Katolik (OMK) tersebar di lingkungan-lingkungan tersebut, akan tetapi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

komputer program program Statistical Packages for Social Sciences

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu mengetahui tempat

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. perlunya memahami kancah atau tempat penelitian dan persiapan segala

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. terletak di Jalan Sultan Agung No. 133 Semarang. Subjek penelitian

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. melakukan pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. tempat penelitian di SMK PL Tarcisius I Semarang, dikarenakan SMK

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. mengetahui hubungan antara employee engagement dengan burnout

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. SLB Widya Bhakti dengan usia 13 tahun sampai 18 tahun dan kelas

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Saat ini Unika Soegijapranata terdiri dari delapan fakultas yaitu fakultas

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang. ada di dalam penelitian ini (Azwar, 2004, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. tempat penelitian atau kancah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h.5). Variabel Tergantung : Motivasi Berprestasi Pada Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Antara Komitemen Organisasi Dengan Burnout pada perawat. perawat RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. adalah Bank Jateng. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan. teknologi modern, serta jaringan yang luas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ataupun signifikansi perbedaan kelompok (Azwar, Metode Penelitian, 1. Variabel tergantung : Perilaku seksual

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. antara seorang individu dan organisasinya yang menspesifikkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN ORANGTUA DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Akademi Angkatan Laut, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

PROKRASTINASI PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENEMPUH SKRIPSI DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B SKRIPSI VINCENTIA SUZANA SANTOSO

BAB 3 Metode Penelitian

PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA DITINJAU DARI EMPATI DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA SKRIPSI. Oleh : BIMA SPICA

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

Transkripsi:

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Tahap awal yang dilakukan sebelum melaksanakan sebuah penelitian adalah menentukan kancah penelitian, yaitu tempat dilaksanakannya penelitian tersebut serta mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung kelancaran jalannya penelitian. Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di Gereja Katolik Santo Paulus Sampangan, yang terletak di Jalan Menoreh Utara Raya Nomor 5-7, Semarang. Gereja St. Paulus Sampangan merupakan wilayah dari Paroki Randusari Katedral Semarang dan terbagi menjadi 12 lingkungan, yaitu Petompon I, Petompon II, Karangkumpul I, Karangkumpul II, Sampangan Baru, Sampangan I, Sampangan II, Bendan Ngisor, Pegandan, Bendan Duwur, Sukorejo, dan Transpuri (Perumahan Trangkil dan Puri Sartika). Warga gereja dalam kategori Orang Muda Katolik (OMK) tersebar di lingkungan-lingkungan tersebut, akan tetapi tidak semua terlibat secara aktif sebagai anggota kelompok OMK Gereja Sampangan. Anggota yang aktif berjumlah 30 orang yang terdiri dari warga Sampangan dan mahasiswa dari luar daerah yang tinggal di wilayah Sampangan. 45

46 B. Persiapan Pengumpulan Data Persiapan pada awal penelitian ini diawali dengan wawancara, observasi awal, pembuatan alat ukur serta permohonan izin kepada instansi terkait. Penelitian ini menggunakan dua jenis alat ukur yaitu skala motivasi berorganisasi dan skala kohesivitas kelompok. Penyusunan alat ukur dimulai dengan menentukan aspek-aspek dari setiap variabel yang akan digunakan untuk menyusun skala psikologi sesuai dengan teori yang telah dipilih. 1. Penyusunan Alat Ukur a. Skala Motivasi Berorganisasi Skala motivasi berorganisasi dibuat berdasarkan tiga aspek motivasi berorganisasi, yaitu kebutuhan eksistensi (Existence needs), kebutuhan hubungan (Relatedness needs), kebutuhan pertumbuhan (Growth needs). Skala ini terdiri dari 18 item, yang terbagi menjadi sembilan item bentuk positif atau favorable, serta sembilan item bentuk negatif atau unfavorable. Setiap item memiliki empat alternatif jawaban, yakni Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Pilihan jawaban subjek kemudian diberi skor. Pada item favorable, untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) diberi skor tertinggi empat, skor tiga diberikan untuk jawaban Sesuai (S), skor dua 46

47 diberikan untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor terendah satu untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Sebaliknya, untuk item unfavorable, skor tertinggi empat diberikan untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), skor tiga diberikan untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), skor dua diberikan untuk jawaban Sesuai (S), dan skor satu diberikan untuk jawaban Sangat Sesuai (SS). Sebaran item skala motivasi berorganisasi adalah sebagai berikut: No. Tabel 5: Sebaran Nomor Skala Motivasi Berorganisasi Aspek Jumlah Favorable Unfavorable 1 kebutuhan eksistensi (Existence needs) 1, 7, 13 4, 10, 16 6 2 3 kebutuhan hubungan (Relatedness needs) 2, 8, 14 5, 11, 17 6 kebutuhan pertumbuhan (Growth 3, 9, 15 6, 12, 18 6 needs) Jumlah 9 9 18 47

48 b. Skala Kohesivitas Kelompok Skala kohesivitas kelompok dibuat berdasarkan empat aspek kohesivitas kelompok, yaitu kekuatan sosial, kesatuan dalam kelompok, daya tarik, dan kerja sama kelompok. Skala ini terdiri dari 24 item, yang terbagi menjadi 12 item bentuk positif atau favorable, dan 12 item bentuk negatif atau unfavorable. Masing-masing item memiliki empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Pilihan jawaban dari subjek kemudian diberi skor. Pada item favorable, untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) diberi skor tertinggi empat, skor tiga diberikan untuk jawaban Sesuai (S), skor dua diberikan untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor terendah satu untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Sebaliknya, untuk item unfavorable, skor tertinggi empat diberikan untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), skor tiga diberikan untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), skor dua diberikan untuk jawaban Sesuai (S), dan skor satu diberikan untuk jawaban Sangat Sesuai (SS). Sebaran item skala kohesivitas kelompok adalah sebagai berikut: 48

49 Tabel 6: Sebaran Nomor Skala Kohesivitas Kelompok No. Aspek Jumlah Favorable Unfavorable 1 Kekuatan sosial 1, 9, 17 5, 13, 21 6 2 Kesatuan dalam kelompok 2, 10, 18 6, 14, 22 6 3 Daya tarik 3, 11, 19 7, 15, 23 6 4 Kerja sama kelompok 4, 12, 20 8, 16, 24 6 Jumlah 12 12 24 2. Perizinan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengurus segala keperluan administratif yang diperlukan, yakni mengajukan permohonan izin penelitian kepada pihak yang terkait. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing serta surat dari Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik (UNIKA) Soegijapranata Semarang dengan nomor surat 1684/B.7.3/FP/I/2017, maka peneliti mengajukan izin kepada Ketua Wilayah Gereja St. Paulus Sampangan. C. Pelaksanaan Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan sistem try out terpakai, dimana pengambilan data yang dilakukan hanya sekali dan digunakan untuk uji coba sekaligus sebagai data penelitian, dengan pertimbangan efisiensi 49

50 waktu, tenaga, dan biaya penelitian serta terbatasnya jumlah subjek. Terdapat kelemahan dari penggunaan try out terpakai yaitu item-item yang valid terkontaminasi oleh item-item yang gugur, sehingga mengurangi jumlah item yang valid dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan di Gereja St. Paulus Sampangan pada hari Selasa, 17 Januari 2017 pada pukul 19.30 dan hari Minggu, 22 Januari 2017 pada pukul 08.00. Pengambilan data dilakukan dua kali karena bersamaan dengan jadwal latihan koor dan tugas pelayanan koor Misa Mingguan. Subjek yang telah mengisi sebanyak 20 orang. Peneliti memberikan skala secara langsung kepada subjek. Selain itu, peneliti juga berusaha bertemu subjek lain secara langsung di luar kegiatan gereja, seperti di rumah subjek dan di warung burjo. Dalam penelitian ini, peneliti mendapat subjek dengan jumlah 30 orang. D. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas terhadap skala ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan suatu alat ukur yang ditentukan oleh sejauh mana isi alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. Penguji validitas isi adalah peneliti dan pembimbing skripsi (professional judgement). Data penelitian yang didapatkan diuji validitasnya dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan teknik Alpha 50

51 Cronbach. Pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) for windows release 16.0. 1. Uji Validitas Skala a. Skala Motivasi Berorganisasi Pengujian validitas dilakukan dengan dua putaran. Hasil uji validitas skala motivasi berorganisasi pada putaran satu, menunjukkan bahwa dari 18 item, 10 item dinyatakan valid dan terdapat delapan item yang gugur. Delapan item yang gugur kemudian dihapus dan dilakukan uji validitas putaran kedua. Pada putaran ini 10 item dinyatakan valid. Distribusi penyebaran item adalah sebagai berikut: No. 1 2 3 Tabel 7: Sebaran Nomor Valid dan Tidak Valid Skala Motivasi Berorganisasi Aspek kebutuhan eksistensi (Existence needs) kebutuhan hubungan (Relatedness needs) kebutuhan pertumbuhan (Growth needs) Favorable Unfavorable Jumlah Valid 1*, 7*, 13 4*, 10, 16* 2 2, 8*, 14* 5*, 11, 17 3 3, 9*, 15 6, 12, 18 5 Jumlah 4 6 10 Keterangan: Tanda * Tanpa Tanda : Gugur : Valid 51

52 b. Skala Kohesivitas Kelompok Pengujian validitas dilakukan dengan dua putaran. Hasil uji validitas pada skala kohesivitas kelompok menunjukkan bahwa dari 24 item, terdapat tiga item yang gugur (tidak valid) dan 21 item lainnya dinyatakan valid. Tiga item yang gugur tersebut dihapus kemudian dilakukan uji validitas putaran dua. Pada putaran dua ini dihasilkan 1 item gugur (tidak valid) dan 20 item yang dinyatakan valid. Distribusi penyebaran item sebagai berikut: No. Tabel 8: Sebaran Nomor Valid dan Tidak Valid Skala Kohesivitas Kelompok Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Valid 1 Kekuatan sosial 1, 9, 17 5, 13*, 21* 4 2 Kesatuan dalam kelompok 2, 10*, 18* 6, 14, 22 4 3 Daya tarik 3, 11, 19 7, 15, 23 6 4 Kerja sama kelompok 4, 12, 20 8, 16, 24 6 Jumlah 10 10 20 Keterangan: Tanda * Tanpa Tanda : Gugur : Valid 52

53 2. Uji Reliabilitas Skala Reliabilitas skala dalam penelitian ini diuji menggunakan program Statistical Packages for Social Sciences (SPSS) for Windows Release 16.0. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas skala motivasi berorganisasi adalah 0,846, sedangkan koefisien reliabilitas skala kohesivitas kelompok adalah 0,892. 53