BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) ANTENATAL CARE (ANC) PADA KEHAMILAN ENERGI KRONIS

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. N di Puskesmas Kedungwuni I mulai dari

BAB IV PEMBAHASAN. minggu sampai bersalin, nifas serta asuhan pada bayi selama masa neonatus.

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY.D G1P0A0 UMUR 31 TAHUN HAMIL 37 MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG DI RUANG HJ.

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny S GI P 0000 TRIMESTER II DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK. Ansik Khoiriyah* dan Putri Noviya Endriani** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M

BAB IV PEMBAHASAN. komprehensif pada Ny D di Desa Tangkil Tengah Wilayah Kerja Puskesmas. minggu, persalinan, nifas dan neonatus.

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL. Eka Sarofah Ningsih* ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY R G IV P I A II UMUR 39 DI RSUD KARANGANYAR

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. (Hani, 2011).

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Model asuhan kebidanan yang digunakan pada penelitian ini dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

KONSELING ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS NY. E SUMUR PANGGANG

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Witri Puji Rahayu, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

Penatalaksanaan Pendidikan Kesehatan Diit Anemia Ibu Hamil Dengan Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Pendidikan : SD Pendidikan : SMK. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

M/ WITA/ P4A0

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB III METODE PENELITIAN

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Dari hasil anamnesa yang dilakukan kepada pasien pada tanggal 05 Maret 2014 didapatkan data identitas ibu yaitu bernama Ny. S berumur 33 tahun dengan suami Tn.S umur 35 tahun. Ibu dan suami termasuk dalam suku jawa dan beralamat di Pucang sawit Rt 01 Rw 01 Jebres, Surakarta. Ny S dan Tn.S yang berpendidikan terakhir SMK memiliki keseharian sebagai ibu rumah tangga dan suami berprofesi sebagai satpam. Ny.S memeriksakan kehamilannya ke puskesmas Ngoresan dengan keluhan mual, pusing, lemas dan cepat lelah saat beraktifitas. Dari data subjektif yang ditanyakan langsung pada pasien didapatkan HPHT 12-09-2013 sehingga dapat diketahui HPL yaitu 19-06-2014. Sebelum kehamilan, Ny.S memiliki riwayat menstruasi yang normal. Ny. S mengatakan bahwa ini kehamilan keenamnya dan pernah mengalami keguguran 1 kali pada tahun 2003. Selain itu Ny.S pernah menjadi akseptor KB suntik 1 bulan pada tahun 2007 setelah melahirkan anak ke-3 selama 3 bulan. Selama kehamilan ini Ny.S sudah merasakan gerakan janin kurang lebih 7 kali/hari. Pola kebiasaan sehari-hari Ny.S saat dan sebelum hamil memiliki beberapa perubahan, yaitu terutama terjadi pada perubahan pola makan, pada saat hamil napsu makan ibu menjadi menurun, karena pada kehamilan ini ibu merasakan sering mual. 44

45 Setelah anamnesa, dilkukan pemeriksaan fisik dan didapatkan hasil berupa Keadaan umum ibu lemah, kesadaran composmentis, tanda vital dalam batas normal, yaitu tekanan darah 120/90 mmhg, Nadi 82 kali/menit, respirasi 24 kali/menit dan suhu 36,3 0 C. Dari hasil pengukuran fisik diketahui bahwa tinggi badan ibu 158 cm, berat badan 46 kg dan ukuran LILA 20,5 cm. Dari hasil pemeriksaan obstetri yang dilakukan, terlihat pembesaran perut lebih kecil dari usia kehamilan. Pemeriksaan ini semakin dikuatkan dengan hasil pengukuran TFU ibu, yaitu 20 cm pada usia kehamilan 24 +6 hari. Selain itu didapatkan juga hasil periksa kadar hemoglobin ibu yaitu 10,2 gr/dl. II. INTERPRETASI DATA A. DIAGNOSA KEBIDANAN Ny. S G 6 P 5 A 1 umur ibu 33 tahun, usia kehamilan 24 +6 minggu, janin tunggal hidup intrauteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala dengan KEK dan Anemia Ringan. Data Dasar : DS : 1. Ibu mengatakan bernama Ny. S 2. Ibu mengatakan haid terakhirnya tanggal 12 september 2013 3. Ibu mengatakan merasa lemas, pusing, mual dan cepat lelah saat beraktifitas DO: 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum : Lemah

46 b. Kesadaran : Composmentis c. Tanda vital : Tekanan darah : 120/90 mmhg Nadi Suhu : 82 kali/menit, Respirasi : 24 kali/menit, : 36,3 0 C d. TB : 157 cm e. BB sebelum hamil : 43 kg f. BB sekarang : 46 kg g. LLA : 20,5 cm 2. Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi a) Pembesaran perut : Lebih kecil dari usia kehamilan b) Pergerakan anak : 7 kali/hari b. Palpasi a) Gerakan janin : sudah dirasakan dirasakan,kurang lebih 7 kali / hari b) Leopold I : 3 jari dibawah pusat, teraba bulat, lunak dan tidak melenting. c) Leopold II : teraba tahanan memanjang (punggung) janin pada perut bagian kanan dan teraba bagian-bagian kecil (ekstermitas) janin pada perut bagian kiri. d) Leopold III : bagian bawah teraba bulat, keras dan melenting (kepala janin).

47 e) Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk panggul. f) TFU Mc Donald : 20 cm g) TBJ : (20-12) x 155 =1240 gram 3. Data Penunjang 1) Pemeriksaan laboratorium : a) Hb : 10,2 g/dl Masalah : Pada ibu hamil dengan KEK dan anemia ringan masalah yang mungkin terjadi adalah : 1. Ibu rentan terhadap penyakit infeksi 2. Perdarahan pada saat kehamilan 3. Perdarahan pada saat persalinan 4. Pertumbuhan janin terhambat atau IUGR Kebutuhan : 1. Pemberian konseling tentang makanan bergizi seimbang, yaitu makanan yang mengandung gizi 4 sehat 5 sempurna. 2. Menganjurkan Ibu untuk terus mengkonsumsi tablet Fe secara rutin. III. DIAGNOSA POTENSIAL DAN ANTISIPASI 1. Perdarahan 2. BB tidak dapat bertambah secara normal 3. Kekebalan tubuh rentang terhadap penyakit infeksi 4. Anemia sedang

48 IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian terapi 1. V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH 1. Anjurkan ibu untuk menambah asupan nutrisi dengan cara sering ngemil dan meningkatkan porsi makannya, sedikit tapi sering. 2. Ajarkan ibu cara menyusun menu seimbang yaitu makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna (protein, karbohidrat, vitamin, lemak dan 1 gelas susu) setiap hari. 3. Berikan suplemen / vitamin 4. Berikan ibu makanan tambahan / PMT 5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi beban kerja 6. Anjurkan ibu memeriksakan kehamilannya 1 bulan kemudian saat jadwal ANC selanjutnya atau jika ada keluhan. 7. Dokumentasikan dalam buku KIA VI. PELAKSANAAN 1. Mengannjurkan ibu untuk menambah asupan nutrisi dengan cara sering ngemil dan menambah porsi makannya, sedikit tapi sering. 2. Mengajarkan ibu cara menyusun menu seimbang yaitu makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna (protein, karbohidrat, vitamin, lemak dan 1 gelas susu) setiap hari. 3. Memberikan suplemen atau vitamin kepada ibu, yaitu : a. sulfat ferosus 2 x 200 mg b. Calk 1 x 250 mg

49 c. Vit C 1 x 50 mg 4. Pemberian makanan tambahan / PMT belum diberikan karena hari ini bukan jadwal pemberian PMT 5. Mengnjurkan Ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi beban kerjanya, usahakan jangan terlalu lelah beraktifitas. 6. Dokumentasikan hasil tindakan ke dalam buku KIA VII. EVALUASI 1. Ibu telah bersedia menambah asupan nutrisi dan menyeringkan pola makannya sedikit tapi sering 2. dan ibu sudah mengerti tentang cara menyusun menu seimbang 4 sehat 5 sempurna 3. Vitamin dan suplemen telah diberikan kepada ibu dan ibu bersedia mengkonsumsinya secara rutin 4. Pemberian makanan tambahan / PMT belum bisa diberikan karena hari ini tidak bertepatan dengan hari pemberian makanan tambanhan / PMT ibu hamil 5. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup selama kehamilan ini 6. Ibu bersedia untuk datang kembali ke tenaga kesehatan 1 bulan kemudian atau jika ada keluhan 7. Hasil tindakan telah didokumentasikan dalam buku tindakan

50 CATATAN PERKEMBANGAN II (KUNJUNGAN RUMAH) : Dilaksanakan pada tanggal : 23 Maret 2013, Pukui : 09.10 WIB. Ibu mengatakan masih merasakan mual, pusing, lemas dan cepat lelah. Berdasarkan hasil pemeriksaan, di dapatkan : Keadaan umum: lemah, Kesadaran: composmentis, Vital Sign: tekanan darah : 90/60 mmhg, S : 36,5 0 C, Nadi : 80 kali/menit, respirasi : 22 kali/menit. BB : 47,5 Kg, LILA : 21 cm, TFU : 21,8 cm. Assesment: Ny.S umur 33 tahun G 6 P 5 A 1 hamil 27 +3 minggu dengan (KEK). Perencanaan asuhan yang dilakukan adalah mengobservasi keadaan umum dan vital sign ibu, dengan hasil : keadaan umum dan vital sign Ny.S dalam kondisi baik. Mengobservasi LILA, kenaikan BB dan TFU Ibu dengan hasil : LILA mengalami peningkatan dari pemeriksaan sebelumnya, yaitu dari 20,5 menjadi 21 cm, BB mengalami penambahan dari pemeriksaan sebelumnya, yaitu dari 46 kg menjadi 47,5 kg dan TFU ibu mengalami peningkatan dari pemeriksan sebelumnya, yaitu dari 20 cm menjadi 21,8 cm CATATAN PERKEMBANGAN III (ANC) : Dilaksanakan pada tanggal : 2 April 2014 pukul : 09.00 WIB. Pada saat itu ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan mengatakan mengatakan sudah tidak merasakan mual, tapi terkadang masih lemas, pusing dan cepat lelah sudah lumayan berkurang. Didapatkan hasil pemeriksaan, Keadaan umum : Baik, Kesadaran:Composmenti Vital sign: Tekanan darah : 120/90 mmhg, Nadi : 82 kali/menit, Usia kehamilan 28 +6 minggu, Pemeriksaan laboratorium : Hb : 11,5 g/dl, LLA : 22 cm, BB : 48 cm, TFU : 23 cm, Gerakan janin : 10 kali/hari. Assasment : Ny.S umur 33 tahun G 6 P 5 A 1 hamil 29 +1 minggu dengan (KEK)

51 Kekurangan Energi Kronis perencanaan yang dilakukan adalah mengobservasi keadaan umum dan vital sign, dengan hasil keadaan umum Ny.S dalam kondisi baik. Mengobservasi kadar Hb, LILA, kenaikan BB dan TFU Ny.S dengan hasil kadar Hb mengalami peningkatan dari bulan lalu, yaitu dari 10,2 g/dl menjadi 11,5 g/dl, sehingga ibu tidak lagi mengalami anemia, LILA mengalami peningkatan dari bulan lau, yaitu dari 20,5 menjadi 22 cm, BB mengalami penambahan dari bulan lalu, yaitu dari 46 kg menjadi 48 kg, TFU ibu mengalami peningkatan dari bulan lalu, yaitu dari 20 cm menjadi 23 cm. A. PEMBAHASAN Dalam pembahasan kasus ini penulis berusaha menguraikan dan mencari kesenjangan studi kasus Ny. S G 6 P 5 A 1 hamil 24 +6 minggu dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan Anemia ringan yang mengacu pada manajemen Varney mulai dari pengumpulan data sampai dengan evaluasi. I. Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Berdasarkan pengumpulan data pada kasus Ny.S G 6 P 5 A 1 umur 33 tahun ibu hamil dengan KEK, ditemukan data subjektif berupa keluhan yang dialami Ny.S berupa sering lemas, pusing, nafsu makan menurun dan cepat lelah saat beraktifitas. Hal ini sesuai dengan teori menurut Varney (2006) disebutkan bahwa keluhan pada penderita KEK dan anemia antara lain : lemah, mengantuk, pusing, lelah, nafsu makan turun, mual dan muntah, konsentrasi hilang dan nafas pendek. Selain itu didapatkan juga paritas Ny.S yang tinggi. Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa ibu yang pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih, kemungkinan banyak akan mengalami masalah gizi seperti gizi kurang dan

52 anemia (Supriyanto, 2011). Sehingga disini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata. Selain itu didapatkan pula data objektif dalam kasus Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK berupa hasil pengukuran LILA 20,5 cm, hal ini sesuai dengan teori yaitu ibu yang memiliki LILA kurang 23,5 cm memiliki resiko KEK (Supariasa, 2011). Pada pemeriksaan penunjang yang dilakukan hanyalah pengukuran kadar Hb saja, hal ini tidak sesuai dengan teori Supariasa (2012) yang seharusnya dilakukan pemeriksaan kadar serum protein dan serum protein albumin untuk menilai kadar protein dalam darah yang dapat memperkuat diagnosa KEK, sehingga terdapat kesenjangan pemeriksaan penunjang antara teori dengan kasus nyata, yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan kadar protein albumin dan protein dalam darah. II. Interpretasi Data Dasar a. Diagnosa Kebidanan Pada kasus ini diagnosa yang dapat ditegakkan adalah 24 +6 minggu janin tunggal hidup intra uterin, preskep, puka dengan KEK dan anemia ringan. Dengan data dasar subjektif didapatkan ibu sering mengalami lemas, pusing, pucat pada muka dan kuku jari tangan serta merasa cepat lelah saat beraktifitas. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pada penderita anemia biasanya didapatkan keadaan umum lemas, muka, conjungtiva, ekstremitas atas pada ujung jari terlihat dan ekstremitas bawah pada telapak tampak pucat, cepat leleh saat beraktifitas (Varney, 2007). Pada data dasar objektif didapatkan hasil pengukuran LILA 20,5 cm, hal ini sesuai pada teori batas ambang LILA normal untuk ibu hamil adalah 23,5 cm (Supariasa, 2012). Kemudian

53 didapatkan pula hasil pemeriksaan Hb untuk Ny.S adalah 10,2 gr/dl yang berarti ny.s mengalami anemia, hal ini sesuai dengan teori bahwa kadar Hb normal untuk seorang wanita yang hamil pada usia kehamilan trimester 2 adalah 10,5 gr/dl (Supariasa, 2011). Sehingga tidak terdapat kesenjangan diagnosa antara teori dan kasus nyata. b. Masalah Pada kasus Ny.S hamil dengan KEK masalah yang terjadi adalah ibu mengalami anemia ringan, hal ini dikarenakan hasil pemeriksaan Hb yang hanya 10,2 gr/dl. Hal ini sesuai dengan teori Sandjaja (2009) yang mengatakan bahwa komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil dengan KEK adalah anemia. Sedangkan menurut Waryana (2010) kadar Hb yang normal untuk ibu hamil trimester 1 dan 3 adalah11,0 gr/dl, sedangkan untuk trimester 2 yaitu 10,5. Sehingga tidak terdapat kesenjangan masalah antara teori dengan kasus nyata. c. Kebutuhan Kebutuhan yang ditetapkam untuk Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK adalah memberikan konseling tentang pemenuhan nutrisi bergizi seimbang. Hal ini sesuai dengan teori kebutuhan ibu hamil KEK adalah dengan memberikan konseling tentang kebutuhan pemenuhan nutrisi dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi seimbang (Kristiyanasari, Proverawati dan Siti, 2009). Sedangkan untuk kasus anemia sedang, ibu diberika terapi tablet SF 200 mg/hari. Hal ini sesuai dengan teori Manuaba (2009) untuk penanganan kasus anemia pada kehamilan diberikan terapi SF 200 mg. Sehingga penetapan

54 kebutuhan pada Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK tidak ditemukan adanya kesenjangan kebutuhan antara teori dan kasus nyata. III. Identifikasi Diagnosa Potensial dan Antisipasi Pada kasus Ny. S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK, diagnosa potensial yang mungkin dialami Ny.S adalah anemia sedang, karena pada hasil pemeriksaan Hb menunjukan Ny.S mengalami anemia ringan, yaitu 10,2 gr/dl. Hal ini sesuai dengan teori yaitu pada kasus kehamilan dengan KEK dapat beresiko mengalami komplikasi seperti anemia akibat asupan nutrisi yang kurang, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi (Supariasa, 2103). Sehingga tidak terdapat kesenjangan diagnosa potensial antara teori dan kasus nyata. Pada anemia ringan dapat terjadi tahap anemia yang lebih lanjut yaitu anemia sedang bahkan anemia berat dan bisa menyebabkan dekompensasi kordis, hal ini dapat membahayakan jiwa ibu bila terjadi. Pada kasus ini, Ny.S diberi penyuluhan mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi bergizi seimbang dan pembarian terapi tablet Fe. Hal ini sesuai dengan teori yaitu untuk membuat keadaan anemia defisiensi besi ringan tidak menjadi lebih buruk sebaiknya dilakukan antisipasi berupa penanganan yaitu dengan memberikan penyuluhan mengeneai gizi seimbang yang diperlukan oleh ibu hamil dan pemberian tablet Fe (Saiffudin, 2006). Sehingga tidak ditemukan adanya kesenjangan tindakan antisipasi antara teori dan kasus nyata. IV. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Kebutuhan pada Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK adalah berkolaborasi dengan Ahli Gizi untuk pemberian terapi dan tindakan. Hal ini sesuai dengan

55 terori dalam penanganan kasus hamil dengan KEK, yaitu berupa pemberian vitamin dan suplemen, edukasi tentang gizi seimbang dan melakukan pemantauan pertambahan berat badan dan kadar Hb. (Waryana, 2010). Pada kasus Ny.S tidak didapatkan kesenjangan penetapan kebutuhan antara teori dan kasus nyata.. V.Perencanaan Asuhan Yang Menyeluruh Perencanaan penaganan pada kasus Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK adalah dengan melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan terapi. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa pada kasus KEK perencanaan asuhan yang diberikan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada Ny. S untuk mengkonsumsi makanan yang berpedoman gizi seimbang dan peningkatan variasi dan jumlah makanan (Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2011). Selain itu, bidan juga merencanakan memberikan PMT Pemulihan bagi ibu hamil. Hal ini sesuai dengan teori yang diambil dari program Kementrian Kesehatan RI yang menyediakan anggaran untuk kegiatan pemberian PMT pemulihan bagi ibu hamil yang memiliki LILA <23,5 cm. Sedangkan untuk kasus anemia ringan, perencanaan terapi yang diberikan adalah pemberian tablet sulfat ferosus dan konseling mengenai kebutuhan nutrisi dan zat besi selama proses kehamilan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada anemia diberikan terapi 200 mg (Robson, 2011) dan memberikan konseling mengenai tablet zat besi pada ibu (Sulistyawati, 2009). Selain itu perencanaan yang perlu dilakukan adalah pemantauan kadar Hb dan BB pada pemeriksaan

56 berikutnya. Hal ini sesuai dengan teori, yaitu perlu dilakukan pemantauan terhadap kenaikan berat badan ibu dan kadar Hb setiap kali ANC. (Yuni, 2010 ; Kristyanasari, 2011). Sehingga tidak ditemukan adanya kesenjangan perencanaan tindakan asuhan antara teori dengan kasus nyata. VI. Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien Dan Aman Pada kasus Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK pemantauan pertambahan berat badan dan kadar Hb dilakukan setiap bulan saat pemeriksaan kehamilan atau ANC. Hal tersebut dikarenakan Ny.S merupakan pasien lama dengan riwayat anemia, sehingga perlu dilakukan pemantauan khusus terhadap kadar Hb-nya. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Yani (2011) dan Kristiyanasari (2010), pemeriksaan Hb dan pemantauan berat badan dilakukan pada saat ANC berikutnya. Namun pemberian makan tambahan atau PMT Pemulihan bagi ibu hamil belum bisa dilaksanakan, karena pada saat hari ibu periksa bukanlah jadwal pemberian PMT. Selain itu pihak puskesmas pun mengatakan bahwa anggaran dana BOK untuk tahun 2014 belum bisa digunakan. Hal ini mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan program pemberian PMT. Sehingga dalam pelaksanaan langsung asuhan pada ny.s G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK dan anemia ringan, ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik dalam melakukan pelaksanaan asuhan, yaitu tidak diberikannya PMT pemulihan bagi ibu hamil. VII. Evaluasi Evaluasi yang dilakukan pada kasus Ny.S G 6 P 5 A 1 hamil dengan KEK adalah telah dilakukannya pemantauan pada kenaikan BB, LILA, TFU dan

57 gerakan janin. Hal ini sesuai dengan teori yaitu dalam kasus hamil dengan KEK perlu dilakukan pemantauan kenaikan berat badan, yaitu ada tidaknya pertambahan berat badan, pertambahan ukuran LILA dan pertambahan TFU (Halimatussakdiah, 2010). Sedangkam untuk kasus anemia ringan, telah dilakukan pemeriksaan kadar Hb setiap kunjungan ANC. Hal ini sesuai dengan teori menurut teori Saifuddin (2006), evaluasi dari kasus ibu hamil dengan anemia adalah naiknya kadar Hb sehingga kondisi ibu membaik atau menurunnya kadar Hb sehingga ibu mengalami tingkat anemia yang lebih lanjut. Sehingga pada evaluasi tidak terdapat kesnjangan antara teori dan kasus nyata. Sedangkan pada kasus ini, dari hasil evaluasi tindakan dan pemantauan selama kurang lebih 1 bulan, yang dilakukan secara teliti dan cermat pada Ny. S G 6 P 5 A 1 dengan KEK dan anemia defisiensi besi ringan mendapatkan hasil kondisi ibu membaik. keluhan pusing, lemas dan cepat lelah berkurang. Peningkatan berat badan ibu lumayan baik yaitu dari 46 kg menjadi 48 kg, ukuran LILA juga mengalami peningkatan yaitu dari 20,5 cm menjadi 22 cm dan TFU Ibu juga mengalami peningkatan yang sebelumnya 20 cm menjadi 23 cm. Selain itu kadar Hb ibu meningkat dari 10,2 g/dl menjadi 11,5 g/dl sehingga ibu mengalami perbaikan keadaan dari anemia defisiensi besi ringan menjadi tidak mengalami anemia. Sehingga tidak terdapat kesenjangan tindakan evaluasi antara teori dengan kasus nyata.