BAB III METODE PENELITIAN 3.. Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya terhadap karyawan pada departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan adalah asosiatif. Tabel 3. Desain penelitian Tujuan Jenis penelitian Metode penelitian Unit analisis T- Asosiatif Survey Individukaryawan Telemarketing PT Asuransi Sinar Mas T-2 Asosiatif Survey Individukaryawan Telemarketing PT Asuransi Sinar Mas T-3 Asosiatif Survey Individukaryawan Telemarketing PT Asuransi Sinar Mas T-4 Asosiatif Survey Individukaryawan Telemarketing PT Asuransi Time horizon Cross sectional Cross sectional Cross sectional Cross sectional 29
30 Sinar Mas T-5 Asosiatif Survey Individukaryawan Telemarketing PT Asuransi Sinar Mas T-6 Asosiatif Survey Individukaryawan Telemarketing PT Asuransi Sinar Mas Cross sectional Cross sectional Keterangan: T Mengetahui hubungan training terhadap turnover karyawan pada departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas. T 2 Mengetahui hubungan kompensasi terhadap turnover karyawan pada departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas. T-3 Mengetahui hubungan training dan kompensasi terhadap turnover karyawan pada departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas. T-4 Mengetahui pengaruh training terhadap turnover karyawan pada departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas. T-5 Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap turnover karyawan pada departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas. T-6 Mengetahui pengaruh training dan kompensasi terhadap turnover karyawan pada departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas.
3 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.2 Operasional variabel Variabel Sub Variabel Indikator utama Ukuran Pelatihan/ Instruktur Kemampuan dan Ordinal training preferensi instruktur pelatihan Peserta Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan Materi (bahan) Materi program yang dibutuhkan Metode Prinsip-prinsip pembelajaran Tujuan pelatihan Cost effectiveness Skala pengukuran Skala Likert Lingkungan yang Ketepatan dan menunjang kesesuaian fasilitas Kompensasi Kompensasi Upah Ordinal Skala Likert langsung Gaji Insentif Kompensasi tidak Asuransi langsung kesehatan/ jiwa Cuti berbayar Dana pensiun turnover Pasar tenaga kerja Permintaan Ordinal Skala Likert karyawan tenaga kerja Penawaran tenaga kerja Faktor institusi Kondisi ruang kerja Upah
32 Karakteristik personal karyawan dari Keterampilan kerja Supervisi Intelegensi Sikap Masa lalu Jenis kelamin Minat Umur Lama bekerja 3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitiian ini adalah:. data sekunder : Hasil survei dan analisis yang dilakukan beberapa lembaga yang terkait yang didapatkan dari beberapa artikel di website yang berkenaan dengan topik penelitian. Data sekunder ini digunakan sebagai data pendukung untuk membuat latar belakang penelitian. Serta data yang didapatkan langsung dari perusahaan mengenai gambaran perusahaan. 2. Data primer : hasil survei yang didapatkan dari penyebaran kuesioner terhadap populasi dari karyawan departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas 3.4. Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah jumlah keseluruhan objek-objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah jumlah karyawan departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas. Responden terdiri dari 40 orang karyawan yang bekerja dalam departemen telemarketing yang terdiri dari dua group yang
33 dikepalai oleh dua orang supervisor dan berhubungan langsung oleh kepala departemen telemarketing. Karena jumlah responden dalam penelitian ini <00, maka tidak menggunakan sampel dalam pengambilan datanya, tetapi yang diambil adalah seluruh populasi dari karyawan departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Penulis mengunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penulis akan mendapatkan data secara langsung melalui kuesioner. - Kuesioner yaitu penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden. penelitian ini dibuat dengan skala likert dengan pemberian bobot seperti berikut: Sangat Setuju ( SS) = 5 Setuju (S) = 4 Ragu-ragu (R) = 3 Kurang Setuju (KS) = 2 Tidak Setuju (TS) = Skala likert memiliki banyak keuntungan sehingga skala ini cukup populer. Skala ini mudah dipakai, baik untuk penelitian yang berfokus pada responden dan yang berfokus pada objek. Jadi, kita dapat mempelajari respons berbeda dari satu orang ke orang lain dan bagaimana respons berbeda antara berbagai objek. Rata-rata nilai = (XiYi) N Dimana: (XiYi) : Nilai total responden Xi : Nilai pernyataan
34 Yi N : Jumlah responden : Jumlah total responden Menurut Sugiyono (2004,p86) dalam skala likert, kemungkinan jawaban bukan hanya puas atau tidak puas, tetapi dibuat dengan lebih banyak jawaban. Instrumen penelitian dalam kuisioner atau wawancara secara langsung ini, menggunakan Skala Likert yang berbentuk pilihan ganda (checklist). Penulis mengumpulkan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, kemudian responden memilih salah satu jawaban dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia, atau menjawab langsung pertanyaan tanpa harus memilih kategori jawaban yang tersedia. 3.6. Metode Analisis Tabel 3.3 Metode analisis Metode Analisis Tujuan Penelitian Jenis penelitian Teknik Analisis T- Asosiatif Korelasi pearson T-2 Asosiatif Korelasi pearson T-3 Asosiatif Koefisien korelasi T-4 Asosiatif Regresi sederhana T-5 Asosiatif Regresi sederhana T-6 Asosiatif Regresi berganda Metode yang akan kami gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis Korelasi dan regresi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh training dan kompensasi terhadap turnover karyawan departemen telemarketing PT Asuransi Sinar Mas. Semua data yang ada nantinya akan di olah menggunakan komputer dengan menggunakan bantuan software SPSS 6 windows version.
35 3.6.. Analisis Korelasi Analisis korelasi merupakan analisis mengenai kuat lemahnya hubungan antar variabel yang diteliti. Nilai koefisien korelasi (r) yaitu antara - r, dapat diartikan sebagai berikut. - Jika nilai r mendekati, maka memiliki hubungan antar variabel yang sangat kuat dan positif. - Jika nilai r mendekati -, maka memiliki hubungan antar variabel yang sangat kuat dan negatif. - Jika nilai r mendekati 0, maka memiliki hubungan antar variabel yang sangat lemah bahkan tidak mempunyai hubungan antar variabel yang diteliti. Koefisien korelasi positif artinya, jika nilai X atau variabel bebas meningkat, maka nilai Y atau variabel terikat juga akan meningkat. Koefisien korelasi negatif artinya, jika nilai X naik, maka nilai Y turun atau sebaliknya. r= n n( xy) ( x)( y) 2 2 ( ) ( ) ( ) ( ) 2 2 x x n y y Dimana : r n x y : Koefisien korelasi : Jumlah data : Variable bebas : variable terikat ( x 2 ) : Kuadrat jumlah shor total x ( y 2 ) : Kuadrat jumlah shor total y x 2 y 2 : Kuadrat jumlah shor total x : Kuadrat jumlah shor total y
36 3.6.2. Analisis Regresi Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p4) regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memperkirakan perubahan di masa yang akan datang. Jadi, regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang akan terjadi di masa depan untuk memberikan kontribusi menentukan keputusan yang terbaik. Menurut Sugianto (200, p78) variabel yang akan diramalkan harus dituliskan pada ruas kiri persamaan dan disebut variabel tidak bebas (Y), sedangkan variabel yang nilainya dipergunakan untuk meramalkan disebut variabel bebas (X). Untuk membuat ramalan (forecasting) Y dengan menggunakan nilai dari X, maka X dan Y harus mempunyai hubungan yang kuat. Kuat atau tidaknya hubungan X dan Y diukur dengan suatu nilai, yang disebut koefisien korelasi, sedangkan besarnya pengaruh X terhadap Y adalah koefisien regresi. Untuk memperkirakan atau meramalkan nilai dari variabel Y, akan lebih baik apabila kita ikut memperhitungkan variabel-variabel lain yang ikut mempengaruhi Y. Dengan demikian, kita mempunyai hubungan antara satu variabel tidak bebas (dependen) Y dengan beberapa variabel lain yang bebas (independen) X, X 2,...,. X k. Untuk meramalkan Y, apabila semua nilai variabel bebas diketahui, maka kita dapat mempergunakan persamaan regresi linear berganda. Hubungan Y dan X, X 2,...,. X k yang sebenarnya adalah sebagai berikut. Yi = B o + B X i + B 2 X 2i +... + B k X ki + ε i Yi = b o + b X i + b 2 X 2i +... + b k X ki + ε i Dimana, i =,2,3,..., n (banyak sampel) b 0, b, b 2,..., b k dan ε i adalah pendugaan atas B 0, B, B 2,..., B k dan ε i
37 Rumus untuk regresi berganda adalah sebagai berikut:. Hitung terlebih dahulu dari semua item yang dibutuhkan dalam perhitungan selanjutnya 2. Kemudian: n x x 2 x x 2 x. x 2 x x. x x 2 2 B B B 0 2 = y x. y x2. y 3. Lalu hitung K setiap baris dan kolom (K, K2, K3, K2, K22, K23, K3, K32, K33). 4. Hitung Det (A) = (a X K) + (a2 X K2) + (a3 X K3). 5. Hitung: B B B 0 2 = K K Det ( a) K 2 3 K K K 2 22 32 K K K 3 23 33 y x. y x2. y 6. Hitung: (( K. y) + ( K2. x. y) + ( K3. x )) B 0 ( a) = 2. y Det ( a) ( K 2. y) + ( K 22. x. y) + ( K 23. x2 )) B = y Det ( a). ( K 3. y) + ( K 32. x. y) + ( K 33. x2 )) B = y Det ( a). 2 H 0 : B j = B = (tidak ada pengaruh X terhadap Y). H 0 : B j > B (ada pengaruh positif dari Xj terhadap Y)
38 2. H 0 : B j < B (ada pengaruh negatif dari Xj terhadap Y) 3. H 0 : B j B ( ada pengaruh Xj terhadap Y) Dalam pengujian hipotesis, digunakan statistic uji t. t 0 b = j B S b 0 t mempunyai tugas t dengan derajat kebebasan sebesar (n-k) -. 7. Maka diperoleh persamaan regresi: Persamaan regresi dirumuskan : Ý= a +bx Keterangan: Ý : (baca Y topi) subyek variabel terikat yang diproyeksikan X : Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a : Nilai konstanta harga Y jika X = 0 b : Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan ( - ) variabel Y. Kemudian, untuk menguji hipotesis bahwa koefisien regresi parsial b j mempunyai nilai B,maka hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut. H 0 : B j = B = (tidak ada pengaruh X terhadap Y). H 0 : B j > B (ada pengaruh positif dari Xj terhadap Y) 2. H 0 : B j < B (ada pengaruh negatif dari Xj terhadap Y) 3. H 0 : B j B ( ada pengaruh Xj terhadap Y) Dalam pengujian hipotesis, digunakan statistic uji t.
39 t 0 b = j B S b 0 t mempunyai tugas t dengan derajat kebebasan sebesar (n-k) -. Analisa regresi berganda linear sebetulnya didasarkan pada 3 asumsi:. distribusi probabilitas bersyarat variabel dependen bagi serangkaian variabel independen mengikuti pola normal atau kurang lebih normal. 2. distribusi bersyarat variabel dependen bagi tiap kombinasi variabel independen memiliki varians yang sama. 3. nilai-nilai variabel dependen harus independen satu dengan lainnya Berdasarkan ketiga asumsi diatas, persamaan regresi berganda dapat diturunkan atas dasar metode kuadrat minimum. Di dalam model peramalan regresi berganda ini terdapat beberapa pengertian, yaitu: Variabel bebas kuantitatif, adalah variabel yang dapat mengambil nilai sesuai dengan titik-titik pada suatu garis riil. Variabel bebas kualitatif, adalah variabel bebas (independen) yang bukan kuantitatif. Multikolinearitas, merupakan sebagian informasi yang diberikan oleh dua atau lebih variabel bebas untuk meramalkan Y yang bisa berbeda, tetapi sebagian informasi bisa sama (identik). 3.6.3. Skala pengukuran Dalam penyusunan instrumen penelitian harus mengetahui dan paham tentang jenis skala pengukuran yang digunakan dan tipe-tipe skala pengukuran agar instrumen bisa diukur sesuai apa yang hendak diukur dan bisa dipercaya serta reliable (konsisten) terhadap permasalahan instrumen penelitian.
40 Menurut Riduan dan Kuncoro (2007, p7) tujuan dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian berikutnya. Ada beberapa jenis skala pengukuran, namun yang digunakan pada analisis ini adalah skala likert yang menerapkan 5 (lima) pilihan jawaban. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut: Pernyataan positif Pernyataan negatif Sangat setuju (SS) = 5 Sangat setuju (SS) = Setuju (S) = 4 Setuju (S) = 2 Ragu-ragu (R) = 3 Ragu-ragu (R) = 3 Tidak setuju (TS) = 2 Tidak setuju (TS) = 4 Sangat tidak setuju (STS) = Sangat tidak setuju (STS) = 5 3.6.4. Uji validitas dan reliabilitas Kuesioner yang dibagikan terdiri dari tiga bagian, pada bagian pertama meliputi pertanyaan yang berhubungan dengan training / pelatihan, sedangkan pada bagian kedua yang berhubungan dengan kompensasi, dan yang terakhir mengenai turnover karyawan.
4 Sesudah semua kuesioner disebarkan, akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan yang ada pada kuesioner tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu kuesioner dikatakan handal ( reliabel ) apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Analisis dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan uji reliabilitas. Jika sebuah pertanyaan tidak valid, maka otomatis pertanyaan tersebut akan dihilangkan dan tidak akan digunakan untuk pengujian. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid kemudian secara bersamaan diukur reliabilitasnya. Dengan menggunakan aplikasi SPSS 6, maka dapat diperoleh nilai-nilai yang diperlukan untuk menguji validitas dan reliabilitas. Hasil pengolahan tersebut dapat dilihat pada lampiran tentang analisis reliabilitas. Untuk menguji validitas ditentukan terlebih dahulu nilai tabel dengan df= jumlah responden -2, keputusan valid atau tidak diambil dengan membandingkan r tabel dengan r hitung ( r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation). Untuk mengambil keputusan tentang validitas: Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka butir tersebut valid. Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel maka butir tersebut tidak valid. r hitung dilihat pada kolom (corrected item total correlation ). Nilai df yang digunakan pada perhitungan ini adalah df = 40 2 = 38. Tingkat signifikansi digunakan 5% (0,05) berarti tingkat kepercayaannya adalah 95% (0,95). Kemudian dibuat tabel t dengan SPSS yang menggunakan rumus IDF.T (0,95.df). Yang dilanjutkan dengan membuat tabel r yang menggunakan rumus t/sqrt(df+t**2). Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai keandalan
42 konsistensi internal apabila item penyusunnya konsisten mengukur hanya variabel yang dikehendaki dan ini menunjukkan item-item tersebut mempunyai rata-rata korelasi antar item yang tinggi. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien alpha cronbach, yang menggunakan perhitungan koefisien Keandalan (α), yang menetapkan batas minimum α sebesar 0,6. Rumus tersebut yaitu: α = nx + ( n )r Keterangan: α = Alpha cronbach. r = Rata-rata korelasi antar variabel manifest (item). n = Jumlah variabel manifest atau dasar yang membentuk variabel laten. 3.7. Rancangan uji hipotesis Hipotesis yang diuji dalam penellitian ini adalah: Untuk T- Ho = tidak ada hubungan yang signifikan antara training dengan turnover karyawan. Ha = ada hubungan yang signifikan antara training dengan turnover karyawan. Untuk T-2 Ho = tidak ada hubungan yang signifikan antara kompensasi dengan turnover karyawan. Ha = ada hubungan yang signifikan antara kompensasi dengan turnover karyawan. Untuk T-3 Ho = tidak ada hubungan yang signifikan antara training dan kompensasi dengan turnover karyawan.
43 Ha = ada hubungan yang signifikan antara training dan kompensasi dengan turnover karyawan. Untuk T-4 Ho = tidak ada pengaruh atau kontribusi antara training dengan turnover karyawan. Ha = ada pengaruh atau kontribusi antara training dengan turnover karyawan. Untuk T-5 Ho = tidak ada pengaruh atau kontribusi antara kompensasi dengan turnover karyawan. Ha = ada pengaruh atau kontribusi antara kompensasi dengan turnover karyawan. Untuk T-6 Ho = tidak ada pengaruh atau kontribusi antara training dan kompensasi dengan turnover karyawan. Ha = ada pengaruh atau kontribusi antara training dan kompensasi dengan turnover karyawan. 3.8. Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil analisis selesai dilakukakan, maka selanjutnya dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada individu karyawan. akan didapatkan gambaran mengenai bagaimana peranan training diperusahaan yang diterapkan kepada karyawan PT Asuransi Sinar Mas dan kompensasikompensasi yang diberikan oleh PT Asuransi Sinar Mas. Selain itu, pimpinan juga menilai pengaruh turnover karyawan dengan melalui kuesioner yang dibagikan. Setelah itu, data yang diperoleh dari perusahaan maupun dari kuesioner yang dibagikan kepada individu karyawan maka dilakukan analisis hubungan antara peranan training dan kompensasi terhadap turnover karyawan PT Asuransi Sinar Mas dan
44 dilakukan analisis Peranan training dan kompensasi terhadap turnover karyawan PT Asuransi Sinar Mas. Dari analisis diatas, apabila terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara peranan training dan kompensasi dengan turnover karyawan maka perusahaan PT Asuransi Sinar Mas harus lebih memperhatikan training dan kompensasi yang baik kepada karyawannya. Dengan ini akan membuat karyawan mendapatkan kenyamanan bekerja dan motivasi yang diberikan dengan cara training dan kompensasi yang baik agar mencapai potensi maksimalnya dan karyawan akan merasa dihargai atas apa yang telah dikerjakannya. Pada bab setelah ini, kami akan melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan hasil dari perhitungan kuesioner yang diberi bobot-bobot tertentu, kemudian hasilnya dihitung sebagai berikut: Y= P + a X + b X2 Dengan: Y = turnover karyawan X= training X2= kompensasi Dari hasil diatas maka akan dapat diketahui apakah pengaruh serta hubungan antara Y dengan X lemah/kuat dan pengaruh serta hubungan Y dengan X2 lemah/kuat. Maka selanjutnya akan dicari kembali faktor-faktor penyebab lain yang menyebabkan pengaruh serta hubungan antara Y dengan X lemah/kuat dan pengaruh serta hubungan Y dengan X2 lemah/kuat. Dan dapat diketahui pengaruh serta hubungan Y dengan X dan Y dengan X2 kalau kuat/lemah berapa persen berbanding berapa persen dibandingkan dengan faktor-faktor lain diluar faktor dari X dan X2 tersebut.