JURNAL. The Influence Of Quality Of Service, Atmosphere Shop, and Price on Decision Purchase in Ria Mart Campurdarat Tulungagung District in 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. yang merupakan hubungan sebab akibat. 37 Hubungan ini terjadi apabila dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

PENGARUH MERCHANDISING, DISPLAY BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA TOKO MARGO MULYO DI WATES KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), yaitu. menjadi fokus perhatian untuk diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu korelatif explonaratif dan menggunakan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMUNIKASI DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA BANK BTPN KCP JATIROGO TUBAN)

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN MEREK SPAREPART HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO SPAREPART PAKDE MIEJLING MOTOR NGANJUK

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA JUAL BELI MOBIL UD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MERCHANDISING, ATMOSFER DALAM GERAI, PELAYANAN RITEL DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang

PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA DISTRO INSPIRED 27 SOEKARNO HATTA MALANG SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksplanatori (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengaruh faktor personal, relasi sosial dan pengaruh pembelajaran

Transkripsi:

JURNAL PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, ATMOSFER TOKO, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RIA MART CAMPURDARAT KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA TAHUN 2017 The Influence Of Quality Of Service, Atmosphere Shop, and Price on Decision Purchase in Ria Mart Campurdarat Tulungagung District in 2017 Oleh: MOHAMMAD YUSUF AFFANDI 13.1.02.02.0295 Dibimbing oleh : 1. Dr. H. Samari, S.E., M.M. 2. Sigit Ratnanto, S.T., M.M. PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017 1

2

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, ATMOSFER TOKO, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RIA MART CAMPURDARAT KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA TAHUN 2017 Mohammad Yusuf Affandi 13.1.02.02.0295 Yusufaffandi60@gmail.com Dr. H. Samari, S.E., M.M.. dan Sigit Ratnanto, S.T., M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan bisnis ritel atau eceran saat ini sangat meningkat dilihat dari kebutuhan masyarakat dari tahun ke tahun. Hal ini membuat bisnis ritel mengalami perkembangan yang baik di Indonesia. Sehingga banyak muncul ratusan minimarket, ratusan minimarket tersebut termasuk Indomaret dan Alfamart yang banyak berdiri di daerah Tulungagung dan mendominasi bisnis ritel. Saat ini pertumbuhan bisnis ritel masih berkembang seperti Ria Mart yang berdiri pada tahun 2007 dan sampai sekarang masih bisa bertahan di dunia bisnis ritel ini Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1) Menganalisis kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Ria Mart (2) Menganalisis atmosfer toko berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Ria Mart (3) Menganalisis harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Ria Mart (4) Menganalisis kualitas pelayanan, atmosfer toko dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Ria Mart. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik aksidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik kausal. Alat analisis yang digunakan Uji asumsi klasik, Analisis Regresi Linier Berganda, Uji Koefisien Determinasi dan Uji Hipotesis. Dengan bantuan program SPSS For Windows Versi 23. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Kualitas Pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Ria Mart pada tahun 2017 sebesar 4,234, (2) Atmosfer Toko secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Ria Mart pada tahun 2017 sebesar 2,910 (3) Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Ria Mart pada tahun 2017 (4) Kualitas Pelayanan, Atmosfer Toko dan Harga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di Ria Mart pada tahun 2017 sebesar 120,110. Implikasinya adalah kualitas pelayanan yang baik, atmofer toko yang nyaman dan harga yang bersaing dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Saran untuk perusahaan adalah agar meningkatkan kualitas pelayanan, atmosfer toko dan harga karena berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. KATA KUNCI : Kualitas Pelayanan, Atmosfer Toko, Harga, Keputusan Pembelian 3

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis untuk sekarang ini bisa dibilang mempunyai perkembangan yang baik dimana banyak pelaku bisnis meningkatkan usahanya atau membuka usaha baru dan banyak pendatang baru sebagai pelaku usaha. Salah satunya adalah bisnis ritel atau eceran yang saat ini sangat meningkat dilihat dari kebutuhan masyarakat dari tahun ke tahun, dimana masyarakat sangat selektif dan juga karena adanya perubahan dari cara pandang mereka kepada bisnis ritel atau eceran itu sendiri dan faktor-faktor yang tidak secara langsung berhubungan (yaitu lingkungan lokasi belanja). Bisnis ritel yang dipandang sebatas penyedia barang telah berkembang menjadi bukan sekedar tempat berbelanja tetapi juga tempat bersosialisasi. Hal ini membuat bisnis ritel mengalami perkembangan yang baik di Indonesia. Menurut Swastha dan Irawan (2008:105), keputusan pembelian adalah pemahaman konsumen tentang keinginan dan kebutuhan akan suatu produk dengan menilai sumbersumber yang ada dan menetapkan tujuan pembelian serta mengidentifikasi alternatif sehingga pengambilan keputusan untuk membeli yang disertai dengan perilaku Simki-Economic Vol. 01 No. 01 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB setelah melakukan pembelian. Faktorfaktor yang mempengaruhi diantaranya adalah kualitas pelayanan, atmosfer toko dan harga seperti penelitian yang sudah dilakukan oleh Muslim dan berjudul Analisis Pengaruh Merchandise, Promosi, Atmosfir Dalam Gerai, Pelayanan Ritel, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Toko Buku Gramedia Pandanaran Kota Semarang) Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan (Parasuraman, dkk dikutip oleh Lupiyadi dan Hamdani 2008:181). Kualitas pelayanan sendiri didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima. Jika kenyataan yang diterima lebih dari yang diharapkan maka pelayanan dapat dikatakan berkualitas dan sebaliknya. Dengan demikian, kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Muslim (2013), menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian 4

Menurut Ma ruf (2006:201), suasana atau atmosfer dalam gerai merupakan salah satu dari berbagai unsur dalam retail marketing mix. Suasana dalam gerai berperan penting memikat pembeli, membuat pelanggan nyaman dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan pelanggan produk apa yang perlu dimiliki baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan rumah tangga. Dengan demikian, atmosfer toko berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Dian Nur Cahyani, Saryadi dan Widiartanto (2014), menyatakan bahwa atmosfer toko berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara unsur unsur lain dalam bauran pemasaran ritel. Harga adalah satu satunya unsur dalam berbagai unsur bauran pemasaran ritel yang akan mendatangkan laba bagi peritel. Sedangkan unsur unsur lain dalam bauran pemasaran menghabiskan biaya (Ma ruf 2006:155). Dengan demikian, harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Pricilia Adji dan Hartono Subagio (2013), menyatakan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Ria Mart menawarkan beragam produk dari yang bersifat pribadi sampai yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar toko seperti makanan dan minuman ringan, sembako, parfum, dll. Dengan pelayanan yang baik dimana karyawannya ramah-ramah yang membuat konsumen nyaman untuk membeli, serta dengan penataan rak yang tidak terlalu berdekatan supaya konsumen yang sedang memilih barang bisa mudah dalam berjalan dan merasa nyaman tidak terlalu berdesakan dengan orang lain, sehingga akan memunculkan atmosfer toko yang baik. Dan harga yang sangat kompetitif dilihat dari perbandingan harga minimarket pesaing disekitar lingkungan toko yang memiliki harga beberapa produk lebih tinggi daripada harga beberapa produk di Ria Mart. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini diberi judul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Atmosfer Toko, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian di Ria Mart Campurdarat Kabupaten Tulungagung pada tahun 2017 B. Identifikasi Masalah 5

Berdasarkan uraian di latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Ria Mart menawarkan kualitas pelayanan yang baik dimana karyawan-karyawan yang bekerja ramah-ramah yang membuat konsumen nyaman berada ditoko untuk melakukan pembelian barang 2. Ria Mart menempatkan rak dengan rak lain dengan jarak yang pas sehingga konsumen lebih mudah untuk memilih produk yang diinginkan dan mempunyai lahan parkir yang cukup luas dan gratis untuk menciptakan atmosfer toko yang baik 3. Ria Mart memberikan harga yang relatif terjangkau daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya yaitu Indomart dan Alfamart. C. Batasan Masalah Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka dalam batasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya meneliti faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ditinjau dari kualitas pelayanan, atmosfer toko dan harga 2. Subjek yang diteliti adalah konsumen Ria Mart Campurdarat Tulungagung pada tahun 2017 3. Objek yang diteliti adalah Ria Mart Campurdarat Tulungagung D. Rumusan masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, adapun rumusan masalah dari penelitian sebagai berikut : 1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Ria Mart? 2. Apakah atmosfer toko berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Ria Mart? 3. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Ria Mart? 4. Apakah pelayanan, atmosfer toko dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Ria Mart? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yakni untuk menganalisis : 1. Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen di Ria Mart 2. Atmosfer toko berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen di Ria Mart 3. Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen di Ria Mart 6

Kualitas pelayanan, atmosfer toko dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen di Ria Mart II. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel, yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat yaitu, Variabel Terikat (Dependen Variable) Menurut Sugiyono (2014:39) Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian (Y). Variabel Bebas (Independent Variable) Menurut Sugiyono (2014:39) Variabel independen adalah variabel yang sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, dan antesenden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel ini memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah : 1) X 1 = Kualitas pelayanan 2) X 2 = Atmosfer toko 3) X 3 = Harga 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional menurut Supranto (2010:322) adalah terdiri dari upaya mereduksi konsep dari tingkat abstraksi (tidak jelas) menuju ke tingkat yang lebih konkret, dengan jalan merinci atau memecah menjadi dimensi kemudian elemen, diikuti dengan upaya menjawab pertanyaan pertanyaan apa yang terkait dengan elemen-elemen dimensi dari suatu konsep. Berikut beberapa variabel yang termasuk dalam penelitian ini antara lain: a. Keputusan pembelian (Y) Pengertian Keputusan pembelian menurut Swastha dan Irawan (2008:105) Keputusan pembelian adalah pemahaman konsumen tentang keinginan dan kebutuhan akan suatu produk dengan menilai sumber-sumber yang ada dan menetapkan tujuan pembelian serta mengidentifikasi alternatif sehingga pengambilan keputusan untuk membeli yang 7

disertai dengan perilaku setelah melakukan pembelian. Adapun indikator-indikator variabel keputusan pembelian dapat diukur melalui (Kotler, 2000:204) Y1 Keyakinan dalam Y2 Y3 membeli adalah Kemampuan suatu produk untuk keputusan konsumen mempengaruhi pembelian Sesuai dengan keinginan Elemen-elemen yang terkandung dalam produk tersebut kebutuhan konsumen Merekomendasikan memenuhi kepada orang lain adalah Mengajak atau membujuk orang lain untuk membeli produk ke toko tersebut b. Kualitas Pelayanan (X 1 ) Pengertian pelayanan kualitas menurut Parasuraman, dkk dikutip oleh Lupiyadi dan Hamdani (2008:181), salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Kualitas pelayanan sendiri didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima. Jika kenyataan yang diterima lebih dari yang diharapkan maka pelayanan dapat dikatakan berkualitas dan sebaliknya. Adapun Indikator kualitas pelayanan menurut Zeithaml et.al (1990:42) : X1.1 Keandalan petugas dalam informasi yaitu mengenai memberikan pelayanan informasi perusahaan yang dikuasai oleh petugas X1.2 Penampilan petugas pelayanan yaitu mengenai apa yang dipakai berupa assesoris dll karyawan pakaian, X1.3 Keramahan petugas pelayanan yaitu sikap dari karyawan dalam menangani dengan ramah c. Atmosfer Toko (X 2 ) konsumen Pengertian atmosfer toko Menurut Utami (2006:238) atmosfer toko adalah desain lingkungan melalui komunikasi 8

visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi dalam membeli barang. pelanggan Adapun Indikator atmosfer toko menurut Berman dan Evan (2007:545) X2.1 Exterior : Keseluruhan lingkungan luar toko seperti pintu masuk, etalase, lahan parkir, dll. X2.2 General Interior : Elemen-elemen yang terdapat di dalam toko seperti suara, aroma, dll. penerangan, X2.3 Store Layout : d. Harga (X 3 ) Pengaturan dan penataan ruang untuk memudahkan konsumen Pengertian harga menurut Tjiptono (2008:151), harga adalah satuan moneter atau ukurang lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Adapun Indikator harga menurut (Stanton, 2005:117) melalui : X3.1 Harga yang sesuai dengan kualitas produk yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan kualitas produk yang dapat konsumen. diperoleh X3.2 Harga yang sesuai dengan manfaat produk yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen/penjual yang sesuai dengan manfaat yang dapat diperoleh konsumen dari produk yang dibeli. Perbandingan harga dengan merk lain yaitu penawaran harga yang diberikan oleh produsen/penjual berbeda dan bersaing dengan yang diberikan oleh produsen lain, pada jenis produk yang sama. B. Pendekatan dan Teknik Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, 9

karena penelitian ini disajikan dengan angka angka, misalnya suatu pernyataan atau pertanyaan dalam skala pengukuran dan memerlukan alternatif jawaban seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket. Menurut Sugiyono (2014:11) metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 2. Teknik Penelitian Teknik penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat kausal (sebab-akibat) Menurut Sugiyono (2016:62) penelitian kausal adalah penelitian yang dimaksudkan mengungkapkan untuk permasalahan yang bersifat hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Teknk penelitian kausal digunakan untuk mengetahui sebab-akibat dari variabelvariabel yang diteliti untuk menjawab pertanyaan peneliian. Penelitian kausal biasanya menggunakan metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan mempengaruhi dependen variable pada situasi yang telah direncanakan. Dalam penelitian ini variabel bebas yaitu kualitas pelayanan (X 1 ), atmosfer toko (X 2 ), dan harga (X 3 ) terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian para konsumen di Ria Mart Campurdarat. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini diajukan pada konsumen Ria Mart Campurdarat, Desa Campurdarat Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung. Tempat penelitian ini dipilih berawal dari pengalaman pribadi peneliti yang bertempat tinggal didekat Ria Mart, berdasarkan hal tersebut sehingga peneliti berkeinginan untuk meneliti lebih lanjut mengenai keputusan pembelian pada Ria Mart Campurdarat. 2. Waktu Penelitian Adapun waktu pelaksanaan proses penelitian ini memerlukan 10

waktu ± 4 bulan, terhitung tanggal 1 April 2017 sampai 31 Juli 2017. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2014:61) populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulanmya dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah seluruh konsumen di Ria Mart Campurdarat 2. Sampel Populasi dalam penelitian ini diperkirakan sangat besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan pengambilan sampel. Menurut Sugiyono (2014:120) Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pada penelitian ini adalah sebagian konsumen di Ria Mart Campurdarat sebanyak 40 sampel Metode pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode aksidental sampling. Aksidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data, Sugiyono (2001:60). E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pengembangan Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah menggunakan angket (kuesioner). Menurut Sugiyono (2013:142), kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Tabel 1. Penelitian Skala Likert No Alternatif Skor 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Netral (N) 3 4 Setuju (S) 4 5 Sangat Setuju (SS) 5 11

2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pada penelitian ini instrumen penelitian ini akan diuji menggunakan validitas dan reliabilitas sebagai alat ukur suatu instrumen yang akan diujikan. Oleh sebab itu pada penelitian dengan kuisioner, uji reliabilitas dan validitas sangat dibutuhkan. a. Uji Validitas Menurut Arikunto (2010:211), uji validitas adalah kevalidan atau keafsahan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sedangkan menurut Ghozali (2011:52) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor per butir pertanyaan dengan total skor variabel atau konstruk, yaitu membandingkan nilai r hitung dengan menggunakan r tabel. b. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2011:48), Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang mempunyai indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan aplikasi SPSS 23.0, yaitu dengan uji statistik, Cronbach Alpha. F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan analisis statistik yang digunakan untuk menganalisa data yang telah didapatkan pada saat penelitian kemudian mendeskripsikanya dan menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. 2. Analisis Kuantitatif a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini mencangkup, uji normalitas, uji 12

heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi. 1) Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal atau tidak. Menurut Ghozali (2011:160). Model regresi yang baik merupakan distribusi data yang normal atau mendekati normal, indikasi terjadinya normalitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Probability Plot. Sebagai dasar pengambilan keputusanya adalah sebagai berikut: a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi asumsi normalitas. memenuhi b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik tidak histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas. 2) Uji Multikolinieritas Uji bertujuan asumsi multikolinearitas untuk menguji apakah model regresi yang diperoleh terdapat korelasi antara variabel bebas menurut Ghozali (2011:106). Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen dan tidak orthogonal atau nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Pengujian dapat juga dilihat dari nilai toleransi value atau Variance Factor tolerance Inflation (VIF), nilai yang besarnya diatas 0,1 dan 13

nilai VIF dibawah 10 menunjukkan tidak multikolinearitas bahwa ada pada variabel independenya, sebaliknya akan terjadi multikolinearitas apabila nilai nilai VIF lebih kecil dari 0,1 atau lebih besar dari 10. 3) Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011:139) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika dilihat terdapat varian berbeda disebut heteroskedastisitas. maka Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. 4) Uji Autokorelasi Menurut terjadi Ghozali (2016:95) uji korelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan keasalahan t-1 (sebelumnya) jka terjadi korelasi maka dinamakan autokorelasi. problem b. Analisis Regresi Linier Berganda Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda merupakan teknik statistic yang digunakan untuk meramal bagaimana keadaan atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Ghozali (2011:166) analisis regresi linier berganda merupakan teknik analisis yang umum digunakan dalam menganalisa hubungan dan pengaruh satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas, dengan rumus sebagai berikut: Y = a + ß 1 X 1 + ß 2X 2 + ß 3X 3 + e 14

Keterangan : Y = Variabel dependen, yaitu keputusan pembelian a = Bilangan konstan ß 1 ß 2 = Koefisien regresi X 1 = Variabel independen, yaitu kualitas pelayanan X 2 = Variabel independen, yaitu atmosfer took X 3 = Variabel independen, yaitu harga e = Kesalahan prediksi (Standart Error) c. Koefisien Determinasi(R 2 ) Menurut Ghozali (2011:97), koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar kontribusi dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R 2 ). Pada model regresi linier sederhana ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R 2 ). Jika (R 2 ) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R 2 ) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel terhadap variabel terikat. d. Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan terhadap hipotesis statistik menggunakan uji t dan uji f. 1) Uji t (Parsial) Menurut Ghozali (2011:98) pengujian ini dilakukan berguna untuk membuktikan apakah pengaruh dari variabel independen secara parsial (individu) memiliki pengaruh signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Menurut Sugiyono (2014:180) untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis diterima atau ditolak adalah dengan membandingkan besarnya nilai t hitung dan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut: 15

a) Apabila probabilitas < sig 0,05 atau t hitung > t tabel maka hipotesis pokok (H 0 ) ditolak dan hipotesis alternatif (H a ) diterima. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara varibel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). b) Apabila probabilitas > 2) Uji F sig 0,05 atau t hitung < t tabel t hitung > t tabel maka hipotesis pokok (H 0 ) diterima dan hipotesis alternatif (H a ) ditolak. Hal ini berarti tidak ada pengaruh signifikan yang antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan variabel bebas (X) secara simultan tethadap variabel terikat (Y). Sama halnya dengan uji t tadi, untuk melakukan uji F dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat bantu berupa aplikasi software SPSS versi 23.0 Untuk menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh variabel bebas (X) secara serempak (simultan) terhadap variabel terikat (Y) adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut: a) Apabila probabilitas sig < sig 0,05 atau F hitung > F tabel maka hipotesis pokok (H 0 ) ditolak dan hipotesis alternatif (H a ) diterima. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara varibel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). b) Apabila probabilitas sig > sig 0,05 atau F hitung < F tabel, maka hipotesis pokok (H 0 ) diterima dan hipotesis alternatif (H a ) ditolak. Hal ini berarti tidak ada pengaruh signifikan yang antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) III HASIL DAN KESIMPULAN A. Uji Asumsi Klasik 16

1. Uji Normalitas pembelian lebih kecil dari 10 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0.1. 3. Uji Heteroskedastisitas Gambar 1. Uji Normalitas Normal Probability Plot menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Fakta untuk membuktikan bahwa regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinieritas Tabel 2. Uji Multikolinieritas Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa model regresi tidak terjadi multikoliniearitas atau korelasi yang sempurna antara variabel-variabel bebas. Kriteria tidak terjadi multikolinearitas adalah nilai VIF kualitas pelayanan, atmosfer toko, harga dan keputusan Tabel 2. Uji Autokorelasi Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji nilai uji Durbin-Watson sebesar 1.970 nilai dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson signifikasi 5%, n=40, dan k=3. Nilai du (3.40)=1.66 sehingga 4-du= 4-1.658 = 2.342. Dengan demikian dapat disimpulkan nilai Durbin- Watson (dw) terletak antara du s/d 4-du sehingga tidak terjadi autokolerasi. 17

B. Analisis Regresi Berganda Tabel 3. Analisis Regresi Berganda Tabel 4. Uji Koefisien Determinasi Dari persamaan regresi tersebut di atas berarti: 1. α = 1.027 Artinya apabila kualitas pelayanan, atmosfer toko dan harga, diasumsikan tidak memiliki pengaruh sama sekali (= 0), maka variabel Y (keputusan pembelian) memiliki nilai sebesar 1.027. 2. β₁ = 0.345 Besarnya koefisien regresi kualitas pelayanan sebesar 0,361, artinya setiap peningkatan 1 kualitas pelayanan, maka keputusan pembelian akan meningkatkan sebesar 0.345. 3. β₂ = 0.276 Besarnya koefisien regresi atmosfer toko adalah sebesar 0,262, artinya setiap peningkatan 1 atmosfer toko, maka keputusan pembelian akan meningkatkan sebesar 0.276. 4. β₃ = 0.350 Besarnya koefisien regresi harga sebesar 0,308 artinya setiap peningkatan 1 harga, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0.350 C. Uji Koefisien Determinasi Nilai Adjust R Square adalah sebesar 0.902. Hal ini menu njukkan besarnya pengaruh kualitas pelayanan, atmosfer toko dan harga terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 90.2%, berarti masih ada variabel lain yang mempengaruhi sebesar 9.8% akan tetapi variabel tersebut tidak diteliti dalam penelitian ini. D. Pengujian Hipotesis 1. Uji Parsial (Uji t) Tabel 5. Uji Parsial (Uji t) Terlihat variabel kualitas pelayanan mempunyai nilai sig. 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak. Kemudian variabel atmosfer toko terdapat sig. 0,006 < 0,05, maka H 0 ditolak. Sementara itu variabel harga menunjukkan sig. 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan, atmosfer toko dan harga mempunyai pengaruh 18

signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian. 2. Uji Simultan (Uji F) Tabel 6. Uji Simultan (Uji F) Dari perhitungan di atas diketahui bahwa nilai signifikansi pengujian sebesar 0,000 < 0.05 yang artinya H 0 ditolak dan H 4 diterima. Berdasarkan perhitungan di atas terbukti bahwa secara serempak (simultan) kualitas pelayanan (X 1 ), atmosfer toko (X 2 ), dan harga (X 3 ), berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Kesimpulan 1. Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian di Ria Mart Campurdarat. 2. Ada pengaruh yang signifikan antara atmosfer toko terhadap keputusan pembelian di Ria Mart Campurdarat. 3. Ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian di Ria Mart Campurdarat. 4. Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan, atmosfer toko dan harga secara simultan terhadap keputusan pembelian di Ria Mart Campurdarat. IV DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT> Rineka Cipta Berman, Barry, and Joel R. Evans. 2007. Retail Management. New Jersey: Prentice Hall Ghozali, imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program Spss. Semarang: UNDIP.. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: UNDIP Juliantara, dadang. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Perspektif. Edisi 3 Cetakan 1. Yogyakarta: Asia Buku 3. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 2, Edisi Milenium. Jakarta: PT Prehallindo.. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 12, Jilid 2. PT. Indeks. Kotler, Philip and Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid I. Jakarta: Erlangga. Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran. Graha ilmu Levy, Michael & Weitz, Barton A. 2009. Retailing Management (7th Ed.). New York: McGraw-Hill Irwin. Lupiyadi & Hamdani. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ma ruf, Hendri. 2006. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Schiffman, I.G., & Leslie L.K. 2004. Consumer Behaviour (8th Ed). Prentice Hall, New Jersey. 19

Stanton, William J. 2005. Prinsip Pemasaran. Cetakan Ketujuh. Jakarta: Erlangga Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta. Supranto, J. 2010. Statistika. Jakarta: Erlangga Swastha, Basu & Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Moderen. Cetakan Ketujuh. Liberty: Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2004. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media.. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.. 2012. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Edisi 2. Yogyakarta: Andi Utami, Christina Whidya. 2006. Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Salemba Empat. 2008. Manajemen Barang Dagangan Dalam Bisnis Ritel. Malang: Bayumedia Publishing Whidya, Christina. 2008. Manajemen Barang Dagangan Dalam Bisnis Ritel: Bayumedia Publishing. Zeithmal, A. Valerie and Narry Jo Bitner. 1990. Service Marketing. New Jersey: Mc Grwa Hill 20