BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

Pengaruh Metode Camels Dan Rgec Terhadap Harga Saham

BAB I PENDAHULUAN. memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara piha

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan sebagai bagian dari perekonomian, memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. memberikan fasilitas pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Bank juga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

Fitrawati Muhammad Saifi Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB V PENUTUP. Devisa periode dengan menggunakan metode RGEC adalah sebagai

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA PT. BPR ARTHA SAMUDERA INDONESIA KEDIRI

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK MANDIRI (Persero) TBK.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Perbankan adalah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perekonomian. Kemajuan perekonomian nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia terhadap struktur ekonomi dan moneter dalam negeri sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

Tessa Aulia Rahman Nengah Sudjana Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara umum, bank yang sehat adalah bank yang menjalankan fungsifungsinya

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan usaha yang kegiatan utamanya mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

ANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC)

BAB I PENDAHULUAN. Alfabet, 2006, hlm 2. 1 Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syari ah, Jakarta : 2 Ibid, hlm 3.

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi, salah satunya yaitu sektor keuangan yang mencakup industri perbankan. Perkembangan perbankan yang sangat pesat serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 Undang-Undang No. 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama dari bank sendiri yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. dan tugas untuk mengelola uang dari masyarakat, memberikan pinjaman kepada

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk menghadapi risiko di masa yang akan datang (PBI No. 13/1/PBI/2011).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

I. PENDAHULUAN. kemampuan kerja dan kemampuan-kemampuan lainnya. Pesatnya pertumbuhan perbankan di Indonesia menyebabkan diperlukannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Bankirnews, Mei 2011)

III. METODE PENELITIAN. dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan berfungsi sebagai financial intermediary atau perantara

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Mulai dari petani, buruh, dan nelayan sudah mengenal bank. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga perbankan adalah bagian penting dari salah satu sistem

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari banyaknya jenis bank yang ada di Indonesia, Bank Usaha Milik Negara (BUMN) lebih banyak diminati oleh masyarakat sebagai tempat untuk penyimpanan atau menginvestasikan dana yang mereka miliki karena dianggap lebih aman karena bank BUMN dimiliki oleh negara. Hal ini terbukti dari sebanyak 48% jumlah rekening tabungan masyarakat adalah rekening di bank BUMN (www.bi.go.id). Hal ini tidak terlepas dari landasan kepercayaan masyarakat bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan dan dikelola dengan baik oleh bank BUMN. Meskipun banyak bank-bank swasta di Indonesia yang muncul dengan menawarkan fasilitas dan jasa perbankan yang menarik tidak mengurangi minat masyarakat untuk menyimpan dan menginvestasikan uangnya di bank BUMN. Alasan yang sangat kuat ialah masyarakat merasa aman dengan dana yang mereka simpan di bank BUMN, dimana kita mengetahui bahwa tidak sedikit juga bank-bank swasta yang mengalami masalah likuiditas sehingga harus dinyatakan bangkrut sehingga merugikan 1

nasabah yang sudah menyimpan dan menginvestasikan dananya pada bank tersebut. Operasi Bank BUMN tidak berbeda dengan bank umum lainnya, yaitu tetap menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Dalam penyaluran dan penghimpunan dana, bank BUMN harus bersaing dengan bank swasta, sehingga untuk dapat bertahan dalam persaingan dengan bank swasta, bank BUMN harus mampu menjaga likuiditas banknya dengan tetap memelihara kinerja keuangan bank. Bank BUMN juga perlu mengukur tingkat kesehatannya meskipun merupakan lembaga keuangan yang sebagian atau keseluruhan sahamnya dimiliki oleh negara. Saat ini terdapat empat bank yang termasuk dalam daftar Bank BUMN yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesi (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Mandiri. Penilaian tingkat kesehatan bank digunakan untuk mengetahui apakah bank tersebut dalam kondisi yang sangat sehat, sehat, cukup sehat, kurang sehat, atau tidak sehat. Dari hasil penilaian tingkat kesehatan bank tersebut, dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kinerja bank dimasa yang akan datang. Menurut Permana (2012:2) bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Dengan kata lain, bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah 2

dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter. Kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, yaitu pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank dan Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas bank. Salah satu indikator yang digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank adalah laporan keuangan bank. Kasmir (2012) menjelaskan bahwa laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Bank-bank diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin maupun secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya dalam suatu periode tertentu. Dari laporan keuangan kita dapat membaca kondisi keuangan bank yang sesungguhnya, termasuk kekuatan dan kelemahan yang dimiliki bank. Dari laporan keuangan tersebut dapat dihitung rasio-rasio yang terkait dalam menilai tingkat kesehatan bank. Sesuai dengan perkembangan usaha bank yang senantiasa bersifat dinamis dan berpengaruh pada tingkat risiko yang dihadapi, maka metodologi penilaian tingkat kesehatan bank perlu disempurnakan agar dapat lebih mencerminkan kondisi bank saat ini dan di waktu yang akan datang. Penyesuaian tersebut perlu dilakukan agar penilaian tingkat kesehatan bank dapat lebih efektif digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja bank. Bank Indonesia selaku bank sentral mempunyai peranan yang penting dalam penyehatan perbankan. Untuk itu Bank Indonesia menetapkan suatu ketentuan yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh lembaga perbankan, yaitu berdasarkan surat keputusan direksi Bank Indonesia nomor 3

30/12/KEP/DIR dan surat edaran Bank Indonesia No. 30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 yaitu tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Indonesia. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara mengkualifikasikan beberapa komponen dari masing- masing faktor yaitu komponen Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity atau disingkat dengan istilah CAMEL. Namun, seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas usaha dan profil risiko, bank perlu mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul dari operasional bank. Maka terdapat tambahan komponen dalam metode penilaian bank yaitu sensitivity of market atau disingkat dengan istilah CAMELS berdasarkan surat edaran Bank Indonesia nomor 6/ 23 /DPNP tahun 2004. Krisis keuangan global yang terjadi beberapa tahun terakhir memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa, dan aktivitas perbankan yang tidak diimbangi dengan penerapan manajemen risiko yang memadai dapat menimbulkan berbagai permasalahan mendasar pada bank maupun terhadap sistem keuangan secara keseluruhan. Pengalaman dari krisis keuangan global telah mendorong perlunya peningkatan efektivitas penerapan manajemen risiko dan good corporate governance. Tujuannya adalah agar bank mampu mengidentifikasi permasalahan secara lebih dini, melakukan tindak lanjut perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan good corporate governance dan manajemen risiko yang lebih baik sehingga bank lebih tahan dalam menghadapi krisis. Sejalan dengan perkembangan tersebut, 4

Bank Indonesia menyempurnakan metode penilaian tingkat kesehatan bank umum. Bank Indonesia menyempurnakan metode penilaian tingkat kesehatan bank umum dari CAMELS menjadi RGEC sesuai dengan SE BI Nomor 13/ 24 /DPNP tanggal 25 oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum tersebut merupakan petunjuk pelaksanaan dari Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011. Peraturan ini efektif digunakan oleh seluruh Bank umum sejak 1 Januari 2012. Penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC mencakup faktorfaktor Risk Profile, Good Coorporate Governance, Earning, dan Capital. Di dalam metode ini bank wajib melakukan penilaian sendiri (self assesment) atas Tingkat Kesehatan Bank sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia. Metode RGEC merupakan pengembangan dari metode terdahulu yaitu CAMELS. Dalam metode RGEC terdapat risiko inheren dan penerapan kualitas manajemen risiko dalam operasional bank yang dilakukan terhadap 8 faktor yaitu: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi. Manajemen dalam metode CAMELS diubah menjadi Good Coorporate Governance. Penelitian yang dilakukan oleh Santi Budi Utami (2015) mengenai perbandingan analisis CAMEL dan RGEC dalam menilai tingkat kesehatan bank dalam unit usaha syariah, mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan analisis pada periode Maret 2013, jika menggunakan metode CAMELS laporan 5

keuangan BNI Syariah dikategorikan Sangat Sehat tetapi jika menggunakan metode RGEC laporan keuangan BNI Syariah dikategorikan Sehat. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Melia Kusumawati mendapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara hasil analisis kinerja keuangan Bank Mandiri yang dilakukan dengan menggunakan metode CAMELS dan RGEC. Secara umum nilai rasio CAR, KAP, ROA, BOPO, LDR dan MR pada metode CAMELS menunjukkan bahwa kinerja Bank Mandiri rata-rata dinilai sangat baik. Hal demikian juga ditunjukkan pada penilaian dengan metode RGEC yang nilai rasio NPL, Likuiditas, ROA dan CAR mengalami peningkatan selama tahun 2010-2012. Adanya perbedaan penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMELS dan RGEC, serta adanya hasil penelitian yang berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu, maka penelitian ini mengangkat judul: Perbandingan Analisis Metode Capital, Assets Quality, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity to Market Risk (CAMELS) dan Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital (RGEC) Dalam Menilai Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. 6

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan antara Analisis Metode Capital, Assets Quality, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity to Market Risk (CAMELS) dan Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital (RGEC) Dalam Menilai Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 1.3 Tujuan Penelitian Adapun dari tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara Analisis Metode Capital, Assets Quality, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity to Market Risk (CAMELS) dan Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital (RGEC) Dalam Menilai Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Bank Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menerapkan strategi yang lebih baik bagi bank dimasa depan dan dapat dijadikan evaluasi bagi bank untuk meningkatkan kinerja bank tersebut. 7

2. Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan penembahan wawasan ilmu pengetahuan peneliti tentang Perbandingan analisis metode Capital, Assets Quality, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity to Market Risk (CAMELS) dan Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital (RGEC) dalam menilai tingkat kesehatan Bank BUMN. 3. Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi atau perbandingan untuk penelitian-penelitian yang selanjutnya dalam melakukan penelitian terutama yang berkaitan dengan topik penelitian ini. 4. Bagi Pengguna Jasa Perbankan Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan pengetahuan kepada Pengguna Jasa Perbankan sebagai pertimbangan dalam menentukan bank yang tepat untuk menyimpan dan menginvestasikan dana yang dimiliki. 8