setelah tax reform, Pemerintah menjadikan sektor pajak sebagai sumber utama dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. oleh pemerintah pusat merupakan sumber penerimaan Negara Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai daerah otonom, maka daerah berhak untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bertujuan sebagai salah satu syarat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumber pendapatan negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan PKLM adalah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dalam menghadapi era-globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan majunya perkembangan yang sedang dilakukan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor, baik itu berupa sepeda motor ataupun mobil. Masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama ikut melaksanakan kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Demi mewujudkan kemandirian suatu bangsa dan negara dalam pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Dalam hal ini peran masyarakat Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan harkat, martabat,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan, sebagai mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. peranan penting dan vital dalam kebijaksanaan fiskal, baik negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. mungkin hidup tanpa adanya masyarakat. Negara adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) mahasiswa yang bertujuan meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pelaksanaan praktek kerja lapangan mandiri ( PKLM ) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKLM) Dalam meghadapi era globalisasi dan penigkatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. kesejahtraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada pembangunan di masing-masing daerah. Terutama kota Medan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pajak Kendaraan Bermotor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi dan kewenangan pemerintah daerah

kesadaran masyarakatnya dalam mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh pelayanan dan fasilitas umum maupun penyediaan biaya bagi pelaksanaan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber-sumber pendapatan daerah sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. penulis mengambil tema mengenai Pajak Daerah, khususnya Pajak Reklame.

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) langsung dapat membimbing kita kedalam dunia kerja nyata guna memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan (daya pikul) masing-masing yang dapat dipaksakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja lapangan Mandiri (PKLM) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Politik Universitas Sumatera Utara. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian

BAB I PENDAHULUAN. Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) kehidupan masyarakat khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang optimal perlu diwujudkan untuk mendukung kemandirian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. politik,perlu disadari pula bahwa mutu pendidikan bagi pelajar harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, melalui pajak tersebut Pemerintah mampu membiayai pengeluaran

PAJAK DAERAH PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang masih terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruhi dan memiliki peranan yang terpenting bagi Negara Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. warga negaranya yang memenuhi syarat secara hukum berhak wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Administrasi Perpajakan. Oleh karena itu Praktik Kerja Lapangan Mandiri diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah di indonesia, yaitu mulai tanggal 1 januari Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan

BAB II LANDASAN TEORI. sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing ahli pada saat merumuskan. Definisi pajak menurut para ahli sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan pembangunan dibutuhkan segala potensi yang. Sumber pendapatan keuangan Pemerintah dalam upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah sebagai pengatur dan pembuat kebijakan telah memberi

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dianggap mampu mencerminkan kerjasama nasional. Dalam hal pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional demi masyarakat adil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Perpajakan merupakan disiplin ilmu yang dinamis, yang ketentuannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dari sektor pajak diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pengalaman praktis di lapangan yang secara langsung. berhubungan dengan teori teori keahlian yang diterima di bangku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan dan pembangunan.

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di perlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasiaonal. Tanggung

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Sebagaimana diketahui tujuan Pembangunan Nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan Nasional tersebut, maka Pemerintah secara intensif melakukan berbagai macam kebijakan strategis berkaitan dengan program pembangunan baik pembangunan jangka pendek maupun program pembangunan jangka panjang. Dan untuk keberhasilan program pembangunan nasional tersebut tentunya dibutuhkan dana pembangunan yang tidak sedikit. Pemerintah menjadikan sektor pajak sebagai sumber utama dalam menopang pembiayaan pembangunan nasional. Dan dalam kenyataannya penerimaan negara dari sektor pajak dari tahun ketahun semakin meningkat dan sejalan dengan hal tersebut peranan pajak sebagai penopang program pembangunan nasional juga semakin meningkat. Sebelum diadakan tax reform di Indonesia, pembangunan nasional selalu mengandalkan sumber dana yang sebagian besar dari sektor minyak dan gas. Namun setelah tax reform, Pemerintah menjadikan sektor pajak sebagai sumber utama dalam menopang pembiayaan pembangunan nasional. Dan dalam kenyataannya penerimaan negara dari sektor pajak dari tahun ketahun semakin meningkat dan sejalan dengan

hal tersebut peranan pajak sebagai penopang program pembangunan nasional juga semakin meningkat. Berdasarkan kewenangannya, pajak dapat dibedakaan sebagai Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Mengenai Pajak Daerah, peranannya juga sangat penting sebagai sumber Pendapatan Daerah dan sebagai penopang Pembangunan Daerah, karena Pajak Daerah merupakan salah satu Sumber Pendapatan Asli Daerah. Pajak sebagai satu perwujudan kewajiban kenegaraan, ditegaskan bahwa penempatan beban kepada rakyat seperti pajak, retribusi dan lain - lain, harus ditetapkan dengan Undang - Undang. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang antara lain berupa Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, menjadi salah satu sumber pembiayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Pajak Daerah merupakan suatu sistim perpajakan Indonesia, yang pada dasarnya merupakan beban masyarakat sehingga perlu dijaga agar kebijaksanaan tersebut dapat memberikan beban yang adil bagi seluruh masyarakat. Sejalan dengan sistem perpajakan nasional, pembinaan pajak daerah dan retribusi daerah dilakukan secara terpadu dengan pajak nasional. Terutama mengenai obyek dan tarif pajak, sehingga antara Pajak Nasional dengan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, saling melengkapi.

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah untuk memantapkan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor itu sendiri dilaksanakan oleh UPTD, pada Kantor Bersama Samsat dimana dalam pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor tersebut dilakukan dengan sistem terpadu bersama pengeluaran Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) dan pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Meskipun dituntut untuk senantiasa ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah, namun demikian dalam melaksanakan target pendapatan asli daerah ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan penerimaan tahun sebelumnya, potensi, dan asumsi pertumbuhan ekonomi. Dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah itu juga diupayakan untuk tidak memberatkan dunia usaha dan masyarkat. Yang antara lain ditempuh melalui penyederhanaan prosedur administrasi pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah khususnya Pajak Kendaraan Bermotor, serta peningkatan pengendalian dan pengawasan pemungutan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk terciptanya efektifitas dan effisiensi yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan. Berdasarkan hal tersebut maka untuk pembuatan Laporan Tugas Akhir, Penulis tertarik untuk mengambil judul Pelaksanaan Pemungutan Pajak

Kendaraan Bermotor Pada Unit Pelayanan Teknik Daerah (UPTD) Pada Kantor Satuan Manunggal Di Bawah Satu Atap (SAMSAT) Kabanjahe untuk mengetahui penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari jenis pungutan Pajak Kendaraan Bermotor mampu memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karo dan pelaksanaan pemungutannya. B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri Praktik kerja lapangan mandiri (PKLM) merupakan salah satu syarat yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakn pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 1. Tujuan PKLM Adapun tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini yang hendak dicapai melalui penulisan Laporan Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut : 1.1 Untuk mengetahui pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor yang terjadi di UPTD pada Kantor SAMSAT Kabanjahe. 1.2 Untuk mengetahui hambatan - hambatan yang yang terjadi dalam pelaksanaan pemungutan pajak kendaraan bermotor diuptd pada Kantor SAMSAT Kabanjahe.

1.3 Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatanhambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pemungutan pajak kendaraan bermotor diuptd pada Kantor SAMSAT Kabanjahe. 2. Manfaat PKLM Adapun yang menjadi manfaat dalam Praktik Kerja lapangan Mandiri (PKLM) dapat di uraikan sebagai berikut : 2.1 Bagi Mahasiswa a. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang diperoleh di perkuliahan kedalam permasalahan yang di hadapi di dalam PKLM di kantor SAMSAT Kabanjahe. b. Untuk mengetahui pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor yang terjadi di UPTD pada Kantor SAMSAT Kabanjahe dan masalah-masalah apa saja yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). c. Menumbuhkan dan menciptakan semangat profesional dalam melaksanakan pekerjaan serta mengembangkan rasa tanggung jawab dan disiplin. d. Untuk meningkatkan komunikasi maupun pendekatan terhadap kantor dimana mahasiswa mengadakan penelitian. e. Menambah motivasi belajar dan mengetahui situasi dunia kerja yang sebenarnya.

2.2 Bagi Kantor SAMSAT Kabanjahe a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Dinas Pendapatan Kabupaten Karo khususnya SAMSAT UPTDKABANJAHE dengan lembaga pendidikan Program DIPLOMA III Administrasi Perpajakan. b. Memperoleh ide-ide baru dengan dilaksanakannya PKLM. c. Mendapatkan bantuan tenaga terampil dari mahasiswa Program DIPLOMA III Administrasi Perpajakan. d. Membantu pihak Kantor SAMSAT dalam hal sosialisasi perpajakan kepada masayarakat Wajib Pajak melalui mahasiswa peserta PKLM yang akan mengabdikan ilmu perpajakan kepada masyarakat. 2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sumatera Utara (FISIP USU) a. Meningkatkan hubungan kerjasama antara Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dengan kantor SAMSAT Kabanjahe. b. Supaya Universitas dapat lebih berperan dalam menyesuaikan kegiatan pendidikannya sesuai dengan peraturan-peraturan yang sekarang diterapkan di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU. c. Mempromosikan sumber daya manusia yang ahli, sesuai dalam bidang masing-masing. d. Membuka interaksi antara dosen dan instansi pemerintahan khususnya dalam ilmu pengetahuan melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak Beberapa ahli perpajakan banyak mengemukakan pengertian berbeda tentang pajak,tetapi pada dasarnya beberapa pengertian tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh : 1.1 Prof.Dr.Rochmat Soemitro,SH dalam bukunya Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan (1990:5) menyatakan: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. 2. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor Pajak Kenderaan Bermotor (PKB) merupakan pajak yang dikenakan terhadap kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan di jalan umum, dan digerakkan oleh peralatan teknis berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, tidak termasuk alat-alat besar dan alat-alat berat (Samudra, 2005; 64). 2.1 Subjek dan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Secara umum yang disebut subjek pajak daerah adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak daerah. Berkaitan dengan Pajak Kendaraan Bermotor, maka yang disebut Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi

atau badan yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor. Pengertian memiliki berarti orang yang bersangkutan mempunyai hak sepenuhnya kepemilikan dan penggunaan atau pemanfaatan dari kendaraan bermotor tersebut, sedangkan mengusai kendaraan mempunyai arti orang yang bersangkutan hanya dapat memanfaatkan atau menggunakan saja dari kendaraan bermotor tersebut tanpa memiliki. Subjek pajak akan menjadi wajib pajak jika bersangkutan telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, sebagai wajib pajak daerah. Berdasarkan pengertian ini, maka Wajib Pajak Kenderaan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor dan diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak kenderaan bermotor yang terutang. Termasuk dalam pengertian wajib pajak ini adalah pemungut atau pun pemotong pajak. 2.2 Objek Pajak kendaraan Bermotor Objek pajak adalah sesuatu yang dapat dijadikan sasaran pengenaan pajak.sesuatu tersebut dapat berupa keadaan,pembuatan dan peristiwa. Karena Pajak Kendaraan Bermotor termasuk pajak obyektif atau kebendaan, maka yang menjadi objek pajak adalah keadaan benda tersebut. Dengan demikian, yang dimaksud Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor oleh pribadi atau badan. 2.3 Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor Dasar Pengenaan Pajak merupakan ukuran atau pengakuan nilai tertentu digunakan sebagai dasar pengenaan pajak. Nilai yang menjadi dasar pengenaan pajak

tersebut harus dapat diukur. Ukuran nilai yang obyektif adalah nilai penyerahan barang. Berkaitan dengan PKB, maka dengan demikian nilai penyerahan dapat berupa nilai jual-beli, nilai tukar menukar dan lain sebagainya. Dasar pengenaan Pajak Kenderaan Bermotor dihitung sebagai perkalian dari 2 (dua) unsur pokok yaitu: a. Nilai jual kendaraan bermotor, b. Bobot yang mencerminkan secara relative kadar kerusakan jalan dan pencemaran lingkungan sebagai akibat dari penggunaan kendaraan bermotor. (Samudra, 2005; 66). 2.4 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor Besarnya pokok Pajak Kendaraan Bermotor yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak. Adapun Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan sebesar : a. 1,75 % ( satu koma tujuh lima persen ) kepemilikan pertama unutk kendaraan bermotor pribadi b. 1 % ( satu persen ) untuk kendaraan bermotor angkutan umum c. 0,5 % ( nol koma lima persen ) untuk kendaraan ambulans, pemadam kebakaran, sosial keagamaan, Pemerintah/TNI/POLRI dan Pemerintah Daerah d. 0,2 % ( nol koma dua persen ) untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alatalat besar 2.5 Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Terutang Pajak Kendaraan Bermotor dikenakan untuk masa pajak 12 (dua belas) bulan berturut-turut terhitung mulai saat pendaftaran kendaraan bermotor. Pajak Kendaraan

Bermotor yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat kendaraan bermotor terdaftar dan dibayar sekaligus di muka.karena suatu hal masa pajaknya tidak sampai 12 bulan, maka kelebihan pembayaran PKB dapat dilakukan restitusi. Tatacara pelaksanaan restitusi ditetapkan oleh Gubernur. D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) yang akan dilaksanakan di kantor SAMSAT daerah Kabanjahe. Penulis ingin mengetahui objek-objek apa saja yang akan diteliti terutama dalam Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Pada Unit Pelayanan Teknik Daerah (UPTD) Pada Kantor Satuan Manunggal Di Bawah Satu Atap (SAMSAT) Kabanjahe dan kebijakankebijakan yang diterapkan pemerintah daerah Tanah Karo, dalam meningkatkan pendapatan daerah dan pembiayaan semua pembangunan daerah khususnya daerah Tanah karo, termasuk beberapa masalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Pada kantor SAMSAT daerah Tanah Karo. 2. Hambatan - hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pemungutan pajak kendaraan bermotor diuptd pada Kantor SAMSAT Kabanjahe. 3. Upaya - upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan - hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pemungutan pajak kendaraan bermotor diuptd pada Kantor SAMSAT Kabanjahe.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data dan informasi sesuai dengan metode yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis melakukan berbagai persiapan dimulai dari pengajuan judul, penentuan judul, persetujuan judul yang telah diajukan, dan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), menyusun proposal, seminar proposal, perbaikan proposal, penunjukan dosen pembimbing oleh pihak Program Studi, bimbingan dan konsultasi dengan dosen pembimbing, dan pengajuan surat izin pelaksanaan PKLM ke instansi yang bersangkutan, serta konsultasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan PKLM ini. b. Studi Literatur (Keperpustakaan) Dalam tahap ini penulis mencari berbagai sumber bacaan seperti : buku, undang-undang, dan lain-lain yang berhubungan dengan objek PKLM. c. Studi Observasi Lapangan Pengamatan dilakukan langsung pada instansi yang berkaitan mengenai objek studi khususnya tata cara pembayaran pajak kendaraan bermotor. d. Pengumpulan Data 1. Data Primer Bersumber dari pihak yang mengetahui tentang Pajak Kendaraan Bermotor khususnya pada kantor SAMSAT UPT Daerah Tanah Karo.

2. Data Sekunder Bersumber dari buku-buku tentang perpajakan,peraturan perpajakan,serta buku-buku lain yang berhubungan dengan pajak daerah. e. Analisa Data dan Evaluasi Dalam Praktik Kerja Lapangan mandiri ini,penulis akan melukiskan secara sistematis seluruh data-data yang diperoleh sesuai dengan fakta-fakta yang ada secara aktual dan cermat,kemudian menganalisisnya untuk mencapai suatu kesimpulan dari kegiatan tersebut. F. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data PKLM ini, penulis mengumpulkan data dan informasi PKLM yaitu dengan metode data sebagai berikut : 1. Metode Wawancara (Interview Guide) Yaitu melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak terkait mengenai hal-hal yang terkait dengan masalah yang diteliti. 2. Metode Observasi (Observation Guide) Dalam metode ini penulis terjun langsung kelapangan dengan melihat,mendengarkan dan meneliti secara langsung, tujuannya adalah untuk memperoleh sumber data yang diperlukan. 3. Metode Dokumentasi Dengan menggunakan dokumen-dokumen resmi mengenai tata cara pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Adapun yang menjadi Sistematika Penulisan Laopran Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam Bab ini penulis mengemukakan latar belakang yang menjadi dasar pemilihan dalam menyusun laporan, tujuan dan manfaat, uraian teoritis, ruang lingkup, metode praktik, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan laporan. BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM Penulis menjelaskan gambaran umum objek/lokasi PKLM, sejarah singkat, visi dan misi serta struktur organisasi objek/lokasi PKLM dan gambaran data karyawan serta tugas pokok dan fungsinya. BAB III : GAMBARAN DATA Pada bab ini penulis menguraikan mengenai ketentuan yang mengatur tentang pelaksanaan pembayaran pajak kendaraan bermotor, cara pembayaran pajak kendaraan bermotor ( PKB ) dan lain-lain yang dilakukan selama melakukan Praktik Kerja Lapangan.

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI Dalam bab ini penulis menganalisis mengenai data yang diperoleh kemudian melakukan evaluasi terhadap data tersebut sehingga tercapai manfaat dan tujuan PKLM. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua hal kesimpulan dan saran.kesimpulan merupakan intisari yang mencakup seluruh objek pembahasan yang dibahas dalam PKLM.Sedangkan saran merupakan hal-hal, ide-ide atau gagasan yang harus dilakukan dalam melaksanakan masalah yang dibahas dari objek pembahasan yang terdapat dalam laporan PKLM. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN