ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK ARTIKEL OLEH FATIMAH MELIA NIM A1B111004 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2015
ANALISIS KESESUAIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI TEKS EKSPOSISI KELAS X SMAN 11 KOTA JAMBI DENGAN KARAKTERISTIK PENILAIAN AUTENTIK Oleh: Fatimah Melia, Albertus Sinaga, Pembimbing I, Wawan Gunawan, Pembimbing II Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian instrumen penilaian yang digunakan pada materi teks eksposisi di kelas X SMAN 11 Kota Jambi dengan karakteristik penilaian autentik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Instrumen dalam penelitian ini berupa tabel rekapitulasi instrumen, dan tabel identifikasi pertimbangan kesesuaian instrumen penilaian dengan karakteristik penilaian autentik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan membandingkan instrumen penilaian pada materi teks eksposisi dengan karakteristik penilaian autentik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian karakteristik penilaian autentik 1 (KPA1) mendapat skor 2 (sesuai), pada instrumen 1, 2, 3, 5 sedangkan instrumen 4 terdapat 1 soal yang tidak sejalan dengan kompetensi pembelajaran sehingga mendapat skor 1 (cukup sesuai). Kesesuaian instrumen penilaian dengan KPA2 mendapat skor 2 (sesuai), pada instrumen 1, 2, 3 dan 4. Sementara pada instrumen 5 mendapat skor 1 (cukup sesuai). Kesesuaian instrumen penilaian dengan KPA3 memperoleh skor 2 (sesuai), pada instrument 1, 2, 3, 4 dan 5. Kesesuaian instrumen penilaian dengan KPA4 adalah 2 (sesuai), pada instrumen1, 2, 3, 4 dan 5. Kesesuaian instrumen penilaian dengan KPA5 mendapat skor 2 (sesuai), pada instrumen 1, 2, 3, 4, dan skor 1 pada instrumen 5 (cukup sesuai). Kesesuaian instrumen penilaian dengan KPA6 mendapat skor 1 (cukup sesuai), pada instrumen1, 2, 3, 4, dan 5. Kesesuaian instrumen penilaian dengan KPA7 mendapat skor 2 (sesuai) pada instrumen1, 2, 3, 4 maupun 5. Kesesuaian instrumen penilaian dengan KPA8 adalah 0 (tidak sesuai). Kesesuaian instrumen penilaian pada materi teks eksposisi baik yang berupa tes maupun non tes yang digunakan di kelas X SMAN 11 Kota Jambi sudah memiliki memenuhi karakteristik penilaian autentik sebesar 77,5% dengan kategori sesuai. Kata Kunci: Analisis, kesesuaian, instrumen penilaian, materi teks eksposisi, karakteristik penilaian autentik. PENDAHULUAN Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap
pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Dalam implementasi pembelajaran di sekolah guru memang diberikan kebebasan untuk menggunakan maupun menyusun sendiri instrumen penilaian yang sesuai dengan karakterisik dan kondisi peserta didiknya, namun penilaian tersebut harus tetap sejalan dan sesuai dengan penerapan kurikulum 2013. Berdasarkan observasi penulis di SMAN 1 Kota Jambi dan SMAN 11 Kota Jambi yang telah menerapkan penilaian autentik, sebagian dari instrumen yang dikembangkan belum seutuhnya sesuai dengan karakteristik penilaian autentik. Oleh karena itu, untuk kepentingan praktis perbaikan instrumen penilaian dibutuhkan pengidentifikasian relevansi instrumen penilaian tersebut dengan karakteristik penilaian autentik. Secara kualitatif pengidentifikasian tersebut akan menghasilkan instrumen apa yang sesuai, dan instrumen apa yang kurang sesuai dengan karakteristik penilaian autentik. Sehingga untuk instrumen penilaian yang sudah sesuai dapat dilanjutkan pelaksanaannya sedangkan untuk instrumen penilaian yang belum sesuai dapat direvisi lagi. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kesesuaian instrumen penilaian pada materi teks eksposisi kelas X SMAN 11 Kota Jambi dengan karakteristik penilaian autentik? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesesuaian instrumen penilaian pada materi teks eksposisi kelas X SMAN 11 Kota Jambi dengan karakteristik penilaian autentik. KAJIAN PUSTAKA Penilaian dalam Pendidikan Penilaian adalah mengubah skor menjadi nilai menggunakan skala dan acuan tertentu. Oleh karena itu, proses penilaian hanya dapat dijalankan apabila telah jelas skala yang digunakan dan acuan yang dianutnya (Purwanto, 2008:205). Standar Penilaian Pendidikan Kurikulum 2013
Menurut Permendikbud No 66 tahun 2013 standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian Autentik Penilaian autentik adalah penilaian proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara riil dan menyeluruh untuk mengetahui sejauh mana kompetensi atau tujuan pembelajaran telah tercapai oleh siswa. Dengan demikian, penilaian autentik diarahkan pada proses mengamati, menganalisis, dan menafsirkan data yang telah terkumpul selama proses pembelajaran berlangsung dan bukan hanya semata-mata pada hasil pembelajaran Karakteristik Penilaian Autentik Karakteristik penilaian autentik menurut Basuki dan Hariyanto (2014:171) adalah sejalan dengan kompetensi pembelajaran, melibatkan pengalaman nyata, meupakan bagian dari proses pembelajaran, mencakup penilaian pribadi (self assessment) dan refleksi, mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta, kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dengan jelas, menggunakan bermacam-macam instrumen, pengukuran, dan metode yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar, dan bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dan tujuan pembelajaran. Bentuk Penilaian Autentik Hasil belajar yang dilakukan lewat penilaian perlu dilakukan secara seimbang antara pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Secara teknis, hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian autentik adalah sebagai berikut. 1) Penilaian aspek kognitif terdiri dari tertulis dan lisan 2) Penilaian terhadap aspek afektif terdiri dari lembar observasi, jurnal, penilaian diri, dan penilaian teman sejawad.
3) Penilaian terhadap aspek psikomotor terdiri dari unjuk kerja, presentasi lisan, portofolio, produk, praktek. Pembelajaran Teks Eksposisi Salah satu materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Kelas X semester ganjil sesuai dengan kurikulum 2013 adalah teks eksposisi. Pardiyono (dalam Junika 2014) mengemukakan bahwa teks adalah suatu bentuk ekspresi komunikasi berupa tulisan, ucapan, gambar, atau simbol yang dibuat dengan tujuan menyampaikan pesan tertentu kepada orang lain. Teks adalah satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran dan gagasan lengkap yang berwujud tertulis maupun lisan (Kemendikbud, 2013:3). METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dalam penelitian ini adalah kesesuaian instrumen penilaian pada materi teks eksposisi kelas X SMAN 11 Kota Jambi dengan karakteristik penilaian autentik. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrument penelitian yang digunakan guru SMAN 11 Kota Jambi pada pembelajaran teks eksposisi. Instrumen dalam penelitian ini berupa tabel rekapitulasi instrumen, dan tabel identifikasi pertimbangan kesesuaian instrumen penilaian dengan karakteristik penilaian autentik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan membandingkan instrumen penilaian pada materi teks eksposisi dengan karakteristik penilaian autentik HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesesuaian instrumen1 dengan karakteristik penilaian autentik 1 mendapat skor 2 (sesuai) pada instrument 1, 2, 3, dan 5, sementara untuk instrumen 4 terdapat 1 soal pada aspek penilaian psikomotor yang tidak sejalan dengan kompetensi pembelajaran yaitu soal nomor 6 sehingga hanya mendapat skor 1 (cukup sesuai). Kesesuaian instrumen dengan karakteristik penilaian autentik 2 mendapat skor 2 (sesuai), baik itu pada instrumen 1, 2, 3 dan 4. Sementara pada instrumen 5 mendapat skor 1 (cukup sesuai). Kesesuaian instrumen penilaian dengan karakteristik penilaian autentik 3 memperoleh skor 2 (sesuai), pada instrument 1, 2, 3, 4 dan 5. Kesesuaian instrumen dengan karakteristik penilaian autentik 4 adalah 2 (sesuai), baik itu pada instrument 1, 2, 3, 4 dan 5. Kesesuaian instrumen penilaian dengan karakteristik penilaian autentik 5 (KPA5) mendapat skor 2 (sesuai), pada instrumen 1, 2, 3, 4, dan skor 1 pada instrumen 5 (cukup sesuai). Kesesuaian instrumen dengan karakteristik penilaian autentik 6 mendapat skor 1 (cukup sesuai), pada instrument 1, 2, 3, 4, dan 5. Kesesuaian instrumen penilaian dengan karakteristik penilaian autentik 7 mendapat skor 2 (sesuai) untuk keseluruhan instrumen baik itu pada instrumen 1, 2, 3, 4 maupun 5. Kesesuaian instrumen penilaian dengan karakteristik penilaian autentik 8 adalah 0 (tidak sesuai) karena instrumen yang digunakan belum menunjukkan kekomprehensifan dan keholistikan terhadap tujuan pembelajaran. PEMBAHASAN Instrumen penilaian yang disusun pada materi teks eksposisi ini sudah terlihat melibatkan pengalaman nyata, hal tersebut ditandai dengan pemberian tugas-tugas autentik, di mana pada setiap materi pokoknya terdapat 4-5 soal yang mengarahkan siswa pada kemampuan kognitif maupun psikomotor sehingga akan sangat membantu siswa dalam penguasaan materi, bukan hanya secara teori saja tetapi juga performansi. Hanya saja, untuk soal ulangan belum bisa dikategorikan sudah melibatkan pengalaman nyata, karena butir soal banyak yang tidak menggunakan kata kerja operasional seperti soal nomor 5 pada instrumen 3, soal nomor 1,2 pada instrumen 5
dan nomor 8 pada soal pilihan ganda, serta nomor 1, 2 dan 3 pada soal uraian. Di samping itu dari beberapa soal yang telah dianalisis terdapat 3 soal yang mengujikan kognitif tingkat 1 yaitu soal nomor 7, 9 dan 10 pada soal ulangan bagian pilihan ganda, itu artinya soal tersebut hanya mengujikan pengetahun (kemampuan mengingat) sehingga tidak bisa dikategorikan telah melibatkan pengalaman nyata, sebagaimana yang dinyatakan oleh Kunandar (2013) bahwa kemampuan peserta didik dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu tingkat tinggi dan tingkat rendah, pada penilaian tingkat rendah terdiri dari kognitif 1 yang hanya menguji kemampuan siswa menghafal dan mengingat sedangkan kemampuan tingkat tinggi mengarahkan siswa untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari dalam kondisi yang nyata. Sementara itu untuk penilaian aspek kognitif, pada ke-5 kelompok instrumen penilaian item/pernyataannya sama saja hal tersebut disebabkan oleh KD pada setiap materi pokok pembelajaran teks eksposisi yang juga sama pada ke-5 materi pokok yaitu diturunkan dari KI 1 dan KI 2 tentang sikap religius (spiritual) dan sikap sosial. Sebagaimana dinyatakan oleh Kunandar (2013:100) dalam kurikulum 2013 sikap hanya dibagi menjadi 2, yakni sikap spiritual dan sikap sosial. Bahkan kompetensi sikap masuk menjadi kompetensi inti, yakni kompetensi inti 1 untuk sikap spiritual, dan kompetensi inti 2 untuk sikap sosial. Secara keseluruhan, hasil analisis penulis secara fisik dan isi terhadap instrumen penilaian pada materi teks eksposisi kelas X SMAN 11 Kota Jambi yang terlampir dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia ini sudah menunjukkan kesesuaian dengan persentase 77,5% dan kategori sesuai. Walaupun terdapat sedikit kelemahan pada kategori komprehensif dan holistik namun secara keseluruhan instrumen yang digunakan dalam mengevaluasi kemampuan peserta didik pada materi teks eksposisi di SMAN 11 Kota Jambi sudah sesuai dengan karakteristik penilaian yang direkomendasikan pemerintah sebagai acuan dalam penilaian kurikulum 2013 yakni penilaian autentik. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Kesesuaian instrumen penilaian pada materi teks eksposisi kelas X SMAN 11 Kota Jambi dengan 8 karakteristik penilaian autentik sudah memenuhi karakteristik penilaian autentik, dengan persentase kesesuaian 77,5% dan kategori sesuai. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut, bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMAN 11 Kota Jambi, diharapkan agar dapat menyusun instrumen penilaian yang secara fisik dan isi sesuai dan memenuhi karakteristik penilaian autentik, sehingga guru dapat mengetahui kemampuan peserta didik yang sebenarnya.bagi guru yang menyusun instrumen penilaian diharapkan dapat menyusun instrumen yang komprehensif mengujikan keseluruhan KD dan indikator pembelajaran, agar tujuan pebelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat mengembangkan objek penelitian ini dengan kajian yang lebih luas dan mendalam terhadap kesesuaian penilaian dengan karakteristik penilaian autentik. DAFTAR RUJUKAN Abidin, Y. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Radika Aditama. Arikunto, S. 2013a. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. ----------.2013b. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. ----------. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Basuki dan Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosakarya. FKIP Universitas Jambi. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: FKIP Universitas Jambi. Jihad, A dan Haris, Abdul.2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Junika, S. 2014. Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VII SMPN 11 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi Tidak diterbitkan.jambi: PBS Universitas Jambi. Kemendikbud, 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan. Kosasih, E. dan Restuti. 2013. Mandiri Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Masyitah. 2012. Pengembangan Instrumen Penilian Autentik Mata Pelajaran Kimia di SMA N 4 Kota Jambi. Skripsi tidak diterbitkan. Jambi: PMIPA FKIP Unirversitas Jambi. Mulyatiningsih, E. Model Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Alfabeta Mulyatiningsih, E. Pengembangan Model Pembelajaran. (online), http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-mulyatining sih-mpd/7cpengembangan-model-pembelajaran.pdf) diakses 25 Oktober 2014. Muslich, M. 2011. Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Jakarta: Rafika Aditama. Nurgiantoro, B. 2013. Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta. Ovianti, M. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Pada Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika Materi Persamaan Garis Lurus di Kelas VII SMP Berdasarkan Standar KTSP. Skripsi tidak diterbitkan. Jambi: PMIPA FKIP Universitas Jambi. Permendikbud, 2013. Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Purwanto, 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar. Rohimah, I. 2014. Buku Penilaian Autentik Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunu, H.Y dan Harumurti, W.Y. 2014. Penilaian Belajar Siswa di Sekolah. Depok:PT.Kanisius. Suryabrata, S. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Tarigan, H.1987. Pembelajaran Teks pada Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.