VI. PENUTUP. politik untuk mendukung pencalonan perempuan di legislatif, yaitu: partai serta bekerja sama dengan baitul mal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

BAB V PENUTUP. dipilih melalui pemilihan umum. DPR memegang kekuasaan membentuk. undang-undang. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan

BAB V. Kesimpulan. pemilu legislatif tahun 2009 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

Judul Penelitian : Oleh. Hendra Fauzi

BAB V PENUTUP. masyarakat yang diberikan pada kandidat-kandidat partai politik.

V. PENUTUP. seterusnya. Partai NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD. sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan dan menyalurkan kepentingan masyarakat.partai politik juga

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB I PENDAHULUAN. fungsi-fungsi tersebut. Sebagaimana lembaga legislatif DPRD berfungsi

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

BAB I PENDAHULUAN. lain sumber daya manusia (man), sumber daya pembiayaan (money), sumber daya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Pemilu

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat, maka kekuasaan harus dibangun dari bawah. diantaranya adalah maraknya praktik-praktik money politics.

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM DPR, DPD DAN DPRD. Komisi Pemilihan umum

Kronologi perubahan sistem suara terbanyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

DAFTAR PUSTAKA. Masyarakat. Jakarta: CV Multiguna. Utama. Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

KOMISI PEMILIHAN UMUM Jalan Imam Bonjol No. 29 Jakarta 10310, Tlp , Fax

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilihan kepala daerah secara langsung merupakan bagaian dari impact dari

PERAN BAWASLU Oleh: Nasrullah

BAB IV ANALISIS TERHADAP FAKTOR PENYEBAB TIDAK TERPILIHNYA 11 ORANG CALEG PEREMPUAN

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (3)

NO. HAL UNSUR KEPATUHAN PERATURAN TERKAIT

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari

I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara,

DUIT UNTUK NASDEM DAN PAN DIPENDING SPJ AKAN DIEVALUASI BPK

I. PENDAHULUAN. melalui penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ADAKAH PARPOL YANG PEDULI LINGKUNGAN? Yustinus Farid Setyobudi

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sistem politik-demokratik modern. Pemilu bahkan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

PROFIL PERGERAKAN PEREMPUAN KEBANGKlTAN BANGSA (PPKB) SKRIPSI

DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

BAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

BAB V1 PENUTUP. Terdapat tiga variabel dalam kajian tentang personal branding calon legislatif

DAFTAR INVENTARIS MASALAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM DAN MASALAH KETERWAKILAN PEREMPUAN PDIP PPP PD

Drs. LUTFI TMA, M.Si. Direktur Politik Dalam Negeri Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap paradigma positivis. Menurut paradigma konstruktivistik, realitas sosial

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI PENELITIAN, DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 17 April 2014 Kamis, 17 April 2014

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan berisi tentang temuan-temuan hasil

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 3 TAHUN 2017 tentang PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN UMUM RAYA 2017

: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

Dermawan Zebua DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perjalanan politik di Indonesia selama ini telah menorehkan sejarah panjang

BAB VII PENUTUP Kesimpulan. kualitas dan kuantitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Relawan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

Klaim partai nasionalis pada faktanya hanya sekadar jargon. Ujung-ujungnya juga kapitalis dan neoliberal.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

SISTEM PEMILU LEGISLATIVE DAN KETERWAKILAN PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Partai politik adalah organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. Perubahan regulasi yang mengatur tentang partai politik dari waktu ke waktu

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

PEREMPUAN dan POLITIK. (Studi Kasus Perempuan dan Politik di Jemaat GKE Tewah Pada. Pemilu Legislatif Tahun 2009 Kabupaten Gunung Mas)

I. PENDAHULUAN. pendidikan, pekerjaan, dan politik. Di bidang politik, kebijakan affirmative

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

Transkripsi:

112 VI. PENUTUP A. Kesimpulan Strategi merupakan sebuah rencana dan kegiatan yang di buat untuk memperoleh kemenangan dalam pemilihan umum. Strategi mencakup berbagai kegiatan di antaranya menganalisa kekuatan dan potensi suara yang akan di peroleh, serta untuk mengetahui metode pendekatan yang di perlukan terhadap pemilih. Secara garis besar, terdapat 3 strategi yang di gunakan oleh ke tiga partai politik untuk mendukung pencalonan perempuan di legislatif, yaitu: 1. Membuat Kebijakan a. Keterbatasan Dana 1. PKS: Untuk mengatasi keterbatasan dana, partai PKS menggunakan cara: Iuran, infaq, dan shadaqah dari kader kepada partai serta bekerja sama dengan baitul mal 2. PDI-Perjuangan: Partai PDI-P mengatasi keterbatasan dana dengan cara: Iuran dana atau menyetor uang dari anggota kepada partai 3. NasDem: Partai NasDem mengandalkan keuangan dari pimpinan pusat NasDem serta iuran dana.

113 b. Tidak ada keberanian perempuan terjun kedunia politik 1. PKS: Mengatasi tidak adanya keberanian perempuan untuk terjun kedunia politik dengan cara: membina para kader PKS yang nantinya ilmu yang di dapatkan menjadi bekal bagi para caleg 2. PDI-Perjuangan: Memberikan pembelajaran tentang politik kepada anggota PDI-Perjuangan 3. NasDem: Memberikan pembelajaran dan penyuluhan tentang politik kepada anggota NasDem c. Tidak memiliki keterampilan di bidang politik 1. PKS: Membuat program-program khusus perempuan yang nantinya akan mengasah keterampilan dari caleg perempuan untuk menjalankan program-program tersebut 2. PDI-Perjuangan: Membentuk lembaga pemberdayaan perempuan, sehingga caleg perempuan PDI-Perjuangan membuat programprogram yang harus di jalankan 3. NasDem: Membentuk organisasi GarNitaDem (Gerakan Wanita NasDem) yang mengharuskan caleg perempuan menjalankan program dari GarNita Dem tersebut. d. Kurangya Jaringan 1. PKS: Membantu caleg perempuan dengan membentuk tim sukses yaitu TPP (Tim Penyelenggara Pimpinan) 2. PDI-Perjuangan: membentuk tim sukses yaitu BP-Pemilu (Badan Pemenangan Pemilu)

114 3. NasDem: Membentuk tim sukses yang membantu caleg perempuan dengan membuat data base hingga tabulasi data. 2. Memberikan Sarana Prasarana a. Partai Keadilan Sejahtera 1. Sarana: Memberikan sarana kepada caleg perempuan dengan membuat program-program perempuan seperti RKI (Rumah Keluarga Indonesia), Pos Eka (Pos Ekonomi Keluarga), dan PWK (Pos Wanita Keadilan). 2. Prasarana: prasarana yang di berikan oleh PKS kepada calegnya yaitu: Pemberian spanduk, pamflet, bendera hingga poster-poster yang akan di sebar di pinggir jalan. b. PDI-Perjuangan 1. Sarana: Membentuk bidang pemberdayaan perempuan yang aktif melakukan pelatihan terhadap kelompok perempuan. 2. Prasarana: PDI-P memberikan prasarana kepada calegnya dengan memberikan kaos, spanduk, poster serta selebaran-selebaran atas nama masing-masing caleg. c. NasDem 1. Sarana: Selain membentuk program pemberdayaan perempuan, partai NasDem bersama anggota perempuannya bekerja sama dalam menjalankan program-program perempuan dan mendukung penuh keterwakilan perempuan NasDem. 2. Prasarana: Memberikan baju dan jaket partai serta mobil partai untuk menjalankan program dari masing-masing caleg.

115 3. Membentuk Jaringan Untuk Caleg Perempuan Pembentukan jaringan oleh ke tiga partai politik untuk caleg perempuan dengan membentuk tim sukses yang akan membantu caleg perempuan pada saat kampanye. Tim sukses masing-masing partai memiliki tanggung jawab antara lain: a. Partai Keadilan Sejahtera Tugas tim penyelenggara partai PKS di tingkat daerah atau TPPD memiliki tanggung jawab: kampanye jaringan, advokasi dan sanksi, logistic, media massa dan optimalisasi caleg. b. PDI-Perjuangan BP-PEMILU mengkaji sistem pemilu, mempersiapkan rancangan undang-undang politik, strategi pemenangan pemilihan umum, dan pemilihan kepala daerah, melakukan pemutakhiran data pemilih dan melakukan pemetaan pemilih, dan mengoordinasikan kegiatan Partai dalam upaya pemenangan pemilihan umum. c. Partai Nasional Demokrasi Partai NasDem membentuk tim penyelenggara yang bertugas membuat data base informasi mulai dari peta politik, sebaran mata pilih kekuatan lawan sampai strategi dan tabulasi data serta pengamanaan suara.

116 B. Saran 1. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan harus mengoptimalisasikan kinerjanya dalam mendorong perempuan untuk turut aktif dalam legislatif. 2. Partai politik sebagai penyerap aspirasi politik harus menjalankan ketetapan pemerintah sebagaimana yang terdapat pada UU nomor 2 tahun 2008 dan UU nomor 10 tahun 2008 mengenai keterwakilan perempuan dalam politik. 3. Partai politik memberikan pengetahuan, arahan serta jalan keluar kepada perempuan agar perempuan berani dan memiliki kesadaran politik untuk tidak akut dan merasa tabu berperan dan mengaktualisasikan diri dalam politik serta 4. Partai politik perlu mengembangkan jaringan-jaringan kerja yang saling mendukung, yang dapat dijadikan basis kolaborasi kaum perempuan di dalam masyarakat Indonesia. Ini dapat dilakukan oleh sebuah kelompok perempuan, atau jaringan kelompok sejenis, yang dapat menyuarakan pentingnya pengakuan atas peranan kaum perempuan di arena politik.