Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Endapan nikel laterit di Pulau Gee terbentuk akibat dari proses pelindian pada batuan ultrabasa. Air hujan yang mengandung CO 2 dari udara meresap ke bawah sampai ke permukaan air tanah sambil melindi mineral primer yang tidak stabil sperti olivin/serpentin, dan piroksen. Air tanah meresap secara perlahan dari atas ke bawah sampai ke batas antara zona limonit dan zona saprolit, kemudian mengalir secara lateral dan selanjutnya lebih banyak didominasi oleh transportasi larutan secara horisontal. Pelindian mengakibatkan unsur-unsur tak mudah larut (immobile) tetap bertahan di tempatnya, sedangkan unsur yang mudah larut (mobile) terlapukkan dan terbawa oleh air tanah menuju lapisan bawahnya. Untuk mengetahui layak atau tidaknya bijih nikel laterit ditambang, maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan cadangan sebagai bagian dari kegiatan eksplorasi. Dalam perhitungan cadangan banyak metode yang digunakan, namun metode apapun yang digunakan dalam perhitungan cadangan harus diperhatikan beberapa parameter antara lain ; ketebalan, kadar, luas penyebaran, dan berat jenis dari endapan tersebut. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui potensi cadangan nikel laterit, yaitu dengan melakukan analisis estimasi parameter dan perhitungan cadangan nikel. Parameter yang ditaksir adalah kadar Ni, kadar Fe, dan ketebalan lapisan limonit dan saprolit. Penaksiran parameter dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain nearest point, inverse distance, dan kriging. Dalam penelitian ini, penaksiran parameter blok dilakukan dengan menggunakan metode nearest neighborhood point (NNP), inverse distance. Setelah hasil taksiran parameter didapatkan, perhitungan cadangan dilakukan dengan menggunakan parameter hasil penaksiran 1
tersebut. Kemudian hasil-hasil perhitungan cadangan tersebut dibandingkan satusama lain. Berdasarkan pemikiran di atas maka penelitian ini mengambil judul Studi Perbandingan Metode Nearest Neighbourhood Point (NNP), Inverse Distance (ID) dan Kriging Pada Perhitungan Cadangan Nikel. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian adalah membandingkan metode Nearest Neighborhood Point (NNP), Inverse Distance Weight (IDW) dan Kriging untuk menghitung cadangan nikel laterit Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengetahui metode mana yang cocok untuk menghitung cadangan nikel laterit di Pulau Gee. 1.3 Pendekatan Dan Batasan Masalah Nikel laterit terbentuk dari pelapukan batuan ultrabasa oleh air tanah, mengalami proses pengkayaan di zona supergen. Ketebalan dan kadar endapan di tiap-tiap titik penelitian ternyata tidak sama (bervariasi), diketahui dari hasil pengeboran. Dengan demikian diperlukan uji metode untuk mengetahui metode manakah yang lebih mendekati dalam proses pemodelan dan perhitungan cadangannya. Daerah yang diuji pada penelitian ini memiliki struktur geologi dan topografi yang landai/datar. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan metode yang memiliki ketelitian yang lebih baik berdasarkan perbandingan beberapa metode perhitungan. Dalam penelitian, metode yang digunakan dibatasi hanya tiga metode yaitu : Nearest Neighbourhood Point (NNP), Inverse Distance Weight (IDW) dan 2
1.4 Metodologi Penelitian merupakan hal yang penting pada evaluasi suatu kegiatan penambangan. Oleh karena itu dalam perhitungan dilakukan dengan berbagai metode/prosedur yang didasarkan pada pertimbangan empiris maupun teoritis agar hasil yang diperoleh (volume, tonase, kadar) optimal dalam arti tak bias dan kesalahan acak tidak melebihi kriteria yang dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan cadangan terhadap endapan nikel laterit. Berdasarkan geologi regional genesa pembentukannya maka dalam perhitungan cadangan dilakukan dengan menggunakan alat bantu GMS versi 5.0. Program ini akan menampilkan tiga metode perhitungan cadangan yaitu metode NNP, IDW dan Adapun tahapan penelitian ini meliputi : 1. Studi Literatur Studi literatur dilakukan sebelum dan selama penelitian. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan perhitungan cadangan. 2. Pengumpulan Data Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan data yang diperlukan. Data yang didapatkan dari PT. Aneka Tambang berupa data hasil analisis unsur per log bor, data topografi, serta peta sebaran titik bor pada Pulau Gee (Lampiran A). 3. Pengolahan Data Dalam tahapan ini data yang diperoleh selanjutnya diolah untuk mengetahui penyebaran baik lateral maupun vertikal. Untuk maksud tersebut, maka dilakukan berapa perhitungan antara lain : Melakukan deskripsi statistik dan geostatistik, estimasi parameter, dan perhitungan cadangan. Data yang dipakai untuk pengolahan data adalah data komposit per Log Bor. Kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan alat bantu program GMS versi 5.0. Dengan alat bantu ini kita akan mendapatkan model endapan dengan metode Nearest Neighbourhood Point (NNP), Inverse Distance Weight (IDW) dan 3
Melakukan deskripsi statistik dan geostatistik Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pembuatan variogram eksperimental untuk mengetahui jarak pencarian efektif data pada saat penaksiran. Estimasi parameter Parameter yang ditaksir adalah kadar Ni, kadar Fe, dan ketebalan lapisan untuk limonit dan saprolit dengan menggunakan metode Nearest Neighbourhood Point (NNP), Inverse Distance Weight (IDW) dan nikel laterit dengan menggunakan metode Nearest Neighbourhood Point (NNP), Inverse Distance Weight (IDW) dan 4. Analisis Data Pada tahapan ini analisis data dilakukan baik kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif berdasarkan model penampang sedangkan analisis kuantitatif berdasarkan bivariate menggunakan diagram pencar (scatterplot) pada ketiga metode yaitu : Nearest Neighbourhood Point (NNP), Inverse Distance Weight (IDW) dan 4
Eksplorasi endapan bijih nikel Pulau GEE Data Pemboran Verifikasi Data Pemboran Analisis statistik dan geostatistik Estimasi parameter dengan Kriging dengan IDW dengan NNP dengan Kriging dengan IDW dengan NNP Perbandingan Metode Metode yang Applicable di Pulau Gee Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian 5