SURAT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BPR SUPRADANA MAS NOMOR : 236/KOM/BSM/III/2017 TENTANG PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BPR SUPRADANAMAS No. 232/SK-DIR/BSM/III/2017 TENTANG PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

Pedoman Kerja. Dewan Komisaris. & Direksi. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MANDOM INDONESIA TBK PASAL 1 DASAR DAN TUJUAN

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

TATA TERTIB DIREKSI 2016

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BPRLESTARI PEDOMAN DAN TATA KERJA TERT IB DIREK

PT LIPPO CIKARANG Tbk. Piagam Dewan Komisaris

SURAT PERNYATAAN. Nama :... No. Kartu Identitas :... Tempat/ Tanggal Lahir :... Alamat :...

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CHARTER DEWAN KOMISARIS

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat.

PIAGAM KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT. BANK MNC INTERNASIONAL TBK. MARET 2015

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

- 2 - e. ketentuan mengenai pengangkatan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang harus memperoleh pers

PIAGAM DIREKSI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi

PEDOMAN KERJA DIREKSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

PT. Indo-Rama Synthetics Tbk ( Perseroan ) Pedoman Dewan Komisaris

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DIREKSI

PEDOMAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT EMDEKI UTAMA Tbk

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

PT Atlas Resources Tbk. Piagam Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS PT TRIKOMSEL OKE Tbk.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI PT TRIKOMSEL OKE Tbk.

Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab:

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS

CHARTER DEWAN DIREKSI

li*prlesrarl PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

BAB 2 PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

DEWAN KOMISARIS PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI Jl.Raya Puputan No. 198, Niti Mandala, Denpasar Telp. (0361)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

DAFTAR ISI. C. Rangkap Jabatan... 16

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /SEOJK.05/2016

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 9 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PIAGAM DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT TIRTA MAHAKAM RESOURCES Tbk

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Transkripsi:

SURAT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BPR SUPRADANA MAS NOMOR : 236/KOM/BSM/III/2017 TENTANG PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BPR SUPRADANA MAS Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka implementasi Good Corporate Governance(GCG), Dewan Komisaris wajib memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang mengikat bagi anggota Dewan Komisaris. 2. Bahwa sebagai penyesuaian terhadap perkembangan peraturan perundang-undangan yang mengatur Dewan Komisaris, maka perlu dibuat Pedoman dantata Tertib Kerja Dewan Komisaris, yang ditetapkan dalam Surat Keputusan ini. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana Telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 3. POJK No. 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi BPR MEMUTUSKAN Menetapkan : PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BPR SUPRADANA MAS Pertama : Surat Keputusan ini dinyatakan berlaku sejak tanggal ditetapkan. Kedua : Apabila dikemudian hari Surat Keputusan ini terdapat kekeliruan dan/atau kekurangan, maka akan dilakukan pembetulan, penyesuaian atau penambahan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Bekasi, Pada tanggal : 8 Maret 2017 Ninik Sofiyah Komisaris Utama Sunardi Komisaris

A. Pendahuluan PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BPR SUPRADANAMAS Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris merupakan acuan bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban (responsibility), independensi (independency) dan keadilan dan kewajaran (fairness), serta memenuhi peraturan perundang undangan yang berlaku. B. Istilah dan Pengertian Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. GCG adalah suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban (responsibility), independensi (independency) serta keadilan dan kewajaran (fairness). 2. BPR adalah PT BPR SUPRADANA MAS 3. RUPS adalah Rapat Umum Pemegang Saham C. Landasan Hukum 1. Undang-undang - Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 - Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Peraturan/Regulasi di bidang Perbankan (Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan) antara lain terdiri dari: a. POJK No.4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat. b. SEOJK No.5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat. D. Dewan Komisaris 1. Struktur Dewan Komisaris a. Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (dua) orang, seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama. b. Dewan Komisaris merupakan Majelis, dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. 2. Persyaratan Anggota Dewan Komisaris Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan, yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat: a. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; b. cakap melakukan perbuatan hukum; c. tidak sedang menjalani proses hukum, tidak sedang dalam proses penilaian kemampuan dan kepatutan, dan/atau tidak sedang menjalani proses penilaian kembali karena terdapat indikasi permasalahan integritas, kelayakan/reputasi keuangan, dan/atau kompetensi pada suatu Lembaga Jasa Keuangan; d. tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana berupa : - Tindak pidana di sektor jasa keuangan yang pidananya telah selesai dijalani dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan; - Tindak pidana kejahatan yaitu tindak pidana yang tercantum dalam Kitab Undangundang Hukum Pidana (KUHP) dan/atau yang sejenis KUHP di luar negeri dengan

ancaman hukuman pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih yang pidananya telah selesai dijalani dalam waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan; dan/atau - Tindak pidana lainnya dengan ancaman hukuman pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih, antara lain korupsi, pencucian uang, narkotika/psikotropika, penyelundupan, kepabeanan, cukai, perdagangan orang, perdagangan senjata gelap, terorisme, pemalsuan uang, di bidang perpajakan, di bidang kehutanan, di bidang lingkungan hidup, di bidang kelautan, dan perikanan, yang pidananya telah selesai dijalani dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan; e. tidak sedang dilarang untuk menjadi Pihak Utama yang antara lain tidak tercantum dalam Daftar Tidak Lulus. f. tidak pernah dinyatakan pailit dan/atau tidak pernah menjadi pemegang saham, pengendali, anggota Direksi, atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir; g. tidak memiliki kredit dan/atau pembiayaan macet; h. bukan merupakan pengendali, anggota Direksi, atau anggota Dewan Komisaris dari badan hukum yang mempunyai kredit dan/atau pembiayaan macet; i. tidak merangkap jabatan melebihi ketentuan yang berlaku dan berkomitmen hanya dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada 2 (dua) BPR/BPRS lain; j. tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi; k. berkomitmen untuk melakukan pengembangan operasional PT. BPR SUPRADANA MAS yang sehat; l. berkomitmen untuk mematuhi ketentuan dan peraturan perundang undangan khususnya di bidang perbankan dan mendukung kebijakan Otoritas Jasa Keuangan; m. bersedia untuk mempresentasikan hasil pengawasan terhadap PT. BPR SUPRADANA MAS apabila diminta oleh Otoritas Jasa Keuangan; 3. Tugas, Wewenang, Kewajiban dan tanggung jawab Dewan Komisaris a. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundangundangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, serta melakukan tugas yang secara khusus diberikan menurut Anggaran Dasar, perundang-undangan dan/atau keputusan RUPS. b. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada butir a tersebut diatas: 1). Dewan Komisaris berwenang untuk: a. memeriksa buku-buku, surat-surat bukti, persediaan barang-barang,memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi; b. memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Perseroan; c. meminta keterangan/penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaanperseroan; d. mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; e. meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksiuntuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris; f. memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar; g. melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar; h. menghadiri Rapat Dewan Komisaris dan memberikan pandangan pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan. i. melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar,dan/atau keputusan RUPS.

2). Dewan Komisaris berkewajiban untuk : a). memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan; b). memberikan pendapat dan persetujuan Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan, serta rencana lainnya, yang disiapkan Direksi, sesuai dengan. Ketentuan Anggaran Dasar; c). mengikuti, mengawasi perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan; d). melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh; e). mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas buku-buku Perseroan; f). meneliti dan menelaah serta memberikan tanggapan atas laporan berkala dan LaporanTahunan yang disiapkan Direksi serta menanda tangani Laporan Tahunan ; g). memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai LaporanTahunan, apabila diminta; h). membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya; i). melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan dan Perseroan lain; j). memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS; k). menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Anggaran Dasar; l). menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya dalam kondisi tertentu sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dananggaran dasar; m). menyusun Program/Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perseroan yang disusun oleh Direksi; n). mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan setrategis bank; o). memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Goveranced dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi; p). memantau dan memastikan bahwa Good Corporate Governance telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan; q). memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi segala peraturan perundangundangan danstandar transparansi yang berlaku; 3. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap penerapan kebijakan Remunerasi dan melakukan evaluasi secara berkala atas kebijakan Remunerasi atas dasar hasil pengawasan tersebut. 4. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan atas Penerapan Tata Kelola bagi BPR. 5. Dewan Komisaris berwenang dan bertanggung jawab untuk memastikan penerapan Manajemen Risiko 6. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUdan PPT) pada Bank antara lain dengan melakukan pengawasan atas pelaksanaan tanggung jawab Direksi terhadap penerapan program APU danppt. 7. Dewan Komisaris melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, c. Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya. d. Anggota Komisaris tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian Perseroan sebagaimana dimaksud dalam butir c tersebut di atas apabila dapat membuktikan: 1). kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; 2). Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehatihatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; 3). tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas

tindakan pengawasan yang mengakibatkan kerugian; dan 4). telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. 4. Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dengan mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perseroan, maka: a. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS b. Setiap usulan pengangkatan, pemberhentian dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris kepada RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris. 5. Masa Jabatan Dewan Komisaris dan Jabatan Lowong a. Masa jabatan Dewan Komisaris didasarkan anggaran dasa BPR, dengan ketentuan sebagai berikut: 1). Para anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke 5 (kelima) setelah tanggal pengangkatannya, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan, namun dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir, 2). Pemberhentian diatas berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS, 3). Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Dewan Komisaris dapat diangkat kembali oleh RUPS b. Dalam hal RUPS tidak menetapkan saat mulai berlakunya pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris, maka pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut mulai berlaku sejak ditutupnya RUPS. 6. Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi a, Rapat Dewan Komisaris 1). Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris: a), Segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam Rapat Dewan Komisaris, b). Dewan Komisaris wajib mengadakan Rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. c). Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila: i. dipandang perlu oleh 1(satu) atau beberapa anggota DewanKomisaris; atau ii. atas permintaan secara tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi; dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. d). Rapat Dewan Komisaris dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan Perseroan. Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan atas beban Perseroan. 2). Pemanggilan Rapat a), Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan dengan sarana apapun dalam jangka waktu paling lambat 3(tiga) hari kalender sebelum rapat tersebut diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak. b). Pemanggilan Rapat tersebut di atas harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 3). Kehadiran dan Pengambilan Keputusan Rapat Dewan Komisaris a). Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak dapat menghadiri rapat secara fisik, maka anggota Dewan Komisaris dapat menghadiri rapat dengan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya. b), Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara c). Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat d). Semua keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris diambil dengan musyawarah untuk mufakat. e). Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrakyang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat kepentingan dalam suatu Rapat Dewan

Komisaris dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain. f). Setiap anggota Dewan Komisaris tidak diperbolehkan mengeluarkan suara blanko dalam Rapat Dewan Komisaris. g), Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat Dewan Komisaris. 4). Mekanisme pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris Komisaris Utama mengetuai Rapat Dewan Komisaris. 5). Dokumentasi Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris a). Dalam setiap Rapat Dewan Komisaris harus dibuat Risalah Rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pernyataan ketidak setujuan/dissenting opinion anggota Dewan Komisaris, jika ada) dan hal-hal yang diputuskan, b). Hasil Rapat tersebut di atas wajib dituangkan dalam Risalah Rapat,ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris. c). Salinan Risalah Rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada Direksi untuk diketahui, sedangkan Dewan Komisarls menyimpan asli risalah Rapat Dewan Komisaris, 6). Keputusan Dewan Komisaris di luar Rapat a. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris. b. Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi 1). Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. 2). Hasil Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi wajib dituangkan dalam Risalah Rapat, ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi. c. Ketentuan mengenai Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi yang belum diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris ini mengacu pada Anggaran Dasar BPR, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. E. Pembagian Kerja dan Waktu Kerja Dewan Komisaris 1. Pembagian kerja diantara para Dewan Komisaris diatur oleh Dewan komisaris sendiri. 2. Pengaturan waktu kerja anggota Dewan Komisaris ditetapkan dalam rapat Dewan Komisaris F. Nilai-Nilai Perseroan Nilai-nilai Budaya Kerja BPR Supradana Mas adalah : Berorientasi pada Nasabah. Integritas. Kepemimpinan. Tanggung Jawab. Kerjasama Saling Menghargai dan Percaya. G. Etika Kerja Dewan Komisaris dan Larangan Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota Dewan Komisaris wajib: a. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,pertanggung jawaban, serta kewajaran. b. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan BPR dan sesuai dengan maksud dan tujuan BPR.

Larangan a, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank kecuali untuk: 1). Penyediaan dana kepada pihak terkait; 2). Hal-hal yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keterlibatan atau persetujuan Dewan Komisaris dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional sebagaimana tersebut di atas, merupakan bagian dari upaya pengawasan dini yang dilakukan oleh Dewan Komisaris. Keterlibatan atau persetujuan Dewan Komisaris tersebut tidak meniadakan tanggung jawab Direksi dalam pelaksanaan kepengurusan Bank. b. Anggota Dewan Komisaris dilarang memanfaatkan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan serta reputasi BPR. c. Anggota Dewan Komisaris, dilarang melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan (conflict of interest) dan mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan kegiatan perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau selain penghasilan yang sah. d. Dalam hal terjadi benturan kepentingan antara Bank dengan Dewan Komisaris maka anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan. e. Anggota Dewan Komisaris dilarang memberikan atau menawarkan, atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga dari pelanggan atau seorang pejabat Pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya,sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. f. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai: 1). Anggota Direksi pada BPR atau Bank umum atau lembaga keuangan 2). Pengurus partai politik dan/atau anggota legistatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah; 3). Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau 4). Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. H. Transparansi Guna memenuhi azas Transparansi Governance, maka seluruh anggota mengungkapkan: dalam penyelenggaraan Good Corporate Direksi dan Dewan Komisaris wajib mengungkapkan: 1. Kepemilikan sahamnya, baik pada BPR yang bersangkutan maupun perusahaan lain; 2. Hubungan keuangan dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi, dan/atau pemegang saham BPR 3. Remunerasi dan fasilitas lainnya yang diterima. 4. Dewan Komisaris wajib memberitahukan: a. pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan/atau b. keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha BPR; kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran, keadaan atau perkiraan keadaan dimaksud. 5. Rangkap jabatan lain sebagai Anggota Dewan Komisaris pada BPR dan/atau Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. 6. Hal-hal lain terkait dengan pemenuhan azaz Transparansi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

I. Lain-lain Hal-hal lebih rinci yang mengatur tentang syarat dan ketentuan Pedoman dan TataTertib kerja Dewan Komisaris merujuk pada Anggaran Dasar BPR serta peraturan Perundangundangan yang berlaku. Ditetapkan di : Bekasi, Pada tanggal : 8 Maret 2017. Ninik Sofiyah Komisaris Utama Sunardi Komisaris