BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi dan didukung oleh bidang-bidang lainnya untuk meningkatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang berkeadilan dan mempercepat pembangunan daerah yang efektif dan kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian pedesaan mempunyai peran sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. selama periode tertentu (Munawir, 2002:33). Rentabilitas suatu perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya guna meningkatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berupa uang/surat-surat berharga lainnya. hidup krama desa untuk menunjang pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan bagian yang menunjang perekonomian nasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Desa adat merupakan organisasi sosial yang bersifat tradisional. Desa adat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya dan sumber dana yang tersedia secara optimal. Lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan lembaga perkreditan desa (LPD).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya atau kepada pemilik perusahaan stakeholder. Salah satu cara untuk. keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatpedesaan di Bali merupakan hal yang penting untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. untuk memotivasi individu-individu untuk mencapai keselarasan tujuan. Teori ini

Oleh: MADE SLAMET SUPRIYADI

BAB I PENDAHULUAN. Namun, fasilitas dan pelayanan perbankan hanya terkonsentrasi di perkotaan,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis jasa keuangan yang dikelola oleh Desa Pekraman atau Desa Adat. Badan usaha

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, TINGKAT KECUKUPAN MODAL, LOAN TO DEPOSIT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. kelancaran perekonomian (Triandaru dan Budisantoso, 2006:10).

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan suatu wilayah yang didominasi oleh pedesaan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian nasional, karena UMKM mampu menyerap

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dana. Oleh karena itu, keberadaan lembaga keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Kontribusi Lembaga Perkreditan Desa atau LPD dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak saat ini terus dilakukan. Berbagai upaya ke arah itu khususnya di

I -1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

AGUS MAULANA

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. keuangan serta memiliki fungsi menjadi jembatan keuangan diantara

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kata Kunci: LPD, pertumbuhan laba, pertumbuhan aset.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. telah menetapkan undang-undang mengenai Mortgage (Perumahan). Peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. ekuiti (saham), reksadana, instrument derivative, maupun instrumen

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Penelitian ini mengangkat isu tersebut karena beberapa alasan

Oleh: MADE WIKA WIJAYANTI NIM :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan tambahan dana atau uang tidak hanya dapat


BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. penghimpun (funding) dan penyalur (lending) dana atau disebut sebagai fungsi

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, KOMPOSISI PENDANAAN, UMUR OPERASIONAL, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. negara dalam membangun dan menggerakan roda ekonominya. pendek namun juga secara jangka panjang. Pentingnya kesehatan lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja bank merupakan hal yang penting karena merupakan cerminan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Lembaga Perkreditan Desa (LPD)

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembangunan nasional pada umumnya dititik beratkan pada bidang ekonomi dan didukung oleh bidang-bidang lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan terutama masyarakat. Dalam rangka upaya tersebut pembangunan diarahkan pada masyarakat pedesaan sebagai fokus pembangunan. Sehubungan dengan hal itu, pembangunan pedesaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai arti yang strategis dan makna yang hakiki jika dikaitkan dengan kenyataan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian di pedesaan. Berhasilnya pembangunan pedesaan yang menyentuh segenap lapisan masyarakat, memungkinkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi pedesaan, telah disadari hambatan yang dihadapi adalah keterbatasan modal. Disamping itu tekanan dari ijon dan gadai gelap begitu kuat yang mengambil sebagian besar keuntungan masyarakat desa demi kepentingan pribadi miliknya. Banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kendala permodalan masyarakat pedesaan, tekanan ijon dan gadai gelap. Salah satu upaya yang ditempuh Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Bali adalah mengembangkan lembaga keuangan di lingkungan masyarakat pedesaan, yang dikenal dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Lembaga Perkreditan Desa 1

bertujuan untuk membantu masyarakat desa dalam pemupukan modal, untuk dikembangkan guna meningkatkan usaha ekonomi rakyat. Disamping itu juga melestarikan keberadaan Desa Adat di seluruh Provinsi Daerah Tingkat I Bali. Untuk mencapai hal tersebut maka kegiatan utama LPD adalah menyalurkan kredit kepada masyarakat dan menghimpun dana dari masyarakat berupa tabungan dan deposito. Di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan yaitu Kecamatan Sukawati, Kecamatan Blahbatuh dan Kecamatan Gianyar terdapat 108 LPD. Daftar namanama LPD khususnya yang tersebar di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan dapat dilihat di Lampiran 1. Perkembangan LPD Kabupaten Gianyar Bagian Selatan dari tahun 2005-2009 dapat dilihat pada Tabel 1.1. Dalam Tabel 1.1 diperlihatkan jumlah nasabah, jumlah aktiva, pinjaman yang diberikan, simpanan berjangka, modal dan laba LPD dari tahun 2005-2009. Berdasarkan Tabel 1.1 dibawah ini dapat dijelaskan bahwa LPD di Kecamatan Gianyar khususnya di bagian selatan terus mengalami peningkatan dari tahun 2005-2009 dilihat dari jumlah nasabah, jumlah aktiva, pinjaman yang diberikan, tabungan, simpanan berjangka, modal dan laba LPD. Peningkatan tersebut mengakibatkan permodalan yang dihasilkan oleh LPD semakin meningkat. Dengan adanya peningkatan dalam hal tersebut maka LPD secara nyata telah memperlihatkan kontribusinya dalam menunjang perekonomian masyarakat pedesaaan. Peningkatan laba yang dihasilkan oleh LPD juga memperlihatkan bahwa LPD memiliki peran yang positif dalam pembangunan 2

perekonomian pedesaan. Peningkatan laba yang dicapai tidak lepas dari kemampuan LPD dalam mengelola usahanya. Tabel 1.1 Perkembangan LPD di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan Tahun 2005-2009 Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 Junlah Nasabah (orang) 119.376 124.376 131.386 132.812 140.899 Jumlah Aktiva (Rp) 126.904.904 145.572.972 189.169.371 244.501.603 302.461.460 Kredit yang diberikan (Rp) 90.229.459 107.150.940 124.281.781 156.846.371 212.037.479 Tabungan (Rp) 49.317.796 57.739.935 77.879.957 105.809.235 125.602.889 Simpanan berjangka (Rp) 39.571.075 42.024.077 57.818.898 75.839.837 101.427.533 Modal (Rp) 1.230.862 1.448.910 1.513.609 1.547.911 1.830.096 Laba (Rp) 10.852.278 11.720.295 12.569.628 14.116.637 17.222.403 Sumber : PLPDK Kabupaten Gianyar, 2010 Melihat pentingnya LPD dalam menunjang perekonomian masyarakat desa dan mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia secara menyeluruh, maka LPD perlu mendapatkan perhatian yang lebih baik. Perhatian yang dilakukan kepada LPD tidak lepas dari kemampuan LPD dalam memperoleh laba. Besar kecilnya laba suatu LPD salah satunya tergantung dari kemampuan manajemen mengelola aktiva dan utang yang ada. Pengelolaan aktiva dan utang oleh manajemen bisa dilihat dari pertumbuhan kredit, komposisi pendanaan, tingkat suku bunga, dan jumlah nasabah yang di masyarakat sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap profitabilitas LPD. 3

Profitabilitas atau rentabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu atau rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut (Munawir, 2007:33). Tingkat profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi akan membuka lini atau cabang yang baru serta memperbesar investasi atau membuka investasi baru terkait dengan perusahaan induknya. Tingkat keuntungan yang tinggi menandakan pertumbuhan perusahaan pada masa mendatang (Ardi, 2005 : 5). Pinjaman yang diberikan oleh LPD kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk penggunaaan dana yang paling besar dalam usahanya memperoleh bunga kredit. Pertumbuhan kredit menggambarkan tingkat perkembangan volume kredit yang disalurkan kepada pihak ketiga dalam periode tertentu. Semakin tinggi pertumbuhan kredit maka semakin tinggi kualitas dan kuantitas kredit juga semakin tinggi kesempatan LPD dalam menyalurkan kembali dananya ke masyarakat sehingga semakin besar kesempatan memperoleh laba, begitu pula sebaliknya. Pertumbuhan kredit dapat dihitung melalui perhitungan loan to deposit ratio. Loan to deposit ratio adalah perbandingan antara kredit yang diberikan dan dana yang diterima oleh LPD. Hasil penelitian sebelumnya oleh Ayu (2008) yang berjudul Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Loan to Deposit Ratio, Ukuran Perusahaan dan Intensitas Pengelolaan Hutang terhadap Profitabilitas pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kota Denpasar. Hasil 4

penelitian ini menunjukkan bahwa LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Profitabilitas pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kota Denpasar. Kemudian hasil penelitian oleh Widi (2003) yang berjudul Pengaruh Leverage Management, Spread Management, Loan to Deposit Ratio dan Total Assets terhadap Profitabilitas pada Bank Bank yang terdaftar di BEJ menunjukkan bahwa LDR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Kegiatan LPD juga didukung oleh liability management, yang berhubungan dengan pengaturan dan pengurusan sumber-sumber dana yang pada dasarnya mengusahakan kecukupan dana yang masuk, karena jika sampai berlebihan akan menyebabkan pembayaran bunga lebih besar daripada yang seharusnya dan tentunya akan menurukan tingkat profitabilitasnya. Komposisi pendanaan LPD perlu mendapatkan perhatian yang penting, mengingat komposisi pendanaan LPD atau dikenal dengan leverage management berpengaruh kepada keuntungan atau laba yang dihasilkan oleh LPD. Hal tersebut didukung oleh penelitian dari Damayanthi (2006) yang berjudul Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Firm size dan Komposisi Pendanaan terhadap Profitabilitas LPD di Kecamatan Gianyar menunjukkan bahwa komposisi pendaaan berpengaruh positif pada profitabilitas. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Widi (2003) menemukan bahwa leverage management berpengaruh signifikan pada profitabilitas. Namun, disisi lain penelitian Wirakusuma (2002) pada perusahaaan menufaktur, food and beverage yang terdaftar di BEJ, menyatakan bahwa komposisi pendanaan tidak berpengaruh terhadap profitabilias. 5

Menurut Bank Indonesia (2001:7), suku bunga adalah harga atau balas jasa yang dibayarkan oleh masyarakat pada bank atas pinjaman yang telah diberikan untuk jangka waktu tertentu. Penentuan tingkat suku bunga kredit dan tabungan menjadi suatu alat persaingan yang sangat strategis. Suatu LPD yang mampu mengendalikan penentuan tingkat suku bunga kredit (lending rate) akan mampu menentukan bunga kredit yang lebih rendah dibandingkan dengan LPD- LPD lainnya sedangkan LPD yang mampu mengendalikan penentuan tingkat suku bungan tabungan maka akan mampu menentukan bunga tabungan yang lebih terkendali dibandingkan LPD lainnya. Besarnya suku bunga kredit dan tabungan akan berpengaruh terhadap profitabilitas LPD. Jika pinjaman yang disalurkan ke masyarakat meningkat maka pendapatan bunga kredit yang diperoleh dari nasabah meningkat dan meningkatkan profitabilitas. Penentuan tingkat bunga tabungan yang terkendali akan mengakibatkan beban bunga yang dikeluarkan tidak terlalu banyak yang akan meningkatkan profitabilitas. Hasil penelitian sebelumnya oleh Maharani (2007) Kinerja bank devisa dan bank non devisa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya menyimpulkan, berdasarkan analisis regresi linear berganda dapat disimpulkan bahwa tingkat inflasi dan tingkat suku bunga berpengaruh positif pada ROE. Menurut Kasmir (2004:207), nasabah adalah masyarakat yang mempunyai kepentingan langsung dengan bank. Mereka pada umumnya para penyimpan uang baik dalam bentuk giro, deposito atau tabungan; para penerima kredit; penerima transfer uang; para perantara pedagang pasar modal. Oleh karena itu, nasabah merupakan sumber pendapatan yang harus dijaga. Dalam hal ini jumlah nasabah 6

merupakan total dari nasabah tabungan, kredit dan deposito yang dimiliki oleh bank. Dengan demikian meningkatnya jumlah nasabah akan meningkatkan volume transaksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan secara langsung akan mempengaruhi profitabilitas bank. Hasil penelitian sebelumnya dari Bintarini (2009) yang berjudul Pengaruh Jumlah Kredit dan Nasabah terhadap Laba LPD (Studi kasus di Kecamatan Kuta Selatan tahun 2004-2007). Menemukan bahwa nasabah berpengaruh secara signifikan terhadap laba LPD. Kemudian penelitian dari Apriatna dalam Bintarini (2009) yang berjudul Pengaruh Penyaluran Dana, Jumlah Bunga dan Jumlah Pelanggan Terhadap keberhasilan LPD di Kota Denpasar tahun 1996-2005. Menentukan bahwa, jumlah pelanggan (nasabah) tidak berpengaruh terhadap keberhasilan LPD. LPD di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan Desa Adat setiap kecamatan. Kontribusi LPD menunjang pembangunan Desa Adat di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan tergantung dari kemampuan LPD itu sendiri mengelola usahanya yang tidak terlepas dari peranan badan pengawas baik internal ataupun eksternal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah. 1) Apakah pertumbuhan kredit, komposisi pendanaan, tingkat suku bunga dan jumlah nasabah berpengaruh secara serempak pada profitabilitas LPD di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan periode 2005-2009? 7

2) Apakah pertumbuhan kredit, komposisi pendanaan, tingkat suku bunga dan jumlah nasabah berpengaruh secara parsial pada profitabilitas LPD di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan periode 2005-2009? 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penenlitian ini berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan kredit, komposisi pendanaan, tingkat suku bunga dan jumlah nasabah pada profitabilitas LPD di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan periode 2005-2009. 1) Untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan kredit, komposisi pendanaan, tingkat suku bunga dan jumlah nasabah secara serempak pada profitabilitas LPD di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan periode 2005-2009. 2) Untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan kredit, komposisi pendanaan, tingkat suku bunga dan jumlah nasabah secara parsial pada profitabilitas LPD di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan periode 2005-2009. 8

1.2.2 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan dan mengapliksikan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di perusahaan serta penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan serta wawasan yang luas tentang Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Gianyar Bagian Selatan pada khususnya dan Bali pada umumnya. 2) Kegunaan Praktis Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya LPD tentang pengaruh pertumbuhan kredit, komposisi pendanan, tingkat suku bunga dan jumlah nasabah pada profitabilitas. 1.3 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari 5 bab, dan antara bab satu dengan lainnya memiliki hubungan yang berkaitan. Gambaran secara umum mengenai isi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini merupakan bagian dari awal skripsi yang menguraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II Tinjauan Pustaka 9

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang relevan dan berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, pembahasan hasil penelitian sebelumnya, serta hipotesis penelitian. Teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan meliputi uraian mengenai pengertian LPD, tujuan LPD, kedudukan LPD, pengelolaan dan kegiatan LPD, pengertian profitabilitas, tujuan dan manfaat profitabilitas, cara menghitung profitabilitas, pengertian pertumbuhan kredit, pengertian komposisi pendanaan, pengertian tingkat suku bunga, pengertian nasabah, beberapa penelitian sebelumnya, serta hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Dalam bab ini diuraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, responden penelitian, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini. Bab IV Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini diuraikan mengenai karakteristik LPD, statistik deskriptif variabel - variabel penelitian, serta pembahasan uji asumsi klasik, serta pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Bab V Simpulan dan Saran Dalam bab ini diuraikan mengenai simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran dari penulisan ini, yang dapat disumbangkan kepada perusahaan, khususnya LPD serta kepada penelitian selanjutnya yang mengambil pokok permasalahan yang sama. 10