BAB III LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1

Ketut Wisnu Sanjoyo ( ) Halaman 1

BAB III LANDASAN TEORI

Dono Wahyu Wibowo ( ) Halaman 1

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU PROYEK DENGAN TAMBAHAN BIAYA YANG OPTIMUM

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1

Aplikasi Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Indonesia

BAB II STUDI PUSTAKA

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Akhmad Khoirul Hidayat ( ) Halaman 1

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

TUGAS AKHIR EFISIENSI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA

: SANDIKA HENDI SURYO ANGGORO

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi dengan Variasi Penambahan Jam Kerja

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

Diella Lestari ( )

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

TUGAS AKHIR. (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sungai Naik Kabupaten Musi Rawas)

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengorganisasian suatu kegiatan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi terlambat. Penyebab keterlambatan yang sering terjadi adalah akibat

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIS SUPRI ADJIE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

Naskah Publikasi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

MATERI 8 MEMULAI USAHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

BAB II STUDI PUSTAKA

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

BAB V ANALISA HASIL. kritis, artinya aktivitas tersebut merupakan aktivitas non kritis.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003

Disusun oleh : MIFTAHUL KHAIR

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

MEMPERCEPAT WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

2014 PEMBUATAN PENJADWALAN SUATU PROYEK DENGAN METODE CPM ( ) BERBASIS MICROSOFT PROJECT

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI A. Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan temporer yang memiliki awal dan akhir yang ditetapkan dalam waktu, dan ruang lingkup. Proyek bukanlah operasi rutin, tetapi suatu set tertentu dari operasi yang dirancang untuk mencapai tujuan tunggal. Jadi sebuah tim proyek sering kali berisi orang yang tidak biasanya bekerja bersama-sama dan kadang-kadang dari organisasi yang berbeda serta tempat yang berbeda. Dalam penyelenggaraan proyek konstruksi diperlukan sebuah organisasi yang dapat mengatur dan melaksanakan proyek tersebut sehingga proyek dapat berjalan dengan lancar dan berhasil mencapai tujuan. Struktur organisasi proyek disusun dalam sebuah manajemen proyek konstruksi. Manajemen proyek adalah suatu sistem interaksi antara dua pihak atau lebih yang bekerja sama dalam mencapai tujuan, dimana masing-masing pihak mempunyai tanggung jawab dan hak yang jelas. Struktur organisasi manajemen proyek dapat dilihat pada Gambar 3.1. Perencanaan Pengendalian Pelaksanaan Gambar 3.1. Struktur organisasi manajemen proyek (Setiawan, 2014) Pada ruang lingkup organisasi manajemen proyek meliputi beberapa tahap, seperti di bawah ini. 1. Perencanaan, merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka 7

8 pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, atau gambaran suatu proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya suatu rencana yang baik berisikan 6 unsur yaitu : what, why, where, when, who dan how. 2. Pelaksanaan. a. Pengorganisasian, menyusun struktur atau kerangka kerja sama pada kelompok orang atau badan untuk mencapai tujuan, yang meliputi: 1) Mengatur dan menetapkan tata cara kerja. 2) Menyusun organisasi pelaksanaan yang efisien. 3) Mengatur agar bahan, alat, dan tenaga berada pada waktu yang direncanakan. 4) Mekanisme kerja dalam tim, antara kontraktor, konsultan dan pemilik. b. Pengarahan, adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok mau berusaha menyelesaikan tugasnya demi tercapainya tujuan, yang meliputi: 1) Memupuk semangat kepada semua pihak dalam melaksanakan proyek. 2) Memelihara disiplin yang baik agar terjamin tercapainya hasil yang lebih baik. c. Koordinasi, diperlukan untuk mendapatkan komunikasi yang baik dari berbagai unsur yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. 3. Pengendalian, adalah proses yang menentukan tentang apa yang harus dikerjakan, meliputi : a. Apakah pelaksanaan berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan. b. Mengadakan penyesuaian bila terjadi kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan. c. Membandingkan dan mengevaluasi hasil aktual dengan standar yang direncanakan.

9 d. Apakah penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih berada dalam batas-batas yang diijinkan. Menurut Siswanto (2007) dalam manajemen proyek penentuan waktu penyelesaian kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang sangat penting dalam proses perencanaan karena penentuan waktu tersebut akan menjadi dasar bagi perencana yang lain, yaitu: 1. Penyusunan jadwal (scheduling), anggaran (budgeting), kebutuhan sumber daya manusia (manpower planning), dan sumber organisasi yang lain. 2. Proses pengendalian (controling). B. Network Planning Suatu kegiatan yang merupakan rangkaian penyelesaian pekerjaan haruslah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Sedapat mungkin semua kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan dapat diselesaikan dengan efisien. Semua aktivitas tersebut diusahakan untuk dapat selesai dengan cepat sesuai dengan yang diharapkan serta terintegrasi dengan aktivitas yang lainnya. Nework planning adalah gambaran kejadian-kejadian dan kegiatan yang diharapkan akan terjadi dan dibuat secara kronologis serta dengan kaitan yang logis dan berhubungan antara sebuah kejadian atau kegiatan dengan yang lainnya. Dengan adanya network, manajemen dapat menyusun perencanaan penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien. Adapun keuntungan menggunakan analisis network adalah sebagai berikut : 1. Mengorganisir data dan informasi secara sistematis. 2. Penentuan urutan pekerjaan. 3. Dapat menemukan pekerjaan yang dapat ditunda tanpa menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek secara keseluruhan sehingga dari pekerjaan tersebut dapat dihemat tenaga, waktu dan biaya. 4. Dapat menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus segera diselesaikan tepat pada waktunya, karena penundaan pekerjaan tersebut dapat mengakibatkan tertundanya penyelesaian proyek secara normal.

10 5. Dapat segera menentukan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus dikerjakan dengan lembur, atau pekerjaan mana yang harus di subkontrak-kan agar penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat sesuai dengan permintaan konsumen. Dari berbagai keuntungan pengguna network sebagai perencanaan tersebut, maka jelaslah bahwa network sangat membantu manajemen untuk menyusun perencanaan. C. Durasi Proyek Faktor yang berpengaruh dalam menentukan durasi pekerjaan adalah volume pekerjaan, metode kerja (construction method), keadaan lapangan, serta keterampilan tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan proyek. Durasi proyek adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan proyek. D. Biaya Total Proyek Secara umum biaya proyek konstruksi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. 1. Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir proyek, yang meliputi : a. Biaya bahan / material b. Biaya upah kerja c. Biaya alat d. Biaya subkontraktor dan lain-lain. 2. Biaya tidak langsung adalah segala sesuatu yang tidak merupakan komponen hasil akhir proyek, tetapi dibutuhkan dalam rangka proses pembangunan yang biasanya terjadi di luar proyek dan sering disebut dengan biaya tetap (fix cost). Walaupun sifatnya tetap, tetapi harus dilakukan pengendalian agar tidak melewati anggarannya, yang meliputi : a. Gaji staf / pegawai tetap tim manajemen

11 b. Biaya konsultan (perencana dan pengawas) c. Fasilitas sementara di lokasi proyek d. Peralatan konstruksi e. Pajak, pungutan, asuransi dan perizinan f. Overhead g. Biaya tak terduga h. Laba. Jadi biaya total proyek adalah biaya langsung ditambah biaya tidak langsung. Keduanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tetapi pada umumnya makin lama proyek berjalan maka makin tinggi komulatif biaya tidak langsung yang diperlukan. Biaya optimal didapat dengan mencari total biaya proyek yang terkendali. E. Metode CPM (Critical Path Method) CPM (Critical Path Method) adalah suatu metode dengan menggunakan arrow diagram dalam menentukan lintasan kritis sehingga kemudian disebut juga sebagai diagram lintasan kritis. CPM menggunakan satu angka estimasi durasi kegiatan yang tertentu (deterministic). Selain itu di dalam CPM dikenal adanya EET (Earliest Event Time) dan LET (Last Event Time), serta Total Float dan Free Float. EET adalah peristiwa paling awal atau waktu tercepat dari suatu kegiatan, sedangkan LET adalah peristiwa paling akhir atau waktu paling lambat dari suatu kegiatan. Metode CPM mambantu mendapatkan lintasan kritis, yaitu lintasan yang menghubungkan kegiatan kegiatan kritis, atau dengan kata lain lintasan kritis adalah lintasan kegiatan yang tidak boleh terlambat ataupun mengalami penundaan pelaksanaan karena keterlambatan tersebut akan menyebabkan keterlambatan pada waktu total penyelesaian proyek. F. Produktivitas Pekerja Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dan input, atau dapat dikatakan sebagai rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang

12 digunakan. Di dalam proyek konstruksi, rasio dari produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses kontruksi; yang dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, biaya material, metode, dan alat. Kesuksesan dari suatu proyek konstruksi salah satunya tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya, dan pekerja adalah salah satu sumber daya yang tidak mudah untuk dikelola. Upah yang diberikan sangat tergantung pada kecakapan masing-masing pekerja dikarenakan setiap pekerja memiliki karakter masing-masing yang berbeda-beda satu sama lainnya. G. Mempercepat Waktu Proyek (Crashing Project) Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan percepatan penyeleseian waktu proyek. Cara-cara tersebut antara lain : 1. Penambahan jumlah jam kerja (kerja lembur). Kerja lembur (working time) dapat dilakukan dengan menambah jam kerja perhari, tanpa menambah pekerja. Penambahan ini bertujuan untuk memperbesar produksi selama satu hari sehingga penyelesaian suatu aktivitas pekerjaan akan lebih cepat. Yang perlu diperhatikan di dalam penambahan jam kerja adalah lamanya waktu bekerja seseorang dalam satu hari. Jika seseorang terlalu lama bekerja selama satu hari, maka produktivitas orang tersebut akan menurun karena terlalu lelah. 2. Penambahan tenaga kerja Penambahan tenaga kerja dimaksudkan sebagai penambahan jumlah pekerja dalam satu unit pekerja untuk melaksanakan suatu aktivitas tertentu tanpa menambahkan jam kerja. Dalam penambahan jumlah tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah ruang kerja yang tersedia apakah terlalu sesak atau cukup lapang, karena penambahan tenaga kerja pada suatu aktivitas tidak boleh mengganggu pemakaian tenaga kerja untuk aktivitas yang lain yang sedang berjalan pada saat yang sama. Selain itu, harus diimbangi pengawasan karena ruang kerja yang sesak dan pengawasan yang kurang akan menurunkan produktivitas pekerja.

13 3. Pergantian atau penambahan peralatan Penambahan peralatan dimaksudkan untuk menambah produktivitas. Namun perlu diperhatikan adanya penambahan biaya langsung untuk mobilitas dan demobilitas alat tersebut. Durasi proyek dapat dipercepat dengan pergantian peralatan yang mempunyai produktivitas yang lebih tinggi. Juga perlu diperhatikan luas lahan untuk menyediakan tempat bagi peralatan tersebut dan pengaruhnya terhadap produktivitas tenaga kerja. 4. Pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas Sumber daya manusia yang berkualitas adalah tenaga kerja yang mempunyai produktivitas yang tinggi dengan hasil yang baik. Dengan mempekerjakan tenaga kerja yang berkualitas, maka aktivitas akan lebih cepat diselesaikan. 5. Penggunaan metode konstruksi yang efektif Metode konstruksi berkaitan erat dengan sistem kerja dan tingkat penguasaan pelaksana terhadap metode tersebut serta ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan. Cara-cara tersebut dapat dilaksanakan secara terpisah maupun kombinasi, misalnya kombinasi penambahan jam kerja sekaligus penambahan jumlah tenaga kerja, biasa disebut giliran (shift), dimana unit pekerja untuk pagi sampai sore berbeda dengan unit pekerja untuk sore sampai malam. H. Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur) Salah satu strategi untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek adalah dengan menambah jam kerja (lembur) para pekerja. Penambahan dari jam kerja (lembur) ini sangat sering dilakukan dikarenakan dapat memberdayakan sumber daya yang sudah ada di lapangan dan cukup dengan mengefisienkan tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh kontraktor. Biasanya waktu kerja normal pekerja adalah 7 jam (dimulai pukul 08.00 dan selesai pukul 16.00 dengan satu jam istirahat), kemudian jam lembur dilakukan setelah jam kerja normal selesai.

14 Penambahan jam kerja (lembur) bisa dilakukan dengan melakukan penambahan 1 jam, 2 jam, dan 3 jam dengan waktu penambahan yang diinginkan. Semakin besar penambahan jam lembur dapat menimbulkan penurunan produktivitas. Dari uraian di atas dapat ditulis sebagai berikut ini: 1. Produktivitas harian Volume = Durasi normal 2. Produktivitas tiap jam Produktivitas harian = Jam kerja per hari 3. Produktivitas harian sesudah crash = (Jam kerja perhari Produktivitas tiap jam) + (a b Produktivitas tiap jam) dengan: a = lama penambahan jam kerja (lembur) b = koefisien penurunan produktivitas akibat penambahan jam kerja (lembur) Nilai koefisien penurunan produktivitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1. 4. Crash duration Volume = Produktivitas harian sesuda h cras h Tabel 3.1 Koefisien Penurunan Produktivitas Jam Lembur Penurunan Indeks Prestasi Kerja Produktivitas (%) 1 jam 0,1 90 2 jam 0,2 80 3 jam 0,3 70 4 jam 0,4 60

15 I. Pelaksanaan Penambahan Tenaga Kerja Dalam penambahan jumlah tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah ruang kerja yang tersedi apakah terlalu sesak atau cukup lapang, karena penambahan tenaga kerja pada suatu aktivitas tidak boleh mengganggu pemakaian tenaga kerja untuk aktivitas yang lain yang sedang berjalan pada saat yang sama. Selain itu, harus diimbangi pengawasan karena ruang kerja yang sesak dan pengawasan yang kurang akan menurunkan produktivitas pekerja. Perhitungan untuk penambahan tenaga kerja dirumuskan sebagai berikut : 1. Jumlah Tenaga Kerja Normal 2. Jumlah Tenaga Kerja Dipercepat Dari rumus diatas maka akan diketahui jumlah pekerja normal dan jumlah penambahan tenaga kerja akibat percepatan durasi proyek. J. Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost) Penambahan waktu kerja akan menambah besar biaya untuk tenaga kerja dari biaya normal tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004 bahwa upah penambahan kerja bervariasi. Pada penambahan waktu kerja satu jam pertama, pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali upah perjam waktu normal dan pada penambahan jam kerja berikutnya maka pekerja akan mendapatkan 2 kali upah perjam waktu normal. Perhitungan untuk biaya tambahan pekerja dapat dirumuskan sebagai berikut ini: 1. Normal ongkos pekerja perhari = Produktivitas harian Harga satuan upah pekerja 2. Normal ongkos pekerja perjam = Produktivitas perjam Harga satuan upah pekerja

16 3. Biaya lembur pekerja = 1,5 upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) pertama + 2 n upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) berikutnya dengan: n = jumlah penambahan jam kerja (lembur) 4. Crash cost pekerja perhari = (Jam kerja perhari Normal cost pekerja) + (n Biaya lembur perjam) 5. Cost slope Cras h cost Normal cost = Durasi normal Durasi cras h K. Hubungan Antara Biaya dan Waktu Biaya total proyek sama dengan penjumlahan dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya total proyek sangat bergantung dari waktu penyelesaian proyek. Hubungan antara biaya dengan waktu dapat dilihat pada Gambar 3.2 Titik A pada gambar menunjukkan kondisi normal, sedangkan titik B menunjukkan kondisi dipercepat. Garis yang menghubungkan antar titik tersebut disebut dengan kurva waktu biaya. Dari Gambar 3.3 terlihat bahwa semakin besar penambahan jumlah jam kerja (lembur) maka akan semakin cepat waktu penyelesain proyek, akan tetapi sebagai konsekuesinya maka terjadi biaya tambahan yang harus dikeluarkan akan semakin besar. Sedangkan Gambar 3.5 menunjukkan hubungan biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya total dalam suatu grafik dan terlihat bahwa biaya optimum didapat dengan mencari total biaya proyek yang terkecil. Biaya Biaya untuk waktu dipercepat B Titik Dipercepat Biaya Normal A Titik Normal Waktu Waktu Waktu Dipercepat Normal Gambar 3.2 Hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat untuk suatu kegiatan (Soeharto, 1997)

17 Biaya Biaya Optimum Biaya Total Proyek PProyekProyek Biaya Tidak Langsung LaLLangsung Durasi Optimum Biaya Langsung LlLangsung Kurun Waktu Gambar 3.3 Hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, dan biaya tak langsung (Soeharto, 1997) L. Biaya Denda Keterlambatan penyelesaian proyek akan menyebabkan kontaktor terkena sanksi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak. Besarnya biaya denda umumnya dihitung sebagai berikut: Total denda = total waktu akibat keterlambatan denda perhari akibat keterlambatan dengan: Denda perhari akibat keterlambatan sebesar 1 permil dari nilai kontrak M. Program Microsoft Project Program Microsoft Project adalah sebuah aplikasi program pengolah lembar kerja untuk manajemen suatu proyek, pencarian data, serta pembuatan grafik. Kegiatan manajemen berupa suatu proses kegiatan yang akan mengubah input menjadi output sesuai tujuannya. Input mencakup unsur-unsur manusia, material, mata uang, mesin/alat dan kegiatan-kegiatan. Seterusnya diproses menjadi suatu hasil yang maksimal untuk mendapatkan informasi yang diinginkan sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Dalam proses diperlukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.

18 Beberapa jenis metode manajemen proyek yang dikenal saat ini, antara lain CPM (Critical Path Method), PERT (Program Evaluation Review Technique), dan Gantt Chart. Microsoft Project adalah penggabungan dari ketiganya. Microsoft project juga merupakan sistem perencanaan yang dapat membantu dalam menyusun penjadwalan (scheduling) suatu proyek atau rangkaian pekerjaan. Microsoft project juga membantu melakukan pencatatan dan pemantauan terhadap pengguna sumber daya (resource), baik yang berupa sumber daya manusia maupun yang berupa peralatan. Tujuan penjadwalan dalam Microsoft Project adalah : 1. Mengetahui durasi kerja proyek. 2. Membuat durasi optimum. 3. Mengendalikan jadwal yang dibuat. 4. Mengalokasikan sumber daya (resources) yang digunakan. Komponen yang dibutuhkan pada jadwal adalah : 1. Kegiatan (rincian tugas, tugas utama). 2. Durasi kerja untuk tiap kegiatan. 3. Hubungan kerja tiap kegiatan. 4. Resources (tenaga kerja pekerja dan bahan). Yang dikerjakan oleh Microsoft Project antara lain : 1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja para pegawai, jam lembur. 3. Menghitung pengeluaran sehubungan dengan ongkos tenaga kerja, memasukkan biaya tetap, menghitung total biaya proyek. 4. Membantu mengontrol pengguna tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk menghindari overallocation (kelebihan beban pada penggunaan tenaga kerja). Program Microsoft project memiliki beberapa macam tampilan layar, namun sebagai default setiap kali membuka file baru, yang akan ditampilkan adalah Gantt Chart View. Tampilan Gantt Chart View dapat dilihat pada Gambar 3.4.

19 Gambar 3.4. Tampilan layar Gantt Chart View 1. Task Task adalah salah satu bentuk lembar kerja dalam Microsoft Project yang berisi rincian pekerjaan sebuah proyek. 2. Duration Duration merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. 3. Start Start merupakan nilai tanggal dimulainya suatu pekerjaan. 4. Finish Dalam Microsoft Project tanggal akhir pekerjaan disebut finish, yang akan diisi secara otomatis dari perhitungan tanggal mulai (start) ditambah lama pekerjaan (duration). 5. Predecessor Predecessor merupakan hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain. Dalam Microsoft Project mengenal 4 macam hubungan antar pekerjaan, yaitu : a. FS (Finish to Start) Suatu pekerjaan baru boleh dimulai jika pekerjaan yang lain selesai, dapat dilihat pada Gambar 3.5.

20 A B Gambar 3.5. FS (Finish to Start) b. FF (Finish to Finish) Suatu pekerjaan harus selesai bersamaan dengan selesainya pekerjaan lain, dapat dilihat pada Gambar 3.6. A B Gambar 3.6. FF (Finish to Finish) c. SS (Start to Start) Suatu pekerjaan harus dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain, dapat dilihat pada Gambar 3.7. A B Gambar 3.7. SS (Start to Start) d. SF (Start to Finish) Suatu pekerjaan baru boleh diakhiri jika pekerjaan lain dimulai, dapat dilihat pada Gambar 3.8. A B Gambar 3.8. SF (Start to Finish) 6. Resources Sumber daya, baik sumber daya manusia maupun material dalam Microsoft Project disebut dengan resources. 7. Baseline Baseline adalah suatu rencana baik jadwal maupun biaya yang telah disetujui dan ditetapkan.

21 8. Gantt Chart Gantt Chart merupakan salah satu bentuk tampilan dari Microsoft Project yang berupa batang-batang horisontal yang menggambarkan masing-masing pekerjaan beserta durasinya. 9. Tracking Tracking adalah mengisikan data yang terdapat di lapangan pada perencanaan yang telah dibuat. Tahapan analisis menggunakan Ms. Project dapat dilahat pada Gambar dibawah ini : Gambar 3.9 Memasukkan tanggal dimulainya proyek. Gambar 3.10 Memasukkan hari kerja dan jam kerja.

22 Gambar 3.11 Memasukkan jam kerja per hari, jam kerja per minggu, dan hari kerja per bulan. Gambar 3.12 Penyusunan pekerjaan dan tampilan Gantt Chart Gambar 3.13 Pengisian data harga bahan, upah, dan alat

23 Gambar 3.14 Memasukkan resource tiap item pekerjaan Gambar 3.15 Menyimpan rencana jadwal dan biaya