BAB I PENDAHULUAN. karakteristik utama: (1) konsumen memegang kendali, (2) persaingan tajam, (3)

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kehidupan masyarakat dewasa ini, telah melahirkan pola pemikiran baru dalam berbagai bidang seiring dengan perkembangan zaman (Bank Indonesia, 2015). Perkembangan tersebut diantaranya terjadi pada peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa. Kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa melahirkan perubahan lingkungan bisnis dengan tiga karakteristik utama: (1) konsumen memegang kendali, (2) persaingan tajam, (3) perubahan yang pesat, serentak, radikal, berkelanjutan dan pervasif 1 (Mulyadi, 2007). Perubahan lingkungan bisnis ini juga terjadi pada bisnis bank. Nasabah membutuhkan pelayanan yang cepat, aman, dan efisien. Inovasi pada teknologi pembayaran pun semakin bermunculan dengan sangat cepat demi mengejar kebutuhan nasabah yang semakin meningkat. Bank adalah lembaga intermediasi keuangan yang menurut UU no 10 tahun 1998 tentang perbankan memiliki kegiatan utama menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Dewasa ini, bank tidak hanya menjadi sarana penyimpanan dan peminjaman dana saja, namun 1 Pervasif adalah kemampuan untuk menyebar 1

2 perkembangan zaman mendorong bank menjadi sarana pembayaran, misalnya: pembayaran tagihan telepon, tagihan listrik, pembayaran universitas, pembayaran pajak, dll. Fungsi bank yang bertambah, mendorong bank untuk meningkatkan pelayanan Bank melayani kebutuhan nasabah melalui (1) teller, (2) customer service, (3) anjungan tunai mandiri (selanjutnya ditulis ATM), dan (4) perbankan berjalan (internet dan SMS banking, selanjutnya disebut perbankan berjalan). Penyediaan layanan kepada nasabah menimbulkan aktivitas, aktivitas menimbulkan biaya. Adanya peningkatanan layanan, berarti aktivitas meningkat dan biaya meningkat. Metode pencatatan biaya yang akurat sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa biaya untuk aktivitas terdistribusi dengan tepat sasaran. Pencatatan yang akurat dapat membantu manajemen dalam mengelolah aktivitasaktivitas yang menuju pada analisis aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah bagi nasabah. Activity based costing (selanjutnya ditulis ABC) adalah sistem analisis biaya berbasis aktivitas untuk berbagai jenis organisasi dengan fokus pengurangan biaya dan menyediakan informasi bagi seluruh personel organisasi (Mulyadi, 2007). ABC berfokus pada biaya yang melekat pada produk atau jasa berdasarkan pada aktivitas yang terjadi untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut. Penggerak biaya (cost driver, selanjutnya ditulis penggerak biaya) digunakan sebagai dasar alokasi penghitungan pembebanan biaya pada aktivitas. Sistem ini lebih akurat diterapkan pada perusahaan dengan beraneka rakam jenis produk atau jasa yang dihasilkan dan sukar dalam pengidentifikasian biaya kepada setiap produk atau jasa secara individual. 2

3 ABC memberikan informasi yang akurat terkait pengalokasian biaya dalam organisasi. Informasi ABC masuk ke dalam bagian pengelolaan informasi akuntansi manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Akuntansi manajemen mengelolah informasi yang digunakan untuk membantu manajemen dalam menjalankan fungsi: (1) perencanaan, (2) pengawasan, dan (3) pengambilan keputusan (Hansen & Mowen, 1999). Apabila informasi yang diberikan oleh akuntansi manajemen kepada pihak manajemen akurat, maka manajemen dapat menjalankan fungsi perencanaan yang sesuai, pengawasan yang baik, serta pengambilan keputusan yang tepat sasaran. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. cabang Tanjung Karang (selanjutnya ditulis BRI cabang Tanjung Karang) menjadi fokus obyek penelitian ini. BRI cabang Tanjung Karang menjalankan fungsi layanan jasa bank untuk para nasabah regional kota Tanjung Karang Bandar Lampung. Jasa-jasa bank yang dilayanai meliputi: jasa kliring, penerimaan setoran, penarikan setoran, transfer, pembayaran tagihan publik, pembayaran SPP, dll. Jasa-jasa bank tersebut dilayanani melalui beberapa layanan meliputi: layanan teller, layanan ATM, dan layanan perbankan berjalan. Hal ini terjadi karena kebutuhan nasabah akan pelayanan yang prima sesuai dengan situasi nasabah ketika hendak melakukan transaksi. Penggunaan sistem akuntansi biaya tradisional pada layanan bank menghasilkan distorsi informasi biaya, dikarenakan alokasi biaya yang tidak sesuai dengan aktivitas masing-masing layanan. Penggunaan sistem ABC menghasilkan informasi biaya yang akurat, dikarenakan fokus penghitungan 3

4 alokasi pada aktivitas masing-masing layanan bank. Penulis melakukan penghitungan biaya metode tradisional dan metode ABC pada layanan teller dan layanan ATM untuk mengetahui besar biaya yang dikeluarkan untuk layanan tersebut biaya per unit layanan, serta menguji signifikansi antara perhitungan metode tradisional dengan perhitungan metode ABC. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan masalah untuk penelitian ini meliputi: 1. Apakah persyaratan ABC untuk diterapkan pada layanan teller dan layanan ATM di BRI cabang Tanjung Karang terpenuhi? 2. Bagaimana penerapan sistem akuntansi biaya berdasarkan aktivitas di BRI cabang Tanjung Karang? 3. Adakah perubahan yang dapat dilakukan pihak manajemen atas penerapan sistem ABC? 1.3 Tujuan Penelitian Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan dapat menghasilkan informasi biaya yang akurat dan teliti pada layanan teller dan layanan ATM di BRI cabang Tanjung Karang. ABC menyajikan informasi biaya yang teliti dan akurat dan mampu mengatasi distorsi biaya yang terjadi pada akuntansi biaya tradisional. Informasi ABC memampukan pihak manajemen dalam pengelolaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan lebih baik. Kemudian, informasi 4

5 penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengelolaan biaya di BRI cabang Tanjung Karang. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, yaitu: a. Bagi penulis: penulisan skripsi ini sebagai tugas akhir perkuliahan S1 dan penulis dapat memahami secara kontekstual penerapan perhitungan biaya metode ABC pada bank serta hasil penelitian ini. b. Bagi manajemen bank: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi perhitungan biaya yang teliti untuk penyediaan layanan teller, dan layanan ATM. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran pihak manajemen bank tentang penerapan ABC pada layanan teller, dan layanan ATM. c. Bagi pembaca: penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan informasi tentang penerapan ABC di perusahaan jasa pada sektor perbankan. 1.5 Batasan Penelitian Penulis melakukan penelitian pada layanan bank yang kegiatan operasionalnya dijalankan langsung oleh BRI cabang Tanjung Karang. Layanan bank tersebut meliputi: (1) layanan teller dan (2) layanan ATM. Peneliti hanya 5

6 melakukan penelitan pada bagian-bagian di BRI cabang Tanjung Karang yang berkaitan dengan penyediaan layanan-layanan tersebut. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir dengan hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk skripsi. Skripsi ini terdiri dari 5 bab dan daftar pustaka sebagai acuan teori yang digunakan oleh penulis. Berikut gambaran umum tentang garis besar masing-masing bab yang akan disampaikan dalam skripsi ini, meliputi: BAB I: Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah perlunya penggunaan sistem akuntansi biaya berbasis aktivitas dalam bank, rumusan masalah yang ingin di selesaikan, tujuan dari penelitian ini, manfaat yang didapat bagi penulis, pihak bank, dan pembaca, batasan penelitian ini, serta sistematika penulisan skripsi ini. BAB II: Landasan Teori Bab ini berisi tentang definisi biaya, penggolongan biaya, pembebanan biaya pada akuntansi tradisional, masalah apa yang terjadi apabila menggunakan akuntansi biaya tradisional, pembebanan biaya mengunakan metode biaya berbasis aktivitas. Bab ini juga membahas tentang karakteristik BRI cabang Tanjung Karang khususnya pada layanan teller dan layanan ATM. 6

7 BAB III: Metode Penelitian Bab ini berisi tentang lokasi penelitian berlangsung, metode pengumpulan data, jenis data yang digunakan, sumber data yang diperoleh, dan cara pengelolahan data yang diperoleh sehingga mengghasilkan informasi yang berguna bagi manajemen bank. BAB IV: Pembahasan Bab ini berisi tentang pembahasan implementasi sistem tradisional dan sistem ABC untuk menghitung biaya pada layanan teller dan layanan ATM, membandingkan hasil perhitungan kedua sistem biaya tersebut, dan mengindentifikasi dampak signifikan penggunaan sistem ABC bagi pihak manajemen bank. Bab ini juga berisi tentang hambatan-hambatan selama proses penelitian berlangsung. BAB V: Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, metode penghitungan biaya yang tepat, dan alasan pengunaan metode tersebut, serta berisi saran-saran yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen bank. 7