JSIKA Vol. 6, Nomor 1. Tahun 2017 ISSN X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan sebuah hirarki posisi untuk

BAB II LANDASAN TEORI

Pemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada Bank BTPN Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN

JSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

Implementasi Metode AHP dalam Pemilihan Karyawan Obonk Steak n Rib s Berprestasi

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE MULTIPLE AHP

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENINGKATAN JABATAN DAN PERENCANAAN KARIR

Perangkat Lunak Perhitungan Perubahan Jabatan Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (studi kasus : UIN Sunan Ampel Surabaya)

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA PEGAWAI PADA PT. BANK BPR ARTA TANAH MAS SEMARANG

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Seleksi Surat Lamaran Kerja, Analytical Hierarchy Process, Kriteria. Universitas Kristen Maranatha

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN MENGGUNAKAN METODE ANALITICY HIERARCY PROCESS (AHP)

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) dalam proses penentuan Karyawan Tetap dengan menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process )

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN PNS.Dpk DI LINGKUNGAN KOPERTIS WIL II MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERACHY PROCESS (AHP) 1Dona Yuliawati dan 2Wasilah

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

Peralihan Moda Transportasi Jasa Pengiriman Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP): Studi Kasus PT. XYZ

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENGGUNAAN JENIS TANAMAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR.

PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

Sistem Pendukung Keputusan Metode AHP Dalam Penentuan Seseorang Beresiko Terkena Penyakit Ginjal

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

Penentuan Skala Prioritas Berbasis Algoritma AHP Termodifikasi

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB III ANALISIS SISTEM

JSIKA Vol. 4, No. 2. September 2015 ISSN X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV. PUTRA MAS PRATAMA. Oleh. Jati Putra, S.Kom, S.E., MM Dosen Tetap STMIK IBBI Medan ABSTRAK

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SUPPLIER FURNITURE MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Pada PT. Putra Kencana Jaya Medan

Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto 53182

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA PENERIMA BEASISWA MAGANG PADA UNIVERSITAS MURIA KUDUS DENGAN METODE AHP BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PEMILIHAN PERUMAHAN DI BANYUMAS DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

AHP UNTUK PEMODELAN SPK PEMILIHANSEKOLAH TINGGI KOMPUTER

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x INTISARI...

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X

Perancangan Sistem Informasi Penerbitan Polis Asuransi pada PT. Asuransi Central Asia Cabang Medan

Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

PENERAPAN METODE AHP (ANALYTHIC HIERARCHY PROCESS) UNTUK MENENTUKAN KUALITAS GULA TUMBU

P11 AHP. A. Sidiq P.

Sistem Informasi Pembelian pada Toyota Auto Utama Medan

Aplikasi Multi Criteria Decision Making Menggunakan Metode Promethee

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS

Penentuan Lokasi Usaha Percetakan Menggunakan Metode FMCDM

BAB 3 METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KENAIKAN GAJI KARYAWAN PADA SEMBADA GARMENT YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Gangguan Psikologis dengan Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN SEHAT MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytic Hierarchy Process)

Transkripsi:

Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan dengan metode Analytical Hiearrachi Procces (Studi Kasus PT Bintang Timur NGD) Arjuna Setiawan Soeksin Putra 1) Ayuningtyas 2), Tegar Heru Susilo 3) S1/ Jurusan Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email: 1) junametal@yahoo.com, 2) tyas@stikom.edu, 3) tegar@stikom.edu Decision support system of promotion is a system that helps the decision maker in determining the right staff in getting a promotion. PT Bintang Timur NGD is a contracting company with offices in Surabaya and also the city of Lamongan. In the process of appointment to the post of project manager is done by pointing directly and only on the basis of criteria years on the job employee as head of the project. This resulted in frequent occurrence of appointing a head of the project be less targeted project manager. PT Bintang Timur on NGD there are some projects that get heads with different assessment criteria to each assessment. To resolve these issues is to use the method Hierarkhy Analytical Process (AHP). AHP method to compose a work with complex problems and multiple criteria into a hierarchical order where in each level is filled with a certain element. In AHP are the criteria that have been determined by decision makers and weights to each criterion is also determined by the decision maker so hopefully these problems can be solved. Based on the results of trials that have been conducted by PT Bintang Timur NGD then the application can generate value ranking for the head of the project nominated as project manager. Therefore, this application can help PT Bintang Timur NGD in placing its employees as project manager. Kata Kunci: Decision support system, PT. Bintang Timur NGD, AHP Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan sebuah hirarki posisi untuk mengetahui tugastugas serta ruang lingkup kerja. Dibutuhkan orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi yang penting dalam suatu perusahaan. Untuk menentukan orang orang tersebut terkadang dilakukan penilaian, bahkan di dewasa kini dibutuhkan sebuah alat / media pendukung keputusan. Terkadang dibutuhkan sebuah sistem pendukung untuk menentukan orangorang yang tepat. Bahkan hingga sekarang sistem pendukung keputusan semakin berkembang karena kebutuhan lingkungan perusahaan. Dalam pemilihan penentuan orang-orang tersebut terkadang terdapat masalah untuk menentukan layak atau tidaknya seseorang. Seringkali terjadi kekeliruan pada saat menilai suatu objek seperti perbedaan perlakuan kriteria untuk masing-masing objek. Masalah tersebut juga muncul pada PT Bintang Timur Nangdi. PT. Bintang Timur Nangdi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor bangunan yang berfokus pada proyek pemerintah. Pada PT. Bintang Timur Nangdi alur kenaikan jabatan paling dasar adalah karyawan yang pernah ikut dalam pengerjaan suatu proyek. Setelah itu, karyawan tersebut menjadi penanggung jawab divisi di dalam proyek. Kemudian, setelah karyawan tersebut dianggap sesuai orang tersebut akan menjadi kepala proyek. Namun, ketika kenaikan jabatan di atas kepala proyek maka akan dilakukan penilaian sesuai SOP perusahaan. Tetapi, pemilihan untuk kenaikan jabatan seorang kepala proyek sering mengalami kendala karena penentuan objek kriteria sering berganti. Dalam penentuan tersebut terkadang tidak ada nilai pasti di setiap kriteria sehingga bobot setiap kriteria akan berubah. Terkadang ada kepala proyek yang mendapat kenaikan jabatan hanya dengan kriteria lama bekerja. Selain itu, ada kepala proyek yang juga mendapatkan kenaikan jabatan karena JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 1

bersikap disiplin. Sehingga, penentuan kenaikan jabatan setiap kepala proyek akan berbeda-beda. Akibat hal ini, pemilihan untuk kepala proyek yang mendapat rekomendasi kenaikan jabatan tidak tepat sasaran. Dari gambar diatas, dapat dilihat alur kenaikan setiap objek penilaian. Objek penilaian akan mendapatkan kenaikan jabatan oleh seseorang yang berwenang yang telah melakukan penilain dan pengkonsisian terhadap bobot masing masing kriteria. METODE ANALYTICAL HIERARCHI PROCCES Menurut Mulyono (2004), AHP adalah salah satu teknik riset operasi untuk membantu menyelesaikan masalah, dimana informasi yang dihimpun mengandung informasi yang tidak pasti atau tidak sempurna. Teknik ini cukup bermanfaat, karena ada banyaknya kriteria yang berbeda sehingga kompleksitas masalah dapat lebih mudah diselesaikan dangan AHP. 1. Menyusun hirarki dari pemasalahan yang dihadapi. Persoalan yang akan diselesaikan, diuaraikan menjadi unsur unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hirarki. 2. Penilaian kriteria dan alternatif. Kriteria dan alternatif dinilai dengan berpasangan. Menurut Saaty, untuk berbagai permasoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Skala Perbandingan Intesitas Keterangan Kepentingan 1 Kedua elemen sama pentingnya. 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya. 5 Elemen yang satu lebih penting daripda yang lainnya. 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya. 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya. 2, 4, 6, 8 Nilai nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan. (Sumber: ejurnal.ung.ac.id) Perbandingan dilakukan bedasarkan pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya. Selanjutnya susunan elemen elemen yang dibandingkan tersebut akan tampak seperti tabel matrik di bawah ini: Tabel 2 Contoh matrik perbandingan berpasangan A1 A2 A3 A1 1 A2 1 A3 1 3. Penentuan prioritas. Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan. Nilai nilai perbandingan relative kemudian diolah untuk menentukan peringkat alternatif dari seluruh aternatif. Baik peringkat kualitatif, maupun kriteria kuantitatif, dapat dibandingkan sesuai penialai dengan penilaian yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot atau prioritas dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematik. 4. Konsistensi logis. Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara konstan sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Penghitungan konsistensi logis dilakukan dengan mengikuti langkah langkah sebagai berikut: a. Menganalisa matriks dengan prioritas bersesuaian. b. Menjumlahkan hasil perkalian per baris. c. Hasil tiap baris dibagi prioritas bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan. d. Hasil poin c dibagi jumlah elemen. e. Menghitung indeks konsistensi. JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 2

f. Menghitung rasio konsistensi. Jika rasio konsistensi lebih kecil dari 10%, maka hasil perhitungan data dapat dibenarkan. PERHITUNGAN SECARA MANUAL Pertama-tama menyusun hirarki untuk objek yang akan dinilai. Selanjutnya meneteapkan nilai perbandingan secara berpasangan antar objek penilaian dalam bentuk matriks. Untuk lebih jelasnya terlihat pada table 3. Tabel 3 Matriks Perbandingan Objek Objek A B C D E A 1 1.5 2 2 3 B 0.66667 1 1.5 1.5 2 C 0.5 0.66667 1 1 2 D 0.5 0.66667 1 1 2 E 0.33333 0.5 0.5 0.5 1 Jumlah 3 4.33333 6 6 10 Setelah membentuk matrik dari perbandingan objek penilaian, maka didapat bobot untuk perbandingan nilai objek. Bobot tersebut didapat dengan cara menjumlah masing-masing kolom. Setelah itu, mencari nilai untuk setiap kolom yang ada pada matrik. Dengan cara, setiap nilai yang ada pada kolom dibagi dengan jumlah yang ada pada table 3. Untuk penjelasanya dapat dilihat pada table 4. Tabel 4 Tabel Matriks Bobot Prioritas Objek Objek A B C D E Jumlah prioritas A 0.33 0.35 0.33 0.33 0.30 1.65 0.33 B 0.22 0.23 0.25 0.25 0.20 1.15 0.23 C 0.17 0.15 0.17 0.17 0.20 0.85 0.17 D 0.17 0.15 0.17 0.17 0.20 0.85 0.17 E 0.11 0.12 0.08 0.08 0.10 0.49 0.10 Nilai pada kolom jumlah didapat dengan cara menjumlah seluruh masing masing baris. Sedangkan untuk kolom prioritas didapat dari nilai pada kolom jumlah dibagi banyaknya kolom objek penilaian. Setelah mendapatkan bobot prioritas objek penilaian, kemudian mencari skala perbandingan objek penilaian terhadap kriteria. Nilai yang dimasukan merupakan kebijakan dari pengambil keputusan. Sebagai contoh salah satu kriteria pada tabel 5 dan tabel 6. Tabel 5 Tabel Perbandingan Objek Terhadap Kriteria Tepat Waktu Objek A B C D E A 1.00 1.50 3.00 2.00 3.00 B 0.67 1.00 1.50 1.50 2.00 C 0.33 0.67 1.00 1.00 2.00 D 0.50 0.67 1.00 1.00 2.00 E 0.33 0.50 0.50 0.50 1.00 Jumlah 2.83 4.33 7.00 6.00 10.00 Tabel 6 Tabel Bobot Kriteria Tepat Waktu terhadap Objek Objek A B C D E Jumlah prioritas A 0.35 0.35 0.43 0.33 0.30 1.76 0.35 B 0.24 0.23 0.21 0.25 0.20 1.13 0.23 C 0.12 0.15 0.14 0.17 0.20 0.78 0.16 D 0.18 0.15 0.14 0.17 0.20 0.84 0.17 E 0.12 0.12 0.07 0.08 0.10 0.49 0.10 Lakukan hal serupa untuk masing masing kriteria lain yaitu kedisiplinan, paling menguntungkan, lama bekerja dan kepuasan pelanggan. Masing masing nilai karyawan diinputkan sesuai dengan kebijakan pengambil keputusan. JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 3

Phase JSIKA Vol. 6, Nomor 1. Tahun 2017 ISSN 2338-137X SISTEM FLOW Sisflow Pendukung Keputusan Admin Mulai Input Data Data Input Nilai Mencari Data Membuat Model Perhitungan AHP Matriks Perbandingan Setiap / Bobot Input Nilai Kriteria Perbandingan Nilai Kriteria Untuk Masing-Masing CEO 1 Tidak 1 Matriks Bobot Untuk Setiap Kriteria terhadap Uji Konsistensi Nilai CR Matrik < 10% Ya Matriks Total Prioritas Global Gambar 1. Sisflow Aplikasi Pendukung Keputusan Pada tahap ini, dimulai dengan user mencari data karyawan / objek yang akan dinilai. Setelah menemukan karyawan yang memenuhi syarat untuk mendapat hak kenaikan jabatan, user akan menginputkan data-data kriteria yang menjadi penilaian. Setelah diinput, maka user membuat model untuk perbandingan semua kriteria. Lalu, memberi nilai untuk setiap kriteria, kemudian sistem akan otomatis memproses untuk perbandingan nilai setiap kriteria untuk mendapatkan bobot setiap kriteria. Setelah sistem otomatis membandingkan maka akan ditampilkan matriks perbandingan setiap kriteria. Setelah didapat matriks perbandingan setiap kriteria, kemudian user menginputkan nilai dari semua objek. Kemudian, sistem juga akan otomatis melakukan perbandingan nilai objek terhadap bobot kriteria. Setelah dilakukan perbandingan tersebut, sistem akan melakukan uji konsistensi untuk mengetahui apakah model perbandingan yang dibuat bagus atau tidak. Jika tidak, maka user akan kembali membuat model perbandingan kriteria. Selesai CONTEKS DIAGRAM Diagram konteks adalah diagram yag mencakup masukan-masukan dasar, sistem umum dan keluaran, diagram ini merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukan sistem secara keseluruhan, diagram tersebut tidak memuat penyimpanan dan penggambaran aliran data yang sederhana, proses tersebut diberi nomor nol (Kendall and Kendall, 2003). Manajer ID 1 Password Data Kriteria Nilai Nilai Kriteria Matriks Perbanding an Matriks Perbanding an Global Sistem Pendukung Keputusan + Password Admin Id Admin Data Gambar 2. Sisflow Aplikasi Pendukung Keputusan Pada gambar di atas dijelaskan tentang eksternal entity dari aplikasi ini. Terdapata dua (2) user yang akan bisa mengakses aplikasi ini yaitu; admin dan CEO. Admin bertugas untuk menginputkan data objek yang akan dinilai. CEO bertugas untuk melakukan penilaian. Data-data yang diinputkan CEO antara lain data kriteria nilai kriteria, nilai objek penelaian. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3. Matriks Perbandingan Objek Admin JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 4

Pada gambar 3, dijelaskan proses yang terjadi seperti tabel 3. Matriks perbandingan antar karyawan saling di bandingkan untuk mendapatkan jumlah nilai bobot karyawan. Lalu, nilai pada tabel matriks didapat setelah membagi nilai pada kolom bobot perbandingan sebelumnya. Gambar 4. Perbandingan Kriteria Tepat Waktu terhadap Objek Lakukan hal serupa untuk masing masing kriteria lain yaitu kedisiplinan, paling menguntungkan, lama bekerja dan kepuasan pelanggan. Masing masing nilai karyawan diinputkan sesuai dengan kebijakan pengambil keputusan. SIMPULAN Setelah dilakukan uji coba pada sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut berikut: Sistem informasi dapat menghasilkan nilai nilai setiap objek penilaian, sehingga laporan tersebut bisa menjadi pendukung keputusan untuk CEO. RUJUKAN Mulyono, S. (2004). Riset Operasi. Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Kendall, K.E., dan J.E. Kendall., 2003, Analisis dan Perancangan Sistem, Alih Bahasa oleh Thamir Abdul Hafedh Al- Hamdany, Jilid Ke-1, Edisi Ke-5, PT. Prenhallindo, Jakarta. Saaty, T.L. 2003. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin (Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Yang Kompleks). Edisi Bahasa Indonesia. Cetakan Ke Empat. Jakarta : IPMM dan PT. Pustaka Binaman Pressindo. Gambar 5. Matriks Global Pada gambar 5 dijelaskan mengenai nilai ranking yang telah didapat dengan mengkalikan bobot kriteria dengan bobot karyawan. Dari nilai itu menjadi nilai untuk setiap karyawan. JSIKA Vol. 6, No. 1, Tahun 2017, ISSN 2338-137X Page 5