A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Banyak produk sumber daya alam Indonesia yang menjadi produk ekspor unggulan. Salah satu produk unggulan ekspor Indonesia berasal dari sektor perkebunan. Kakao adalah salah satunya. Kakao (Theobroma cacao L) merupakan hasil perkebunan yang menjadi komoditas andalan nasional dan berperan penting bagi perekonomian Indonesia. Produksi kakao yang terus meningkat, potensi pasar yang besar, dan melimpahnya bahan baku serta ketersediaan tenaga kerja yang relatif banyak jumlahnya merupakan modal besar bagi pengembangan industri berbasis kakao di Indonesia. Namun kakao sebagai komoditas unggulan di Indonesia, masih belum dimanfaatkan secara optimal oleh usaha kecil dan menengah (Setiawati dkk., 2007). Kakao merupakan bahan baku utama dalam pembuatan cokelat yang merupakan salah satu produk unggulan Indonesia. Pada tahun 2014, hasil produksi kakao Indonesia merupakan 3 besar di dunia dengan total produksi mencapai sekitar 720 ribu ton (Ardliyanto, 2014). Saat ini ada tiga negara pemasok utama kakao di dunia, yakni Pantai Gading, Ghana, dan Indonesia. Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik, memproduksi 740.510 ton pada tahun 2012. Produksi kakao Indonesia anjlok menjadi 720.860 ton pada tahun 2013. Tabel 1.1 Jumlah hasil produksi kakao di Indonesia Lingkup Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 Nasional Ton 837.918 712.231 740.513 720.862 728.414 Sumber: Kementrian Pertanian (2016) Dari tabel 1.1, dapat dilihat bahwa dari tahun 2010 hingga tahun 2014 jumlah produksi tahunan nasional, kakao Indonesia cenderung mengalami penurunan. Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 15% dari tahun sebelumnya dengan penurunan jumlah produksi sebesar 125.687 ton. Namun tahun selanjutnya produksi kakao nasional meningkat sebesar 4% menjadi 740.513 ton. 1
Hasil produksi kakao yang tinggi tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi kakao di Indonesia. Meskipun tingkat produksi kakao tinggi, tingkat konsumsi produk kakao di masyarakat sangatlah rendah, yaitu hanya berkisar 0,3 kg kapita per tahunnya (Sikumbang, 2014). Seharusnya dengan tingkat produksi kakao Indonesia yang tinggi, tingkat konsumsi masyarakat pun tinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pemasaran hasil produksi kakao di Indonesia. Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia (Stanton, 1991). Hal itu karena konsep awal dari pemasaran itu sendiri ialah proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Kegiatan pemasaran ini pun harus diatur dengan baik oleh suatu perusahaan untuk mempertahankan kelangsungannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Pemasaran hasil pertanian berarti kegiatan bisnis dimana menjual produk berupa komoditas pertanian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan harapan konsumen akan puas dengan mengkonsumsi komoditas tersebut. Pemasaran hasil pertanian dapat mencakup perpindahan barang atau produk pertanian dari produsen kepada konsumen akhir, baik input ataupun produk pertanian itu sendiri (Max and Darrah, 1995). Setiap perusahaan, baik yang bergerak dibidang produk ataupun jasa, mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan. Perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang mereka produksi dengan melakukan penerapan strategi pemasaran yang akurat. Penerapan strategi pemasaran yang tepat akan dapat meningkatkan atau mempertahankan posisi perusahaan di pasar. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan pemasaran mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang langsung terhadap peningkatan laba perusahaan. Adanya persaingan dan usaha yang semakin kompetitif dan bervariasi mendorong perusahaan untuk harus memiliki strategi untuk dapat mencapai 2
tujuan peusahaan, Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas dibidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan, dan sebagainya. Menurut Rahmady dan Andi (2007), strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Sedangkan manajemen strategi sendiri dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang mendorong sebuah organisasi mencapai tujuannya (David, 2010). Strategi yang jelas dan tegas akan dapat merumuskan perkiraan terhadap perubahan lingkungan secara cepat dan tepat, baik yang menyangkut aspek-aspek internal maupun eksternal perusahaan sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan lebih dini terhadap perubahan-perubahan tersebut. Penentuan strategi yang baik dalam menghadapi persaingan di pasar adalah salah satu kunci sukses perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa yang dimilikinya. Perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan. Di dalam persaingan hal tersebut akan sangat membantu dalam mengenali diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada. Strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu persaingan bisnis. Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus selalu menerapkan prinsip-prinsip yang unggul harus terus berinovasi menjadi lebih baik. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan tingkat konsumsi kakao di Indonesia ialah dengan cara melakukan pengolahan biji kakao menjadi cokelat. Selain dapat meningkatkan tingkat konsumsi kakao, pengolahan biji juga dapat meningkatkan nilai jual produk kakao. Saat ini, sudah banyak industri rumah tangga yang bergerak di bidang pengolahan biji kakao. Salah satunya adalah CV. ndalem Mulya Mandiri. 3
CV. ndalem Mulya Mandiri merupakan salah satu industri rumahan pengolah cokelat yang berproduksi di daerah Yogyakarta. Produk dari CV. ndalem Mulya Mandiri bernama Cokelat ndalem. Cokelat ndalem mempunyai keinginan untuk menjadi salah satu oleh-oleh khas yang dibawa pulang saat kembali ke kota tercinta dan bersama orang-orang yang dekat di hati. Cokelat ndalem saat ini memiliki 6 lini rasa besar 19 rasa produk yakni klasik, pedas, rempahnesia, wedangan, kopinesia, dan patehan. Cokelat ndalem memiliki ciri khasnya sendiri karena memiliki varian rasa cokelat yang berbeda dari biasanya. Namun, permasalahan muncul karena produk yang istimewa ini masih kurang dikenal oleh masyarakat lokal, wisatawan lokal, maupun wisatawan asing. Produk pesaing yang jumlahnya semakin banyak membuat persaingan semakin ketat sehingga menjadi salah satu hambatan dalam pengembangan produk Cokelat ndalem. Untuk itu, diperlukan pengembangan strategi pemasaran produk untuk meningkatkan kekuatan produk di pasar. Penerapan strategi pemasaran yang tepat dan akurat dapat menambah nilai jual pada produk sehingga produk Cokelat ndalem dapat bersaing dengan produk lainnya. Pemasaran yang baik perlu diterapkan dalam kegiatan pemasaran hasil produksi cokelat. Cokelat selain karena rasanya yang enak, juga memiliki manfaat yang baik terhadap kesehatan. Dengan keunggulannya tersebut, cokelat seharusnya dapat menarik minat masyarakat untuk dikonsumsi. Agar masyarakat lebih tertarik terahadap cokelat, produsen cokelat harus memiliki strategi yang efektif dan efisien dalam memasarkan produknya. Dengan demikian produk cokelat dapat terjual banyak sehingga produsen dapat memperoleh laba yang maksimal. B. Perumusan Masalah CV. ndalem Mulya Mandiri merupakan salah satu produsen produk olahan cokelat di Yogyakarta. Dalam menjalankan usahanya, untuk memperoleh keuntungan yang maksimal maka diperlukan strategi pemasaran yang efektif. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan strategi pemasaran yang selama ini diterapkan oleh CV. ndalem Mulya Mandiri dalam memasarkan produk olahan cokelatnya? 4
2. Apa saja faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang terkait pada pemasaran produk olahan cokelat CV. ndalem Mulya Mandiri? 3. Alternatif strategi pemasaran seperti apa yang dapat dipilih oleh CV. ndalem Mulya Mandiri yang sesuai untuk diterapkan dalam memasarkan produk olahan cokelatnya? C. Tujuan 1. Mengkaji strategi pemasaran yang selama ini telah diterapkan oleh CV. ndalem Mulya Mandiri dalam memasarkan produk olahan cokelatnya. 2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang terkait pemasaran produk olahan cokelat CV. ndalem Mulya Mandiri. 3. Merumuskan dan menetapkan alternatif strategi pemasaran yang sesuai untuk diterapkan oleh CV. ndalem Mulya Mandiri dalam memasarkan produk olahan cokelatnya. D. Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1) Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan referensi tambahan dan bahan pertimbangan sebagai bahan masukan bagi CV. ndalem Mulya Mandiri dalam membuat keputusan tentang strategi pemasaran yang sesuai untuk perusahaan dalam meningkatkan pemasaran produk olahan cokelat dan mengembangkan usahanya tersebut. 2) Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan tentang strategi pemasaran serta dapat mengetahui kenyataan di lapangan dan membandingkan teori serta menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal menyusun alternatif strategi pemasaran dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah. 3) Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau pengetahuan baru kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat bermanfaat sebagai bahan 5
perbandingan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menyusun skripsi secara lebih baik dan benar. 6