ABSTRAK Gede Dangu Indrawangsa.NIM Judul Uji Daya Hambat Jamur Endofit Terhadap Phytopthora palmivora

dokumen-dokumen yang mirip
Uji Daya Hambat Jamur Endofit Terhadap Phytophthora palmivora (Butler) Butler Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao Secara in Vitro

PENGARUH Trichoderma viride dan Pseudomonas fluorescens TERHADAP PERTUMBUHAN Phytophthora palmivora Butl. PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH.

I. PENDAHULUAN. serius karena peranannya cukup penting dalam perekonomian nasional. Hal ini

Trichoderma spp. ENDOFIT AMPUH SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI (APH)

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi

Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama

PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas. berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki pasar global, persyaratan produk-produk pertanian ramah

POTENSI JAMUR ASAL RIZOSFER TANAMAN CABAI RAWIT

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51

Penyebaran Busuk Buah Kakao di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya. Oleh: Feny Ernawati, SP dan Effendi Wibowo, SP POPT Pertama BBPPTP Surabaya

Strategi Pengelolaan untuk Mengurangi Serangan Phythopthora capsici pada Tanaman Lada

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpotensi sebagai komoditas agribisnis yang dibudidayakan hampir di seluruh

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L.) adalah tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi

SERANGAN BUSUK BUAH (Phytophthora palmivora) DI JAWA TIMUR Oleh: Tri Rejeki, SP. dan Yudi Yuliyanto, SP.

I. PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman pangan utama keempat dunia setelah

CARA APLIKASI Trichoderma spp. UNTUK MENEKAN INFEKSI BUSUK PANGKAL BATANG (Athelia rolfsii (Curzi)) PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI DI RUMAH KASSA

I. PENDAHULUAN. Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal

Uji Daya Hambat Jamur Eksofit terhadap Phytophthora palmivora (Butler) Butler Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao secara In Vitro

PENDAHULUAN. Sebagian besar produk perkebunan utama diekspor ke negara-negara lain. Ekspor. teh dan kakao (Kementerian Pertanian, 2015).

I. PENDAHULUAN. memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya

EFEKTIFITAS METABOLIT Trichoderma spp. UNTUK MENGENDALIKAN Ganoderma spp. SECARA In Vitro SKRIPSI OLEH : NI MAL HAMDI BM AGROEKOTEKNOLOGI

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan

DEPARTEMEN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

PENDAHULUAN. Kopi (Coffea sp.) sebagai salah satu komoditi non migas. Kopi memiliki

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan

I. PENDAHULUAN. Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan jenis tanaman yang dipanen

I. PENDAHULUAN. seluruh dunia dan tergolong spesies dengan keragaman genetis yang besar.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di

PEMETAAN LOKASI PENANAMAN LADA DAN SERANGAN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (BPB) DI PROPINSI LAMPUNG DAN PROPINSI BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tembakau merupakan komoditas perkebunan yang mempunyai

Yuricha Kusumawardani, Liliek Sulistyowati dan Abdul Cholil

Asam Klorogenat Alternatif Atraktan Hama PBK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus L. (Merr)) merupakan salah satu tanaman yang banyak

I. PENDAFIULUAN. Tanaman kelapa sawit {Elaeis guineensis Jacq') merapakan tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman

BAB I PENDAHULUAN. atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. tanaman jagung di Indonesia mencapai lebih dari 3,8 juta hektar, sementara produksi

I. PENDAHULUAN. khususnya cabai merah (Capsicum annuum L.) banyak dipilih petani dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium sp.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ISOLASI DAN UJI EKSTRAK METANOL BAKTERI ENDOFIT TAPAK DARA (Catharanthus roseus) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BEBERAPA MIKROBA PATOGEN

BAB I PENDAHULUAN. kelapa sawit dan karet dan berperan dalam mendorong pengembangan. wilayah serta pengembangan agroindustry.

BAB I PENDAHULUAN. industri masakan dan industri obat-obatan atau jamu. Pada tahun 2004, produktivitas

I. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi

I. PENDAHULUAN. Indonesia dan lingkup internasional. Di Indonesia karet merupakan salah satu

ISOLASI DAN SELEKSI MIKROBA ENDOFIT PADA TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) SEBAGAI ANTIJAMUR. Skripsi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus L. Merr.) merupakan salah satu komoditas hortikultura

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jahe (Zingiber officinale Rosc) sebagai salah satu tanaman temu-temuan

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura yang tergolong tanaman semusiman. Tanaman berbentuk perdu

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang menghasilkan salah satu komoditas unggulan di Indonesia yaitu

Mengenal Penyakit Busuk Batang Vanili. Oleh : Umiati

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. RINGKASAN... v. HALAMAN PERSETUJUAN...

Skrining Aspergillus Antagonis Terhadap Phythophthora palmivora Butler. Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao di Sulawesi Tengah

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan.

I. PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan penting

PERKEMBANGAN SERANGAN PENYAKIT CACAR DAUN CENGKEH (Phyllosticta sp.) PADA TANAMAN CENGKEH TRIWULAN II TAHUN 2013 WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

ANTAGONISME BAKTERI Pseudomonad fluorescens TERHADAP JAMUR PATOGEN Fusarium oxysporum f. sp. melonis DI RIZOSFER PERKECAMBAHAN MELON SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

PENDAHULUAN. tersebar di 32 provinsi. Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan

SKRIPSI OLEH : HONDY HARTANTO

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

PENGARUH AGENSIA HAYATI PSEUDOMONAD FLUORESEN TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT LAYU (Fusarium sp.) DAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA M E D A N

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah merupakan jenis tanaman hortikultura yang cukup banyak

DAN PEMBERIAN ARANG BATOK KELAPA SEBAGAI PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT LANAS

BAB I PENDAHULUAN. dunia setelah padi, gandum, dan jagung (Wattimena, 2000 dalam Suwarno, 2008).

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Brokoli (Brassica oleracea var. italica) merupakan salah satu tanaman

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia, kentang merupakan komoditas yang mendapat prioritas tinggi

Bab 5 H O R T I K U L T U R A

I. PENDAHULUAN. Pisang Cavendish merupakan komoditas pisang segar (edible banana) yang

KELAPA. (Cocos nucifera L.)

PENGGUNAAN AGENSIA HAYATI Trichoderma koningii Oud. UNTUK MENEKAN JAMUR AKAR COKELAT (Phellinus noxius) PADA PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO DI RUMAH KASSA

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

V. GAMBARAN UMUM. sebagai produsen utama dalam perkakaoan dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. artinya tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak hidup secara

EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS JAMUR TERHADAP GULMA Chromolaena odorata L. PADA TANAMAN KAKAO SKRIPSI. Oleh Fransisca Agustin NIM.

UJI ANTAGONIS JAMUR TRICHODERMA, VERTICILLIUM DAN TORULOMYCES TERHADAP Ganoderma boninense Pat. SECARA IN VITRO

PENDAHULUAN. Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang

BAB V GAMBARAN UMUM PRODUK PERTANIAN

aeruginosa ATCC secara in vitro Pembuatan filtrat Streptomyces sp... 25

KEBUN GELAP OPT SENANG KEBUN TERANG OPT HILANG. Oleh: Erna Zahro in

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PUPUK ORGANIK DI KECAMATAN LAMURU KABUPATEN BONE

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha

I. PENDAHULUAN. Duku (Lansium domesticum Corr.) sebagai buah unggulan Provinsi Jambi,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tanaman. Karena itu pertanian merupakan salah satu sumber

UJI ANTAGONISME Trichoderma sp. TERHADAP JAMUR PATOGEN Alternaria porri PENYEBAB PENYAKIT BERCAK UNGU PADA BAWANG MERAH SECARA In-VITRO

PRODUKSI BIOFUNGISIDA Trichoderma harzianum PADA BERBAGAI MEDIA CAIR UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LANAS TEMBAKAU (Phytophthora nicotianae)

Transkripsi:

1 ABSTRAK Gede Dangu Indrawangsa.NIM.1205105037. Judul Uji Daya Hambat Jamur Endofit Terhadap Phytopthora palmivora (Butler) Butler Penyebab Penyakit Busuk Buah Kakao Secara In Vitro. Pembimbing I : Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS dan Pembimbing II : I Dewa Putu Singarsa, SP., M.Si Tanaman kakao (Theobroma cacao L) adalah komoditi perkebunan unggulan di Indonesia. Kakao merupakan bahan baku industri pembuatan coklat. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia. Luas lahan dan iklim Indonesia sangat mendukung untuk pembudidayaanya sehingga berpotensi menjadikan kakao sebagai komoditas primadona. Pemanfaatan agensia hayati untuk mengendalikan busuk buah kakao yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora merupakan salah satu solusi pengendalian yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan efektifitas jamur endofit sebagai agensia hayati untuk mengendalikan penyakit busuk buah kakao yang di sebabkan oleh P. palmivora. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi : Isolasi patogen, Isolasi jamur endofit, Identifikasi jamur endofit, Uji antagonis. Berdasarkan hasil penelitian, P. palmivora sebagai patogen utama yang menyebabkan penyakit busuk buah kakao. Neurospora sp., Trichoderma sp., Aspergillus flavus., Aspergillus niger. dan Aspergillus spp. merupakan jenis jamur endofit yang mempunyai daya hambat terbaik diantara jenis jamur endofit lainya. Jamur endofit mampu mengendalikan patogen dengan cara antibiosis. Trichoderma sp. adalah jenis jamur yang mampu mengendalikan patogen secara antibiosis dengan mengeluarkan zat antibiotik yang berbahaya bagi patogen. Kata kunci : Kakao, Jamur endofit, Busuk buah kakao.

2 ABSTRACK Gede Dangu Indrawangsa. Student Id. Number 1205105037. In Vitro Inhibition Test of Endophytic Fungi Againts Phytopthora palmivora (Butler) Butler the cause of Black Pod Desease on Cocoa. Guided by : Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS and I Dewa Putu Singarsa, SP., M.Si Cocoa plant is an important industrial crops in Indonesia. Cocoa is the industrial raw materials manufacture of chocolate. Indonesia is one of the biggest cocoa producer in the world. The land area and the climate in Indonesia is really good for supporting its cultivation so that it has a good potential as an important commodity. The utilization of biological agents to control the black pod disease caused by Phytophthora palmivora is one of the solutions which is safe for the environtment. This study was aimed to determine the type and the effectivity of endophytic fungi as biological agents to control the black pod disease disease of cocoa caused by P. palmivora. This study included several steps which are : pathogen isolation, endhopytic fungi isolation, endhopytic fungi identification, and antagonistic test. The result showed that P. palmivora was found as the main pathogen which caused the black pod desease of cocoa. Neurospora sp., Trichoderma sp., Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Aspergilus spp. were types of endophytic fungi which had the best inhibition among the other endhophytic fungus. Endophytic fungi was able to control pathogen by antibiosis. Trichoderma sp. was the fungi which is able to control the pathogen by antibiosis by excreting antibiotical compound that is dangerous for pathogen. Key words : Cocoa, Endophytic fungi, Black Pod Desease.

3 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... 1 ABSTRACT... 2 DAFTAR ISI... 3 I. PENDAHULUAN... 5 1.1 Latar Belakang... 5 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Manfaat... 7 1.5 Hipotesis... 7 II. TINJAUAN PUSTAKA... 8 2.1 Sejarah perkembangan tanaman kakao (Theobroma cacao L.)... 8 2.2 Sistematika Tanaman Kakao.)... 8 2.3 Busuk Buah Kakao 8 2.3.1 Gejala Penyakit Busuk Buah (Pod Rot)... 9 2.3.2 Penyebaran Penyakit... 11 2.3.3 Penyebab Penyakit... 12 2.3.3.1 P. palmivora Butl... 13 2.4 Pengertian Endofit... 15 III. METODE PENELITIAN... 17 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian... 17 3.2 Bahan dan Alat Penelitian... 17 3.3 Alur Penelitian... 17 3.3.1 Isolasi Patogen... 17 3.3.2 Isolasi Jamur Endofit... 18 3.3.3 Identifikasi Jamur Endofit... 19 3.3.4 Uji Antagonis... 19 3.3.5 Uji Antibiosis... 19 IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 21 4.1 Isolasi patogen penyebab busuk buah kakao... 23

4 4.2 Jamur Endofit... 23 4.2.1 Sifat dan Morfologi jamur Endofit yang ditemukan... 25 A. Apergillus sp... 25 B. Aspergillus niger... 28 C.Aspergillus flavus... 30 D.Trichoderma sp... 32 E.Neurospora sp.... 34 4.3 Hasil Antibiosis... 36 IV. SIMPULAN DAN SARAN... 36 5.1 Simpulan... 37 5.2 Saran... 37 DAFTAR PUSTAKA... 38 LAMPIRAN... 43

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) adalah komoditi perkebunan unggulan di Indonesia. Kakao merupakan bahan baku industri pembuatan coklat. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia. Indonesia juga mengekspor bubuk cokelat dengan atau tanpa gula, cokelat batangan, pasta, kulit cangkang kakao (Unwaru, 2006). Ekspor produk kakao menghasilkan devisa yang tidak sedikit bagi perekonomian Indonesia. Luas lahan dan iklim Indonesia sangat mendukung untuk pembudidayaanya sehingga berpotensi menjadikan kakao sebagai komoditas primadona (Sudarma, 2005). Sentra penanaman kakao di Indonesia di berbagai daerah antara lain : Sulawesi (60,18%), Sumatera (20,08%), Jawa (5,08%), NTT, NTB, dan Bali (4,39%), Kalimantan (3,36%), Maluku dan Papua (6,05%) (Anonim, 2016). Berdasarkan data tersebut, Sulawesi merupakan daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia saat ini. Provinsi Bali merupakan salah satu penghasil kakao nasional yang saat ini juga dikembangkan produktifitasnya. Berdasaran data statistik perkebunan kakao di Indonesia, Luas areal dan produksi perkebunan kakao di Bali pada tahun 2014 seluas 14.484 ha dengan total produksi sebesar 4.960 ton dan pada tahun 2015 mencapai luas 14.940 ha dengan total produksi 4.784 ton, meningkatnya luas areal tanaman kakao tidak diikuti dengan peningkatan produksi kakao. Produksi kakao menurun dari tahun sebelumnya kaena pengaruh dari anomaly iklim, hama penyakit, dan konversi lahan (Ditjenbun, 2014). Rata-rata usia tanaman kakao di Bali berumur di atas 20 tahun (Dinas Perkebunan Provinsi Bali, 2009). Usaha untuk meningkatkan produktivitas tanaman kakao bukanlah hal yang mudah. Banyak kendala yang dihadapi di

6 lapangan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya produktivitas tanaman kakao itu sendiri. Salah satu faktor penyebab turunnya produksi kakao adalah adanya serangan dari organisme pengganggu tanaman. Sebagai Negara beriklim tropis dengan hujan dan kelembaban berlevel tinggi di kebanyakan area, beberapa penyakit yang disebabkan oleh organisme penganggu tanaman seperti Phytophthora palmivora menyebabkan kerusakan yang signifikan dan sulit di kendalikan ( Purwantara et al., 2004). Salah satu penyakit penting pada tanaman kakao adalah penyakit busuk buah yang disebabkan oleh P. palmovora. Gejala pertama busuk buah adalah berwarna cokelat atau hitam pada buah yang secara cepat tumbuh sampai menutupi seluruh buah (USDA, 2012). Menurut Semangun (1991) busuk buah dapat timbul pada berbagai umur buah, sejak buah masih kecil sampai menjelang masak. Pemanfaatan agensia hayati untuk mengendalikan busuk buah kakao yang disebabkan oleh P. palmivora merupakan salah satu solusi pengendalian yang ramah lingkungan. Salah satu agensia hayati yang berpotensi untuk mengendalikan busuk buah kakao adalah jamur endofit pada tanaman kakao. Jamur endofit merupakan mikroorganisme yang tumbuh dalam jaringan tumbuhan. Jamur endofit dapat diisolasi dari jaringan akar, batang dan daun, dan yang paling umum ditemukan adalah dari jenis jamur. Jamur endofit selain memiliki peranan penting dalam dunia pengobatan, jamur endofit juga memiliki peranan penting dalam dunia pertanian (Strobel, 2003). Keunggulan jamur endofit dapat melindungi tumbuhan inang dari serangan patogen dengan senyawa yang dikeluarkan oleh jamur endofit. Senyawa yang dikeluarkan jamur endofit berupa senyawa metabolit sekunder yang merupakan senyawa bioaktif dan dapat berfungsi untuk membunuh patogen. Tumbuhan inang menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh jamur endofit

7 untuk melengkapi siklus hidupnya (Strobel, 2003). Banyak kelompok jamur endofit yang mampu memproduksi senyawa antibiotik yang aktif melawan bakteri maupun jamur patogenik terhadap tumbuhan (Petrini et al., 1992). Oleh karena itu penelitian ini sangat penting, untuk mengetahui potensi jamur endofit untuk mengendalikan busuk buah yang disebabkan oleh P. palmivora. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian maka rumusan masalah penelitian adalah bagaimana potensi jamur endofit sebagai agensia hayati untuk mengendalikan penyakit busuk buah kakao yang di sebabkan oleh P. palmivora? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan efektifitas jamur endofit sebagai agensia hayati untuk mengendalikan penyakit busuk buah kakao yang di sebabkan oleh P. palmivora. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Dapat mengetahui jenis jamur Endofit dan dapat mengetahui potensi jamur Endofit dalam menekan pertumbuhan penyakit busuk buah kakao yang di sebabkan oleh patogen P. palmivora secara in vitro. 2. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat maupun petani dalam upaya mengendalikan penyakit busuk buah kakao dengan pemanfaatkan agen hayati berupa jamur Endofit pada tanaman kakao secara in vitro 1.5 Hipotesis Beberapa jamur endofit yang diisolasi dari tanaman kakao sehat efektif menghambat pertumbuhan jamur P. palmivora secara in vitro.