BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat

PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB IV METODE DAKWAH MUJADALAH DALAM PENYAMPAIAN MATERI DAKWAH DI MASJID AD- DU A KOTA BANDAR LAMPUNG. A. Metode Dakwah Mujadalah di Masjid Ad-du a

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS STRATEGI DAN METODE DAKWAH KH MUSLIHUDDIN ASNAWI DALAM PEMBINAAN AKHLAK DI DESA SIDOREJO KEC.SEDAN KAB. REMBANG.

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB V PENUTUP. ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. 1. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel-novel karya Oki Setiana

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan untuk manusia, apalagi ajaran

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak yatim adalah mereka yang sudah tidak memiliki orang tua lagi dan

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali ditempuh adalah melalui ajakan, seruan atau himbauan yang

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah masyarakat Indonesia. Pemahaman-pemahaman yang. dilakukan kadangkala sering ditolak kemunculannya oleh masyarakat

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMAAH MAJELIS AL-MUQORROBIN KENDAL TERHADAP PENGGUNAAN PARABAHASA DAN GERAKAN TANGAN DALAM DAKWAH HABIB MUHAMMAD FIRDAUS

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti jalan lurus yang telah digariskan oleh Allah SWT sehingga

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar. Berawal dari hadirnya Baginda

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. berupa laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2, Indonesia menyimpan

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

3.1. Gambaran Umum Padepokan Anggur Ijo Ngaliyan Semarang. sebagai sarana untuk membantu individu yang bermasalah dalam kehidupan

BAB V PENUTUP. di lapangan mengenai rekonstruksi kurikulum Ponpes Salafiyah di Ponpes

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2016 M / 1437 H

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB III AKTIVITAS DAKWAH KARYAWAN PT. PUSTAKA RIZKI PUTRA SEMARANG. 3.1 Gambaran Umum PT. Pustaka Rizki Putra Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA

BAB I PENDAHULUAN. menyeru dan memanggil baik itu lisan, tulisan maupun perbuatan.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan unsur-unsur dakwah terlebih dahulu. Khususnya, tentang

PEDOMAN WAWANCARA PENGASUH DI PONDOK PESANTREN MA HADUT THOLABAH BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

BAB V PENUTUP. kebaikan serta mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Teater Wadas

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, dan berencana, diluar

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

PEDOMAN WAWANCARA Pimpinan Syi ah Tokoh Masayarakat (mayoritas NU)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana dipahami bahwa para remaja berkembang secara integral,

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern merupakan dunia yang tanpa batas dan dunia yang

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sunyi dari segala macam lukisan dan gambaran. Manakala anak-anak itu dibiasakan

BAB I PENDAHULUAN. bertahap menuju peri kehidupan yang Islami. terus menerus oleh para pengemban dakwah sesuai dengan tujuan-tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Islam bersumber kepada Al-Qur an dan As-Sunnah.

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Panduan Wawancara. Panduan Wawancara Ketua Yayasan Santrendelik

Transkripsi:

86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec. Suradadi Kab. Tegal Dakwah pastilah bertujuan untuk menyebarkan agama Islam secara keseluruhan. Oleh karena itu sebagai lembaga non formal, Pengajian Tafsir Al-Qur an sebagai wadah untuk menyebarkan agama Islam mengadakan suatu kegiatan Pengajian Tafsir Al-Qur an yaitu dengan menggunakan tafsir al-ibriz yang dilaksanakan setiap malam selasa. Kegiatan yang diikuti oleh masyarakat sekitar desa Jatimulya tersebut mendapatkan respon baik dari mereka. Karena pada dasarnya pengajian ini bertujuan untuk mengarahkan mereka ke arah yang lebih baik. Dengan diadakannya pengajian ini diharapkan agar nantinya mereka aktif dalam Pengajian Tafsir Al-Qur an tersebut berjalan dengan baik. Pengajian setiap malam selasa ini merupakan salah satu program kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat desa Jatimulya. Pengajian ini dulunya hanya pengajian biasa saja yang diikuti oleh masyarakat di sekitar tempat pengajian saja. Lama kelamaan pengajian ini menyebar ke seluruh masyarakat desa Jatimulya, dan akhirnya jama ah pengajian ini semakin banyak dan diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat desa Jatimulya.

87 Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an yang diselenggarakan di rumah Kyai Syaripin yang diikuti dari berbagai kalangan ini membawa pengaruh baik bagi masyarakat luas maupun masyarakat sekitar serta masyarakat desa Jatimulya. Masyarakat sekitar desa Jatimulya sangat merasakan pengaruh dengan diadakannya Pengajian Tafsir Al-Qur an, terutama dalam hal perekonomian dan hubungan masyarakat, mereka merasa terbantu sekali dengan pelaksanaan pengajian tersebut, karena di samping mendapatkan banyak teman juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk bekal di akhirat nanti. Pengajian yang dihadiri dari berbagai kalangan seperti petani, pejabat, orang tua, muda, kaya dan miskin ini berbaur menjadi satu. Para jama ah yang hadir tidak dibeda-bedakan antara jama ah satu dengan lainnya, baik dari fasilitas tempat duduk mereka pun sama, karena menggunakan tikar atau lesehan. 4.2. Analisis Problematika Pengajian Tafsir Al-Qur an Di Desa Jatimulya Kec. Suradadi Kab. Tegal Aktivitas dakwah atau pengajian dapat dilakukan dengan berbagai cara atau metode dan direncanakan dengan tujuan mencari kebahagiaan hidup dengan dasar keridhaan Allah S.W.T. Pengajian adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk mengubah pandangan hidup, sikap bathin dan perilaku umat yang tidak sesuai menjadi sesuai dengan tuntunan syariat untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Da i harus mempunyai pemahaman yang mendalam bukan saja menganggap

88 bahwa pengajian dalam frame amar ma ruf nahi mungkar, sekedar menyampaikan saja melainkan harus memenuhi beberapa syarat, yakni mencari materi yang cocok, mengetahui psikologis objek dakwah, memilih metode yang representatif, menggunakan bahasa yang bijaksana dan sebagainya. Adapun macam-macam problematika dalam Pengajian Tafsir Al- Qur an di Desa Jatimulya Kec. Suradadi Kab. Tegal yaitu : a) Problematika Subyek Pengajian Tafsir Al-Qur an Dalam kegiatan dakwah di sini pengajian masih bersifat lisan atau ceramah. Para ustadz atau ustadzah dalam pengajian tafsir Al-Qur an yang dilakukan setiap malam selasa adalah berasal dari para alim ulama atau tokoh ulama dari desa setempat dan ada juga yang dari luar kota yang memiliki perbedaan bahasa yaitu bahasa Rembang, ini yang merupakan kendala dalam proses pengajian tafsir Al-Qur an. Ada seorang ustadz yang mengisi dalam pengajian belum bisa menyesuaikan bahasa setempat. Faktor usia dan pendidikan pun menjadi kendala karena mereka rata-rata lulusan Sekolah Dasar bahkan ada yang tidak lulus sekolah. Jadi, da i atau subyek yang menjadikan problem dalam kegiatan pengajian tersebut adalah karena adanya salah seorang ustadz yang berbeda bahasanya dan belum bisa menyesuaikan dengan bahasa setempat, faktor usia dan pendidikan dari mad unya. Sehingga menjadi penghambat dalam proses pengajian tafsir Al-Qur an tersebut.

89 b) Problematika Obyek Pengajian Tafsir Al-Qur an Kegiatan pengajian tafsir Al-Qur an yang dilaksanakan setiap malam selasa, para mad u dalam menghadiri pengajian sangat antusias tapi karena faktor ekonomi yang membuat kendala, misalkan kalau lagi musim panen jama ahnya akan berkurang karena banyak yang bekerja baik mereka sebagai buruh tani maupun yang punya persawahan. Faktor pulang malam pun menjadi kendala karena seharian bekerja untuk mencari nafkah, biasanya pulang bekerja sampai magrib dan rata-rata banyak yang tidak hadir karena kecapaian. Mengenai problematika dakwah Islam yang terjadi dalam kehidupan masyarakat desa Jatimulya yaitu meliputi berbagai faktor dari kehidupan manusia, baik dalam pendidikan, keagamaan, sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan. Mereka dalam mengikuti tafsir al-ibriz kurang memahami dalam mempersepsi apa yang telah diterima dalam pengajian tersebut, sehingga apa yang telah diterima belum dapat diamalkan dengan baik, masih pada dataran pengetahuan semata dan belum termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari. c) Problematika Materi Pengajian Tafsir Al-Qur an Materi yang diberikan dalam pengajian tafsir Al-Qu an adalah dari kitab tafsir al-ibriz. Tafsir al-ibriz adalah sebuah kitab Al-Qur an yang memakai bahasa Jawa. Dalam pengajian ini materi dakwah sudah cukup bagus untuk kalangan mereka. Sedangkan materi pengajian tafsir Al- Qur an adalah meliputi semua aspek-aspek ajaran Islam yang terdiri dari

90 masalah aqidah, ibadah dan akhlak. Dalam kitabnya menggunakan bahasa Jawa, belum ada harakatnya ini adalah sebuah kendala pada jama ah karena mereka jarang yang berpengalaman dalam pendidikan model pondok pesantren. d) Problematika Metode Pengajian Tafsir Al-Qur an Metode yang digunakan dalam pengajian tafsir al-ibriz ialah menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Metode ceramah yang digunakan dalam pengajian tafsir al-ibriz tersebut belum efektif karena sekedar ceramah dan cerita yang diambil dari kitab tersebut. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa metode lisan merupakan salah satu metode dakwah namun hendaknya para da i tidak menjadikan dakwah dengan metode ceramah sebagai hal yang efektif dalam dakwah. e) Problematika Media Pengajian Tafsir Al-Qur an Media pengajian adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah atau sebagai perantara yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada obyek dakwah atau sasaran dakwahnya dalam pengajian tafsir Al-Qur an. Dalam pengajian tafsir Al-Qur an atau tafsir al-ibriz, media yang dipakai adalah perkumpulan para anggota pengajian tersebut, artinya perkumpulan para anggota pengajian itu dijadikan sebagai perantara untuk menyampaikan materi pengajian kepada jama ah pengajian tafsir Al-Qur an. Problem dakwah yang muncul atau sering

91 terjadi karena organisasi perkumpulan pengajian belum dikelola dengan baik dan sistematis. Faktor penghambat dalam pelaksanaan pengajian Pengajian Tafsir Al- Qur an di Desa Jatimulya, diantaranya yaitu: 1. Kurangnya fasilitas yang memadai, seperti tempat untuk para jama ah dalam mengikuti pengajian. 2. Kurangnya kedisiplinan dari para jama ah dalam mengikuti pengajian, seperti kedatangan sebagian para jama ah kurang tepat waktu. 3. Keterbatasan dana, sehingga dalam hal peralatan yang dibutuhkan saat pengajian berlangsung kurang memadai. 4. Tingkat kecerdasan dan pengetahuan diantara jama ah tidak sama, maka tingkat pengertian dan penghayatan juga tidak sama. Demikian pembahasan mengenai analisis pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an dan problematika dakwah dalam Pengajian Tafsir Al- Qur an di Desa Jatimulya Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal, 4.3. Analisis Upaya Pemecahan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec. Suradadi Kab. Tegal Suatu aktivitas dakwah dalam mencapai hasil yang memuaskan maka diperlukan suatu kerjasama yang sungguh-sungguh. Apabila aktivitas dakwah tersebut mempunyai tujuan dalam menyiarkan agama Islam, yang berlandaskan pada Al-Qur an dan Hadits untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam beragama, maka dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan aturan dan pelaksanaan yang baik, di mana aktivitas dakwah tersebut harus

92 berjalan secara teratur dan terarah. Oleh karena itu penerapan cara dan pelaksanaan yang baik sangat diperlukan dalam suatu kegiatan. Pengajian Tafsir Al-Qur an di rumah Bpk. Kyai Syaripin sebagai suatu aktivitas dakwah yang mempunyai tujuan dalam menyiarkan agama Islam berlandaskan Al-Qur an dan Hadits ini tentu tidak bisa lepas dari keberadaan strategi penyampaian seorang da I supaya berhasil dakwahnya. Penerapan strtegi dakwah dalam Pengajian Tafsir Al-Qur an mempunyai ciri khusus pada sistem program acaranya, yaitu dengan membaca asma ul husna secara bersama-sama yang di pimpin oleh Kyai Samsul Ma arif, dilanjutkan pengkajian kitab tafsir Al-Ibriz sebagai bahan yang dikaji dalam Pengajian Tafsir Al-Qur an, dan kegiatan tersebut diakhiri dengan do a penutup. Sehingga pengajian tersebut mempunyai keistimewaan tersendiri serta banyak masyarakat yang tertarik terhadap Pengajian Tafsir Al-Qur an itu. Untuk mengatasi permasalahan yang di atas maka penulis coba untuk memecahkan permasalahan dalam Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec. Suradadi kab. Tegal, yaitu: a) Upaya Pemecahan Problematika Subyek Pengajian Tafsir Al-Qur an Subyek dakwah atau para da i adalah yang mengisi dalam kegiatan pengajian tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya. Dalam ajaran Islam, mengarahkan manusia kepada amar makruf dan nahi mungkar itu adalah kewajiban setiap umat muslim, maka setiap muslim mempunyai kewajiban. Dari sini lah seorang da i harus bisa menularkan pada

93 masyarakat dengan sikap dan pandangan bijak, nasehat yang baik dan argument yang kuat. Untuk menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat maka seorang juru dakwah harus mempunyai bekal misalnya suri tauladan yang baik, berwawasan luas, menyesuaikan apa yang sesuai dengan kondisi mad unya, memanfaatkan teknologi yang sekarang sedang berkembang. Apabila seorang da i berjalan dengan cara-cara yang bijaksana dalam menjalankan dakwahnya, maka atas izin Allah, hal tersebut sangat berpengaruh bagi kesuksesan dakwahnya, pencapaian hikmahnya dan akan menyampaikannya pada tujuan yang dikehendaki. Dengan demikian bahwa seorang da i harus memiliki sikap seperti yang dijelaskan di atas seperti memiliki sifat bijak, amar makruf nahi munkar dan suri taudan yang baik, menyesuaikan dengan mad unya dan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang pada zaman sekarang. Untuk mencapai tujuan dakwah secara maksimal, maka perlu dukungan oleh para juru dakwah yang handal, meliputi kualitas, keahlian yang seharusnya dimiliki oleh seorang juru dakwah yang sesuai dengan tujuan pengajian tersebut. b) Upaya Pemecahan Problematika Obyek Pengajian Tafsir Al-Qur an Mad u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah yang menerima dakwah. Dalam upaya pemechan obyek pengajian yaitu

94 memberi motivasi yang mengandung kekuatan untuk melawan rasa kantuk, malas dan lelah karena seharian mereka bekerja yang rata-rata sebagai petani. Menumbuhkan semangat dan kesungguhan jama ah harus menyesuaikan dengan kondisi jama ahnya. Dengan mengenal mad u menyesuaikan dan mengenal kondisinya, maka dakwah akan berjalan efektif. Ibarat seorang dokter yang akan mengobati pasiennya yang sedang sakit maka dokter sebelum mengobatinya harus tahu dulu sebelum mengobatinya. Seperti apa yang pas model penyampaian maupun perilaku dakwahnya. Harus mempertimbangkan siapa mad unya, apa kecenderungan dan permasalahan yang dialami atau mensurve kondisi lingkungan dan masyarakatnya. c) Upaya Pemecahan Problematika Materi Pengajian Tafsir Al-Qur an Maddah atau materi dakwah adalah isi pesan atau materi atau ajaran Islam itu sendiri, sebab ajaran Islam yang sangat luas itu bisa dijadikan maddah dakwah Islam. Materi demikian luas maka dengan memperhatikan situasi dan kondisi kemasyarakatan yang ada serta menempuh bermacam-macam metode pendekatan, misalnya pendekatan substansial, situasional dan kondisional, kontekstual, disamping itu karena pesan-pesan dakwah ini haruslah manusiawi yang diharapkan dapat membentuk pengalaman sehari-harinya menurut tatanan agama, maka materi dakwah pun harus

95 meningkatkan kemampuan dan akomodasi manusia dalam kehidupannya. Aktivitas dakwah harus terlebih dahulu mengetahui problematika yang dihadapi penerima dakwah. - Aktivitas dakwah harus mengetahui adat dan tradisi penerima dakwah. - Aktivitas dakwah harus mampu menyesuaikan materi dakwah dengan masalah kontemporer yang dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat. - Aktivitas dakwah harus meninggalkan materi yang bersifat emosional dan penamaan fanatisme golongan. - Aktivitas dakwah harus mengabaikan budaya golongan. - Aktivitas dakwah harus mampu menghayati ajaran Islam dengan seluruh pesannya dengan cara yang amat dalam dan cerdas serta menguasai masalah-masalah yang berkembang dalam masyarakat agar antara ajaran agama normative dan ideal dan masalah-masalah empiris yang aktual dapat dikaitkan. - Aktivitas dakwah harus menyesuaikan tingkah lakunya dengan materi dakwah yang disampaikannya, karena ia merupakan penentuan bagi penerima dakwah. Dengan demikian materi secara global dapat disimpulkan itu dibagi menjadi tiga kelompok yang pertama masalah keimanan (aqidah) yaitu mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman. Kedua masalah keislaman (syari ah) yaitu yang berhubungan erat

96 dengan menta ati semua peraturan hukum Allah guna mengatur hubungannya dengan Tuhannya dan antar sesama manusia. Ketiga masalah budi pekerti (akhlakul karimah) yaitu membicarakan tentang akhlak keimanan dan keislaman seseorang. d) Upaya Pemecahan Problematika Metode Pengajian Tafsir Al-Qur an Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir dengan baikbaik untuk mencapai suatu maksud. Dakwah dinilai sukses tidaknya sering kali dinilai dari segi metode yang digunakan. Sebab metodelah yang menentukan berhasil tidaknya dakwah dan cara menyajikan dakwah. Metode adalah cara untuk penyampaian dalam kegiatan pengajian yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu dakwah, maka jangan sampai menggunakan metode manapun yang bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya atau merusak kepentingan dakwah tersebut. Untuk menjawab tantangan dunia global, maka perlu dikembangkan metode yaitu menjadikan pribadi dan keluarga sebagai sendi utama dalam aktivitas dakwah. Usaha membentuk masyarakat yang dicirikan oleh Islam harus berawal dari pembinaan pribadi dan keluarga yang Islami, sebab lingkungan keluarga merupakan elemen sosial yang amat strategis dan member corak paling dominan bagi pengembangan masyarakat secara luas.

97 Agar metode pengajian tafsir Al-Qur an terutama dalam penyampaiannya harus memiliki seni ceramah atau penyampaian yang sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang. Dalam pengajian tersebut harus memiliki seni penyampaian yang efektif dan efisien. e) Upaya Pemecahan Problematika Media Pengajian Tafsir Al-Qur an Media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Upaya pemecahan dakwah yang sesuai dengan masyarakat Islam di desa Jatimulya seperti : menambah fasilitas yang memadai misalnya pelebaran tempat Pengajian,alat pengeras, papan tulis, alat tulis dengan cara iuran maupun dari donatur orang yang mampu.