KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2016 ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya yang telah tersusun yang berkaitan dengan perencanaan Sanitasi yaitu Buku Putih Sanitasi (BPS), Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2012 dan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2013 dan merupakan bagian dari Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang digalang oleh Pemerintah Pusat dalam rangka mempercepat pembangunan sanitasi Nasional dan pemenuhan partisipasi internasional untuk pencapaian target Universal Access 2019 yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat dalam RPJMN 2015-2019. Untuk maksud tersebut, maka dibentuklah Kelompok Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) yang bertugas merumuskan sebuah road map pembangunan sanitasi dalam skema yang bertajuk Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Selain itu Pokja ini juga diharapkan dapat berfungsi sebagai unit koordinasi perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan pengawasan serta monitoring pembangunan sektor sanitasi dari berbagai aspek. Tidak hanya yang melibatkan unsur pemerintah saja namun juga melibatkan masyarakat serta swasta secara langsung. Dengan adanya Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Sumbawa Barat ini, mendorong komitmen Pemerintah Kabupaten dalam menyusun program investasi bidang sanitasi dan juga memberikan penguatan dalam prosedur dan komitmen dukungan pendanaan dari lingkungan eksternal Pemerintah Kabupaten, baik dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Pusat, Bantuan Luar Negeri, Masyarakat atau Kerjasama dengan Swasta serta semua pihak yang peduli terhadap pengembangan sektor sanitasi. Dokumen ini berisi Profil sanitasi termasuk identifikasi permasalahan, kerangka pengembangan sanitasi, strategi pengembangan sanitasi, ringkasan program kegiatan, kebutuhan biaya pembangunan sanitasi dan kesepakatan untuk iv
KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 sumber pendanaan dari berbagai pihak terkait untuk mendukung Kabupaten/Kota dalam menyusun rencana program investasi pembangunan sanitasi dalam rangka Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yang secara teknis telah disusun berdasarkan hasil studi dan sinkronisasi dengan semua dokumen perencanaan lain yang terkait sanitasi, analisis kelembagaan, kemampuan keuangan daerah dan data pendukung lainnya yang berkaitan dengan rencana implementasi.. Secara umum kondisi sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat terkait sistem pengolahan air limbah domestik masih dikelola secara on-site system (setempat). Berdasarkan hasil studi EHRA tahun 2016, sistem ini meliputi tangki septik sebesar 83%, pipa sewer 3.20%, cubluk 4.30% dan selebihnya dibuang disungai, sawah kebun/tanah lapang dan drainase 9.57%. Berkaitan dengan tangki septik, hasil kajian EHRA menunjukkan bahwa tangki septik masuk dalam kategori suspek aman. pembuangan limbah non tinja ini dialirkan melalui lubang resapan yang disalurkan melalui saluran terbuka yang dialirkan ke sistem drainase atau ke sungai dan pengelolaan air limbah seperti IPLT tidak tersedia. pengelolaan persampahan yang tersedia dan digunakan oleh masyarakat mayoritas berupa TPS, berdasarkan hasil studi EHRA sampah yang dikumpulkan di TPS sebesar 42.40% dan 23.50% sampah tersebut langsung dibakar, dibuang ke sungai/kali sebesar 16.80%, dibuang kelahan kosong sebesar 16.30% selebihnya masih ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan, misalnya dibiarkan membusuk. Volume timbulan sampah Kabupaten Sumbawa Barat mencapai sekitar 329.96 m3/hari dengan volume sampah yang terangkut ke TPA Batu Putih sekitar 143.68 m3/hari. Drainase perkotaan sesuai kondisi topografi yang dominan dataran tinggi di Kabupaten Sumbawa Barat secara langsung meminimalkan ancaman genangan/banjir. Saat ini menunjukkan bahwa 135.55 Ha masih terdapat genangan di Kabupaten Sumbawa Barat khususnya dalam kota yang pernah mengalami banjir secara rutin jika curah hujan tinggi. Secara umum kondisi jaringan drainase perkotaan belum cukup tersedia dengan layak, baik pada ruas jalan utama maupun di unit jalan lingkungan v
KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 Kerangka Pengembangan Sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat Tahap Pengembangan Air Limbah Domestik berdasarkan rencana pengembangan terdapat 3 zona antara lain : zona 1, merupakan area dengan tingkat kepadatan rendah yang dapat diatasi dalam jangka pendek melalui pilihan sistem setempat (on-site) dalam skala rumah tangga (household based). Dengan opsi teknologi jamban tangki septik SNI dan penanganan untuk perubahan perilaku dengan pemicuan. Zona 2 merupakan kawasan permukiman dengan tingkat kepadatan tinggi dan kawasan perdagangan yang harus diatasi dengan pilihan sistem terpusat (off-site) dalam jangka panjang. Zona 3 merupakan area dengan tingkat risiko sanitasi yang dapat diatasi dalam jangka menengah dengan perubahan perilaku. Karena merupakan daerah kepadatan penduduk kategori sedang maka pemilihan sistemnya adalah sistem IPAL komunal. Tabel. 1. Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Sumbawa Barat No Cakupan layanan eksisting* Target cakupan layanan* pendek menengah panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) A Buang Air Besar Sembarangan 2.31% 0.50% 0% 0% (BABS)** B Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite) 1 Cubluk/tangki septik individual 17.60% 12% 7% 0% belum aman*** 2 Tangki septik individual 73.59% 78% 85% 85% 3 Tangki septik komunal ( 10 KK) 0% 0% 0% 0% 4 Jamban bersama 5.41% 4% 1% 0% C Pengolahan Air Limbah (SPAL) vi
KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 No Cakupan layanan eksisting* pendek Target cakupan layanan* menengah panjang Terpusat (Offsite) 1 Tangki septik komunal ( 10 KK) 0% 0% 0% 0% 3 IPAL komunal 1.09% 1% 3% 8% 4 IPAL kawasan 0% 4% 4% 7% 5 IPAL kota 0% 0% 0% 0% Total 100% 100% 100% 100% Tahap Pengembangan Persampahan berdasarkan rencana pengembangan terdapat 3 zona antara lain : zona 1, merupakan area penanganan jangka menengah ke panjang, umumnya berada diarea-area dengan kepadatan penduduk lebih kecil 25 orang/ha dan bukan fungsi pelayanan jasa dan perdagangan dengan cakupan secukupnya. Zona 2, merupakan area urban/rural kepadatan 25-100 orang /ha yang penanganannya tidak langsung yaitu dari rumah ke tempat penampungan setempat (TPS) dulu baru di angkut truk ke TPA, yang dalam jangka waktu menengah harus terlayani 100% dengan system layanan tidak langsung. Zona 3, merupakan area pusat pelayanan dan kawasan permukiman padat dan kawasan perdagangan (CBD) yang harus ditangani secara jangka pendek dengan opsi pengembangan pelayanan persampahan hingga 100% dengan metode pengumpulan langsung (RT-TPS-TPA) serta pelayanan penyapuan jalan (street sweeper) dan pengolahan sampah 3R pada lokasi-lokasi publik seperti pasar, pusat pertokoan, dan terminal. vii
KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 Tabel. 2. Pengembangan Persampahan Kabupaten Sumbawa Barat No 1 2 3 4 Cakupan layanan existing * pendek Cakupan Layanan menengah panjang Prosentase sampah yang terangkut ke TPA 43.54% 57% 70% 75% Prosentasi sampah tereduksi melalui 3R 3.52% 7% 10% 20% Prosentasi sampah dikelola mandiri oleh 37.05% 24% 10% 5% masyarakat di sumber* Prosentasi sampah tidak terolah 15.88% 13% 10% 0% Total 100% 100% 100% 100% Tahap Pengembangan Drainase berdasarkan rencana pengembangan Target layanan drainase sesuai kondisi genangan seluas 135.55 ha yaitu berkurang menjadi 0 ha pada tahun 2021 dan tidak terjadinya genangan lingkungan dalam 5 tahun. Pencapaian akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas penanganan berdasarkan area berisiko sanitasi. Strategi Pengembangan Sanitasi Strategi Pengembangan Air Limbah menurut permasalahan mendesak sanitasi yaitu peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah, legalisasi Peraturan Daerah pengelolaan air limbah, intensifikasi potensi investasi pengelolaan air limbah dari sumber pendanaan, sosialisasi, edukasi dan advokasi pengelolaan air limbah pada masyarakat dan institusi terkait dan edukasi serta fasilitasi peningkatan SDM pengelolaan air limbah. Strategi Pengembangan Persampahan diantaranya yaitu menyediakan sarana pengumpulan dan pengangkutan persampahan, membangun sarana dan prasarana pemilahan dan 3R, rekonstruksi TPA, revitalisasi fungsi TPA, intensifikasi pendanaan yang bersumber dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta, Edukasi tentang penguatan kelembagaan dalam memelihara prasarana persampahan yang telah terbangun, advokasi pihak swasta dalam pengelolaan persampahan, viii
KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 revitalisasi dan advokasi peraturan persampahan, penguatan kelembagaan persampahan, dan edukasi dan fasilitasi peningkatan SDM pengelolaan persampahan. Strategi Pengembangan Drainase yang sesuai dengan permasalahan yang mendesak dihadapi yaitu perencanaan pembangunan dan pemeliharaan drainase, intensifikasi pendanaan yang bersumber dari Pusat, Provinsi, Satker, Kabupaten dan Swasta, sosialisasi, edukasi dan advokasi mengenai drainase pada masyarakat dan institusi terkait. Ringkasan Program Untuk Kebutuhan Biaya Pembangunan Sanitasi Program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi Kabupaten Sumbawa Barat disusun untuk mengatasi masalah sanitasi di Kabupaten Sumbawa Barat dalam 5 tahun ke depan. Indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan pengembangan sanitasi dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 Kabupaten Sumbawa Barat adalah sebesar Rp. 473,739,000,000. Tabel. 3. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun No Uraian Pekerjaan Tahun Anggaran Total 2017 2018 2019 2020 2021 Anggaran 1 Air Limbah 20,768 13,672 14,117 13,690 11,700 73,946 Domestik 2 Persampahan 5,815 6,304 6,689 6,943 8,406 34,157 3 Drainase 2,950 3,879 3,618 4,887 3,595 18,930 Jumlah (a) 29,533 23,855 24,424 25,520 23,701 127,033 Perkiraan APBD Murni 25,668 7,127 8,236 9,517 10,998 61,546 untuk sanitasi (b) Perkiraan komitmen 5,098 6,456 8,176 10,354 13,112 43,196 pendanaan sanitasi (c) Gap 1 (a-b) 3,865 16,728 16,188 16,003 12,702 65,486 Gap 2 (a-c) 24,434 17,399 16,248 15,166 10,589 83,837 ix
KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK Capaian strategis, kegiatan dan evaluasi pada sektor Air Limbah Domestik berupa kegiatan/program yang direncanakan sesuai dengan strategi dari permasalahn mendesak yang dihadapi oleh Kabupaten Sumbawa Barat. Beberapa kegiatan diataranya berupa penyusunan Perda dalam penyelengaraan sistem air limbah, pembentukan UPTD Air Limbah, Bantuan Teknis LLTT (Layanan Lumpur Tinja Terjadwal), koordinasi potensi investasi pengelolaan air limbah, workshop akses sumber pendanaan sanitasi dari sumber Non-Pemerintah di Kabupaten, lomba sanitasi lingkungan ditingkat Kabupaten, pemicuan STBM, pendampingan pasca pemicuan, verifikasi desa STBM, pelaksanaan monev STBM, reward ODF Desa, reward ODF Kecamtan, reward ODF Kabupaten, pembangunan tangki septic, SPAL terpusat skala kawasan, operasional dan pemeliharaan sarana air limbah. Semua program/kegiatan dimulai dari tahun 2017 sampai dengan 2021. Capaian strategis, kegiatan dan evaluasi pada sektor Persampahan berupa kegiatan/program yang direncanakan sesuai dengan strategi dari permasalahn mendesak yang dihadapi oleh Kabupaten Sumbawa Barat. Beberapa kegiatan diataranya berupa pengadaan motor sampah, pengadaan dump truck, pengadaan amroll truck, pengadaan container, pembangunan TPST, pengadaan Osamtu, pembangunan TPA Sanitari Landfill, operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan, koordinasi potensi investasi pengelolaan persampahan, program peningkatan kinerja pengelolaan persampahan, sosialisasi program pengelolaan sampah, program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, publikasi dan kampanye tentang persampahan dan koordinasi dan fasilitasi pihak swasta dalam pengelolaan persampahan. Semua program/kegiatan dimulai dari tahun 2017 sampai dengan 2021. Capaian strategis, kegiatan dan evaluasi pada sektor Drainase berupa kegiatan/program yang direncanakan sesuai dengan strategi dari permasalahn mendesak yang dihadapi oleh Kabupaten Sumbawa Barat. Beberapa kegiatan diataranya berupa koordinasi potensi investasi pengelolaan drainase, pembangunan x
KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016 dan operasional drainase primer, lingkungan dan tersier. Semua program/kegiatan dimulai dari tahun 2017 sampai dengan 2021. Tabel 4. Pelaporan Monev Implementasi SSK Obyek Pemantauan Tabel Capaian Strategis Tabel Capaian Kegiatan Tabel Evaluasi Penanggung Jawab Pengumpul Penanggung Data dan Jawab utama Dokumentasi Bappeda Bappeda Bappeda dan DIKES dan DIKES dan DIKES Pengolah Data atau Pemantau dan DIKES dan DIKES dan DIKES Waktu Pelaksanaan Oktober s/d Desamber tahun berjalan Oktober s/d Desamber tahun berjalan Oktober s/d Desamber tahun berjalan Pelaporan Penerima Laporan Bupati dan Kepala SKPD Bupati dan Kepala SKPD Bupati dan Kepala SKPD xi