BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan
|
|
- Yuliani Yanti Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa PDI Perjuangan di Kabupaten Lampung Timur memiliki derajat pelembagaan partai yang cukup tinggi. Hal tersebut ditandai dengan terpenuhinya beberapa dimensi yang menjadi alat ukur pelembagaan partai politik. Sebagaimana yang ditegaskan di dalam konsep pelembagaan, suatu partai politik yang ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum dapat dikatakan terlembaga jika partai tersebut mampu meningkatkan stabilitas organisasi dan nilai organisasi. secara empiris PDI Perjuangan di Kabupaten Lampung Timur berhasil meningkatkan kedua aspek tersebut meskipun pada indikator tertentu masih terdapat kelemahan. Dari aspek stabilitas organisasi, PDI Perjuangan di Kabupaten Lampung Timur telah berhasil mengakarkan partainya di tengah masyarakat. Tingginya usia partai PDI Perjuangan di dasari atas kelanjutan historis dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang notabane merupakan fusi dari lima partai politik era orde lama mampu mendorong terjadinya penguatan ideologis yang kuat di dalam masyarakat. Mayoritas masyarakat Kabupaten Lampung Timur telah mengenal dengan sangat baik PDI Perjuangan. Terkenalnya PDI Perjuangan sebagai partai yang memiliki afiliasi atau keberpihakan terhadap wong cilik membuat massa tradisional mengidentikkan diri pada partai tersebut. 263
2 Selain itu Provinsi Lampung adalah salah satu provinsi yang sejak dulu merupakan basis dari PDI Perjuangan, terutama di Kabupaten Lampung Timur sejak awal berdirinya kabupaten tahun 1999 kader PDI Perjuangan telah gencar menguatkan jaringan akar rumput dan kepengurusan partai hingga ke level terendah RTRW, PDI Perjuangan di Kabupaten Lampung Timur juga mengantongi sejumlah basis massa yang tersebar pada sebagian besar daerah pemilihan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat yang tinggal di Kabupaten Lampung Timur merupakan masyarakat transmigran dari Provinsi Jawa Tengah, dan Bali yang notabane merupakan basis nasional PDI Perjuangan. PDI Perjuangan di Kabupaten Lampung Timur juga memiliki kualitas hubungan atau komunikasi yang baik dengan sejumlah organisasi masyarakat sipil di Kabupaten Lampung Timur, hubungan tersebut tercermin dari hubungan timbal balik antara kader atau partai PDI Perjuangan dengan organisasi masyarakat yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti, Nahdatul Ulama (NU), Organisasi Kristen, Organisasi Hindu, Organisasi Kepemudaan, Organisasi Pertanian, Organisasi Industri Rumah Tangga dan Organisasi lainya. Dengan baiknya kualitas hubungan tersebut maka PDI Perjuangan telah menikmati keuntungan dari sejumlah organisasi masyarakat yang mendukung dan memilih mereka dalam pemilihan umum. Dalam konteks organisasi, penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur dalam beberapa indikator menunjukkan tingkat pelembagaan yang relatif tinggi. Hal tersebut di tandai dengan semakin baiknya kualitas dari kader partai yang menempati posisi 264
3 kepengurusan partai baik di DPC,PAC, Ranting maupun anak ranting serta kaderkader yang ikut dalam pemilihan umum. DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur mampu menampung dan menseleksi kandidat kader dengan menggunakan sistem scooring. Penggunaan sistem ini dilakukan untuk memberi bobot calon anggota legislatif yang maju melalui PDI Perjuangan. Dampak dari penggunaan sistem ini adalah terpilihnya kandidat-kandidat partai yang memiliki trackrecord yang baik dalam organisasi PDI Perjuangan, orang-orang yang memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap partai, dan orang-orang yang telah memiliki pengalaman dalam pengabdian kepada masyarakat, tokoh panutan, dan terutama tidak tercela. Dari sisi kuantitas DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur juga telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) sebanyak dan 240 orang pengurus ditingkat PAC Kecamatan. Dari sisi kongres/rapat partai, jika dibandingkan dengan sejumlah partai politik besar di tingkat nasional maupun di tingkat lokal, DPC PDI Perjuangan telah berhasil melembagakan rapat tersebut sesuai dengan kaidah dan aturan dari AD/ART PDI Perjuangan. Konferensi Cabang Partai yang notabene diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun sekali dan Rapat Dewan Pimpinan Cabang Partai yang diselenggarakan setiap 1 (satu) bulan sekali dapat dilaksanakan secara teratur dan berjalan dengan baik. Dalam rapat tersebut juga tingkat kehadiran relatif tinggi, artinya kader internal partai menyadari pentingnya suatu rapat bagi keberlangsungan partai tersebut. Dari sisi sumberdaya personal dan material organisasi, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur memiliki sumberdaya yang cukup terutama terkait 265
4 dengan tenaga staf administrasi. Selama ini administrasi yang tersusun tidak lagi mengandalkan pengurus DPC, baik administrasi verifikasi berkas kader, AD/ART dan sejumlah keputusan penting lainnya, tercatat jumlah staf yang aktif membantu mengurusi secara administratif masing-masing bidang internal partai berjumlah 3 (tiga) orang. Selain itu DPC PDI Perjuangan juga memiliki sekretariat yang refresentatif dengan bangunan dua lantai dan berlokasi strategis di dekat dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, dengan strategisnya lokasi sekretariat ini memudahkan kader maupun partai dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Namun dari sisi sumber daya pendanaan, selama ini DPC PDI Perjuangan masih bergantung dengan sumber daya pendanaan pemerintah dan setoran dari para kader Anggota DPRD. Iuran anggota sebagai sumber utama pendanaan partai relatif tidak berjalan dengan berbagai alasan, hal ini tentu menunjukkan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur masih sulit untuk mengembangkan sumberdaya pendanaannya. Sedangkan dari sisi ekternal partai, PDI Perjuangan telah membangun image yang kuat sebagai partai merakyat atau berafiliasi pada wong cilik. Artinya PDI Perjuangan merupakan partai politik yang telah menetapkan dirinya sebagai partai ideologis bukan partai pragmatis yang datang pada saat pemilihan umum saja. Kehadiran partai ini bisa dilihat dari refresentasi kader yang merakyat, kegiatan partai baik dari tingkatan DPC, hingga tingkatan PAC, bakti sosial hingga pengerahan massa untuk bantuan tenaga menanggulangi bencana. DPC PDI Perjuangan memiliki komitment yang selalu di junjung tinggi yakni konsolidasi dan kekeluargaan, bahkan komitment ini selalu ditegaskan pada setiap 266
5 rapat koordinasi, oleh karena itu, PDI Perjuangan tidak hanya bekerja pada saat menjelang pemilihan umum tapi jauh sebelum pemilihan tersebut, partai ini mencoba memasukkan nilai kepedulian yang tinggi, kader PDI Perjuangan yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan, para anggota DPRD yang berasal dari partai pengusung yakni PDI Perjuangan mampu menjawab sejumlah permasalah masyarakat, baik dari sisi pembangunan infrastruktur jalan desa, pengadaan mobil rakyat, pengadaan pupuk pertanian, dan sebagainya. Dari sisi aspek nilai infus, PDI Perjuangan telah memenuhi dua dimensi pelembagaan dengan baik, namun beberapa indikator masih terlihat lemah. Dimensi pertama adalah dimensi Otonomi, dalam dimensi ini dapat disimpulkan bahwa PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur relatif telah independen dari pengaruh kepentingan individual kadernya maupun kelompok-kelompok yang ada didalam maupun masyarakat di luar partai namun secara hirarki keputusan atau kebijakan strategis sangat dipengaruhi oleh tekanan DPD mapun DPP PDI Perjuangan. DPC PDI Perjuangan belum mampu mandiri secara keseluruhan karena seluruh keputusan masih bergantung dari atas. Berikut penjabaran masingmasing indikator tersebut. dari sisi suksesi regenerasi kepemimpinan di DPC PDI Perjuangan Lampung Timur berjalan tanpa menimbulkan konflik baik datangnya dari internal partai maupun dari aktor/kelompok eksternal partai. Regenerasi pergantian kepemimpinan ini dilakukan sesuai dengan AD/ART partai, tercatat hingga pada periode 2015 sudah 4 (empat) kali pergantian kepemimpinan ketua dan pengurus di DPC, dan dari masing-masing pergantian tersebut tidak ada ketua 267
6 DPC partai yang menjabat lebih dari dua periode. Selain itu suksesnya regenerasi kepemimpinan di DPC PDI Perjuangan ini juga tidak mempengaruhi perolehan suara PDI Perjuangan di Kabupaten Lampung Timur karena selama dua pemilihan umum terakhir suara partai justru meningkat. Artinya DPC PDI Perjuangan tidak hanya mengandalkan figur ketua sebagai andalan dalam menarik massa tapi lebih mengandalkan kinerja partai yang berjalan secara keseluruhan. Dari sisi tingkat independensi pengambilan keputusan, PDI Perjuangan di Kabupaten Lampung Timur menetapkan keputusan di dasari atas mekanisme yang ditetapkan oleh AD/ART partai. Baik pada saat konfrensi cabang yang dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali, maupun rapat pleno atau rapat koordinasi yang dilakuakan setiap bulan dan tiga bulan dilakukan atas dasar musyawarah mufakat, sehingga keputusan tersebut merupakan hasil dari kesepakatan bersama kader. DPC PDI Perjuangan Lampung Timur juga meminimalkan keputusan dengan menggunakan voting karena akan memunculkan kelompok-kelompok yang akan saling bersitegang. Tidak ada pengaruh eksternal baik secara individu mapun kelompok yang berusaha memanfaatkan PDI Perjuangan termasuk masyarakat. Namun kemudian, terkait masalah kebijakan strategis seperti penentuan calon Bupati/Wakil Bupati serta penentuan calon legislatif, secara hirarki keputusan masih bergantung dengan DPD maupun DPP PDI Perjuangan, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh DPD maupun DPP PDI Perjuangan masih sangat kuat. PDI Perjuangan masih mengadopsi sistem sentralisme kewenangan sehingga otonomi keputusan yang seharusnya diserahkan sepenuhnya kepada daerah seperti DPC PDI Perjuangan secara empiris justru masih dikuasai oleh pusat. Meskipun 268
7 begitu apresiasi masyarakat terhadap PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur relatif tinggi dibandingkan dengan partai politik lainnya. Selama tiga kali pemilihan umum di Kabupaten Lampung Timur, PDI Perjuangan mampu memenangkan pemilihan umum dengan perolehan suara tertinggi dibandingkan dengan partai politik lainnya. Masyarakat tetap konsisten untuk memilih PDI Perjuangan dalam pemilihan umum. artinya bahwa apa yang menjadi keputusan dan arah perjuangan PDI Perjuangan selama ini kongruen dengan keinginan masyarakat Kabupaten Lampung Timur, keberhasilan partai membangun kualitas kader yang baik serta kebijakan-kebijakan yang pro kepada masyarakat jauh sebelum pemilu menunjukkan bahwa PDI Perjuangan lebih perduli kepada masyarakat kecil jika dibandingkan dengan partai lain yang masih sangat pragmatis. Dalam konteks Koherensi, penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu partai politik yang tidak mengalami masalah serius terkait pelanggaran yang dilakukan kader baik di dalam internal maupun yang ada di parlemen. Sejauh ini kader DPC PDI Perjuangan di DPRD tidak pernah memunculkan perbedaan yang mencolok atau melawan garis-garis yang sudah ditentukan partai. Pergantian antar waktus (PAW) yang dilakukan PDI Perjuangan di DPRD lebih didasarkan atas kejadian luar biasa seperti kader yang meninggal dunia. Selain itu di dalam internal DPC PDI Perjuangan juga sangat solid dan tidak tampak adanya disfungsi faksionalisme yang berbuntut pada perselisihan internal partai. Meskipun didalam internal partai tersebut terdapat kelompok-kelompok yang beragam tetapi 269
8 perbedaan antar kelompok tersebut tidaklah terlalu tampak atau saling mendominasi, hal tersebut dikarenakan kader partai menyadari atas pentingnya kepentingan partai dibanding kepentingan pribadi atau kelompok mereka sendiri. Terdapatnya faksi-faksi dilama internal DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur juga tidaklah membawa dampak yang negatif, justru perbedaan pendapat antar faksi tersebut menjadikan DPC PDI Perjuangan semakin survive atas tantangan yang di hadapi Kabupaten Lampung Timur. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur juga memiliki peran strategis untuk memelihara, membina, dan menyatukan sejumlah kelompok-kelompok tersebut di dalam kepengurusannya sehingga perbedaan antar faksi tersebut tidak sampai terseret pada perpecahan. Penelitian ini juga dapat menyimpulkan bahwa DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur konsisten untuk Menjalankan mekanisme aturan AD/ART partai. artinya setiap kebijakan yang dibuat atau pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh kader-kader internal di tindak sesuai dengan ketentuan dan sanksi yang berlaku di PDI Perjuangan. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur juga memiliki tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikan permasalahan kader yang ada dibawahnya. Dengan musyawarah mufakat dan semangat kekeluargaan sebagaimana yang digariskan dalam ideologi partai, ketua DPC PDI Perjuangan menyelesaikannya secara bijaksana. Oleh karena itulah penelitian ini tidak menemukan konflik internal partai atau pelanggaran yang memicu perpecahan didalam tubuh PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur ini. 270
9 Dari seluruh penilaian tersebut diatas, aspek yang dominan dalam mendorong perolehan suara partai adalah aspek stabilitas partai, tercapainya dimensi pengakaran partai secara eksternal akan membantu menguasai kantongkantong basis massa yang tersebar di sejumlah daerah pemilihan, sedangkan dimensi organisasi meskipun DPC PDI Perjuangan masih bergantung dengan pemerintah dari sisi pendanaannya namun dari beberapa indikator lain seperti kekuatan anggota, rapat yang teratur, serta kehadiran partai setiap saat tidak datang menjelang pemilu juga memiliki andil besar dalam membentuk karakter perilaku pemilih masyarakat di Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan aspek nilai infus tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap perolehan suara partai, meskipun dimensi koherensi terpenuhi namun jika partai tidak otonom maka parta belum bisa dikatan sepenuhnya terlembaga karena dua dimensi ini saling berkaitan satu sama lain, aspek nilia infus juga lebih berdampak pada pembangunan nilai-nilai yang mengatur kader-kader internal partai tersebut. Penelitian ini juga dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara terlembaganya PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Timur dengan stabilitas elektoral partai tersebut dalam pemilihan umum. hal tersebut dikarenakan dengan bekerjanya seluruh dimensi maka akan mampu mendorong partai untuk lebih cepat meningkatnya stabilitas organisasi dan nilai organisasinya. Dengan semakin kuat aspek stabilitas partai tersebut maka akan mendorong partai semakin stabil dan siap dalam menghadapi tugas dan fungsi partai dan secara khususnya menghadapi pemilihan umum. Sedangkan dengan terpenuhinya aspek otonomi dan koherensi maka partai akan akan lebih mudah 271
10 melembagakan aturan dan kader-kader internalnya, dengan begitu partai terhidnar dari ancaman konflik internal atau perselisihan antar kader. 272
BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang
BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA
ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang
SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH WILAYAH, MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA, MUSYAWARAH CABANG, MUSYAWARAH CABANG LUAR BIASA, MUSYAWARAH ANAK CABANG, MUSYAWARAH
Lebih terperinciPERATURAN ORGANISASI
PERATURAN ORGANISASI No. 04/PO/DPP/BERKARYA/III/2018 TENTANG HUBUNGAN DAN KERJASAMA ANTARA DENGAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN PENDIRI, ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG DIDIRIKAN OLEH, SERTA ORGANISASI KEMASYARAKATAN
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Masalah hubungan PDI dengan massa pendukung Pra dan Pasca Fusi hingga
BAB V KESIMPULAN Masalah hubungan PDI dengan massa pendukung Pra dan Pasca Fusi hingga berdiri PDI-P, bisa dilihat dari dua aspek, yakni: antar unsur penyokong fusi dan hubungan profesional PDI dengan
Lebih terperinciAnggaran Rumah Tangga PARTAI KERJA RAKYAT INDONESIA Halaman 1
BAB I Pasal 1 ATRIBUT 1. PAKAR INDONESIA mempunyai atribut yang terdiri Lambang, Bendera, Panji, Gordon, Hymne, dan Mars Partai; 2. Ketentuan lebih lanjut tentang Panji, Gordon, Hymne, Mars dan penggunaan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu
Lebih terperinciPELEMBAGAAN PDI-P DI KECAMATAN KERTOSONO, KABUPATEN NGANJUK PADA PEMILU JURNAL
PELEMBAGAAN PDI-P DI KECAMATAN KERTOSONO, KABUPATEN NGANJUK PADA PEMILU 2009-2014 JURNAL Disusun Oleh CORRY YURIKE NIM: 071211331007 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK DEPARTEMEN POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Lebih terperinciANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN
Lampiran KEP.005/MUNAS-V/SEKARPURA II/2011 - AD/ART ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Bahwa untuk mencapai cita-cita Kemerdekaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Rekruitmen politik merupakan fungsi yang sangat penting bagi
66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan. Rekruitmen politik merupakan fungsi yang sangat penting bagi partai politik. Fungsi rekruitmen politik ini menjadi fungsi eksklusif partai politik dan tidak
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kemerdekaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2011 T E N T A N G BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG, Menimbang :
Lebih terperinciV. PENUTUP. seterusnya. Partai NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang dinyatakan
V. PENUTUP A. Kesimpulan Partai politik sebagai wadah atau muara bertemunya banyak kepentingan sudah tentu rawan terjadi konflik. Partai politik sebagai organisasi modern akan selalu dihadapkan pada realitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA
ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA MUKADIMAH Bahwa cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan
Lebih terperinciBUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG
B BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK YANG MEDAPATKAN KURSI DI DPRD KABUPATEN MAJENE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK
PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK I. PENGANTAR Pemilihan Umum adalah mekanisme demokratis untuk memilih anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD), dan Eksekutif (Presiden-Wakil Presiden, serta kepala daerah). Pemilu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG. Tahun 2010 Nomor : 9 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 9 TAHUN 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG Tahun 2010 Nomor : 9 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG Tahun 2010 Nomor : 9 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI
Lebih terperinciUSULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1
USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1 USULAN UMUM: MEMPERKUAT SISTEM PRESIDENSIAL 1. Pilihan politik untuk kembali pada sistem pemerintahan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. pada tahun Terdapat 5 (lima) partai sebagai pembentuk PDI, yakni PNI,
IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah PDI Perjuangan PDIP merupakan keberlanjutan atau transformasi dari PDI di era Orde Baru. PDI sendiri adalah partai yang lahir dari fusi yang dipaksakan oleh negara pada tahun
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR
ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan hasil kajian, dan analisis dari data-data yang diperoleh
BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan hasil kajian, dan analisis dari data-data yang diperoleh selama penelitian yaitu tentang bagaimana upaya PPP dalam meningkatkan perolehan hasil suara pada Pemilu tahun
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK KABUPATEN KAYONG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciMUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa
MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Bahwa PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS. BAB I Lambang dan Atribut Organisasi
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS BAB I Lambang dan Atribut Organisasi Pasal 1 Lambang organisasi ISKA mempunyai unsur-unsur: 1. Bokor: yang tertulis ISKA,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, DAN TERTIB ADMINISTRASI PENGAJUAN,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 38 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 17 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI YANG MEMPEROLEH KURSI DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU
ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan Menjadi Anggota 1. Persyaratan menjadi Anggota Partai Jariibu adalah sebagai berikut : a. Setiap Warga Negara Indonesia yang ingin
Lebih terperinciPERATURAN ORGANISASI
PERATURAN ORGANISASI No. 03/PO/DPP/BERKARYA/III/2018 TENTANG ORGANISASI SAYAP Menimbang : Bahwa diperlukan aturan untuk merapikan tata kelola organisasi sayap sebagai bagian tak terpisahkan dari keorganisasian
Lebih terperinciBAB VI. Penutup. pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah
123 BAB VI Penutup Kesimpulan Dalam penelitian ini terungkap bahwa PDI Perjuangan telah melakukan rekrutmen sebagaimana didefinisikan oleh Ramlan Surbakti, yakni pemilihan atau pengangkatan seseorang atau
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN TAHUN PIAGAM PERJUANGAN
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN TAHUN 2015 2020 PIAGAM PERJUANGAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bahwa sesungguhnya cita-cita luhur untuk membangun dan
Lebih terperinciKETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017
KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP 2017 Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 Menimbang 1. Bahwa Untuk Kelancaran Kinerja SMFISIPUNDIP2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan menurut UUD. Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu ciri negara demokrasi adalah diselenggarakannya pemilihan umum (pemilu) yang terjadwal dan berkala. Amandemen UUD 1945 yakni Pasal 1 ayat (2), menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
1 of 7 06/07/2009 2:37 Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum Dan HAM Teks tidak dalam format asli. Kembali LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 8, 2001 KEPUTUSAN PRESIDEN
Lebih terperinciPERHIMPUNAN PEREMPUAN LINTAS PROFESI INDONESIA (PPLIPI)
PERHIMPUNAN PEREMPUAN LINTAS PROFESI INDONESIA (PPLIPI) ANGGARAN dasar (ad) BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi Nama organisasi ini adalah Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam skripsi yang berjudul Peta
Lebih terperinciKuesioner Kualitas calon legislatif perempuan Sumut. I. Identitas Diri 1. Nama : Usia :...Thn 3. Alamat :...
Kuesioner Kualitas calon legislatif perempuan Sumut I. Identitas Diri 1. Nama :... 2. Usia :...Thn 3. Alamat :...... 4. Agama : a. Islam d. Hindu b. Kristen katholik e. Budha c. Kristen Protestan f. Kong
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN
1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN Pasal 1 1. Anggota AJI adalah jurnalis yang telah memenuhi syarat profesional dan independen yang bekerja untuk media massa cetak, radio, televisi, dan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG
PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, PENGAJUAN,
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA YANG BARU DIBENTUK Menimbang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS FIKIH SIYASAH TERHADAP PELAKSANAAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU (PAW) ANGGOTA DPRD FKB PEMKOT MOJOKERTO PERIODE
BAB IV ANALISIS FIKIH SIYASAH TERHADAP PELAKSANAAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU (PAW) ANGGOTA DPRD FKB PEMKOT MOJOKERTO PERIODE 2004-2009 A. Tinjauan Fikih Siyasah terhadap Mekanisme, Prosedur dan Alasan-alasan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Dalam pola hubungan yang oleh Thomas Poguntke dijuluki independent
BAB V KESIMPULAN A. Benang Merah Dalam pola hubungan yang oleh Thomas Poguntke dijuluki independent collateral ini ada sejumlah kerenntanan yang penting untuk dicatat. Pertama, pola independent collateral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan.
BAB I PENDAHULUAN I. 1.Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan tulang punggung dalam demokrasi karena hanya melaluinya masyarakat dapat menyalurkan, menitipkan mandat dan harapan. Kenyataan ini
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA
ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA TAHUN 2014 MUKADIMAH Bahwa cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis,
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI 2016-2017 MPA PPI TURKI 2016-2017 ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) TURKI PERIODE 2016-2017 BAB I SIFAT Pasal 1 1.
Lebih terperinci11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 5/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 05 TAHUN 2006 TENTANG
11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 5/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 05 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan politik salah satunya dapat diamati dari aspek dinamika internal partai politik yang menyebabkan kinerja partai politik sebagai salah satu institusi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 SERI E NOMOR 1 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciROBBY ANDRE / / 2EA26 TUGAS III. Disini saya akan coba untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana
TUGAS III Kemelut di Golkar (tinjauan dari sisi hukum). Disini saya akan coba untuk menjelaskan dan menggambarkan bagaimana terjadinya kemelut yang terjadi di partai Golkar. Bermula dari munculnya Musyawarah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah
Lebih terperinciBUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
159 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil deskripsi dan pembahasan penelitian terhadap revitalisasi kegiatan kepramukaan sebagai wahana pengembangan karakter kepemimpinan siswa, maka
Lebih terperinciTULISAN HUKUM. Transparansi-dan-Akuntabilitas-Pengelolaan. m.tempo.co
TINJAUAN HUKUM BATAS PENYAMPAIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DAN PERAN BPK DALAM PENGELOLAAN DANA BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK m.tempo.co I. PENDAHULUAN Berdasarkan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KOTA MAGELANG
PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KOTA MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang
Lebih terperinci:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:
1 :: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota dan Warga [1] Keanggotaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia terdiri dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negarawan merupakan karakter yang sangat penting bagi kepemimpinan nasional Indonesia. Kepemimpinan negarawan diharapkan dapat dikembangkan pada pemimpin pemuda Indonesia
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN
ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Keanggotaan Himpunan Alumni SB-IPB (HA SB-IPB) terdiri atas: a) Anggota Biasa, b) Anggota
Lebih terperinciBAB III MEKANISME DAN PROSEDUR PERGANTIAN ANTAR WAKTU (PAW) ANGGOTA DPRD FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA KOTA MOJOKERTO
BAB III MEKANISME DAN PROSEDUR PERGANTIAN ANTAR WAKTU (PAW) ANGGOTA DPRD FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA KOTA MOJOKERTO A. Pengertian Pergantian Antar Waktu (PAW) Pergantian Antar Waktu (PAW) adalah pemberhentiaan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR
ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah merupakan sarana pelaksana kedaulatan rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara republik Indonesia tahun
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kesimpulan penelitian disusun berdasarkan pengolahan dan analisis data
88 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan penelitian disusun berdasarkan pengolahan dan analisis data mengenai pola kaderisasi partai politik (studi kasus di DPD PDIP Jawa Barat). Secara keseluruhan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan
Lebih terperinciBUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA,
BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BIMA, Menimbang : a. bahwa bantuan keuangan kepada partai
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 18 TAHUN 2010
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 18 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN KENDAL
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki abad 21, hampir seluruh negara diberbagai belahan dunia (termasuk Indonesia) menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan sistem demokrasi,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 792 TAHUN : 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, PENGAJUAN, PENYALURAN, DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN
Lebih terperinciURGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014 Disampaikan pada acara Round Table Discussion (RTD) Lemhannas, Jakarta, Rabu 12 Oktober
Lebih terperinciBAB IV ELIT POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BANTUL. IV. 1. Partai Persatuan Pembangunan
BAB IV ELIT POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BANTUL IV. 1. Partai Persatuan Pembangunan Partai Persatuan Pembangunan adalah partai politik di Indonesia hasil fusi (penggabungan ) dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, upaya membangun demokrasi yang berkeadilan dan berkesetaraan bukan masalah sederhana. Esensi demokrasi adalah membangun sistem
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendidikan, pekerjaan, dan politik. Di bidang politik, kebijakan affirmative
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kebijakan affirmative action merupakan kebijakan yang berusaha untuk menghilangkan tindakan diskriminasi yang telah terjadi sejak lama melalui tindakan aktif
Lebih terperinciKEPUTUSAN MUSYAWARAH BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
KEPUTUSAN MUSYAWARAH BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMILIHAN, PENGESAHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BLITAR
PEMERINTAH KOTA BLITAR PERATURAN DAERAH KOTA BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BLITAR, Menimbang : a. bahwa keberadaan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2005 SERI E ===================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, DAN TERTIB ADMINISTRASI PENGAJUAN,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Partai politik diberikan posisi penting
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN SEKADAU
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN SEKADAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA UNA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA UNA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN TOJO UNA UNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 02 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI JENEPONTO, :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Konflik internal yang terjadi pada Partai Golongan Karya ( GOLKAR) bukan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konflik internal yang terjadi pada Partai Golongan Karya ( GOLKAR) bukan pertama kalinya, tetapi pernah terjadi pada masa pasca reformasi yaitu pada tahun 2004 saat pemilihan
Lebih terperinciHalaman PEMBUKAAN
Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a. bahwa dengan diterbitkannya
Lebih terperinciBUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG
BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK
WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang unik. Bali dipandang sebagai daerah yang multikultur dan multibudaya. Kota dari provinsi Bali adalah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 54 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA : BAHWA KEMERDEKAAN, KEADILAN, DAN KEBENARAN ADALAH IDAMAN SETIAP BANGSA INDONESIA, SEBAGAI NEGARA
Lebih terperinci