EFEKTIFITAS PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN MEMAKAI KASA ALKOHOL 70% DAN KASA KERING TERHADAP PUPUTNYA TALI PUSAT BAYI DI BPS HJ. IRMA AHMAD, SST DAN BPS SURIANI, SKM KABUPATEN PIDIE TAHUN 2013 Mentari Mahasiswi Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ubudiyah Indonesia Inti Sari Latar belakang Menurut penelitian World Health Organization (WHO), dibandingkan dengan menggunakan alkohol ternyata membersihkan tali pusat dengan menggunakan air sabun cenderung mempercepat puputnya (terlepas), tali pusat. Namun biasanya, jika tanpa menggunakan alkohol ada kemungkinan tali pusat mengeluarkan bau tak sedap. Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 17 April 2013 Di BPS Suriani dan beliau mengatakan perawatan tali pusat menggunakan kasa kering lebih efektif, sedangkan pada saat penulis melakukan wawancara HJ. Irma Ahmad, beliau mengatakan perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa alkohol 70% dengan alasan sama-sama tali pusatnya cepat puput. Berdasarkan penelitian dan hasil survey pendahuluan, maka peneliti tertarik mengambil judul Efektifitas Perawatan Tali Pusat Dengan Memakai Kasa Alkohol 70% Dan Kasa Kering Terhadap Puputnya Tali Pusat Bayi Di BPS Hj. Irma Ahmad, Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM Kabupaten Pidie Tahun 2013. Rumusan masalah "Apakah ada perbedaan tingkat efektifitas perawatan tali pusa t dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap puputnya tali pusat bayi di BPS Hj. Irma Ahmad, Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM Kabupaten Pidie Tahun 2013?". Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui efektifitas perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap puputnya tali pusat bayi di BPS Hj. Irma Ahmad. Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM Kabupaten Pidie Tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari adanya suatu dinamika korelasi antara faktor resiko dan efek. Dilakukan dengan menggunakan pendekatan wawancara dan pengumpulan data sekaligus pada satu saat. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi baru lahir yang berada di BPS Hj. Irma Ahmad, Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM Kabupaten Pidie, dimana bayi baru lahir di BPS tersebut terhitung dari bulan Januari-April 2014 yaitu sebanyak 38 Bayi. Jumlah sampel dari keseluruhan populasi adalah 28 Bayi. Hasil penelitian ini diolah dengan bantuan komputer dan disajikan dalam bentuk tabel Distribusi Frekuensi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2014. Hasil penelitian yang didapat yaitu metode perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa kering dan metode perawatan dengan kasa alkohol 70% terlihat sama banyak yaitu sebanyak 14 responden (50%). nilai tes Equal variances assumed memiliki P-value = 0,029. Kata kunci : Tali Pusat, Perawatan, Kasa Alkohol 70% + Kasa Kering + Waktu Puput PENDAHULUAN Suatu gambaran kondisi Indonesia di masa depan, yakni masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara secara adil dan merata, serta mencapai derajat kesehatan yang setinggitingginya diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi Depkes 2010-2014 adalah masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. (Depkes, 2009). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat bayi. Dalam melaksanakan upaya tersebut diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, yaitu dengan memberikan
penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat, sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap kesehatan (Mujoko, 2010). Selama periode bayi baru lahir kemampuan hidup sehat dimulai sejak bayi, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang menentukan kualitas otak pada masa dewasa. Supaya terciptanya bayi yang sehat maka dalam perawatan tali pusat bayi baru lahir dilakukan dengan benar-benar sesuai dengan prosedur kesehatan. ( Musbikin, 2006). Segala macam bentuk infeksi merupakan hal yang menakutkan bagi ibu yang memiliki bayi baru lahir. Tali pusat juga tidak luput menjadi tempat berkembangnya kuman penyakit. Penyebaran kuman ini disebabkan oleh gerak tubuh bayi. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat. Yang paling umum dilakukakan adalah tindakan aseptis, yaitu menggunakan zat antiseptik dan menutup pusar dengan bahan steril (Musbikin, 2006). Pada bayi baru lahir, bau tidak sedap merupakan satu indikasi bahwa bayi terinfeksi pada tali pusatnya. Angka kejadian ini sekitar 2% dari jumlah bayi baru lahir. Kondisi ini bisa jadi memburuk atau malah sebaliknya, tergantung perawatan yang diberikan setelah ibu dan bayinya kembali ke rumah (Yusnita, 2010). Menurut penelitian World Health Organization (WHO), dibandingkan dengan menggunakan alkohol ternyata membersihkan tali pusat dengan menggunakan air sabun cenderung mempercepat puputnya (terlepas), tali pusat. Namun biasanya, jika tanpa menggunakan alkohol ada kemungkinan tali pusat mengeluarkan bau tak sedap (Affyus Salam, 2008). Menurut hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2008), AKI di Indonesia sebesar 228/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 34/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2009 adalah 226/100.000 kelahiran hidup untuk AKI, dan 26/100.000 kelahiran hidup untuk AKB. Data tersebut menunjukkan bahwa upaya penurunan AKI di Indonesia belum memuaskan. Sesuai dengan kesepakatan global target Indonesia yang ingin dicapai dalam menurunkan angka kematian ibu adalah 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Biro Pusat Statistik, 2010). Berdasarkan penelitian Permanasari dan Susyanto (2009), yang bertujuan untuk membandingkan cepatnya pelepasan tali pusat dengan perawatan kasa alkohol 70%, perawatan terbuka dan perawatan dengan kasa kering. Pada penelitian ini metode yang dipakai adalah quasi eksperimen, dengan sampel lima puluh empat neonatus dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama menggunakan perawatan tali pusat dengan kasa alkohol 70%, kelompok kedua dengan perawatan tali pusat terbuka dan kelompok ketiga perawatan tali pusat dengan kasa kering. Hasil penelitian ini yang paling cepat pelepasan tali pusat adalah perawatan tali pusat terbuka, kemudian perawatan tali pusat dengan kasa kering dan paling lama adalah perawatan tali pusat kasa alkohol 70%. Berdasarkan data tahun 2008 Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dari jumlah kelahiran mencapai 7.955, jumlah bayi yang meninggal 108 orang, dan jumlah ibu meninggal sebanyak 21 orang. Sementara, untuk tahun 2009 jumlah angka kelahiran mencapai 7.378 orang, jumlah bayi yang meninggal 140 orang, dan jumlah ibu meninggal sebanyak 20 orang sementara itu angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan di Pidie sangat tinggi. Pada tahun 2012 jumlah bayi yang lahir hidup 8.322 dan yang meninggal 101, sedangkan
ibu melahirkan yang meninggal mencapai 22. (Dinkes Pidie, 2012). Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 17 April 2013 Di BPS Suriani dan beliau mengatakan perawatan tali pusat menggunakan kasa kering lebih efektif, sedangkan pada saat penulis melakukan wawancara HJ. Irma Ahmad, beliau mengatakan perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa alkohol 70% dengan alasan sama-sama tali pusatnya cepat puput. Berdasarkan penelitian dan hasil survey pendahuluan, maka peneliti tertarik mengambil judul Efektifitas Perawatan Tali Pusat Dengan Memakai Kasa Alkohol 70% Dan Kasa Kering Terhadap Puputnya Tali Pusat Bayi Di BPS Hj. Irma Ahmad, Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM Kabupaten Pidie Tahun 2013. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan "Apakah ada perbedaan tingkat efektifitas perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap puputnya tali pusat bayi di BPS Hj. Irma Ahmad, Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM Kabupaten Pidie Tahun 2013?" Tujuan Penelitian Untuk mengetahui efektifitas perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap puputnya tali pusat bayi di BPS Hj. Irma Ahmad. Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM Kabupaten Pidie Tahun 2013. Manfaat penelitian Untuk Peneliti a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi efektifitas perawatan tali pusat dengan kasa alkoho 70% dan Kasa kering terhadap waktu puputnya tali pusat. b. Dapat menambah wawasan dari pengetahuan serta dapat mengaplikasikan semua ilmu yang peneliti dapatkan selama ini. Untuk Institusi a. Untuk institusi Pendidikan dapat menjadi bahan masukan dan referensi bagi peneliti lainnya. b. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap kebijakan pelayanan kesehatan tentang perawatan tali pusat yang efektif pada bayi baru lahir normal. Untuk Lokasi Penelitian a. Untuk BPS HJ. Irma Ahmad, Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM untuk membuktikan perbedaan lama pelepasan tali pusat menggunakan kasa alkohol 70% dibandingkan dengan menggunakan kasa kering. b. Dapat menjadi pedoman untuk meningkatkan pengetahuannya tentang perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap waktu puputnya tali pusat bayi. KERANGKA KONSEP Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel, baik variabel yang diteliti maupun variabel yang tidak diteliti. (Nursalam, 2008). Variabel independen dalam penelitian ini adalah perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat memakai kasa kering, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah waktu puputnya tali pusat bayi.
Perawatan tali pusat bayi memakai kasa alkohol 70% \ Perawatan tali pusat bayi memakai kasa kering Hipotesis alternatif (Ha) Terdapat efektifitas perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat memakai kasa kering terhadap puputnya tali pusat bayi. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari adanya suatu dinamika korelasi (hubungan) antara faktor resiko dan efek. Dilakukan dengan menggunakan pendekatan observasi dan pengumpulan data sekaligus pada satu saat. Tiap subyek penelitian hanya satu kali saja dilakukan observasi (Imron, 2010). Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi baru lahir yang berada di BPS Hj. Irma Ahmad, Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM Kabupaten Pidie, dimana bayi baru lahir di BPS tersebut terhitung dari bulan Januari-April 2014 yaitu sebanyak 38 Bayi. Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi. Besar sampel minimal ditentukan menurut rumus Lemeshow sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) Keterangan: Waktu puputnya tali pusat bayi P = Proporsi subyek yang sakit dari penelitian yaitu 0,5 q = 1-p = 0,5 d = Tingkat Presisi sebesar 10% = 0,1 Z = Tingkat kepercayaan sebesar 95% = 1,96 n = Jumlah Sampel N = Banyaknya Populasi sebesar 38 ( ) ( ) ( ) ( ) = 28 Berarti dapat disimpulkan dalam penelitian ini 28 bayi, 14 bayi yang dirawat dengan menggunakan kasa kering dan 14 bayi menggunakan kasa alkohol 70%. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini di rencanakan di BPS Hj. Irma Ahmad, Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM Kabupaten Pidie Tahun 2013. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah peneliti sebelumnya telah melakukan survey awal dan ditemukan adanya populasi yang mencukupi untuk dijadikan penelitian pada bulan Juni 2014. Cara Pengumpulan Data Metode pengambilan data adalah metode wawancara dengan ibu bayi menggunakan teknik angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dan relevan terhadap masalah penelitian. Teknik Pengumpulan Data Data Primer Menurut Saputra (2009), data primer ialah data yang diperoleh langsung dari sumber asli yaitu dari responden dengan menyebarkan kuesioner. Data Sekunder Sedangkan data sekunder menurut Saputra (2009), ialah data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder berupa bukti, catatan atau laporan
yang telah tersusun dalam arsip ataupun dokumen. Data sekunder dalam karya tulis ilmiah ini ialah data yang diperoleh dari buku register Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dan Desa Pulo Pisang Kabupaten Pidie. Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan data dengan menggunakan komputer dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut Editing, Coding, Memasukkan Data (Data Entry), Pembersihan Data (Cleaning HASIL PENELITIAN Hasil penelitian efektifitas perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70% dan kasa kering terhadap waktu puputnya tali pusat yang dilakukan pengumpulan data di BPS Hj. Irma Ahmad, Amd. Keb pada tanggal 19 Juni 2014 dan BPS Suriani, SKM dilakukan penelitian pada tanggal 16 Juni 2014. Jumlah bayi baru lahir yang dilakukan perawatan tali pusat adalah 28 bayi baru lahir, dimana 14 bayi melakukan perawatan tali pusat kasa alkohol 70 % dan 14 bayi melakukan perawatan tali pusat dengan memakai kasa kering. Analisa Univariat Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Efektifitas Perawatan Tali Pusat Bayi Memakai Metode Kasa Kering Dan Alkohol 70 % No Metode (F) (%) 1 Kasa 14 50 Kering 2 Alkohol 14 50 70% Total 28 100 Berdasarkan tabel 5.1 di atas menunjukan bahwa metode perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa kering dan metode perawatan dengan kasa alkohol 70% terlihat sama banyak yaitu sebanyak 14 responden (50%). Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Efektifitas Perawatan Tali Pusat Bayi Memakai Metode Kasa Kering terhadap Waktu puputnya tali pusat No Kasa (F) (%) Kering 1 1-6 Hari 13 92.9 2 7 Hari 1 7.1 Total 14 100 Berdasarkan tabel 5.2 di atas menunjukan bahwa metode perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa kering terhadap waktu puputnya tali pusat bayi lebih dominan pada waktu 1-6 hari sebanyak 13 responden (92.9%). Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Efektifitas Perawatan Tali Pusat Bayi Memakai Metode Kasa Alkohol 70% terhadap Waktu puputnya tali pusat No Alkohol (F) (%) 1 1-6 Hari 8 57.1 2 7 Hari 6 42.9 Total 17 100 Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2014) Berdasarkan tabel 5.3 di atas menunjukan bahwa metode perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa alkohol 70 % terhadap waktu puputnya tali pusat bayi lebih dominan pada waktu 1-6 hari sebanyak 8 responden (57.1%).
Analisa Bivariat Berdasarkan hasil penelitian dari 28 ibu bayi di BPS Hj. Irma Ahmad, Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM dengan perawatan tali pusat memakai kasa kering dan kasa alkohol 70 % terhadap puputnya tali pusat bayi, maka data diolah dengan uji Independent Samples T-Test menggunakan SPSS 17.0 dengan hasil sebagai berikut: Table5.4 Tabulasi Silang Efektifitas Perawatan Tali Pusat Bayi Memakai Kasa Kering Dan Kasa Alkohol 70 % Terhadap Puputnya Tali Pusat Bayi Tingkat efektifitas Metode Efektif % Tidak % Total % P-value efektif Kasa Alkohol 8 38,1 6 85,7 14 50 70 % Kasa Kering 13 61,9 1 14,3 14 50 0,029 Total 21 100 7 100 28 100 Dari hasil diatas terlihat bahwa mayoritas perawatan tali pusat bayi lebih efektif dengan memakai kasa kering yaitu 13 responden (61,9%), nilai tes Equal variances assumed dari uji Independent Sample T-Test memiliki P-value = 0,029. Karena P-value lebih kecil dari 0,05, sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektifitas antara perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat memakai kasa kering terhadap puputnya tali pusat bayi. Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 28 responden di BPS HJ. Irma Ahmad, Amd. Keb dan BPS Suriani, SKM metode perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa kering dan metode perawatan dengan kasa alkohol 70% terlihat sama banyak yaitu sebanyak 14 responden (50%). Berdasarkan hasil tabulasi silang terlihat bahwa mayoritas perawatan tali pusat bayi lebih efektif dengan memakai kasa kering yaitu 13 responden (61,9%), nilai tes Equal variances assumed dari uji Independent Sample T-Test memiliki P- value = 0,029. Karena P-value lebih kecil dari 0,05, sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektifitas antara perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat memakai kasa kering terhadap puputnya tali pusat bayi. Tali pusat bayi umumnya akan puput (lepas) dalam waktu 1 4 minggu jika dirawat dengan alkohol 70 persen. Jika menggunakan teknik kering, sekitar tiga hari tali pusat akan lepas. Secara teori, alkohol 70 persen akan menguap hingga yang tertinggal dalam kasa hanyalah air. Kasa yang dibiarkan basah lama-kelamaan berisiko infeksi (Nur, 2013. dir.groups.yahoo.com). Penelitian ini sesuai dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Permana Sari dan Susyanto (2009), yang mengatakan bahwa perawatan tali pusat memakai kasa kering cepat puputnya tali pusat dibandingkan dengan perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70%. Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah penulis kemukakan
di atas terlihat jelas bahwa penggunaan metode kasa kering lebih efektif terhadap puputnya tali pusat bayi dari pada penggunaan kasa alkohol 70% jadi kasa kering dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. PENUTUP Kesimpulan Puputnya tali pusat bayi dengan perawatan memakai kasa kering lebih efektif dibandingkan dengan puputnya tali pusat dengan perawatan memakai kasa alkohol 70%. Hasil uji Independent Sample T-Test perbandingan efektifitas perawatan tali pusat dengan memakai kasa alkohol 70 % dan kasa kering terhadap puputnya tali pusat bayi sebanyak 13 responden (61,9%) yang memakai kasa kering untuk perawatan tali pusat bayi, maka diperoleh nilai P- value = 0,029. karena P-value lebih kecil dari 0,05, sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektifitas antara perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70% dan perawatan tali pusat memakai kasa kering terhadap puputnya tali pusat bayi. Saran 1. Bagi pelayanan kebidanan Dari hasil penelitian diketahui bahwa kasa kering lebih cepat waktu puputnya tali pusat dibandingkan dengan kasa alkohol, maka disarankan bagi pelayanan kebidanan agar menggunakan kasa kering untuk perawatan tali pusat bayi. 2. Bagi pendidikan kebidanan Perawatan tali pusat memakai kasa kering dapat dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan bagi mahasiswa kebidanan terutama pada mata kuliah asuhan neonatus. 3. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian perawatan tali pusat dengan menggunakan tiga kelompok intervensi yakni perawatan tali pusat memakai kasa alkohol 70%, kasa kering dan perawatan terbuka. DAFTAR PUSTAKA Bobak, L.J. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, Jakarta : ECG. DepKes. (2009). Indonesia Http : // DepKes. RI. go. id. sehat, from Gant, P. M. (1991). Obstetri Williams, Edisi 17, Jakarta : EGC. Hayati, N. (2009). Merawat tali pusat, from file:///d:perawatan%20tali%pus at.htm. Mujoko, (2010). Perawatan Tali Pusat Bayi, from www.rocketflip.com, diperoleh tanggal 20 semtember 2012. Musbikin, (2006). Persiapan Menghadapi Persalinan. Edisi 1, Yokyakarta : Mitra pustaka. Nursalam, (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo,s. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Permanasari, D.K., Susyanto, B.E. (2009). Perawatan Tali Pusat Terbuka, Perawatan Tali Pusat Tertutup, Lama Waktu Pelepasan. Undergraduate Theses from YOPTUMYFKPP. 1 (1), 1-2.
. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : EGC Prawiroharjo, S. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meternal Dan Neonatal. Jakarta : EGC. Simkin, P., Whalley, J., Keppler, A. (2007). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan & Bayi. Jakarta.: Arcan. Sodikin. (2009). Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta :ECG. Suyanto., Salamah, U. ( 2009). Risetkebidanan Metodologi & Aplikasi. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK.UI. (1985). Ilmu kesehatan anak, edisi 4, Jakarta : Info Medika