Kata Pengantar. Penilaian tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan Risiko

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

Laporan GCG BPR Central Kepri 2016

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

PT. BPR TRISURYA BUMINDO Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung Tel (0721) Fax (0721) TATA KELOLA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

Laporan Tata Kelola Perusahaan Daerah. BPR KLANGENAN Tahun 2017

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE BPR Nusantara Bona Pasogit 31 TAHUN 2016

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PT BPR KARYAJATNIKA SADAYA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

Yth. 1. Perusahaan Pialang Asuransi; 2. Perusahaan Pialang Reasuransi; dan 3. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi di tempat.

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BPR UKABIMA PERMATA TAHUN 2016

% % % % 0.002

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Laporan Penerapan Tata Kelola

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR SATYA MITRA ANDALAN TAHUN 2016

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan pelaksanaan GCG tahun 2012 PT. Bank Dinar Indonesia, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN .. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

Kesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria / indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan bahwa :

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.03/2017 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

2017, No sektor perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan diperlukan pengaturan kembali transparansi kondisi keuangan Bank Perkre

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD. BPR BANK BOYOLALI TAHUN 2017

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

LAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

Transkripsi:

Kata Pengantar Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan ini dibuat untuk memenuhi kewajiban BPR dalam hal melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat Laporan ini berisi tentang pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan pada BPR Daya Lumbung Asia yang tercermin dari governance system yang mencakup struktur tata kelola (governance structure), proses penerapan tata kelola (governance process) dan hasil penerapan tata kelola (governance outcome) pada 11 (sebelas) faktor yang dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Penilaian pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dilakukan dengan metode self assessment berdasarkan laporan-laporan dan bukti dokumen pendukung lainnya. Penilaian tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan Risiko Selain untuk keperluan mematuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Laporan ini diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan stakeholders guna mengetahui kinerja Bank, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan serta pelaksanaan prinsip dasar GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kesetaraan. Bandung, April 2018 PT. BPR Daya Lumbung Asia, Yong Aming Priatna Direktur Utama

BAB I Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi A. Wewenang dan Kewajiban Direksi Direksi menjalankan pengurusan BPR untuk kepentingan BPR dan sesuai dengan maksud dan tujuan BPR. Pengurusan tersebut dilaksanakan setiap anggota Direksi dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. Wewenang direksi diantaranya : Mewakili BPR di dalam maupun di luar pengadilan Menetapkan kebijakan yang tepat dalam kepengurusan BPR Menerbitkan peraturan-peraturan mengenai karyawan BPR sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Mengangkat, memberi penghargaan/sanksi, dan memberhentikan pegawai BPR sesuai dengan peraturan karyawan BPR dan peraturan perundangundangan yang berlaku Melakukan segala tindakan lainnya terkait kepengurusan maupun kepemilikan aset BPR, mengikat BPR dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan BPR dengan pembatasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Direksi berkewajiban untuk : Mengusahakan dan menjamin terselenggaranya kegiatan usaha BPR sesuai dengan maksud dan tujuan BPR; serta ketentuan yang berlaku. Membuat rencana jangka panjang, rencana kerja dan anggaran tahunan, serta rencana kerja lainnya sebelum tahun buku baru dimulai. Membuat dan menyimpan daftar pemegang saham, risalah RUPS, dan risalah rapat direksi.

Membuat laporan tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban kepengurusan BPR. Menerapkan tata kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern, auditor ekstern, hasil pengawasan Dewan Komisaris, OJK, dan/atau otoritas lainnya. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Menunjuk Pejabat Eksekutif (PE) yang melaksanakan fungsi kepatuhan, fungsi manajemen risiko, dan fungsi audit. Komposisi Direksi per 31 Desember 2017 : Nama Jabatan Yong Aming Priatna Direktur Utama Eveline Linda Budiawan Direktur B. Rapat Direksi lain : Sepanjang tahun 2017, Direksi melakukan rapat sebanyak 5 kali, antara No Waktu Kehadiran Materi Pelaksanaan 1 2 Januari 2017 100% Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2017-Pembahasan Revisi PKPB 2 12 Januari 2017 100% Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) 3 15 Mei 2017 100% APU-PPT sesuai POJK no. 12/POJK.01/2017

4 25 September 2017 100% POJK no. 37/POJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis BPR; Pelaporan Rencana Bisnis BPR melalui Aplikasi Pelaporan Online OJK 5 1 Nopember 2017 100% Rencana Bisnis BPR tahun 2018 C. Kepemilikan Saham & Hubungan Keuangan dan/atau Keluarga Per 31 Desember 2017, Direksi BPR Daya Lumbung Asia tidak memiliki saham di BPR Daya Lumbung Asia. Hubungan keluarga antara antara sesama Direksi, Dewan Komisaris, dan pemegang saham dapat digambarkan sebagai berikut : Direksi Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Yong Aming Priatna Keluarga Keluarga Tidak Ada Eveline Linda Budiawan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada D. Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris Remunerasi yang diberikan untuk seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2017 adalah sebagai berikut : Jenis Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) Jumlah dlm Orang ribuan Rp 4 113.000 E. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari BPR DLA selaku pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan

perundangan-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Berikut ini perbandingan gaji yang diterima Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai per bulan : No Keterangan Skala rasio Gaji tertinggi dan terendah 1 Gaji pegawai 8,34 : 1 2 Gaji Direksi 1,11 : 1 3 Gaji Komisaris 1,14 : 1 4 Gaji Direksi dan Komisaris 1,36 : 1 5 Gaji Direksi dan Pegawai 10,37 : 1

Bab II Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris A. Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris Dewan Komisaris melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian masukan kepada Direksi dengan itikad baik dan memegang prinsip kehati-hatian. Wewenang Dewan Komisaris diantaranya : Meminta penjelasan tentang segala hal terkait kepengurusan BPR kepada Direksi. Memberikan nasihat/masukan kepada Direksi dalam melaksanakan kepengurusan BPR. Memberikan pendapat dan persetujuan Rencana Strategis dan Rencana Bisnis serta rencana lainnya yang disiapkan Direksi. Dewan Komisaris berkewajiban untuk : Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya. Memastikan terselenggaranya penerapan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Melaksanakan pengawasan dengan mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan.

Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, Dewan Komisaris, OJK, dan/atau dandan/atau otoritas lainnya. Memberitahukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha BPR kepada OJK paling lambat 10 hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran, keadaan atau perkiraan dimaksud. Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2017 : Nama Jabatan Hence Gunawan Komisaris Utama Julius Gunawan Komisaris B. Rapat Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2017, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 4 kali, dengan agenda sebagai berikut : No Waktu Pelaksanaan Agenda Rapat 1 17 Januari 2017 Penerapan Tata Kelola Di BPR Daya Lumbung Asia 2 3 April 2017 Penerapan APU PPT di BPR sesuai POJK no. 12/POJK.01/2017 3 21 Juli 2017 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Bisnis Semester 1 Tahun 2017 4 1 November 2017 Rencana Bisnis BPR Tahun 2018

C. Kepemilikan Saham & Hubungan Keluarga dan/atau Keuangan Per 31 Desember 2017, Dewan Komisaris tidak memiliki saham di BPR Daya Lumbung Asia. Hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris, direksi, dan pemegang saham adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Hence Gunawan Keluarga Keluarga Keluarga Julius Gunawan Keluarga Keluarga Keluarga

Bab III Penanganan Benturan Kepentingan Dalam pengambilan keputusan dan tindakan untuk kepentingan BPR Daya Lumbung Asia, Dewan Komisaris dan Direksi menghindari terjadinya benturan kepentingan, dimana selama tahun 2017 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (jutaan Rupiah) Keterangan Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Permasalahan Hukum Selama tahun 2017, BPR Daya Lumbung tidak menghadapi permasalahan hukum yang terkait perdata maupun pidana. Permasalahan Hukum Jumlah Perdata Pidana Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) - - Dalam proses penyelesaian - - T o t a l Nihil Nihil

Penyimpangan Internal (Fraud) Selama tahun 2017, tidak ditemukannya penyimpangan/kecuranngan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai BPR terkait proses kerja dan kegiatan operasional BPR DLA yang mempengaruhi kondisi keuangan BPR secara signifikan dan merugikan BPR DLA. Fraud Dalam 1 tahun Pengurus Managemen Tahun sebelumnya Tahun laporan Jumlah kasus yang dilakukan oleh Pegawai Tetap Pegawai tidak tetap Tahun sebelumnya Tahun laporan Tahun sebelumnya Tahun laporan Total Fraud Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Dalam proses penyelesaian di internal BPR - - - - - - Belum diupayakan penyelesaiannya - - - - - - Telah ditindak lanjuti melalui proses hukum - - - - - -

Bab IV Penerapan Fungsi Kepatuhan, dan Audit Intern Terkait fungsi kepatuhan, Direktur Utama merangkap sebagai direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Dalam hal ini, Direktur Utama tidak menangani penyaluran dana, dan modal inti BPR per 31 Desember 2017 sebesar Rp 49.343.244.852,-. Hal ini sesuai dengan POJK no. 4/POJK.03/2015 pasal 53 ayat 2. Direksi pun telah menunjuk PE yang melaksanakan fungsi audit intern, serta PE yang melaksanakan fungsi kepatuhan merangkap fungsi manajemen risiko. PE yang melaksanakan fungsi kepatuhan merangkap fungsi manajemen risiko juga menjadi petugas penanggung jawab pelaksana program APU-PPT.

Bab V Penerapan Manajemen Risiko Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, BPR Daya Lumbung Asia tidak luput dari risiko-risiko. Oleh karena itu, penerapan manajemen risiko yang efektif perlu dilakukan untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Berdasarkan POJK no. 13/POJK.03/2015 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Perkreditan Rakyat, BPR wajib menerapkan manajemen risiko yang meliputi risiko kredit, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko likuiditas, risiko reputasi, dan risiko stratejik. Risiko Kredit Untuk meminimalisir risiko dalam pemberian kredit, BPR DLA senantiasa berpegang pada praktek pemberian kredit yang sehat dan prinsip kehati-hatian. Pedoman Kebijakan dan Perkreditan BPR (PKPB) menjadi acuan penting dalam penerapan manajemen risiko kredit di BPR. Oleh karena itu, BPR DLA senantiasa melakukan evaluasi PKPB secara berkala. Risiko Operasional Untuk mendukung kegiatan operasional yang berbasis risiko, BPR DLA telah didukung oleh sistem teknologi informasi yang memadai. Pengembangan sistem teknologi informasi ini diharapkan dapat meminimalisir risiko operasional yang mungkin terjadi. Risiko Kepatuhan Direksi telah mengangkat PE yang melaksanakan fungsi kepatuhan. Penunjukan PE ini diharapkan dapat membantu tugas Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan; untuk memastikan BPR DLA telah mematuhi, melaksanakan, menindaklanjuti POJK, hasil audit, dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Bab VI Rencana Bisnis BPR Rencana bisnis BPR meliputi rencana dan langkah-langkah strategis jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Pencapaian rencana jangka pendek dan menengah diharapkan mendukung pencapaian rencana jangka panjang. Rencana jangka pendek meliputi : peningkatan aktiva produktif, stabilitas kondisi keuangan, peningkatan kompetensi SDM, peningkatan profitabilitas, dan peningkatan pelayanan kepada semua pemangku kepentingan. Rencana jangka menengah meliputi : penyempurnaan penerapan tata kelola, pertumbuhan volume usaha, dan penerapan manajemen risiko yang memadai. Rencana jangka panjang meliputi : menjadi lembaga keuangan yang sehat, pengembangan fitur-fitur produk BPR, peningkatan permodalan, pengembangan sistem Teknologi Informasi. Kinerja BPR yang sehat ditandai dengan pemenuhan rasio-rasio keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Proyeksi kinerja BPR tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Kinerja Proyeksi Tahun 2018 Indikator Keuangan Oktober 2017 Juni 2018 Desember 2018 KPMM 18,04% 18,00% 19,69% Modal Inti 16,79% 16,75% 18,44% NPL (Gross) 3,04% 2,90% 2,90% ROA 5,35% 6,04% 6,06% NIM 5,44% 3,72% 7,37% BOPO 67,14% 65,64% 65,46% Cash Ratio 5,19% 5,36% 5,64% LDR 46,20% 48,32% 49,25% Kredit UMKM thdp Total Kredit 0,33% 0,57% 0,56%

Bab VII Batas Maksimum Pemberian Kredit Sampai dengan akhir tahun 2017, tidak ditemukan pelampauan BMPK atau selisih antara persentase penyediaan dana yang telah direalisasikan terhadap modal BPR DLA pada saat tanggal pelaporan. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur tidak terkait sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut : Penyediaan Dana Jumlah Debitur Nominal (dlm ribuan Rp.) 1. Kepada Pihak Terkait 2 116.944.446 2. Kepada Pihak Tidak Terkait 3.797 246.146.790.798 TOTAL 3.799 246.263.735.244

Bab VIII Transparansi Kondisi Keuangan & Non Keuangan Penerapan prinsip dan ketentuan transparansi kondisi keuangan BPR dilakukan sesuai dengan ketentuanregulator yang mengatur mengenai mengenai laporan publikasi dan triwulanan yang disampaikan kepada OJK/BI. Selain itu informasi mengenai kepemilikan dan kepengurusan Bank serta produk dan jaringan kantor serta laporan keuangan tahunan juga diinformasikan melalui website BPR DLA www.bprdla.com Informasi kondisi keuangan BPR DLA telah dituangkan secara jelas dan transparan dalambeberapa laporan, diantaranya sebagai berikut: 1. Laporan Tahunan, mencakup : a. Ikhtisar data keuangan penting termasuk ikhtisar saham, laporan Dewan Komisaris, laporan Direksi, profil perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen mengenaikinerja bisnis dan keuangan, tata kelola perusahaan dan tanggung jawab social perusahaan. b. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik dan KantorAkuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Laporan Keuangan Tahunan dibuat untuk 1 (satu) Tahun Buku dan disajikan dengan perbandingan 1 (satu) tahun buku sebelumnya. c. Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dimuat dalam surat kabar nasional Jawa Barat, yang mempunyai peredaran luas di tempat kedudukan kantor operasional BPR DLA. d. Pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi Laporan Tahunan. Pernyataan tersebut dituangkan dalam lembar pernyataan yang dibubuhi tanda tangan oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi.

2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan BPR DLA telah mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi secara triwulanan sesuaidengan ketentuan yang berlaku. Laporan Keuangan Publikasi ditandatangani oleh 2 (dua) anggota Direksi BPR DLA. 3. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan BPR DLA menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Bulanan dalam format LaporanBulanan Bank Perkreditan Rakyat (LBBPR) sesuai dengan peraturan dari Bank Indonesia. Selanjutnya, laporan tersebut dijadikan sebagai dasar oleh Bank Indonesia untuk mempublikasikanlaporan keuangan bulanan di website Bank Indonesia. Transparansi Kondisi Non-Keuangan BPR DLA telah memberikan informasi mengenai produk BPR DLA secara jelas, akurat dan terkini. Informasi tersebut dapat diperoleh secara mudah oleh nasabah, antara lan dalam leaflet,brosur atau bentuk tertulis lainnya di setiap kantor operasional pusat dan cabang BPR DLA pada lokasi-lokasi yangmudah diakses oleh nasabah, dan/atau dalam bentuk informasi secara elektronis yang disediakan melalui sms centre dan website. Selain itu, BPR DLA menyediakan dan menginformasikan tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa kepada nasabah sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia tentang pengaduan nasabah dan mediasi perbankan. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, BPR DLA telah melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Mempublikasikan secara transparan kondisi keuangan dan nonkeuangan kepada stakeholders, antara lain Laporan Keuangan Berkala, Pelaporan Rutin BMPK kepada Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, serta dimuat pada website BPR DLA sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank. c. Mempublikasikan informasi produk BPR DLA sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi Informasi Produk BPR. d. Menyediakan tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa bagi nasabahsesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Pengaduan Nasabah dan MediasiPerbankan. e. Menyampaikan Laporan Tahunan kepada Bank Indonesia, regulator dan lembaga-lembaga lainnya seperti yang dipersyaratkan ataupun yang dipandang perlu mendapatkannya. f. Mengungkapkan Struktur Transparansi Kepemilikan pada Laporan Tahunan

Bab IX Kesimpulan Hasil Self Assessment Tata Kelola Salah satu wujud komitmen Tata Kelola BPR Daya Lumbung Asia dilakukan melalui pelaksanaan Self Assessment yang mengacu kepada parameter yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan. Hasil penilaian Self Assesment pada BPR Daya Lumbung Asia posisi 31 Desember 2017 adalah Baik dengan nilai komposit 2,09. Manajemen akan berupaya terus untuk memperbaiki implementasi Tata Kelola Perusahaan di BPR Daya Lumbung Asia secara berkesinambungan sehingga dapat mencapai kategori sangat baik.