BAB I PENDAHULUAN. yang terkenal dan sering dipraktekan oleh umat antara lain devosi kepada orang-orang kudus,

dokumen-dokumen yang mirip
Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

BAB I PENDAHULUAN. Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana

BAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

Suster-suster Notre Dame

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Pokok-Pokok. Iman. Gereja. Pendalaman Teologis Syahadat. Emanuel Martasudjita, Pr

Pendidikan Agama Kristen Protestan

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta, agama yang berarti "tradisi".

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA. Fabianus Selatang 1

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bermartabat. Sebagai makhluk yang

BAB V PENUTUP. model harapan dalam terang Ensiklik Spe Salvi no.49 50, maka peneliti menemukan suatu

KONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Tata Upacara Pernikahan Sipil

Sukacita kita dalam doa

KONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI

Bab I Pendahuluan Latar Belakang. Tugas Akhir 122

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

Cara Berdoa Novena 3 Salam Maria

BUNDA MARIA SEBAGAI MODEL HARAPAN UMAT BERIMAN DALAM TERANG ENSIKLIK SPE SALVI NO PROPOSAL PENELITIAN

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 8-12) Hanya Yesuslah sumber keselamatan. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J.

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Gereja Membaptis Orang Percaya

Sapientia Cordis (Kebijaksaan Hati)

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

Pdt Gerry CJ Takaria

Editorial Merawat Iman

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia. Antifon Pembuka Yes. 9 : 6

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

DARI IMAN KEPADA IMAN

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Tahun C Minggu Tri Tunggal Maha Kudus LITURGI SABDA

Written by Sr. Marietta, P.Karm Published Date

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Dalam keluargamanusia mulai berinteraksi dengan orang lain. Dalam kebersamaan,

DOA SENAKEL. ROSARIO a. Aku Percaya b. Kemuliaan --- Terpujilah --- Ya Yesus, yang baik. Ampunilah dosa-dosa kami.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan atau laba. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

B. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

EVANGELISASI BARU. Rohani, Desember 2012, hal Paul Suparno, S.J.

PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

BAHAN RENUNGAN ADVEN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen

25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Am. 7 : 12-15) Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-ku. Bacaan diambil dari Nubuat Amos

BAB XII MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi.

NOVENA ROSARIO ELIZABETH ZAKHARIA NOVENA ROSARIO BERSAMA ST. MARIA, ST. ELIZABETH DAN ST. ZAKHARIA UNTUK PERMOHONAN MENDAPATKAN ANAK

UKDW BAB I PENDAHULUAN

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Pdt. Gerry CJ Takaria

AJARAN MENGENAI MARIA (MARIOLOGI)

MENGAPA BAPTISAN ITU PENTING?

Perayaan Ekaristi HARI RAYA EPIFANI & HUT KKI Montreal

BAB I PENDAHULUAN. bangsa-bangsa lain di sekelilingnya. Bangsa-bangsa lain memuja banyak dewa, sedangkan Israel

Studi Perbandingan Katolik Roma (5) API PENYUCIAN

UKDW PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Pdt. Gerry CJ Takaria

Orang-orang Kristen tidak boleh bersifat statis. Jika Roh Kristus diam di dalam mereka (Rm. 8:9) maka mereka akan mengalami proses perubahan.

DOA-DOA MELAWAN KUASA GELAP

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan itu ada dua

STUDI TENTANG MUSIK (NYANYIAN) IBADAT HARIAN PADA KOMUNITAS SUSTERAN KANOSSIAN DI KAPELA BIARA CANOSSA TOFA- MAULAFA KUPANG

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Sukacita atas belas kasih Allah

Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan rohani umat Katolik, dikenal berbagai macam devosi. Devosi-devosi yang terkenal dan sering dipraktekan oleh umat antara lain devosi kepada orang-orang kudus, devosi kepada Yesus 1 dan masih banyak devosi yang lain. Devosi merupakan satu fenomen umum yang dijumpai dan dipraktekan hampir di semua kawasan dunia, khususnya di dalam tradisi-tradisi keagamaan. Devosi juga dapat dimengerti sebagai sebuah pengabdian dan penyerahan diri yang total. Melalui devosi manusia mau menunjukkan kerendahan hatinya di hadapan Allah sebagai sumber dan kesempurnaan hidup. 2 Umat Katolik mengenal dan menghormati orang kudus dalam jumlah yang hampir tak terhitung, termasuk devosi khusus yang ditujukan kepada Perawan Maria, Bunda Yesus Kristus dari Nazaret. Setiap umat Katolik tanpa ragu-ragu mengatakan bahwa ibadat kepada Bunda Maria dalam bentuk penghormatan serta cinta, dan permohonan bantuan doanya jauh lebih agung, lebih dominan, dan lebih populer daripada ibadat penghormatan kepada para orang kudus lainnya. Devosi sebagai ibadat penghormatan kepada Bunda Maria jauh lebih hangat dan kaya dalam praktiknya. Sebagai objek devosi, Bunda Maria dihormati, dikagumi, dan dimintakan bantuan perantaraan doanya dengan cara yang tidak berbeda jauh dengan yang dilakukan terhadap para orang kudus lainnya. Tetapi karena kedudukan dan peran Maria yang unik dalam karya penyelamatan Allah atas diri manusia, yakni dengan menjadi Bunda Yesus Kristus Putera Allah 1 Frans Harjawiyata, OCSO (ed.), Kehidupan Devosional, (Yogyakarta: Kanisius, 1993) hlm. 12 2 Alexsander Jebadu, SVD, Devosi Kepada Bunda Maria, Menghormati Lebih Jauh Praktik Kehormatan Kepada Bunda Maria, (Jakarta: Fidei Press, 2009), hlm. 12.

serta menyertai-nya dalam karya penebusan dunia, dan karena ia telah menjadi model Gereja yang ditebus secara sempurna dalam dan oleh Kristus, ia menjadi lebih unggul dari semua makluk ciptaan, baik di surga maupun di bumi. Relasinya yang istimewa dengan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, menyebabkan Bunda Maria dihormati umat beriman pada tempat pertama di antara para kudus di surga. Karena Bunda Maria paling kudus di antara semua orang kudus, maka ibadat kebaktian dan penghormatan kepadanya harus lebih tinggi daripada penghormatan kepada para kudus lainnya. 3 Doa Rosario merupakan salah satu devosi atau penghormatan kepada Bunda Maria yang sudah dikenal sejak zaman dahulu dan masih aktual hingga saat ini. Doa membawa kita untuk melayani rahasia penyelamatan Allah yang terlaksana dalam diri Yesus. Pada era milenium ketiga ini, Paus Yohanes Paulus II dalam Surat Apostolik, Rosarium Virginis Mariae (Rosario Santa Perawan Maria) mengajak kita semua untuk memperdalam dan mempertahankan doa Rosario dalam perjalanan hidup rohani orang Kristen. 4 Doa Rosario yang sudah berkembang dalam milenium kedua atas hembusan Roh Kudus sudah menjadi doa yang sangat dicintai umat dan selalu didukung oleh Magisterium Gereja sebagai doa sederhana dan berpengaruh besar dalam hidup rohani, sungguh berharga dalam Gereja menuju milenium baru. 5 Doa Rosario adalah salah satu doa kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga. Rosario adalah doa meditatif yang khas. Kita berdoa sambil merenungkan misteri keselamatan (Gembira, Cahaya, Sedih dan Mulia) bersama Bunda kita. Doa membangkitkan dan memupuk 3 Ibid., hlm. 56. 4 Paus Yohanes Paulus II, Rosarium Virginis Mariae, Surat Apostolik Tentang Rosario, (16 Oktober 2002), dalam Ernest Mariyanto (penerj) (Jakarta: Depertemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, 2003) no. 1. Selanjutnya akan disingkat RVM disertai nomor artikelnya. 5 P. Salvatore M. Sabato, OFM Conv, Inilah Ibuku, Sebuah Ringkasan Mariologi, (Yogyakarta: Kanisius, 2006), hlm.154-155.

kembali kebutuhan berkontemplasi akan misteri hidup Kristiani dan menjadi semacam sekolahsekolah doa kontemplatif. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengkaji dan memahami secara lebih mendalam Doa Rosario sebagai doa kontemplatif. Karena tanpa kontemplasi, Doa Rosario ibarat tubuh tanpa jiwa, dan ada bahaya bahwa pendarasannya akan menjadi pengulangan katakata yang mekanis. Oleh karena itu, peneliti ingin mendalami lebih lanjut doa Rosario di bawah judul: ROSARIO, SEBUAH DOA KONTEMPLATIF MENURUT SURAT APOSTOLIK ROSARIUM VIRGINIS MARIAE ARTIKEL 12 DAN APLIKASINYA BAGI KEHIDUPAN DEVOSIONAL PARA MISIONARIS CLARETIAN. 1.2 Perumusan Masalah 1. Apa itu doa kontemplatif? 2. Apa itu Doa Rosario? 3. Apa makna Doa Rosario sebagai doa kontemplatif? 4. Apa itu devosi? 5. Apa latar belakang dikeluarkannya Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae? 6. Apa pokok-pokok pikiran dalam Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae? 7. Bagaimana aplikasinya bagi kehidupan devosional para Misisonaris Claretian? 1.3 Tujuan Penulisan 3.1.1 Untuk membuka cakrawala berpikir pembaca, agar pembaca dapat memahami dan mengetahui secara lebih mendalam bahwa Rosario adalah sebuah doa kontemplatif. Bahwa Doa

Rosario tanpa dimensi kontemplatif ini akan kehilangan makna. Dalam Surat Apostolik, Rosarium Virginis Mariae, Paus Yohanes Paulus II mengutip kembali kata-kata Paus Paulus VI: Tanpa kontemplasi Doa Rosario menjadi ibarat tubuh tanpa jiwa, dan ada bahaya pendarasannya hanya menjadi pengulangan kata-kata secara mekanis. 6 Karena dengan Doa Rosario kita akan mengkomtemplasikan kehidupan dan perjalanan Yesus Kristus. 3.1.2 Selain itu tulisan dengan tema: Rosario, sebuah doa kontemplatif menurut Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae artikel 12 dan aplikasinya bagi kehidupan devosional Para Misionaris Claretian ini dibuat sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Filsafat. 1.4 Kegunaan Penulisan 1.4.1 Bagi Umat Katolik Semoga tulisan ini dapat membantu semua umat Katolik untuk memahami secara lebih baik tentang Doa Rosario dalam kehidupan devosional mereka. Dengan tujuan bahwa mereka dapat menghayati Doa Rosario sebagai sebuah doa untuk merenungkan misteri Kristus. 1.4.2 Bagi Para Misisonaris Claretian Sebagai seorang Putra Hati Tak Bernoda Maria, Para Misisonaris Claretian dapat memahami bahwa Doa Rosario adalah sarana untuk merenungkan Perjalanan dan Karya Yesus. 1.4.3 Bagi Civitas Akademika Fakultas Filsafat UNWIRA Bagi Civitas Akademika Fakultas Filsafat UNWIRA, yang adalah calon-calon agen pastoral dan gembala umat masa depan, tulisan ini kiranya dapat membantu dalam memberikan pamahaman yang benar tentang praktik devosional kepada Maria dalam Doa Rosario dan bagaimana menghidupi dan memaknai Rosario sebagai suatu doa kontemplatif. 6 RVM., No.12

1.4.3 Bagi Penulis Sendiri Tulisan ini akan menambah pengetahuan penulis sebagai seorang misionaris putera Hati Tak Bernoda Maria tentang Doa Rosario sebagai suatu doa kontempatif untuk merenungkan atau mengkontemplasikan kehidupan Yesus. 1.5 Metode Penulisan 1.5. 1 Interpretasi Uraian tentang Rosario sebagai sebuah doa kontemplatif menurut Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae artikel 12 ini berdasarkan studi kepustakaan yang akan diselami lebih dalam agar peneliti dapat memahami arti dan makna dari topik yang diteliti. 1.5.2 Induksi-Deduksi Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode induksi dan deduksi secara serentak. Semua data yang ada dikumpulkan dan dipelajari kemudian dibuat satu sintesa. 1.5.3 Holistika Setiap bagian akan diteliti sehingga pembahasan selalu berada dalam satu kesatuan yang utuh dengan berpatokan pada sumber-sumber yang ada dengan demikian diharapkan agar diperoleh satu konklusi yang tepat tentang tema yang diteliti. 1.5. 4 Deskripsi Peneliti akan berusaha untuk menjelaskan dan menguraikan secara teratur dan tepat tentang semua bahan yang berhubungan dengan tema yang diteliti. 1.5.5 Idealisme Penulis akan berusaha memahami secara mendetail tentang Rosario sebagai suatu doa kontemplatif menurut Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae artikel 12.

1.5.6 Refleksi Peneliti juga akan berusaha untuk setia kepada referensi referensi yang telah dikumpulkan tetapi sama sekali tidak menutup kemungkinan bagi peneliti untuk memberi sumbangan berupa refleksi atau pikiran pribadi. 1.6. Sistematika Penulisan Dalam bab I tulisan ini, penulis akan menguraikan tentang latar belakang mengapa penulis merasa tertarik untuk membahas dan mendalami Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae artikel 12. Dalam bab II, penulis akan menjelaskan gambaran umum mengenai Doa landasan Biblis Doa, pandangan orang kudus tentang doa, jenis-jenis doa, syarat-syarat untuk doa, misteri doa, doa kontemplasi, bentuk-bentuk doa kontemplasi dan manfaat doa kontemplasi, Bab III akan berbicara tentang doa Rosario, sejarah doa Rosario, istilah-istilah Rosario, peristiwa Rosario dan dasar Biblis, hakekat doa Rosario, unsur-unsur doa Rosario dan tujuan doa Rosario. Dalam Bab IV, penulis akan menguraikan inti dari tulisan ini, yakni Rosario, Sebuah Doa Kontemplatif menurut Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae Artikel 12 dan aplikasinya bagi kehidupan Devosional para Misionaris Claretian. Inilah yang akan menjadi kajian utama penulisan tugas akhir ini. Sedangkan dalam bab V, penulis akan menyajikan beberapa kesimpulan berkaitan dengan tema tulisan ini.