BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2015, perekonomian global secara umum melemah berdampak pada

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berkembang sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS KINERJA BANK

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan tersebut yakni industri perbankan. untuk menjalankan industri perbankan agar tidak merusak tatanan

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank yang terdapat dalam PSAK Nomor 31 dalam Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2008: 25). Dari pengertian diatas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan (Kasmir, 2008,25-26). Pengertian bank yang terdapat dalam PSAK Nomor 31 dalam standart Akuntansi Keuangan (2000:1), yaitu : bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. 8

Dari uraian pengertian diatas dapat disimpilkan bahwa pertama, pengertian bank telah mengalami evolusi, sesuai dengan tahap perkembangan bank itu sendiri. Kedua, bank pada umumnya menerima berbagai bentuk simpanan dari masyarakat, memberikan kredit, baik yang bersumber dari dana yang diterima dari masyarakat maupun berdasarkan atas kemampuannya untuk menciptakan tenaga beli baru. Bank juga memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. 2.1.2 Fungsi Bank Bank memiliki tiga fungsi utama yaitu pertama, melakukan aktivitas dalam penghimpunan dana kepada masyarakat luas yang dikenal dengan istilah didunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas (Kasmir, 2008: 26). Kedua, aktivitas penyalur dana kepada pihak yang membutuhkan dana (lending). Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank sebagian besar dalam bentuk kredit/ pinjaman. Ketiga, aktivitas bank dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat (services). Pelayanan jasa bank merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikan oleh bank baik jasa bank dalam negeri maupun jasa bank luar negeri. Dari ketiga fungsi bank tersebut, bank dapat mengembangkan dalam berbagai macam produk bank, yaitu produk bank yang terkait dengan penghimpunan dana, penyaluran dana, dan pelayanan jasa (Ismail,2009: 12-14). 9

2.1.3 Jenis-jenis Bank Adapun jenis-jenis bank dapat ditinjau dari dari berbagai segi menurut Dahlan Siamat, (2005:47-48) antara lain: 1. Segi Fungsi Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari: a. Bank Umum b. Bank Perkreditan Rakyat 2. Segi Kepemilikan Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya sebagai berikut. a. Bank Persero (Bank Pemerintah) b. Bank milik Swasta Nasional c. Bank milik Koperasi/ Daerah d. Bank Asing e. Bank Campuran 3. Segi Cara Menentukan Harga Dari segi cara menentukan harga baik harga jual dan beli bank dibagi dalam dua kelompok yaitu: a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah 4. Segi Status Dari segi status bank dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat baik jumlah produk, modal, maupun kualitas pelayanannya. Adapun bank yang termasuk didalamnya yaitu: a. Bank devisa (foreign exchange bank) b. Bank non devisa (non foreign exchange bank) 5. Segi Jenis Kantor Dari segi jenis kantornya bank dapat dilihat sebagai berikut. a. Kantor Pusat b. Kantor Cabang c. Kantor Cabang Pembantu d. Kantor Kas e. Kantor Perwakilan f. Kantor Wilayah 10

2.1.4 Kegiatan- kegiatan Bank Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang berarti aktivitas perbankan saling berkaitan dalam bidang keuangan. Kegiatan sederhana bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat umum (Kasmir,2008: 42). Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia dewasa ini adalah sebagai berikut (Kasmir, 2008: 43-45). 1. Kegiatan-kegiatan Bank Umum a. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk: 1. Simpanan Giro 2. Simpanan Tabungan 3. Simpanan Deposit b. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk: 1. Transfer 2. Inkaso 3. Kliring 4. Safe Deposit Box 5. Bank Card 6. Bank Notes 7. Bank Garansi 8. Referensi Bank 9. Bank Draf 10. Letter of Credit 11. Cek Wisata 12. Jual-beli surat berharga 13. Menerima setoran-setoran 14. Melayani pembayaran-pembayaran 15. dan jasa-jasa lainnya. 2. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Menghimpun dana dalam bentuk: 1) Simpanan tabungan 2) Simpanan deposit b. Menyalurkan dana dalam bentuk: 1) Kredit investasi 2) Kredit Modal Kerja 3) Kredit Perdagangan c. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut: 1) Menerima Simpanan Giro 11

2) Mengikuti Kliring 3) Melakukan Kegiatan Valuta Asing 4) Melakukan Kegiatan Perasuransian 2.1.5 Sumber-sumber Dana Bank Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang (Kasmir, 2008: 65). Dana untuk membiayai operasinya dapat diperileh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman (titipan)mdari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Di samping itu, untuk membiayai operasinya dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri, dengan mengeluarkan atau menjual saham. Pereolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Adapun sumber-sumber dana bank tersebut menurut Kasmir (2008:66) adalah sebagai berikut. 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari, setoran modal dari pemegang saham, cadangan-cadangan bank, dan laba bank yang belum dibagi. Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. 2. Dana yang berasal dari masyarakat luas terdiri dari, simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposit. 12

3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya terdiri dari, kredit likuiditas dari Bank Indonesia, pinjaman antarbank (call money), pinjaman dari bank-bank luar negeri, dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). 2.1.6 Laporan Keuangan Bank Menurut Kasmir (2008:7) secara sederhana pengertian laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan. Dalam hal ini suatu kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode periode tertentu. Laporan keuangan lebih mengarah pada penggunaan untuk menganalisis maka pembuatan pencatatan keuangan harus benar-benar nyata apa adanya. Dalam buku analisis laporan keuangan (Kasmir, 2008:6) bahwa dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara semrampangan atau sembarangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Hal ini agar laporan keuangan bank dapat diabaca dan dimengerti. Untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Komponen Laporan keuangan yang lengkap menurut (IAI, 2007) terdiri dari : 1. Neraca 2. Laporan Komitmen dan Kontinjensi 3. Laporan Laba Rugi 4. Laporan Arus Kas 5. Catatan atas Laporan Keuangan 13

2.1.7 Analisis Ratio Keuangan Analisis ratio keuangan bank merupakan penyedia pengukuran relatif terhadap kondisi dan kinerja perusahaan yang akan mengajukan aplikasi kredit kepada sebuah bisnis perbankan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan mengunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Rasio keuangan perbankan yang sering diumumkan di dalam neraca publikasi biasanya meliputi rasio permodalan yaitu CAR, Aktiva Produktif yaitu Aktiva Produktif Bermasalah, NPL, PPAP terhadap Aktiva Produktif dan Pemenuhan PPAP; rasio rentabilitas yaitu ROA, Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Beban Operasional Termasuk Beban Bunga dan Beban PPAP serta Beban Penyisihan Aktiva Lain-lain Dibagi Pendapatan Operasional termasuk Pendapatan Bunga (BO/PO) ; rasio Likuiditas yaitu Cash Ratio dan LDR (Kasmir, 2008:49-53). Agar laporan ini dapat analisis, maka analis keuangan dapat melakukan pengukuran-pengukuran dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku berikut ini. 14

1. Ratio Likuiditas. Ratio ini berguna untuk mengetahui berapa kemampuan suatu manajemen bisnis perbankan dalam melunasi utang-utang jangka pendek yang dilakukan perusahaan itu dengan aktiva jangka pendek yang dimilikinya (Sastradipoera, 2004:175). Yang dianalisis dalam ratio ini adalah ratio kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva dan ratio kredit terhadap dana yang diterima seperti KLBI, giro, tabungan, deposito, dan lain-lain (Kasmir, 2008: 51-52). 2. Ratio Rentabilitas. Ratio ini merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya, apakah setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Bank yang diukur secara rentabilitas terus meningkat dengan melihat penilaian pada ratio laba terhadap Total Aset (ROA) dan perbandingan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (Kasmir, 2008:52). 3. Ratio Solvabilitas. Ratio ini berguna untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam mengukur sampai seberapa jauh aktiva bisnis perbankan dibiayai oleh utang-utannya (Sastradipoera, 2004:176). Yang dinilai dari ratio ini permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyedia modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan BI. Perbandingan ratio tersebut adalah ratio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (AMTR) dan sesuai ketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimal harus 8% (Kasmir, 2008: 50). 15

2.1.7.1 Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to deposit ratio merupakan salah satu indikator kesehatan likuiditas bank. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak ke Tiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. Ketentuan Bank Indonesia tentang Loan to Deposit Ratio antara 80% hingga 110 %. Semakin tinggi LDR maka laba semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut dapat menyalurkan kreditnya dengan efektif) sehingga dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat (Bambang Sudiyanto, 2010: 127). Loan to Deposit Ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. LDR = Total Kredit yang diberikan X 100% Dana Pihak Ketiga 2.1.7.2 Capital Adequacy Ratio (CAR) Aspek terpenting yang perlu diperhatikan dalam kesehatan perbankan nasional adalah dengan melihat permodalan dari perbankan itu sendiri. Modal yang dimiliki oleh bank yang berasal dari penjualan saham serta selisih harga saham dengan nominal saham, cadangan-cadangan, dan hasil pemupukan laba sejak bank berdiri (Ismail, 2004: 16). Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah ratio yang memperhitungkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang 16

mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain). Dengan kata lain CAR merupakan ratio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan (Bambang Sudianto, 2010: 130). Sesuai ketentuan pemerintah CAR ditahun 1999 minimal haru 8% (Kasmir, 2008: 50). Modal CAR = X 100% ATRM 2.1.7.3 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Ratio BOPO adalah kelompok ratio yang mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan jalur membandingkan satu terhadap lainnya (Dendawijaya, 2005: 199). Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir oleh perbankan di Indonesia adalah sebesar 93,52%, yang mana hal ini sejalan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh bank Indonesia (Ramdany, 2012: 21). Biaya Operasional BOPO = X 100% Pendapatan Operasional 2.1.7.4 Return on Assets (ROA) ROA merupakan salah satu ratio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Ratio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam 17

memperoleh keuntungan/ laba secara keseluruhan, semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan aktiva. Kriteria yang dikeluarkan Bank Indonesia untuk sebuah bank yang memiliki ratio ROA (Return on Asset) minimal sebesar 1,5%. ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara laba sebelum pajak / earning before interest tax (EBIT) terhadap total assets. EBIT merupakan pendapatan bersih sebelum bunga dan pajak.total assets merupakan total asset perusahaan dari awal tahun dan akhir tahun. Total assets yang lazim digunakan untuk mengukur ROA sebuah bank adalah jumlah dari asset-asset produktif yang terdiri dari penempatan surat-surat berharga. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut. Laba Sebelum Pajak ROA = X 100% Total Aset 18

No 2.2 Peneliatian Terdahulu Berikut adalah penelitian terdahulu yang perbankan sebagai berikut. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti/ Tahun 1 Pratiwi Prima (2011) 2 Netty I Siregar (2010) 3 Riza Ayu Ramdany (2012) Judul Analisis Laporan Keuangan dengan menggunakan Ratio CAMELS sebagai Alat untuk Memprediksi Kondisi Finansial Distress Bank Umum yang Terdaftar di BEI. Pengaruh LDR, NPL, ROA, dan BOPO terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank yang Terdaftar di BEI. Analisi Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Operational Efficiency, dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return on Asset Pada Bank BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2008- Variabel Penelitian Independen: CAR, KAPI, Good Corporate Governance (GCG), NIM, BOPO, LDR Dependen: Gejala Financial Distress (GFD) Independen: LDR, NPL, ROA, BOPO Dependen: CAR Independen: CAR, BOPO, LDR Dependen: ROA Hasil Penelitian Dari pengujian Uji F secara simultan keenam variabel independen berpengaruh signifikan terhadap Gejala Financial Distress sebagai variabel dependennya. Dari pengujian Uji t menunjukkan bahwa CAR, KAPI, dan BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap GFD. Sedangkan GCG, NIM, dan LDR berpengaruh signifikan terhadap GFD. Dari pengujian uji F menunjukkan secara simultan LDR, NPL, ROA, dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap CAR. Dari pengujian uji t yang dilakukan menunjukkan secara parsial LDR, NPL dan BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap CAR. Sedangkan ROA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap CAR Dari pengujian Uji F menunjukkan secara simultan CAR, BOPO dan LDR berpengaruh terhadap ROA. Dari pengujian Uji t 19

4 Bambang Sudiyanto (2010) 2011 menunjukkan bahwa secara parsial CAR dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan BOPO berpengaruh signifikan Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2008. Sumber: diolah penulis Independen: DPK, BOPO, CAR, dan LDR Dependen: ROA. terhadap ROA. Dari pengujian Uji F menunjukkan bahwa secara simultan variabel DPK, BOPO, CAR dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dari pengujian Uji t menunjukkan secara parsial DPK, BOPO, dan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan variabel LDR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. 2.3 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. 20

Loan to Deposit Ratio (LDR) (X1) Capital Adequacy Ratio (CAR) (X2) Biaya Operational terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) (X3) Return on Asset (ROA) (Y) Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.1 Kerangka Konseptual LDR merupakan salah satu indikator kesehatan likuiditas bank. Ratio ini menggambarkan kemampuan membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas bank. Dengan dana kredit yang diberikan bank biasanya masyarakat menggunakannya sebagai modal dalam pengembangan usaha. Hal ini berhubungan dengan ratio kecukupan modal atau CAR yang juga sebagai indikator menilai kesehatan bank sehingga masyarakat percaya kepada perbankan untuk menghimpun dana pada bank tersebut. Dengan begitu kaitannya dengan biaya operational terhadap pendapatan operasional dapat mengukur efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan perbankan dalam kegiatan aktivitas pembiayaan dan perdapatan bank tersebut. 21

2.4 Hipotesis H 1 : LDR berpengaruh Signifikan terhadap ROA Bank BUMN periode tahun 2008-2011. H 2 : CAR berpengaruh Signifikan terhadap ROA Bank BUMN periode tahun 2008-2011. H 3: BOPO berpengaruh Signifikan terhadap ROA Bank BUMN periode tahun 2008-2011. H 4 : LDR, CAR, BOPO berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap ROA Bank BUMN periode tahun 2008-2011. 22