BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup sebuah perusahaan sangat tergantung pada kepuasan para

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. dibidang asuransi. Mulai sejak zaman sebelum masehi yaitu pada masa kekaisaran

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB III LANDASAN TEORI. maskapai dengan sistem penerbangan full service carrier. kenyamanan dan pelayanan diberikan secara maksimal..

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Melihat perkembangan bisnis dan perekonomian yang semakin melejit pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang

HARFI FAHRUDIAWAN NIM: A

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan terjadi karena kualitas dan harga produk dari tiap-tiap. target dan tujuan usaha yang telah direncanakannya.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

SISTEM INFORMASI IURAN WAJIB ASURANSI KENDARAAN UMUM PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan dirinya dalam perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

I. PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi dan sosial. Keadaan geogarafis Indonesia yang berbentuk

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Nora Tristiana Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan ekonomi yang relatif lebih maju, peran. lembanga keuangan tidak dapat disampingkan. Lembaga keuangan perbankan

BAB II LANDASAN TEORI. melalui jasa atau produk yang dikonsumsi (Nasution, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Profil Benz Auto Car Wash Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kebutuhan konsumen semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara serta masyarakatnya. Penerimaan pajak mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era Globalisasi ini jumlah penduduk di Indonesia semakin bertambah,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi. Karenanya sistem transportasi perlu diperhatikan secara serius agar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh masyarakat luas untuk menjalani aktifitasnya sehari-hari seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat akan transportasi, terlihat dengan banyaknya jumlah pengguna transportasi yang semakin bertambah di jalan raya. Hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah kendaraan di Indonesia, baik roda dua maupun roda empat. Menurut Balai Pusat Statistik 1 jumlah kendaraan yang digunakan di Indonesia adalah sebesar 94.373.324. Jumlah kendaraan sebanyak itu mengakibatkan tingginya tingkat kecelakaan Di era modern saat ini kebutuhan akan transportasi adalah suatu kebutuhan dimana setiap orang pasti mengawali aktifitasnya, dengan menggunakan alat transportasi atau kendaraan. Sehingga menyebabkan setiap orang melalui tahapan transportasi sebelum menjalankan aktifitas lainnya. Aktifitas transportasi yang ada di seluruh wilayah Indonesia relatif padat, khususnya di kota Bandung. Dengan tingginya aktifitas transportasi yang ada di kota Bandung dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas, sehingga besar kemungkinannya terjadi kecelakaan setiap hari. 1 http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=17&notab=12/jumlah-kendaraandi-indonesia.tanggal akses 28/1/2014, pk. 21.00 WIB 1

2 Seperti yang diketahui, menurut Badan Intelijen Negara Republik Indonesia atau (BIN RI) 2 bahwa kecelakaan lalu lintas menjadi pembunuh terbesar ketiga di Indonesia. Secara umum, kecelakaan lalu lintas yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu seperti kelalaian manusia, kondisi jalan, kelalaian kendaraan dan belum optimalnya penegakan hukum lalu lintas, namun demikian di antara empat faktor tersebut, menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 3 kelalaian manusia menjadi faktor utama penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Di dalam bidang transportasi, asuransi sangatlah diperlukan bagi para pengguna transportasi atau kendaraan, karena sudah selayaknya mendapat perlindungan, salah satunya ialah melalui asuransi yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu asuransi Jasa Raharja melalui PT. Jasa Raharja santunan diberikan kepada anggota masyarakat yang mengalami kecelakaan, atau musibah saat menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Masyarakat berhak mendapat santunan jika terjadi kecelakaan saat perjalanan. Asuransi ini bertujuan untuk meringankan atau mengurangi beban para korban atau ahli warisnya, serta memberikan jaminan kepada setiap penumpang, dan korban akibat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh angkutan umum tersebut, atas bahaya yang akan menimpahnya. 2 http://www.bin.go.id/awas/detil/197/4/21/03/2013/kecelakaan-lalu-lintas-menjadi-pembunuhterbesar-ketiga. Tanggal akses 28/1/2014, pk. 22.00 WIB. 3 http://external-sangku.cloudapp.net/ppsdm/apa-sajakah-faktor-penyebab-kecelakaan-lalulintas117/tanggal akses 28/1/2014, pk. 22.30 WIB.

3 Dana yang digunakan pada santunan atau klaim yang nantinya diberikan kepada korban atau ahli waris, bukan berasal dari uang para korban yang dengan sengaja disisihkan, dan ditabung di asuransi Jasa Raharja. Tetapi uang santunan yang diberikan kepada para korban berasal dari 2 (dua) bentuk, yaitu Iuran Wajib (IW), dan Sumbangan Wajib (SW). Pengutipan iuran wajib, dilaksanakan pada setiap penumpang yang akan menggunakan alat transportasi umum. Uang iuran wajib tersebut, disatukan dengan ongkos angkut pada saat membeli karcis atau membayar tarif angkutan, dan pengutipan ini dilakukan oleh masing-masing operator (pengelola) alat transportasi tersebut. Sedangkan pengutipan pada sumbangan wajib, diambil pada saat pembayaran sumbangan wajib dilakukan secara periodik (setiap tahun), di kantor Samsat pada saat pendaftaran atau perpanjangan STNK. Hal ini telah diatur dalam UU No. 33 tahun 1964, tentang dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang atau iuran wajib yang dikenakan kepada para penumpang kendaraan bermotor, umum (bus, kereta, pesawat, serta kapal laut), dan UU No. 34 tahun 1964 mengenai dana kecelakaan lalu lintas jalan atau sumbangan wajib, yang dikenakan kepada pemilik atau pengusaha kendaraan. Iuran wajib, dan sumbangan wajib tersebut berasal dari tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan atau (SWDKLLJ) yang telah di tetapkan. Masyarakat baru bisa mendapatkan santunan, apabila telah mengikuti prosedur pengajuan santunan yang telah ditetapkan oleh PT. Jasa Raharja. Apabila semua prosedur telah lengkap dan sesuai, maka pihak divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja akan memberikan pelayanan. Pelayanan tersebut dapat dibayar

4 berupa santunan, kepada korban atau ahli waris pada tanggal yang ditetapkan atau dijanjikan oleh divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja. Selama proses tersebut berlangsung dari awal melakukan pemenuhan prosedur, sampai proses akhir dibayarkannya dana santunan, tentunya masyarakat melihat bagaimana kinerja pelayanan yang dilakukan, oleh karyawan divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja dalam melayani pengajuan santunan, dan masyarakat pastinya memiliki harapan mengenai pelayanan yang dilakukan oleh divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja. Pada saat terjadinya proses pelayanan yang dilakukan karyawan Jasa Raharja kepada tertanggung, pada saat itu juga terjadi komunikasi pemasaran antara karyawan dengan tertanggung, karena dalam pengertian komunikasi pemasaran menurut Tjiptono dan chandra, mengatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah komunikasi yang menekankan interaksi dua arah. (dalam Tjiptono dan Chandra, 2012: 343), ketika melakukan komunikasi petugas atau karyawan harus bisa menciptakan hubungan komunikasi pada tertanggung dengan baik, karena hubungan komunikasi yang baik tersebut dapat menimbulkan perilaku konsumen yang akan menimbulkan rasa puas pada saat pelayanan proses santunan dari awal hingga akhir. Dengan menggunakan penilaian dalam kualitas pelayanan jasa, lima dimensi atau service quality (serqual) yang dikemukakan oleh Parasuranman, Zeithaml, dan Berry yaitu assurance/jaminan, tangibles/bukti fisik, responsivness/ketanggapan, emphaty/empati, reliability/kehandalan (dalam Nasution, 2004: 119). Kemudian setelah melakukan penilaian dengan lima (5)

5 dimensi tersebut, yang nantinya digunakan sebagai alat ukur yang menetukan bagaimana rasa puas atau tidak puasnya masyarakat terhadap kinerja sebenarnya, dan harapan masyarakat pada divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja. Berdasarkan uraian-uraian di atas, keterkaitan dengan judul penelitian yang peneliti lakukan, yaitu untuk dapat mengetahui bagaimana kepuasan pelanggan pada layanan divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dan metode deskriptif, karena metode ini sifatnya hanya memaparkan situasi atau peristiwa tertentu. Situasi atau peristiwa yang akan dipaparkan, mengenai kepuasan pelanggan pada layanan divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja. 1.2 Rumusan dan Identifikasi Masalah 1.2.1 Rumusan Berdasarkan latar belakang dan uraian yang tertulis di atas maka penelitian ini di rumuskan sebagai berikut : Bagaimana kepuasan pelanggan pada layanan divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja cabang Bandung. 1.2.2 Identifikasi Masalah 1. Bagaimanakah tingkat kepuasan yang diharapkan atau expected performance menurut tertanggung asuransi (ahli waris) pada layanan divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja cabang Bandung?

6 2. Bagaimanakah tingkat kepuasan pelayanan sebenarnya atau realistic performance pada layanan divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja cabang Bandung menurut tetanggung (ahli waris)? 3. Bagaimanakah jenis kinerja layanan pada layanan divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja cabang Bandung? 4. Bagaimanakah nilai IKP atau nilai Index Kepuasan Pelanggan pada layanan divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja cabang Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat pelayanan yang diharapkan (expected performance) oleh konsumen pada layanan divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja cabang Bandung. 2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan sebenarnya (realistic performance) pada layanan divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja cabang Bandung. 3. Untuk mengetahui jenis kinerja layanan sebenarnya pada layanan divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja cabang Bandung. 4. Untuk mengetahui nilai IKP atau nilai Index Kepuasan Pelanggan 1.4 Kegunaan Penelitian Secata teoritis diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi studi komunikasi dalam bidang perilaku konsumen khususnya mengenai tingkat kepuasan pelanggan. Sedangkan secara praktis diharapakan bahwa penelitian ini

7 dapat bermanfaat bagi perusahaan PT Jasa Raharja cabang Bandung yaitu untuk memberikan gambaran terhadap tingkat kepuasan pelanggan yang sebenarnya dan tingkat layanan yang diharapkan oleh pelanggan untuk perusahaan. Serta memberikan masukan kepada layanan divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja cabang Bandung guna meningkatkan kualitas pelayanan 1.5 Ruang Lingkup dan Pengertian Istilah 1.5.1 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup penelitian yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Penelitian kepuasan pelanggan dilakukan terbatas pada layanan divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja cabang Bandung. 2. Penelitian kepuasan pelanggan dilakukan terbatas pada layanan santunan yang dilakukan divisi santunan atau klaim PT Jasa Raharja cabang Bandung pada periode kecelakaan transportasi darat yang terjadi pada bulan September sampai dengan bulan Desember tahun 2013. 1.5.2 Pengertian Istilah 1. Kepuasan adalah upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai (dalam Tjiptono dan Chandra, 2012: 59). 2. Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita, atau perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu, yang akan

8 memberikan pengaruh pada performansi kita atau perusahaan (dalam Nasution, 2004: 101). 3. Kepuasan pelanggan menurut Kotler adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja, atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Nasution, 2004: 104). 4. Layanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono dan Chandra, 2012). 5. Divisi adalah bagian dalam pengelompokan di suatu organisasi atau perusahaan (Davis dan Newstrom, 1995). 6. Santunan adalah sejumlah uang yang akan dibayarkan kepada korban dan atau ahliwaris korban yang dihimpun dari Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. (UU No 34 Tahun 1964 Jo PP No 18 Tahun 1965) 1.6 Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini peneliti memasukan beberapa pengertian mengenai proses terjadinya kepuasaan pelanggan, sebelum penulis menjelaskan tentang kepuasan pelanggan peneliti akan menjelaskan tentang komunikasi, komunikasi pemasaran, perilaku konsumen, dan terakhir kepuasan pelanggan. Komunikasi menurut Everett M. Rogers adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (dalam Deddy Mulyana, 2010 : 69). Komunikasi

9 pemasaran menurut Tjiptono dan chandra, yaitu: komunikasi yang menekankan interaksi dua arah. Komunikasi pemasaran terintegrasi lebih bersifat personal atau individu, istilah terintegrasi menunjukkan akan keselarasan atau kepaduan dalam hal tujuan dan fokus (dalam Tjiptono dan chandra, 2012: 343). Buchari (2011:10) mengatakan bahwa tujuan pemasaran yang utama ialah memberikan kepuasan kepada konsumen. Kemudian perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk, Schiffman dan Kanuk mengatakan bahwa perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditujukan dalam mencari, membeli, menggunakan, menilai, dan menentukan produk atau jasa atau gagasan (dalam Schiffman dan Kanuk, 2007: G-13). Berikut ini merupakan inti dari penelitian yang peneliti lakukan, yaitu kepuasan pelanggan. Kotler mengatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya (dalam Nasution, 2004: 104). Untuk mengetahui kepuasan pelanggan akan kinerja dan harapan pelanggan peneliti menggunakan penilaian dalam kualitas jasa lima dimensi atau service quality (serqual) yang dikemukakan oleh Parasuranman, Zeithaml, dan Berry, yaitu : Assurance/jaminan: memcakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para karyawan. Tangibles/bukti fisik: meliputi fasilitas fisik, karyawan, dan sarana komunikasi. Responsiveness/ketanggapan: keinginan dan kesediaan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap.

10 Emphaty/empati: kemudahan dalam menjalin hubungan, komunikasi yang efektif, perhatian personal, dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan. Reliability/kehandalan: kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. (dalam Nasution, 2004: 119) Lima Dimensi tersebut akan digunakan sebagai indikator dan alat ukur yang nantinya menangukur, bagaimana kepuasan pelanggan pada layanan divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja cabang Bandung. Adapun teori yang berkaitan dengan penelitian ini adalah cognitive dissonance theory. Menurut Leon Festinger (1957), terminologi yang dipakai dalam teori cognitive dissonance bisa diterjemahkan kedalam konteks kepuasan pelanggan. Sebagai berikut: Kedua elemen kognitif ini bisa direpresentasikan dengan harapan atau ekspetasi terhadap produk sebelum produk tersebut dipakai, sedangkan dissonance adalah kesenjangan atau perbedaan antara harapan atau ekspektasi, dengan kenyataan kinerja produk sebenarnya. (dalam Tjiptono dan Chandra, 2012: 61) Kinerja layanan pada dasarnya dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Negative disconfirmation, yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) lebih buruk dari kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance). 2. Simple confirmation, yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) sama dengan kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance) 3. Positive disconfirmation, yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) lebih baik dari kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance) (dalam Tjiptono dan Chandra, 2012: 61). Pengertian expected Performance adalah tingkat kepuasan layanan yang diharapkan oleh konsumen atau pelanggan, tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sedangkan realistic performance adalah kinerja yang dirasakan atau persepsi pelanggan terhadap apa yang telah ia terima (kinerja produk) (Nasution, 2004: 104)

11 Teori tersebut akan digunakan dalam mengelompokkan jawaban dari pertanyaan yang terdapat pada angket, sehingga nantinya akan diketahui bagaimana, dan seperti apa kepuasan pelanggan yang sebenarnya terhadap layanan yang diberikan oleh divisi santunan atau klaim PT. Jasa Raharja cabang Bandung.

12 Komunikasi Komunikasi Pemasaran Perilaku Konsumen Kepuasan Pelanggan Kinerja/Realistic Harapan/Expected 5 dimensi Service Quality : 1. Assurance/ jaminan 2. Tangibles/ bukti fisik 3. Responsiveness/ ketanggapan 4. Emphaty /empati 5. Reliability/ kehandalan 5 dimensi Service Quality : 1. Assurance/ jaminan 2. Tangibles/ bukti fisik 3. Responsiveness/ ketanggapan 4. Emphaty /empati 5. Reliability/ kehandalan Cognitive dissonance theory dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Negative disconfirmation, yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) lebih buruk dari kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance) 2. Simple confirmation, yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) sama dengan kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance) 3. Positive disconfirmation yaitu jika kinerja layanan sesungguhnya (Realistic Performance) lebih baik dari kinerja layanan yang diharapkan (Expected Performance) Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran