BAB I PENDAHULUAN. bergerak dibidang pelayanan kesehatan (medical), seperti rumah sakit.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB I PENDAHULUAN. (survive) dan tumbuh (grow). Bertahan artinya perusahaan tidak merugi dan tumbuh artinya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di era globalisasi mengakibatkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. masa kompetitif saat ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, seiring dengan perkembangan dunia yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. ini perusahaan harus memiliki keunggulan dalam menghadapi perkembangan. bertahan dan terus berkembang dalam menghadapi pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi non-profit biasanya menggunakan pendapatan atas jasa yang diperoleh

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

BAB I PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan pesaing (Baykasoglu & Kaplanoglu: 2008),

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen memegang kendali, (2) persaingan sangat tajam, (3) perubahan telah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Dalam hal ini, pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu. pelayanan dengan tarip yang bersaing.

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi sektor jasa. Banyak peluang bisnis yang muncul dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. dan inovasi supaya tidak tenggelam dalam arus bisnis. Strategi dalam usaha

ANALISIS PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA RS BANYUMANIK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

BAB I PENDAHULUAN. misalnya usaha konveksi dimana dalam bidang usaha ini perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. yayasan yang sudah disahkan sebagai badan hukum. rawat inap, rawat darurat, rawat intensif, serta pelayanan penunjang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Rolimex Kimia Nusa Mas adalah perusahaan yang memproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari rumusan permasalahan dan pertanyaan penelitian. Setelah teridentifikasi

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman, kehidupan dunia usaha semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia melalui kementerian kesehatan di awal tahun 2014, mulai

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas-aktivitas yang dilakukan dapat menggunakan metode Activity Based

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju menyebabkan persaingan global menjadi meningkat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan secara otomatis (terkomputerisasi). Sekarang tidak hanya diimplementasikan pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan pokok yang harus diperhatikan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF JASA RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIYUNG SEJAHTERA SURABAYA

PENDAHULUAN. bahan plastik dengan bahan baku titro propylenna 6531, titanlene dan afal yang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization)

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 5

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Hal ini memunculkan secercah harapan akan peluang (opportunity)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, industri dan teknologi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik utama: (1) konsumen memegang kendali, (2) persaingan tajam, (3)

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pertambahan jumlah penduduk Kota Padang yang semakin tinggi,

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING TERHADAP PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus pada RB. Kemala Bhayangkari) SKIRPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, yang ditunjang dengan perkembangan dunia

Zinia Th. A. Sumilat, Penentuan Harga Pokok. PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA RSU PANCARAN KASIH GMIM

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Hal itu, dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP (STUDI KASUS PADA RSAB MUHAMMADIYAH PROBOLINGGO) SKRIPSI.

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Inilah yang mendasari dikembangkannya metode Activity Based Costing

harus dilaksanakan dengan teliti dalam setiap fungsi manajemen. Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

BABI PENDAHULUAN. Pada saat ini terdapat 4 keadaan yang sangat berpengaruh atas dunia

PENGARUH TARIF, FASILITAS DAN PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR SKRIPSI

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing (ABC)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi juga berdampak pada organisasi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan (medical), seperti rumah sakit. Banyak rumah sakit yang berdiri baik dari sektor pemerintah maupun sektor swasta, perkembangan yang fantastis ini telah menjadikan setiap perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan teknologi guna meningkatkan kualitas prosesnya. Berdasarkan kondisi tersebut rumah sakit dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi baik teknologi di bidang kedokteran, teknologi komunikasi, dan informasi serta teknologi yang mendukung pelayanan pelayanan kesehatan yang lain guna memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat mulai dari kelas ekonomi sampai dengan kelas eksekutif. Pemanfaatan teknologi tersebut membuat biaya operasional yang dikeluarkan rumah sakit menjadi besar yang akan berdampak pada harga atau tarif rawat inap yang tinggi. Sehingga untuk mengendalikan biaya, pihak rumah sakit memerlukan sistem akuntansi yang tepat khususnya metode perhitungan penentuan biaya guna menghasilkan informasi biaya yang akurat yang berkenaan dengan biaya aktivitas pelayanannya. Untuk itu rumah sakit 1

2 memerlukan suatu strategi yang dapat membantu meningkatkan daya saing yang unggul dan dapat melakukan efisiensi dalam melakukan aktivitasnya. Efisiensi dapat dicapai dengan melakukan aktivitas yang bernilai tambah secara lebih baik dengan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah dan pemborosan lainnya. Oleh karena itu rumah sakit dalam penentuan tarif kamar rawat inap harus kompetitif dan melakukan efisiensi biaya agar dapat memenangkan persaingan. Salah satu solusi untuk memenangkan persaingan adalah dengan cara menentukan harga pokok penjualan yang lebih rendah dan kualitas atau jasa yang lebih tinggi dari pada pesaing, dan hal tersebut dapat dilakukan dengan menghitung secara akurat biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan. Sampai dengan saat ini masih ada rumah sakit yang memakai sistem perhitungan yang telah ditetapkan sendiri oleh pihak manajemen rumah sakit, dimana biaya dihitung berdasarkan volume atau unit yang diproduksi. Dengan metode tersebut penentuan harga pokok penjualan kamar rawat inap yang dibebankan kepada pasien hanya mempertimbangkan mengenai perawatannya saja, sementara disisi lain terdapat kegiatan-kegiatan yang secara tidak langsung berhubungan dengan kegiatan rawat inap tetapi menjadi bagian pendukung kegiatan perawatan di rumah sakit, yang tidak menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan tarif menurut perhitungan rumah sakit. 2

3 Namun, distorsi biaya produk dapat terjadi pada penentuan harga pokok penjualan menurut perhitungan rumah sakit. Dalam dalam penentuan harga pokok penjualan menurut perhitungan rumah sakit, distorsi biaya bisa terjadi dikarenakan struktur biaya yang rumit, yaitu struktur biaya yang memiliki biaya yang tidak berkaitan dengan volume dalam jumlah yang memiliki biaya yang tidak berkaitan dengan volume dalam jumlah yang signifikan. Situasi lain yang menyebabkan distorsi biaya adalah lini produk yang beragam. Menanggulangi hal tersebut, perlu diterapkannya sistem penentuan harga pokok produk berdasarkan aktivitasnya (activity based) atau lebih dikenal dengan nama Activity Based Costing System. Activity Based Costing System merupakan sebuah sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasikan bermacam-macam aktivitas yang dikerjakan di dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar sifat yang ada dari aktivitas tersebut. Perbedaan utama perhitungan harga pokok produk antara penentuan harga pokok penjualan menurut rumah sakit dengan Activity Based Costing adalah jumlah cost driver (pemicu biaya) yang digunakan. Dalam penentuan harga pokok produk dengan metode Activity Based Costing menggunakan cost driver dalam jumlah lebih banyak dibandingkan menggunakan satu atau dua cost driver berdasarkan unit. 3

4 Metode Activity Based Costing merupakan salah satu metode yang kontemporer yang diperlukan manajemen modern untuk meningkatkan kualitas dan output, menghilangkan waktu aktivitas yang tidak menambah nilai, mengefisiensikan perusahaan. Rumah sakit adalah salah satu contoh organisasi berorientasi non profit. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat sosial. Rumah Sakit mempunyai tugas utama memberikan pengobatan, perawatan kepada pasien, dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tugas-tugas rumah sakit itu menjadikan rumah sakit sebagai pihak yang sangat dibutuhkan dalam menyediakan kebutuhan masyarakat dan mewujudkan cita-cita masyarakat yang menjadikan warganya memiliki kehidupan yang lebih baik. Berdasarkan kondisi tersebut maka rumah sakit dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi dan tenaga-tenaga ahli di bidang kesehatan, bidang komunikasi dan informasi, dan bidang transportasi yang mendukung jasa pelayanan kesehatan sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Pemanfaatan berbagai teknologi dan tenaga-tenaga ahli membuat biaya operasional yang dikeluarkan rumah sakit menjadi besar yang akan berdampak pada harga pokok penjualan rawat inap yang tinggi. Untuk mengendalikan biaya tersebut, pihak rumah sakit memerlukan sistem akuntansi yang tepat khususnya metode perhitungan harga pokok penjualan 4

5 rawat inap untuk menghasilkan informasi biaya yang akurat yang berkenaan dengan biaya aktivitas pelayanannya. Perhitungan harga pokok pada awalnya diterapkan dalam perusahaan manufaktur, akan tetapi dalam perkembangannya perhitungan harga pokok telah diadaptasi oleh perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan sektor nirlaba. Dalam pasal 3 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 560/MENKES/SK/IV/2003 tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit diperhitungkan atas dasar unit cost dari setiap jenis pelayanan dan kelas perawatan, yang perhitungannya memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat, standar biaya dan atau benchmarking dari rumah sakit yang tidak komersil. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah telah menyadari pentingnya perhitungan harga pokok termasuk dalam sektor pelayanan kesehatan. Activty Based Costing memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas yang dikerjakan untuk menjalankan, dan mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan. Activity Based Costing menganggap bahwa timbulnya biaya disebabkan oleh aktivitas yang menghasilkan produk. Pendekatan ini menggunakan penggerak biaya pada aktivitas yang menimbulkan biaya dan akan lebih akurat diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan beraneka ragam jenis produk serta sukar untuk mengidentifikasi biaya tersebut ke setiap produk secara individual. Activity Based Costing adalah sebuah sistem 5

6 informasi akuntansi yang mengidentifikasi bermacam-macam aktivitas yang dikerjakan di dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar sifat yang ada dari aktivitas tersebut. Activity Based Costing dapat disimpulkan sebagai pendekatan penentuan biaya produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Penjualan Kamar Rawat Inap Pada Rumah Sakit Condong Catur Yogyakarta. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara menghitung harga pokok penjualan kamar rawat inap pada Rumah Sakit Condong Catur Yogyakarta. 2. Bagaimana cara menghitung harga pokok penjualan kamar rawat inap pada Rumah Sakit Condong Catur Yogyakarta dengan menggunakan Activity Based Costing System. 3. Apakah ada perbedaan besarnya harga pokok penjualan kamar rawat inap pada Rumah Sakit Condong Catur Yogyakarta dengan menggunakan metode Activity Based Costing System dan menurut perhitungan Rumah Sakit Condong Catur Yogyakarta. 6

7 C. Batasan Masalah 1. Permasalahan penelitian ini dibatasi agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunan penelitian ini, batasan masalah pada penelitian ini adalah harga pokok penjualan kamar Utama, VVIP, VIP, Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3. 2. Penelitian menggunakan data tahun 2016. 3. Biaya konsumsi menggunakan data dari Rumah Sakit Condong Catur Yogyakarta. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung harga pokok penjualan kamar rawat inap pada Rumah Sakit Condong Catur Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui penerapan metode Activity Based Costing dalam penentuan tarif kamar rawat inap pada Rumah Sakit Condong Catur Yogyakarta. 3. Untuk membandingkan dan menganalisis penerapan metode Activity Based Costing dalam penentuan tarif kamar rawat inap pada Rumah Sakit Condong Catur Yogyakarta. E. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Penelitian ini bisa menjadi salah satu masukan yang memberikan informasi mengenai Activity Based Costing terutama dalam 7

8 penerapannya pada sebuah rumah sakit yang orientasi utamanya adalah pelayanan masyarakat. 2. Praktis a. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang penentuan harga pokok penjualan kamar rawat inap kamar dengan menggunakan Activity Based Costing System. b. Bagi pihak rumah sakit, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan maupun referensi dalam menetapkan harga pokok penjualan kamar rawat inap kamar dan sebagai alat pembanding dengan harga yang ditetapkan selama ini. F. Sistematika Penulisan Laporan dari hasil penelitian ini merupakan suatu skripsi yang terdiri atas lima bab, yang disertai daftar pustaka sebagai acuan teori yang digunakan oleh penulis. Untuk mempermudah dalam membaca penelitian ini, maka secara garis besar gambaran umum penelitian adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 8

9 Bab ini berisi menjelaskan teori teori yang di gunakan sebagai dasar dalam pembahasan masalah yang dihadapi dan keterangan tambahan yang di perlukan dalam penelitian yang mencakup tealaah teori dan hasil penelitian terdahulu. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, subyek penelitian, obyek penelitian, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum RS Condong Catur Yogyakarta, data yang berhubungan dengan variabel penelitan dan pembahawan mengenai penentuan tarif kamar rawat inap RS Condong Catur Yogyakarta dengan metode Activity Based Costing. BAB V: PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian yang dibuat berdasarkan hasil pembahasan serta saran saran kepada instansi terkait. 9