BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-Undang RI No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan bahwa Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat. Masyarakat pemangku adat Hutan Wonosadi utamanya adalah warga dusun Duren dan Sidorejo yang termasuk dalam wilayah Desa Beji Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Beji terdiri 14 pedusunan, selain dua yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu: Tungkluk, Serut, Ngelo Kidul, Ngelo Lor, Beji, Grojogan, Banaran, Bejono, Bendo, Tegalrejo, Daguran Lor dan Daguran Kidul. Dusun-dusun tersebar di antara tanah perbukitan dan di antaranya berbatubatu besar. Wilayah hutan Wonosadi terdiri dari kurang lebih seluas 25 ha hutan inti. Tanah ini merupakan tanah negara dan berstatus sebagai Tanah Oro-Oro. Wilayah hutan sedang diajukan untuk menjadi Hutan Adat. Pengajuan dilakukan kepada Menteri Kehutanan melalui Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul. Wilayah hutan penyangga ini merupakan tanah hak sehingga masyarakat berhak untuk menanami dan mengelolanya sendiri meskipun tetap dalam koordinasi dengan pengelola hutan karena keberadaannya sangat mendukung hutan inti. Selebihnya adalah 1
hutan produksi yang dikelola masyarakat yang berupa sisa lahan dari luas wilayah 725,88 ha. Menurut sejarahnya Alas Wonosadi dapat dikatakan terbentuk dari permudaan yang terjadi secara alami karena tidak ada campur tangan manusia dalam hal permudaan dan pengelolaannya. Permudaan alami diartikan sebagai pertumbuhan tanaman hutan yang terjadi secara alami. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permudaan alam diantaranya faktor iklim, faktor tanah, dan faktor biologis. Permudaan alami dapat terjadi dengan bantuan tenaga air, tenaga angin, dan dengan hewan atau makhluk hidup. Perbedaan agen penyebar ini menyebabkan persebaran tiap-tiap individu berbeda-beda. Masyarakat adat di desa Beji Kecamatan Ngawen Gunung Kidul memiliki potensi kearifan lokal yang bernilai tinggi dalam melestarikan hutan adat Wonosadi. Kepatuhan warga desa Beji untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan alam, hingga kini tetap dilakukan. Kepatuhan warga desa diwujudkan dengan tetap menjaga kelestarian hutan dengan cara tidak merusak kelestarian hutan yang antara lain warga desa tidak diperkenankan untuk mengambil kayu di hutan Wonosadi dengan sembarangan. Masyarakat adat di desa Beji Kecamatan Ngawen Gunung Kidul memiliki potensi kearifan lokal yang bernilai tinggi dalam melestarikan hutan adat Wonosadi. Ketekunan masyarakat dalam pelestarian lingkungan telah menjadikan Hutan Adat Wonosadi sebagai kenyamanan bagi aneka flora dan fauna. Salah satu anggota ekosistem yang terdapat di Hutan Wonosadi adalah pohon yang berfamili Myrtaceae yaitu salah satunya pohon Jambu (Eugenia spp.). Eugenia. merupakan 2
salah satu jenis tanaman kehutanan yang tumbuh di kawasan Alas Wonosadi Ngawen Gunungkidul. Eugenia merupakan genus terbesar di Malaya. Jenis ini merupakan tanaman berbunga yang termasuk dalam famili Myrtaceae. Sekitar 1800 spesies Eugenia di seluruh daerah tropis, 193 spesies liar dan 7 yang dibudidayakan di Malaya Ketinggian tempat yang cocok untuk pertumbuhan jambu adalah dataran rendah dan dataran tinggi hingga 1200 mdpl. Meskipun Indonesia menjadi bagian dari pusat penyebaran Eugenia akan tetapi hanya sedikit sekali spesies yang telah dikenal oleh masyarakat. Umumnya spesies tersebut telah dikenal oleh masyarakat karena telah banyak dibudidayakan. Spesies tersebut dikenal karena dikonsumsi buahnya ataupun sebagai bahan baku obat dan industri. Umumnya Eugenia merupakan spesies yang tumbuh secara alami di hutan. Habitat alami bagi spesies dari marga ini adalah hutan hujan pada berbagai tipe vegetasi. Di Indonesia sendiri belum banyak penelitian dan pengembangan terhadap manfaat dari Jambu (Eugenia spp.) sehingga perhatian terhadap persebarannya masih sangat terbatas. Eugenia memiliki banyak spesies yang menghasilkan buah, memiliki penampakan indah dan menghasilkan komoditas industri sehingga banyak disukai orang. Selain dapat dimanfaatkan buahnya, kayunya yang keras dan berwarna kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak terkena tanah. Hanya biasanya ukurannya terlalu kecil. Daunnya dapat dimanfaatkan untuk bahan obat-obatan dan tidak jarang juga digunakan sebagai pembungkus makanan. Begitu banyaknya jenis-jenis Eugenia yang menyusun hutan sehingga perlu adanya identifikasi untuk setiap jenis yang ada supaya dapat diketahui jenis 3
yang menyusun hutan tersebut. Terkadang seseorang mengetahui jenis tersebut dengan nama daerah setempat, sehingga perlu adanya pemberian nama ilmiah dengan tujuan agar nama suatu jenis tersebut sama untuk setiap daerah. Berdasarkan manfaat-manfaat yang ada maka pohon ini perlu dibudidayakan, sedangkan penelitian mengenai keanekaragaman Eugenia belum banyak dilakukan dan belum tersedia informasinya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap identifikasi jenis yang termasuk dalam Eugenia dan penyebarannya. Dengan adanya identifikasi spesies dan persebaran spesies tersebut diharapkan dapat diketahui kondisinya yang tumbuh secara alami. Selanjutnya akan dilakukan upaya pengelolaan dan konservasi karena keberadaannya akan berkaitan dengan proses-proses ekologi di Alas tersebut. 1.2. Perumusan Masalah Eugenia sp. tumbuh di dalam kawasan dan menjadi salah satu komponen penting penyusun ekosistem di dalamnya. Informasi mengenai jenis-jenis spesies, penyebaran spesies serta kondisi populasi Eugenia di kawasan ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan pengelolaan kawasan ini. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dan pengkajian mengenai Eugenia di Alas Wonosadi Ngawen Gunungkidul. Beberapa spesies Eugenia memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai bahan obat dan pemanfaatan batang untuk okulasi. Potensi tersebut belum banyak diungkap, terutama yang berkaitan dengan kondisi populasi alaminya. Hingga saat ini belum ada informasi mengenai kondisi dan keanekaragaman Eugenia di Alas Wonosadi Ngawen 4
Gunungkidul. Karena Eugenia memiliki berbagai manfaat namun keberadaannya dipandang oleh masyarakat sekitar tidak memiliki banyak manfaat maka adanya identifikasi Eugenia dan persebarannya penting dilakukan guna mengetahui spesies-spesies yang termasuk dalam Eugenia sp. dan tingkat persebarannya di Alas Wonosadi Ngawen Gunungkidul. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis jambu (Eugenia) dan persebarannya di Alas Wonosadi, Ngawen, Gunungkidul. Penelitian yang dilakukan terhadap populasi pada tingkatan hidup pohon dari tingkat semai sampai sapihan untuk setiap spesies Eugenia. 1.4. Manfaat Penelitian Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diperoleh data dan informasi berupa jenis-jenis dan sebaran jumlah pohon Jambu (Eugenia) di Alas Wonosadi, Ngawen, Gunung Kidul. Informasi ilmiah mengenai jenis-jenis Eugenia dan persebarannya dapat menjadi dasar untuk mempertahankan jenis tersebut dan pengelolaan spesiesnya di Alas Wonosadi Ngawen Gunungkidul. Informasi yang berkaitan dengan potensi dan pemanfaatannya diharapkan dapat mendorong upaya pengenalan dan pengembangan spesies Eugenia yang belum banyak dikenal masyarakat. Selain itu agar masyarakat sekitar Alas Wonosadi dapat menjaga dan memanfaatkan pohon jambu sesuai dengan potensinya. 5