Pertemuan ke-9. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

dokumen-dokumen yang mirip
ALAT DAN MESIN PENANAM

Pertemuan ke-11. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Pertemuan ke-10. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Alat dan Mesin Penanam

ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN Ahmad Tusi Jurusan Teknik Pertanian

Pertemuan ke-12. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

broadcasting ) atau menancapkan biji di permukaan tanah.

Pertemuan ke-7. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN TANAMAN

Pertemuan ke-13. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

MATA KULIAH: MEKANISASI PERTANIAN OLEH: ZULFIKAR, S.P., M.P

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN TEKNOLOGI. SS 46, Sepatu Penanam Benih Jagung Semi Mekanis Sederhana dan Tepat Guna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses budidaya jagung di Indonesia mayoritas masih dilakukan secara

Pertemuan ke-1. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT

Alat dan Mesin Pemupukan serta Pengendalian Gulma

ALAT DAN MESIN PANEN PADI

MODIFIKASI DAN UJI TEKNIS KINERJA ALAT TUGAL BENIH JAGUNG (Zea mays L) SEMI MEKANIS PADA LAHAN TANPA OLAH TANAH

Sepatagung, Inovasi Alat Tanam Jagung Terintegrasi dengan Sepatu Kerja Petani

Pertemuan ke-14. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Pertemuan ke-5. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

B. Pokok Bahasan : Peralatan Pengolahan Tanah. C. Sub Pokok Bahasan: Jenis-jenis alat pengolahan tanah I

Pertemuan ke-8. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

APLIKASI ALAT TANAM SEMI MEKANIS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PENANAMAN JAGUNG BAGI PETANI DI PASAMAN BARAT

IV. ANALISA PERANCANGAN

ABSTRAK. Kata kunci : Semi mekanis, alat Tanam, Pemupuk, Jagung, Pupuk.

DESAIN DAN PENGUJIAN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ( Design and testing tools planting corn seeds)

Banyak jenis dari seed metering devices, namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi : - horizontal feed / rotor metering devices - vertical

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

RAMGANG BANGUN ALAT PEWAMAM DAN PEMUPUK

Garu (harrow) 1. Garu piringan (disk harrow)

JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK

PERANCANGAN ALAT PENANAM BENIH JAGUNG MULTI FUNGSI BAGI MASYARAKAT SINGOROJO KENDAL

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

IV. PENDEKATAN PERANCANGAN

ALAT DAN MESIN PANEN HASIL PERTANIAN drh. Saiful Helmy, MP

Pertemuan ke-2. Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

3. MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAT PENGOLAHAN TANAH SECARA MEKANIS 10

ALAT DAN MESIN PERTANIAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI DESA GLURANPLOSO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PERANCANGAN. Maju. Penugalan lahan. Sensor magnet. Mikrokontroler. Motor driver. Metering device berputar. Open Gate

PENGUKURAN KAPASITAS KERJA LAPANG

PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

Sebelum abad 19: Perkakas Pertanian masih kasar. Setiap buruh tani hanya mampu menghasilkan pangan untuk mencukupi 5-6 orang 1920: Dengan peralatan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

2 perbedaan mendasar mesin tanam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAB III. METODE PENELITIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

DESAIN DAN UJI PERFORMANSI TUGAL SEMI-MEKANIS PENANAM DAN PEMUPUK KEDELAI (PUPUK GRANULAR) UNTUK LAHAN KERING OLEH: RESMANANG WISNUBRATA F 31.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b.

MESIN PENANAM DAN ALAT PENANAM TRADISIONAL

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT ASPEK-ASPEK KESELAMATAN KERJA PADA MESIN BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan

TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Ketinggian tempat ± 90 m dpl, jenis tanah latosol.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

MESIN-MESIN CNC (MESIN-MESIN NON KONVENSIONAL)

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

MENGENAL DAN MERAWAT MESIN PENYEMPROT

III. MATERI DAN METODE

Rancang Bangun dan Uji Performansi Tugal Semi Mekanis dengan Penambahan Multi Seed Control untuk Penanaman Jagung, Kedelai dan Padi Gogo

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA POPULASI DAN TANAM BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

PENANAMAN PADI A.DEFINISI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN

III. MATERI DAN METODE

Alat Tanam Padi Tebar Langsung Tipe Drum

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

DINAMIKA MESIN DAN TANAH PEMADATAN TANAH

Transkripsi:

Pertemuan ke-9 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus Mahasiswa akan dapat menjelaskan jenis-jenis alat yang dapat dipergunakan untuk penanaman tanaman

B. Pokok Bahasan : Alat dan Mesin Penanam C. Sub Pokok Bahasan: 1. Alat Penanam dengan Sumber Tenaga Manusia 2. Alat Penanam dengan Sumber Tenaga Hewan

ALAT DAN MESIN PENANAM Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan tangan saja, dengan bantuan alatalat sederhana ataupun dengan bantuan mesinmesin penanam. Dalam perkembangan alat dan mesin penanam ini dikenal dari bentuk yang sederhana atau tradisional sampai dalam bentuk yang modern.

Pada umumnya bahwa prinsip dasar kerja dari alat tanam adalah sama, baik jenis yang didorong/ditarik tenaga manusia, ditarik hewan atau traktor. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Pembukaan alur atau lubang (khusus tugal) 2. Mekanisme penjatuhan benih 3. Penutupan alur atau lubang ( khusus tugal)

Macam dan jenis alat/mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu: a. Alat penanam dengan sumber tenaga manusia b. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan c. Alat penanam dengan sumber tenaga traktor

A. Alat penanam dengan sumber tenaga manusia Alat penanam dengan sumber tenaga manusia dapat pula digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu: A. 1. Alat penanam tradisional Alat penanam tradisional yang umum digunakan adalah alat yang disebut tugal. Bentuk tugal di Indonesia merupakan bentuk tugal yang paling sederhana, karena pada tugal tersebut tidak terdapat bentuk mekanisme pengeluaran benih

Bagian-bagian utama dari tugal menurut fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Tangkai pegangan 2. Tempat atau kotak benih 3. Saluran benih 4. Pengatur pengeluaran benih

Prinsip kerja tugal ini adalah : Jika ujung tunggal ditancapkan atau dimasukkan kedalam tanah, maka tekanan ini akan menyebabkan terbukanya mekanisme pengatur pengeluaran benih sehingga dengan sendirinya benih-benih akan jatuh kedalam tanah.

Sebagai contoh tugal semi mekanis yang menggunakan pegas (Gambar 29) Pada saat mata tugal (e) masuk kedalam tanah, Pengatur pengeluaran benih (d) tertekan keatas oleh permukaan tanah. Kemudian (d) mendorong tangkai pegas (f), sehingga lubang benih terbuka dan benihpun terjatuh kebawah yang dibuat oleh (e). Selanjutnya pada saat tugal diangkat dari permukaan tanah, (d) kembali pada posisi semula karena kerja dari pegas, dan gerakan ini menutup lubang jatuhnya benih. Untuk jelasnya, bagian mekanisme penjatuhan benih diberikan pada Gambar 30.

Keterangan: atangkai pegangan btempat benih csaluran benih dpengatur pengeluaran benih emata tugal fpegas gbatang tugal Gambar 29. Beberapa alat penanam sederhana jenis tugal

Gambar 30. Mekanisme penjatuhan benih dari tugal semi mekanis

A. 2. Alat penanam semi mekanis Bagian-bagian utama dari alat penanam tipe ini adalah : a. Tangkai pendorong b. Roda depan c. Kotak benih d. Pengaturan pengeluaran benih e. Saluran benih f. Pembuka alur g. Penutup alur h. Roda belakang

Pada Gambar 31 dapat dilihat tiga macam alat penanam jenis semi-mekanis yang didorong manusia, lengkap dengan bagian-bagian utamanya.

Bentuk lempengan dan mekanisme penjatuhan benih diperlihatkan pada Gambar 32.

Alat penanaman semi-mekanis jenis lain adalah yang ditarik tenaga manusia, sebagai contoh alat penanaman pada desain IRRI dengan jumlah jalur 6 (Gambar 33).

Mekanisme penjatuhan benih gabah dan dalam dari suatu jalur dapat dilihat pada gambar 34

B. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan Alat penanam tipe ini yang paling sederhana adalah tipe yang hanya mempunyai satu atau dua buah jalur dengan pemasukan benih dilakukan secara terpisah, artinya benih dijatuhkan oleh operator melalui corong pemasukan terus melalui saluran benih yang kemudian sampai dan masuk kedalam tanah, gambar 35 dan gambar 36. Alat penanaman dibuat dari logam kecuali corong pemasukan dan saluran benih. Kedalaman dan jarak tanam dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 35. Alat penanam sederhana dengan sumber tenaga hewan

Gambar 36. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan yang memakai roda

Gambar 37 adalah alat penanam yang dikombinasikan dengan alat pemupuk dengan tenaga penarik hewan. Bagian-bagian alat penanaman sederhana ini adalah : a. Batang tarik b. Batang pengendali c. Pembuka alur d. Corong benih e. Saluran benih

Gambar 37. Alat penanam dengan sumber tenaga dari hewan yang dikombinasikan dengan alat pemupukan

Pokok bahasan yang akan di sampaikan pada pertemuan ke-10 adalah : Alat dan Mesin Penanam Sub pokok bahasan: Alat Penanam dengan Sumber Tenaga Traktor Sampai Jumpa Minggu Depan