BAB 3 OBYEK PENELITIAN. objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas talkshow informatif Coffee

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. Lativi) adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun televisi ini didirikan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. berkaitan langsung dengan dirinya. Karakteristik individu memiliki sifat yang unik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

PENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA

KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. populasi tersebut dengan menyebarkan kuisioner. 1. lebih terurai lagi melalui gabungan antarkarakteristik tertentu.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif menurut Ardianto (2011: 47) adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Tidak berlebihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini jenis yang digunakan adalah kuantitatif, karena jenis

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III SEGEMENTASI PASAR DAN BERITA

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory reserch), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat. Sejak dulu televisi telah menjadi sumber hiburan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pertanyaan. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional; yaitu mencari korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat.

BAB III. Metode Penelitian. masalah yang hasilnya dapat digneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal. Komunikasi yang lazim

Transkripsi:

BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Di sini peneliti akan menjabarkan mengenai organisasi perusahaan yang menjadi objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas talkshow informatif Coffee Break, yang ditayangkan di TV One. 3.1.1 Profil TV One Pada awalnya, TV One bernama Lativi. Stasiun Televisi Swasta ini berdiri pada tanggal 9 Agustus 2002. Pemilik Stasiun Televisi ini merupakan seorang pengusaha terkenal di Indonesia, yaitu Abdul Latief.Kemudian sebagian sahamnya menjadi milik Grup Bakrie. Lativi mengganti namanya secara resmi menjadi TVOne pada tanggal 14 Februari 2008. Komposisi acaranya terdiri dari 70% berita, sedangkan 30% merupakan acara olahraga dan hiburan. Peresmian dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, tvone menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia. Kantor TV One terletak di jalan Rawa Terate 2 no. 2, Kawasan Industri Pulo Gadung. TV One memiliki motto Memang Beda. TV One mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori News One, Sport One, Info One, dan Reality One, tvone membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program. 54

55 3.1.2 Logo TV One Sumber : www.google.com Gambar 3.1 Logo TV ONE Warna Merah dan Putih melambangkan Indonesia Lingkaran dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol PERSATUAN untuk berkembang bersama menjadi TERDEPAN dengan semangat professional yang tinggi Kalimat berbahasa Inggris ONE dan Peta Dunia menunjukkan kesiapan TV One dalam kancah pertelevisian global dan merupakan simbol dari berkembangnya TV One di kancah JARINGAN INFORMASI INTERNASIONAL dengan membuka kantor biro di berbagai Negara sehingga dapat menjadi kebanggaan Indonesia 3.1.3 Visi TV One TV One mempunyai visi yaitu Mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya memajukan Bangsa..

56 3.1.4 Misi TV One Misi TV One adalah Menjadi stasiun TV Berita dan Olahraga noner satu, Menayangkan Program News dan Sport yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berpikiran maju, positif, dan cerdas. Dan memilih program News dan Sport yang informatif dan inovatif dalam penyajian dan kemasan. 3.1.5 Program Program TV One Program program di TV One dibagi menjadi 6, yaitu: 1. NewsOne, terdiri dari: - Kabar Pagi - Kabar Siang - Kabar Petang - Kabar Malam - Kabar Terkini - Kabar Pasar Pagi - Kabar Pasar Sore - Breaking News 1. TalkshowOne, terdiri dari: - Apa Kabar Indonesia - Apa Kabar Indonesia Malam - Indonesia Lawyers Club - Satu Jam Lebih Dekat - Coffee Break - Radio Show

57 2. InfoOne, terdiri dari: - Telusur - Bang One Show - Fakta dan Data - Jendela Usaha 3. RealityOne, terdiri dari: - Menyingkap Tabir - Zona Merah - Tokoh 4. BangOne, terdiri dari: - Kabar Bang One 5. SportOne, terdiri dari: - Kabar Arena

58 3.2 Prosedur yang Berlaku 3.2.1 Struktur Organisasi Chief Executive Officer Ardiansyah Bakrie Editor In Chief (PEMRED) Karni Ilyas Vice Editor in Chief (WAPEMRED) Sulaeman Sakib Chief Sales & Marketing Officer Gunawan Wibisono Chief Finance & Legal Officer Firman Syarif Gambar 3.1 Struktur Organisasi TV ONE Sumber : www.google.com 3.3 Gambaran Umum Coffee Break Gambar 3.2 Logo Coffee Break Sumber : www.google.com

59 Bentuk program yang ingin diteliti oleh peneliti adalah jenis program talkshow informatif Coffee Break dan bentuk program ini menyajikan program yang informatif dan menghibur, ditujukan untuk kalangan mahasiswa sampai ibu rumah tangga. Program tayangan talkshow informatif ini menyajikan informasiinformasi yang unik yang dikemas dengan sangat sederhana namun menarik, sehingga penonton tidak merasa seperti menonton berita yang formal, karena penggunaan kata-katanya yang juga sangat sederhana sehingga mudah dipahami. Program ini merupakan program yang berkualitas, dan program ini juga tidak hanya sekedar memberikan informasi, tetapi juga program yang menyediakan jasa marketing untuk perusahaan-perusahaan yang ingin mengiklankan produknya di dalam suatu program. Tayangan Coffee Break ini ditayangkan di TV One setiap Senin-Jumat pukul 10.00-11.30 WIB. Tayangan ini memang pas untuk para ibu rumah tangga yang sedang istirahat setelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sambil bersantai tetapi bisa mendapatkan informasi. Tayangan yang disajikan selama satu setengah jam ini terbagi menjadi 9 segmen dengan biasanya terbagi menjadi 3 tema. Segmen pertama sampai segmen ketiga biasanya terdapat narasumber yang diundang dengan topik yang berbeda-beda, lalu di segmen ke empat sampai ke enam yaitu liputan-liputan menarik yang disajikan atau bisa juga narasumber yang berbeda lagi. Kemudian di segmen ke tujuh sampai ke sembilan berupa

60 musik/ kesenian yang unik, atau masak-memasak bersama koki terkenal, dan sebagainya. Dan biasanya ada tayangan marketing yang diselipkan di salah satu segmen untuk mengiklankan suatu produk atau jasa. Program Coffee Break ini mempunyai rating yang terbilang stabil, yaitu sekitar 0.3-0.4, dan sharenya sekitar 3.0-5.0. Tujuan Program Coffee Break Pada dasarnya, program Coffee Break ini merupakan program yang didasari oleh marketing, karena tujuan utamanya yaitu memasarkan suatu produk atau jasa, tetapi dibarengi dengan menyajikan informasi-informasi yang unik mengenai kesehatan, pendidikan, keunikan, seni, dan lain lain yang bertujuan memberikan informasi penting dan menghibur para ibu rumah tangga di rumah pada saat jam istirahat setelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga, karena itu program ini dikemas secara sederhana dan menarik. a. Target Audiens Target audiens program Coffee Break yaitu para ibu rumah tangga. b. Format Program Dalam program ini, pemirsa diberikan berbagai macam informasi penting yang dapat berguna untuk menambah pengetahuan para penontonnya yang dikemas secara talkshow sehingga terkesan seperti sedang mengobrol santai sehingga lebih mudah dipahami oleh penonton, lalu ditayangkan pula liputan-liputan yang menarik dan unik yang membuat rasa ingin tahu penonton meningkat.

61 c. Jenis Program Jenis program Coffee Break adalah Talkshow Informatif. Program ini menyajikan tema yang berbeda-beda setiap harinya. Talkshow adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh host kepada narasumber. Disebut talkshow informatif karena kegiatan tanya jawab ini menghasilkan informasi yang berguna untuk para pemirsa yang menontonnya. d. Setting Menyajikan program seperti layaknya sedang bersantai minum kopi di suatu Cafe atau Mall e. Durasi Senin-Jumat pukul 10.00-11.30 WIB. f. Tayangan Setiap episode mempunyai tema dan topik yang beragam, semuanya bentuknya informasi dan hiburan. g. Presenter/Host Presenter yang digunakan 1 pria dan 1 wanita dengan menggunakan pakaian bebas sederhana namun menarik dan santai. 3.4 Pendekatan penelitian Berdasarkan judul penelitian yang diuraikan pada latar belakang permasalahan Bab 1, maka dapat diketahui bahwa sifat penelitian dengan judul Pengaruh Program Coffee Break terhadap Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Pegangsaan Indah RT 006 RW 019 bersifat Kuantitatif.

62 Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angkaangka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial ( yang menggunakan rumus-rumus statistik nonparametrik ). Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah ( scientific inquiry), yang muncul dari cabang filsafat positivisme logikal (logical positivism), yang beroperasi dengan aturan-aturan ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, aksioma, dan prediksi. Peneliti kuantitatif berpendirian bahwa kebenaran (truth) adalah absolut, sedangkan realitas bersifat tunggal (single reality). 3.4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian eksplanatif. Penelitian ini berupaya menjelaskan mengapa suatu fenomena atau gejala sosial dapat terjadi. Penelitian ini sering menghubungkan satu fenomena dengan fenomena lain. Penelitian eksplanatif bertujuan untuk menghubungkan pola-pola yang berbeda, namun memiliki keterkaitan serta menghasilkan pola hubungan sebab-akibat ( Martono 2010:16) Penelitian ini menggunakan jenis eksplanatif karena penelitian ini berusaha untuk mencari sebab akibat dari pengaruh program Coffee Break terhadap pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Pegangsaan Indah RT 006 RW 019.

63 3.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti untuk menghasilkan data dan infomasi adalah metode survei. Survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumulan data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 2006: 3). Ciri khas metode ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang akan dibagikan berisi pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh program Coffee Break terhadap pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Perumahan Taman Pegangsaan Indah RT 006 RW 019. 3.6 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek atau fenomena yang diriset. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan atau bisa disebut kumpulan objek riset ( Sugiyono 2008:55). Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu rumah tangga di Perumahan Taman Pegangsaan Indah RT 006 RW 019, dengan jumlah populasi sebesar 200 ibu rumah tangga. 3.7 Teknik Pengambilan Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi.

64 Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sampel dan besar sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Dalam nonprobability sampling, peneliti memilih teknik purposive sampling, yaitu merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti memilih orang sebagai sampel dengan memilih orang yang benar-benar mengetahui topik penelitian. Dan rumus yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel ini adalah menggunakan rumus Taro Yamane dimana rumus ini digunakan untuk menentukan sample dari populasi yang diketahui berapa jumlahnya. n = N N.d 2 +1 Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = derajat ketelitian (0,1) n = 200 200.0,1 2 +1 n= 200 200.0,01+1 n= 200 2+1 n= 200 3 n= 67

65 3.8 Penarikan Sampel Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling, yaitu purposive sampling. Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Bungin (2008:156) 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner yang baik, harus diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya sehingga hasil penelitian yang diperoleh nantinya akan menjadi baik. Sugiyono (2008) menyatakan bahwa : Instrumen yang dinyatakan valid dan reliabel adalah : Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid atau instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel berarti bila digunakan untuk mengukur berkali-kali akan menghasilkan pola data yang relatif sama. 3.9.1 Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen Arikunto (2002:144). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

66 Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor pada masingmasing item pertanyaan yang ada kemudian dikorelasikan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment. dimana: r = koefisien korelasi antara item dan total item X = Item pertanyaan ke-i Y = Total item pertanyaan ke-i n = jumlah individu dalam sampel Kriteria Pengujian validitas penelitian (Nurgiyantoro, dkk,2004: 339) : Hasil koefisien korelasi atau r hitung > r tabel, maka memenuhi persyaratan validitas. Hasil koefisien korelasi r hitung < r tabel, maka tidak memenuhi persyaratan validitas. 3.9. 2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,1998:170). Disini yang reliabel adalah datanya, bukan semata-mata instrumennya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi disebut pengukuran yang reliabel, seperti : keterpercayaan, keterandalan, keajegan,

67 kestabilan, konsistensi dan sebagainya namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar,2009:4). Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Rumus : r 11 = ] [ ] Keterangan : r 11 k = Reliabilitas instrument = Banyaknya butir pertanyaan b 2 = Jumlah Varian butir 1 2 = Varian total Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Bhuono,2004: 352) : Hasil α 0,60 = reliabel Hasil α < 0,60 = tidak reliabel 3.10 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, interpretasi dan analisis data yang diperoleh dari lapangan. Tujuannya agar data yang disajikan mempunyai makna, sehingga pembaca dapat mengetahui hasil penelitian kita (Martono 2010:128). Penulis mengambil dua metode analisis data yaitu : a. Analisis Deskriptif Metode analisis deskriftif dilakukan dengan cara data data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, selanjutnya dirumuskan dan

68 dianalisis untuk memberikan gambaran umum yang jelas tentang masalah dan perhitungan yang dilakukan. b. Analisis Statistik Inferensial Alat uji statistik inferensial yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini adalah : Analisis Koefisien Korelasi Untuk menganalisis hubungan antar variabel digunakan Analisis Korelasi Pearson Product Moment. Analisis korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Pengujian korelasi pada penelitian ini menggunakan Pearson s Correlation dengan rumus (Kriyantono, 2006:171) : dimana: r = koefisien korelasi antara X dan Y X Y n = variabel program Coffee break = variabel pengetahuan ibu rumah tangga = jumlah individu dalam sampel Rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval dengan interval lainnya.

69 Adapun untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh dapat diklasifikasikan menurut Sugiyono (2008:183), sebagaimana pada Tabel pada halaman berikut. Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Klasifikasi 0,000 1,999 Sangat Rendah 0,200 0,399 Rendah 0,400 0,599 Sedang 0,600 0,799 Kuat 0,800 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2008) Uji Determinasi ( R 2 ) Identifikasi koefisien determinan ditujukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika koefisien determinan (R 2 ) semakin besar atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika koefisien determinan (R 2 ) semakin kecil atau mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

70 semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak cukup kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0% - 19,99% Sangat Lemah 20% 39,99% Lemah 40% - 59,99 % Sedang 60 % - 79,99% Kuat 80% - 100% Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2008)