PENINGKATAN KETERAMPILAN MENERAPKAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS EKSPERIMEN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN SIKAP ILMIAH DALAM MENERAPKAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR BUMI PADA SISWA

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS MIND MAPPING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENGGUNAAN MEDIA KIT BERBASIS SEQIP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

SKRIPSI. Oleh: RIAS ANJANI K

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN MELALUI METODE GUIDED NOTE TAKING (GNT) BERBASIS MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN MODEL INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Program studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF SEBAB AKIBAT MELALUI MEDIA FLIPCHART

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Kata kunci: Science, Environment, Technology, and Society (SETS), pemahaman konsep, pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SOSIODRAMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Siti Nurhayati, Tri Saptuti 2, Moh. Salimi 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

: AYU PERDANASARI K

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DRILL

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LERANING) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENERAPKAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS EKSPERIMEN Rahma Widyastuti 1), Endang Sri Markamah 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: aurally_twity@yahoo.co.id Abstract: The objective of research is to improve the skill in the application of concept of properties of light in the Natural Science subject matter of through the experiment-based scientific approach of the students in Grade V of State Primary School 03 of Popongan Karanganyar in Academic Year 2013/2014. This research used the classroom action research with three cycles. Each cycle consisted of two meetings and four phases, namely: planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of the research were the students as many as 20 persons in Grade V of State Primary School 03 of Popongan, Karanganyar. The data sources of the research were the class teacher and the students of the school. The data of the research were gathered through test, indepth interview, and documentation. The data were validated by using the data source triangulation and the data gathering technique triangulation. They were then analyzed by using the interactive model of analysis. Based on the result of the research, a conclusion is drawn that the use of the experiment-based scientific approach can improve the skill to apply the concept of properties of light of the students in Grade V of State Primary School 03 of Popongan Karanganyar in Academic Year 2013/2014. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan melalui pendekatan scientific berbasis eksperimen pada siswa kelas V SD Negeri 03 Popongan Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan selama tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan 4 tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD negeri 03 Popongan Karanganyar yang berjumlah 20 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui tes, wawancara guru kelas, siswa, observasi/pengamatan keterampilan menerapkan konsep sifatsifat cahaya, angket keterampilan dan dokumentasi penelitian. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa melalui penggunaan pendekatan scientific berbasis eksperimen dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas V SD Negeri 03 Popongan Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Kata kunci: keterampilan, pendekatan scientific, eksperimen, konsep sifat-sifat cahaya 1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen PGSD FKIP UNS 1 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Undang- Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003). Dalam pendidikan tidak lepas dari proses pembelajaran. Secara umum pembelajaran memerlukan interaksi antara guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Peran guru dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta didik agar dapat berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses pembelajaran terjadi penyampaian ilmu pengetahuan dari guru kepada peserta didik. Ilmu pengetahuan yang disampaikan mencakup berbagai wawasan yang terdapat pada lingkungan alam dan lingkungan sosial. Dalam satuan pendidikan, ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam biasa disebut dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam semesta, bendabenda yang ada di alam beserta gejala-gejalanya. Depdiknas menetapkan tujuan pembelajaran IPA adalah (1) menanamkan keyakinan terhadap Tuhan YME, (2) mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah, (3) mempersiapkan siswa menjadi insan yang

2 melek sains dan teknologi, (4) menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi (Trianto 2010: 138). Mata pelajaran IPA di SD mencakup berbagai aspek tentang proses kehidupan a- lam, dalam silabus IPA SD kelas V terdapat beberapa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dijadikan acuan dalam proses pembelajaran. Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik kelas V adalah membuat suatu karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya dengan terampil. Materi konsep sifat-sifat cahaya merupakan materi yang tidak terlalu sulit bagi peserta didik. Namun, kenyataan pada penerapannya peserta didik masih sukar untuk memahaminya dan bahkan belum dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, konsep sifat-sifat cahaya dapat diajarkan secara interaktif dengan mengoptimalkan ketiga aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotorik peserta didik. Salah satu contohnya dengan mengaplikasikan keaktifan kognitif yaitu pengetahuan tentang sifat-sifat cahaya dan keaktifan psikomotorik yaitu melakukan percobaan untuk menguji sifat cahaya. Kedua keaktifan tersebut apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan muncul aspek afektif, misalnya pemanfaatan sifat-sifat cahaya untuk membuat mikroskop sederhana, periskop sederhana, dan lup. Dari hasil observasi pada tanggal 24 Desember 2013 di SD Negeri 03 Popongan Karanganyar, dari sejumlah 20 peserta didik kelas V, peserta didik yang memiliki keterampilan termasuk dalam kategori tinggi sejumlah 3 anak atau 15, peserta didik yang memiliki keterampilan termasuk kategori sedang sejumlah 5 anak atau 25 dan peserta didik yang memiliki keterampilan kategori rendah sejumlah 12 atau 60. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V SD Negeri 03 Popongan. Berdasarkan hasil wawancara mengenai pelaksanaan pembelajaran IPA konsep sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri 03 Popongan, guru menjelaskan bahwa pembelajaran berlangsung dengan baik walaupun guru menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Guru hanya menjelaskan beberapa konsep sifat-sifat cahaya di depan kelas tanpa mendemonstrasikan kepada peserta didik, mengakibatkan tingkat partisipasi peserta didik rendah. Selain itu, guru juga menyatakan bahwa kurang memaksimalkan media untuk sehingga keterampilan peserta didik menjadi terbatas dalam menerapkan konsep sifat-sifat cahaya khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan oleh berbagai faktor antara lain pendekatan pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional. Pendekatan pembelajaran konvensional mengakibatkan parsitipasi peserta didik rendah karena pembelajaran berpusat pada guru. Guru mentransfer ilmu pengetahuan pada peserta didik, sedangkan peserta didik lebih banyak sebagai penerima, sehingga keterampilan peserta didik menjadi rendah. Selain itu, penggunaan media pembelajaran belum digunakan secara maksimal, sehingga belum dapat menarik perhatian dan memudahkan peserta didik dalam menerapkan konsep sifat-sifat cahaya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti merancang pembelajaran yang interaktif dan berpusat pada peserta didik yaitu dengan menarik perhatian peserta didik serta meningkatkan keterampilan dalam menerapkan konsep sifat-sifat cahaya yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Alternatif pemecahan masalah yang bisa dilakukan adalah menerapkan pendekatan pembelajaran yang dapat melibatkan partisipasi siswa secara aktif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan adalah pendekatan pembelajaran scientific berbasis eksperimen. Pembelajaran eksperimen merupakan salah satu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru (Roestiyah, 2001:80). Pendekatan pembelajaran scientific adalah pendekatan ilmiah yang memiliki 5 tahap yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jaringan (Kemendikbud, 2013: 353). Pendekatan scientific dan metode eksperimen me-

3 miliki kelebihan yang sama, yaitu memberi kesempatan peserta didik untuk melakukan percobaan sendiri sehingga peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Pendekatan scientific berbasis eksperimen adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan antara pendekatan scientific dengan pembelajaran eksperimen. Pendekatan scientific berbasis eksperimen diharapkan dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam. Pendekatan scientific berbasis eksperimen dapat melibatkan peserta didik berpartipasi aktif dalam pembelajaran. Proses kemajuan peserta didik akan telihat dari keterampilan mereka dalam membuat suatu karya/model yang. Penerapan pendekatan scientific berbasis eksperimen diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Peserta didik dilibatkan dalam membuktikan adanya benda-benda yang menerapkan konsep sifat-sifat cahaya. Selain itu, penerapan pendekatan scientific berbasis eksperimen dapat melatih peserta didik untuk bekerja secara disiplin dalam menyelesaikan suatu permasalahan. METODE Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 03 Popongan Karanganyar pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yakni dari bulan Januari sampai dengan Juni 2014. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 03 Popongan yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 6 laki-laki dan 14 perempuan. Objek penelitian ini adalah keterampilan menerapkan konsep siswa kelas V SD Negeri 03 Popongan Karnganyar Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 3 siklus yang setiap siklus terdiri 2 pertemuan dan 4 tahap, yakni: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 03 Popongan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, wawancara, angket, dan dokumentsi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik serta teknik analisis data menggunakan teknik model analisis interaktif. HASIL Berdasarkan hasil pengamatan keterampilan pada siswa kelas V SD 03 Popongan Karanganyar dapat diketahui bahwa hanya ada 3 siswa dengan persentse 15 yang mempunyai keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya dengan kategori tinggi. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata hasil pengamatan keterampilan menerapkan konsep siswa kelas V SD Negeri 03 Popongan Karangayar yang berjumlah 20, hanya terdapat 3 siswa dengan persentase 15 yang mempunyai keterampilan menerapkan konsep dengan kategori tinggi. Sedangkan 17 siswa dengan persentase 85 mempunyai keterampilan menerapkan konsep dengan kategori sedang dan diperoleh rata-rata kelas sebesar 68. Tabel pengamatan keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya siswa kelas V SD Negeri 03 Popongan Karanganyar pada pra tindakan atau sebelum pelaksanaan tindakan dengan pendekatan pembelajaran scientific berbasis eksperimen dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Keterampilan Menerapkan Konsep Pra Tindakan No. Kriteria 1 78-103 3 Tinggi 15 2 52-77 17 Sedang 85 3 26-51 0 Kurang 0 4 0-25 0 Kurang 0 Berdasarkan dari sajian pada tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa hanya terdapat 3 siswa dengan persentase 15 yang mempunyai cahaya dalam kategori tinggi dan 17 siswa lainnya dengan persentase 85 termasuk dalam kategori sedang. Selanjutnya dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan pendekatan pembelajaran scientific berbasis eksperimen untuk meningkatkan keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya pada siswa

4 kelas V SD Negeri 03 Popongan Karanganyar dan adapun hasilnya disajikan pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Keterampilan Menerapkan Konsep Sifat-sifat Cahaya Siklus I No. Kriteria 1 78-103 7 Tinggi 35 2 52-77 13 Sedang 65 3 26-51 0 Kurang 0 4 0-25 0 Kurang 0 Berdasarkan tabel skor rata-rata keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya di atas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya pada siklus I terdapat 7 siswa (35) yang memiliki nilai keterampilan dengan kategori tinggi dan 13 siswa (65) yang memiliki nilai keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya dengan kategori rendah. Karena pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan yakni 90 siswa yang mencapai nilai ketrampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya kategori tinggi, maka dilakukan tindakan pada siklus II untuk mencapai nilai ketuntasan yang telah ditentukan dan mem-perbaiki tindakan pada siklus II sesuai dengan refleksi pada siklus I. Tabel Skor Rata-rata Keterampilan Menerapkan Konsep Sifat-sifat Cahaya Siklus II Tabel 3. Keterampilan Menerapkan Konsep Sifat-sifat Cahaya Siklus II No. Kriteria 1 78-103 17 Tinggi 85 2 52-77 3 Sedang 15 3 26-51 0 Rendah 0 4 0-25 0 Rendah 0 Berdasarkan tabel skor rata-rata keterampilan di atas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata cahaya pada siklus II terdapat 17 siswa dengan persentase 85 memiliki nilai keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya dengan kategori tinggi dan 3 siswa dengan persentase 15 termasuk dalam kategori sedang. Karena pada siklus II belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan yakni 90 siswa mencapai yang mencapai nilai keterampilan kategori tinggi, maka dilakukan tindakan pada siklus III untuk mencapai nilai ketuntasan yang telah ditentukan dan memperbaiki tindakan pada siklus III sesuai dengan refleksi pada siklus II. Tabel Skor Rata-rata Keterampilan Menerapkan Konsep Sifat-sifat Cahaya pada siklus III disajikan pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Keterampilan Menerapkan Konsep Sifat-sifat Cahaya Siklus III No. Kriteria 1 78-103 20 Tinggi 100 2 52-77 0 Sedang 0 3 26-51 0 Rendah 0 4 0-25 0 Rendah 0 Berdasarkan tabel skor rata-rata katerampilan di atas, menunjukkan 20 siswa memiliki cahaya kategori tinggi, dengan persentase mencapai 100. Karena pada siklus III sudah mencapai indikator kinerja yang ditentukan yakni 90 siswa mencapai nilai keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya dengan kategori tinggi, maka penelitian dihentikan di siklus III. PEMBAHASAN Uraian hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa terjadi perkembangan keterampilan yang signifikan pada pra tindakan, siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada tahap pra tindakan, hanya terdapat 3 siswa (15) yang memiliki keterampilan dengan kategori tinggi. Pada siklus I siswa yang memiliki cahaya dalam kategori tinggi secara

5 keseluruhan bertambah menjadi sebanyak 7 siswa (35.) Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada siklus I sejumlah 20 jika dibandingkan dengan pra tindakan. Pada siklus II siswa yang memiliki cahaya dalam kategori tinggi seluruhnya sebanyak 17 siswa (85). Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan lagi sebanyak 60 jika dibandingkan dengan siklus I. Namun, karena indikator kinerja pada penelitian ini belum tercapai, maka dilakukan tindakan siklus III. Pada siklus III siswa yang memiliki cahaya dalam kategori tinggi seluruhnya menjadi sebanyak 20 siswa (100). Hal ini menunjukkan peningkatan pada siklus III sebanyak 15 jika dibandingkan dengan siklus II. Perkembangan keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya pada tahap pra tindakan, siklus I, sampai siklus III dapat dilihat pada data perbandingan nilai rata-rata cahaya yang disajikan pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 5. Perkembangan Nilai Keterampilan Menerapkan Konsep Sifat-sifat Cahaya Tinggi (Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II, Siklus III). Aspek Pratindakan Siklus I Siklus II Siklus III 3 7 17 20 Perkembangan keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya yang terjadi setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran scientific berbasis eksperimen menunjukkan bahwa melalui pendekatan pembelajaran scientific berbasis eksperimen, keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya dapat berkembang dan meningkat. Hal ini sesuai yang diutarakan oleh Djamarah (2002: 95) bahwa metode eksperimen berarti cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Untuk meningkatkan keterampilan, dalam implementasi pendekatan scientific berbasis eksperimen, guru harus memperhatikan tujuan penggunaan pendekatan pembelajaran tersebut. Agar dalam implementasi pendekatan pembelajaran scientific berbasis eksperimen dapat meningkatkan keterampil-an siswa. Tujuan metode eksperimen ini seperti halnya dikemukakan oleh Abimanyu (2010: 7-17) menyebutkan tentang tujuan metode eksperimen, yaitu: a) siswa mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh, b) siswa mampu merancang, mempersiapkan, melaksanakan, dan melaporkan percobaannya, c) siswa mampu menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan, dan d) siswa mampu berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi. Berdasarkan tujuan tersebut peneliti menggunakan pendekatan scientific berbasis eksperimen ini untuk pembelajaran penerapan konsep sifatsifat cahaya yang bertujuan meningkatkan cahaya siswa. Dalam tujuan berorientasi pada pengembangan intelektual berkaitan dengan sikap kejujuran, saling membantu, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab siswa. SIMPULAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam tiga siklus membuktikan bahwa keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya dapat meningkat melalui pendekatan scientific berbasis eksperimen siswa kelas V SD Negeri 03 Popongan Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya perolehan nilai keterampilan menerapkan konsep sifat-sifat cahaya kategori tinggi yang dicapai siswa dari tahap pra tindakan sampai siklus III. Dapat disimpulkan, secara keseluruhan cahaya meningkat disetiap tindakan. Hal ini dapat diketahui pada pra tindakan hanya ada 3 siswa (15) yang memiliki keterampilan kategori tinggi. Pada siklus I siswa yang memi-

6 liki nilai cahaya kategori tinggi secara keseluruhan sebanyak 7 siswa (35). Hal ini menunjukkan peningkatan sejumlah 20 jika dibandingkan dengan pra tindakan. Pada siklus II siswa yang memiliki nilai keterampilan kategori tinggi sebanyak 17 siswa (85), menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada siklus II sebanyak 60 jika dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus III sebanyak 20 siswa (100) telah memiliki nilai keterampilan dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan lagi sebanyak 15 jika dibandingkan dengan siklus II. Indikator kinerja pada penelitian ini yaitu 90. Siswa mendapat nilai keterampilan kategori tinggi telah terpenuhi pada siklus III dengan sebanyak 20 siswa atau 100 mencapai ketuntasan klasikal, sehingga penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan melalui pendekatan scientific berbasis eksperimen pada siswa kelas V SD Negeri 03 Popongan Karanganyar tahun ajaran 2013/ 2014 hanya dilakukan sampai pada siklus III. DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, S. (2008). Strategi Pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kemendikbud. (2013). Bahan Ajar PLPG Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Semarang. Roestiyah, N.K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara..