E valuasi Penurunan Tanah Wilayah Kota Surabaya Berdasarkan Data Pengamatan GPS Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Penurunan Tanah Kawasan Lumpur Sidoarjo Berdasarkan Data Pengamatan GPS April, Mei, Juni, dan Oktober 2016

Analisa Pergeseran Titik Pengamatan GPS pada Gunung Merapi Periode Januari-Juli 2015

Analisis Deformasi Gunung Merapi Berdasarkan Data Pengamatan GPS Februari- Juli 2015

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

Analisa Perubahan Kecepatan Pergeseran Titik Akibat Gempa Menggunakan Data SuGar (Sumatran GPS Array)

Studi Penurunan Tanah Kota Surabaya Menggunakan Global Positioning System

Studi Penelitian Penurunan Tanah Kota Surabaya Menggunakan Global Positioning System

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penentuan posisi/kedudukan di permukaan bumi dapat dilakukan dengan

Analisa Pengolahan Data Stasiun GPS CORS Gunung Merapi Menggunakan Perangkat Lunak Ilmiah GAMIT/GLOBK 10.6

PEMANTAUAN POSISI ABSOLUT STASIUN IGS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN TITIK IKAT GPS REGIONAL DALAM PENDEFINISIAN STASIUN AKTIF GMU1 YANG DIIKATKAN PADA ITRF Sri Rezki Artini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI PERBANDINGAN GPS CORS METODE RTK NTRIP DENGAN TOTAL STATION

Studi Perbandingan GPS CORS Metode RTK NTRIP dan Total Station dalam Pengukuran Volume Cut and Fill

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2015

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Analisa Kecepatan Pergeseran di Wilayah Jawa Tengah Bagian Selatan Menggunakan GPS- CORS Tahun

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

Jurnal Geodesi Undip Juli 2014

Jurnal Geodesi Undip Januari 2017

Jurnal Geodesi Undip Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN I-1

Analisis Ketelitian Penetuan Posisi Horizontal Menggunakan Antena GPS Geodetik Ashtech ASH111661

Estimasi Nilai Pergeseran Gempa Bumi Padang Tahun 2009 Menggunakan Data GPS SuGAr

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN KOORDINAT STASIUN GNSS CORS GMU1 DENGAN KOMBINASI TITIK IKAT GPS GLOBAL DAN REGIONAL

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2016

Analisis Perbedaan Perhitungan Arah Kiblat pada Bidang Spheroid dan Ellipsoid dengan Menggunakan Data Koordinat GPS

ANALISA PENENTUAN POSISI JARING KONTROL HORIZONTAL NASIONAL ORDO 1 DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT. Oleh : Eko Purnama, H. Rorim Panday, Joni Efendi

STUDI TENTANG CONTINUOUSLY OPERATING REFERENCE STATION GPS (Studi Kasus CORS GPS ITS) Oleh: Prasetyo Hutomo GEOMATIC ENGINEERING ITS

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

PENENTUAN KOORDINAT STASIUN GNSS CORS GMU1 DENGAN KOMBINASI TITIK IKAT GPS GLOBAL DAN REGIONAL

Jurnal Geodesi Undip April 2016

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar belakang. tatanan tektonik yang kompleks. Pada bagian barat Indonesia terdapat subduksi

B A B IV HASIL DAN ANALISIS

Jurnal Geodesi Undip Juli 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI JARING PADA PENGUKURAN ORDE-3 MENGGUNAKAN PERATAAN PARAMETER

Jurnal Geodesi Undip Januari 2017

ANALISIS KETELITIAN DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN GPS DENGAN METODE DIFERENSIAL STATIK DALAM MODA JARING DAN RADIAL

Analisa Perbandingan Volume Cut and Fill menggunakan Total Station dan GPS CORS (Continouosly Operating Reference Station) Metode RTK NTRIP

ANALISA PERBANDINGAN ORBIT SATELIT GPS YANG DIPENGARUHI OLEH SPHERICALLY SYMMETRIC ELEMENT KEPLERIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

EVALUASI PENURUNAN TANAH WILAYAH KOTA SURABAYA DAN PERCEPATANNYA MENGGUNAKAN GPS GEODETIK DAN PERANGKAT LUNAK GAMIT/GLOBK TUGAS AKHIR RG

BAB III PENGAMATAN GPS EPISODIK DAN PENGOLAHAN DATA

Perbandingan Hasil Pengolahan Data GPS Menggunakan Hitung Perataan Secara Simultan dan Secara Bertahap

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2014

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB II SISTEM SATELIT NAVIGASI GPS

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

ANALISIS KECEPATAN PERGERAKAN STATION GNSS CORS UDIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B A B III GPS REALTIME UNTUK PENGAMATAN TROPOSFER DAN IONOSFER

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2016

Analisis Ketelitian Geometric Citra Pleiades 1B untuk Pembuatan Peta Desa (Studi Kasus: Kelurahan Wonorejo, Surabaya)

STUDI PENENTUAN TINGGI ORTHOMETRIK MENGGUNAKAN METODE GPS HEIGHTING DAN METODE GAYABERAT STUDI KASUS: KOTA SURABAYA

BAB I. PENDAHULUAN. Kota Semarang berada pada koordinat LS s.d LS dan

Perbandingan Akurasi Prediksi Pasang Surut Antara Metode Admiralty dan Metode Least Square

SIDANG TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALIVIA DESI ANITA KUSUMA NINGTYAS NRP

Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

ANALISA PERBANDINGAN KETELITIAN PENGUKURAN KERANGKA KONTROL HORISONTAL ORDE-4 MENGGUNAKAN GPS GEODETIK METODE RAPID STATIC DENGAN TOTAL STATION

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2014

ANALISA PERUBAHAN KARAKTERISTIK TEC AKIBAT LETUSAN GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

BAB VII ANALISIS. Airborne LIDAR adalah survey untuk mendapatkan posisi tiga dimensi dari suatu titik

Jurnal Geodesi Undip Januari 2017

ANALISIS PENGARUH TOTAL ELECTRON CONTENT (TEC) DI LAPISAN IONOSFER PADA DATA PENGAMATAN GNSS RT-PPP

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dan manfaat penelitian. Berikut ini uraian dari masing-masing sub bab. I.1. Latar Belakang

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

2015, No Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,

On The Job Training PENGENALAN CORS (Continuously Operating Reference Station)

ANALISIS DEFORMASI GUNUNG API BATUR BERDASARKAN DATA PENGAMATAN GPS BERKALA TAHUN 2008, 2009, 2013, DAN 2015

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-202

PEMANFAATAN TEKNOLOGI GPS UNTUK PEMANTAUAN PENURUNAN PADA JEMBATAN MERR II-C SURABAYA. Teguh Hariyanto 1, Achmad Frandik 1

Studi Perubahan Fisik Kawasan Pesisir Surabaya dan Madura Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu Menggunakan Citra Satelit

PENGGUNAAN TEKNOLOGI GNSS RT-PPP UNTUK KEGIATAN TOPOGRAFI SEISMIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Analisis Vektor Pergeseran Postseismic Stasiun GPS SuGAr Akibat Gempa Mentawai 2008

Pembuatan Program Pengolahan Data GPS Analisa Pseudorange Dan Koreksi Troposfer

Kuswondo ( )

Studi Perbandingan Total Station dan Terrestrial Laser Scanner dalam Penentuan Volume Obyek Beraturan dan Tidak Beraturan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

Aplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-Titik Kerangka Dasar Pemetaan Skala Besar

ANALISIS PERBANDINGAN KETELITIAN POSISI GPS CORS RTK-NTRIP DENGAN METODE RAPID STATIK

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KOREKSI GEOMETRIK MENGGUNAKAN METODE DIRECT GEOREFERENCING PADA CITRA SATELIT ALOS DAN FORMOSAT-2

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS UNTUK SURVEI TERUMBU KARANG. Winardi Puslit Oseanografi - LIPI

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2015

Transkripsi:

C379 E valuasi Penurunan Tanah Wilayah Kota Surabaya Berdasarkan Data Pengamatan GPS Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017 Rega Hangasta Gienputra dan Akbar Kurniawan Departemen Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) e-mail: akbar.geodesy@gmail.com Abstrak Sebagai kota Metropolitan ke dua terbesar Indonesia, Surabaya mengalami perkembangan yang pesat di banyak sektor. Hal ini yang membuat semakin bertambahnya jumlah penduduk Surabaya di setiap tahunnya. Karena letaknya yang terdapat dikawasan padat penduduk salah satu faktor yang harus diawasi adalah penurunan tanah /land subsidence. Penurunan tanah terjadi secara perlahan sehingga analisis perlu dilakukan secara berkala (fungsi waktu). Pemantauan land subsidence dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS) khususnya Global Positioning System (GPS, satelit milik Amerika Serikat). Selain penggunaan GPS Geodetik dan Stasiun International GNSS Service (IGS) sebagai titik ikat, penelitian ini digunakan perangkat lunak GAMIT/GLOBK. Berdasarkan Analisis dari hasil pengolahan data GPS yang diamati dari Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017, didapatkan nilai penurunan terendah adalah -0,001 m pada titik Sbrt dan penaikan tertinggi adalah 0,074 m pada titik Pusat. Namun, apabila dilihat secara keseluruhan, titik pada penelitian 2017 ini cenderung untuk mengalami penurunan tanah. Hasil uji t-test menunjukkan bahwa terdapat empat titik yang mengalami penurunan tanah secara signifikan dan terdapat tiga titik yang mengalami penurunan tanah bersifat tidak signifikan. Kata Kunci GPS, Kota Surabaya, Penurunan Tanah. S I. PENDAHULUAN URABAYA merupakan ibukota Propinsi Jawa Timur yang mengalami perkembangan pembangunan dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dari sektor perdagangan, perindustrian, perekonomian, pemukiman, dan pariwisata di Surabaya yang membuat masyarakat luar Surabaya berbondong-bondong pindah dan juga bekerja di Surabaya. Karena pertumbuhan kota Surabaya yang begitu pesat, penurunan tanah menjadi salah satu faktor yang harus diawasi dimana adanya perubahan bertahap atau tiba-tiba amblesnya permukaan bumi diakibatkan pergerakan material bumi [1]. Pemantauan land subsidence dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya menggunakan GNSS khususnya GPS. Untuk mengetahui posisi di permukaan bumi, perlu menggunakan receiver GPS. Receiver GPS menawarkan penandaan lokasi dengan ketelitian yang cukup baik (m-cm). Namun, land subsidence berubah dengan perlahan sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan receiver GPS handheld, dikarenakan ketelitian alat yang berkisar hanya sampai satuan meter saja. Penggunaan receiver GPS Geodetik yang diikatkan ke Continuously Operating Receiver Stations (CORS) dapat meningkatkan ketelitian hingga millimeter (mm), sehingga memungkinkan untuk mendeteksi adanya land subsidence [2]. Pemantauan penurunan tanah ini menggunakan GNSS terutama GPS Geodetik yang diikatkan pada Stasiun IGS. Selain penggunaan GPS Geodetik dan Stasiun IGS, penelitian ini menggunakan perangkat lunak GAMIT/GLOBK. GAMIT/GLOBK sendiri merupakan perangkat lunak pengolah data GPS buatan Massachusetts Institute of Technology (MIT) berbasis scientific. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kota Surabaya dalam kurun waktu Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016 dan Februari 2017. A. Lokasi Penelitian II. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah kota Surabaya Jawa Timur. Adapun geografis lokasi penelitian ini terletak di 7º 09 00 LS dan 112º 36 00 BT hingga 7º 21 00 LS dan 112º 54 00 BT. Pengamatan dilakukan sebanyak empat kala, yakni bulan Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017. Adapun titik pengamatan penelitian telah ada sebelum penelitian ini direncanakan, ditunjukkan pada Gambar 1.

C380 Gambar 1. Lokasi Penelitian. B. Data dan Peralatan 1. Data Data yang digunakan adalah data pengamatan langsung di wilayah kota Surabaya menggunakan GPS geodetik. Titik GPS yang digunakan sebanyak tujuh titik pengamatan. Data yang GPS yang didapat dalam format RINEX secara keseluruhan berjumlah 64 data, dengan rincian 16 data (data pengamatan langsung dan data Stasiun IGS) dalam empat kala (Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017). 2. Peralatan Peralatan yang digunakan dibagi menjadi dua, yakni perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari GPS geodetik TOPCON HiperPro, komputer, notebook, dan printer. Perangkat lunak terdiri dari sistem operasi Windows 10 dan Ubuntu 15.04, perangkat lunak TOPCON TOOL, perangkat lunak pembuat dokumen, perangkat lunak pengolah data, dan perangkat lunak GAMIT/GLOBK. yang juga digunakan untuk menentukan posisi satelit. Tahap kedua adalah dengan menjalankan proses pengolahan GLOBK yang digunakan untuk menggabungkan solusi dari pengolahan data primer dari geodesi satelit atau pengukuran terestris. Pengolahan diterima sebagai data yang terkait dengan matriks kovarian untuk koordinat titik, parameter rotasi bumi, parameter orbit, dan posisi titik yang dihasilkan dari analisis observasi. [3]. 3. Uji statistik berupa t-test Setelah koordinat estimasi dan laju pergeseran secara time-series didapat, perlu dilakukannya uji hipotesis. Hipotesis dapat disebut sebagai hipotesis statistik, dimana hipotesis statistik adalah suatu anggapan atau pernyataan, yang mungkin benar atau tidak, mengenai satu populasi atau lebih [4]. Uji statistik dengan t-test dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pada hasil pengamatan. Hasil dari uji statistik dinyatakan dengan pernyataan signifikan atau tidak signifikan. 4. Analisis penurunan tanah Dari hasil pengolahan perangkat lunak GAMIT/GLOBK dan uji statistik, dilakukan analisis penurunan tanah. Analisis penurunan tanah dilakukan dengan melihat hasil pengolahan berupa melihat koordinat vertikal estimasi, hasil uji statistik, dan laju penurunan tanah. Untuk menyimpulkan bagaimana penurunan tanah pada titik pengamatan di wilayah kota Surabaya, perlu diamatinya bagaimana hasil tersebut berada. C. Diagram Alir Penelitian Berikut adalah penjelasan diagram alir penelitian seperti pada Gambar 2. 1. Pengambilan data menggunakan GPS geodetik Pengambilan data merupakan tahap awal dalam penelitian ini. Pengambilan data dilakukan di kota Surabaya pada bulan Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017. Pengukuran dilakukan selama kurang lebih 12 jam, menggunakan metode jaring dengan Stasiun IGS (Bako, Cnmr, Coco, Darw, Guam, Karr, Nnor, Pimo, Xmis) sebagai titik ikat. Data pengamatan diubah untuk menghasilkan data RINEX yang digunakan pada pengolahan data GAMIT/GLOBK. 2. Pengolahan menggunakan GAMIT/GLOBK Tahap pertama pada pengolahan data RINEX adalah dengan melakukan proses GAMIT. GAMIT menggabungkan algoritma kuadrat terkecil gaya berat untuk mengestimasi posisi relatif dari sekumpulan stasiun, orbital dan parameter rotasi Bumi, jeda zenith, dan ambiguitas fase dengan mencocokkan ke pengamatan fase diferensiasi. Dibantu dengan data Ephemeris dan Navigasi

C381 Koordinat Sementara (Topcon Tool) Penggabungan Data Kerja Pembuatan Direktori Kerja Editing control files pada folder tables Pengolahan GAMIT dengan sh_gamit H-file dan Q-file dari GAMIT Data.sp3,.N, dan lain-lain didapatkanlah solusi berupa h-file sebanyak DOY yang diteliti. Setelah didapatkan solusi dari proses pengolahan GAMIT, tahapan pengolahan dilanjutkan menggunakan perangkat lunak GLOBK untuk mendapatkan koordinat estimasi titik pengamatan per kala. Tabel 1 berikut ini adalah koordinat hasil pengolahan GLOBK per kala. NO Titik Tabel 1. Koordinat Vertikal Estimasi Kala 1 Koordinat Vertikal Estimasi Kala 2 Kala 3 Kala 4 1 Rungkut 33,008 32,99 32,987 2 Sbrt 43,349 43,348 43,348 43,348 3 ITS 32,096 32,046 32,044 32,042 Konversi H-file menjadi file biner dan Editing file globk_comb.cmd, glorg_comb.cmd Koordinat RMS Ketelitian < 0.3 Ya Proses Pengolahan GLOBK dengan sh_glred Hasil file *.org, *.log, Val.*, ps_base (time series) Tidak 4 Waru 34,999 34,933 34,931 34,928 5 Pusat 33,586 33,518 33,515 33,512 6 Kenjeran 32,046 32,023 32,022 32,022 7 Kalianak 31,898 31,825 31,822 31,82 B. Penaikan/Penurunan Antar Kala Penelitian Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017 Setelah didapatkan koordinat estimasi fix dari pengolahan GLOBK, dilakukan pengamatan pada semua kala khususnya vertikal. Pengamatan antar kala bertujuan untuk melihat apakah ada penaikan maupun penurunan antara satu kala dengan kala lainnya, dengan kata lain melihat adanya vektor pergeseran vertikal. Adapun hasil penaikan/penurunan tanah antar kala tertuang pada Tabel 2 yakni: Tabel 2. Penaikan/Penurunan Antar Kala Koordinat Fix NO Titik Kala 1-2 Penaikan/Penurunan Kala 2-3 Kala 3-4 T hitung > T tabel Terjadi Penurunan Uji Statistik T-student Analisa Penurunan Muka Tanah Gambar 2. Diagram Tahap Pengolahan Data. T hitung < T tabel Tidak Ada Penurunan III. HASIL DAN ANALISIS A. Hasil Pengolahan Data GPS Selesai Pengolahan data RINEX GPS dilakukan menggunakan perangkat lunak GAMIT/GLOBK, pengolahan dilakukan untuk mendapatkan koordinat estimasi khususnya koordinat vertikal beserta besar pergeseran vertikal dari titik pengamatan di wilayah kota Surabaya pada kurun waktu Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017. Pengolahan dilakukan menggunakan perangkat lunak GAMIT, 1 Rungkut -0,018-0,003 2 Sbrt -0,001 0 0 3 ITS -0,05-0,002-0,002 4 Waru 0,066-0,002-0,003 5 Pusat -0,068-0,003-0,003 6 Kenjeran -0,023-0,001 0 7 Kalianak -0,073-0,003-0,002 Terdapat hasil penaikan dan penurunan tanah pada keseluruhan antar kala. Pada kala 1-2, penurunan terkecil adalah -0,001 m pada Sbrt dan penurunan terbesar adalah - 0,073 m pada Kalianak. Pada kala 2-3, penurunan terkecil adalah -0,001 m pada Kenjeran dan terbesar adalah -0,018 m pada Rungkut, sedangkan terdapat satu titik pada Sbrt yang tidak mengalami penurunan. Pada kala 3-4, penurunan terkecil adalah -0,002 m pada titik ITS dan Kalianak dan terbesar adalah -0,003 m pada Rungkut, Waru dan Pusat, juga terdapat dua titik yang tidak mengalami pergeseran vertikal yaitu titik Sbrt dan kenjeran. Selain antar kala, pengamatan vektor pergeseran vertikal juga dilakukan pada seluruh kala (Juli 2011, Oktober 2016,

C382 Desember 2016, dan Februari 2017). Adapun hasil penaikan/penurunan tanah seluruh kala dalam velo.org pada Tabel 3 yakni: Tabel 3. Penaikan/Penurunan Keseluruhan Kala NO Titik Penurunan Keseluruhan 1 Sbrt -0,001 2 ITS -0,054 3 Waru -0,071 4 Pusat -0,074 5 Kenjeran -0,024 6 Kalianak -0,078 7 Rungkut -0,021 Dari data diatas, terdapat hasil penurunan tanah pada seluruh kala (Juli 2011, Oktober 2016, Desember 2016, dan Februari 2017). Penurunan tanah terkecil adalah -0,001 m pada Sbrt dan terbesar adalah -0,078 m pada Kalianak. Hasil tersebut mengindikasikan adanya kecenderungan terhadap penurunan tanah pada penelitian ini. C. Uji Statistik Setelah mengetahui variabel pergeseran vertikal titik pengamatan di wilayah kota Surabaya, maka perlu pengujian statistik untuk melihat hasil pergeseran vertikal, apakah titik tersebut benar-benar mengalami pergeseran atau hanya bergeser secara numeris. Uji statistik yang digunakan adalah uji-t student. Uji statistik dilakukan dengan menguji variabel pergeseran titik (P xy) dari kala pengamatan x ke kala pengamatan y yang nilainya dapat dihitung menggunakan rumus: 2 P xy = (du xy (1) Untuk standar deviasi dari setiap titik pengamatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: 2 Std P xy = (sd du xy (2) Hipotesis nol yang dilakukan pada uji statistik ini adalah titik pengamatan tidak bergeser dalam selang waktu x dan y, sehingga: Hipotesis nol H 0 : P xy = 0 Hipotesis alternatif H 1 : P xy 0 Kemudian dilakukan pengujian pergeseran vertikal titik pengamatan seperti berikut: T = P xy /Std P xy (3) Pergeseran dinyatakan signifikan jika [5] T > t df, /2 df (degree of freedom) adalah 3, karena df merupakan jumlah n dikurangi dengan satu. Dengan selang kepercayaan 90% dan melihat pada tabel t-distribution, nilai dari uji hipotesis signifikan adalah sebesar 2,35 [6]. Tabel 4 berikut merupakan hasil uji statistik pada titik-titik pengamatan. Tabel 4. Uji Statistik Titik P xy std P xy T T>t df Kenjeran 0,024 0,010256 2,34007 Tidak Kalianak 0,078 0,032812 2,37711 Iya Pusat 0,074 0,030817 2,40127 Iya Sbrt 0,001 0,000433 2,3094 Tidak Waru 0,071 0,029642 2,39519 Iya ITS 0,054 0,022561 2,3935 Iya Rungkut 0.021 0,008273 2,26448 Tidak D. Analisis Penurunan Tanah Uji statistik yang telah dilakukan, menghasilkan empat titik yang bergeser secara signifikan dan tiga titik yang tidak bergeser secara signifikan/bergeser numeris. Terdapat tiga titik yang tidak bergeser secara signifikan, dikarenakan nilai uji tidak memenuhi nilai pada tabel t-distribution. Tabel 5 berikut adalah titik yang tidak bergeser secara signifikan. Tabel 5. Hasil Uji Statistik Tidak Signifikan Titik Pu std Pu T T>tdf Kenjeran 0,024 0,010256 2,34007 Tidak Sbrt 0,001 0,000433 2,3094 Tidak Rungkut 0.021 0,008273 2,26448 Tidak IV. KESIMPULAN DAN SARAN Adapun hal-hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah: 1. Hasil pengamatan di lapangan pada bulan Juli 2011, Oktober dan Desember 2016 juga Februari 2017 terlihat adanya penurunan. Secara keseluruhan kota Surabaya mengalami penurunan dilihat pada titik Sbrt yang mengalami perubahan vertikal -0,001 m, ITS sebesar - 0.054 m, Waru sebesar -0.071, Pusat sebesar -0.074 m, Kenjeran sebesar -0.024 m dan kalianak sebesar -0.078 m. Selain itu titik Rungkut berdasarkan pengamatan Oktober 2016, Desember 2016 dan Februari 2016 mengalami penurunan sebesar -0.021. 2. Terdapat empat titik dimana pergeseran vertikalnya bersifat signifikan dan tiga titik dimana pergeseran vertikalnya bersifat tidak signifikan. Adapun saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perlu adanya penambahan kala secara konsisten mengingat berbanding terbaliknya hasil percepatan pertahun dan trendline yang terjadi pada titik Sbrt dikarenakan kurangnya data. Semakin banyak data semakin baik 2. Perlu adanya pengikatan ke titik ikat yang lebih dekat seperti CORS BIG (ajukan data minimal 3 bulan sebelum penelitan) 3. Selain pengamatan GPS perlu adanya metode yang dapat di integrasikan dengan penelitian ini untuk mendapatkan ketelitian yang lebih akurat. Beberapa metode penunjang tersebut adalah pengukuran dengan waterpass dan radargrametri.

C383 4. Pengamatan sebaiknya dilakukan lebih dari 12 jam guna menghasilkan data residual yang tidak sebanyak dibawahnya DAFTAR PUSTAKA [1] A. Fulton, Land subsidence: What Is It and Why Is It an Important Aspect of Groundwater Management. California Department of Water Resources, 2008. [2] A. Kurniawan, Evaluasi Penurunan Muka Tanah Di Wiliayah Kota Surabaya dari Data Pengamatan Global Positioning System dengan GAMIT/GLOBK., Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2011. [3] S. C. King, R. W., Herring, T. A., McClusky, GAMIT Reference Manual, Release, Massachusetts Institute of Technology, 2010. [4] R. E. Myers, R. H. & Walpole, Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan. Bandung: Institut Teknologi Bandung, 1995. [5] P. R. dan D. G. Wolf, Adjustment Computations Spatial Data Analysis. New Jersey: John Wiley, 2006. [6] G. Mikhail, E. M. & Gracie, Analysis & Adjustment of Survey Measurement. New York: Van Nonstrand Reinhold Company, 1981.