BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. produk batik dengan teknik malam dingin ini adalah kualitatif deskriptif. Maksud

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode penelitian adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif mengarahkan peneliti menjelajahi kancah dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

KAJIAN PRODUK BATIK TEKNIK MALAM DINGIN DENGAN PENDEKATAN DESAIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian. Beberapa hal yang merupakan bagian dan. informasi, keterangan, fakta dan hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIN. Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu program penunjang dari rencana pembangunan jangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN. sosial sesuai dengan indicator yang dijasikan penelitian.dengan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif sebagai jenis penelitian. Data yang di kumpulkan terutama kata-kata,

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebab merupakan langkah-langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di Unit Pelayanan Terpadu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kerangka berpikir Arkeologi maka digunakan penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian X X X. 4 Analisis Data X X

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. a. Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut H.B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan dan Strategi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, kualitatif deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. (SMA) Muhammadiyah 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. Brigjen Slamet

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Magelang Provinsi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. 2001;Saunders, Lewis & Thornhill 2007 dalam Sarosa, 2011). Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diterapkan dalam pelaksanaan penelitian tentang produk batik dengan teknik malam dingin ini adalah kualitatif deskriptif. Maksud dari penelitian kualitatif deskriptif adalah jenis penelitian yang studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya dilapangan (Sutopo, 2002: 111) B. Lokasi Penelitian. Penelitian ini dilakukan di beberapa lokasi yang berkaitan dengan batik dengan teknik malam dingin. Lokasi pertama adalah di Masaran Sragen tepatnya di Sidodadi dan Pilang, lokasi ini dipilih karena Sragen merupakan salah satu sentra industi pembuatan batik dengan teknik malam dingin. Lokasi ke dua adalah di Kadokan Telukan Sukoharjo, lokasi ini dipilih karena terkenal baik di Solo maupun di Sragen sebagai lokasi awal yang mengembangkan teknik malam dingin. Lokasi ketiga adalah Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta, pemilihan lokasi ini diharapkan mampu memberi informasi lebih mendalam mengenai fenomena batik malam dingin karena dilokasi ini merupakan lembaga Negara yang bekerja dibawah naungan Kementerian Perindustrian RI yang memiliki tugas melaksanakan penelitian, pengembangan, kerjasama, 39

40 standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri khususnya dibidang batik. C. Sumber Data Data atau informasi yang dikumpulkan berupa data kualitatif. Informasi terdiri atas berbagai macam sumber data dan jenis sumber data yang dimanfaatkan untuk penelitian (Sutopo, 2002: 49). Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Narasumber (informan) Narasumber merupakan jenis sumber data yang berupa manusia atau lebih dikenal dengan nama responden. Dalam penelitian kualitatif responden memiliki peran sangat penting dalam pengumpulan data karena merupakan individu yang memiliki informasi. Peneliti dan narasumber disini memiliki posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. (Sutopo: 2002: 50). Narasumber yang dipilih dalam penelitian ini adalah: Ibu Partini (pengrajin batik malam dingin di daerah Sidodadi, Masaran, Sragen), Bapak Daryadi (pengrajin batik malam dingin di daerah Pilang, Masaran, Sragen), Bapak Thoriq (pengrajin malam dingin di daerah Kadokan, Telukan, Sukoharjo), Bapak Ir. Mahdi Jakfar, M.Eng (bagian rekayasa Industri di BBKB Jogja), Bapak Agus Riyanto (staf pelaksana di Dinas Perindustrian

41 Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen) dan beberapa informan lain yang masih berkaitan dalam penelitian. Pemilihan narasumber dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara langsung untuk mengumpulkan informasi. Wawancara akan dilakukan kepada pengrajin batik malam dingin yang terletak di daerah Sidodadi, Pilang dan Kadokan mengenai batik malam dingin meliputi sejarah kemunculan dan perkembangan batik malam dingin, teknik dan proses produksi hingga terkait desain produk batik malam dingin. Wawancara juga dilakukan kepada staf ahli di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta yang mengetahui kemunculan awal teknik malam dingin. Selain itu wawancara juga dilakukan kepada staf di Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen mengenai batik malam dingin yang terkait dengan kegiatan ekonomi. 2. Tempat dan Aktifitas. Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti. Dari pemahaman lokasi dan lingkungan peneliti bisa secara cermat mencoba mengkaji dan secara kritis menarik kemungkinan simpulan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian (Sutopo, 2002: 52). Aktifitas atau peristiwa sebagai sumber data memang sangat beragam, dan berbagai peristiwa, baik terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja, aktifitas rutin yang berulang atau yang hanya satu kali terjadi, aktivitas yang

42 formal maupun yang tidak formal, dan juga yang tertutup ataupun yang terbuka untuk dapat diamati oleh siapa saja (Sutopo, 2002: 51) Penelitian ini dilaksanakan di beberapa lokasi antara lain: penelitian teknik dan proses pembatikan malam dingin di lokasi usaha Ibu Partini yang beralamat di Sidodadi, Masaran, Sragen, lokasi usaha Bapak Daryadi di Pilang, Masaran, Sragen dan lokasi usaha Bapak Thoriq di Kadokan, Telukan, Sukoharjo. Penelitian tentang sejarah kemunculan dan perkembangan batik dengan teknik malam dingin di lokasi Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta dan lokasi usaha Bapak Thoriq di Kadokan, Telukan, Sukoharjo. Penelitian mengenai batik malam dingin yang terkait dengan kegiatan ekonomi dilakukan di lokasi Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen. Pemotretan kain batik malam dingin di lokasi usaha Ibu Partini yang beralamat di Sidodadi, Masaran, Sragen, lokasi usaha Bapak Daryadi di Pilang, Masaran, Sragen dan lokasi usaha Bapak Thoriq di Kadokan, Telukan, Sukoharjo. 3. Benda Benda adalah beragam benda yang terlibat dalam suatu peristiwa atau kegiatan yang berupa benda sederhana sampai peralatan yang paling rumit yang bisa menjadi sumber data yang penting untuk dimanfaatkan dalam penelitian (Sutopo, 2002: 53). Beragam benda yang dipergunakan untuk pendukung sumber data adalah produk batik dengan teknik malam dingin, bahan dan alat produksi.

43 4. Dokumen dan Arsip Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia merupakan rekaman tertulis (tetapi juga berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktifitas atau peristiwa tertentu). Bila ia merupakan catatan rekaman yang lebih bersifat formal dan terencana dalam organisasi, ia cenderung disebut arsip. Namun keduanya dapat dinyatakan sebagai rekaman atau sesuatu yang berkaitan dengan suatu peristiwa tertentu, dan dapat secara baik dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian (Sutopo: 2002: 54) Dokumen dan arsip pada penelitian ini diantaranya: buku-buku mengenai batik, teknik dan proses produksi batik, hasil-hasil penelitian mengenai malam dingin dari Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu penelitian, oleh karena itu berbagai hal yang menyangkut tentang pengumpulan data maka peneliti harus benar-benar menjawab permasalahan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan teknik wawancara,

44 yang dalam penelitian kualitatif khususnya dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam (Sutopo: 2002: 58). Pada teknik wawancara ini merupakan teknik yang dilakukan dilapangan. Wawancara mendalam tidak dilakukan dengan struktur yang ketat, tetapi dilakukan secara non formal karena sifatnya berhadapan dengan informan secara langsung. Pertanyaan yang diajukan mengarah pada kedalaman informasi yang dilakukan dengan cara yang tidak terstruktur. Dalam wawancara tidak terstruktur bisa dikatakan pertanyaan dan jawabannya diserahkan atau berada pada orang yang diwawancarai, guna penggalian informasi secara mendalam. Wawancara ini dapat dilakukan pada waktu dan konteks yang dianggap tepat, guna memperoleh data yang rinci dan mendalam tentang desain dan daya saing produk batik dengan teknik malam dingin. Wawancara dilakukan sebagai informan pengrajin batik malam dingin yang terletak didaerah Sidodadi, Pilang dan Kadokan serta wawancara juga dilakukan kepada staf ahli di Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta. Informan yang diambil adalah para pengrajin yang telah lama menekuni usaha batik dengan teknik malam dingin, staf ahli bagian rekayasa industri di BBKB Yogyakarta yang mengetahui kemunculan awal teknik malam dingin, staf di Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen mengenai batik malam dingin yang terkait dengan kegiatan ekonomi. 2. Observasi Dalam pengumpulan data observasi merupakan teknik yang sangat penting untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Teknik observasi

45 digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung (Sutopo, 2002: 64). Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung atau pengamatan langsung dengan berperan pasif. Pada observasi berperan pasif pengamatan dilakukan baik secara formal maupun informal untuk mengamati tempat, peristiwa, kegiatan, subjek dan objek masalah yaitu produk batik dengan teknik malam dingin. Alasan pengamatan dilakukan dengan observasi berperan pasif adalah karena pada penelitian ini memerlukan informasi-informasi langsung dari yang bersangkutan atau narasumber dan harus mengadakan perbincangan bukan hanya sekedar sebagai pengamat saja untuk menggali informasi lebih dalam lagi. Pengamatan dilakukan berulangulang agar diperoleh hasil yang nyata dan valid. 3. Analisis Dokumen (Content Analysis) Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Dokumen bisa memiliki beragam bentuk, dari yang tertulis sederhana sampai yang lebih lengkap, dan bahkan bisa berupa benda-benda lainnya sebagai peninggalan masa lampau. Demikian pula halnya arsip yang pada umumnya berupa catatan-catatan yang lebih formal bila dibandingkan dokumen. Sebagai catatan formal arsip sering memiliki peran sebagai sumber informasi yang sangat berharga bagi pemahaman suatu peristiwa.

46 Dalam mengkaji dokumen maupun arsip atau disebut sebagai content analysis, peneliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip tetapi juga tentang maknanya yang tersirat. Peneliti harus bisa bersikap kritis dan teliti, peneliti perlu menguji keaslian dokumen tersebut, bisa lewat kesaksian seseorang yang tahu, atau dengan mengkaji beragam aspek formalnya. Pengujian kebenaran isi dokumen bisa dengan melakukan pengujian yang disebut kritik internal mengenai kebenaran isi atau pernyataan yang ada, dan kritik eksternal mengenai keaslian arsip atau dokumen yang ada (Sutopo, 2002: 70). Dokumen dan arsip pada penelitian ini diantaranya: buku-buku mengenai batik, teknik dan proses produksi batik, dan hasil-hasil penelitian mengenai malam dingin dari Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta. Content analysis dilakukan dengan pengujian kebenaran dan keaslian isi content dengan peristiwa yang terjadi dilapangan (Solo dan Sragen yang merupakan lokasi industri batik dengan teknik malam dingin) dan hasil wawancara dengan pihak-pihak yang dianggap mengetahui kebenaran dan keaslian dari isi dokumen atau arsip (meliputi para pengrajin yang telah lama menekuni usaha batik dengan teknik malam dingin dan staf ahli dari BBKB Yogyakarta yang mengetahui tentang teknik malam dingin). E. Teknik Sampling Teknik sampling berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis dari sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Pembatasan sumber data

47 menjadi penting supaya data yang dianalisis lebih mengerucut. Teknik sampling merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi. Dalam penelitian ini teknik samplingnya cenderung bersifat purposive karena dipandang mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan sample diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti (Sutopo, 2002: 36). Dalam penelitian ini sample yang diambil adalah batik dengan teknik malam dingin yang diproduksi di daerah Masaran Sragen tepatnya di Sidodadi dan Pilang serta di daerah Sukoharjo tepatnya di Kadokan. Dasar pengambilan sample adalah untuk mengamati bagaimana desain produk batik dengan teknik malam dingin yang dapat diproduksi. F. Validitas Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif perlu diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Artinya bahwa dalam penelitian ini harus ditentukan cara guna meningkatkan validitas data yang diperolehnya demi kemantapan kesimpulan dan interpretasi makna hasil penelitian (Sutopo, 2002: 78). Triangulasi yang digunakan untuk meningkatkan validitas data yaitu triangulasi data. Pengumpulan data menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Triangulasi data atau sumber menggunakan jenis sumber data yang

48 berbeda, untuk menggali data sejenis. Peneliti bisa memperoleh dari wawancara baik itu dari informan, kondisi lokasi maupun aktifitas atau peristiwa yang menggambarkan perilaku masyarakat (Sutopo, 2002: 79). Sumber data yang ditriangulasikan yakni latar belakang kemunculan batik dengan teknik malam dingin, lokasi awal kemunculan dan perkembangan batik dengan teknik malam dingin khususnya didaerah Solo dan Sragen, karakter teknik dan visual batik dengan teknik malam dingin serta daya saing batik malam dingin dengan batik konvensional. G. Teknik Analisis Data. Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan metode kualitatif model analisis interaktif antara komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat focus, membuang hal-hal yang dianggap tidak penting dalam mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan (Sutopo, 2002: 92). Jadi reduksi data adalah proses paling awal yang dilakukan seorang penulis dengan mencatat data yang diperoleh dilapangan selanjutnya dilakukan proses penyeleksian mengenai data-data yang berkaitan dengan batik teknik malam dingin sehingga dihasilkan suatu rangkuman. Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini

49 merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bisa mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut (Sutopo, 2002: 92) Agar mudah dipahami maka data-data yang diperoleh dilapangan dibuat secara narasi, hal ini merupakan bagian dari sajian data. Dalam penelitian ini sajian data terdiri dari deskripsi latar belakang awal kemunculan batik malam dingin, karakter teknik dan visual batik malam dingin, dan bagaimana daya saing batik malam dingin terhadap batik konvensional. Penarikan simpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan data berakhir. Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat. Pada dasarnya makna data harus diuji validitasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan lebih bisa dipercaya (Sutopo: 2002: 93) Untuk lebih jelasnya mengenai proses penelitian yang dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data, maka model analisis interaktif dapat digambarkan sebagai berikut:

50 Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan simpulan / Bagan 2. Model Analisi Interaktif Sumber: H.B. Sutopo (2002: 96) 1. Reduksi data. Pengumpulan data-data mengenai batik malam dingin meliputi sejarah kemunculan dan perkembangan batik malam dingin, teknik dan proses produksi batik malam dingin, desain visual produk batik malam dingin dan daya saing batik malam dingin terhadap batik konvensional. Setelah data-data terkumpul, maka data-data tersebut dianalisis dengan menyeleksi, memperpendek, menentukan fokus dan membuang data-data yang tidak penting sehingga kesimpulan penelitian dapat dilakukan. 2. Sajian data. Data-data yang telah direduksi dengan memilih beberapa yang dianggap penting dari penelitian tentang batik malam dingin meliputi sejarah kemunculan dan perkembangan batik malam dingin, teknik dan proses produksi batik malam dingin, desain visual produk batik malam dingin dan daya saing batik malam dingin terhadap batik konvensional maka dijadikan

51 deskripsi yang disajikan dalam bentuk narasi kalimat yang menceritakan dan menjawab permasalahan. 3. Penarikan simpulan dan verifikasi. Pada tahap ini penulis mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya. Bila simpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka peneliti wajib melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung simpulan yang ada dan juga bagi pendalaman data. Dalam keadaan ini tampak bahwa peneliti kualitatif prosesnya berlangsung dalam bentuk siklus. Biasanya, sebelum peneliti mengakhiri proses pelaksanaan penelitiannya dan menyusun laporan, kegiatan pendalaman data kelapangan studinya dilakukan untuk menjamin mantapnya hasil akhir penelitian. Namun semuanya itu sangat tergantung dari mantapnya keyakinan peneliti terhadap apa yang telah diperolehnya selama dalam perjalanan pelaksanaan penelitiannya.