DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BETRIXIA BARBARA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BETRIXIA BARBARA Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Penguji Luar Komisi Pembimbing: Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS.
DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH (The Impact of Fiscal Decentralization On Economic Peformance of Districts nad Municipalities in Central Kalimantan) Betrixia Barbara, Harianto, Nunung Nuryartono ABSTRACT Fiscal decentralization is important part of regional autonomy. Fiscal decentralization has caused increasing Original regional income(pendapatan Asli Daerah) and increase budget equalization in Central Kalimantan Province, then has increased regional government expenditure. That has allocated more to routin expenditure. As a consequently, it reduced allocation of development expenditure. In the future, regional government should reduce the routine expenditure and allocated them to be development expenditure because simulation result show that increasing in development expenditure result in regional fiscal and economic performance positively. eventhough, increasing in routine expenditure result in regional fiscal and economic performance negatively. Keyword: Fiscal Decentralization, regional government expenditure, economic performance
DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BETRIXIA BARBARA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BETRIXIA BARBARA Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Penguji Luar Komisi Pembimbing: Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS.
DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH (The Impact of Fiscal Decentralization On Economic Peformance of Districts nad Municipalities in Central Kalimantan) Betrixia Barbara, Harianto, Nunung Nuryartono ABSTRACT Fiscal decentralization is important part of regional autonomy. Fiscal decentralization has caused increasing Original regional income(pendapatan Asli Daerah) and increase budget equalization in Central Kalimantan Province, then has increased regional government expenditure. That has allocated more to routin expenditure. As a consequently, it reduced allocation of development expenditure. In the future, regional government should reduce the routine expenditure and allocated them to be development expenditure because simulation result show that increasing in development expenditure result in regional fiscal and economic performance positively. eventhough, increasing in routine expenditure result in regional fiscal and economic performance negatively. Keyword: Fiscal Decentralization, regional government expenditure, economic performance
RINGKASAN Penelitian ini dilatarbelakangi adanya desentralisasi fiskal yang diimplementasikan pada tahun 2001 berdasarkan Undang-Undang Otonomi Daerah yang terdiri dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Desentralisasi fiskal menyebabkan penerimaan daerah meningkat menjadi 642 miliar rupiah dari sebelumnya sebesar 272 miliar atau naik sebesar 135.95 persen. Peningkatan penerimaan tersebut diikuti dengan diberikannya keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan sumber penerimaan sesuai kebutuhan daerah. Peningkatan penerimaan diikuti keleluasaan dalam penggunaannya oleh daerah sangat mempengaruhi PDRB dan penyerapan tenaga kerja di daerah tersebut. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:(1) mendeskripsikan kondisi penerimaan dan pengeluaran fiskal Kalimantan Tengah, (2) menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi penerimaan, pengeluaran pemerintah daerah dan perekonomian Kalimantan Tengah sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal, (3) menganalisis dampak desentralisasi fiskal terhadap penerimaan, pengeluaran pemerintah daerah dan perekonomian Kalimantan Tengah, dan (4) menganalisis dampak perubahan komponen penerimaan daerah dan komponen pengeluaran daerah terhadap perekonomian Kalimantan Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pool data seluruh kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah selama periode 1995-2005. Kabupaten dan kota yang digunakan dalam analisis adalah seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah dengan menggabungkan kabupaten pemekaran baru
RINGKASAN Penelitian ini dilatarbelakangi adanya desentralisasi fiskal yang diimplementasikan pada tahun 2001 berdasarkan Undang-Undang Otonomi Daerah yang terdiri dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Desentralisasi fiskal menyebabkan penerimaan daerah meningkat menjadi 642 miliar rupiah dari sebelumnya sebesar 272 miliar atau naik sebesar 135.95 persen. Peningkatan penerimaan tersebut diikuti dengan diberikannya keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan sumber penerimaan sesuai kebutuhan daerah. Peningkatan penerimaan diikuti keleluasaan dalam penggunaannya oleh daerah sangat mempengaruhi PDRB dan penyerapan tenaga kerja di daerah tersebut. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:(1) mendeskripsikan kondisi penerimaan dan pengeluaran fiskal Kalimantan Tengah, (2) menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi penerimaan, pengeluaran pemerintah daerah dan perekonomian Kalimantan Tengah sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal, (3) menganalisis dampak desentralisasi fiskal terhadap penerimaan, pengeluaran pemerintah daerah dan perekonomian Kalimantan Tengah, dan (4) menganalisis dampak perubahan komponen penerimaan daerah dan komponen pengeluaran daerah terhadap perekonomian Kalimantan Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pool data seluruh kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah selama periode 1995-2005. Kabupaten dan kota yang digunakan dalam analisis adalah seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah dengan menggabungkan kabupaten pemekaran baru
ke kabupaten induknya, sehingga jumlah kabupaten dan kota yang akan diteliti berjumlah enam yaitu: Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Barito Selatan. Model dampak desentralisasi fiskal terhadap kinerja perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah disusun dalam persamaan simultan. Model dikelompokkan dalam tiga blok yaitu: (1) blok perekonomian daerah, (2) blok penerimaan fiskal daerah, dan (3) blok pengeluaran fiskal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah desentralisasi fiskal menyebabkan sumber penerimaan yang berasal dari pendapatan asli daerah dan bagi hasil mengalami peningkatan. Apabila dilihat dari kontribusinya, kontribusi dana perimbangan masih sangat besar terhadap pembentukan penerimaan daerah, artinya ketergantungan Kalimantan Tengah terhadap pusat masih sangat besar. Desentralisasi fiskal telah meningkatkan penerimaan daerah yang berasal dari pajak daerah dan bagi hasil pajak, meningkatkan pengeluaran rutin dan pengeluaran sektor pertanian, tetapi menurunkan pengeluaran sektor luar pertanian. Selanjutnya, desentralisasi fiskal menyebabkan produk domestik regional bruto (PDRB) menurun dan penyerapan tenaga kerja tidak meningkat signifikan. Penurunan PDRB tersebut diduga karena signifikannya pengurangan pengeluaran sektor luar pertanian, dimana pengeluaran sektor tersebut signifikan dalam meningkatkan PDRB. Selain itu, penurunan pengeluaran sektor luar pertanian juga diduga menyebabkan penyerapan tenaga kerja tidak maksimal sehingga peningkatan tenaga kerja menjadi tidak signifikan.
Hasil simulasi menujukan bahwa dana alokasi umum merupakan sumber penerimaan yang paling banyak mendorong peningkatan PDRB dan penyerapan tenaga kerja. Hasil simulasi juga menunjukan bahwa peningkatan pengeluaran pembangunan berdampak lebih baik terhadap peningkatan PDRB dan penyerapan tenaga kerja, dimana peningkatan yang lebih besar dalam pengeluaran sektor luar pertanian memberikan peningkatan kinerja perekonomian yang paling baik. Oleh karena itu penulis menyarankan apabila pengeluaran rutin sudah terpenuhi, sebaiknya pengalokasian pengeluaran di arahkan lebih besar ke pengeluaran pembangunan. Selanjutnya, pengalokasian dana ke pengeluaran pembangunan harus proposional baik terhadap sektor pertanian maupun luar pertanian, mengingat sektor pertanian merupakan sektor penting di Kalimantan Tengah sedangkan sektor luar pertanian memberikan stimulus paling besar terhadap peningkatan PDRB dan penyerapan tenaga kerja.
Hak Cipta milik IPB, tahun 2007 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam tesis saya yang berjudul DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Merupakan gagasan atau hasil penelitian saya sendiri, dengan pembimbingan para komisi pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukan rujukannya. Tesis ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Bogor, Pebruari 2008 BETRIXIA BARBARA Nrp. A 151050041
Judul Tesis : Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Nama Mahasiswa : Betrixia Barbara Nomor Pokok Program Studi : A151050041 : Ilmu Ekonomi Pertanian (EPN) Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing Dr. Ir. Harianto, MS Ketua Dr. Ir.Nunung Nuryartono,M.Si Anggota Mengetahui, 2.Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian 3.Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga,MA Prof. Dr. Ir. Khairil A Notodiputro,MS Tanggal Ujian : 6 Pebruari 2008 Tanggal Lulus :
PRAKATA Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatnya maka tesis ini dapat terselesaikan. Tesis ini dilatarbelakangi adanya otonomi daerah yang terjadi di Indonesia, dimana Kalimantan Tengah termasuk di dalamnya. Otonomi daerah menyebabkan perlunya desentralisasi fiskal. Desentralisasi fiskal menyebabkan dana yang ditransfer ke daerah meningkat. Tapi bagaimana dampak peningkatan penerimaan daerah tersebut terhadap perekonomian daerah harus dilakukan penelitian lebih mendalam, karena itulah penelitian ini dilakukan. Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada: 1. Staf Administrasi Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian. 2. Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS, selaku penguji luar komisi yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis. 3. Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian. 4. Dr. Ir. Harianto, MS dan Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si, selaku ketua dan anggota Komisi Pembimbing yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tesis. 5. Kedua Orang Tua, Adik dan Kakak di Palangka Raya 6. Teman-teman Sekerja di Jurusan Sosek Universitas Palangka Raya di Palangka Raya dan teman-teman dosen Pertanian Universitas Palangka Raya yang sedang kuliah di IPB.
7. Teman-teman EPN, terutama buat Iyur (selalu semangat yur mencapai impian), Ila yang sudah bantu konsumsi saat sidang, Mas Yusuf (terima kasih atas ilmu SAS nya) dan teman-teman angkatan 2005 lainnya. Tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan bagi perbaikkan penulisan berikutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca dan semoga hasil penelitian ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Bogor, Pebruari 2008 Betrixia Barbara
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Palangka Raya, 25 Januari 1980 sebagai anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Selwi Lesa dan Ibu Lundiana. Tahun 1998 penulis kuliah di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Desember 2003, Penulis diterima bekerja sebagai staf pengajar pada tempat yang sama ketika Penulis kuliah sarjana. Tahun 2005 Penulis melanjutkan S2 di program studi Ilmu Ekonomi Pertanian IPB dengan biaya dari BPPS. Sebagai tugas akhir, Penulis melakukan penelitian tentang Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xiii xvi xvii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Permasalahan... 5 1.3. Tujuan Penelitian... 6 1.4. Ruang Lingkup Penelitian... 7 II. KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Teoritis... 9 2.1.1. Permintaan Agregat... 9 2.1.2. Penawaran Agregat... 11 2.1.3. Dampak Kebijakan Fiskal terhadap Keseimbangan Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat... 12 2.2. Tinjauan Pustaka... 14 2.2.1. Desentralisasi Fiskal... 14 2.2.2. Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah... 14 2.2.3. Pendapatan Asli Daerah... 16 2.2.4. Dana Perimbangan... 24 2.2.5. Lain-Lain Pendapatan yang Sah... 33 2.2.6. Tinjauan Studi Terdahulu... 34 2.3. Kerangka Konseptual... 41 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data... 44 3.2. Spesifikasi Model... 44
3.2.1. Penerimaan Fiskal Daerah... 44 3.2.2. Pengeluaran Fiskal Daerah... 45 3.2.3. Perekonomian Daerah... 46 3.3. Prosedur Analisis... 47 3.3.1. Identifikasi dan Metode Estimasi... 47 3.3.2. Validasi Model... 50 3.3.3. Simulasi Model... 51 IV. KONDISI FISKAL PEMERINTAH DAERAH 4.1. Kondisi Penerimaan Pemerintah Daerah... 53 4.2. Kondisi Pengeluaran Pemerintah Daerah... 62 V. HASIL ESTIMASI MODEL DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN DAERAH 5.1. Penerimaan Fiskal Daerah... 66 5.2. Pengeluaran Fiskal Daerah... 69 5.3. Kinerja Fiskal Daerah... 72 VI. EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN DAERAH 6.1. Hasil Validasi Model... 75 6.2. Simulasi Kebijakan Perubahan Komponen Penerimaan Daerah terhadap Kinerja Perekonomian... 77 6.3. Simulasi Kebijakan Perubahan Komponen Pengeluaran Daerah terhadap Kinerja Perekonomian... 81 6.4. Kesimpulan Hasil Simulasi... 85 VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan... 82 7.2. Saran... 88 DAFTAR PUSTAKA... 90 LAMPIRAN... 93
xiii DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Perkembangan Penerimaan Fiskal Kalimantan Tengah Atas Tahun Dasar 1996, Tahun 1995-2005... 4 2. Nama-nama Kabupaten dan Kota di Kalimantan Tengah... 7 3. Jenis Pajak Provinsi menurut Undang-Undang No 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi, dan Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah... 19 4. Jenis Pajak Kabupaten/kota menurut Undang-Undang No 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi, dan Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah... 20 5. Objek atau Jenis Retribusi Daerah Menurut Undang-Undang No. 34 Tahun 2000... 22 6. Proporsi Pembagian Dana Perimbangan Sebelum dan Sesudah Diberlakukannya Undang-Undang No. 25 Tahun 1999... 26 7. Perbandingan Formula Dana Alokasi Umum Tahun 2001 dan 2002... 31 8. Ringkasan Tinjauan Studi Terdahulu... 39 9. Perkembangan Kontribusi Komponen Pembentuk Penerimaan Daerah Kalimantan Tengah Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1996, Tahun 1995-2005... 53 10. Perkembangan Pertumbuhan Komponen Pembentuk Penerimaan Daerah Kalimantan Tengah Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1996, Tahun 1995-2005... 54 11. Perkembangan Kontribusi Komponen Pembentuk Pendapatan Asli Daerah Kalimantan Tengah Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1996, Tahun 1995-2005... 56 12. Perkembangan Pertumbuhan Komponen Pembentuk Pendapatan Asli Daerah Kalimantan Tengah Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1996, Tahun 1995-2005... 57 13. Perkembangan Kontribusi Komponen Dana Perimbangan Kalimantan Tengah Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1996, Tahun 1995-2005... 60
xiv 14. Perkembangan Pertumbuhan Komponen Dana Perimbangan Kalimantan Tengah Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1996, Tahun 1995-2005... 61 15. Perkembangan Alokasi Pengeluaran Rutin dan Pembangunan Kalimantan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1996, Tahun 1995-2005... 63 16. Perkembangan Pertumbuhan Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Pembangunan Kalimantan Tengah Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1996, Tahun 1995-2005... 64 17. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Penerimaan Fiskal Daerah... 67 18. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Pengeluaran Fiskal Daerah... 70 19. Hasil Estimasi Parameter Persamaan Kinerja Fiskal Daerah... 73 20. Hasil Validasi Model... 76 21. Hasil Simulasi Berbagai Alternatif Perubahan Komponen Penerimaan Daerah... 78 22. Perubahan Nilai Simulasi Terhadap Nilai Dasar dari Berbagai Alternatif Perubahan Penerimaan Daerah... 79 23. Hasil Simulasi Berbagai Alternatif Perubahan Komponen Pengeluaran Daerah... 82 24. Perubahan Nilai Simulasi Terhadap Nilai Dasar dari Berbagai Alternatif Perubahan Pengeluaran Daerah... 83
xv DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Kurva Perpotongan Keynesian... 10 2. Dampak Kebijakan Pemerintah dalam Jangka Pendek... 12 3. Dampak Kebijakan Pemerintah dalam Jangka Panjang... 13 4. Kerangka Konseptual Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah... 42 5. Keterkaitan Antar Blok dan Persamaan dalam Model Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah... 48
xvi DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Sumber Data Penelitian... 93 2. Keterangan Peubah... 94 3. Model Sebelum Respesifikasi... 95 4. Perhitungan Persentase Perubah Berbagai Alternatif Kebijakan yang Digunakan dalam Simulasi... 97 5. Program Komputer Estimasi Model Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah... 98 6. Hasil Estimasi Model Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah... 99 7. Program Komputer Validasi Model Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah... 106 8. Hasil Validasi Model Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah... 108 9. Contoh Program Komputer Simulasi Model Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah... 111