penyimpanan, (c) mudah pengambilannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan

BAB I PENDAHULUAN. dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mamiliki peran. yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat

TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

PENDAHULUAN. bidang pelayanan kesehatan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang menaungi tenaga medis. profesional dan terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau. rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis adalah rekaman atau

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB VI PENUTUP. dan Keruskan DRM, Hak Akses DRM dan Pemeliharaan dan. yang mengatur tentang Pemeliharaan dan Pengamanan DRM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya. penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk

ANALISIS LAMA WAKTU TUNGGU PELAYANAN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS DI RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO YOGYAKARTA Ir. Ganis Wirawan, M.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

PELAYANAN DI RUANG REKAM MEDIK

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu. Kesehatan juga merupakan topik yang tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

Mahasiawa APIKES Mitra Husada Karanganyar 2,3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan suatu sistem atau bagian yang integral

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien. (3) peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4)

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masayrakat setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan rekam medis dalam memberikan. penerimaan pasien, yang diteruskan dengan kegiatan pengeluaran berkas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No. 128 tahun 2004 pengertian Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

SISTEM PENGARSIPAN REKAM MEDIS. Lily Wijaya,SKM., MM.

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit

STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA BEKASI. Lampiran 1

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah manajemen pengolahan arsip-arsip dokumennya. rekam medis. Menurut Permenkes No. 269 / MENKES / PER / III /

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan tingkat pertama, dalam memberikan pelayanannya diharapkan puskesmas dapat memberikan kegiatan-kegiatan pelayanan kepada masyarakat sesuai fungsinya. Berdasarkan Permenkes Nomor 75/MenKes/Per/III/2014 tengtang Puskesmas, bahwa dalam menyelenggarakan fiungsinya, puskesmas berwenang untuk melaksanakan rekam medis. Berdasarkan Permenkes No.269/MenKes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis Pasal 1 ayat (1) yang berbunyi sebagai berikut, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis juga merupakan alat bantu komunikasi dan penyimpan informasi kesehatan. Dengan adanya sarana rekam medis dapat diketahui tentang siapa (who), apa (what), kapan (when), dimana (where), mengapa (why) dan bagaimana (how) perihal pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Informasi yang tertera dalam rekam medis pasien berperan penting dalam mengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemberi pelayanan. Mengingat pentingnya berkas rekam medis, maka diperlukan pemeliharaan dan pengaman berkas rekam medis dalam pengelolaannya. Pengelolaan digambarkan dengan penyimpanan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011), penyimpanan berkas rekam medis bertujuan (a) mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali bekas rekam medis yang disimpan dalam rak filing, (b) mudah mengambil dari tempat 1

2 penyimpanan, (c) mudah pengambilannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi. Selain menyangkut tentang pemeliharaan dan keamanan berkas rekam medis, fungsi penyimpanan juga mengutamakan efisiensi dan efektifitas dalam penyediaan berkas rekam medis. Dengan demikian maka diperlukan sistem penyimpanan dengan mempertimbangkan jenis sarana dan peralatan yang digunakan, sumber daya manusia yang tersedia dan sistem organisasi. Huffman (1994) dalam Farida (2015), menyatakan jika cara sentralisasi diterapkan bersama-sama dengan terminal digit filing system pada fasilitas pelayanan kesehatan maka akan diperoleh rekam medis yang sangat baik, efisien serta meningkatkan pelayanan kepada pasien, dokter serta pihak lain yang membutuhkan. Menurut Huffman (1994), pengarsipan digit terakhir merupakan pengarsipan yang sederhana namun akurat yang meningkatkan produktivitas petugas. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Januari 2017 diketahui bahwa, Puskesmas Panekan Kabupaten Magetan sedang dalam persiapan perubahan sistem penyimpanan dari desentralisasi ke sentralisasi berbasis terminal digit filing. Sistem penyimpanan yang diterapkan saat ini adalah sistem penyimpanan desentralisasi, dimana berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap dipisah. Rekam medis rawat jalan disimpan berdasarkan KK (Kartu Keluarga) atau biasa disebut family foder dengan sistem penjajaran midle digit filing aatu sistem penjajaran berdasarkan angka tengah. Sedangkan untuk rekam medis rawat inap disimpan menggunakan sistem penjajaran berdasarkan tanggal masuk pasien dirawat. Sistem penyimpanan yang telah diterapkan di Puskesma Panekan Kabupaten Magetan tersebut ternyata ditemui berberapa masalah dan kendala yaitu mulai dari data yang tidak berkesinambungan antara data rawat jalan dan rawat inap. Terjadinya duplikasi berkas rekam medis karena pasien yang sudah pernah melakukan pelayanan rawat jalan lalu mendapatkan pelayanan rawat inap, maka pasien memiliki berkas rekam medis yang berbeda dengan nomor rekam medis yang berbeda. Masalah misfile juga sering muncul yang mengakibatkan petugas membuat berkas

3 rekam medis baru. Dengan dasar pertimbangan itulah puskesmas Panekan marencanakan untuk dilakukannya perubahan sistem penyimpanan menjadi sentralisasi dengan sistem penjajaran terminal digit filing. Selain beberapa faktor di atas, perubahan sistem penyimpanan ke sentralisasi telah dianjurkan oleh komisi akreditasi puskesmas saat melakukkan penilaian akreditasi pada tahun 2015 lalu. Sedangkan untuk sistem penjajaran yang akan digunakan yaitu terminal digit filing atau sistem angka akhir dilakukan agar mempermudah sistem pencarian dan meminimalisir misfile. Persiapan perubahan sistem penyimpanan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis yang akan dilakukan. Persiapan yang dilakukan Puskesmas Panekan kabupaten Magetan saat ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan perubahan sistem penyimpanan pada tahun 2017. Karena pada tahun 2018 Puskesmas Panekan Kabupaten Magetan akan menghadapi penilaian akreditasi. Persiapan terhadap sarana dan SDM diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat pelaksanaan perubahan system penyimpanan yang akan dilakukan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian terhadap persiapan perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis dari desentralisasi ke sentralisasi berbasis terminal digit filing di Puskesmas Panekan Kabupaten Magetan. B. Rumusan Permasalahan Bagaimana persiapan yang dilakukan dan kendala dihadapi dalam perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis dari desentralisasi ke sentralisasi berbasis terminal digit filing di Puskesmas Panekan Kabupaten Magetan?

4 C. Tujuan Penelitian: 1. Tujuan umum Mengetahui persiapan perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis dari desentralisasi ke sentralisasi berbasis terminal digit filing di Puskesmas Panekan Kabupaten Magetan. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui perencanaan perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis dari desentralisasi ke sentralisasi berbasis terminal digit filing. b. Mengetahui persiapan perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis dari desentralisasi ke sentralisasi berbasis terminal digit filing. c. Mengetahui apakah persiapan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat d. Mengetahui kendala dalam persiapan perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis dari desentralisasi ke sentralisasi berbasis terminal digit filing D. Manfaat Penelitian: 1. Manfaat praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi puskesmas: Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atau masukan dalam pengambilan kebijakan serta peningkatan mutu pelayanan puskesmas terkait persiapan perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis dari desentralisasi ke sentralisasi berbasis terminal digit filing. b. Bagi peneliti: Peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dengan mengetahui permasalahan yang diteliti serta menerapkan teori yang didapat di perguruan tinggi.

5 2. Manfaat teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi institusi pendidikan 1.) Sebagai referensi untuk bahan ajar perkuliahan terkait persiapan perubahan sistem penyimpanan berkas rekam medis dari desentralisasi ke sentralisasi berbasis terminal digit filing. 2.) Sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauhmana ilmu rekam medis yang diterapkan di puskesmas. b. Bagi peneliti lain Sebagai referensi dalam materi yang berhubungan untuk kelanjutan penelitian yang relevan. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang PERSIAPAN PERUBAHAN SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DARI DESENTRALISASI KE SENTRALISASI BERBASIS TERMINAL DIGIT FILING DI PUSKESMAS PANEKAN KABUPATEN MAGETAN merupakan penelitian yang memiliki kemiripan dengan penelitian sebelumnya, akan tetapi terdapat beberapa perbedaan yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Triutomo (2015), judul penelitian TINJAUAN PELAKSANAAN PERUBAHAN SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Tujuan: penelitian ini bertujan untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan perubahan, mengetahui pelaksanaan perubahan serta mengetahui kendala yang timbul selama pelaksanaan dan hasil yang telah dicapai. Persamaan: penelitian ini sama-sama membahas tentang perubahan sistem penyimpanan desentralisasi ke sentralisasi. Perbedaan: penelitian Triutomo (2015) mengarah pada tinjauan setelah perubahan sistem penyimpanan dilaksanakan. Sedangkan

6 penelitian yang dilakukan mengarah persiapan perubahan sistem penyimpanan yang akan dilaksanakan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Setyani (2015), judul penelitian PERENCANAAN PERUBAHAN SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RSUD DR. SOEDIRMAN KABUPATEN KEBUMEN Tujuan: mengetahui alasan perubahan dan perencanaan perubahan sistem penyimpanan desentralisasi berbasis straight numerical filing menjadi sentralisasi berbasis terminal digit filing. Persamaan: penelitian ini sama-sama membahas tentang perubahan sistem penyimpanan desentralisasi ke sentralisasi sebelum dilaksanakan. Perbedaan: penelitian Setyani (2015) mengarah pada perencanaan yang dibuat untuk perubahan sistem penyimpanan. Sedangkan penelitian yang dilakukan mengarah pada persiapan perubahan sistem penyimpanan setelah direncanakan. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Angara dkk (2015), judul penelitian TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA BAGIAN FILING DI RUMAH SAKIT KEN SARAS UNGARAN Tujuan: untuk mengetahui kebijakan rumah sakit tentang sistem penjajaran dokumen rekam medis di bagian filing Rumah Sakit Ken Saras Ungaran dan mengetahui sistem pelaksanaan penjajaran dokumen rekam medis di bagian filing Rumah Sakit Ken Saras Ungaran. Persamaan: penelitian ini sama-sama membahas tentang sistem penjajaran ke terminal digit filing. Perbedaan: penelitian Angara dkk (2015) mengarah pada tinjauan pelaksanaan sistem penjajaran terminal digit filing. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan mengarah pada persiapan perubahan sistem penjajaran ke terminal digit filing.

7