Promotif dan Preventif di Era JKN-BPJS Kesehatan. Erna Wijaya Kesuma Ka Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN

PEND PEN AH D UL AH U UL AN U 2

PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)

IMPLEMENTASI PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM SISTEM PEMBAYARAN E KLAIM BPJS KESEHATAN DR BIMANTORO R, AAK

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

dr. Mohammad Edison, MM., AAK

panduan praktis Skrining Kesehatan

hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasinya di masyarakat (Rahajeng & Tuminah, 2009).

PROPOSAL KEGIATAN MINI PROJECT PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) Program Internship Dokter Indonesia. Disusun Oleh:

Pelaksanaan Ujicoba Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan. Oleh: Kartika Widyastuti Kepala Unit MPKP

MANFAAT DALAM PENGATURAN PERPRES NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBAYARAN KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN KOMITMEN PELAYANAN PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan. iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes, RI., 2013).

Inovasi BPJS Kesehatan untuk Memperkuat Upaya Promotif Preventif yang Bersifat Perseorangan Menuju Gaya Hidup Sehat

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DUKUNGAN REGULASI DALAM PENGUATAN PPK PRIMER SEBAGAI GATE KEEPER. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN

VI. PENUTUP A. Kesimpulan

KEBIJAKAN DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PRIMER. Dr. Maya A.Rusady,M.Kes,AAK Direktur Pelayanan

PENJAMINAN PERSALINAN DI ERA JKN

Kasus-kasus Perselisihan antara Hak Pasien dan Standar Biaya

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akses Pelayanan Kesehatan di Era BPJS. Dr. E. Garianto, M.Kes

E-Health. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian pasien penerima bantuan iuran. secara langsung maupun tidak langsung di Rumah sakit.

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

BAB 1 : PENDAHULUAN. health coverage di tahun Universal health coverage berarti setiap warga di

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

PELAKSANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN

DR. UMBU M. MARISI, MPH PT ASKES (Persero)

MATERI DJSN PELAKSANAAN PROGRAM JKN PROPINSI KALSEL Tahun

APOTEKER, FKTP DAN ERA JKN. Oleh Helen Widaya, S.Farm, Apt

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak

AGENDA. PERAN MAHASISWA pada PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL- KARTU INDONESIA SEHAT 1/4/2018. Dr. Bimantoro R, AAK Kepala Cabang Semarang

JKN dan BPJS Kesehatan. Dr. Greisthy E.L. Borotoding Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manado

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MEKANISME PENYELESAIAN PERSELISIHAN KLAIM DI BPJS KESEHATAN

KEBIJAKAN PENERAPAN FORMULARIUM NASIONAL DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)

KEBIJAKAN PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF OLEH DOKTER KELUARGA DI SARANA LAYANAN PRIMER DALAM JKN

REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN

SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. Ged. RSCM Kirana 23 Juli 2014

Gate Keeper Concept Faskes BPJS Kesehatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Universal Health Coverage (UHC) yang telah disepakati oleh World

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2014

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN (Permenkes No. 43/ 2016)

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

Perbaikan sistem pembiayaan kesehatan era JKN menuju Universal Health Coverage

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.29, 2013 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERAN BPJS KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KEDOKTERAN

Bayu Teja Muliawan Direktur Bina Pelayanan Kefarmasin. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

PDKI (PERHIMPUNAN DOKTER KELUARGA INDONESIA) DAN PERAN DOKTER KELUARGA DI RANAH PELAYANAN PRIMER. OLEH DR. ERDIYANTO, DK (KETUA PDKI CABANG JAMBI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

PDKI (Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia) dan Peran Dokter Keluarga di Ranah Pelayanan Primer. Oleh dr. Erdiyanto, DK (Ketua PDKI Cabang Jambi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERAN STRATEGIS BPJS KESEHATAN DALAM PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN PROPINSI RIAU

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 39 TAHUN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peranan BPJS Kesehatan Dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

2017, No Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 200

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesehatan. Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun (2009), kesehatan adalah

KEBIJAKAN DITJEN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN MENDUKUNG DAN MENJAMIN AKSES SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI JKN DAN MEKANISME PENGAWASANNYA DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL. dr. Mohammad Edison Ka.Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL:

panduan praktis Edukasi Kesehatan

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TRANSFORMASI PT. ASKES (PERSERO) PT. Askes (Persero)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEKANISME KAPITALISASI DALAM ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. Maulana Yusup STIE Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

Buku Saku FAQ. (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan

PERAN IDI DALAM MELAKSANAKAN KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA TERKAIT PROSES VERIFIKASI BPJS

Pelayanan Kesehatan. panduan praktis. Kantor Pusat

Transkripsi:

Promotif dan Preventif di Era JKN-BPJS Kesehatan Erna Wijaya Kesuma Ka Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer Yogyakarta, 2 Maret 2016

AGENDA I. Pendahuluan II. Regulasi Promotif Preventif BPJS Kesehatan III. Program Promotif Preventif IV. Upaya Peningkatan Peran FKTP V. Harapan 2

AGENDA I. Pendahuluan II. Regulasi Promotif Preventif BPJS Kesehatan III. Program Promotif Preventif IV. Upaya Peningkatan Peran FKTP V. Harapan 3

PROFESIONALISME PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JKN Profesional dalam menyelenggarakan JKN dengan mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan dan sistem pembayaran PESERTA REGULATOR Profesional dalam membuat dan supervisi pelaksanaan regulasi tentang pola dan besaran tarif, besaran iuran,, paket benefit, dll Profesional dalam memberikan pelayanan BPJS KESEHATAN FASKES (UU No 40/2004 tentang SJSN & UU No. 24/2011 tentang BPJS) 4

UU No 24/2011 UU No 40/2004 TUGAS & FUNGSI BPJS KESEHATAN Mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan dan sistem pembayaran T U G A S Risk pooling/ member registration Rekrutmen peserta Revenue/ Premium collection Kontribusi iuran Strategic purchasing Cost control Quality control BALANCING HEALTH CARE QUALITY AND COST CONTAINMENT Pembayaran terhadap tarif Pre requisite: 1. Tarif normal diterima khalayak 2. Pembayaran menghilangkan moral hazard Irisan dengan Regulator BPJS turut serta Pembayaran berbasis kinerja Insentif/Disinsen tif Optimalisasi FKTP Optimalisasi Rujukan Berjenjang Pembayaran klaim yang tepat dan rasional TKMKB Promprev

AGENDA I. Pendahuluan II. Regulasi Promotif Preventif BPJS Kesehatan III. Program Promotif Preventif IV. Upaya Peningkatan Peran FKTP V. Harapan 6

Perpres No.12 Tahun 2013 Pasal 21 ayat 1 Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan: a. penyuluhan kesehatan perorangan; b. imunisasi dasar; c. keluarga berencana; dan d. skrining kesehatan.. Perpres No.12 Tahun 2013 REGULASI PROMOTIF PREVENTIF JKN Pasal 22 ayat 1 (a) Pelayanan kesehatan yang dijamin terdiri atas: a. pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup: 1. administrasi pelayanan; 2. pelayanan promotif dan preventif; 3. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; 4. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; 5. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; 6. transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis 7. pemeriksaan penunjang diagnostiklaboratorium tingkat pratama; dan 8. rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi

Pasal 28 Pelayanan Skrining Kesehatan Permenkes No 71 Tahun 2013 1) Pelayanan skrining kesehatan diberikan secara perorangan dan selektif. 2) Ditujukan untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu, meliputi: a. Diabetes mellitus tipe 2; b. Hipertensi; c. Kanker leher rahim; d. Kanker payudara; dan e. Penyakit lain yang ditetapkan oleh Menteri. huruf a dan huruf b dimulai dengan analisis riwayat kesehatan, dilakukan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali. Bila teridentifikasi mempunyai risiko, dilakukan penegakan diagnosa melalui pemeriksaan penunjang diagnostik tertentu.

Skrining Kesehatan Pelayanan skrining kesehatan tertentu merupakan pelayanan yang termasuk dalam lingkup non-kapitasi, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemeriksaan penunjang pelayanan skrining kesehatan meliputi : a) Pemeriksaan Gula Darah; b) Pemeriksaan IVA untuk kasus Ca Cervix ; dan c) Pemeriksaan Pap Smear Khusus untuk kasus dengan pemeriksaan IVA positif dapat dilakukan pelayanan Terapi Krio. PMK No. 28 Th 2014

Permenkes Nomor 59 Tahun 2014 10

AGENDA I. Pendahuluan II. Regulasi Promotif Preventif BPJS Kesehatan III. Program Promotif Preventif IV. Upaya Peningkatan Peran FKTP V. Harapan 11

PROMOTIF PREVENTIF DALAM SISTEM PELAYANAN JKN Sub Spesialistik Pelayanan Tersier SUSTAINABILITAS JKN Spesialistik Pelayanan Sekunder GATEKEEPER Non Spesialistik Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif Pelayanan Primer Fokus optimalisasi Permenkes No.001 tahun 2012, Per BPJS No. 1 tahun 2014 12

Penyuluhan Kesehatan - KIE Olahraga Sehat Pelayanan Keluarga Berencana Skrining Kesehatan Primer & Sekunder Prolanis PROGRAM PROMOTIF PREVENTIF BPJS KESEHATAN Duta/Kader Promotif Preventif (Konsep & Pilot Project) Promotif Preventif Spesifik daerah 13

Media Promosi Penyuluhan Kesehatan - KIE Upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan, kesadaran dan kemandirian peserta mengenai perilaku hidup sehat dalam upaya mencapai standar indikator kesehatan peserta Diselenggarakan melalui Penyuluhan Langsung maupun Tidak Langsung (1) Penyuluhan langsung oleh Narasumber Dokter Umum/Dokter Spesialis (2) Penyediaan dan distribusi media promosi kesehatan : a. Leaflet b. Banner c. Filler edukasi d. Poster e. Dsb 14

Olahraga Sehat Olahraga Tk. Propinsi Dilaksanakan minimal 1x setahun Event HUT BPJS Kesehatan atau HUT Propinsi Sinergi dengan kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan sederhana Olahraga Tk. Kab/Kota Dilaksanakan minimal 1x setahun Event HKN atau Hari Diabetes, dsb Sinergi dengan kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan sederhana Senam PROLANIS Diperuntukan bagi peserta PROLANIS Dilakukan 4x dalam sebulan Sinergi dengan kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan sederhana

Pelayanan Keluarga Berencana PERPRES NO.12 TAHUN 2013 Pasal 21 Ayat 1 Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan: a. penyuluhan kesehatan perorangan; b. imunisasi dasar; c. keluarga berencana; dan d. skrining kesehatan. Pasal 21 ayat 3 Pelayanan keluarga berencana sebagaimana dimaksud meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang membidangi keluarga berencana. Pasal 25 huruf l (Pelayanan Tidak Dijamin) l. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu; PERMENKES NO. 71 TAHUN 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN Pasal 19 1) Obat dan Alat Kesehatan Program Nasional yang ditanggung oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah, tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan 2) Obat dan Alat Kesehatan dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Alat kontrasepsi dasar ; b. Vaksin untuk imunisasi dasar; dan c. Obat program pemerintah. Sinergi BPJS Kesehatan dengan Pemerintah (BKKBN)

Skrining Kesehatan Primer dan Sekunder Skrining Riwayat Kesehatan Isi Formulir pertanyaan spesifik kondisi kesehatan Skrining Preventif Sekunder Risiko Tinggi DM Tipe 2 Risiko Tinggi Hipertensi Risiko Tinggi Jantung Risiko Tinggi Gagal Ginjal Program Pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) Prolanis DM Prolanis HT Di dukung oleh Organisasi Profesi serta pencatatan pelaporan menggunakan Aplikasi

Skrining /Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara Berupa deteksi dini Berupa kanker deteksi payudara dini dan kanker payudara kanker serviks dan kanker serviks Dilakukan melalui Dilakukan pemeriksaan melalui SADARI/SADANIS pemeriksaan SADANIS untuk dan SADARI deteksi untuk dini Kanker deteksi dini Kanker Payudara Payudara Dilakukan melalui pemeriksaan Dilakukan IVA/PAP melalui SMEAR pemeriksaan untuk deteksi IVA/PAP dini Kanker SMEAR Serviks untuk deteksi Tindak dini Kanker Serviks Tindak lanjut dengan lanjut dengan KRIOTERAPI KRIOTERAPI untuk hasil IVA (+)

Meningkatkan Kualitas Kesehatan Peserta Meningkatkan Kepuasan Peserta Mendorong Kemandirian Peserta PROLANIS Prolanis Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) adalah sebuah sistem yang memadukan sistem pelayanan kesehatan dan komunikasi kepada populasi yang memiliki kondisi dimana kemandirian diri merupakan hal utama Mengendalikan Biaya Pelayanan Kesehatan dalam Jangka Panjang

Skema Pengelolaan Penyakit Kronis Peserta penyandang penyakit kronis - Database peserta - Aktifitas Penunjang Program (media promkes, klub RISTI, dsb) # laksanakan pola hidup sehat # Penyakit Kronis (DM Tipe 2 & Hipertensi ) big trigger untuk penyakit lainnya penyerap biaya mahal (kardiovaskular, stroke, dsb) - Pelayanan komprehensive & berjenjang (Panduan Klinis Evidence Based) - Rujukan ke Spesialis - Edukasi Kesehatan - Monitoring Status Kesehatan - Peresepan obat kronis RS (Spesialis) Kontrol rujukan RUJUK BALIK ke Faskes Primer Mentor & konsultan bagi Faskes Primer BPJS Kesehatan - Evaluasi status kesehatan - Biaya pelayanan kesehatan - Workshop untuk Faskes pengelola oleh Organisasi Profesi FKTP selaku Koordinator Panduan Klinis Organisasi Profesi DM (PERKENI); HIPERTENSI (PERHIMPUNAN HIPERTENSI)

PROLANIS BPJS Kesehatan PPHT MULAI 2012 2013 saat ini : PPDM MULAI 2010 2010 : - Fokus Pengelolaan DM Tipe 2 - Pilot Project pada 13 KC 2011 : - Perluasan ke seluruh KC 98 KC - Strategi : Peningkatan Jumlah peserta 2012 : - Fokus Pengelolaan diperluas ke arah pengelolaan Hipertensi - Penunjukan PIC Prolanis - Strategi : Peningkatan Kualitas Prolanis secara bertahap Penatalaksanaan berdasarkan Panduan Klinis yang disusun bersama PAPDI, PERKENI, PERNEFRI dan PERKI

AKTIVITAS PROLANIS Reminder/ SMS Gateway Mentoring Spesialis PROLANIS Pelayanan Obat Konsultasi medis Home Visit Pemantauan status Kesehatan Aktivitas Klub Jumlah Klub dan Peserta Prolanis s/d Bulan Desember 2015 Jenis Penyakit sd Desember 2015 Jumlah Klub Jumlah Peserta Prolanis Rasio Klub : Peserta Prolanis DM 9.224 143.526 16 Hipertensi 3.994 104.815 26 Jumlah 13.218 248.341 Sumber Data: Laporan Realisasi Promprev sd Bulan Desember 2015 Divisi Regional 22

Kepesertaan Prolanis Peserta dengan hasil skrining preventif primer dinyatakan berisiko tinggi, kemudian ditegakan diagnosa DM Tipe 2 melalui Skrining Preventif Sekunder Peserta yang direkomendasikan oleh FKTP sebagai peserta penyandang DM Tipe 2 berdasarkan diagnosa sebelumnya (rekam medik, MCU, dsb) Peserta yang telah menyatakan kesediaannya bergabung dalam Prolanis Diharapkan dengan kesediaan peserta bergabung, peserta akan aktif mengikuti aktifitas dalam Prolanis

PROMOTIF PREVENTIF SPESIFIK DAERAH Diselenggarakan berfokus pada endemik kasus pada suatu daerah Tujuan : Menurunkan angka kejadian penyakit tertinggi dan berbiaya besar pada suatu daerah Dapat dilakukan pada Badan Usaha yang telah terdaftar BPJS Kesehatan

OPTIMALISASI PROMOTIF PREVENTIF SPESIFIK DAERAH Persalinan Penyakit Kronis Klub Ibu Hamil Kelas Ibu dan Balita Mentoring Spesialis Obgyn Penyuluhan dan Seminar Edukasi Kesehatan melalui media promosi kesehatan Penatalaksanaan Penyakit Kronis Edukasi khusus kepada Lansia

AGENDA I. Pendahuluan II. Regulasi Promotif Preventif BPJS Kesehatan III. Program Promotif Preventif IV. Upaya Peningkatan Peran FKTP V. Harapan 26

KAPITASI BERBASIS KOMITMEN PELAYANAN Implementasi Per BPJSK untuk Pemberlakuan Komitmen, masih terbatas hanya di ibukota Provinsi Permenkes no. 24 tahun 2015 tentang Penilaian FKTP berprestasi Instrumen Penilaian FKTP Berprestasi Perdir BPJS Kesehatan nomor 095 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Optimalisasi Pelayanan Primer QI- 9 Dari 10 indikator instrumen penilaian FKTP (Permenkes 24 tahun 2015) dan 9 indikator kualitas (QI-9) Perdir BPJS No 95 Tahun 2014, dipilih 3 indikator, yaitu: 1. angka kontak komunikasi, 2. rasio rujukan rawat jalan non spesialistik dan 3. rasio peserta Prolanis rutin berkunjung ke FKTP Alasan pemilihan indikator komitmen layanan FKTP adalah: 1. Indikator yang dapat meningkatkan kepuasan peserta, yaitu kontak pertama 2. Indikator yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan tingkat pertama dan merasionalkan biaya pelayanan, yaitu pelayanan non spesialistik dan Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) oleh FKTP No Nama Indikator Target Indikator ZONA AMAN Target Indikator ZONA PRESTASI 1 Angka kontak > 150 per mil > 250 per mil 2 Rasio rujukan rawat jalan non spesialistik < 5% < 1% 3 Rasio peserta Prolanis rutin berkunjung ke FKTP > 50% > 90% 27

PROGRAM INDONESIA SEHAT RENSTRA 2015-2019 Pilar 1. Paradigma Sehat Pilar 2. Penguatan Yankes Pilar 3. JKN Program Promotif preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan Pemberdayaan masyarakat Keterlibatan lintas sektor Program Peningkatan Akses terutama pada FKTP Optimalisasi Sistem Rujukan Peningkatan Mutu Penerapan pendekatan continuum of care Penerapan pendekatan continuum of care Intervensi berbasis resiko Intervensi kesehatan berbasis (health resiko risk) kesehatan (health risk) Program Benefit Sistem pembiayaan: asuransi azas gotong royong Kendali Mutu & Kendali Biaya Sasaran: PBI & Non PBI Tanda kepesertaan KIS Sumber : Dirt.PKP Kemenkes RI KELUARGA SEHAT D T P K

AGENDA I. Pendahuluan II. Regulasi Promotif Preventif BPJS Kesehatan III. Program Promotif Preventif IV. Upaya Peningkatan Peran FKTP V. Harapan 29

HARAPAN 1. Adanya Integrasi sistem yang mendukung upaya kendali mutu pelayanan primer 2. Dukungan dan kerjasama dari seluruh stakeholder untuk Penguatan Pelayanan Primer

Terima kasih Kartu Indonesia Sehat Dengan Gotong royong, Semua Tertolong www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan (Akun Resmi) BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan bpjskesehatan 31