BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang terkadang merupakan perilaku yang beresiko. Remaja adalah masa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan secara formal di hadapan penghulu/kepala agama tertentu, para saksi

BAB I PENDAHULUAN. and Development (ICPD) di Kairo (1994), adalah tentang seksual dan

BAB I PENDAHULUAN. muda). Diantaranya adalah keguguran,persalinan premature, BBLR, kelainan

BAB 1 PENDAHULUAN. (usia tahun) berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61 persen dari jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan pada remaja adalah masalah serius dan sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. definisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Remaja

BAB I PENDAHULUAN. insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah,

BAB I PENDAHULUAN. (tetapi tidak dengan anak laki-laki) yang masih muda. Usia muda menurut

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Menunjukkan AKI yang sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan untuk laki-laki adalah 19 tahun. Namun data susenas 2006

BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri (Astuty, 2011).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ketuhanan Yang Maha Esa. Dariyo, 2002 (dalam Godam,

BAB I PENDAHULUAN. di Nigeria (79%), Kongo (74%), Afganistan (54%), dan Bangladesh (51%) (WHO,

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. Berdasarkan data UNICEF, WHO, UNFPA dan Bank Dunia tren angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa,

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sgmendung2gmail.com

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah remaja, dan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Negara-negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal perkembangan otak dan pertumbuhan fisik yang baik. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea,

BAB 1 PENDAHULUAN. pernikahan di usia dini dengan berbagai penyebab yang berbeda-beda. Pernikahan

RESIKO KEHAMILAN USIA MUDA TERHADAP KESEHATAN IBU DAN ANAK

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB I PENDAHULUAN. Children's Emergency Fund (WHO dan UNICEF 2004), berat badan lahir

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB III PERNIKAHAN ANAK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

BAB I PENDAHULUAN. orang umumnya mulai berpikir untuk berumah tangga dan memiliki

.BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baik secara biologis, psikologis maupun secara sosial. Batasan usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

ABORSI DISUSUN OLEH: NOVIYANTI PUTRI AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDARLAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut dengan masa pubertas. Masa

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

KESEHATAN REPRODUKSI. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tahun untuk pria (BKKBN, 2011). Penyebab terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpengaruh tidah baik terhadap kehamilan tersebut (Prawiroharjo, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu

ABSTRAK. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Usia Dini Di Desa Swadaya Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebab kematian ibu adalah abortus. Abortus adalah

BAB I PENDAHULUAN. paling sering terjadi pada kisaran umur antara tahun.

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB 1 PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs) sebagai road map atau arah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya kehamilan merupakan hal yang paling membahagiakan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. biologis, psikologis maupun secara sosial. Seseorang dengan melangsungkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. remaja putri berusia <20 tahun. Kehamilan tersebut dapat disebabkan oleh karena

Policy Brief Determinan Kehamilan Remaja di Indonesia (Analisis SDKI 2012) Oleh: Nanda Wahyudhi

BAB 1 PENDAHULUAN. dukun paraji. Saat ini, dukun bayi sebagian besar ditemukan di desa-desa. Peran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA NEGERI 1 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah pribadi yang terus berkembang menuju kedewasaan, dan sebagai proses perkembangan yang berjalan natural, remaja mencoba berbagai perilaku yang terkadang merupakan perilaku yang beresiko. Remaja adalah masa transisi dari kanak-kanak ke masa dewasa atau usia belasan tahun, atau seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaan. Batasan usianya adalah 10-19 tahun dan belum menikah (Sarwono, 2007). Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan usia remaja yang berusia 10-19 tahun dimana merupakan masa peralihan yang sesungguhnya (Steve, 2007). Pada masa peralihan tersebut, terjadi perubahan fisik yang cepat pada remaja termasuk perubahan dan perkembangan organ-organ seks yang sering tidak seimbang dengan perkembangan mental emosionalnya (Sarwono, 2007). Data survei kesehatan ibu dan anak menunjukan usia rata-rata ibu yang hamil untuk pertama kali adalah di usia 18 tahun 46%, perempuan di Indonesia hamil dibawah usia 20 tahun, dimana daerah pedesaan memiliki angka lebih tinggi 51%, dibandingkan perkotaan 37%. Perkawinan usia dini memberikan kontribusi terhadap angka ini terutama didaerah pedesaan (Depkes RI, 2010). 1

2 Di Indonesia terutama di daerah-daerah pedesaan masih banyak perkawinan di bawah usia. Kebiasaan ini berasal dari adat yang berlaku sejak dahulu dan masih terbawa sampai sekarang. Ukuran perkawinan di masyarakat seperti ini adalah kematangan fisik belaka (haid, bentuk tubuh yang yang sudah menunjukkan tandatanda seksual sekunder) (Rifka, 2011). Berdasarkan SDKI 2012, perempuan usia 15-19 tahun yang menikah di perkotaan meningkat jadi 32%. Bila dibandingkan dengan lima tahun yang lalu, persentase pernikahan dini di perkotaan 26%, dari total populasi kelompok usia tersebut. Fenomena ini justru berbanding terbalik dengan yang terjadi di pedesaan, dimana pada tahun 2012 yang lalu angka pernikahan dini menurun menjadi 58%, jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya yang mencapai angka 61%, demikian diungkap oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Dari usia pernikahan yang terlalu dini, dapat beresiko terhadap kesehatan, menurut Gantt dan Rosenthal (2004) dalam Astuty (2011), kehamilan usia remaja beresiko terhadap harga diri rendah, depresi, penyalahgunaan obat, gangguan emosi, selain itu anaknya juga mengalami lahir prematur, BBLR, child abuse, diterlantarkan dan kematian. Hasil penelitian Abedin di Bangladesh pada tahun 2010, didapatkan bahwa 75% wanita menikah dan melakukan persalinan pertama sebelum usia 20 tahun yang pada akhirnya berdampak pada masalah kesehatan seperti aborsi dan kematian bayi setelah lahir. Undang-Undang perkawinan No.11 tahun 1974 memperbolehkan seorang perempuan usia 16 tahun dapat menikah, sedangkan Undang-Undang Kesehatan No.36 tahun 2009 memberikan batasan 20 tahun, karena hubungan seksual yang dilakukan pada usia dibawah 20 tahun beresiko terjadinya kanker serviks serta

3 penyakit menular seksual. Perkawinan usia dini menyebabkan terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan antara lain pada kehamilan dapat terjadi preeklamspsia, resiko persalinan macet karena besar kepala anak tidak dapat menyesuaikan bentuk panggul yang belum berkembang sempurna. Pada persalinan dapat terjadi robekan yang meluas dari vagina menembus ke kandung kemih dan meluas ke anus Usia yang ideal untuk hamil dan melahirkan adalah usia 20-30 tahun. Lebih atau kurang dari usia itu adalah berisiko. Kesiapan untuk hamil dan melahirkan ditentukan oleh kesiapan fisik, kesiapan mental/emosi/psikologis serta kesiapan sosial ekonomi. BkkbN memberikan batasan menikah yang ideal adalah pada usia 20 tahun karena hubungan seksual yang dilakukan pada usia di bawah 20 tahun berisiko terjadinya kanker leher rahim (BkkbN, 2011) Menurut Rachmawaty dari laporan Save The Children tahun 2004, satu dari sepuluh persalinan dialami oleh ibu yang masih anak-anak berusia 11-12 tahun yang menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan sehingga membunuh 70.000 remaja putri tiap tahun (Rachmawaty, 2011). Ibu usia remaja yang lebih tua dan calon anak mereka menghadapi risiko biomedis yang minimal dibanding dengan ibu usia remaja yang lebih muda., angka kematian ibu dan bayi pada ibu usia remaja yang lebih muda ini secara tidak proporsional tinggi. Bagi ibu muda yang usianya lebih muda dari 15 tahun, terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa bayi mereka akan lahir mati atau prematur, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, atau memiliki risiko tinggi mengalami kesakitan atau kematian selama tahun pertama kehidupannya.

4 Selain itu, ibu muda tersebut berisiko lebih besar mengalami penurunan berat badan, menderita infeksi saluran kemih, penyakit menular seksual, hipertensi akibat kehamilan (PIH), anemia kekurangan zat besi, disproporsi sepalopelvik (CPD), dan persalinan memanjang (Reeder, 2011) Kurangnya informasi mengenai efek jangka panjang dari kehamilan remaja pada ibu dan bayi adalah faktor yang sangat beresiko pada kehamilan remaja ini. Hal ini juga harus ditekankan bahwa hasil ini mungkin tidak konsisten dengan mereka yang berasal dari masyarakat dengan berbagai tradisi, budaya, tingkat sosial ekonomi, gaya hidup, dan keyakinan. Kehamilan remaja dapat mengganggu tingkat pendidikan, karir, dan bahkan kondisi psikologis ibu (Salah R., Allam A., Magdy A., 2011). Penting untuk diketahui bahwa kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun meningkatkan risiko komplikasi medis. Perkawinan pada usia terlalu muda berisiko menyebabkan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) maupun Infeksi Menular Seksual (IMS) yang berlanjut menjadi penyakit radang panggul, pengguguran kandungan yang tidak aman, anemia dan kematian karena perdarahan atau kehamilan di usia yang sangat muda ini ternyata berkorelasi dengan angka kematian dan kesakitan ibu(kumalasari & Andhyantoro 2012). Kehamilan di usia remaja juga mengindikasi untuk dilakukan sectio caesarea saat persalinan. Faktor yang mempengaruhi dilakukan tindakan sectio caesareayaitu faktor janin dan faktor ibu. Faktor janin terdiri dari bayi terlalu besar, kelainan letak, ancaman gawat janin, janin abnormal, faktor plasenta, kelainan tali pusat dan bayi kembar. Faktor ibu terdiri dari usia, jumlah anak yang

5 dilahirkan (paritas), keadaan panggul, penghambat jalan lahir, kelainan kontraksi rahim, Ketuban Pecah Dini (KPD), dan preeklamsia (Hutabalian 2011) Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11gr % sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8% pada trimester I, 13,6% pada trimester II, dan 24,8% pada trimester III. Akrib Sukarman menemukan sebesar 40,1% di Bogor. Bakta menemukan anemia kehamilan sebesar 50,7% di Puskesmas kota Denpasar sedangkan Sindhu menemukan anemia kehamilan sebesar 33,4% di Puskesmas Mengwi. Simanjuntak mengemukakan bahwa sekitar 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia kekurangan gizi dimana diantaranya dialami oleh wanita yang berumur kurang dari 20 tahun. Anemia pada ibu hamil usia 15 24 tahun sebesar 18,4% (Riskesdas, 2013). Dan angka kelahiran pada usia remaja juga masih tinggi yaitu sebesar 48 per 1.000 perempuan usia 15-19 tahun (SDKI, 2012). Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Miftahur Rohmah tentang Reproduksi Wanita Menikah Usia Dini pada tahun 2014 diketahui bahwa didapatkan hasil bahwa penyebab pernikahan pada usia dini terdiri dari faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal meliputi : 1) Kesadaran individu; 2) Perasaan; 3) Status dalam keluarga. Faktor eksternal meliputi : 1) ekonomi; 2) paksaan orang tua; 3) adat istiadat. Dan dampak pernikahan usia dini didapatkan tentang psikologis, proses kelahiran dan penyebab sectio caesarea. Tema dari psikologis adalah : 1) perasaan negatif; 2) perasaan positif. Tema dari proses

6 kelahiran adalah : 1) sectio caesarea. Sedangkan penyebab sectio caesarea adalah 1) anatomis panggul; 2) letak janin; 3) usia kehamilan; 4) kondisi air ketuban. Kabupaten Labuhan Batu Selatan terdiri dari 5 kecamatan yang terdiri dari 52 desa, 2 kelurahan, 25 lingkungan dan 422 dusun. Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2012, jumlah penduduk Labuhanbatu Selatan sementara adalah 277.673 orang, yang terdiri atas 141.765 laki-laki dan 135.908 perempuan. Kecamatan kampung rakyat terdiri dari 11 kelurahan. Desa sidodadi berada di perkebunan teluk panji kecamatan kampung rakyat. Jumlah penduduk di Desa Sidodadi sebanyak 1896 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 560 kepala keluarga. Berdasarkan survei awal pada bulan Juli di Desa Sidodadi kecamatan kampung rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan bahwa diketahui jumlah wanita yang menikah usia kurang dari 19 tahun pada tahun 2013 sebanyak 90 orang, pada tahun 2014 sebanyak 83 orang dan pada bulan januari sampai September tahun 2015 sebanyak 54 orang. Penyebab dari menikah usia dini dikarenakan beberapa faktor seperti faktor pendidikan karena pada umumnya kebanyakan orang tua berangapan bahwa seorang anak tidak perlu mengenyam pendidikan yang tinggi karena mereka akan berada di dapur dan tentunya sebagai ibu rumah tangga yang hanya akan mengurus keluarga. Selain itu disebabkan oleh faktor ekonomi untuk meringankan beban orang tuanya maka anak wanitanya dinikahkan dengan orang yang dianggap mampu. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, terdapat beberapa remaja puteri yang sudah menikah diusia dini dimana diantaranya terdapat 5 ibu muda yang

7 mengalami masalah kesehatan pada kehamilan dan berlanjut pada saat persalinannya. Dimana 2 ibu muda mengalami anemia dan varises yang mengakibatkan melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan prematur serta pada saat persalinannya mengalami perdarahan, 1 ibu muda dimana pada saat persalinannya ia tidak memiliki kekuatan dalam mengejan sehingga terjadi persalinan lama dimana pada akhirnya janinnya meninggal dan 2 ibu muda yang menderita preeklampsia sehingga melahirkan bayi prematur. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana masalah kesehatan reproduksi yang dialami oleh para ibu muda dalam kehamilan dan persalinannya di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2015. 1.2 Perumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan adanya 5 remaja puteri yang menikah usia dini dan mengalami masalah kesehatan reproduksi pada masa kehamilan dan persalinan, maka ingin diteliti bagaimana gambaran masalah kesehatan reproduksi ibu menikah usia dini dalam kehamilan dan persalinannya di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2015

8 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana gambaran masalah kesehatan reproduksi dalam kehamilan dan persalinan pada ibu muda menikah usia dini di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui peran orangtua pada masa kehamilan dan persalinan ibu menikah usia dini di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2015 2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menikah usia dini dalam kehamilan di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2015 3. Untuk mengetahui gambaran sikap dan tindakan ibu menikah usia dini dalam kehamilan di Desa Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan tahun 2015 1.4 Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi ibu menikah usia dini untuk melakukan perawatan kehamilan di Desa Sidodadi Perkebunan Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada orangtua yang menikahkan putrinya diusia dini di Desa Sidodadi Perkebunan

9 Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan secara mendalam tentang dampak kehamilan dan persalinan usia dini. 3. Sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pernikahan dini dan masalah kesehatan pada masa kehamilan dan persalinan. 4. Sebagai bahan masukan kepada puskesmas dan para bidan sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan pemberian informasi kepada para ibu muda yang hamil.