskan masyarakat (Community base development) dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku pembangunan (stakeholders) dalam menciptakan Pemerintahan yang baik (Good Governance) yang partisipatif, transparan dan akuntabel sesuai dengan tuntutan paradigma baru yang pada gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang berdampak pada masyarakat benarbenar dikedepankan. Renstra DPM dan PTSP Tahun 2016-2021 100