Syarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA

BAB V PENUTUP. bantuan. Bantuan tersebut diwujudkan melalui bantuan tunai bersyarat yang diberik an

BAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA

BAB V HASIL PROGRAM KELUARGA HARAPAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat

IDA YUNANI DESTIANTI. Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Balumbang Jaya Kondisi Geografis

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan, antara lain tingkat pendapatan,

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia menjadi masalah yang berkepanjangan.kemiskinan tidak dipahami

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

Kata kunci : Evaluasi, Pekerja Anak, Putus Sekolah, Efektif dan Efisien

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB 12. PENANGGULANGAN KEMISKINAN KELUARGA DI INDONESIA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang di hadapi oleh banyak

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaannya telah mencanangkan programprogram

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

Kuesioner Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGANTAR. Ir. Suprapti

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan terbelakang, melainkan juga dialami oleh negara-negara maju.

I. PENDAHULUAN. hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi mana pun. Selain bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia, banyak jenis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, pendidikan, kesehatan dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pendidikan bertujuan menghasilkan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 168 TAHUN : 2013 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha mencerdaskan kehidupan manusia melalui kegiatan bimbingan

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2014 PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

Pertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial. khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan?

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menghambat tercapainya demokrasi, keadilan dan persatuan.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ASISTEN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH

PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI :

PERKEMBANGAN RESERTIFIKASI PKH: RESERTIFIKASI PKH KOHOR 2007 DAN KOHOR 2008 SERTA SINERGI ANTAR PROGRAM

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan sosial dan ruang bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

DRAFT TRANSKRIP WAWANCARA DAN KUESIONER. Transkrip Wawancara

TINJAUAN PUSTAKA. fasilitas mendasar seperti pendidikan, sarana dan prasarana transportasi,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 2 Tahun : 2015

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB V PROFIL RELAWAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

V. GAMBARAN UMUM. Cisaat berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 4.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. perekonomian di Desa Gandrungmanis adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Le

Transkripsi:

50-54 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI KELUARGA SANGAT MISKIN (KSM) DI DESA PAYA CUT KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Syarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Email: syarifahlangsa78@gmail.com Diterima 25 Februari 2018/Disetujui 05 Maret 2018 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi KSM dalam meningkatkan pendidikan anak penerima bantuan PKH di Desa Paya Cut Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik penentuan informan penelitian ini menggunakan teknik porposive sampling sehingga informan berjumlah 6 orang. Hasil penelitian diperoleh: 1) partisipasi orang tua KSM dalam meningkatkan pendidikan anak yaitu: adanya peran serta dari bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) digunakan semaksimal mungkin untuk pendidikan anak dalam bentuk keuangan, partisipasi dalam bentuk moril, tenaga atau keahlian, dan sarana dan prasarana; 2) faktor pendorong orang tua RTSM dalam menyekolahkan anak antara lain: keinginan orang tua, persepsi orang tua yang sadar akan pentingnya pendidikan, pengaruh lingkungan social; 3) faktor penghambat orang tua KSM dalam menyekolahkan anak antara lain: kondisi ekonomi, kendala saat menghadapi anak ketika hendak sekolah yaitu ketidaktersediaan uang jajan anak, malas, jarak dari rumah ke sekolah; 4) partisipasi orang tua pada satuan pendidikan yaitu: semua orang tua menyekolahkan anak di satuan pendidikan dan mengikuti syarat ketentuan PKH bidang pendidikan. Kata kunci: partisipasi, PKH, pendidikan PENDAHULUAN Kemiskinan adalah masalah global yang dialami semua negara di dunia. Masalah kemiskinan menjadi masalah rumit sehingga negara tidak memiliki kemampuan menghapus kemiskinan secara sendiri. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, sehingga kemiskinan tidak dapat dihindari. Masalah kemiskinan bukan hal asing di negeri ini, umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena pangan yang ada masih kurang tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Kehidupan modern masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan dan kemudahan lainnya yang tersedia pada zaman modern. Kemiskinan tidak sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Hak-hak dasar diakui secara umum yang meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan dan perumahan. Masalah sosial yang ada di Indonesia merupakan masalah yang relevan dikaji terus menerus. Masalah kemiskinan telah hadir sejak lama dan masih ada di masyarakat saat ini, gejalanya meningkat sejalan dengan krisis multidimensional yang dihadapi bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia adalah negara berkembang dengan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahun, sehingga tingkat kesejahteraan rakyat jauh di bawah tingkat kesejahteraan negara-negara maju. Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengembangan sistem jaminan sosial, mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH). Tujuan utama PKH adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama bidang pendidikan dan kesehatan pada kelompok Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). PKH merupakan strategi penanggulangan kemiskinan yang dirancang untuk membantu RTSM pada sisi beban

51-54 pengeluaran khususnya terkait dengan upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk jangka pendek dan memperbaiki pola pikir serta mengubah perilaku yang dapat membawa pada pemutusan rantai kemiskinan rumah tangga tersebut untuk jangka yang lebih panjang. Kemiskinan digambarkan dengan kondisi seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti sandang, pangan dan papan. Kurangnya pendapatan mengakibatkan seseorang memiliki kualitas hidup yang rendah, disebabkan orang miskin tidak memiliki biaya mengakses berbagai layanan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Kemiskinan membatasi hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan yang layak, pekerjaan yang memadai dan kemiskinan menjadi alasan rendahnya indeks pembangunan manusia di Indonesia. Kemiskinan adalah tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa serta motivasi fundamental dari cita-cita untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Di Indonesia, masalah kemiskinan adalah masalah sosial yang relevan untuk dikaji. Kemiskinan dikategorikan dalam empat kategori; kemiskinan absolut, relatif, kultural dan struktural. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan tidak dapat diukur dengan angka. Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan alat penelitian yang utama. Sedangkan teknik deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menggambarkan tentang bagaimana implementasi program keluarga harapan (PKH) dalam upaya memberikan pelayanan bidang kesehatan bagi keluarga sangat miskin di Desa Paya Cut Kecamatan Peusangan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Ekonomi Desa Paya Cut adalah desa dipinggiran kota Matangglumpangdua dan penghasilan utama penduduk desanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya berupa sandang, pangan dan papan beragam. Berdasarkan data jenis penggunaan lahan, masyarakat Desa Paya Cut dikatagorikan banyak bermata pencaharian/berprofesi sebagai pertanian dan holtikultura sebanyak 32 orang, peternakan 15 orang, pegawai 90 orang, pedagang 15 orang dan lain-lain 12 orang (Monografi WKP3K Peusangan, 2017). Tabel 1. Jumlah dan Persentase Kondisi Ekonomi menurut Pekerjaan Penduduk Desa Paya Cut, Tahun 2017 No. Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Petani 32 8.8 2 Peternak ayam 10 0.85 3 Pedagang 15 1.54 4 PNS 90 25.39 5 TNI/POLRI 9 0.98 6 Pensiunan 24 2.67 7 Pegawai swasta 80 23.39 8 Wiraswasta 50 14.27 9 Buruh lepas 71 16.73 10 Pengrajin 3 0.15 11 Supir 4 0.27 12 Tukang ojeg 2 0.13 13 Bidan 15 1.4 14 Penjahit 23 2.2 15 Lainnya 12 1.23 Jumlah 440 100 Sumber: Kantor Desa Paya Cut

52-54 2. Kondisi Sosial Kondisi sosial masyarakat Desa Paya Cut, dilihat melalui karakteristik jenis kelamin laki-laki yaitu 1070 orang dan perempuan 603 orang, serta agama yang dianut, masyarakatnya mayoritas beragama Islam. Desa Paya Cut memiliki fasilitas kesehatan yang cukup, minimal ada posyandu sebanyak 1 unit, walaupun memang fasilitas pelayanan kesehatan lainnya masyarakat mendatangi puskesmas Peusangan. Selain itu, penggunaan alat komunikasi seperti Hp untuk pemberitahuan informasi oleh pendamping kepada sasaran PKH sering tidak terjangkau masyarakat, karena tidak semua sasaran penerima PKH memiliki alat komunikasi yang efektif, jadi informasi tidak terjangkau masyarakat. Gambar 1. Kondisi Fasilitas menurut Jumlah Sarana Kesehatan di Desa Paya Cut, Tahun 2014 Sumber : Kantor Desa Paya Cut Gambar di atas menunjukkan bahwa untuk ukuran sebuah desa, Desa Paya Cut memiliki fasilitas kesehatan yang cukup, minimal adanya posyandu sebanyak 1 unit, walapun untuk fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, seperti rumah sakit dan dokter sangat rendah. Fasilitas sarana kesehatan yang ada di Desa Paya Cut sejauh ini memang belum ada optimalisasi dari masyarakat, misalnya dengan rutin memeriksakan anak ke posyandu, sehingga PKH mencoba memberikan stimulasi kepada RTSM untuk mengakses pelayanan kesehatan dengan lebih baik. Selain kewajiban penerima PKH dalam hal kesehatan, mereka berkewajiban terkait sekolah anak mereka, minimal memenuhi anjuran pemerintah sekolah wajib 9 tahun (SD-SMP) Gambar 2. Kondisi Fasilitas menurut Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Paya Cut Sumber: Kantor Desa Desa Paya Cut

53-54 Gambar di atas menggambarkan bahwa umumnya masyarakat Desa Paya Cut hanya lulusan SD atau sederajat dan disusul oleh tidak tamat SD. Rendahnya tingkat pendidikan behubungan dengan produktifitas dan kapasitas kualitas sumber daya manusia. Tingkat pendidikan juga ditunjang oleh fasilitas atau saran yang ada. Di Desa Paya Cut hanya terdapat 6 SD/MI berstatus negeri dan 5 berstatus swasta, sementara untuk SMP dan SMA hanya ada 2 yang berstatus swasta. Masyarakat menuturkan bahwa walaupun ada sekolah swasta di daerah mereka namun mereka sulit mengakses pendidikan karena biaya yang mahal. 3. Pendamping PKH Desa Desa Paya Cut Kecamatan Peusangan Pendamping PKH adalah pihak kunci yang menjembatani penerima manfaat dengan pihak lain yang terlibat di kecamatan maupun program di kabupaten/kota. Tugas pendamping termasuk melakukan sosialisasi pengawasan dan mendampingi para penerima manfaat dalam memenuhi komitmen. Peran pendamping PKH diperlukan karena orang miskin tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memperjuangkan hak mereka sehingga perlu ada pendamping yang membatu mereka mendapatkan hak dan mendampingi mereka untuk memenuhi kewajiban PKH (Depsos, 2007). Tabel 2. Tugas Pendamping PKH (Tugas Persiapan Program) 1 Menyelenggarakan pertemuan awal dengan seluruh penerima PKH Menginformasikan program kepada RTSM peserta PKH dan mendukung sosialisasi kepada 2 masyarakat umum Mengelompokkan peserta kedalam kelompok yang terdiri atas 20-25 orang peserta PKH untuk 3 mempermudah tugas pendamping 4 Memfasilitasi pemilihan ketua kelompok PKH 5 Membantu peserta PKH dalam pengisian persyaratan PKH 6 Mengkoordinasikan pelaksanaan kunjungan awal ke puskesmas dan pendaftaran Tabel 3. Tugas Pendamping PKH (Tugas Rutin) Menerima pemutakhiran data peserta PKH dan mengirimkan formulir pemutakhiran data ke UPPKH 1 kabupaten/kota 2 Menerima mengaduan dari ketua kelompok 3 Kunjungan insidental kepada penerima PKH yang tidak komitmen 4 Pertemuan dengan semua peserta PKH setiap enam bulan untuk resosialisasi 5 Koordinasi dengan pihak setempat terkait pelayanan kesehatan dan pendidikan 6 Pertemuan bulanan dengan ketua kelompok 7 Pertemuan bulanan dengan pelayan kesehatan dan pendidikan setempat Pertemuan triwulan dan tiap semester kepada UPPKH daerah, pendamping, pelayan kesehatan dan 8 pendidikan Desa Paya Cut memiliki 2 pendamping PKH, yaitu Ibu Nurulaini dan Bapak Marbawi,SP. Masingmasing pendamping memiliki wilayah dampingan yang berbeda. 4. Keterlibatan Pemerintahan Desa Paya Cut dalam Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Jika melihat stuktur organisasi PKH di tingkat pusat hingga kecamatan, tidak tergambarkan peran pemerintah desa disana. Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 72 Tahun 2005, pemerintah desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan badan permusyawarahan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan RI. Nama lain pemerintah desa adalah kepala desa dan perangkat desa yang membantu didalamnya. Menurut penuturan Geuchik Paya Cut, bahwa Desa tidak banyak terlibat dalam perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi, namun desa ikut bergabung melakukan survei dengan BPS, memilih RTSM yang layak sebagai penerima PKH. Namun pasca itu para pendamping dan dinas terkait sifatnya hanya koordinasi, itu pun tidak sering, melainkan hanya berupa pelaporan per pencairan saja.

54-54 Sejauh ini pihak pemerintah desa tidak terlalu dilibatkan dalam Program Keluarga Harapan (PKH), mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pihak desa secara kewenangan tidak banyak sehingga hanya menerima laporan PKH saja secara keseluruhan. Keterlibatan pemerintah desa, dalam hal ini pemerintah Desa Paya Cut jika dibagi dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, maka pada tahap perencanaan, pemerintah desa terlibat dalam proses rekomendasi nama RTSM yang kemudian disurvei secara langsung oleh pihak BPS dan pendamping di desa tersebut. Tahap pelaksanaan, pemerintah desa hanya berperan pada fungsi pelaporan dan koordinasi tekait pelaksanaan PKH, misalnya pelaporan bulanan per pencairan yang diberikan oleh pendamping dan fungsi koordinasi jika ada beberapa agenda atau kegiatan terkait sedangkan dalam fungsi evaluasi, pemerintah desa juga tidak turut terlibat secara langsung karena evaluasi PKH dilakukan per periode pencairan melalui rapat koordinasi di level kabupaten yang menghadirkan UPPKH kabupaten, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, POLRI dan sebagainya. Keterlibatan pemerintah desa merupakan hal yang penting untuk sebuah program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hal ini dikarenakan pemerintah desa merupakan pihak yang paling mengetahui kondisi masyarakatnya dibandingkan dengan pihak luar yang sebelumnya belum pernah terlibat langsung di daerah tersebut. Khususnya terkait proses pemilihan RTSM penerima PKH, hal ini dikarenakan ini merupakan fase permulaan program, jika PKH diberikan secara tidak tepat maka akan berpengaruh pula terhadap optimalisasi pencapaian tujuan. SIMPULAN Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang memberikan bantuan tunai kepada KSM yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0-15 tahun dan/atau ibu hamil/nifas dan berada pada lokasi terpilih. Program ini merupakan program kolaborasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Sosial, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Departemen Komunikasi dan lnformatika dan Badan Pusat Statistik. Tujuan utama dari PKH untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin. REFERENSI Alkadri, Muchdie, Suhandojo. 2001. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah: Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia, dan Teknologi. Jakarta: Direktorat Kebijaksanaan Teknologi untuk Pengembangan Wilayah BPPT. Aly, Rahmad; Iqbal, Nurkhalis B. 2005. Pengembangan Kapasitas Petani Miskin melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Komunitas (Kasus Proyek Peningkatan Pendapatan Petani Miskin melalui Inovasi di Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah). Tesis. Bogor: Magister Sains Pascasarjana IPB.