DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...
|
|
- Benny Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman i ii iii iv vi vii ix x xi BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Kebijakan Dividen Teori Kebijakan Dividen Berbagai Macam Kebijakan Dividen Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan dividen Rasio Profitabilitas Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas Jenis-jenis Rasio Profitabilitas Likuiditas Ukuran Perusahaan Growth Hipotesis Penelitian Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pengruh Growth Terhadap Kebijakan Dividen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitain Obyek Penelitian... 34
2 3.4 Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Jenis dan Sumber Data Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Analisis Regresi Linier Berganda Uji Prasyarat Uji Normalitas Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Pengujian Hipotesis Uji Persial (Uji-t) BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Deskripsi Variabel Penelitian Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Autokorelasi Uji Multikoliniearitas Uji Heteroskedastisitas Analisis Regresi Linier Berganda Uji Koefisien Determinasi Pengujian Hipotesis Uji Signifikansi Persial (Uji-t) Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pengruh Growth Terhadap Kebijakan Dividen BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN... 70
3 Judul : Derterminasi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Nama : Made Wulan Purnama Yani Nim : Abstrak Kebijakan dividen merupakan keputusan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan setelah perusahaan tersebut beroperasi dan memperoleh laba. Kebijakan ini menyangkut apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui signifikansi pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan growth terhadap kebijkan dividen Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode dimana jumlah populasi yang diambil berjumlah 126 perusahaan yang terdaftar di BEI. Jumlah sample yang diambil sebanyak 22 perusahaan. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non probability sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, sedangkan Growth berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kemakmuran kepada pemegang saham dengan memperhatikan pertumbuhan perusahaan yang menunjukan perusahaan dalam kondisi yang baik di masa yang datang.. Kata kunci : dividend payout ratio, profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, growth
4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan dan dividen adalah hal yang paling diinginkan dalam perusahaan tetapi sekaligus merupakan tujuan yang berlawanan. Dalam menjalankan operasi perusahaan, dimana sebuah perusahaan memerlukan berbagai aset atau kekayaan (mesin, tanah, gedung, persediaan bahan baku dan sebagainya), untuk membiayai kebutuhan operasinya perusahaan memerlukan sumber dana tersebut harus dikelola dengan baik. Pengelolaan sumber dana yang efektif memerlukan manajemen keuangan. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha mengumpulkan dana untuk pembiayaan investasi atau pemebelanjaan secara efisien (Suad Husnan, 2000). Perencanaan, analisis dan pengendalian keuangan dalam suatu perusahaan merupakan kegiatan yang menyangkut dalam manajemen keuangan. Mereka yang melaksanakan kegiatan tersebut disebut manajer keuangan (Husnan dan Pudjiastuti, 2004:4). Tiga pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer keuangan yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen. Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahaan (Van Horney and Wachowicz, 2005:270). Kebijakan dividen menunjukan suatu keputusan apakah laba yang diperoleh
5 perusahaan akan di bagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen merupakan salah satu keputusan yang sangat penting dalam kaitannya dengan usaha untuk memaksimumkan nilai perusahaan (Wiagustini, 2010:255). Sebagaimana diketahui bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan kebijakan dividen itu sendiri. Ketiga keputusan tersebut satu sama lain saling berhubungan karena keputusan investasi dipengaruhi oleh tersedianya dana dan biaya modal. Biaya modal dan ketersediaan dana dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang ditahan. Disamping itu, kebijakan dividen juga penting karena dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimasa yang akan datang. Peningkatan nilai perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan. Pembayaran dividen yang lebih besar cenderung akan meningkatkan harga saham, yang berarti meningkatnya nilai perusahaan (Hamdayani, 2016). Harga saham perusahaan merupakan indikator yang berpengaruh positif terhadap dividen, karena semakin tinggi dividen yang dibagikan maka semakin tinggi pula harga saham dari perusahaan tersebut (Michell, 2007). Hal ini disebabkan oleh adanya asumsi tentang meningkatnya profitabilitas perusahaan oleh para investor. Rudianto (2009:308) menyatakan dividen adalah bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dan diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kesediaannya menanamkan harta yang dimiliki didalam perusahaan. Bagi para pemegang saham atau investor, dividen kas merupakan tingkat pengembalian investasi mereka
6 berupa kepemilikkan saham yang diterbitkan perusahaan lain. Bagi pihak manajemen, dividen kas merupakan arus kas keluar yang dapat mengurangi kas perusahaan oleh karenanya kesempatan untuk melakukan investasi dengan kas yang dibagikan sebagai dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditur, dividen kas dapat menjadi signal mengenai kecukupan kas perusahaan untuk membayar bunga atau bahkan melunasi pokok pinjaman. Kebijakan dividen yang cenderung membayarkan dividen dalam jumlah relatif besar akan mampu memotivasi investor untuk membeli saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki kemampuan membayar dividen diasumsikan masyarakat sebagai perusahaan yang menguntungkan. Pemegang saham memiliki tujuan dalam menginvestasikan dananya, yaitu untuk memperoleh pendapatan (return) yang dapat berupa pendapatan dividen maupun capital gain. Pendapatan (return) tidak didasarkan pada kebijakan manajemen intern perusahaan, tetapi didasarkan pada hasil atau kinerja yang telah dicapai oleh perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan yang dipublikasikan (Sandy dan Asyik, 2013). Para investor yang tidak bersedia mengambil resiko tinggi akan memilih dividen daripada capital gain dimasa yang akan datang dan hanya berorientasi kepada dividen saat ini. Berkaitan dengan dividen, para investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang stabil. Pembagian dividen yang relatif stabil akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan, karena akan mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan modalnya ke perusahaan (Sandy dan Asyik, 2013)
7 Kebijakan dividen tergambar pada dividend payout ratio, yaitu presentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai, artinya besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaaan. Perusahaan yang memilih untuk membagikan laba sebagai dividen akan mengurangi total sumber dana internal, sedangkan dengan perusahaan yang memilih untuk menahan laba yang diperoleh akan mengakibatkan kemampuan pembentukan dana internal yang semakin besar (Sartono, 2010:281) Berdasarkan pengaruh penting dari kebijakan deviden baik bagi perusahaan maupun investor, dimana perusahaan yang dapat dikatakan sebagai perusahaan yang mengguntungkan adalah perusahaan yang memiliki kemampuan membayar dividen. Besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan tergantung kepada kebijakan dividen dari masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan dari manajemen sangat diperlukan. Pihak manajemen perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yang ditetapkan oleh perusahaan (Munthe, 2009). Keputusan suatu perusahaan mengenai dividen terkadang diintegrasikan dengan keputusan pendanaan dan keputusan investasi. Semakin rumit kegiatan perusahaan maka konflik kepentingan antara pemegang saham dan pihak manajemen semakin banyak. Perusahaan memiliki pembagian yang jelas antara kepemilikan (ownership), pengoperasian (operation), dan pengendalian (control). Pembagian antara fungsi kepemilikan, pengoperasian, dan pengendalian
8 memungkinkan manajemen lebih mementingkan kepentingan mereka daripada kepentingan perusahaan atau para pemilik. Faktor penentu kebijakan dividen kas menjadi sedemikian rumit dan menempatkan pihak manajemen (juga pemegang saham) pada posisi yang dilematis (Suharli dan Harahap, 2004). Terlalu banyak faktor yang menjadi pertimbangan kebijakan dividen sebuah perusahaan. Dari sedemikian banyak faktor, sulit sekali untuk menyimpulkan yang mana paling dominan mempengaruhi kebijakan dividen kas perusahaan. Fakor-faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen menurut penelitian ini adalah profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan growth. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba (Sartono, 2010:122). Laba perusahaan tersebut yang akan digunakan dalam melakukan pembayaran dividennya. Besarnya tingkat pembayaran dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sangat dipengaruhi oleh besarnya tingkat laba yang dihasilkan suatu perusahaan. Di penelitian ini profitabilitas diukur menggunakan return on asset (ROA) dan profit dihitung adalah profit yang dihasilkan untuk kegiatan operasional suatu perusahaaan sehingga menghasilkan laba operasional. ROA di pilih sebagai alat ukur didalam penelitian ini karena ROA menunjukkan efektivitas kinerja dalam mengelola perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (AL-Kuwari, 2009), (Gatot Nazir Ahmad et al, 2014), dan (wasike dan ambrose, 2015) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
9 Penelitian ini menyatakan bahwa pihak manajemen membagikan profit perusahaan kepada pemegang saham. Tetapi terdapat hasil penelitian berbeda yang dikemukakan (Bogna, 2014) yaitu profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan dividen, berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pihak manajemen perusahaan lebih memilih untuk menahan laba perusahaan guna pembiayaan investasi di masa mendatang daripada membagikan dividen kepada pemegang saham. Faktor kedua yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah likuiditas. Likuiditas perusahaan merupakan kemanapun perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan dana lancer yang tersedia (Wiagustini, 2013: 85). Dimana dalam kaitannya dengan kebijkan dividen, likuiditas merupakan kemampuan perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham. Hal ini dikarenakan, untuk membayar dividen diperlukan ketersediaan dana dalam hal ini karena kas yang dimiliki oleh perusahaan (Darminto, 2008). Likuiditas dapat diukur menggunakan current ratio dimana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo dengan menggunakan liabilitas lancar (dan setara kas, seperti giro atau simpanan lain di bank yang dapat ditarik setiap saat) yang dimiliki perusahaan. Dimana semakin tinggi current ratio menunjukkan akan kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo (Brigham, 2012). Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Bogna, 2014), Ahmad dan Vina (2014), menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, ini berarti Perusahaan yang memiliki ketersediaan kas yang
10 lebih tinggi lebih memungkinkan untuk membayar dividen dari perusahaan dengan membayar secara tunai. Oleh karena itu, kemungkinan perusahaan membayar dividen berhubungan positif dengan likuiditas. Perbedaan penelitian dikemukakan oleh penelitian Novatiani dan Oktaviani (2012) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Faktor ketiga yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat diukur dengan melihat dari total asset perusahaan tersebut (Sujianto, 2001). Menurut Weston dan Copeland (1996:100), perusahaan yang sudah besar atau mapan cenderung untuk memberi tingkat pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil atau baru, itu dikarenakan tingkat return yang di hasilkan sudah tinggi sehingga perusahaan mampu memberi tingkat pembayaran dividen yang lebih tinggi kepada pemegang sahamnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dan Vina (2014), Bogna (2014), Moradi et al. (2010) yang menyatakan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Perbedaan hasil penelitian dikemukakan oleh penelitian dari Arif dan Akbar (2013), Novatiani dan Oktaviani (2012) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Faktor yang terakhir yang mempengaruhi kebijakan dividen di dalam penelitin ini yaitu growth. Growth menunjukkan pertumbuhan aktiva dimana aktiva merupakan yang paling sering digunakan untuk aktivitas operasional
11 perusahaan. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan membuat perusahaan membutuhkan banyak biaya untuk membiayai pertumbuhannya. Growth menunjukan pertumbuhan aset dimana aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Theory free cash flow hypothesis yang disampaikan oleh (Jensen, 1986) menyebutkan bahwa perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan yang tinggi memiliki free cash flow yang rendah karena sebagian dana yang ada digunakan untuk investasi pada proyek yang memiliki nilai NPV positif. Penelitian yang dilakukan oleh (Wasike dan Ambrose, 2015) dan (Gill et al. 2010) menyatakan terdapat hubungan negatif growth dengan kebijakan dividen, Perbedaan penelitian dikemukakan oleh penelitian Ahmad dan Vina (2014) yang menyatakan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara growth terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan adanya kontroversi variabel profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan growth munculah research gap untuk dikaji ulang dan memperjelas hubungan antar variabel tersebut, sehingga penelitian ini mengambil judul Determinasi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah di dalam peneliatian ini adalah sebagai berikut. : 1) Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur pada periode ?
12 2) Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur pada periode ? 3) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur pada periode ? 4) Apakah growth berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur pada periode ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut. : 1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur pada periode ) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur pada periode ) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur pada periode ) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh growth terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur pada periode
13 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut. : 1) Kegunaan Teoritis Memberikan bukti empiris kepada peneliti selanjutnya mengenai pengaruh dari profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, dan growth terhadap kebijakan dividen. 2) Kegunaan Praktis Memberikan pengetahuan kepada investor tentang pembagian laba kepada pemegang saham guna menarik minat investor untuk menanamkan modalnya tersebut dalam suatu perusahaan. Selain itu, pembagian dividen juga bermanfaat bagi kreditor dalam menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun dalam beberapa bab secara sistematis yaitu sebagai berikut. : Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah mengenai kebijakan dividen serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, menjelaskan pokok perumusan masalah variabel yang diteliti, tujuan dan kegunaan penelitian, serta diakhiri dengan sestematika penelitian.
14 Bab II : Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang menunjang pembahasan terhadap masalah dalam penelitian ini, penjelasan mengenai kebijakan dividend dan diakhiri dengan perumusan hipotesis dan model penelitian. Bab III : Model Penelitian Bab ini menguraikan tentang desain penelitian yang digunakan, menentukan lokasi dan ruang lingkup wilayah penelitian, penentuan objek penelitian, menjelaskan mengenai identifikasi variabel yang mempengaruhi kebijakan dividen, mendifinasikan operasional variabel, menjelaskan jenis dan sumber data yang digunakan, memaparkan populasi, sampel, teknik menentukan sempel, teknik analisis data untuk meneliti pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum obyek penelitian pada perusahaan manufaktur, deskripsi data hasil penelitian terhadap kebijakan dividen serta pembahasan hasil penelitian output SPSS. Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan yang dibuat berdasarkan uraian pada bab sebelumnya serta saran-saran
15 yang nantinya diharapkan dapat berguna bagi pengembangan penelitian selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN. kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, ). Kebijakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan deviden merupakan kebijakan suatu perusahaan mengenai pembagian kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, 2002 532). Kebijakan dividen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go public merupakan faktor terpenting sebelum para investor menanamkan sejumlah modalnya. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Sebagai acuan dan pedoman untuk penelitian ini, terdapat beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini, antara lain sebagai berikut: 1. Nurhayati
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap orang ingin melakukan investasi. Investasi dapat dilakukan di berbagai instrumen keuangan yang ada. Salah satu instrumen yang dapat memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu motif investor menanamkan dananya pada sekuritas di pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen. Kebijakan dividen memiliki
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVIDEN PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembalian investasi baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor mempunyai tujuan yang utama dalam menanamkan dananya di suatu perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saham mempunyai daya tarik bagi investor karena dengan investasi berupa saham, investor mempunyai harapan untuk memperoleh keuntungan berupa capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau laba yang sebesar-besarnya yang mengandung konsep bahwa perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Investment Opportunity Set, Leverage, Free Cash Flow, dan Collateral Assets pada Dividend Policy pada Perusahaan Sektor
Judul : Pengaruh Investment Opportunity Set, Leverage, Free Cash Flow, dan Collateral Assets pada Dividend Policy pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Nama : Ida Ayu Anggi Pramitadewi NIM :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan bidang keuangan yang harus selaras dan serasi dengan memaksimalisasi keuntungan suatu perusahaan. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari beberapa sub sektor yaitu, sub sektor otomotif dan komponen, sub sektor tekstil dan garmen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat menghasilkan laba dan juga mengalami kerugian dalam aktivitasnya. Laba yang diperoleh perusahaan ada dalam dua bentuk yaitu diinvestasikan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan pasti dibutuhkan dana yang dimana dana tersebut dimiliki oleh para
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti ini perkembangan ekonomi mengalami peningkatan dan persaingan yang begitu signifikan sehingga para manajer mulai berhati-hati dalam pengambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perusahaan dituntut untuk dapat mengelola keuntungan atau laba yang diperoleh secara tepat dan optimal. Karena besar kecilnya laba yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin bertambah jumlahnya. Industri barang konsumsi merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. timbul bila terjadi kesulitan keuangan pada industri manufaktur, maka perlu. kemungkinan kebangkrutan dapat dideteksi lebih awal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya berusaha unuk memproksi barang berkualitas tinggi dengan biaya rendah dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari
BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangannya sebuah perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lain agar tidak tersingkir dari persaingan. Perkembangan industri yang semakin pesat tentunya akan membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mengingat kebijakan dividend payout ratio memiliki dampak penting bagi banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan dividend payout ratio di dalam perusahaan masih menjadi topik yang cukup menarik untuk dibicarakan dan dikaji kembali lebih lanjut. Mengingat kebijakan dividend
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1) Bird In The Hand Theory Teori bird in the hand adalah salah satu teori dalam kebijakan dividen, teori ini dikembangkan oleh Myron Gordon (1956) dan John Lintner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dividend merupakan salah satu kebijakan dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen sangat penting karena menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan agar dapat berkompetensi dengan baik berusaha untuk memberikan keuntungan bagi para investor. Keuntungan tersebut tidak lepas dari usaha serta kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi seperti saat ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sistem perekonomian setiap negara saling berhubungan dan memiliki tingkat ketergantungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan pasar modal dalam perekonomian modern sudah tidak dapat terelakkan lagi bagi seluruh negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini mendukung berkembangnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Free Cash Flow Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat diartikan aliran kas yang tersedia untuk dibagikan kepada para pemegang saham atau pemilik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industriindustri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, maka setiap perusahaan haruslah selalu meningkatkan kinerja agar bisnisnya dapat bertahan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham secara tunai dan menentukan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian ini, yaitu : 1. Kadek dan Luh (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang dalam menjalankan usahanya membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan senantiasa dihadapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal pada negara tersebut.
Lebih terperinciANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar dapat berkembang dan tumbuh guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia perekonomian, perusahaan sebagai pelaku ekonomi dituntut agar dapat berkembang dan tumbuh guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja keuangan suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya masyarakat bisa menilai dan mengukur keberhasilan suatu perusahaan dari kemampuan kinerja manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan yang menyangkut pembelanjaan internal perusahaan sehingga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu memaksimalkan nilai, atau harga saham perusahaan. Keberhasilan atau kegagalan keputusan manajemen hanya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar, hal
Lebih terperinciDETERMINASI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA. Made Wulan Purnama Yani 1 I Made Dana 2
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 4, 2017: 1761-1788 ISSN : 2302-8912 DETERMINASI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Made Wulan Purnama Yani 1 I Made Dana 2 1,2 Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan, perkembangan industri yang pesar membawa implikasi pada persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting untuk menunjang kesejahteraan rakyat. Dengan pembangunan ini, kemakmuran yang adil dan merata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraannya yaitu dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk deviden maupun capital gain. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan bidang keuangan yang dijalankan perusahaan harus selaras dan serasi dengan tujuan maksimalisasi keuntungan yang merupakan tujuan utama dari perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah mencari pendapatan atau tingkat pengambalian investasi (return), yang. upaya menghasilkan laba seoptimal mungkin.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menanamkan modalnya, investor akan mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya ke perusahaan mana modal akan ditanamkan. Untuk itulah para investor memerlukan laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak. menunggu tersedianya dana operasi perusahaan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Economic Value Added (EVA), Return On Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio
Judul : Pengaruh Economic Value Added (EVA), Return On Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI Nama : I Gede Oka Wijaya NIM : 1206205168 Abstrak Investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang memperoleh keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.6 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi lebih produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Landasan Teori a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand) Teori the bird in the hand dikemukakan oleh Gordon (1959) dan Lintner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, investor harus bisa memprediksi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan dan memperoleh pendapatan (income)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun manufaktur memiliki harapan agar memperoleh laba pada tingkat tertentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan dalam penilaian kinerja perusahaan. Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dagang, maupun manufaktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap hari aktivitas manusia selalu berhubungan dan bergantung pada berbagai jenis jasa, seperti jasa transportasi, telekomunikasi, hiburan, pendidikan, jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan dividen sebuah perusahaan memiliki dampak penting bagi banyak pihak yang terlibat di masyarakat. Bagi para pemegang saham atau investor, dividen merupakan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan
BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi pemilik atau pemegang saham (Siallagan dan Machfoedz, 2006).
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat mempertahankan stabilitas dan menjaga kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dalam bentuk ekuitas dan hutang yang jatuh tempo lebih dari satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. ini adalah laba yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan operasional yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam kegiatan operasionalnya mempunyai tujuan yang selalu akan dicapai yaitu memperoleh keuntungan. Keuntungan dalam penelitian ini adalah laba yang diperoleh
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
1 ANALISIS CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang itu pasar modal di negara kita masih konvensional,sementara itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang itu pasar modal di negara kita masih konvensional,sementara itu pasar modal di negara tetangga sudah banyak memiliki pasar modal syariah.maka dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal menurut Husnan (2003:3) dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan memiliki tujuan untuk dapat bertahan, tumbuh berkembang, menghasilkan laba yang tinggi, serta berusaha untuk memberikan kesejahteraan kepeda pemilik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen Menurut Eugene F. Brigham (2001; 66), ada beberapa teori mengenai kebijakan dividen, diantaranya: 1. Teori Ketidakrelevanan Dividen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk
Lebih terperinciANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA
1 ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Lebih terperinciakibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan tempat yang didirikan untuk melakukan proses produksi barang atau jasa. Perusahaan yang telah berkembang secara baik, umumnya memutuskan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang besar dan seberapa besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke waktu. Perkembangan pasar modal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang ingin go public.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2014). Stice et al (2005) dalam Suharli (2007) mengartikan dividen sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Dividen Dividen merupakan laba yang dibagikan pada pemegang saham sebagai dividen atau sebagai pembiayaan investasi di masa depan (Mawarni dan Ratnardi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit diprediksikan oleh para investor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan utama didirikannya perusahaan berorientasi laba adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama didirikannya perusahaan berorientasi laba adalah untuk memperoleh keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan agar dapat mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus ditahan dalam perusahaan (Riyanto, 2001:265). Kebijakan dividen
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan dividen adalah bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan antara pendapatan yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia tidak dapat disangsikan lagi merupakan salah satu negara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return (tingkat pengembalian) tersebut
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan tentang pembagian
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakaug Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan tentang pembagian laba bersih kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan membutuhkan ketersediaan dana dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai jalannya kegiatan
Lebih terperinciPENGARUH CASH POSITION, GROWTH DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI
PENGARUH CASH POSITION, GROWTH DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh: ARIEF ADI PUSPITO 0913015006/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah banyak dilakukan. Sutrisno (2001) menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berasal dari sumber intern ataupun sumber ekstern, sebelum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2012:6). Nilai perusahaan biasanya di tentukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efektif dan efesien. Perusahaan yang dapat bekerja dengan efektif
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Kebijakan Dividen Menurut preferensi investor ada tiga teori yang mendasari kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : 1. Teori Dividen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memerlukan berbagai kekayaan untuk menjalankan kegiatan operasinya. Kegiatan operasi tersebut membutuhkan sumber dana. Perolehan sumber dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan masa yang akan datang. Memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus sebagai peta atau performance karena melalui kebijakan dividen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan dividen merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pendanaan perusahaan, secara khusus pembelanjaan intern perusahaan dan sekaligus sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menjelaskan hubungan antara pemegang saham sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efisien. Hal tersebut bertujuan agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar besarnya. Return tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelian saham merupakan salah satu alternatifinvestasi yang sangat menarik. Ekpetasi dari para pemegang saham terhadap investasinya adalah memperoleh return
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih besar. Pertumbuhan menggambarkan sesuatu yang hidup dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan adalah suatu proses yang menggambarkan perubahan dari suatu yang belum ada menjadi ada, dari yang kecil berubah menjadi lebih besar. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesat atau ketatnya persaingan perekonomian di Indonesia membuat perusahaan perusahaan di Indonesia harus lebih selektif dan efektif dalam pengambilan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari individu yang melakukan kegiatan investasi dan investor institusional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin kompleksnya kegiatan operasional dalam suatu perusahaan, maka manajemen perusahaan dituntut agar bisa mengelola keuangan perusahaan dengan baik. Setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa depan karena pertumbuhan ekonomi Negara yang semakin baik dan industri manufaktur juga
Lebih terperinci