DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 8 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Kegunaan Penelitian... 9 1.5 Sistematika Penulisan... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori... 11 2.1.1 Pengertian Risiko dan Management Risiko... 11 2.1.2 Jenis Jenis Eksposur... 15 2.1.3 Lindung Nilai (Hedging) dengan Instrumen Derivatif... 17 2.1.4 Leverage... 20 2.1.5 Kesempatan Tumbuh Perusahaan... 21 2.1.6 Kebijakan Dividen... 22 2.1.7 Likuiditas... 23 2.2 Hipotesis Penelitian... 23 2.2.1 Hubungan antara Leverage pada keputusan Hedging... 23 2.2.2 Hubungan antara Kesempatan Tumbuh Perusahaan pada keputusan Hedging... 25 2.2.3 Hubungan antara Kebijakan Dividen pada keputusan Hedging... 26 2.2.4 Hubungan antara Likuiditas pada keputusan Hedging... 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 29 3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian... 30 3.3 Objek Penelitian... 30 3.4 Identifikasi Variabel... 30 3.5 Definisi Operasional Variabel... 31 3.6 Jenis dan Sumber Data... 33 3.6.1 Jenis Data... 33 3.6.2 Sumber Data... 33 i
3.7 Populasi dan Sampel... 33 3.8 Metode Pengumpulan Data... 34 3.9 Teknik Analisis Data... 34 3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda... 34 3.9.2 Uji Asumsi Klasik... 35 3.9.3 Pengujian Hipotesis... 37 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 40 4.1.1 Visi dan Misi PT. Unilever Tbk... 42 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan... 43 4.2 Hasil Penelitian... 43 4.2.1 Deskriptif Variabel Penelitian... 43 4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik... 45 4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda... 49 4.3 Pengujian Hipotesis... 50 4.3.1 Pengaruh Leverage, Kesempatan Tumbuh Perusahaan, Kebijakan Dividen dan Likuiditas terhadap Hedging... 50 4.3.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 )... 53 4.4.Pembahasan Hasil Penelitian... 53 4.4.1 Pengaruh leverage terhadap hedging... 53 4.4.2 Pengaruh Kesempatan Tumbuh Perusahaan terhadap hedging... 55 2.2.3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Hedging... 56 2.2.4 Pengaruh Likuiditas terhadap Hedging... 57 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 58 5.2 Saran... 59 DAFTAR RUJUKAN... 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 63
DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Halaman 2.1 Tingkatan Ketidakpastian... 11 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Statistik... 44 4.2 Hasil Uji Normalitas... 45 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas... 46 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas... 47 4.5 Hasil Uji Autokorelasi... 48 4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda... 49 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 )... 53
DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 1.1 Grafik Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar 2012-201... 2 3.1 Desain Penelitian... 29 4.1 Struktur Organisasi PT. Unilever Tbk... 43
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Tabulasi Hasil Data Kuantitatif... 64 2. Hasil Statistik Deskriptif... 66 3. Hasil Uji Asumsi Klasik... 67 4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda... 69
Judul : Pengaruh Leverage, Kesempatan Tumbuh, Kebijakan Dividen dan Likuiditas terhadap Keputusan Hedging PT Unilever Tbk Nama : Nyoman Norita Astyrianti Nim : 1306205195 ABSTRAK Perusahaan multinasional yang melakukan transaksi international akan memerlukan hedging dengan meggunakan instrumen derivitif untuk dapat meminimalisasi risiko nilai tukar yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage, kesempatan tumbuh, kebijakan dividen dan likuiditas terhadap keputusan Hedging PT. Unilever Tbk periode 2008-2015. Penelitian ini menggunakan metode observasi non partisipan dalam pengumpulan data dan teknik analisis yang dipergunakan yaitu regresi linear berganda yang meliputi uji asumsi klasik serta pengujian hipotesis menggunakan uji parsial dan koefisien determinasi. Berdasarkan data yang sudah diolah maka diperoleh hasil sebagai berikut yaitu Leverage berpengaruh positif dan significant terhadap keputusan hedging, Kesempatan Tumbuh Perusahaan berpengaruh positif dan significant terhadap keputusan hedging, Kebijakan dividen berpengaruh negatif dan significant terhadap keputusan hedging dan untuk Likuiditas berpengaruh positif dan significant terhdap keputusan hedging. Kata Kunci : hedging, instrumen derivatif, keputusan hedging
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi telah mampu meningkatkan interaksi antar negara dalam berbagai bidang, termasuk di dalamnya yaitu perdagangan international (Mitariani, 2013). Menurut Madura (2012:10) perdagangan internasional adalah pendekatan yang konservatif yang bisa digunakan oleh suatu perusahaan untuk mempenetrasi pasar luar negeri (dengan mengekspor) atau mendapatkan bahan baku berharga murah (dengan mengimpor). Adanya transaksi dengan mata uang yang berbeda dapat menimbulkan risiko keuangan bagi perusahaan akibat adanya perubahan nilai tukar mata uang. Suatu perusahaan Multinasional Company (MNC) tidak hanya melakukan transaksi secara tunai, menimbulkan hutang maupun piutang dalam bentuk mata uang asing, yang dapat membuat perusahaan MNC mengalami keuntungan maupun kerugian yang diakibatkan oleh nilai tukar mata uang asing. Setiap negara akan melakukan penilaian mata uang asing dengan menggunakan konsep nilai tukar (Hanafi, 2012: 226). (Griffin dan Pustay, 2005: 185) menyatakan bahwa nilai tukar mata uang adalah seberapa banyak mata uang yang harus dibayarkan untuk dapat memperoleh suatu mata uang asing. Terjadi suatu permintaan dan penawaran yang tidak seimbang, sehingga dapat mengakibatkan munculnya fluktuasi nilai tukar yang dapat menimbulkan risiko kurs (Griffin dan Pustay, 2005:226). Secara universal tidak
ada perusahaan yang tidak memiliki hubungan dengan pasar Internasional. Perusahaan secara langsung maupun tidak langsung akan terkena dampak dari sebuah aktivitas luar negeri dimana hal ini dapat menimbulkan risiko yang diakibatkan oleh fluktuasi valuta asing. Grafik 1.1 Fluktuasi nilai tukar dolar terhadap rupiah Sumber: www.bloomberg.com Analisis dalam bentuk grafik tersebut dapat dijadikan acuan oleh suatu perusahaan untuk melakukan hedging agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk melakukan investasi (Widyagoca dan Vivi, 2016). Grafik 1.1 memperlihatkan pergerakan fluktuasi nilai tukar Indonesian Rupiah (IDR) terhadap US Dollar (USD) pertahun yaitu dari tahun 2012 sampai 2016. Menurut Jeff Madura (2012:99) definisi nilai tukar adalah nilai pertukaran antara satu unit mata uang dengan mata uang lainnya. Nilai tukar juga dapat dijadikan acuan oleh perusahaan dalam melakukan aktivitas hedging. Disaat IDR mengalami pernurunan atau USD terjadi kenaikan, maka harga barang impor akan menjadi mahal yang mengakibatkan harga barang naik Mishkin
(2008: 89). Periode pada bulan Desember 2013, terjadi penurunan IDR terhadap USD atau nilai dollar mengalami peningkat dari nilai sebelumnya pada bulan Oktober 2013 senilai Rp 11.217/$ menjadi Rp 12.331/$ kenaikannya sebesar Rp 1.114/$. Hal ini juga mengindikasikan terjadi pelemahan IDR dari Rp11.217/$ ke Rp12.331/$ atau dengan kata lain terjadinya penurunan mata uang rupiah terhadap dollar. Eksposur dapat dikatakan sebagai objek yang sangat rentan, yang akan berdampak buruk terhadap kinerja suatu perusahaan menurut (Madura, 2012:311) tindakan yang dilakukan untuk melindungi sebuah perusahaan dari exposur terhadap nilai tukar adalah hedging. Exsposur terhadap fluktuasi nilai tukar adalah sejauh mana perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs. Perusahaan membutuhkan manajemen risiko agar dapat mengelola risiko dengan baik. Manajemen risiko adalah seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap, yang dimiliki organisasi, untuk dapat mengelola dan mengendalikan eksposur organisasi dari risiko (SBC Warburg, 2004 dalam buku Hanafi, 2012 : 18). Sebagian besar perusahaan MNC akan mempergunakan yang namanya hedging dikarenakan lindung nilai atau hedging dapat melindungi perusahaan dari suatu eksposur. Hedging atau lindung nilai yang sempurna adalah dengan melakukan eleminasi terhadap semua risiko, namun perfect hedging sangat jarang terjadi. Dengan menggunakan kontrak derivatif, maka perusahaan diharapkan dapat lebih dekat pada suatu kondisi perfect hedging, sehingga nantinya keuntungan yang didapatkan telah sesuai dengan apa yang diharapkan. Penggunaan kontrak derivatif diharapkan dapat mendekatkan pada kondisi lindung nilai yang sesempurna mungkin,
sehingga nantinya diharapkan imbal hasil yang diperoleh sesuai dengan imbal hasil yang diperkirakan (expected return). Terdapat beberapa cara untuk dapat menanggulangi risiko nilai tukar, yaitu dengan menggunakan lindung nilai alami, penyesuaian transaksi antar perusahaan serta lindung nilai mata uang asing dan manajemen kas. Hedging sebagai cara untuk meminimalkan risiko dapat menggunakan berbagai instrumen derivatif valuta asing yaitu dapat melalui kontrak future, kontrak forward, opsi dan swap mata uang (Horne, dan Wachowicz, 2012:665). Hedging dengan menggunakan instrumen derivatif dapat meminimaliasi dampak dari adanya fluktuasi risiko eksternal yaitu seperti tingkat suku bunga dan nilai tukar. Instrumen derivatif adalah suatu kontrak perjanjian antara kedua belah pihak untuk memperjualbelikan sejumlah aset (baik komoditas, maupun sekuritas)pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang telah disepakati pada saat ini (Dewi dan Purnawati, 2016). Karena adanya faktor eksternal seperti: tingkat suku bunga dan nilai tukar sedangkan faktor internalnya yaitu: leverage, kesempatan tumbuh perusahaan, kebijakan dividen, dan likuiditas. Beberapa peneliti terdahulu sudah meneliti faktorfaktor internal yang mempengaruhi keputusan hedging perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, penggunaan instrumen derivatif dapat dipengaruhi oleh leverage (Paranita, 2012 dan Sprcic dan Sevic, 2012), Kesempatan Tumbuh Perusahaan (Ameer, 2010 dan Achmad, 2012), Kebijakan Dividen (Batram, 2009 dan Sprcic dan Sevic, 2012), dan Likuiditas (Ameer, 2010 dan Achmad, 2012).
Leverage yang merupakan rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan menggunakan hutang. Beberapa analisis menggunakan istilah solvabilitas, yang berarti mengukur kamampuan perusahaaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya baik jangka panjang maupun jangka pendek (Husnan dan Enny, 2012 : 72). Dept to equity ratio (DER) dapat digunakan untuk mengukur leverage. DER adalah ratio yang mampu menggambarkan perbandingan antara utang dan ekuitas dalam suatu pendanaan perusahaan serta mampu menunjukkan kemampuan modal sendiri dari perusahaan tersebut, untuk dapat memenuhi seluruh kewajiban perusahaan. Terdapat hubungan leverage dengan penggunaan instrumen derivatif yang memiliki pengaruh yang positif dan significant. Apabila leverage semakin tinggi dibebankan oleh perusahaan, maka tindakan hedging akan semakin besar untuk dapat meminimalkan risiko. Ini disebabkan hutang perusahaan akan lebih besar dari pada modal sendiri perusahaan yang mengakibatkan risiko terjadinya kebangkrutan. Cara untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan melakukan hedging. Penelitian yang dilakukan oleh Paranita (2012) mengatakan bahwa, leverage berpengaruh secara positif terhadap instrumen derivatif. Penelitian Paranita (2012) bertentangan dengan Sprcic dan Sevic (2012) yang menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap instrumen derivatif. Menurut (Myers, 1977) kesempatan tumbuh perusahaan adalah bagaimana suatu perusahaan dapat mengambil peluang dalam mengembangkan perusahaannya di masa yang akan datang. Kesempatan tumbuh perusahaan dapat diukur dengan menggunakan perbandingan Market Value of Equity (MVE) dan Book Value of
Equity (BVE). Kesempatan tumbuh perusahaan dengan instrumen derivatif memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Apabila kesempatan tumbuh suatu perusahaan tinggi, maka sangat perlu melakukan kegiatan hedging untuk dapat melindungi perusahaan dari risiko yang akan dapat mengakibatkan kerugian. Hasil penelitian Ahmad (2012) sangat bertentangan dengan hasil penelitian Ameer (2010) yang mengatakan bahwa kesempatan tumbuh perusahaan memiliki pengaruh negatif dan siginifikan terhadap penggunan instrumen derivatif tersebut. Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pengambilan kerputusan pendanaan. Kebijakan dividen menentukan alokasi laba yang tepat antara penambahan laba ditahan perusahaan dengan pembayaran (Horne dan Wachowicz, 2014). Kebijakan dividen dapat digambarkan dengan penggunaan dividend payout ratio (DPR). DPR ini diartikan sebagai dividen tahunan yang harus dibayar kepada pemeganag saham, yang merupakan bagian dari pendapatan setelah pajak dan bunga. Apabila DPR suatu perusahaan semakin tinggi maka semakin rendah kebutuhan perusahaan untuk melakukan hedging, karena dapat dikatakan perusahaan tersebut tidak mengalami kekurangan dana (Haushalter, 2000). Pernyataan tersebut sejalan dengan Sprcic dan Sevic (2012) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penggunaan instrumen derivatif. Bertentangan dengan penelitian Batram (2009) yang menyatakan bahwa kebijakan deviden berpengaruh positif dan sifnificant terhadap penggunaan instrumen derivatif.
Likuiditas adalah kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek pada waktunya menurut (Sartono,2014:72). Likuiditas dalam suatu perusahaan ditunjukkan dengan besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas. Current ratio dapat digunakan untuk mengukur likuiditas. Apabila nilai likuditas dari suatu perusahaan tinggi, maka perusahaan tersebut akan melakukan hedging yang rendah karena risiko keuangan yang dihadapi rendah. Bahwa likuiditas memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap instrument derivatif yang sesuai dengan pernyataan Ahmad (2012). Sedangkan menurut penelitian Hardanto (2012) likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan instrumen derivatif. Dalam penelitian ini, objek penelitian yang digunakan adalah PT Unilever Tbk. Perusahaan tersebut adalah salah satu perusahaan consumer goods terbesar di Indonesia yang telah menggunakan atau melakukan kebijakan lindung nilai dalam mengelola potensi risiko dari fluktuasi kurs atau nilai tukar. Perusahaan tersebut melakukan kebijakan lindung nilai karena memiliki utang dalam valuta asing, sedangkan pendapatannya dalam bentuk mata uang local yaitu Rupiah. Fenomena kontrak forward terjadi pada PT Unilever Tbk. dari tahun 2008 2015, yang mengalami fluktuasi nilai tukar selama periode tersebut. Dilihat dari data kontrak forwardyang mengalami fluktuasi menjadi alasan PT.Unilever Tbk dijadikan sebagai objek penelitian, peneliti ingin mengetahui pengaruh Leverage, Kesempatan Tumbuh Perusahaan, Kebijakan Dividen, dan likuiditas terhadap Penggunaan
Instrumen Derivatif Valuta Asing sebagai Pengambilan Keputusan Hedging PT. Unilever Tbk. periode 2008 2015. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1) Apakah leverage berpengaruh signifikan terhadap penggunaan instrumen derivatif valuta asing sebagai pengambilan keputusan hedging PT Unilever Tbk? 2) Apakah kesempatan tumbuh perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan instrumen derivatif valuta asing sebagai pengambilan keputusan hedging PT Unilever Tbk? 3) Apakah kebijakan deviden berpengaruh signifikan terhadap penggunaan instrumen derivatif valuta asing sebagai pengambilan keputusan hedging PT Unilever Tbk? 4) Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap penggunaan instrumen derivatif valuta asing sebagai pengambilan keputusan hedging PT Unilever Tbk? 1.3 Tujuan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah maka tujuan penelitian sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh leverage terhadap penggunaan instrumen derivatif valuta asing sebagai pengambilan keputusan hedging PT Unilever Tbk.
2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh kesempatan pertumbuhan perusahaan terhadap penggunaan instrumen derivatif valuta asing sebagai pengambilan keputusan hedging PT Unilever Tbk. 3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh kebijakan deviden terhadap penggunaan instrumen derivatif valuta asing sebagai pengambilan keputusan hedging PT Unilever Tbk. 4) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh likuiditas terhadap penggunaan instrumen derivatif valuta asing sebagai pengambilan keputusan hedging PT Unilever Tbk. 1.4 Kegunaan Penelitian 1) Manfaat teoritis Dapat menjadi suatu referensi yang baik dan sesuai dalam melakukan penelitian lebih lanjut dan dapat dijadikan pedoman dalam memeperkaya ilmu pengetahuan. 2) Manfaat praktis Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi perusahaan dalam menentukan dan mengambil arah maupun langkah strategis pengambilan suatu keputusan perusahaan untuk investasi 1.5 Sistematika Penulisan Pada bagian ini akan diuraikan isi dari skripsi ini yang penyajiannya disusun bab per bab untuk memudahkan penulisan dan pembahasan yang masing-masing adalah sebagai berikut BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab yang berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika dalam penulisan skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Merupakan bab yang menguraikan tentang teori-teori yang relevan mengenai keterkaitan kebijakan hedging. Bab ini juga membahas tentang penelitian sebelumnya yang menjadi salah satu acuan dalam perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Merupakan bab yang menjelaskaan mengenai lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Merupakan bab yang meliputi analisis data yang diuraikan dalam pengumpulan dan tabulasi data, deskripsi hasil penelitian dari pengujian dan pengujian hipotesis serta pembahasan yang mengacu pada masalah dan tujuan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab yang berisi simpulan dan saran yang dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi pembaca maupun bagi peneliti selanjutnya.