Lampiran 1 Hasil determinasi pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB IV PROSEDUR KERJA

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

3 METODOLOGI. Desikator. H 2 SO 4 p.a. pekat Tanur pengabuan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

Sampel basah. Dikeringkan dan dihaluskan. Disaring

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Serbuk halus daun tumbuhan jeringau sebanyak 400 g diekstraksi dengan

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BATANG KERSEN

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

Bab III Bahan dan Metode

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ASETON DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA)

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 1. Data dan perhitungan analisis proksimat Padina australis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian kelimpahan populasi dan pola sebaran kerang Donax variabilis di laksanakan mulai bulan Juni

IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KULIT BUAH KAKAO MASAK DAN KULIT BUAH KAKO MUDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAHAN DAN METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

Lampiran 1 Hasil determinasi pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) 55

Lampiran 2 Pengumpulan pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Determinasi pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Pengumpulan pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) yang diperoleh dari Pasar Pisang Tangerang Pembuatan simplisia pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) 56

Lampiran 3 Perhitungan kadar air amilum pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) (%)Kadar Air = A B A x 100 % Kadar Air ulangan 1 (%) = 13,0775 12,2075 13,0775 x 100 = 6.65 % Jadi, % kadar air amilum pisang kepok kuning pada ulangan 1 adalah 6.65 % Kadar Air ulangan 2 (%) = 13,1462 12,2672 13,1462 x 100% = 6.69 % Jadi, % kadar air amilum pisang kepok kuning pada ulangan 2 adalah 6.69 % Kadar Air ulangan 3 (%) = 12,696 11,8860 12,696 x 100% = 6.38 % Jadi, % kadar air amilum pisang kepok kuning pada ulangan 3 adalah 6.38 % 57

Lampiran 4 Perhitungan kadar abu amilum pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) (%) Kadar Abu = W1 W0 Y x 100 % Kadar Abu ulangan 1 (%) = 25,4997 25,4761 2,0113 x 100 = 1,17 % Jadi, % kadar abu amilum pisang kepok kuning pada ulangan 1 adalah 1.17 % Kadar Abu ulangan 2 (%) = 25,3894 25,3673 2,0108 x 100% = 1,10 % Jadi, % kadar abu amilum pisang kepok kuning pada ulangan 2 adalah 1.10 % Kadar Abu ulangan 3 (%) = 25,4572 25,4356 2,009 x 100% = 1,08% Jadi, % kadar abu amilum pisang kepok kuning pada ulangan 3 adalah 1.08 % 58

Lampiran 5 Pembuatan serbuk simplisia pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Skema pembuatan serbuk simplisia pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) yang diperoleh dari Pasar Pisang Tangerang Cuci bersih dan dikeringkan Simplisia kering Serbuk simplisia Dihaluskan 59

Lampiran 6 Pembuatan ekstrak etanol 96% pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Skema pembuatan ekstrak ekstrak etanol 96% pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Timbang 162. 42 g serbuk kering pisang kepok kuning Maserasi dengan 1,5 L etanol 96% Ekstrak etanol Ekstrak kental Ampas Dipekatkan dgn rotary evaporator Hitung Rendemen 60

Lampiran 7 Perhitungan Rendemen Ekstrak Etanol pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Rendemen = Bobot ekstrak dan rendemen ekstrak Ekstrak Bobot ekstrak (g) Rendemen ekstrak (%) Etanol 14.6378 9.01 Simplisia kering yang ditimbang sebagai sampel adalah 162.42 g bobot ekstrak bobot simplisia x 100% Rendemen = 14.6378 162.42 x 100% Hasil rendeman adalah = 9.01% 61

Lampiran 8 Perhitungan aktivitas penangkapan radikal DPPH ekstrak etanol pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Data rata-rata persen hambatan antioksidan pisang kepok kuning terhadap radikal bebas DPPH dengan berbagai konsentrasi Ekstrak Pisang µg/ml Abs Abs % % blanko sampel Inhibisi Penangkapan Regresi 1000 0.276 27.17 19.53 y = 0,018x + 9,214 500 0.306 19.26 14.50 R² = 0,992 250 0.379 0.329 13.19 2.96 125 0.3365 11.21 1.48 62.5 0.3385 10.68 0.30 % Inhibisi= A. Konsentrasi 62.5 µg/ml Absorbansi blangko absorbansi sampel x 100% Absorbansi blangko % Inhibisi = 0,379 0.3385x 100% = 10.68 % 0,379 B. Konsentrasi 125 µg/ml % Inhibisi = 0,379-0,3365 x 100% = 11,21 % 0,379 C. Konsentrasi 250 µg/ml % Inhibisi = 0,379-0,329 x 100% = 13,19 % 0,379 D. Konsentrasi 500 µg/ml % Inhibisi = 0,379-0,306 x 100% = 19.26 % 0,379 62

% Penangkapan % Inhibisi E. Konsentrasi 1000 µg/ml % Inhibisi = 0,379-0,276 x 100% = 27.17 % 0,379 Kurva % inhibisi radikal DPPH ekstrak etanol pisang kepok kuning Ekstrak Etanol Pisang Kepok Kuning 30 25 y = 0.0182x + 9.2146 R² = 0.9927 20 15 10 5 % inhibisi Linear (% inhibisi) 0 0 500 1000 1500 Konsentrasi (µg/ml) Diagram % penangkapan radikal DPPH oleh ekstrak etanol pisang kepok kuning Ekstrak Etanol Pisang Kepok Kuning 25 20 15 10 5 0 62.5 125 250 500 1000 Konsentrasi (µg/ml) 63

Nilai IC50 ekstra etanol pisang kepok kuning Y A B x 50 0.018 9.214 2266 IC50 2266 y = ax +b 50 = 0.018 x + 9.214 50 9.214 = 0.018 x x = 40.786 / 0.018 x = 2266 r = R 2 r = 0.992 r = 0.992 64

Lampiran 9 Proses isolasi amilum pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Penimbangan pisang kepok kuning segar setelah direndam selama 12 jam. Menghaluskan pisang kepok kuning dengan aquades. Penyaringan filtrat dengan kain tile. Filtrat yang sudah diendapakan. Endapan amilum dicuci dengan NaOcl 0,4%. Pemisahan amilum dengan kotoran dan ampas yang tersisa. Pati pisang kepok kuning. Pati dikeringkan dengan oven. Pati yang sudah keringkan. 65

Lampiran 10 Proses uji mikroskopik amilum pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Persiapan sampel pada gelas objek Mengamati struktur amilum Struktur amilum pisang kepok kuning 66

Lampiran 11 Proses uji amilum pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) dengan metode iodin Penimbangan 1 gr sampel berupa pati pisang kepok kuning. Pelarutan sampel dengan aquades. Larutan sampel dibagi ke dalam tiga tabung reaksi. Menambahkan aquades pada tabung pertama. Menambahkan HCl 3% pada tabung kedua. Menambahkan NaOH 6 M pada tabung ketiga. Menambahkan iodin pada ketiga tabung. Pemanasan sampel. Pendinginan sampel. 67

Lampiran 12 Proses pemeriksaan kadar air pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Botol sampel dikeringkan dalam oven. Botol sampel didinginkan dalam desikator setelah di oven. Penimbangan botol sampel setelah masuk desikator. Sampel berupa serbuk amilum pisang kepok kuning. Penimbangan sampel 2 gr dalam botol sampel yang sudah dikeringkan. Mengeringkan botol sampel berisi sampel pati pisang kepok kuning. Sampel sudah kering didinginkan di dalam desikator. Penimbangan botol berisi sampel setelah didinginkan 68

Lampiran 13 Proses pemeriksaan kadar abu pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Mengoven cawan abu porselen kosong dalam furnance. Cawan abu porselen kosong didinginkan di dalam desikator. Penimbangan cawan abu porselen kosong setelah di oven. Sampel berupa serbuk amilum pisang kepok kuning. Penimbangan 2 gr sampel dalam cawan abu porselen yang sudah di oven. Pengabuan sampel dalam furnance. Pendinginan cawan abu dalam desikator setelah di oven. Penimbangan cawan abu setelah di oven. 69

Lampiran 14 Proses uji senyawa bioaktif pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Persiapan simplisia Pengirisan pisang kepok kuning yang sudah dibersihkan. Pengovenan pisang kepok kuning yang sudah diiris dalam oven pengering. Pisang kepok kuning yang sudah kering. Pisang kepok kuning yang sudah dihaluskan menjadi serbuk. Penimbangan sampel kering. Perendeman sampel kering dengan pelarut etanol 96%. Hasil rendeman hari pertama. Ekstrak etanol pisang kepok kuning setelah di evaporator 70

Lampiran 15 Hasil pemeriksaan zat aktif ekstrak pisang kepok kuning (Musa x paradisiaca L) Nama uji Pelarut Hasil Keterangan Gambar Mayer + Terbentuk endapan putih Uji Alkaloid Dragendroff + Terbentuk endapan merah bata Uji Flavonoid Asam klorida pekat + Terjadi perubahan warna dari merah jingga sampai merah ungu Uji Saponin Uji Steroid Asam klorida 2N Asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat + Terbentuk buih selama kurang lebih 10 menit dan penambahan 1 tetes asam klorida buih tidak hilang - Tidak Terbentuk cincin warna hijau 71

Uji Triterpenoid Uji Tanin Asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat Ferri klorida + Terbentuk cincin warna merah + Terbentuk larutan warna hijau pekat 72