Implementasi Metode Saw-Topsis Pada Penilaian Kinerja Pegawai Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang Julian Pradita Alam 1, Heru Lestiawan 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-10 Semarang 50131 Telp: (024) 351-7261, Fax: (024) 352-0165 Email: julianmail07@gmail.com 1, hlestiawan@gmail.com 2 Abstrak Perkembangan teknologi yang pesat khususnya di bidang teknologi informasi telah memberi banyak dampak positif dan kemudahan dalam berbagai aspek. Pegawai dalam sebuah perusahaan haruslah memiliki dan memenuhi standard yang ditetapkan oleh perusahaannya. Penilaian kinerja dilakukan secara berkala agar HRD mampu mengetahui perilaku dan perkembangan pegawai di Rumah Sakit. Proses penilaian yang lama dan pengumpulan data yang masih menggunakan cara manual menjadi kendala tersendiri dalam melakukan penilaian kinerja. Hasil penelitian ini menghasilkan sebuah sistem baru dalam merekap hasil penilaian kinerja pegawai dengan menggunakan metode SAW- TOPSIS yang akan menghasilkan rekap hasil penilaian yang lebih cepat dan bisa dipertanggungjawabkan. Sistem ini dapat membantu pihak HRD dalam melakukan penilaian kinerja. Sistem penilaian kinerja ini diharapkan dapat membantu pihak Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang dalam merekap hasil penilaian kinerja pegawai. Sistem dalam penelitian ini diimplementasikan dengan Bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Kata Kunci: Penilaian Kinerja, SAW, TOPSIS Abstract Rapid technological developments, especially in information technology area, it has given many positive impacts and services in various aspects. Employees in a company must have and meet standards which are set by the company. Performance assessment is conducted periodically so that HRD is able to know the behavior and development of an employee at the hospital. The assessment process takes a long time and the collection of data that still use manual way so it becomes an obstacle in assessing performance. The results of this study resulted in a new system to recap the results of employee performance assessment using the SAW-TOPSIS method that will produce a recap of the results of assessments faster and accountable. This system can help the HRD in assessing performance. Performance assessment system is expected to help Roemani Muhammadiyah Hospital Semarang recap employee performance assessment results. The system in this study is implemented with PHP programming language and MySQL database. Keywords: Performance Assessment, SAW, TOPSIS 1
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan, pegawai merupakan sebuah aset penting yang harus dijaga supaya perusahaan tersebut dapat terus berkembang karena dapat dipastikan tanpa pegawai sebuah perusahaan tidak dapat melangsungkan kegiatan organisasinya sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pegawai adalah dengan melakukan penilaian kinerja [2]. Karena proses penilaian masih menggunakan proses manual, maka terkadang pihak HRD membutuhkan waktu yang lama dalam proses rekap karena harus direkap satu persatu, hal ini membuat proses penilaian berjalan lambat. Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan tersebut, maka penulis mencoba mempermudah prses dalam melakukan penilaian pegawai dengan menggunakan metode SAW-TOPSIS yang telah digunakan oleh Ernawati dalam jurnal berjudul Analisis Penggabungan Metode SAW dan Metode TOPSIS Untuk Mendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Dosen [1]. 1.2 Rumusan Masalah Dengan mengacu pada latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dibahas dan diteliti adalah: Bagaimana mempercepat proses rekap penilaian kinerja pegawai di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang pada masingmasing bagian. 1.3 Batasan Masalah 1. Kriteria penilaian kinerja pegawai didasarkan pada blangko penilaian kerja. 2. Metode yang digunakan adalah penggabungan SAW (Simple Additive Weighting) dan TOPSIS 3. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai pertimbangan dalam pengangkatan pegawai tetap atau pengangkatan golongan pegawai. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah dapat membantu pihak Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang dalam merekap dan menghitung nilai kinerja pegawai dengan menggunakan metode SAW-TOPSIS 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan pada pembuatan Tugas Akhir ini adalah: 1. Mampu menerapkan ilmu yang telah dipelajari dalam pembuatan sistem dan ilmu pemrograman serta sebagai syarat dalam memperoleh gelar sarjana komputer. 2. Dengan adanya sistem penunjang keputusan penilaian pegawai ini dapat menjadi acuan dalam mengambil keputusan oleh pihak manajemen. 3. Dengan sistem penunjang keputusan penilaian pegawai ini, maka dapat dijadikan salah satu referensi untuk pengembangan sistem yang lebih sempurna 2. LANDASAN TEORI 2.1. Metode TOPSIS (Technique for Order by Similarity to Ideal Solution) TOPSIS merupakan metode yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah MADM 2
(Multi Atribut Decision Maker). Inti dari metode ini adalah mencari alternatif terbaik yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan yang memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Prosedur dalam metode TOPSIS seperti berikut: 1) Membuat matriks keputusan ternormalisasi. r ij = X ij m X2 i=1 ij... (1) dengan: i = 1,2, m dan j =1,2, n 2) Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot. y ij = w i r ij... (2) dengan: i = 1,2, m dan j =1,2, n 3) Menentukan matriks solusi ideal positif (A + ) dan negatif (A - ). A + = (y 1 +, y 2 +,, y n + )... (3) A = (y 1, y 2,, y n )... (4) dengan: y j + = { max iy ij min i y ij... (5) y j = { min iy ij max i y ij... (6) 4) Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif (D + ) dan solusi ideal negatif (D - ). D + = n (y + i y ij ) 2 j=1 i = 1,2,, m...(7) D = n (y ij y i ) 2 j=1 i = 1,2,, m...(8) 5) Menentukan nilai preferensi (Vi) untuk setiap alternatif. V i = D i D + i +D...(9) i Nilai Vi yang paling besar merupakan alternatif terbaik. 2.2. Metode SAW (Simple Additive Weighting) Metode SAW merupakan metode yang sering digunakan dalam SPK. Metode SAW dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot [3]. Langkah-langkah dalam metode SAW 1) Menentukan kriteria yang akan dalam pengambilan keputusan (Ci). 2) Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3) Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci) 4) Membuat normalisasi matrik menggunakan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan atau biaya). X ij maxx ij r ij = { minx ij... (10) X ij 5) Mencari ranking dari masingmasing alternatif. 2.3. Metode SAW-TOPSIS Metode SAW-TOPSIS merupakan penggabungan metode yang mengganti proses pembobotan metode TOPSIS dengan proses pembobotan metode SAW karena metode SAW dirasa lebih sederhana namun tidak mengurangi keakuratan metode TOPSIS. Metode SAW-TOPSIS pernah digunakan oleh Ernawati, dkk [1] yang tercantum dalam jurnalnya dalam seleksi penerimaan dosen di STIKOM ARTA BUANA Kupang, Algoritma penggabungan SAW-TOPSIS dijelaskan dalam flowchart berikut: 3
Gambar 1 Flowchart SAW-TOPSIS Langkah-langkah dalam metode SAW-TOPSIS 1) Menentukan kriteria dalam pengambilan keputusan dan mengisi nilai untuk masingmasing alternatif. 2) Membuat matriks keputusan berdasarkan nilai masingmasing kriteria. 3) Membuat normalisasi matriks menggunakan persamaan SAW. 4) Membuat matriks keputusan normalisasi terbobot dari metode TOPSIS 5) Membuat matriks solusi ideal positif (A + ) dan solusi ideal negatif (A - ). 6) Menentukan jarak solusi ideal positif (D + ) dan solusi ideal negatif (D - ). 7) Menentukan nilai preferensi (Vi) untuk masing-masing alternatif. 3. METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Sesuai dengan judul yang diajukan, objek yang akan diteliti adalah proses penilaian kinerja pegawai yang dilakukan oleh bagian HRD Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang yang berlokasi di Jalan Wonodri 22 Semarang merupakan salah satu Rumah Sakit Islam yang ada di semarang yang menaungi banyak pegawai, baik tenaga medis maupun tenaga non medis Penelitian dilakukan di HRD karena bagian HRD merupakan bagian yang berwenang dalam proses penilaian kinerja ini. Dengan penilaian kinerja pegawai ini juga bisa menjadi bahan bagi HRD dalam menentukan kenaikan jabatan atau pengangkatan seorang karyawan. 3.2.Sumber Data 3.2.1.Data primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang berhubungan dengan objek penelitian. Data primer dibutuhkan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi. 3.2.2.Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang bersifat informasi pembantu dalam pembuatan aplikasi. Data bisa dalam bentuk kutipan, jurnal ilmiah maupun literatur. 3.3.Metode Pengumpulan Data 3.3.1.Observasi Data diperoleh dengan cara melakukan pengamatan terhadap objek penelitian secara langsung di bagian HRD Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Proses HRD saat melakukan perhitungan nilai kinerja pegawai menjadi bahan riset untuk diamati secara langsung sebagai acuan utama dalam pengumpulan data. 4
3.3.2.Wawancara Pengumpulan data dengan tanya jawab secara langsung kepada HRD Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang berkaitan dengan proses penilaian kinerja mulai dari proses rekapitulasi data sampai dengan nilai kinerja pegawai selesai diproses. Dengan melakukan tanya jawab diperoleh berbagai masalah yang dialami oleh bagian HRD Rumah Sakit termasuk lamanya proses rekapitulasi yang masih dinilai secara manual. 3.3.3.Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mencari sumber data di luar tempat penelitian. Data dapat diperoleh dari literatur, jurnal, maupun media internet yang masih berhubungan dengan objek penelitian. Data-data yang dikumpulkan antara lain: 1) Informasi tentang sistem pendukung keputusan dan metode yang akan digunakan yaitu SAW dan TOPSIS. 2) Informasi tentang penilaian kinerja pegawai. 3) Pengumpulan jurnal tentang metode SPK dan penilaian kinerja pegawai. 3.4.Metode Pengembangan Sistem Dalam pengembangan system menggunakan langkah-langkah yang ada dalam metode prototype seperti yang telah dijelaskan pada bab 2. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan system sesuai dengan tahapan dalam metode prototype seperti berikut: 1) Pengumpulan Kebutuhan 2) Membangun prototype Tahapan perancangan sistem adalah seperti berikut: a.membuat Perancangan Sistem 1.Membuat Use Case Diagram 2.Membuat Sequence Diagram 3.Membuat Class Diagram b.mendesain Database 1.Membuat ERD c.mendesain Tampilan Masukan (input interface) d.mendesain Tampilan 3) Evaluasi prototype 4) Mengkodekan Sistem 5) Menguji Sistem 6) Evaluasi sistem 7) Penggunaan sistem 3.4 Use Case Perancangan use case untuk membuat sistem penilaian kinerja dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2 Use Case 3.5 Class Diagram Gambar 3 Class Diagram 5
Gambar diatas merupakan class diagram dari sistem penilaian kinerja pegawai Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. 3.6 ERD (Entity Relational Diagram) Relasi antar entitas sistem penilaian kinerja pegawai ditampilkan seperti pada gambar berikut Jika dibandingkan dengan perhitungan menggunakan metode SAW-TOPSIS dapat dilihat pada tabel 3 seperti berikut. Tabel 3 Perbandingan perhitungan SAW-TOPSIS dan Manual Gambar 4 ERD 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Rekap perhitungan penilaian kinerja pegawai menggunakan cara manual ditampilkan seperti pada tabel 1. Tabel 1 Penilaian Kinerja Pegawai Tampilan sistem dapat dilihat seperti pada gambar berikut 1. Halaman Login Sistem Gambar 5 Halaman Login 2. Halaman Admin Perhitungan manual dan perhitungan menggunakan metode SAW-TOPSIS dapat dibandingkan hasilnya, namun sebelumnya harus disetting dulu bobot penilaian dengan tabel rasio bobot penilaian pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Rasio bobot Penilaian Gambar 6 Dashboard Admin 6
Gambar 7 Halaman Penilaian Kinerja Gambar 8 Hasil Cetak Format PDF 3. Halaman User Gambar 9 Dashboard User Gambar 10 Halaman Penilaian User 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Pada penelitian ini telah berhasil membangun sebuah sistem pendukung keputusan dalam penilaian kinerja pegawai menggunakan metode SAW-TOPSIS 2. Metode SAW-TOPSIS terbukti lebih akurat karena dengan pengaturan bobot penilaian, maka hasil penilaian dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan 3. Sistem pendukung keputusan ini dapat menggantikan sistem scoring yang lama yang masih menggunakan perhitungan manual yang mengakibatkan perhitungan menjadi lama dan tidak konsisten karena terdapat factor manusia yang berpengaruh. 5.2 Saran 1. Membuat SPK sampai ke level manajemen dalam proses penilaian kinerja pegawai sehingga sistem dapat mempermudah peran manajer HRD. 2. Membuat SPK dengan kriteria diluar kriteria yang ditentukan oleh HRD. 3. Penggunaaan database server yang lebih baik yang mampu menangani perhitungan data yang banyak sekaligus. 4. Menggunakan metode lain dalam rangka mencari metode yang lebih cepat, tepat dan akurat. 5. Keamanan data dengan menambah htaccess pada url sehingga tidak mudah dibaca oleh orang biasa. 7
DAFTAR PUSTAKA [1] d. Ernawati, "Analisis Penggabungan Metode SAW dan Metode TOPSIS Untuk Mendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Dosen," 2013. [2] I. Rai, Audit Kinerja Pada Sektor Publik-Konsep, Praktik, Dan Studi Kasus, Jakarta: Salemba Empat, 2008. [3] O. T. B. Butar, "Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus : SMP N 2 Tarabintang)," vol. IX, 2015. 8